TUGAS KAK JALAN

32
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1. Latar Belakang Pulau Jawa dengan populasi penduduk terbesar di Indonesia, merupakan daerah dengan perkembangan ekonomi yang cukup pesat, dimana hampir 80% perputaran uang di Indonesia terjadi di Pulau Jawa. Keberadaan pusat pemerintahan dan kantor-kantor perusahaan besar yang berada di Propinsi DKI Jakarta menjadikan Pulau Jawa sebagai daerah tersibuk di Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang pesat dan perkembangan ekonomi yang kian meningkat belum diimbangi dengan pertumbuhan pembangunan infrastruktur yang menunjang kegiatan ekonomi masyarakat. Pergerakan ekonomi, jaringan distribusi dan sistem logistik barang dan jasa di Indonesia khususnya di Pulau Jawa masih sangat tergantung pada sistem jalan raya, demikian juga pergerakan penumpang intra dan antar wilayah. Sistem jaringan transportasi yang stabil dan handal sangat menentukan efisiensi perekonomian. Jaringan jalan di Pulau Jawa memang sudah begitu banyak, namun masih dirasa kurang karena berbagai permasalahan yang timbul. Penyebab permasalahan tersebut diantaranya kapasitas IV - 1

description

TUGAS KAK JALAN

Transcript of TUGAS KAK JALAN

BAB IV

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Uraian Pendahuluan

1.Latar BelakangPulau Jawa dengan populasi penduduk terbesar di Indonesia, merupakan daerah dengan perkembangan ekonomi yang cukup pesat, dimana hampir 80% perputaran uang di Indonesia terjadi di Pulau Jawa. Keberadaan pusat pemerintahan dan kantor-kantor perusahaan besar yang berada di Propinsi DKI Jakarta menjadikan Pulau Jawa sebagai daerah tersibuk di Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang pesat dan perkembangan ekonomi yang kian meningkat belum diimbangi dengan pertumbuhan pembangunan infrastruktur yang menunjang kegiatan ekonomi masyarakat.Pergerakan ekonomi, jaringan distribusi dan sistem logistik barang dan jasa di Indonesia khususnya di Pulau Jawa masih sangat tergantung pada sistem jalan raya, demikian juga pergerakan penumpang intra dan antar wilayah. Sistem jaringan transportasi yang stabil dan handal sangat menentukan efisiensi perekonomian. Jaringan jalan di Pulau Jawa memang sudah begitu banyak, namun masih dirasa kurang karena berbagai permasalahan yang timbul. Penyebab permasalahan tersebut diantaranya kapasitas jalan tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan transportasi yang semakin meningkat, ketertiban transportasi di Indonesia masih sangat rendah, rusaknya jalan akibat overload / kelebihan muatan pada truk / mobil besar, dan rumitnya pengaturan kendaraan pada simpang sebidang.Mengingat permasalahan diatas maka dirasa perlu untuk melakukan pembangunan dan perbaikan sarana transportasi, guna menunjang kebutuhan transportasi dalam rangka pemerataan pertumbuhan ekonomi. Solusi akan masalah tersebut diantaranya pembangunan jaringan jalan baru, perbaikan jalan yang rusak, pembangunan jalan alternatif seperti jalan tol, pembangunan jembatan, perbaikan simpang sebidang seperti pelebaran simpang, dan pembangunan flyover. Salah contoh dengan dibangunnya North Java Corridor Flyover Package I Balaraja-Merak, sebagai pemecahan masalah pengaturan simpang sebidang pada pertigaan Balaraja.

2.Maksud dan TujuanMaksud dibangunnya North Java Corridor Flyover Package I Balaraja Flyover adalah untuk mengurangi kemacetan pada simpang sebidang di daerah pertigaan balaraja yang memang arus lalu lintas di daerah ini cukup padat.Pembangunan Flyover ini nantinya bertujuan untuk:

a. Mendistribusikan arus lalulintas dari arah Jakarta menuju Kota Serang maupun sebaliknya.

b. Mengurangi beban pembagian arus pada simpang sebidang pertigaan balaraja.

c. Mengurangi kemacetan di daerah pertigaan Balaraja, dan akan memperlancar arus lalulintas dari arah Jakarta menuju Serang maupun sebaliknya.

3. SasaranTersusunnya laporan-laporan Pembangunan Flyover di Balaraja dengan anggaran biaya yang ekonomis, sehingga dapat dilaksanakan pekerjaan konstruksi tepat guna, tepat waktu dan tepat mutu yang dapat membebaskan daerah tersebut dari permasalahan kemacetan.

4.Lokasi KegiatanLokasi proyek ada pada Jalan Raya Serang, jalan nasional milik pemerintah pusat. Tepatnya di kilometer 21, di daerah pertigaan Balaraja, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten.

5.Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2011. Dana untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah Rp 80.000.000.000 (Delapan Puluh Milyar Rupiah) termasuk PPn.

6.Nama dan Organisasi

Pejabat Pembuat

KomitmenNama Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen Layanan Penyedia Jasa adalah PT. Waskita Karya, Joint Operation, PT. Katahira And Engineer International, Kementerian Pekerjaan Umum.

Uraian Penunjang

7.Data DasarJalan Raya Serang adalah jalan nasional milik pemerintah pusat. Tepatnya di kilometer 21, di daerah pertigaan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten.

8.Standar TeknisStandar dan pedoman yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan:a. Permen PU No. 04/PRT/M/2009 tentang Sistem Jaminan Mutu;

b. KP-07 Kriteria Perencanaan Bagian Standar Penggambaran;

c. PT-03 Persyaratan Teknis Bagian Penyelidikan Geoteknik;d. SNI 19-6988, 2004 Tata Cara Pengukuran Kontrol Vertikal;e. SNI 19-6724, 2002 Tata Cara Pengukuran Kontrol Horizontal;f. SNI 19-6502.2, 2000 Tata Cara Pembuatan Peta Rupa Bumi Skala 1 : 25000; g. Standar Nasional Indonesia (SNI), untuk penyelidikan di laboratorium dilakukan menurut prosedur yang berlaku dan memenuhi syarat atau modifikasi dari aturan yang telah disesuaikan dengan standarisasi (ASTM, AASHO);

h. Standar pedoman Lain yang Terkait.

9. Studi-Studi TerdahuluStudi-studi terdahulu dapat diperoleh oleh penyedia jasa pada instansi terkait apabila tersedia, antara lain:a. Pengukuran Teristris Tampang Melintang Sungai di Daerah Pengembangan WS Bengawan Solo Tahun 1983 oleh PT. Nusantara Survey (NUSVEY) Cabang Jawa Tengah;

b. Pengukuran Hidrometri dan Sedimen di Kali Dengkeng (Klaten), Bengawan Solo (Sragen) dan Kali Madiun (Ponorogo) Tahun 1989 oleh PT. SEECON.

10.Referensi HukumReferensi hukum untuk pelaksanaan pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak terbatas pada :

a. UUD 1945 Pasal 33;

b. UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

c. UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

d. PP No. 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air;

e. PP No. 35 Tahun 1991 tentang Sungai;

f. PP No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air;

g. Permen PU No. 63 Tahun 1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas Sungai;h. Permen PU No. 11A Tahun 2006 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai;

i. Kepmen PU No 458/KPTS/1986 tentang Ketentuan Pengamanan Sungai dalam Hubungan dengan Penambangan Bahan Galian Golongan C;j. Kepmen PU No 184 Tahun 1991 tentang Petunjuk Teknis AMDAL Proyek Pengendalian Banjir dan Pengaturan Sungai.

Ruang Lingkup

11.Lingkup KegiatanLingkup kegiatan Pekerjaan SID Pengaturan Kali Sawur adalah sebagai berikut:a. Melakukan survey lapangan, pengumpulan dan mengkaji studi-studi terdahulu yang sudah ada kaitannya dengan studi ini;

b. Melakukan survey sosial ekonomi yang meliputi jumlah penduduk yang akan memanfaatkan air Kali Sawur ;

c. Melakukan Pertemuan Konsultasi Masyarakat dalam rangka Sosialisasi & penjaringan aspirasi masyarakat;

d. Melakukan Pengukuran Topografi (PT.02), Investigasi Geoteknik (PT.03) termasuk penyelidikan Mekanika Tanah dan Kualitas air dilokasi studi (PT.02);

e. Membuat Kriteria Design;

f. Membuat Perhitungan dan Detail Design/Gambar Perencanaan ;

g. Membuat Spesifikasi Teknik, Dokumen Lelang;

h. Serta membuat laporan-laporan yang ada kaitannya dengan pekerjaan ini;

i. Membuat laporan RMKD yang memuat tentang rencana dan hasil tiap tahap kegiatan pada pekerjaan yang digunakan dalam evaluasi dan monitoring mutu tiap tahap kegiatan.

12.KeluaranKeluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah berupa laporan-laporan SID Pengaturan Kali Sawur .

13.Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat

Komitmen

Peralatan, material, personil dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa:

a. Laporan dan Data

Studi terdahulu dan data pendukung lainnya yang ada di Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo apabila tersedia.

b. Akomodasi dan ruang kantor

Pejabat Pembuat Komitmen tidak menyediakan akomodasi dan ruang kantor, serta perlengkapannya, sehingga penyedia jasa perlu menyediakan sendiri.

c. Staf Pengawas/Pendamping

Pejabat Pembuat Komitmen akan menunjuk pejabat/ petugas selaku Direksi dan Pengawas Pekerjaan, yang akan mendampingi dan mengawasi secara langsung pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi.

14.Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi

Penyedia Jasa menyediakan peralatan dan material pengukuran maupun peralatan/instrumen lain yang memenuhi standar ketelitian untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan. Peralatan dan material tersebut harus disetujui dan direkomendasikan oleh Direksi Pekerjaan.

15.Lingkup

Kewenangan

Penyedia Jasa

Kewenangan Penyedia Jasa adalah menyediakan:

a. Kantor/Studio lengkap dengan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan seperti: peralatan gambar, peralatan tulis dan barang-barang yang habis pakai lainnya. Kantor/Studio harus beralamat/berdomisili di kota Surakarta dan sekitarnya;

b. Biaya akomodasi, perjalanan Dinas serta penginapan untuk pengawasan lapangan;

c. Fasilitas transportasi termasuk kendaraan bermotor roda 4 (empat) dan roda 2 (dua) yang layak untuk inspeksi lapangan beserta pengemudinya;

d. Biaya untuk staf pembantu pada bagian administrasi umum;

e. Keperluan biaya sosial dan pengobatan selama pekerjaan lapangan di lokasi Proyek (sudah termasuk di dalam Biaya Langsung Personil);

f. Penyedia Jasa menyediakan base camp (kantor lapangan) di dekat lokasi pekerjaan/proyek.

16.Jangka Waktu

Penyelesaian

Kegiatan

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini 150 (seratus lima puluh) hari kalender.

17.Personil Posisi

Kualifikasi

Jumlah Orang Bulan

Tenaga Ahli :

1. Ketua Tim

a. Berpendidikan minimal Sarjana (S1) atau diutamakan Pascasarjana (S2) Teknik Sipil/Pengairan;

b. Berpengalaman dalam pekerjaan perencanaan sungai, prasarana keairan sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun dilengkapi dengan referensi kerja dari Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat Komitmen;

c. Mempunyai pengalaman sebagai ketua tim sekurang-kurangnya 2 (dua) kali

d. Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) dibidang Sumberdaya Air yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi yang telah terakreditasi oleh Lembaga yang berwenang.

52. Tenaga Ahli Teknik Sungai

(1 orang)

a. Berpendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil/Pengairan;

b. Berpengalaman dalam pekerjaan sungai/SDA sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun dilengkapi dengan referensi kerja dari Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat Komitmen;

c. Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) dibidang Sumberdaya Air yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi yang telah terakreditasi oleh Lembaga yang berwenang.

53. Tenaga Ahli Geodesi

(1 orang)

a. Berpendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik Geodesi;

b. Berpengalaman dalam bidang pengukuran dan pemetaan prasarana keairan sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun dilengkapi dengan referensi kerja dari Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat Komitmen;

c. Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) dibidang Geodesi yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi yang telah terakreditasi oleh Lembaga yang berwenang.

34. Tenaga Ahli Hidrologi

(1 orang)

a. Berpendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil/Pengairan;

b. Berpengalaman dalam bidang hidrologi untuk sungai/SDA sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun dilengkapi dengan referensi kerja dari Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat Komitmen;

c. Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) dibidang Sumberdaya Air yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi yang telah terakreditasi oleh Lembaga yang berwenang.

35. Tenaga Ahli Hidraulika

(1 orang)

a. Berpendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil/Pengairan;

b. Berpengalaman dalam perhitungan hidraulika sungai/SDA sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun dilengkapi dengan referensi kerja dari Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat Komitmen;

c. Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) dibidang Sumberdaya Air yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi yang telah terakreditasi oleh Lembaga yang berwenang.36. Tenaga Ahli Geologi

(1 orang)

a. Berpendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik Geologi;

b. Berpengalaman dalam bidang geologi pekerjaan SDA sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun dilengkapi dengan referensi kerja dari Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat Komitmen;

c. Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) di bidang Geologi Teknik/Geoteknik/ Geologi yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi yang telah terakreditasi oleh Lembaga yang berwenang.

37. Tenaga Ahli Cost Estimator /Dokumen Tender(1 orang)

a. Berpendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil/Pengairan;

b. Berpengalaman dalam pembuatan Dokumen Tender dan BOQ untuk pekerjaan sungai/SDA, sekurang- kurangnya 4 (empat) tahun dilengkapi dengan referensi kerja dari Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat Komitmen;

c. Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) dibidang Sumberdaya Air yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi yang telah terakreditasi oleh Lembaga yang berwenang.

38. Tenaga Ahli Sosial Ekonomia. Berpendidikan minimal Sarjana (S1) Ekonomi;b. Berpengalaman di bidang sosial ekonomi SDA, sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun dilengkapi dengan referensi kerja dari Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat Komitmen.39. Asisten Tenaga Ahli Teknik Sungai (1 orang)

a. Berpendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil/Pengairan;

b. Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan sungai/SDA sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dilengkapi dengan referensi kerja dari Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat Komitmen.310. Asisten Tenaga Ahli Geodesi(1 orang)

a. Berpendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik Geodesi;

b. Berpengalaman dalam bidang pengukuran dan pemetaan prasarana keairan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dilengkapi dengan referensi kerja dari Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat Komitmen.

3Tenaga Pendukung:

1. Juru Ukur

(4 orang)

a. Berpendidikan minimal STM/SMK Sipil/Bangunan Air/SMA IPA sederajat yang telah mengikuti pendidikan/kursus Geodesi;

b. Berpengalaman dalam melaksanakan pengukuran dan pemetaan pekerjaan sungai/SDA, sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

82. Juru Gambar /CAD Operator(2 orang)

a. Berpendidikan minimal STM/SMK Sipil/Bangunan Air;

b. Berpengalaman dalam pembuatan gambar-gambar desain pekerjaan sungai/SDA, sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

63. Juru Ukur GPS

(2 orang)

a. Berpendidikan Minimal Lulusan STM/SMK Sipil/Bangunan Air/SMA-IPA sederajat yang telah mengikuti pendidikan/kursus Geodesi;

b. berpengalaman dalam melaksanakan pengukuran dan pemetaan pekerjaan sungai/SDA, sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

44. Bor Master

(1 orang)

a. Berpendidikan Minimal Lulusan STM/SMK Sipil/Bangunan Air;

b. berpengalaman dalam pengukuran tanah/geologi pekerjaan sungai /SDA, sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.25. Surveyor Hidrologi

(2 orang)

a. Berpendidikan minimal STM/SMK Sipil/Bangunan Air;

b. Berpengalaman dalam bidang survey hidrologi pada pekerjaan sungai/SDA, sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

46. Tenaga Pendukung Lain

Tenaga pendukung lain meliputi: Tenaga Administrasi/Keuangan (Office Administrator) 1 orang, Operator Komputer (1 orang), Office Boy dengan pendidikan minimal sesuai dengan bidang tugasnya serta tenaga lokal (10 orang) sesuai kebutuhan

30

18.Jadwal Tahapan Pelaksanaan KegiatanJadwal tahapan pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :

No.

UraianBulan

JuliAgtSeptOktNopDes1.

Pekerjaan Persiapan

2.

Pengumpulan Data3.

Survei dan Investigasi

4.

Analisa Data

5.

Perencanaan/desain konstruksi

6.

PKM dan Diskusi

7.

Analisa Biaya

8.

Penyusunan laporan

Laporan

19.Rencana Mutu Kontrak DesainPenyusunan RMKD merupakan kewajiban penyedia jasa. Laporan RMKD memuat rencana tiap tahap kegiatan, yang digunakan dalam evaluasi dan monitoring mutu tiap tahap kegiatan.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.

20.Laporan PendahuluanLaporan Pendahuluan memuat :

a. Penjelasan mengenai KAK ;

b. Rencana mobilisasi personil, alat, dsb ;

c. Rencana kegiatan/time schedule secara lengkap;

d. Laporan hasil kajian dan survey pendahuluan;

e. Pendekatan pekerjaan dengan hasil survey dan studi terdahulu;

f. Laporan segala temuan yang dijumpai dilapangan.Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya akhir bulan ke-1 (satu) sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.

21.Laporan BulananLaporan Bulanan memuat: a. Kemajuan Pekerjaan dilengkapi dengan evaluasi;

b. Rencana pekerjaan untuk bulan yang akan datang;

c. Dan hal-hal lain yang perlu disampaikan.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya tanggal 5 (lima) setiap bulannya, diterbitkan, sebanyak 5 (lima) buku laporan.

22.Laporan Antara

Laporan Antara memuat :

a. Laporan hasil kajian dan studi sampai saat itu;

b. Laporan survey investigasi;Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya awal bulan ke-3 (tiga) sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.

23.Konsep Laporan AkhirDraft Laporan Akhir memuat keseluruhan rencana laporan hasil akhir dari kajian dan studi investigasi dan desain secara keseluruhan dan sebagai bahan diskusi materi final report yang akan disusun dan didiskusikan bersama dengan pihak-pihak terkait.Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya akhir bulan ke-4 (empat) sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.

24.Laporan AkhirLaporan Akhir memuat keseluruhan dari hasil kajian dan studi investivigasi disain yang telah selesai dilakukan beserta laporan-laporan pendukungnya. Laporan Akhir yang harus diserahkan adalah sebagai berikut :

a. Laporan Ringkas (Executive Summary) dibuat 10 (sepuluh) buku laporan;b. Laporan Utama dibuat 10 (sepuluh) buku laporan;c. Album Gambar teknis , terdiri dari 1 (satu) set gambar kertas Savia (80gr) ukuran A1 disertai 4 (empat) set salinan ukuran A1 dan 1 set kertas Savia ukuran A3 disertai 10 (sepuluh) set salinan ukuran A3, meliputi:

1) Album Gambar Desain;

2) Album Peta ikhtisar skala 1:25.000;

3) Album Gambar Pengukuran;

d. Laporan Pendukung, masing-masing dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan terdiri dari :

1) Laporan Pengukuran/Topografi (asli diserahkan ke Direksi);2) Laporan Geologi Teknik;

3) Laporan Hidrologi;

4) Laporan Estimasi Biaya dan BOQ;

5) Buku Nota Desain;

6) Spesifikasi Teknik dan Dokumen Tender;

7) Buku Rencana Anggaran Biaya (RAB);

8) Buku Diskripsi BM/CP;

9) Laporan Kriteria Desain dan database;

10) Laporan Analisa Ekonomi.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya akhir bulan ke-5 (lima) sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan dan 5 buah media penyimpanan digital (flashdisk) yang berisi softcopy semua laporan dan presentasi laporan termasuk semua gambar dan peta.

Hal-Hal Lain

25.Produksi Dalam NegeriSemua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain pada butir 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

26.Persyaratan KerjasamaDalam hal peserta akan melakukan kerjasama operasi (KSO)/kemitraan maka disyaratkan sebagai berikut:

a. Wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/kemitraan yang memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut;

b. Penilaian kualifikasi dilakukan terhadap seluruh peserta yang tergabung dalam Kerja Sama Operasi/kemitraan;

c. Membentuk kemitraan/KSO dengan nama kemitraan/KSO tertentu;

d. Menunjuk 1 nama peserta sebagai perusahaan utama (leading firm) untuk kemitraan/KSO dan mewakili serta bertindak untuk dan atas nama kemitraan/KSO;

e. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab baik secara bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai ketentuan dokumen kontrak;

f. Perjanjian secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila seleksi tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.

27.Pedoman Pengumpulan Data Lapangan

Pengumpulan data lapangan harus memenuhi tahapan dan persyaratan berikut:

a. Pekerjaan PersiapanMelakukan pengumpulan data dan dikompilasikan, dikaitkan dengan hasil studi terdahulu, yang mencakup keseluruhan data teknis, data sosial dan perekonomian di wilayah studi antara lain :1) Pengadaan peta topografi skala 1 : 25.000;

2) Data-data ; hidrologi, topografi, geologi, tata guna lahan, sosial ekonomi, laporan dan informasi aktual dari Dinas/Instansi yang berwenang yang berkaitan dengan survey investigasi;

3) Data daerah genangan banjir, penyebab banjir dan kerugian-kerugian akibat banjir dari kejadian banjir yang pernah terjadi;

4) Identifikasi kondisi dan permasalahan sungai yang ada disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang yang ada;

5) Membuat form desain survey, fakta analisa dan permasalahan dengan formula penanganannya, termasuk formula/rumus desain bangunan sungai dan kelengkapannya;

6) Membuat dan menyusun rencana penanganan permasalahan sungai dengan diagram bagan alir dan tabel-tabel pola pikir yang diperlukan, termasuk rencana lokasi material (borrow area);

7) Melakukan analisa Pengaturan sungai dengan software.b. Pekerjaan PengukuranKeseluruhan pekerjaan pengukuran meliputi :1) Referensi Koordinat

Referensi minimal dibuat 2 (dua) titik koordinat yang diambilkan dari data referensi pada Geographic Positioning System (GPS).

2) Referensi Ketinggian

Titik referensi ketinggian tiap jarak 1 km diikatkan minimal pada 1 (satu) patok Bench Mark (BM) bangunan Kali Sawur terdekat, dan digambar di peta dengan notasi koordinat yang jelas.

3) Pemasangan Patok

a) Pemasangan patok tidak tersembunyi/mudah dicari kembali, ditempatkan pada lokasi yang aman dan tidak mudah hilang untuk ikatan sementara dibuat dari patok kayu dan untuk Patok Control Point (CP) terbuat dari beton;

b) Patok Control Point (CP) dicat warna biru dipasang pada struktur tanah yang stabil/keras, dipasang pada kanan dan kiri sungai di setiap interval maksimum 100 m yang berfungsi sebagai titik kontrol ketinggian untuk jalur sungai yang lurus, sedangkan jalur sungai yang berkelok maksimal 50 m.

4) Pengukuran Poligon

a) Pengukuran poligon sebagai kerangka dasar horisontal pemetaan harus diikatkan terhadap 2 (dua) Control Point (CP) yang telah diketahui koordinat dan elevasinya;

b) Pengukuran sudut poligon dilakukan secara 2 (dua) seri ganda (B,LB,B,LB) selisih sudut hasil pengamatan tidak melebihi 10 dengan menggunakan alat ukur jenis Orde I (T2 atau yang setara), toleransi penutup sudut tidak boleh lebih dari 10N (N=jumlah titik poligon);

c) Pengukuran jarak poligon dilakukan pergi pulang dengan menggunakan alat ukur jarak EDM selisih hasil pengukuran jarak pergi pulang tidak boleh lebih dari 5 mm;

d) Kesalahan linier pada pengukuran sudut dan jarak harus lebih kecil dari 1 : 10000.

5) Pengukuran Situasi

a) Pengukuran situasi dimulai dan diakhiri dengan patok poligon yang sama (poligon tertutup), digambar dengan interval kontur pada setiap 1 (satu) meter;

b) Pengkuran detail harus mencakup semua tampakan, yang alamiah maupun buatan manusia sehingga dapat digambar sesuai keadaan lapangan dan dilengkapi notasi yang jelas.

6) Pengukuran Water Pass

a) Pengukuran waterpass pada titik-titik poligon dan crossection dilakukan pergi pulang, tidak boleh dengan cara double stand/diikatkan pada minimal 2 (dua) CP yang telah diketahui elevasinya dan merupakan jalur tertutup;

b) `Pembacaan rambu harus dilakukan dengan pembacaan tiga benang (benang atas, benang tengah dan benang bawah) sebagai kontrol 2 bt = ba + bb;

c) Dalam pemindahan rambu pada setiap slag rambu dijadikan rambu belakang dengan memutar arah rambu, rambu berdiri di atas landasan yang terbuat dari besi plat;

d) Hasil pengukuran pergi pulang setiap seksi dan kesalahan penutup tinggi tidak boleh lebih dari 8 mm D, dimana D = jumlah jarak 1 (satu) seksi dalam satuan km;

e) Selisih beda tinggi antar patok hasil pengukuran pulang pergi tidak boleh lebih besar 3 mm.

7) Pengukuran Penampang Memanjang dan Melintang

a) Pengkuran penampang memanjang mengikuti hasil ukur pengukuran di setiap penampang melintang;

b) Jarak antara penampang melintang setiap 100 m pada sungai yang lurus, untuk yang berbelok dengan jarak 25 m;c) Pengukuran tampang melintang tegak lurus as sungai, dengan bentang ke arah luar selebar 50 m dari tebing kanan dan kiri sungai, serta menunjukkan minimal elevasi bagian tengah/bagian pinggir kanan kiri dasar sungai maupun sampai dengan rencana tanggul/tebing kanan dan kiri sungai.

8) Hasil Pekerjaan Pengukuran dan Perhitungan (Hasil Ukur)

a) Hitungan sementara harus diselesaikan di lapangan sehingga kalau ada kesalahan dapat segera diulang;

b) Pekerjaan hitungan dibukukan dan digandakan secukupnya dan disertakan sketsa situasi yang jelas;

c) Keseluruhan patok yang terpasang harus diberi nomor yang jelas, misalnya Kali Sawur (Ks.1, Ks.2...dst);

d) Hasil pengukuran harus dapat digambarkan di Kertas Gambar dan sesuai dengan notasi yang ada di gambar situasi /Site Plan.

9) Berdasarkan hasil ukur dibuat Gambar Ukur dengan ukuran A1, dilengkapi legenda dan kop gambar, jika ada potongan/lanjutan gambar, maka setiap lembar dilengkapi (key plan) yang terdiri :

a) Peta Situasi dengan skala 1 : 1000;b) Gambar tampang melintang dengan skala 1 : 200;c) Gambar tampang panjang dengan skala horisontal 1 : 1000 dan vertikal 1 : 100;d) Buku laporan diskripsi pengukuran mencantumkan X,Y,Z lengkap dengan notasi BM dan foto letak BM.

c. Pekerjaan Penyelidikan Geologi dan Mekanika TanahPekerjaan ini dilakukan dilapangan dan Laboratorium, dibukukan dalam bentuk sistematika pelaporan yang rapi, digambar dipeta dan dilengkapi foto dokumen, jenis penyelidikan sebagai berikut :

1) Pekerjaan Penyelidikan di lapangana) Test Pit

Tes pit (borrow area) sebanyak 2 titik.

b) Sondir (Dutch Cone Pnetrometer)

Sondir dilakukan sampai tanah keras/padat atau sampai dengan tekanan konus minimal 150 kg/cm2, lokasi sondir dilaksanakan pada rencana struktur bangunan utama dan atau akan ditentukan kemudian minimal 15 (lima belas) titik.

c) Boring

Boring dilakukan untuk mengetahui susunan lapisan, tebal dari tiap-tiap jenis tanah di lokasi pengeboran pada rencana bangunan utama dan bahan timbun sebanyak 15 (lima belas) titik, apabila dijumpai perubahan jenis lapisan tanah yang signifikan harus dilakukan pengambilan tanah dengan Undisturbed Sample dan termasuk pengambilan di daerah rencana borrow area.

2) Penyelidikan di Laboratorium

Pengujian contoh benda uji/tanah harus dilakukan di Laboratorium dengan alat-alat uji yang sudah dikalibrasi oleh Instansi yang berwenang dan berpedoman sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).

a) Untuk mendapat standar nilai Indeks Properties Timbunan :

Natural Contents (w):

12 sampel

16 sampel

Unit weight (d):12 sampel

16 sampel

Natural density

:

12 sampel

16 sampel

Batas-batas Atterberg,PI,LL,CL

:

12 sampel

16 sampel

Grain Size Analysis

:

12 sampel

16 sampel

b) Untuk mendapatkan standar nilai Mekanikal Tanah Timbunan :

Compaction Test (omc):

12 sampel

16 sampel

Trixial Test (, C):

12 sampel

16 sampel

Consolidation Test

:

12 sampel

16 sampel

Permeability Test (K):

12 sampel

16 sampel

Fine Agregat Lab. Test

:

12 sampel

16 sampel

d. Pekerjaan PerencanaanKonsultan wajib meninjau kembali/mempelajari, menganalisa data yang didapat untuk formulasi penataan sungai dikaitkan dengan studi terdahulu, agar rencana sesuai dengan kriteria desain konstruksi.

Evaluasi dan kesimpulan berdasarkan dari data Lapangan dan data Laboratorium serta ditampilkan dengan diagram, bagan alir dan dengan sistematika penanganan masalah sungai yang berisi :

1) Data dan Perhitungan Hidrologi antara lain :

a) Analisa debit banjir rencana dengan kala ulang 1,2,5,10,25 dan 50 tahun;b) Analisa sedimen dan kualitas air;c) Penentuan batas daerah genangan banjir.

2) Data dan Perhitungan Hidrolika antara lain :

a) Analisa kondisi aliran banjir sebelum ada Pengaturan sungai dengan debit banjir kala ulang 1,2,5,10,25 tahun;b) Analisa kondisi aliran banjir setelah ada Pengaturan sungai beserta keseluruhan rencana bangunan sungai dengan debit banjir kala ulang 1,2,5,10,25 tahun;c) Perencanaan Penanganan dan Pengaturan Sungai antara lain :

Menganalisa dan menjelaskan tentang sebab-sebab terjadinya banjir, lokasi daerah banjir, akibat-akibat yang ditimbulkan serta cara-cara/formulasi untuk menanggulanginya; Mengajukan beberapa alternatif pola pengendalian banjir dan pengaturan sungai berdasarkan suatu pola yang sesuai dengan rencana pengembangan daerah tersebut; Dari alternatif pola rencana yang dipilih kemudian dibuat rencana detail bangunan pengendali banjir lengkap dengan nota perhitungan, disertai metode-metode perhitungan yang dipergunakan di dalam membuat pengembangan daerah tersebut; Perencanaan normalisasi penampang sungai direncanakan untuk melewatkan banjir dengan kala ulang yang sesuai; Penentuan semua dimensi bangunan sungai dan posisinya aman, kokoh dan ekonomis, menghindari pembebasan tanah; Menentukan lokasi dan elevasi bangunan yang diperlukan untuk pengendalian banjir; Membuat plotting/peta lokasi daerah banjir secara keseluruhan; Membuat data base sungai berbasis GIS di lokasi wilayah studi Kali Sawur secara keseluruhan.

e. Pembuatan Gambar Desain Konstruksi

Dari hasil perencanaan tersebut dilanjutkan pembuatan Gambar Desain dengan mengikuti hasil Gambar Ukur sesuai kriteria desain konstruksi termasuk dengan notasi, elevasi permukaan dasar sungai rencana, muka air rencana dan puncak tanggul rencana dan digambar ukuran A1 sebagai berikut:

1) Gambar Situasi (Location Map) dengan skala 1 : 1000 harus disajikan lengkap sampai dengan gambar anak-anak sungai dan afournya, lokasi penempatan dan penamaan rencana bangunan sungai beserta dengan nilai koordinat, elevasi, dimensi, legenda, kop gambar dan notasi yang diperlukan untuk pekerjaan Pengaturan/normalisasi sungai yang diusulkan;2) Gambar tampang panjang sungai dibuat dengan skala horisontal 1 : 1000 dan vertikal 1 : 100, disajikan mengikuti gambar situasi beserta tampakan bangunan sungai yang ada;

3) Gambar tampang melintang sungai dengan skala 1 : 200, disajikan mengikuti gambar situasi dan gambar tampang panjang sungai beserta tampakan bangunan sungai yang ada;

4) Gambar denah bangunan sungai dibuat dengan skala 1 : 200, harus disajikan lengkap mengikuti gambar (Location Map) sesuai penamaan rencana bangunan sungai beserta dengan dimensi, legenda, kop gambar dan notasi yang diperlukan;

5) Gambar-gambar desain konstruksi yang lain harus dibuat sedemikian rupa yang berfungsi sebagai penjelas gambar detail diatas, jika penampakan dimensi/potongan harus lebih didetailkan termasuk keseluruhan material yang diperlukan dan dilengkapi perhitungan kekuatan teknis stabilitas strukturnya;

6) Usulan bangunan yang diperlukan ditinjau dari beberapa alternatif jenis konstruksi yang layak dari segi teknis pelaksanaan, ekonomis, sosial dan berdampak negatif sekecil mungkin terhadap lingkungan

f. Analisa Prakiraan Biaya

Konsultan wajib menyesuaikan harga satuan dasar tahun terbaru yang tercantum pada Daftar Harga Upah dan Bahan dari Instansi yang berwenang sesuai peruntukkan dengan wilayah studi.

Analisa Prakiraan Biaya dibuat keseluruhan sesuai dengan kuantitas dan kualitas kriteria desain yang diperlukan yang kesemuanya sesuai dengan yang telah tergambar dalam Desain Konstrukasi terdiri :1) Perhitungan volume pekerjaan dibuat secara rinci, ditabelkan dengan item pekerjaan dan sesuai pada penamaan bangunan, termasuk perhitungan untuk ganti rugi tanah dan tanaman;

2) Analisa harga satuan pekerjaan dibuat dengan standar SNI, termasuk dengan formula alat berat beserta koefisiennya;

3) Rencana anggaran biaya pekerjaan beserta rekapitulasinya;

4) Metode pelaksanaan, jadwal pelaksanaan serta detail spesifikasi teknik untuk pelaksanaan konstruksi dibuat secara rinci.

28.Alih PengetahuanPenyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen sebagai berikut berikut:

a. Diskusi Pra Pelaksanaan Kegiatan

Membahas Rencana Mutu Kontrak Desain (RMKD) yang merupakan kewajiban Penyedia Jasa. RMKD merupakan rencana pelaksanaan kegiatan. Presentasi Pra Pelaksanaan Kegiatan dilaksanakan pada minggu pertama dihadapan Direksi Pekerjaan/Pemberi Kerja.

b. Diskusi Laporan Pendahuluan

Membahas Draft Laporan Pendahuluan (Draft Inception Report), yaitu menyusun program kerja berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang sudah ada antara lain jadwal mobilisasi alat, personil dan sebagainya guna menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Selain itu dalam presentasi ini dibahas tentang rencana survei investigasi yang akan dilakukan untuk menunjang pekerjaan studi.

Presentasi Laporan Pendahuluan dilaksanakan pada awal bulan ke-2 (dua) dihadapan Direksi Pemberi Kerja dan instansi yang terkait. Tanggapan dan saran yang berguna harus dituangkan dalam Laporan Pendahuluan.

c. Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) I

Kegiatan PKM I merupakan pemaparan Laporan Pendahuluan. PKM dihadiri oleh seluruh pihak yang berkepentingan (stakeholder) dalam studi SID Pengaturan Kali Sawur. Tujuan dari pelaksanaan PKM I ini adalah untuk memperoleh data dan informasi tambahan dari stakeholder mengenai Kali Sawur, selain itu juga dilaksanakan untuk memperoleh konfirmasi hasil inventarisasi data dan temuan masalah yang ada.

d. Diskusi Laporan Antara

Kegiatan ini merupakan pemaparan Konsep Laporan Antara yang merupakan hasil kemajuan pekerjaan yang telah dilakukan termasuk hasil pekerjaan survey dan investigasi baik di lapangan maupun laboratorium. Presentasi ini dilaksanakan pada pertengahan bulan ke-3 (ketiga), dihadapan Direksi dan Instansi/Dinas terkait. Tanggapan dan saran yang berguna harus dituangkan dalam Laporan Akhir.e. Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) II

Tujuan dari PKM II ini adalah menjaring aspirasi masyarakat mengenai rencana pembangunan dan sebagai bahan pertimbangan konsultan dalam melaksanakan evaluasi kajian Kali Sawur, serta memperoleh masukan dan usulan atas rumusan tersebut dari para stakeholder yang menghadiri pertemuan konsultasi masyarakat ini. PKM II akan dihadiri oleh para stakeholder, seperti yang hadir dalam pelaksanaan PKM I, sehingga diharapkan para peserta dapat berperan aktif dan mempunyai pemahaman dan persepsi yang sama dalam mengikuti pelaksanaan PKM II.

f. Diskusi Konsep Laporan Akhir Kegiatan ini merupakan pemaparan Konsep Laporan Akhir (Draft Final Report). Presentasi hasil-hasil pelaksanaan pekerjaan SID Pengaturan Kali Sawur secara keseluruhan dan lengkap harus dilaksanakan di hadapan Direksi dan Dinas/Instansi yang terkait. Presentasi Konsep Laporan Akhir dilaksanakan pada awal bulan ke-5 (kelima). Tanggapan dan saran yang berguna harus dituangkan dalam Laporan Akhir.

IV - 3