Tugas Khusus Heat Exchanger
Transcript of Tugas Khusus Heat Exchanger
-
7/25/2019 Tugas Khusus Heat Exchanger
1/9
LAPORAN KERJA PRAKTEK 1JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Alat penukar kalor (Heat Exchanger) merupakan suatu peralatan yang digunakan
untuk menukarkan energi dalam bentuk panas antara fluida yang berbeda temperatur yang
dapat terjadi melalui kontak langsung maupun secara kontak tidak langsung. Fluida yang
bertukar energi dapat berupa fluida yang sama fasanya (cair ke cair atau gas ke gas) atau dua
fluida yang berbeda fasanya. Ada berbagai macam alat penukar kalor berdasarkan bentuknya
anatara lain :
1.Heat ExchangerShell dan Tube
2.Heat ExchangerCoil dan Box
3.Heat ExchangerDouble dan Pipe
4.Heat Exchangertipe Plate
Alat penukar kalor sangat berpengaruh dalam industri terhadap keberhasilan
keseluruhan rangkaian proses, karena kegagalan operasi alat ini baik akibat kegagalan
mekanikal maupun opersional dapat menyebabkan berhentinya operasi unit. Maka suatu alat
penukar kalor (Heat Exchanger) dituntut untuk memiliki kinerja yang baik agar dapat
diperoleh hasil yang maksimal serta dapat menunjang penuh terhadap suatu operasional unit.
Salah satu karakteristik unjuk kerja dari penukar panas ini adalah efektivitas penukar panas.
Pada pengujian ini penukar kalor yang digunakan adalah Penukar Kalor tipe Plat (Plate Heat
Exchanger) dengan bahan dasar graphite, Plate heat exchanger ini mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan penukar kalor tipe yang lainnya, yaitu tahan terhadap panas dan
konduktor panas yang baik. Untuk mendapatkan efisiensi dari penukar panas dilakukan
dengan cara meningkatkan luas permukaan perpindahan panas dan dengan jarak antar plat
(rongga) yang tidak terlalu jauh. Maka dalam penelitian bertujuan untuk meneliti efektivitas
dari penukar kalor (Heat Exchanger).
I.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada tugas khusus ini adalah menghitung effisiensi dari Heat
Exchanger.
-
7/25/2019 Tugas Khusus Heat Exchanger
2/9
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
I.3. Tujuan Tugas Khusus
Tugas khusus dari kegiatan Kerja Praktek di PT. Petrokimia Gresik ini memiliki
tujuan adalah menghitung effisiensi dariHeat Exchanger
I.4. Manfaat
Dari hasil analisa terhadap efisiensi pemanfaatan panas di Heat Exchanger,
diharapkan dapat mengetahui kondisi kinerjaHeat Exchangerdan mengetahui faktor apa saja
yang berpengaruh terhadap kinerjaHeat Exchanger. Diharapkan untuk jangka panjang dapat
dilakukan optimalisasi diHeat Exchanger.
-
7/25/2019 Tugas Khusus Heat Exchanger
3/9
LAPORAN KERJA PRAKTEK 3JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Transfer energi dalam bentuk panas banyak terjadi dalam proses kimia. Perpindahan
panas terjadi karena perbedaan temperatur dan aliran panas dari daerah yang tinggi ke daerah
yang rendah. Perpindahan panas mungkin dapat terjadi oleh satu atau lebih dari mekanisme
dasar dari perpindahan panas, yaitu konduksi, konveksi dan radiasi.
1. Konduksi.Panas dapat dikonduksi melalui zat padat, liquid dan gas. Contohnya adalah
perpindahan panas melalui dinding exchangers atau alat pendingin, pengolahan besi dan
lain-lain.
2.Konveksi. Perpindahan panas melalui konveksi melibatkan perpindahan panas dan
pencampuran dari element mikroskopis dari bagian hangat dan bagian dingin dari gas atau
liquid. Contohnya adalah kehilangan panas dari radiator mobil, pendinginan dari
secangkir kopi dan lain-lain.
2.
Radiasi. Radiasi adalah perpindahan energi melalui suatu ruangan karena adanya
gelombang elektromagnet. Contohnya adalah pemindahan panas ke bumi pemanasan
fluida pada koil dari tabungfurnacedan lain-lain.
( Geankoplis, 2003: 236-237)
Pada proses industri perpindahan panas diantara dua fluida secara umum dikerjakan
oleh alat perpindahan panas (heat exchangers). Pemindahan panas terjadi dari fluida panas ke
dinding tabung oleh konveksi, melalui dinding tabung atau plate dengan konduksi lalu
dengan konveksi ke fluida dingin.
( Geankoplis, 2003: 291)
Typedari Heat Exchangers.
1.Double-pipe heat exchanger
Double pipe exchanger ini pada dasarnya terdiri dari dua pipa konsentris, dua buah tee,
sebuah return head, dan sebuah return bend. Di mana satu rangkaian ini disebut sebagai
satu hairpin. Salah satu aliran fluida mengalir melalui pipa dalam , sedangkan aliran fluida
lain akan lewat annulus yang berada di antara pipa dalam dan pipa luar. Arah kedua aliran
fluida ini dapat dibagi menjadi dua yaitu : co-current (searah) dan counter current
(berlawanan arah).
-
7/25/2019 Tugas Khusus Heat Exchanger
4/9
LAPORAN KERJA PRAKTEK 4JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Gambar II.1 Tipe Heat Exchanger(a) counter curr ent f low(b) co-curr ent f low; (c)
Shel l and tube; one shell pass and one tube pass(d) Cross-flow
Gambar II.2 Gambar perbedaan temperatur diantara proses arus panas dan
dingin
2. Shell-and-tube exchangers
Apabila aliran yang terjadi sangat besar maka digunakan shell-and-tube exchangers.Pada
tipe ini aliran yang terjadi kontinu. Banyak tube diparalel digunakan pada waktu ada fluida
yang mengalir pada tube. Tubedisusun dalam sebuah kotak, aliran fluida mengalir diluar
tubepada bagianshell. Fluida dingin masuk dan mengalir pada bagian tubesecara pararel.
Fluida panas masuk pada bagian luar tubedan mengalir secara counterflow.
-
7/25/2019 Tugas Khusus Heat Exchanger
5/9
LAPORAN KERJA PRAKTEK 5JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
3. Cross-flow Exchangers
Apabila suatu gas seperti udara dipanaskan atau didinginkan, peralatan yang digunakan
biasanya adalah cross-flow exchangers. Salah satu fluida, yaitu liquid mengalir pada
bagian dalam tubedan gas mengalir melalui tube bundle.
( Geankoplis, 2003: 267-268)
-
7/25/2019 Tugas Khusus Heat Exchanger
6/9
LAPORAN KERJA PRAKTEK 6JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
BAB III
HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
III.1. HASIL PERHITUNGAN
Dari hasil perhitungan didapatkan nilai effisiensiHeat Exchanger13-E-102 sebesar
89,726 %
III.2. PEMBAHASAN
Tugas Khusus dari kegiatan Kerja Praktek di PT Petrokimia Gresik Departemen
Rancang Bangun ini adalah untuk menghitung effisiensi dariHeat Exchanger.
Salah satu unit yang terdapat di PT Petrokimia Gresik Departemen Produksi IIB
adalah Pabrik ZK dengan bahan baku asam sulfat (H2SO4) dan kalium klorida (KCl). Salah
satu alat industri yang digunakan pada pabrik tersebut adalah heat exchangerE- 102 yang
digunakan untuk merubah fase gas asam klorida (HCl) menjadi liquid. Dalam mendesain heat
exchangerkami harus memperhatikan beberapa aspek seperti tekanan operasi, bahan, suhu
dan beberapa hal lain. Tapi dalam tugas khusus ini kami ditugaskan untuk mennghitung
effisiensi dan kondisi operasi yang telah ditentukan.
Dalam menentukan effisiensi yang harus diketahui yaitu suhu dan flowrate yang
masuk pada Heat exchanger graphite cooler. Selain itu, harus mecari nilai koefisien panas
dari asam klorida dan air pada buku Kern. Setelah itu dapat menentukan nilai panas jenis
yaitu dengan mengkalikan nilai flowrate yang masuk dengan koefisien panas jenis yang
sudah diketahui pada buku Kern.
Setelah panas jenis diketahui, maka dapat mencari nilai dari perpindahan laju panas
secara aktual dan maksimal. Laju perpindahan panas aktual dapat dicari dengan cara nilai dari
panas jenis larutan cold dikalikan dengan perbedaan suhu pada air pendingin. Sedangkan
panas maksimal dapat dicari dengan cara nilai panas jenis larutan hotdikalikan dengan suhu
masuk dari asam klorida dikurangkan dengan suhu masuk pada air pendingin.
Data - data untuk mencari effiensi dari heat exchanger sudah diapat, maka dapat
diketahui nilai effisiensi dengan cara nilai perpindahan laju panas aktual dibagi dengan
perpindahan panas maksimal. Dan nilai effisiensi dari heat axchanger 13-E-102 sebesar
89,726 %.
-
7/25/2019 Tugas Khusus Heat Exchanger
7/9
LAPORAN KERJA PRAKTEK 7JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
BAB III
KESIMPULAN
III.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh spesifikasi dan dimensi
Heat Exchanger untuk tipe 13-E-102. Maka, didapatkan nilai effisiensi heat exchanger tipe
13-E102 yaitu 89,726%
III.2 Saran
Dari hasil diatas, perbandingan antara effisiensi pada data sheet sebesar 88%
sedangkan pada perhitungan didapatkan nilai sebesar 89,726% sehingga perawatan pada alat
Heat Exchanger sudah baik dan dipertahankan agar alat ini dapat berfungsi lebih lama
daripada data yang sudah diketahui pada data sheet.
-
7/25/2019 Tugas Khusus Heat Exchanger
8/9
LAPORAN KERJA PRAKTEK 8JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
APPENDIKS
Heat Exchanger 13-E-102
Diketahui:
Heat Exchanger Shell and Tube
Fluida:
Shell : HCl vapor
Tube : Air pendingin
Temperatur
T1 : 320oC = 608 oF
T2 : 58oC = 136,4 oF
Tav : 372,2oF
t1 : 28oC = 72,4 oF
t2 : 38oC = 100,4 oF
tav : 91,4 oF
M : 458,446 kg/jam = 1010,7 lb/jam
Asumsi
tipe HE 1-2 Exchanger
HCl vapor
c = 0,21 btu/lb F (Fig 3. KERN)
Cl vapor
: 608 oF
: 37478,2 lb/jam
T2 : 136,4oF
t2 : 100,4 oF
Air pendingint1 : 82,4oF
-
7/25/2019 Tugas Khusus Heat Exchanger
9/9
LAPORAN KERJA PRAKTEK 9JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Q= m x cp x t
Q = 1010.7 x 0,21 x ( 608 136,4)
Q = 100.096 btu/hr
Air pendingin
c = 1 btu/lb F
m = Q / (c x (t2-t1))
m = 5560,87 lb/hr
Hot Fluid
(oF)
Cold Fluid
(oF) Diff
608 High 100,4 507,6
136,4 Low 82,4 54
471,6 Diff 18 453,6
Effisiensi Heat Exchanger
Menghitung panas jenis dari HCl dan air pendingin
HCl
Ch= W HCl x cp HCl = 1010.7 x 0,21 = 212,247 Btu/ hroF
Air pendingin
Cc= W Air x cp Air = 5560,87 x 1 = 5560,87 Btu/ hroF
Menghitung laju perpindahan panas
q actual= Cc x (t2t1) = 5560,87 x ( 100,4 82,6 ) = 100096 Btu/hr
q maksimal = Chx (T1t1) = 212,247 x ( 608 82,6 )= 111557 Btu/hr
Maka efisiensi dari heat exchangeryaitu
efisiensi = x 100 % = 89,726 %