Tugas Kewarganegaraan 1 Fix

download Tugas Kewarganegaraan 1 Fix

of 3

description

kewarganegaraan tugas

Transcript of Tugas Kewarganegaraan 1 Fix

Mbk Etha (xxxxxxxxx), Dian Kurniasari (118114xxx), Fransisca Zagita Tielman (118114107)1. Hukum Positif Yang Bertentangan Dengan Agama?2. Hukum Positif Yang Bertentangan Dengan Kodrat?3. Hukum Positif Yang Bertentangan Dengan Moral?4. Hukum Positif Yang Bertentangan Dengan Pancasila?

Jawab.Sebelum kita menjawab pertanyaan tersebut, kita harus mengetahu beberapa poin serta mengetahui batasan-batasan antara agama, kodrat dan moral. Ius Constitutum (Hukum Positif) adalah Peraturan hukum yang berlaku pada saat ini atau sekarang untuk masyarakat dari dalam suatu daerah tertentu. Ius Constitutum merupakan hukum yang berlaku untuk suatu masyarakat dalam suatu tempat pada suatu waktu tertentu. Objek yang diatur di dalam hukum positif atau Ius Constitutum adalah sekaligus subjek atau pelaku yang memiliki pikiran serta kemampuan utk membedakan hal yang baik atau buruk dimana berakibat penting untuk metode keilmuannya serta kualitas hukum/ penjelasan mengenai sebab akibat hukum. Yang menjadi objek ilmu hukum positif berbeda dengan hukum ilmu pasti/ ilmu alam [1]. Agama adalah ajaran atau sistem yg mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yg berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya [2]. Kodrat merupakan hukum (alam) yang berasal dari Tuhan dimana manusia tidak mampu untuk menentangnya [3]. Moral merupakan baik buruk yg diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlah, budi pekerti, susila dan merupakan kondisi mental yg membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin [4]. Pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara, tercantum dalam UUD 1945 adalah Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia [5].1. Hukum Positif Yang Bertentangan Dengan Agama:Hukum positif : UU tentang HAM pasal 16 (1) :laki-laki dan perempuan yang sudah dewasa dengan tidak dibatasi kebangsaan,kewarganegaraan atau agama, berhak untuk menikah dan membentuk keluargaBertentangan dengan agama: dimana pada agama islam misalnya pernikahan beda agama tidak diperbolehkan.2. Hukum Positif Yang Bertentangan Dengan Kodrat:a. Hukum Positif : 1.Undang-undang (UU) No 15 Tahun 2003 Tentang Penetapan Perpu No 1 Tahun 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang-undang.[3]UU ini masih mengadopsi pemberlakuan hukuman mati, terlihat pada pasal 6, pasal 8, pasal 10, pasal 14, pasal 15, dan pasal 16.[4]2.Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Pasal 104 tentang Kejahatan Terhadap Keamanan Negara dan pasal 340 tentang pembunuhan berencana masih mencantumkan hukuman mati sebagai hukuman maksimum.[5]Saat ini sedang dilakukan proses penyusunan amandemen KUHP tersebut, yang diharapkan kedepan lebih maju dan tidak lagi menempatkan hukuman mati sebagai hukuman maksimum.3.Undang-undang No 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika. Pasal 59 Tentang Tindak Pidana juga menetapkan hukuman mati sebagi hukuman maksimal.[6]4.Undang-undang No 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. Pasal 36, 37 dan 41 undang-undang tersebut menyatakan adanya hukuman mati bagi pelanggarnya.[7]Dalam kasus ini, banyak pihak menyesalkan munculnya pasal-pasal ini bertentanga dengan seluruh instrumen hukum HAM internasional yang menjadi rujukannya yang menghapuskan hukuman mati.Bertentangan dengan hukum kodrat :Hukum Kodrat, menyatakan bahwa hak untuk hidup adalah hak yang melekat pada setiap individu yang tidak dapat dirampas dan dikurang-kurang (non-derogable rights)oleh siapapun, atas nama apapun dan dalam situasi apapun termasuk oleh negara, atas nama hukum, agama atau dalam situasi darurat.b. Hukum positif:Dalam konstitusi 1945 yang menjamin dan melindungi HAM tanpa adany perbedaan baik ras, agama, jenis kelamin maupun gender. Bertentangan dengan hukum kodrat :Pada kenyataanya masih ada perbedaaan laki2 dan perempuan, kodrat perempuan selalu dibawah laki2 dikarenakan hukum kodrat tidak tertulis.

3. Hukum Positif Yang Bertentangan Dengan Moral:Sebenarnya Hukum moral dan hukum positif itu tidak berhubungan satu sama lain, sebab masing- masing memiliki wilayah keberlakuannya sendiri, meskipun sebagai hukum yang lebih tinggi, hukum moral menentukan validitas keberlakuan hukum positif [7]. Hukum positif : hukuman mati pada Pasal 10 KUHP yang pelaksanaannya dilakukan berdasarkan UU No. 2 (Pnps) Tahun 1964 Bertentangan dengan Moral : setiap orang memiliki hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani [8].4. Hukum Positif Yang Bertentangan Dengan Pancasila Hukum positif : Pemilihan Umum dlm UUD 1945 dilakukan dengan cara voting Bertentangan dengan Pancasila : karena dalam Pancasila dilakukan dengan cara musyawarah tertulis dalam sila ke-4 [6].

Referensi:[1]http://temukanpengertian.blogspot.com/2013/09/pengertian-ius-constitutum-hukum-positif.html [2] http://kbbi.web.id/agama[3] http://kbbi.web.id/kodrat[4] http://kbbi.web.id/moral [5] http://dilihatya.blogspot.com/2014/05/pengertian-pancasila-menurut-para-ahli.html [6] culas.blogspot.com/2011/06/demokrasi.html?m=1[7] roryyonaldi.blogspot.com/2009/10/positivisme-hukum-dan-ajaran-hukum.html?m=1[8] and1ka8.wordpress.com/2010/04/18/contoh-kasus-pada-pasal-28b/