Tugas Kelompok Bab 6
description
Transcript of Tugas Kelompok Bab 6
2.1 PERBANDINGAN CROSS SECTION
Analisis criss section (perbandingan dengan perusahaan atau industry yang
sejenis) atau bermanfaast untuk melihat prestasi perusahaan relative terhadap
industry dan juga bermanfaat dalam kasus khusus seperti untuk menentukan
bonus bagi manajemen perusahaan. Bonus bagi manajemen perusahaan pada
beberapa perusahaan ditentukan berdasarkan keuntungan perusahaan relative
terhadap industri. Apabila perusahaan memperoleh untung diatas industry
manajemen perusahaan akan memperoleh bonus, dan tidak memperoleh bonus
apabila yang terjadi sebaliknya.
Mendefinisikan industri sejenis bukan merupakan pekerjaan mudah.
Industri yang bisa diperbandingkan pada dasarnya mempunyai satu atau beberapa
elemen yang sama dengan perusahaan. Kesamaan tersebut antara lain :
1. Kesamaan dalam jenis bahan baku atau supplier
Perusahaan bisa dikelompokkan berdasarkan bahan baku yang dipakai,
bisa juga berdasarkan proses produksi yang dipunyai. Standard Industrial
Classification biasanya menggunakan criteria semacam ini juga banyak
dipakai oleh lembaga lain. Perhatikan klasifikasi industri yang dikeluarkan
oleh laporan Jakarta Stok Exchange (Bursa Efek Jakarta) untuk
mengelompokkan saham-saham yang listing berdasarkan industri.
Tabel 2.1 Klasifikasi Industri di BEJ (Bursa Efek Jakarta, 2002)
I. Pertanian, kehutanan, dan perikanan
II. Makanan ternak
III. Pertambangan dan jasa pertambangan
IV. Konstruksi
V. Manufacturing and commercial
A. Makanan dan minuman
B. Manufaktur tembakau
C. Produk testil dan sejenisnya
D. Kertas dan produk-produk sejenisnya
E. Pakaian dan produk tekstil lainnya
F. Produk kertas dan sejenisnya
G. Produk kimia dan sejenisnya
H. Produk adhesive
I. Produk plastic dan gelas
J. Semen
K. Produk besi dan sejenisnya
L. Produk besi fabrikasi dan sejenisnya
M. Produk bata, beton, dan sejenisnya
N. Mesin
O. Kabel
P. Peralatan kantor dan elektronik
Q. Produk otomotif dan sejenisnya
R. Peralatan fotografi
S. Farmasi
T. Barang bahan konsumsi (sabun, pasta gigi, dll)
VI. Pelayanan transportasi
VII. Komunikasi
VIII. Perdagangan retail dan whole sale
IX. Perbankan, lembaga keuangan selain bank, lembaga sekuritas, ansuran,
dan real estate
A. Perbankan
B. Lembaga keuangan selain bank
C. Asuransi
D. Property dan real estate
X. Hotel dan pelayanan travel
XI. Perusahaan holding dan investasi lainya
XII. lainnya
2. Kesaman dari sisi permintaan
Pendekatan ini menggunakan produk-produk yang dihasilkan sebagai
criteria pengelompokan industri. Apabila produk-produk memenuhi
kebutuhan yang sama, dan produk-produk tersebut merupakan substitusi
satu sama lainnya, maka produk-produk tersebut masuk dalam kelompok
industri yang sama. Produk-produk tersebut bisa mempunyai horizon yang
pendek yaitu produk-produk yang sama saat ini, tetapi bisa juga
mempunyai horizon jangka panjang yaitu produk-produk yang saling
berkompetisi pada beberapa tahun mendatang (missal sepuluh tahun
mendatang). Perspektif jangka pendek mempunyai relevansi yang tinggi
karena membicarakan situasi saat ini, tetapi perspektif jangka panjang
membuat perusahaan waspada terhadap kemungkinan perubahan
persaingan. Produk yang saat ini bukan merupakan pesaing, barangkali
merupakan pesaing potensial yang akan menjadi pesain sesungguhnya
pada masa mendatang.sebagai contoh, mesin fax saat ini tidak bersaing
secara langsung dengan computer PC. Tetapi pada masa mendatang
dengan semakin berkembangnya PC yang mempunyai kemampuan fax
dan modem, maka PC akan menjadi pesaing serius mesin fax. Keduanya
akan memenuhi kebutuhan generic yang sama, yaitu kebutuhan
komunikasi.
3. Kesamaan dalam atribut keuangan
Dari sudut pandang investasi, saham-saham yang mempunyai beberapa
kesamaan atribut bisa dimasukan ke dalam satu kelompok. Contoh atribut
yang relevan adalah risiko, rasio PER (price Earning Ratio), dan
kapitalisasi pasar untuk menentukan besar kecilnya kapitalisasi saham.
Investor yang inggin menginvestasikan dananya ke saham kecil
(kapitalisasi pasar kecil) barangkali akan memilih 25% saham paling kecil,
dan membanding-bandingkan saham-saham yang mempunyai nilai
kapitalisasi yang kecil.
Dalam memilih perusahaan yang akan dipakai sebagai perbandingan,
analis juga bisa menggabungkan ketiga atribut diatas. Misalkan sebuah
perusahaan transportasi dengan asset tidak terlalu besar (missal Rp 1.5M), maka
perbandingan yang tepat adalah perusahaan trasportasi lainnya dan yang
mempunyai asset yang hamper sama besarnya. Membandingkan perusahaan
tersebut dengan perusahaan trasportasi lain yang mempunyai asset Rp 100M
barangkali tidak sepenuhnya tepat.
Di Negara-negara maju, data-data yang berkaitan dengan industri sejenis
biasanya bisa dicari. Tetapi tidak demikian halnya dengan data industri di Negara-
negara yang belum maju seperti di Indonesia. Saat ini perusahaan yang go public
dan listing di BEJ mencapai sekitar 200 saham (bandingkan dengan New York
Stock Exchange yang mencapai sekitar 1.700 saham). Sebagian besar perusahaan
di Indonesia masih belum go public. Perusahaan-perusahaan yang belum go
public biasanya tidak memberikan laporan keuangan ke public, dan dengan
demikian data perbandingan akan sulit diperoleh. Perkecualian barangkali bank-
bank yang mempunyai data-data keuangan nasabahnya. Tetapi data semacam ini
barangkali akan sulit diakses oleh perusahaan lain, meskipun perbandingan.
Kalaupun menggunakan data perusahaan go public, masih bisa dipertanyakan
apakah perusahaan yang dipakai sudah ‘’representatif’’ karena data industri
tersebut tidak memasukkan perusahaan yang tidak go public (private). Masalah ini
akan semakin rumit apabila perusahaan yang tidak go public tersebut merupakan
perusahaan yang dominan dalam industri tersebut.
Peusahaan Publik Penjualan ( 1993 ) Sektor Usaha
1. Exxon
2. General motors
3. Mobil
4. Ford motor
5. IBM
6. Texaco
7. Du pont
8. Phibro Solomon
9. Amoco
10. Chevron
Perusahaan Private
1. Cargill
2. Mocatta metals
88.6
74.6
54.6
44.5
40.2
40.1
35.4
29.8
27.6
27.3
28.6
26.5
Minyak dan gas
Otomotif
Minyak dan gas
Computer
Minyak dan gas
Kimia, minyak dan gas
Perdagangan dan keuangan
Minyak dan gas
Minyak dan gas
Biji
Dealler bullion
Masalah lain yang mungkin timbul adalah tidak ‘’jelasnya’’ industri yang
akan dipakai sebagai perbandingan. Perusahaan yang besar biasanya beroperasi
tidak hanya pada satu sektor usaha saja, tetapi melakukan diversifikasi pada
beberapa sektor. Konglomerasi semacam bimantara atau salim group mempunyai
ratusan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sangat beragam.
Apabila perusahan semacam itu menerbitkan laporan keuangan per segmen usaha,
maka analisis akan tertolong. Karena bisa menggunakan segmen yang relevan
dalam analisis. Tetapi biasanya perusahaan semacam itu tidak menerbitkan
laporan persegmen, laporan yang dihasilkan biasanya laporan konsolidasi yang
mencakup semua jenis usaha. Laporan konsolidasi tentu saja kurang relevan
dalam analisis perbandingan.
Banyak juga perusahaan yang mempunyai usaha pokok yang tertentu,
teapi juga mempunyai usaha pada sektor lain yang barangkali tidak terlalu domain
proporsinya. Kebanyakan laporan keuangan perusahaan semacam ini juga bersifat
konsolidasi, tidak melaporkan persegmen. Perhatikan urut-urut semacam ini.
A. Perusahaan dengan kegiatan tunggal pada sektor yang relevan. Laporan
keuangan tersedia.
B. Perusahaan dengan beberapa aktivitas, tetapi mempunyai kegiatan yang
dominan pada sektor yang relevan. Laporan keuangan tersedia.
C. Perusahaan dengan banyak aktivitas, tidak ada aktivitas yang paling
dominan (mirip dengan konglomerasi). Sulit menentukan sektor usaha
yang relevan. Laporan keuangan per segmen tersedia.
D. Perusahaan dengan banyak aktivitas, tidak ada aktivitas yang paling
dominan. Sulit menentukan sektor usaha yang relevan. Laporan keuangan
hanya berupa laporan konsolidasi.
E. Perusahaan private, tidak ada laporan keuangan yang dipublikasikan.
(sektor usaha yang relevan adalah sektor usaha yang akan dijadikan bahan
perbandingan).
Perhatikan bahwa industry yang relative ‘’jelas’’ adalah industry dengan
perusahan- perusahaan masuk dalam kategori A. kategori lainnya memerlukan
pertimbangan tersendiri untuk menentukan bagaimana sebaiknya suatu industri di
definisikan. Perusahaan dalam kategori E barangkali sangat sulit dianalisis karena
tidak adanya data relevan yang tersedia. Perusahaan dalam kategori D juga sulit
dianalisis karena laporan keuangan yang tersedia masih bersifat konsolidasi.
Menetukan industri yang paling tepat untu perbandingan dan mengkomunikasikan
ke pihak eksternal kadang-kadang bukan merupakan pekerjaan yang mudah.
Sebagai contoh, bankers trust adalah bank yang terlibat dalam jual beli surat-surat
berharga (sering disebut sebagai market maker). Sifat usaha semacam ini lebih
berisiko dibandingkan dengan usaha perbankan konversional yang memfokuskan
pada manajemen tingkat bunga (mengelola spread tingkat bunga deposito dengan
tingkat bunga pinjaman). Tetapi pasar keuangan (dan juga para analisnya)
mengelompokan bankers trust kedalam kelompok perbankan, yang
mengakibatkan usaha bankers trust tampak lebih berisiko dibandingkan rata-rata
industri. Akibatnya rasio per bankers trust lebih rendah dibandingkan
dibandingkan rasio per industri, karena ada persepsi bahwa bankers trust lebih
berisiko dibandingkan dengan rata-rata industri. Misalkan bankers trust
dibandingkan dengan kelompok investment bank (seperti salomon brothers) yang
terlibat dalam jual beli saham dan surat berharga lainya, barangkali bankers trust
tidak akan nampak tinggi risikonya, dengan hasil per-nya tidak terlalu rendah
dibandingkan per industri.
Pada beberapa situasi barangkali tidak tersedia angka industri di dalam
negeri. Contoh yang paling ekstrem adalah maskapai penerbangan Singapura
(Singapore Airlines/SIA) yang merupakan satu-satunya maskapai penerbangan di
Singapura. Di Indonesia kita mempunyai PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api)
yang merupakan satu-satunya angkutan kereta api di Indonesia. Dalam situasi
semacam ini perbandingan dengan rata-rata industri dosmetik tidak mungkin
dilakukan. Dalam kasus Singapore Airlines, analisis barangkali bisa
membandingkan angka-angka SIA dengan angka-angka dari maskapai lainya
seperti Malaysia Airlines (MAS), British Airways. Dalam kasus PJKA, barangkali
bisa membandingkan secara langsung dengan perusahaan kereta api dinegara-
negara lainya, karena meskipun sama-sama bergerak dalam industri kereta api,
tetapi kondisi lingkungan di negara-negara lain barang kali akan sangat berbeda
dengan kondisi lingkungan di Indonesia. Sebagai contoh, di Indonesia perusahaan
kereta api yang merupakan BUMN akan dibebani tugas sebagai agen social yang
mempunyai misi menjalankan tugas social tanpa memikirkan keuntungan.
Sementaradi Negara lain misi semacam ini barangkali tidak ada. PJAK di
Indonesia memegang monopoli angkutan kereta api, meskipun barangkali ada
pengendalian harga. Di luar negeri barangkali persaingan yang terjadi merupakan
persaingan yang sempurna. Dengan beberapa keterbatasan tadi analisis
memerlukan pertimbangan- pertimbangan dalam menentukan perbandingan yang
tepat untuk PJAK. Barangkali perbandingan dengan standard internal (target)
akan lebih tepat diterapkan untuk PJAK dengan asumsi target tadi disusun secara
realistis.
Berikut ini rasio-rasio keuangan untuk beberapa Negara. Untuk Indonesia
bisa dilihat pada lampiran.
Table 2.2 perbandingan rasio-rasio keuangan internasional
Jepang Korea Amerika Serikat
Rasio lancer total hutang ke
Total aset times interest
Earned perputara
Persedian rata-rata
Umur piutang
profit margin return on total
Asset
1.15
0.84
1.60
5.00
86 hari
0.013
0.012
1.13
0.78
1.80
6.60
33 hari
0.023
0.028
1.94
0.47
6.50
6.80
43 hari
0.054
0.074
Secara umum nampak bahwa perusahaan Amerika Serikat lebih likuid,
solvable, efisien, dan menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan Jepan dan
Korea. Apakah perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan akuntansi? Setelah
perbedaan akuntansi disesuaikan nampak bahwa kesimpulan di atas masih tetap
berlaku, sehingga perbedaan akuntansi nampaknya tidak mempengaruji
kesimpulan diatas. Pertanyaan berikutnya adalah apakah perbedaan ini disebabkan
oleh perbedaan faktor budaya dan institusional. Sampai saat ini riset belum
mengarah sampai ke riset untuk menjawab pertanyaan tersebut. Barangkali
pertanyaan tersebut akan sangat relevan untuk dijawab atas perbedaa-perbedaan
yang terjadi antar Negara tersebut.