Tugas-kelompok 1, Pengaturan Hukum Tentang Hak Cipta

9
MAKALAH PENGANTAR HUKUM BISNIS “ PENGATURAN HUKUM TENTANG HAK CIPTA “ DISUSUN OLEH KELOMPOK 1: EKONOMI PEMBANGUNAN GENAP KETUA : YUDHA PRAWIRA ANGGOTA : FEBRI ARDIANSYAH SYAFRIZAL GIRI DWI HIDAYAT PARIZAL RAMDHANI ANDRYAN NOVRI NOTO RIZKY EDI RIYANTO DOSEN PEMBIMBING: Drs. HARDI.SH.MM.Ak NIP:131794473 UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2008/2009

Transcript of Tugas-kelompok 1, Pengaturan Hukum Tentang Hak Cipta

Page 1: Tugas-kelompok 1, Pengaturan Hukum Tentang Hak Cipta

MAKALAH PENGANTAR HUKUM BISNIS “ PENGATURAN HUKUM TENTANG HAK CIPTA “

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1: EKONOMI PEMBANGUNAN GENAP

KETUA : YUDHA PRAWIRA ANGGOTA : FEBRI ARDIANSYAH

SYAFRIZAL GIRI DWI HIDAYAT PARIZAL RAMDHANI ANDRYAN NOVRI NOTO RIZKY EDI RIYANTO

DOSEN PEMBIMBING: Drs. HARDI.SH.MM.Ak

NIP:131794473

UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

2008/2009

Page 2: Tugas-kelompok 1, Pengaturan Hukum Tentang Hak Cipta

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kami ucapkan atas rahmat dan hidayah Allah

SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGATURAN

HUKUM TENTANG HAK CIPTA”. Disamping itu juga rasa terimakasih kepada

Bapak Drs. Hardi. SH, MM, Ak selaku dosen mata kuliah Pengantar Hukum Bisnis

yang telah membimbing kami dengan baik dalam menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disamping sebagai tugas mata kuliah Pengantar Hukum Bisnis,

juga membawa misi mulia yaitu sebagai sarana sosialisasi dan sarana pengembangan

wawasan tentang hukum Hak Cipta.

Misi ini muncul sebagai implikasi dari fenomena sosial yang terjadi di

masyarakat akhir-akhir ini. Gejolak perilaku Bisnis yang mengarah kepada maraknya

pembajakkan produk kian meresahkan, disinyalir hal ini terjadi akibat kurangnya

pengetahuan tentang apa itu HAKI ( Hak Atas Kekayaan Intelektual) dan terutama

tentang Hak Cipta.. Padahal pembajakan merupakan salah satu indikator perusak

perkembangan industri dalam negeri dan pemicu lemahnya iklim usaha legal di

Indonesia.

Pengonsepan matang ,lugas dan sederhana pada makalah ini diharapkan

dapat menjadi sosialisator yang baik bagi hukum Hak Cipta di masyarakat khususnya

dikalangan mahasiswa, meski hanya melalui karya tulis.

Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih dan mohon maaf atas

penyampaian tulisan yang kurang tepat, harapan penulis makalah ini dapat

dimanfaatkan seoptimal mungkin sebagai sarana pengembangan wawasan. Terima

kasih.

Pekanbaru, 18 Oktober 2008

Penulis

Page 3: Tugas-kelompok 1, Pengaturan Hukum Tentang Hak Cipta

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Hak cipta timbul dari hasil karya budaya manusia dalam bidang ilmu seni dan sastra. Dalam negara yang sedang membangun selalu ada kecenderungan manusia tidak hanya memiliki keinginan mencipta, melainkan juga meniru dan menguasai ciptaan orang lain. Keinginan-keinginan yang cenderung meniru ini suatu saat akan menimbulkan problematika konseptual antara keorisinilan yang dijunjung oleh pencipta aslinya dengan karya plagiat yang diusung oleh peniru. Apalagi apabila karya yang dipertentangkan ini membawa nilai materi tersendiri. Untuk memberikan batasan-batasan yang konkret dan jelas serta penempatan hak yang sepantasnya atas suatu karya maka lahirlah Undang-undang hak cipta yang didalamnya mengandung peraturan atas suatu karya cipta. 2. Tujuan Tujuan paling mendasar dari sebuah paket Undang-undang hak cipta adalah memberikan perlindungan atas suatu karya cipta agar tidak terjadi pembajakan yang tentunya merugikan pencipta aslinya atas nilai-nilai material dan imaterial yang terkandung dalam karyanya tersebut. Sedangkan makalah ini bertujuan menyampaikan ( sosialisasi ) konsep dari UU Hak Cipta tersebut agar dimengerti khalayak pembaca makalah ini. 3. Permasalahan 1) Apakah yang dimaksud dengan hak cipta ? 2) Apa sajakah karakteristik Hak cipta ? 3) Apakah yang dimaksud pencipta ? 4) Bagaimanakah perlindungan atas hak cipta ? 5) Bagaimanakah konsep pendaftaran hak cipta ? 6) Apa saja yang dikategorikan pelanggaran UUHC dan apa saja sanksinya ? 7) Perbuatan apa sajakah yang tidak tergolong pelanggaran hak cipta ? 4. Metode Penulisan Makalah ini disusun sistematis dengan metode penulisan literatur ( berdasarkan sumber tertulis).

Page 4: Tugas-kelompok 1, Pengaturan Hukum Tentang Hak Cipta

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Tentang Hak Cipta Hak cipta merupakan hak khusus yang di berikan kepada pencipta atau penemu untuk memegang kebebasan menggunakan ciptaannya atau temuannya. Orang lain dilarang menggunakan atas ciptaan atau temuan itu, kecuali dengan persetujuan atau izin dari pencipta atau penemunya. 2. Karakteristik Hak Cipta a. Sebagai Benda Bergerak Imaterial Undang-undang menganggap hak cipta sebagai benda bergerak imaterial, yang termasuk dalam kelompok intellectual property rights yang terumus pada pasal 3 ayat 1 UUHC. Sebagai benda bergerak, hak cipta dapat beralih atau dialihkan seluruh atau sebagian karena pewarisan, hibah, wasiat, dijadikan milik negara, perjanjian ( pasal 3 ayat 2 UUHC ). b. Syarat Utama Apabila hak cipta dialihkan kepada pihak penerima hak, maka pengalihan tersebut tidak dapat dilakukan secara lisan, melainkan harus secara tertulis melalui akta otentik atau di bawah tangan. Pengalihan hak cipta dengan perjanjian tertulis harus jelas dinyatakan dalam perjanjian bahwa pengalihan itu hanya mengenai wewenang yang disebut dalam akta perjanjian tersebut. Pengalihan itu dapat sebagian saja, misalnya meliputi pengumuman saja, perbanyakan saja, atau dapat seluruhnya. c. Tentang Penyitaan Walaupun hak cipta itu benda bergerak, ia tidak dapat disita ( Pasal 4 UUHC ). Alasannya ialah bahwa ciptaan itu bersifat pribadi dan manunggal dengan diri pencipta. Jika pencipta selaku pemilik hak cipta atau pemegang hak selaku yang bewenang menguasai hak cipta, dengan hak cipta itu melakukan pelanggaran hukum atau mengganggu ketertiban umum, maka yang dapat dilarang oleh hukum adalah perbuatan pemilik atau pemegang hak cipta. Hak cipta hanya dapat lenyap jika pencipta atau pemegang hak itu lenyap ( meninggal ). 3. Pencipta a. Pencipta yang diketahui Pada pasal 5 UUHC, yang dianggap sebagai pencipta adalah :

Page 5: Tugas-kelompok 1, Pengaturan Hukum Tentang Hak Cipta

1) Orang yang namanya terdaftar dalam daftar umum ciptaan dan pengumumman resmi tentang pendaftaran pada Departemen Kehakiman. 2) Orang yang namanya disebut dalam ciptaan atau diumumkan sebagai pencipta pada suatu ciptaan. 3) Orang yang berceramah pada ceramah yang tidak tertulis dan tidak ada pemberitahuan siapa penciptanya. b. Pencipta tidak diketahui Pasal 10 UUHC menentukan bahwa apabila suatu ciptaan sama sekali tidak diketahui siapa penciptanya, maka negara memegang hak cipta atas ciptaan kecuali jika terbukti sebaliknya. 4. Perlindungan Hak Cipta a. Ciptaan Yang Dilindungi Menurut ketentuan Pasal 48 UUHC, yang dilindungi oleh Undang-undang Hak Cipta adalah : 1) Semua ciptaan warga negara, penduduk dan badan hukum Indonesia; 2) Semua ciptaan bukan WNI, bukan penduduk Indonesia, dan bukan badan hukum Indonesia yang diumumkan pertama kali Di Indonesia. 3) Semua ciptaan bukan WNI, bukan penduduk Indonesia, dan bukan badan hukum Indonesia dengan ketentuan : a) Negaranya mempunyai perjanjian bilateral mengenai perlindungan hak cipta dengan Republik Indonesia atau ; b) Negaranya dan negara Republik Indonesia merupakan pihak atau peserta dalam suatu perjanjian multilateral yang sama mengenai perlindungan hak cipta. b. Jenis-jenis Ciptaan Yang Dilindungi menurut ketentuan Pasal 11 UUHC, ciptaan yang dilindungi oleh Undang-undang Hak Cipta adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra yang meliputi berbagai jenis karya sebagai berikut : 1) Berbagai hasil karya tulis ; 2) Ceramah, kuliah, pidato dan sebagainya; 3) Berbagai pertunjukkan seni dan musik serta karya siran ; 4) Ciptaan tari ( koreografi ), ciptaan lagu atau musik dengan atau tanpa teks, dan karya rekaman suara atau bunyi ; 5) Segala bentuk seni rupa ; 6) Seni batik ; 7) Arsitektur ; 8) Peta ; 9) Sinematografi ; 10) Fotografi ; 11) Program komputer atau komputer program ;

Page 6: Tugas-kelompok 1, Pengaturan Hukum Tentang Hak Cipta

12) Terjemahan, tafsir, saduran, dan penyusunan bunga rampai. c. Lamanya Perlindungan Perlindungan Hak cipta atas berbagai hasil karya tulis, koreografi, segala bentuk seni rupa, seni batik, ciptaan lagu atau musik dan karya arsitektur berlaku selama hidup pencipta dan terus berlangsung hingga 50 tahun setelah pencipta meninggal dunia. Apabila ciptaan-ciptaan ini dimiliki oleh dua orang atau lebih, maka hak cipta berlaku selama hidup pencipta dan berlangsung hingga 50 tahun sesudah pencipta yang terlama hidupnya itu meninggal dunia ( Pasal 26 UUHC ). Perlindungan hak cipta atas ciptaan karya pertunjukkan seni dan musik, karya siaran , film, karya rekaman video, ceramah, Kuliah, pidato, peta, karya sinematografi, karya rekaman suara atau bunyi, serta terjemahan dan tafsir berlaku 50 tahun sejk pertama kali diumumkan. Sedangkan untuk hak cipta atsas ciptaan karya fotografi, program komputer, sadurandan penyusunan bunga rampai berlaku selama 25 tahun sejak pertama kali diumumkan ( Pasal 27 UUHC ). d. Ciptaan yang tidak Dilindungi Ciptaan yang tidak dilindungi menurut Pasal 27 UUHC yaitu : 1) Hasil rapat terbuka lembaga tinggi negara serta lembaga konstitusonal lainnya; 2) Peraturan perundang-undangan; 3) Putusan pengaduan dan penetapan hukum ; 4) Pidato kenegaraan dan pidato pejabat pemerintahan ; 5) Keputusan badan arbitase, termasuk didalamnya keputusan Mahkamah Pelayaran, keputusan Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan, keputusan Badan Urusan Piutang Negara. 5. Pendaftaraan Ciptaan a. Sitem Deklaratif Sistem pendaftaran deklaratif ada ciptaan yang mana penciptanya dianggap adalh orang yang mendaftarkan pertama kali sebuah karya atas namanya, sampai dapat dibuktikan sebaliknya bahwa pendaftar bukanlah pencipta sebuah karya itu. Pembuktian kebenaran dilakukan dimuka pengadilan Negeri bukan dimuka pejabat pendaftaran. b. Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pendaftaran atas hak cipta dilakukan pada Departemen Kehakiman. Syarat-syarat pendaftaran meliputi biaya pendaftaran yang ditetapkan oleh Menteri Kehakiman dan contoh ciptaan atau penggantinya.

Page 7: Tugas-kelompok 1, Pengaturan Hukum Tentang Hak Cipta

Pendaftar mengajukan suart permohonan pendaftaran ciptaan rangkap dua yang ditulis dalam bahasa Indonesia kepada Menteri Kehakiman dengan disertai biaya pendaftaran dan contoh ciptaan ( Pasal 31 UUHC ). Oleh pejabat pendaftaran permohonan dicatat dalam daftar umum ciptaan, yang memuat antara lain tanggal penerimaan surat permohonan, tanggal lengkapnya persyaratan, dan nomor pendaftaran ciptaan ( pasal 33 UUHC ). Pendaftaran ciptaan dianggap telah dilakuakn pada saat diterima permohonana pendaftaran oleh Pejabat Departemen Kehakiman. Pendaftaran ciptaan yang telah dilakukan itu diumumkan oleh Departemen kehakiman dalam tambahan Berita Negara. Jika permohonan pendaftaran diajukan dengan lengkap dalam waktu satu tahun setelah pengumuman pertama suatu ciptaan, maka permohonan pendaftaran itu dianggap telah dilakukan pada saat pengumuman pertama ciptaan itu ( Pasal 34 UUHC ). c. Pendaftaran yang dikatakan Batal 1) Peghapusan atas permohonan orang, badan hukum yang namanya tercatat sebagai pencipta. 2) Lampau waktu berlaku hak cipta sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 26 dan 27 UUHC. 3) Dinyatakan batal oleh putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap ( Pasal 38 UUHC). 6. Pelanggaran Hak Cipta dan Sanksi a. Pelanggaran Hak Cipta Pelanggaran hak cipta dapat berupa perbuatan mengambil, mengutip, merekam, memperbanyak, dan mengumumkan ciptaan orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta, yang bertentangan dengan UUHC. b. Sanksi Atas Pelanggaran Hak Cipta berdasarkan ketentuan Pasal 44 UUHC, ada dua golongan pelaku pelanggaran hak cipta, yaitu : 1) Pelaku utama, baik persorangan maupun badan hukum, diancam dengan hukuman maksimal 7 tahun penjara atau denda setinggi-tingginya seratus juta rupiah. Termasuk dalam pelaku utama adalah pembajak. 2) Pelaku pembantu, yaitu penjual, pengedar dan yang menyewakan hasil bajakan kepada masyarakat, diancam dengan hukuman maksimal 5 tahun penjara atau denda setinggi-tingginya lima puluh juta rupiah.

Page 8: Tugas-kelompok 1, Pengaturan Hukum Tentang Hak Cipta

7. Perbuatan Non Pelanggaran Hak Cipta Suatu perbuatan tidak melanggar hak cipta apabila : 1) Syarat Undang-undang dipenuhi ; 2) Sumber disebut lengkap ; 3) Publikasi siaran yang merupakan siaran pemerintah untuk kepentingan Nasional ; 4) Pemotretan saat ada pertunjukkan umum ; 5) Perbanyakan atau publikasi untuk keamanan umum atau proses peradilan.

Page 9: Tugas-kelompok 1, Pengaturan Hukum Tentang Hak Cipta

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan 1) Hak cipta merupakan hak khusus yang di berikan kepada pencipta atau penemu untuk memegang kebebasan menggunakan ciptaannya atau temuannya. Orang lain dilarang menggunakan atas ciptaan atau temuan itu, kecuali dengan persetujuan atau izin dari pencipta atau penemunya. 2) Hak cipta merupakan benda bergerak imaterial, sedangkan pengalihannya harus secara tertulis dengan akta otentik. Hak cipta merupakan benda hukum yang tidak dapat disita dan dilenyapkan. 3) Pencipta adalah seorang atau beberapa orang secara bersamam-sama yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi ; Apabila suatu ciptaan sama sekali tidak diketahui siapa penciptanya, maka negara memegang hak cipta atas ciptaan kecuali jika terbukti sebaliknya. 4) Perlindungan hak cipta adalah usaha untuk menghindari atau mencegah perbuatan pelanggaran hak cipta atas suatu ciptaan. 5) Pendaftaran hak cipta dilakukan melalui permohonan pada Menteri Kehakiman pada Departemen Kehakiman. 6) Pelanggaran hak cipta dapat berupa perbuatan mengambil, mengutip, merekam, memperbanyak, dan mengumumkan ciptaan orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta, yang bertentangan dengan UUHC. 7) Suatu perbuatan tidak melanggar hak cipta apabila : 1) Syarat Undang-undang dipenuhi ; 2) Sumber disebut lengkap ; 3) Publikasi siaran yang merupakan siaran pemerintah untuk kepentingan Nasional ; 4) Pemotretan saat ada pertunjukkan umum ; 5) Perbanyakan atau publikasi untuk keamanan umum atau proses peradilan. 2. Saran Pembuatan makalah ini memang berdasarkan literatur yang koherensif, namun bagaimanapun mungkin masih ada kekurangan yang tanpa disengaja. Untuk itu penulis menyarankan kepada pembaca agar lebih subjektif dan dapat bersikap selektif terhadap makalah ini. Disamping itu penulis berharap agar makalah ini dapat dikembangkan dengan baik oleh pembaca dalam segala aspek pengunaan.