TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100%
-
Upload
idoz-punya-sinta -
Category
Documents
-
view
309 -
download
0
Transcript of TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100%
5/17/2018 TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100% - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-keperawatan-keluarga-100-55b07843d79e4 1/25
TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN
MASALAH KESEHATAN STROKE
Oleh:
Kelompok 13
ABDUL MUIS : 010701003
IMENUEL BANU : 010701056
M. AZWAR HADI : 010701086
NANANG JUANDA A. : 010701096
NURRIZALUDIN : 010701102
ARMAN S. : 010601016
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES NGUDI WALUYO
UNGARAN
2011
5/17/2018 TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100% - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-keperawatan-keluarga-100-55b07843d79e4 2/25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan mereka yang hidup dalam suatu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya masing-masing menciptakan
serta mempertahankan kebudayaan. (Bailon & Maglaya, 1989)
Keluarga adalah kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dengan keterikatan
aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing. (Friedman,
1998)
Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam satu rumah dalam
kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat. (Helvie, 1981)
Yang dimaksud keluarga adalah :
1. Terdiri dari kelompok orang yang mempunyai ikatan perkawinan,
keturunan / hubungan sedarah atau hasil adopsi.
2. Anggota tinggal bersama dalam satu rumah.
3. Anggota berinteraksi dan berkomunikasi dalam peran social.
4. Mempunyai kebiasaan / kebudayaan yang berasal dari masyarakat tetapi
mempunyai keunikan tersendiri. (Bergess, 1962)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional serta individu mempunyai peran masing-masing yang
merupakan bagian dari keluarga (Friedman: 1998). Keluarga sebagai pranata social
terkecil dalam masyarakat dan Negara selalu mencuri perhatian baik kalangan pimpinan
atau tokoh informasi maupun pemerintah.
Asuhan keperawatan keluarga merupakan salah satu bentuk pelayanan
kesehatan yang di laksanakan oleh perawat yang di berikan di rumah atau tempat
tinggal klien, bagi klien beserta keluarga sehingga klien dan keluarga tetap memiliki
otonomi untuk memutuskan hal-hal yang berkaitan dangan masalah kesehatan yang di
5/17/2018 TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100% - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-keperawatan-keluarga-100-55b07843d79e4 3/25
hadapinya. Perawat yang melakukan asuhan bertanggung jawab terhadap peningkatan
kemampuan keluarga dalam mencegah timbulnya penyakit, meningkatan dan
memelihara kesehatan, serta mengatasi masalah kesehatan.
Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan kesehatan
masyarakat yang diajukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesehatan
yang dirawat, melalui perawatan sebagai penyalur maka diharapkan sehat dapat tercapai
(Efendy, 1998). Manusia mempunyai life span yang ditentukan secara genetic.
Pencegahan dalam penyakit tidak akan mengubah usia harapan hidup, tetapi
memungkinkan lebih banyak orang hidup mencapai usia batasnya dan meninggal
secara fisiologis dalam usia mendekati 100 tahun. Individu merupakan bagian yang
tidak dapat terpisahkan dari keluarga, oleh sebab itu peran aktif dari keluarga sangat
bermanfaat demi penyembuhan anggota keluarga yang menderita suatu penyakit.
Peran perawat dalam asuhan keperawatan keluarga sangat penting jika dalam
suatu keluarga terdapat anggota keluarga yang menderita penyakit, terutama penyakit
yang memerlukan perawatan dan penanganan medis yang tepat, seperti contohnya
penyakit stroke.
Stroke adalah defisit neurologist akut yang disebabkan oleh gangguan aliran
darah yang timbul secara mendadak dengan tanda dan gejala sesuai dengan daerah
fokal otak yang terkena (WHO, 1989).
Stroke merupakan salah satu manifestasi neurologik yang umum dan mudah
dikenal dari penyakit-penyakit neurologik lain oleh karena mula timbulnya mendadak
dalam waktu yang singkat. Adapun manifestasi “ Stroke “ ialah defisit neurologik yang
dapat berupa : a) Hemiparesis; b) Hemiparastesia; c) Hemiparesis dan Hemihipestesia;
d) Diplegia; e) Afasia; f) Hemipareis dengan Afasia; g) Hemiparesis dengan
Hemianopia: h)Hemiparesis Alternans: i) Hemihipestesia; (Sidharta, 1999).
Dalam hal ini peran perawat adalah memberikan asuhan keperawatan bagi
keluarga yang mengalami masalah kesehatan khususnya keluarga yang mengalami
penyakit stroke dengan menerapkan proses keperawatan sebagai pendekatan pemecahan
masalah. Dalam hal ini perawat di harapkan mampu memodifikasi suatu rencana yang
telah di susun di sesuaikan dengan keadaan keluarga yang sesungguhnya agar rencana
tersebut benar-benar dapat di laksanakan di keluarga.
5/17/2018 TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100% - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-keperawatan-keluarga-100-55b07843d79e4 4/25
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Stroke
Stroke atau cidera cerebrovaskuler (CVA) adalah kehilangan fungsi otak yang
diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke otak (Suzanne). Stroke adalah kerusakan
sirkulasi dalam satu atau lebih pembuluh darah yang menyediakan darah pada otak.
Penyediaan oksigen dan darah ke otak menjadi kurang atau berhenti, yang kemudian
merusak atau memusnahkan area – area tertentu dalam jaringan otak (discases
penyakit )
Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan neurologis yang
utama di indonesia, serangan otak ini merupakan kegawat daruratan media yang harus
ditangani secara cepat, tepat dan cermat. Stroke adalah sindrome klinis yang awal
timbulnya mendadak, progresif cepat, berupa defisit neurologis fokal dan global yang
berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan kematian dan semata-mata
disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik (Doengoes,
2000:290).Cidera serebrovaskuler atau stroke adalah penyekit cerebrovaskuler
menunjukkan adanya beberapa kelainan otak baik secara fungsioanal maupun struktural
yang disebabkan oleh keadaan patologis dari pembuluh darah serebral atau dari seluruh
sistem pembuluh darah otak (Doengoes, 2000:290)
Menurut kriteria WHO stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan
fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik fokal
maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat menimbulkan kematianyang disebabkan oleh karena gangguan peredaran dareh otak.
B. Klasifikasi stroke
1. Transtient Iskemia Attach (TIA)
Yaitu gangguan neurologik setempat yang terjadi selama beberapa menit sampai
beberapa jam saja, gejala yang timbul akan hilang dengan spontan dan sempurnadalam waktu kurang dari 24 jam
5/17/2018 TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100% - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-keperawatan-keluarga-100-55b07843d79e4 5/25
2. Stroke in evolution ( SIE)
Yaitu stroke yang wujud kelainannya terjadi secara bertahap
3. Completeted stroke iskemic (CSI)
Yaitu stroke yang wujud kelainannya bersifat menetap
4. Reversible iscemic neurological defisit (RIND)
Yaitu stroke yang mirip dengan transient iskemik attack hanya saja kelainan yang
ada menghilang sesudah berlangsung lebih dari 24 jam
C. Stroke berdasarkan penyebab
Berdasarkan penyebab stroke dibedakan menjadi 2:
1. Stroke hemorhagic
Merupakan perdarahan cerebral dan mungkin perdarahan sub arachnoid.
Disebabkan oleh pembuluh darah otak pada daerah otak tertentu biasanya
kejadiannya saat melakukan aktifitas atau saat aktif namun bisa juga terjadi saat
istirahat. Kesadaran pasien umumnya menurun.
2. Stroke non hemorhagic
Dapat berupa ischemia atau emboli dan trombosis cerebral, biasanya terjadi saat
setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau dipagi hari tidak terjadi perdarahan
namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksi dan selanjutnya dapat timbul
oedema skunder. Kesadaran umumnya baik.
D. Etiologi
5/17/2018 TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100% - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-keperawatan-keluarga-100-55b07843d79e4 6/25
Ada beberapa factor risiko stroke yang sering teridentifikasi, yaitu ;
1. Hipertensi
Dapat disebabkan oleh aterosklerosis atau sebaliknya. Proses ini dapat
menimbulkan pecahnya pembuluh darah atau timbulnya thrombus sehingga dapat
mengganggu aliran darah cerebral.
2. Aneurisma pembuluh darah cerebral
Adanya kelainan pembuluh darah yakni berupa penebalan pada satu tempat yang
diikuti oleh penipisan di tempat lain. Pada daerah penipisan dengan maneuver
tertentu dapat menimbulkan perdarahan.
3. Kelainan jantung / penyakit jantung
Paling banyak dijumpai pada pasien post MCI, atrial fibrilasi dan endokarditis.
Kerusakan kerja jantung akan menurunkan kardiak output dan menurunkan aliran
darah ke otak. Ddisamping itu dapat terjadi proses embolisasi yang bersumber pada
kelainan jantung dan pembuluh darah.
4. Diabetes mellitus (DM )
Penderita DM berpotensi mengalami stroke karena 2 alasan, yeitu terjadinya
peningkatan viskositas darah sehingga memperlambat aliran darah khususnya
serebral dan adanya kelainan microvaskuler sehingga berdampak juga terhadap
kelainan yang terjadi pada pembuluh darah serebral.
5. Usia lanjut
Pada usia lanjut terjadi proses kalsifikasi pembuluh darah, termasuk pembuluh
darah otak.
6. Polocitemia
Ada policitemia viskositas darah meningkat dan aliran darah menjadi lambat
sehingga perfusi otak menurun.
5/17/2018 TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100% - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-keperawatan-keluarga-100-55b07843d79e4 7/25
7. Peningkatan kolesterol (lipid total)
Kolesterol tubuh yang tinggi dapat menyebabkan aterosklerosis dan terbentuknya
embolus dari lemak.
8. Obesitas
Pada obesitas dapat terjadi hipertensi dan peningkatan kadar kolesterol sehingga
dapat mengakibatkan gangguan pada pembuluh darah, salah satunya pembuluh drah
otak.
9. Perokok
Pada perokok akan timbul plaque pada pembuluh darah oleh nikotin sehingga
terjadi aterosklerosis.
10. Kurang aktivitas fisik
Kurang aktivitas fisik dapat juga mengurangi kelenturan fisik termasuk kelenturan
pembuluh darah, salah satunya pembuluh darah otak .
Beberapa keadaan dibawah ini dapat menyebabkan stroke antara lain:
1. Trombosis cerebral
2. Emboli
3. Tumor otak
4. Hemorhagic
5. Tekanan darah tinggi
6. Kelemahan dinding arteri
7. Cidera kepala
E. Faktor resiko
Sedangkan faktor resiko dari stroke adalah kondisi atau penyakit atau kelainan
yang memiliki potensi untuk memudahkan seseorang mengalami serangan stroke pada
suatu saat.
5/17/2018 TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100% - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-keperawatan-keluarga-100-55b07843d79e4 8/25
1. Tidak dapat dirubah (Non Reversible)
• Jenis kelamin : Pria lebih sering ditemukan menderita stroke dibanding wanita.
• Usia : Makin tinggi usia makin tinggi pula resiko terkena stroke.
• Keturunan : Adanya riwayat keluarga yang terkena stroke
2. Dapat dirubah (Reversible)
• Hipertensi
• Penyakit jantung
• Kolesterol Tinggi
• Obesitas
• Diabetes Melitus
• Polistemia
• Stress Emosional
3. Kebiasaan Hidup
• Merokok.
• Peminum Alkohol.
• Obat-obatan terlarang.
• Aktivitas yang tidak sehat: Kurang olahraga, makanan berkolesterol.
F. Patofisiologi
Pada keadaan fisiologis normal, aliran darah pada otak selalu tetap yaitu 50 ml/
menit / 100 gr otak. Hal ini terjadi karena auto regulasi yang mengembangkan arteri
pada waktu hipotensi yang menguncup waktu hipertensi. Apabila tekanan darah tinggi
terus menerus terjadi maka dapat menimbulkan perubahan atroklerotik karena perfusi
dapat menyebabkan perdarahan intra kranial. Darah yang merembes ini dapat menekan,
mengiritasi, dan menimbulkan fase spasme arteri hemisfer otak.
1. Stroke non hemoragik
5/17/2018 TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100% - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-keperawatan-keluarga-100-55b07843d79e4 9/25
Iskemia disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran darah otak oleh
thrombus atau embolus. Trombus umumnya terjadi karena berkembangnya
aterosklerosis pada dinding pembuluh darah, sehingga arteri menjadi tersumbat,
aliran darah ke area thrombus menjadi berkurang, menyebabkan iskemia kemudian
menjadi kompleks iskemia akhirnya terjadi infark pada jaringan otak. Emboli
disebabkan oleh embolus yang berjalan menuju arteri serebral melalui arteri karotis.
Terjadinya blok pada arteri tersebut menyebabkan iskemia yang tiba-tiba
berkembang cepat dan terjadi gangguan neurologist fokal. Perdarahan otak dapat
ddisebabkan oleh pecahnya dinding pembuluh darah oleh emboli.
2. Stroke hemoragik
Pembuluh darah otak yang pecah menyebabkan darah mengalir ke substansi
atau ruangan subarachnoid yang menimbulkan perubahan komponen intracranial
yang seharusnya konstan. Adanya perubahan komponen intracranial yang tidak
dapat dikompensasi tubuh akan menimbulkan peningkatan TIK yang bila berlanjut
akan menyebabkan herniasi otak sehingga timbul kematian. Di samping itu, darah
yang mengalir ke substansi otak atau ruang subarachnoid dapat menyebabkan
edema, spasme pembuluh darah otak dan penekanan pada daerah tersebutmenimbulkan aliran darah berkurang atau tidak ada sehingga terjadi nekrosis
jaringan otak.
Tabel Perbedaan Gejala Stroke berdasarkan proses Patologis
Gejala (anamnesa) Infark Perdarahan
- Permulaan
- Waktu
- Nyeri Kepala
- Kejang
- Kesadaran Menurun
Subakut
Bangun pagi
Tidak ada
Tidak ada
Kadang-kadang (sedikit)
Sangat Akut
Lagi Aktif
Ada
++
+++ hebat sampai koma
Gejala Objektif
5/17/2018 TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100% - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-keperawatan-keluarga-100-55b07843d79e4 10/25
Koma
Kaku kuduk
Kernign sign
Papil edema
Perdarahan retina
+/-
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
++
++
+
+
+
G. Tanda dan gejala
Tanda dan gejala yang muncul sangat tergantung pada daerah dan luasnya daerah otak
yang terkena.
1. Pengaruh terhadap status mental
• Tidak sadar : 30% – 40%
• Konfuse : 45% dari pasien biasanya sadar
2. Daerah arteri serebri media, arteri karotis interna akan menimbulkan:
• Hemiplegia kontralateral yang disertai hemianesthesia (30%-80%)
• Afasia bila mengenai hemisfer dominant (35%-50%)
• Apraksia bila mengenai hemisfer non dominant(30%)
3. Daerah arteri serebri anterior akan menimbulkan gejala:
• Hemiplegia dan hemianesthesia kontralateral terutama tungkai (30%-80%)
• Inkontinensia urin, afasia, atau apraksia tergantung hemisfer mana yang terkena
4. Daerah arteri serebri posterior
• Nyeri spontan pada kepala
• Afasia bila mengenai hemisfer dominant (35-50%)
5. Daerah vertebra basiler akan menimbulkan:
• Sering fatal karena mengenai pusat-pusat vital di batang otak
• Hemiplegia alternans atau tetraplegia
• Kelumpuhan pseudobulbar (kelumpuhan otot mata, kesulitan menelan, emosi
labil)
Apabila dilihat bagian hemisfer mana yang terkena, gejala dapat berupa:
1. Stroke hemisfer kanan
5/17/2018 TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100% - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-keperawatan-keluarga-100-55b07843d79e4 11/25
• Hemiparese sebelah kiri tubuh
• Penilaian buruk
• Mempunyai kerentanan terhadap sisi kontralateral sebagai kemungkinan
terjatuh ke sisi yang berlawanan
2. Stroke hemisfer kiri
• Mengalami hemiparese kanan
• Perilaku lambat dan sangat berhati-hati
• Kelainan bidang pandang sebelah kanan
• Disfagia global
• Afasia
• Mudah frustasi
Long (1996) menjelaskan gejala fokal yang paling sering terlihat akibat terputusnya
sirkulasi arteri cerebral adalah :
1. Kontralateral paralisis
2. Kehilangan penginderaan sensori dan memori
3. Disfasia atau afasia
4. Masalah spatial perceptual
H. Pemeriksaan diagnostis
1. Computerized tomografi Scan (CT Scan) dapat memperlihatkan adanya hematoma,
infark dan perdarahan. Scan ini baik untuk meneliti lesi yang letaknya dipermukaan.
2. Fungsi lumbal untuk menunjukkan kelainan cerebro spinalis fluid (CSF). Tekanan
yang meningkat dan adanya cairan darah menunjukkan adanya hemorhagic.
3. Elektro Encephalography (EEG) menggunakan gelombang untuk menentukan lesi
spesifik.
4. Angiografi (arteriografi) sangat esensial untuk memperlihatkan penyebab dan letak
ganguan otak, biasanya menggunakan arteri femoralis. Ada tidaknya oklusi, rupture
atau obstruksi dapat difisualisasi dengan alat ini.
5. Magnetik Resonance Imaging (MRI) dapat menampakkan daerah patologis
I. Penatalaksanaan
5/17/2018 TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100% - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-keperawatan-keluarga-100-55b07843d79e4 12/25
1. Penatalaksanaan keperawatan
Untuk mengobati keadaan acut perlu diperhatikan faktor faktor kritis sebagai
berikut:
a. Berusaha menstabilkan tanda – tanda vital
b. Berusaha menemukan dan memperbaiki aritmia jantung
c. Merawat kandung kemih, sedapat mungkin jangan memakai kateter
d. Menempatkan pasien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan secepat
mungkin pasien harus dirubah posisi setiap 2 jam dan dilakukan latihan latihan
gerak pasif
2. Tindakan konservatif
a. Fasodilator yang meningkatkan aliran darah cerebral (ADS) secara percobaan,
tetapi maknanya: pada tubuh manusia belum dapat dibutuhkan
b. Dapat diberikan histamin, aminophilin, acetazolamide, papaverin intra arterial
c. Anti agregasi trombosis seperti aspirin, digunakan untuk menghambat reaksi pelepasan agregasi. Trombosis yang terjadi ulcerasi alteroma
3. Tindakan pembedahan untuk memperbaiki aliran darah cerebral, misalnya pada
tindakan endarterectomy carotis.
4. Secara umum, penatalaksanaan pada pasien stroke adalah:
a. Posisi kepala dan badan atas 20-30 derajat, posisi miring jika muntah dan boleh
dimulai mobilisasi bertahap jika hemodinamika stabil.
b. Bebaskan jalan nafas dan pertahankan ventilasi yang adekuat, bila perlu
diberikan ogsigen sesuai kebutuhan.
c. Tanda-tanda vital diusahakan stabil.
d. Bed rest
e. Koreksi adanya hiperglikemia atau hipoglikemia.
f. Pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
g. Kandung kemih yang penuh dikosongkan, bila perlu lakukan kateterisasi.
5/17/2018 TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100% - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-keperawatan-keluarga-100-55b07843d79e4 13/25
h. Pemberian cairan intravena berupa kristaloid atau koloid dan hindari
penggunaan glukosa murni atau cairan hipotonik.
i. Hindari kenaikan suhu, batuk, konstipasi, atau suction berlebih yang dapat
meningkatkan TIK.
j. Nutrisi per oral hanya diberikan jika fungsi menelan baik. Jika kesadaran
menurun atau ada gangguan menelan sebaiknya dipasang NGT
5. Penatalaksanaan spesifik berupa:
a. Stroke non hemoragik: asetosal, neuroprotektor, trombolisis, antikoagulan,
obat hemoragik.
b. Stroke hemoragik: mengobati penyebabnya, neuroprotektor, tindakan
pembedahan, menurunkan TIK yang tinggi
BAB III
PROSES KEPERAWATAN
Menurut Friedman (1998:54), Proses keperawatan merupakan pusat bagi semua
tindakan keperawatan, yang dapat diaplikasikan dalam situasi apa saja, dalam kerangka
referensi tertentu, konsep tertentu, teori atau falsafah. Friedman dalam Proses keperawatan
keluarga juga membagi dalam lima tahap proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian
terhadap keluarga, identifikasi masalah keluarga dan individu atau diagnosa keperawatan,
rencana perawatan, implemntasi rencana pengerahan sumber-sumber dan evaluasi perawatan.
5/17/2018 TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100% - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-keperawatan-keluarga-100-55b07843d79e4 14/25
Dalam melakukan asuhan keperawatan kesehatan keluarga menurut Effendi (2004)
dengan melalui membina hubungan kerjasama yang baik dengan keluarga yaitu dengan
mengadakan kontrak dengan keluarga, menyampaikan maksud dan tujuan, serta minat untuk
membantu keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga, menyatakan kesediaan untuk
membantu memenuhi kebutuhan – kebutuhan kesehatan yang dirasakan keluarga dan membina
komunikasi dua arah dengan keluarga.
Friedman (1998) menjelaskan proses asuhan keperawatan keluarga terdiri dari lima
langkah dasar meliputi :
1. Pengkajian
Menurut Suprajitno (2004:29) pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang
perawat mengumpulkan informasi secara terus menerus tentang keluarga yang
dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan
keluarga. Agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan
keluarga, perawat diharapkan menggunakan bahasa ibu (bahasa yang digunakan
sehari-hari), lugas dan sederhana (Suprajitno: 2004).
Kegiatan yang dilakukan dalam pengkajian meliputi pengumpulan informasi
dengan cara sistematis dengan menggunakan suatu alat pengkajian keluarga,
diklasifikasikan dan dianalisa (Friendman, 1998: 56)
a. Pengumpulan data
Identitas keluarga yang dikaji adalah umur, pekerjaan, tempat tinggal, dan tipe
keluarga.
b. Latar belakang budaya /kebiasaan keluarga
Kebiasaan makan
Kebiasaan makan ini meliputi jenis makanan yang dikosumsi oleh Keluarga.
Untuk penderita stroke biasanya mengkonsumsi makanan yang bayak
menandung garam, zat pengawet, serta emosi yang tinggi.
Pemanfaatan fasilitas kesehatan
5/17/2018 TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100% - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-keperawatan-keluarga-100-55b07843d79e4 15/25
Perilaku keluarga didalam memanfaatkan fasilitas kesehatan merupakan faktor
yang penting dalam penggelolaan penyakit stroke fase rehabilitasi terutama ahli
fisiotherapi.
Pengobatan tradisional
Karena penderita stroke memiliki kecenderungan tensi tinggi, keluarga bisa
memanfaatkan pengobatan tradisional dengan minum air ketimun yang dijus
sehari dua kali pagi dan sore.
c. Status Sosial Ekonomi
Pendidikan
Tingkat pendidikan keluarga mempengaruhi keluarga dalam mengenal
hipertensi beserta pengelolaannya. berpengaruh pula terhadap pola pikir dan
kemampuan untuk mengambil keputusan dalam mengatasi masalah dangan
tepat dan benar.
Pekerjaan dan Penghasilan
Penghasilan yang tidak seimbang juga berpengaruh terhadap keluarga dalam
melakukan pengobatan dan perawatan pada angota keluarga yang sakit salah
satunya disebabkan karena hipertensi. Menurut (Effendy,1998) mengemukakan
bahwa ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
salah satunya disebabkan karena tidak seimbangnya sumber-sumber yang ada
pada keluarga.
d. Tingkat perkembangan dan riwayat keluarga
Menurut Friedmen (1998:125), Riwayat keluarga mulai lahir hingga saat
ini. termasuk riwayat perkembangan dan kejadian serta pengalaman kesehatan
yang unik atau berkaitan dengan kesehatan yang terjadi dalam kehidupan keluarga
yang belum terpenuhi berpengaruh terhadap psikologis seseorang yang dapat
mengakibatkan kecemasan.
5/17/2018 TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100% - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-keperawatan-keluarga-100-55b07843d79e4 16/25
e. Aktifitas
Aktifitas fisik yang keras dapat menambah terjadinya peningkatan tekanan
darah. Serangan hipertensi dapat timbul sesudah atau waktu melakukan kegiatan
fisik, seperti olah raga (Friedman, 1998:9).
f. Data Lingkungan
Karakteristik rumah
Cara memodifikasikan lingkungan fisik yang baik seperti lantai rumah,
penerangan dan fentilasi yang baik dapat mengurangai faktor penyebab
terjadinya cedera pada penderita stroke fase rehabilitasi.
Karakteristik Lingkungan
Menurut (friedman,1998 :22) derajad kesehatan dipengaruhi oleh lingkungan.
Ketenangan lingkungan sangat mempengaruhi derajat kesehatan tidak
terkecuali pada hipertensi
g. Struktur Keluarga
Pola komunikasi
Menurut (Friedman, 1998) Semua interaksi perawat dengan pasien adalah
berdasarkan komunikasi. Istilah komunikasi teurapetik merupakan suatu
tekhnik diman usaha mengajak pasien dan keluarga untuk bertukar pikiran dan
perasaan. Tekhnik tersebut mencakup ketrampilan secara verbal maupun non
verbal, empati dan rasa kepedulian yang tinggi.
Struktur Kekuasaan
Kekuasaan dalam keluarga mempengaruhi dalam kondisi kesehatan, kekuasaan
yang otoriter dapat menyebabkan stress psikologik yang mempengaruhi dalam
tekanan darah pasien stroke.
5/17/2018 TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100% - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-keperawatan-keluarga-100-55b07843d79e4 17/25
Struktur peran
Menurut Friedman(1998), anggota keluarga menerima dan konsisten terhadap
peran yang dilakukan, maka ini akan membuat anggota keluarga puas atau
tidak ada konflik dalam peran, dan sebaliknya bila peran tidak dapat diterima
dan tidak sesuai dengan harapan maka akan mengakibatkan ketegangan dalam
keluarga.
h. Fungsi Keluarga
Fungsi afektif
Keluarga yang tidak menghargai anggota keluarganya yang menderita
hipertensi, maka akan menimbulkan stressor tersendiri bagi penderita. Hal ini
akan menimbulkan suatu keadaan yang dapat menambah seringnya terjadi
serangan hipertensi karena kurangnya partisipasi keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit (Friedman, 1998).
Fungsi sosialisasi
Keluarga memberikan kebebasan bagi anggota keluarga yang menderita stroke
dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Bila keluarga tidak
memberikan kebebasan pada anggotanya, maka akan mengakibatkan anggota
keluarga menjadi sepi. Keadaan ini mengancam status emosi menjadi labil dan
mudah stress.
Fungsi kesehatan
Menurut suprajitno (2004) fungsi mengembangkan dan melatih anak untuk
berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan
orang lain diluar rumah.
i. Pola istirahat tidur
Istirahat tidur seseorang akan terganggu manakala sedang mengalami
masalah yang belum terselesaikan.
5/17/2018 TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100% - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-keperawatan-keluarga-100-55b07843d79e4 18/25
j. Pemeriksaan fisik anggota keluarga
Sebagaimana prosedur pengkajian yang komprehensif, pemeriksaan fisik
juga dilakukan menyeluruh dari ujung rambut sampai kuku untuk semua anggota
keluarga. Setelah ditemukan masalah kesehatan, pemeriksaan fisik lebih
terfokuskan.
k. Koping keluarga
Bila ada stressor yang muncul dalam keluarga, sedangkan koping keluarga
tidak efektif, maka ini akan menjadi stress anggota keluarga yang berkepanjangan.
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respon manusia
atas perubahan pola interaksi potensial atau aktual individu. Perawat secara legal dapat
mengidentifikasi dan menyusun intervensi masalah keperawatan. Kolaburasi dan
koordinasi dengan anggota tim lain merupakan keharusan untuk menghindari
kebingungan anggota akan kurangnya pelayanan kesehatan. Dalam diagnosa
keperawatan stroke atau cerebro vasculer accident didapatkan diagnosa keperawatan
sebagai berikut :
1. Perubahan perfusi jaringan cerebral (Doengoes, 2000)
2. Kerusakan mobilitas fisik ( Doengoes, 2000)
3. Komunikasi, kerusakan verbal dan tertulis (Doengoes, 2000)
4. Perubahan persepsi sensori (Doengoes, 2000)
5. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi (Lynda Juall, 2001)
6. Ketidakmampuan merawat diri (Lynda Juall, 2001)
7. Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan pengobatan (Doengoes, 2000)
NO KRITERIA SKOR BOBOT
1 Sifat masalah 1
• Aktual (Tidak/kurang sehat) 3
5/17/2018 TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100% - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-keperawatan-keluarga-100-55b07843d79e4 19/25
• Ancaman kesehatan 2
• Keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
2• Mudah 2
• Sebagian 1
• Tidak dapat 0
3 Potensi masalah untuk dicegah
1• Tinggi 3
• Sedang 2
• Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
1
• Masalah berat, harus segera ditangani 2
• Ada masalah, tetapi tidak perlu segera
ditangani1
• Masalah tidak dirasakan 0
Skoring :
Skor
x Bobot
Angka tertinggi
Catatan : Skor dihitung bersama dengan keluarga
Faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas
1. Kriteria 1
Sifat masalah ; bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang sehat karena
yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan
oleh keluarga
2. Kriteria 2
Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan
terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut :
• Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk
menangani masalah
• Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
5/17/2018 TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100% - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-keperawatan-keluarga-100-55b07843d79e4 20/25
• Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan
waktu.
• Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam
masyarakat dan dukungan masyarakat3. Kriteria 3
Potensi masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu diperhatikan :
• Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit dan
lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada
• Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat
dalam memperbaiki masalah.
•
Adanya kelompok ‘high risk” atau kelompok yang sangat pekamenambah potensi untuk mencegah masalah.
4. Kriteria 4
Menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga
melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skor tertinggi yang terlebih dahulu
dilakukan intervensi keperawatan keluarga.
3. Intervensi Keperawatan
1. Menyusun prioritas
Friedman (1998) menjelaskan perencanaan perawatan meliputi seleksi
bersama yang dirancang untuk mencapai tujuan. Faktor penetapan prioritas
perasaan peka terhadap klien dan efek terpeutik terhadap tindakan dimasa
mendatang.
2. Menyusun tujuan
Friedman (1998) menjelaskan perencanaan meliputi perumusan tujuan yang
berorientasi kepada klien kemungkinan sumber-sumber penggambaran pendekatan
alternatif untuk memenuhi tujuan dan operasional perencanaan. Ada 3 kegiatan
menurut Friedman yaitu:
a. Tujuan jangka pendek yang sifatnya dapat diukur langsung dan spesifik
b. Tujuan jangka menengah
5/17/2018 TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100% - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-keperawatan-keluarga-100-55b07843d79e4 21/25
c. Tujuan akhir atau jangka panjang yang sifatnya umum dan mempunyai
tujuan
3. Menentukan kriteria dan standar evaluasi
Kriteria yang akan dicapai adalah respon verbal, afektif dan psikomotor
keluarga mengenai penjelasan tentang masalah kesehatan (Friedman:1998:71)
4. Implementasi keperawatan
Dalam memilih tindakan keperawatan tergantung pada sifat masalah dan
sumber-sumber yang tersedia.
a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah post stroke.
Intervensi:
1. Berikan informasi kepada keluarga mengenai: pengertian, tanda dan gejala,
penyebab, komplikasi, cara perawatan, penanganan dan pencegahan stroke
2. Motivasi keluarga untuk mengenal masalah stroke
b.Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang dapat mengenaitindakan kesehatan yang tepat terhadap anggota keluarga yang menderita post
stroke
Intervensi:
1. Memberikan informasi tentang alternatif pencegahan dpat diambil untuk
mengatasi pasien stroke, seperti menjaga kesehatan lingkungan,
menghindari faktor pencetus, serta minum obat secara teratur
2. Mendiskusikan akibat bila tidak melakukan tindakan keperawatan untuk
mengatasi stroke
3. Memberikan kesempatan untuk mengambil keputusan tentang tindakan
kesehatan yang diambil pada anggota keluarga yang terkena stroke
c. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit atau
perawatan post stroke
Intervensi :
5/17/2018 TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100% - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-keperawatan-keluarga-100-55b07843d79e4 22/25
1. Sarankan atau anjurkan kepada keluarga untuk melakukan perawatan
secara teratur, jaga diet penderita stroke.
2. Demonstrasikan teknik latihan tentang gerak dirumah.
d. Ketidakmampuan keluarga untuk memelihara lingkungan yang dapat
menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan
Intervensi:
1. Memberikan semangat pada penderita terutama yang berasal dari
keluarga itu sendiri atau melalui orang atau sumber-sumber yang
dipercaya mempunyai pengaruh terhadap proses penyembuhan
2. Modifikasi lingkungan yang dapat mendukung proses penyembuhan
klien
e. Ketidakmampuan keluarga untuk mengenal sumber-sumber pelayanan
kesehatan terhadap perawatan post stroke
Intervensi:
1. Memberikan informasi tentang sumber-sumber yang dapat digunakan
utnuk memperoleh pelayanan kesehatan misalnya rujukan kontrol,
perawatan fisiotherapi dan sumber-sumber lain.
2. Memberikan motivasi agar keluarga memanfaatkan sumber-sumber
yang ada secara berkesinambungan.
5. Evaluasi
Friedman (1998:71) menjelaskan bahwa evaluasi didasarkan pada seberapa
efektifnya intervensi yang dilakukan keluarga, perawat dan yang lainny.
Keefektifan dilihat dari respon keluarga bukan intervensi yang diimplementasikan.
Modifikasi dlam asuhan keperawatan mengikuti perencanaan evaluasi dan mulai
dengan proses siklus kembali ke pengkajian dengan memberikan informasi yang
5/17/2018 TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100% - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-keperawatan-keluarga-100-55b07843d79e4 23/25
diperoleh dari pertemuan sebelumnya dan diteruskan dengan revisi setiap fase
dalam siklus bila dibutuhkan.
Evaluasi dalam asuhan keperawatan keluarga dengan stroke post
rehabilitasi berdasarkan respon keluarga terhadap implementasi yang kita lakukan
sesuai dengan kriteria evaluasi yaitu mengetahui pengertian stroke, mengetahui
gangguan pada penderita stroke dan mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan
bagi penderita stroke post rehabilitasi.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Stroke adalah defisit neurologist akut yang disebabkan oleh gangguan aliran darah
yang timbul secara mendadak dengan tanda dan gejala sesuai dengan daerah fokal otak
yang terkena.
Stroke merupakan salah satu manifestasi neurologik yang umum dan mudah
dikenal dari penyakit-penyakit neurologik lain oleh karena mula timbulnya mendadak
dalam waktu yang singkat. Adapun manifestasi “ Stroke “ ialah defisit neurologik yang
dapat berupa : a) Hemiparesis; b) Hemiparastesia; c) Hemiparesis dan Hemihipestesia; d)
Diplegia; e) Afasia; f) Hemipareis dengan Afasia; g) Hemiparesis dengan Hemianopia: h)
Hemiparesis Alternans: i) Hemihipestesia; (Sidharta, 1999).
Penanganan masalah kesehatan di dalam keluarga yang salah satu anggota
keluarga mengalami penyakit stroke adalah dengan memberikan asuhan keperawatan yang
benar. Asuhan keperawatan keluarga merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan
yang di laksanakan oleh perawat yang di berikan di rumah atau tempat tinggal klien, bagi
klien beserta keluarga sehingga klien dan keluarga tetap memiliki otonomi untuk
memutuskan hal-hal yang berkaitan dangan masalah kesehatan yang di hadapinya. Perawat
yang melakukan asuhan bertanggung jawab terhadap peningkatan kemampuan keluarga
dalam mencegah timbulnya penyakit, meningkatan dan memelihara kesehatan, serta
mengatasi masalah kesehatan, dalam hal ini munculnya masalah dari penyakit stroke.
5/17/2018 TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA 100% - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-keperawatan-keluarga-100-55b07843d79e4 24/25
Tugas dari perawat adalah mampu memodifikasi suatu rencana yang telah di susun di
sesuaikan dengan keadaan keluarga yang sesungguhnya agar rencana tersebut benar-benar
dapat di laksanakan di keluarga, tetapi keberhasilan dari asuhan keperawatan ini bergantung
dari peran aktif dari keluarga pasien itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L. J. (1999) Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 7, Alih Bahasa
Monica Ester. Jakarta: EGC
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Stroke, (Online), (http://
depkes.co.id/stroke.html)
Effendy. N (1998). Dasar- dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Edisi 2. Jakarta;
EGC
Friedman, M. M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek, Edisi 3. Jakarta:
EGC
Long. Barbara. C. Essential of Medical Surgical Nursing, Penerjemah R. Karnaen, Et.
All, Edisi ke 3. 1996. Bandung: Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan
Padjajaran.
Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakata: EGC.
Smeltzer, Suzanne; Suzanne; and Benda G Bare. (2001), Buku Saku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah, Edisi 8. Jakarta: EGC
Zendy. George. L. Pengelolaan Mutahir Stroke. 1992