Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 1 dan 2

2
1.1 Alasan pemilihan topik Tanah longsor merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia salah satunya di kota Depok sehingga perlu di teliti lebih lanjut. 1.2 Alasan pemilihan wilayah penelitian Mengingat kejadian beberapa tahun terakhir terjadi longsor di Kota Depok yakni September 2016 di Pancoranmas, Desember 2015 di Sukmajaya, dan November 2014 di Krukut dimana kejadian berlangsung pada saat musim hujan 1.3 Alasan teoritits Kejadian longsor di Kota Depok dikarenakan faktor fisik yang berupa fenomena hujan berlebihan dan di dukung lagi dengan bentuk lereng yang cukup curam serta faktor fisik lainnya seperti jenis tanah, vegetasi, geologi. 1.4 Relevansi topik dengan disiplin geografi Wilayah rawan longsor di Kota Depok yang merupakan penelitian di atas permukaan bumi terkait dengan disiplin geografi yakni yang utama adalah dari segi ilmu klimatologi. 1. LATAR BELAKANG 2. PERTANYAAN PENELITIAN 2.1 Dimana wilayah rawan longsor di Kota Depok? 2.2 Bagaimana sebaran wilayah rawan longsor di Kota Depok? 3. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang dimana diketahui bahwa kejadian bencana longsor di Kota Depok berlangsung pada musim hujan dan terjadi di lokasi yang berbeda di setiap kejadian per tahunnya. Sehingga masalah dapat di rumuskan dengan “bagaimana wilayah sebaran rawan longsor di Kota Depok?” 4. TUJUAN PENELITIAN 4.1 Mengetahui wilayah rawan longsor di Kota Depok 4.2 Mengetahui wilayah sebaran rawan longsor di Kota Depok 4.3 Membuat peta sebaran wilayah rawan longsor di Kota Depok JUDUL PENELITIAN Wilayah Rawan Longsor di Kota Depok TAHAP 1. Deyana Lutfita Kanos, 1406570594, Metode Penelitian kelas C

Transcript of Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 1 dan 2

Page 1: Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 1 dan 2

1.1 Alasan pemilihan topik

Tanah longsor merupakan salah

satu bencana yang sering terjadi di

Indonesia salah satunya di kota Depok

sehingga perlu di teliti lebih lanjut.

1.2 Alasan pemilihan wilayah penelitian

Mengingat kejadian beberapa

tahun terakhir terjadi longsor di Kota Depok

yakni September 2016 di Pancoranmas,

Desember 2015 di Sukmajaya, dan

November 2014 di Krukut dimana kejadian

berlangsung pada saat musim hujan

1.3 Alasan teoritits

Kejadian longsor di Kota Depok

dikarenakan faktor fisik yang berupa

fenomena hujan berlebihan dan di dukung

lagi dengan bentuk lereng yang cukup

curam serta faktor fisik lainnya seperti jenis

tanah, vegetasi, geologi.

1.4 Relevansi topik dengan disiplin geografi

Wilayah rawan longsor di Kota Depok yang

merupakan penelitian di atas permukaan

bumi terkait dengan disiplin geografi yakni

yang utama adalah dari segi ilmu

klimatologi.

1. LATAR BELAKANG

2. PERTANYAAN PENELITIAN

2.1 Dimana wilayah rawan longsor di Kota

Depok?

2.2 Bagaimana sebaran wilayah rawan

longsor di Kota Depok?

3. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dimana

diketahui bahwa kejadian bencana longsor

di Kota Depok berlangsung pada musim

hujan dan terjadi di lokasi yang berbeda di

setiap kejadian per tahunnya. Sehingga

masalah dapat di rumuskan dengan

“bagaimana wilayah sebaran rawan longsor

di Kota Depok?”

4. TUJUAN PENELITIAN

4.1 Mengetahui wilayah rawan longsor di Kota

Depok

4.2 Mengetahui wilayah sebaran rawan longsor

di Kota Depok

4.3 Membuat peta sebaran wilayah rawan

longsor di Kota Depok

JUDUL PENELITIAN

Wilayah Rawan Longsor di Kota Depok

TAHAP 1. Deyana Lutfita Kanos, 1406570594, Metode Penelitian kelas C

Page 2: Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 1 dan 2

9, METODE PENGUMPULAN DATA

Diambil dari data sekunder. Hujan dari BMKG, kemiringan lereng dari informasi geospasial, geologi di dapat dari peta geologi, jenis tanah didapat dari dijitasi dari peta jenis tanah, kepadatan penduduk di dapat dari BPS, dan vegetasi di digitasi dari citra.

8. DATA PENELITIAN

-Hujan: curah hujan dalam satuan mm/menit -Lereng: sudut kemiringan lereng -Geologi: jenis batuan dasar pembentuk muka tanah -Jenis tanah: struktur dan kaitan terhadap penutup vegetasi -Vegetasi: keberadaan vegetasi dan jenis -Kepadatan penduduk: diambil jumlah permukiman dari penduduk dan pekerjaan yang dapat mengubah penggunaan tanah

10. METODE PENGOLAHAN DATA

Dalam penelitian ini dipergunakan metode

digitasi dalam membentuk penyusun dasar

dan metode overlay dari seluruh variabel

untuk menghasilkan wilayah rawan longsor.

12. METODE PENARIKAN KESIMPULAN

Metode penarikan kesimpulan didapatkan

dari hasil analisis yang dideskripsikan

berdasarkan kondisi fisik serta dijelaskan

letak persebaran di kecamatan mana saja di

kota Depok.

5. KONSEP-KONSEP (ISTILAH) PENTING

1) Pengertian longsor

2) Faktor penyebab longsor

3) Muka air tanah

4) Hujan

5) Kemiringan lereng

6) Geologi

7) Jenis tanah

8) Struktur tanah

9) Penutup vegetasi

10) Kepadatan penduduk

4. PERTANYAAN DAN TUJUAN PENELITIAN (diambil dari tugas tahap 1)

11. METODE ANALISIS

Metode analisis dalam penelitian ini

menggunakan analisis deskriptif dari

pengolahan data.

6. LANDASAN TEORITIS

Longsor merupakan pemindahan material pembentuk

lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah,

material campuran yang bergerak ke bawah atau

keluar (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana

Geologi). Longsor dipengaruhi dua faktor: alamiah

dan non alamiah yang disebabkan juga oleh gangguan

luar (ex: gempa) dan gangguan dalam (meningkatnya

air tanah).

Tanah longsor juga merupakan akibat dari suatu

perubahan secara mendadak ataupun bertahap dari

segi komposisi, struktur, hidrologi, dan vegetasi pada

suatu lereng. Jika perubahan ini lebih besar dari

ketahanan materi penyusun lereng maka akan

longsor. Daya penyusun yang dapat menahan lereng

dipengaruhi:

1.meningkatnya kandungan air tanah karena hujan

2.meningkatnya kemiringan lereng karena erosi

3. berubahnya materi karena erosi dan pelapukan

7. VARIABEL DAN UNIT ANALISIS

Variabel: hujan, lereng, geologi, jenis tanah,

penutup vegetasi, dan kepadatan penduduk

Unit analisis: kecamatan di Kota Depok

TAHAP 2. Deyana Lutfita Kanos, 1406570594, Metode Penelitian kelas C