TUGAS KESETIMBANGAN.docx
Transcript of TUGAS KESETIMBANGAN.docx
1
A. PENGERTIAN KESETIMBANGAN KIMIA
Kesetimbangan kimia adalah suatu kesetimbangan dinamik. Spesi-spesi dalam
reaksi terus terbentuk secara konstan namun tanpa terjadi perubahan total dalam
konsentrasi sistem. Misalnya, pita magnesium akan bereaksi dengan oksigen
membentuk magnesium oksida (MgO). Demikian pula sebutir pualam ( CaCO3) di
masukan ke dalam laruta asam klorida (HCI) berlebihan, semua pualam akan habis
bereaksi dengan asam klorida.
Reaksinya sebagai berikut:
2 Mg(s) + O2(s) → 2Mg (s)
CaCO3 + 2HCI(aq) → CaCI (aq) + H2O (l) + CO2 (g)
Ada beberapa reaksi yang dapat berlangsung dua arah, contohnya pada reaksi
pembuata gas Amonia
3H2 (g) + N2 (g) ⇋ 2 NH3 (g)
Reaksi ini disebut juga reaksi reversibel atau reaksi kesetimbangan. Pada
reaksi ini setiap NH3 terbentuk akan segera terurai lagi menjadi H2 dan N2. Reaksi
kesetimbangan adalah reaksi bolak-balik (reversibel) yang menunjukan reaktan
bereaksi membentuk produk dan produk dapat bereaksi balik membentuk reaktan.
Arah panah persamaan reaksinya dua arah, yaitu ke arah kanan (ke produk) dan ke
arah kiri (ke reaktan). Pada reaksi kesetimbangan, keadaan reaksinya secara
mikroskopis berlangsung dinamis/terus-menerus/tidak berhenti (namun secara
makroskopis reaksi diam/berhenti) dan laju reaksi ke arah kanannya akan sama
dengan laju reaksi ke arah kirinya. Karena laju reaksi ke arah kanannya sama dengan
laju reaksi ke arah kirinya, maka jumlah zat-zat pada saat kesetimbangnya itu akan
tetap.
2
Perubahan konsentrasi terhadap waktu
Penurunan konsentrasi A dan B mula-mula terjadi dengan cepat, makin lama semakin
lambat sampai pada akhirnya konstan. Sebaliknya yang terjadi pada produk zat C dan
D. Pada awal reaksi konsentrasinya = 0, kemudian bertambah dengan cepat tapi
makin lama semakin lambat sampai akhirnya menjadi konstan. Pada waktu t = t~
konsentrasi masing-masing zat A, B, C, dan D menjadi konstan, yang berarti bahwa
laju reaksi kekiri = laju reaksi kekanan.
Karakteristik keadaan kesetimbangan
Ada empat aspek dasar keadaan kesetimbangan, yaitu :
1. Keadaan kesetimbangan tidak menunjukkan perubahan makroskopik yang nyata
2. Keadaan kesetimbangan dicapai melalui proses yang berlangsung spontan
3. Keadaan kesetimbangan menunjukkan keseimbangan dinamik antara proses maju
atau balik
4. Keadaan kesetimbangan adalah sama walaupun arah pendekatannya berbeda
3
B. KEADAAN KESETIMBANGAN
Keadaan Kesetimbangan
Reaksi yang dapat berlangsung dalam dua arah disebut reaksi dapat balik. Apabila
dalam suatu reaksi kimia, kecepatan reaksi ke kanan sama dengan kecepatan reaksi ke
kiri maka, reaksi dikatakan dalam keadaan setimbang. Secara umum reaksi
kesetimbangan dapat dinyatakan sebagai:
A + B C + D
ADA DUA MACAM SISTEM KESETIMBANGAN, YAITU :
1. Kesetimbangan dalam sistem homogen
Kesetimbangan Homogen Istilah kesetimbangan homogen berlaku untuk reaksi
yang semua spesi bereaksinya berada pada fasa yang sama. Subskrip dalam Kc
menyatakan bahwa konsentrasi spesi yang bereaksi dinyatakan dalam mol per
liter. Konsentrasi reaktan dan produk dalam reaksi gas juga dapat dinyatakan
dalam tekanan parsialnya. Pada suhu tetap, tekanan P dari suatu gas berbanding
lurus dengan konsentrasi dalam mol per liter gas tersebut. Secara umum, untuk
reaksi kesetimbangan dalam fasa gas: aA (g) ⇌ bB (g) di mana a dan b adalah
koefisien stoikiometri. Konstanta kesetimbangan Kc adalah: dan persamaan
untuk Kp adalah: di mana PA dan PB adalah tekanan parsial A dan B
a. Kesetimbangan dalam sistem gas-gas
Contoh: 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
b. Kesetimbangan dalam sistem larutan-larutan
Contoh: NH4OH(aq) NH4+(aq) + OH- (aq)
2. Kesetimbangan dalam sistem heterogen
Kesetimbangan Heterogen Reaksi reversible yang melibatkan reaktan dan produk
yang fasanya berbeda menghasilkan kesetimbangan heterogen. Persamaan
konstanta kesetimbagan 5 hanya mengandung komponen yang konsentrasi
berubah selama reaksi berlangsung. Hal seperti itu tidak terjadi pada zat padat
4
murni atau zat cair murni dikarenakan konsentrasi suatu padatan atau cairan,
seperti halnya kerapatannya, merupakan sifat intensif dan tidak bergantung pada
banyaknya zat yang ada. Jadi, kita dapat memperlakukannya konsentrasinya
sebagai konstanta dan kita dapat menghilangkannya dari persamaan konstanta
kesetimbangan.
a. Kesetimbangan dalam sistem padat gas
Contoh: CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
b. Kesetimbangan sistem padat larutan
Contoh: BaSO4(s) Ba2+(aq) + SO42- (aq)
c. Kesetimbangan dalam sistem larutan padat gas
Contoh: Ca(HCO3)2(aq) CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g)
C. PRINSIP LA CHATELIER
Azas Le Chatelier menyatakan: Bila pada sistem kesetimbangan diadakan
aksi, maka sistem akan mengadakan reaksi sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi
itu menjadi sekecil-kecilnya.
Perubahan dari keadaan kesetimbangan semula ke keadaan kesetimbangan yang baru
akibat adanya aksi atau pengaruh dari luar itu dikenal dengan pergeseran
kesetimbangan.
Bagi reaksi:
A + B → C + D
KEMUNGKINAN TERJADINYA PERGESERAN
1. Dari kiri ke kanan, berarti A bereaksi dengan B memhentuk C dan D, sehingga jumlah
mol A dan Bherkurang, sedangkan C dan D bertambah.
2. Dari kanan ke kiri, berarti C dan D bereaksi membentuk A dan B. sehingga jumlah mol
C dan Dherkurang, sedangkan A dan B bertambah.
5
D. DIAGRAM FASA
- ATURAN FASA GIBBS
Aturan fasa, pertama kali dicetuskan oleh J. Willard Gibbs pada tahun
1876, terkait kondisi fisik campuran dengan jumlah konstituen dalam sistem
dan kondisinya. Gibbs pula yang pertama kali menggunakan istilah “Phase”
untuk setiap wilayah homogen dalam suatu sistem. Ketika tekanan dan
temperatur adalah variabel tetap, aturan tersebut dapat ditulis sebagai: dimana
f adalah jumlah variabel bebas (disebut derajat kebebasan), c adalah jumlah
komponen, dan p adalah jumlah fase stabil dalam sistem. Aturan fase Gibbs
berlaku untuk semua materi (padat, cair, dan gas), tetapi ketika efek dari
tekanan konstan, aturan tersebut tereduksi menjadi: Jumlah komponen dapat
lebih kecil daripada macam zat “n” yang berada dalam sistem, karena
mungkin saja terdapat hubungan antara konsentrasi kesetimbangan berbagai
zat dalam sistem hingga untuk melukiskan sistem secara lengkap tidak perlu
dinyatakan sebanyak “n” kali. Terdapat dua macam hubungan antara
konsentrasi komponen-komponen yaitu kesetimbangan kimia dan keadaan
awal. Bagi tiap kesetimbangan kimia jumlah konsentrasi yang bebas
berkurang sebuah. Sebagai contoh, bila kalsium oksida padat, kalsium
karbonat padat, dan gas karbon dioksida berada dalam kesetimbangan, jumlah
komponen berkurang dengan satu oleh adanya kesetimbangan kimia. Jumlah
derajat kebebasan atau varian v suatu sistem ialah bilangan terkecil yang
menunjukkan jumlah variable bebas (tekanan, suhu, konsentrasi berbagai fasa)
yang harus diberi harga untuk melukiskan keadaan sistem.
6
- KESETIMBANGAN FASA
Bagian sesuatu yang menjadi pusat perhatian dan dipelajari disebut
sebagai sistem. Suatu sistem heterogen terdiri dari berbagai bagian yang
homogen yang saling bersentuhan dengan batas yang jelas. Bagian homogen
ini disebut sebagai fasa dapat dipisahkan secara mekanik. Tekanan dan
temperatur menentukan keadaan suatu materi kesetimbangan fasa dari materi
yang sama. Kesetimbangan fasa dari suatu sistem harus memenuhi syarat
berikut :
1. Sistem mempunyai lebih dari satu fasa meskipun materinya sama
2. Terjadi perpindahan reversibel spesi kimia dari satu fasa ke fasa lain
3. Seluruh bagian sistem mempunyai tekanan dan temperatur sama
Kesetimbangan fasa dikelompokan menurut jumlah komponen penyusunnya
yaitu sistem satu komponen, dua komponen dan tiga komponen Pemahaman
mengenai perilaku fasa berkembang dengan adanya aturan fasa Gibbs.
Sedangkan persamaan Clausius dan persamaan Clausius Clayperon
menghubungkan perubahan tekanan kesetimbangan dan perubahan suhu pada
sistem satu komponen. Adanya penyimpangan dari sistem dua komponen cair-
cair ideal konsep sifat koligatif larutan dapat dijelaskan.
7
- DIAGRAM FASA
Diagram Fasa adalah diagram yang menampilkan hubungan antara temperatur
dimana terjadi perubahan fasa selama proses pendinginan dan pemanasan yang
lambat dengan kadar karbon. Tidak seperti struktur logam murni yang hanya
dipengaruhi oleh suhu, sedangkan struktur paduan dipengaruhi oleh suhu dan
komposisi. Pada kesetimbangan, struktur paduan ini dapat digambarkan dalam
suatu diagram yang disebut diagram fasa (diagram kesetimbangan) dengan
parameter suhu (T) versus komposisi (mol atau fraksi mol). (Fase dapat
didefinisikan sebagai bagian dari bahan yang memiliki struktur atau komposisi
yang berbeda dari bagian lainnya). Diagram fasa khususnya untuk ilmu logam
merupakan suatu pemetaan dari kondisi logam atau paduan dengan dua variabel
utama umumnya ( Konsentrasi dan temperatur). Diagram fasa secara umum
dipakai ada 3 jenis :
1. Diagram fasa tunggal/Uner ( 1 komponen/Komposisi sama dengan Paduan )
2. Diagram fasa Biner ( 2 komponen unsur dan temperatur)
3. Diagram fasa Terner ( 3 komponen unsur dan temperatur)
Diagram fasa tunggal memiliki komposisi yang sama dengan paduan, misalnya
timbale dan timah. Diagram fasa biner misalnya paduan kuningan ( Cu-Zn), (Cu-
Ni) dll. Diagram fasa terner misalnya paduan stainless steel (Fe-Cr-Ni)
dll.Diagram pendinginan merupakan diagram yang memetakan kondisi struktur
mikro apa yang anda akan dapatkan melalui dua variabel utama yaitu
( Temperatur dan waktu) disebut juga diagram TTT atau juga dua variabel utama
yaitu (temperatur dan cooling rater) disebut juga diagram CCT. Diagram ini
berguna untuk mendapatkan sifat mekanik tertentu dan mikrostruktur tertentu,
Fasa bainit misalnya pada baja hanya terdapat pada diagram TTT bukan diagram
isothermal Fe-Fe3C. Kegunaan Diagram Fasa adalah dapat memberikan informasi
tentang struktur dan komposisi fase-fase dalam kesetimbangan. Diagram fasa
digunakan oleh ahli geologi, ahli kimia, ceramists, metallurgists dan ilmuwan lain
8
untuk mengatur dan meringkas eksperimental dan data pengamatan serta dapat
digunakan untuk membuat prediksi tentang proses-proses yang melibatkan reaksi
kimia antara fase.
- FUNGSI DIAGRAM FASA
Untuk meramalkan/memperkirakan :
Proses Solidfikasi
Struktur Mikro yang diperoleh
Sifat Mekanik
Berdasarkan jumlah unsur, Diagram Fasa dapat digolongkan secara umum
menjadi :
Diagram Fasa Biner terdiri dari 2 unsur
Diagram Fasa Terner terdiri dari 3 unsur
Diagram Fasa Biner ada 3 jenis, yaitu : Diagram Fasa yang menunjukkan
kelarutan yang sempurna dalam keadaan cair dan padat Diagram Fasa yang
menunjukkan kelarutan sebagian/terbatas dalam keadaan padat. Diagram Fasa ini
terdiri dari 3 tipe :
Memiliki reaksi fasa Eutektik.
Memiliki reaksi fasa Peritektik
Memiliki reaksi fasa Senyawa
Diagram Fasa yang menunjukkan adanya ketidaklarutan dari unsur-unsur
penyusun Untuk memperoleh Diagram Fasa dapat dilakukan cara-cara sebagai
berikut :
Diturunkan dari berbagai Diagram Fasa yang menghubungkan Temperatur dan
waktu pada berbagai komposisi paduan.
Melalui percobaan pada berbagai komposisi paduan, dengan menggunakan
alat dilatometer.
Melalui perhitungan dengan menggunakan teori termodinamika dan
probabilitas (Gibbs).
9