TUGAS KEPSTRAT

13
BAB I PENDAHULUAN Belajar yang efektif dapat dilakukan dengan berbagai metode. Tidak lagi sekedar duduk di kelas, mendengarkan , dan mencatat apa yang guru katakan. Namun dapat dilakukan juga dengan media informasi yang lain , salah satunya dengan menonton film. Dipercaya bahwa belajar yang efektif akan terjadi ketika tidak menyadari bahwa kita sedang belajar. Oleh karena itu, saat ini pun sangat marak diperkenalkan sistem belajar yang menggunakan cd pembelajaran. Menempatkan objek belajar, ke dalam bentuk visual sehingga memancing minat yang besar untuk mempejarinya. Menyimak film merupakan suatu proses yang harus dilakukan secara aktif,artinya untuk menjadi penyimak film yang baik maka para pembelajar harus berpikir aktif selama mereka melakukan kegiatan menyimak. Yaitu memahami apa yang kita lihat dan apa yang kita dengar. Film “Ron Clark’s Story” didasarkan pada kisah nyata seorang guru yang telah bekerja dengan murid-murid kurang beruntung di daerah pinggiran Carolina utara dan Harlem, New York . Clark, dikenal dengan kemampuannya menaikkan hasil ujian murid-muridnya tersebut dengan menggunakan metode yang melibatkan inovasi, kreativitas, dan ‘ Lima puluh lima Peraturan Kelas”. 1

Transcript of TUGAS KEPSTRAT

Page 1: TUGAS KEPSTRAT

BAB I

PENDAHULUAN

Belajar yang efektif dapat dilakukan dengan berbagai metode. Tidak lagi sekedar duduk

di kelas, mendengarkan , dan mencatat apa yang guru katakan. Namun dapat dilakukan juga

dengan media informasi yang lain , salah satunya dengan menonton film.

Dipercaya bahwa belajar yang efektif akan terjadi ketika tidak menyadari bahwa kita

sedang belajar. Oleh karena itu, saat ini pun sangat marak diperkenalkan sistem belajar yang

menggunakan cd pembelajaran. Menempatkan objek belajar, ke dalam bentuk visual sehingga

memancing minat yang besar untuk mempejarinya.

Menyimak film merupakan suatu proses yang harus dilakukan secara aktif,artinya untuk

menjadi penyimak film yang baik maka para pembelajar harus berpikir aktif selama mereka

melakukan kegiatan menyimak. Yaitu memahami apa yang kita lihat dan apa yang kita dengar.

Film “Ron Clark’s Story” didasarkan pada kisah nyata seorang guru yang telah bekerja

dengan murid-murid kurang beruntung di daerah pinggiran Carolina utara dan Harlem, New

York . Clark, dikenal dengan kemampuannya menaikkan hasil ujian murid-muridnya tersebut

dengan menggunakan metode yang melibatkan inovasi, kreativitas, dan ‘ Lima puluh lima

Peraturan Kelas”.

1

Page 2: TUGAS KEPSTRAT

Tujuan Umum :

1. Memenuhi tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah Kepemimpinan Strategis dan

berpikir Sistem

Tujuan Khusus :

1. Mengetahui dan mengidentifikasi nilai – nilai Kepemimpinan pada film Ron Clark

Story’s

2. Mengetahui dan mengidentifikasi nilai-nilai Berpikir Sistem pada film RonClark’s

Story

3. Mengetahui dan mengindentifikasi nilai-nilai Mental Model film RonClark’s Story

4. Melakukan refleksi pembelajaran yang didapat dan menuliskan hal konkrit yang

dapat kelak penulis lakukan mengenai hal tersebut.

2

Page 3: TUGAS KEPSTRAT

BAB II

SINOPSIS

Kisah ini bersetting di tahun 90-an akhir, dimana Ron Clark, masih meniti

awal karirnya dalam dunia mengajar. Ia  meninggalkan kehidupan yang stabil dan

nyaman, di sebuah sekolah dasar di pinggiran kota kelahirannya North Carolina,

untuk mencari pekerjaan mengajar di sebuah sekolahdi kota New York di mana ia

merasa dia dapat lebih berguna. Dia akhirnya menemukan pekerjaan di Sekolah Dasar di

Pedalaman Harlem.  

Clark sebagai orang yang berkulit putih, terlihat ‘baik-baik’, dan mempunyai

track record yang baik di sekolah sebelumnya, hendak ditetapkan oleh Kepala

Sekolah Turner untuk menjadi wali kelas kehormatan.

Namun Clark,bagaimanapun, ingin mengambil kelas yang paling dianak tirikan. 

Clark menyadari bahwa pilihannya tersebut akan menjadi pertempuran kehendak

antara dirinya dan murid-muridnya untuk melihat siapa yang dapat bertahan lebih lama,

apakah ia yang bisa ‘menaklukan’ murid-muridnya, atau sebaliknya. Dan ia pun sadar

bahwa untuk supaya para murid dapat menerima pelajaran dengan baik, ia harus

memahami karakteristik dan latar belakang murid-muridnya terlebih dahulu sebelum ia

dapat mengajarkan mata pelajaran standar. Belum lagi ia harus mematahkan semua

pandangan yang meremehkannya.

Namun lewat semangat juang dan rasa cinta Clark terhadap apa yang dia lakukan ,

ia mampu membuat perbedaan di hidup anak-anak didiknya. Seperti pada cerita ia

membantu muridnya yang harus berjuang untuk datang ke sekolah disela-sela

kesibukannya merawat adik-adiknya, sampai akhirnya siswi tersebut mampu menjadi

murid terbaik di kelas. Kemudian kisah tentang dia yang membantu muridnya yang

mempunyai bakat dalam bidang graffiti, Clark mencoba menemukan tempat atau media

untuk mengekspresikan bakat seni muridnya tersebut. Ia pun tak pantang menyerah 3

Page 4: TUGAS KEPSTRAT

ketika terserang penyakit pneumonia, Clark tetap melanjutkan proses belajar mengajar

meski harus lewat video.

Perjuangannya yang tak kenal lelah dalam mendidik dan membangkitkan lagi

semangat pada murid-murid yang termaginalkan tersebut, membuahkan hasil ketika

murid-muridnya mencapai hasil yang baik untuk ujian, bahkan salah seorang siswinya

mencapai nilai tertinggi se New York.

4

Page 5: TUGAS KEPSTRAT

BAB III

PEMBAHASAN

III.1 Pembelajaran Strategic Leadership

Dahulu kepemimpinan dikategorikan sebagai orang-orang yang khusus penentu

arah, yang membuat keputusan kunci . Namun saat ini pandangan tersebut bergeser,

pemimpin bukanlah lagi soal kekuasaan melainkan memberikan kekuasaan kepada

bawahan ‘peralatan’ yang dibutuhkan untuk melaksanakan atau menyelesaikan

pekerjaannya.

Pada film ini Clark, memberikan visi yang jelas bagi anak muridnya, yakni jika bersatu

maka semua akan lulus ujian dengan hasil amat baik. Dari sana Clark memupuk

perubahan, memberikan pengaruh-pengaruh positif serta gairah belajar yang infeksius

bagi murid-muridnya. Mencanangkan pedoman yang jelas yang harus diikuti untuk agar

murid-muridnya dapat mencapai kesuksesannya masing-masing.

Clark sebagai pemimpin yang efektif melihat kepemimpinan dari perspektif seorang

pelayan, bukan seorang pahlawan atau ahli. Ia rela, membuatkan makanan untuk adik-

adik shameeka, dikala shameeka harus mengerjakan pekerjaan rumahnya, ia

memfasilitasi murid-muridnya, bukan murid-muridnya yang memfasilitasi Clark.

5

Page 6: TUGAS KEPSTRAT

III.2 Pembelajaran Mental Model

Murid – murid Clark pun mempunyai masalah dengan mental model. Mereka

mempunyai pandangan sempit terhadap diri mereka sendiri, hal ini disebabkan oleh

karena mental model adalah representasi dari dunia sekitar mereka. Mereka terbiasa

diberi label “badung” , “nakal”, “bodoh” dan “tidak bisa diatur”. Dan akhirnya ucapan-

ucapan dan perlakuan-perlakuan yang mereka terima menginternalisasi, mendarah daging

pada diri mereka.

Ketika semua orang sudah merasa tidak ada harapan pada anak-anak tersebut.

Clark percaya 100 persen bahwa anak-anak tersebut mampu lulus ujian. Seperti

terangkum di percakapan berikut ini antara Clark dan Kepala Sekolah Turner.

Principal Turner : These kids are at the bottom of the barrel. 

Ron Clark : Don't talk about them like that. 

Principal Turner : Now all I'm asking is for your students to pass. 

Ron Clark : Oh every one of my students will pass. 

Principal Turner : [inaudible, students commenting outside office] They can become

someone else's problem. 

Ron Clark : The problem isn't the kids. It's not even what they can

achieve.

The problem is what you expect them to achieve. You are

setting the bar here. Why? Set it up here! They can make it. 

Principal Turner : This community judges us by scores. Government funding judges

us by scores. People who give me scores, they get my respect. 

Ron Clark : Okay good. In May, they'll all test at grade level. 

Principal Turner : [sighs] I don't see how that's possible. 

Ron Clark : Excuse me. Did I say grade level? I meant above grade level. 

6

Page 7: TUGAS KEPSTRAT

Mental model membantu membentuk perilaku kita dan

mendefinisikan pendekatan seseorang untuk memecahkan masalah dan

melaksanakan tugas. Andaikan Clark menyerah dan tidak mau mendobrak keadaan,

andaikan Clark turut serta mempunyai mental model yang sama dengan orang-orang

yang meremehkan kelasnya, maka Clark tidak akan mencapai apa yang telah ia raih

sekarang.

Clark melakukan perubahan mental model bagi murid-muridnya dengan tidak

begitu saja percaya (leap of abstraction) terhadap pendapat lingkungan sekitar yang

meremehkan anak-anak tersebut. Ia tidak semata-mata langsung berkesimpulan sama

tanpa pengujian terlebih dahulu. Ia mempersempit jarak antara teori dan praktek

(expoused theory versus Theory in use), dengan cara menumbuhkan kepercayaan diri

anak-anaknya bahwa mereka bisa menjawab pertanyaan dengan baik, dengan reward

permen, dan pujian bahwa mereka telah menuntaskan tugas dengan baik, akan mengikis

“teori” bahwa anak-anak ini tidak mampu bersaing, padahal “praktek”nya mereka

sanggup, bahkan mungkin lebih baik dari kelas-kelas lain.

III.3 Pelajaran Berpikir Sistem

Dibalik suatu masalah terdapat banyak hal yang tidak kita mengerti, tanpa

mempelajari dalam hubungan yang lebih besar. Terdapat struktur sistemik yang melatar

belakangi setiap masalah yang ada. Perubahan hanya akan menjadi tidak efektif jika kita

tidak mampu berpikir secara sistem.

Di film ini Clark mencoba menilik suatu masalah dalam sistem yang lebih besar.

Seperti contoh ketika shameeka yang tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah . Jika

Clark hanya berpikir reaktif, maka dia hanya akan menilik siapa melakukan apa dan

kepada siapa. Dia akan menganngap Shameeka malas, dan tidak bertanggung jawab.

Padahal kenyataannya tidak demikian. Clark berpikir generatif, dengan bertanya apa

latar belakang shameeka sehingga tidak mengerjakan tugas. Ternyata Shameeka harus

membantu ibunya menjaga adik-adiknya. Setelah itu Clark mencoba melakukan negosiasi 7

Page 8: TUGAS KEPSTRAT

dengan ibu shameeka, mengatakan bahwa Shameeka adalah murid yang cerdas, yang

paling menonjol di kelas. Clark mencoba membuat ibunya paham, bahwa jika Shameeka

diberi kesempatan lebih banyak lagi untuk belajar dibanding bekerja maka ia dapat

masuk ke sekolah unggulan khusus anak- anak berbakat. Ibu Shameeka pun akhirnya

mengerti ,dan mengusahakan agar Shameeka mendapat waktu yang lebih banyak untuk

belajar. Tanpa berpikir sistem , solusi tersebut tidak akan timbul.

8

Page 9: TUGAS KEPSTRAT

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Film Ron Clark Story’s memberi begitu banyak pelajaran dalam hal

kepemimpinan, berpikir sistem dan mental model. Clark menggabungkan kemampuan

memimpin yang efektif, memecahkan masalah secara generatif (bukan secara reaktif),

dan mengubah mental model anak-anak didiknya agar dapat meraih visi atau tujuan

bersama.

Pelajaran tersebut memberi motivasi bagi penulis untuk menerapkan hal tersebut

sehari-hari. Khususnya dalam hal memimpin Rumah Sakit nanti kelak, maka sebagai

pimpinan haruslah dapat menjadi teladan dan fasilitator bagi jajaran dibawahnya.

Memberikan arahan atau guidance dan perangkat yang tepat bagi jajaran dibawahnya.

Contohnya dengan turut melibatkan para bawahan untuk menyusun SOP misalnya.

Dengan begitu para bawahan akan turut merasa terlibat dalam kelancaran operasional

rumah sakit. Dan dapat mencapai visi bersama.

Masalah-masalah yang kelak timbul, misal perawat yang kita pimpin kurang

ramah terhadap pasien, maka masalahnya harus dilihat lebih luas, dan secara lateral.

Adakah masalah-masalah lain yang melatarbelakangi hal tersebut, bisa jadi beban kerja

terlampau berat, pasien overload, sementara tenaga kurang. Maka berpikir sistem

menjadi penting dalam hal ini.

9