TUGAS JURNAL BHS.INDONESIA

11

Click here to load reader

description

Jurnal Elektronika (S1) matakuliah Bhs. Indonesia

Transcript of TUGAS JURNAL BHS.INDONESIA

Page 1: TUGAS JURNAL BHS.INDONESIA

“PERBEDAAN HASIL BELAJAR PRAKTEK ELEKTRONIKA YANG DIIRINGI

MUSIK KLASIK DENGAN YANG TIDAK DIIRINGI MUSIK KLASIK”

Dwi Puji Lestia Mukti (Penulis)

Alumni Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika (2003)

Drs. Bambang D. P. M,Pd.

Dosen Pembimbing I Universitas Negeri Jakarta

Sri Suyanti

Dosen Pembimbing II Universitas Negeri Jakarta

Ibnu Hary Wahyudi (Editor)

(5215134356)

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika (2013)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar praktik elektronika

dasar terapan pada siswa kelas XI Kelompok Teknik Elektronika program studi Audio

Video SMK N 5 Jakarta Timur yang diiringi musik klasik karya Mozart dengan yang tidak

diiringi musik klasik.

Hipotesis : hasil belajar yang diiringi musik klasik lebih tinggi daripada yang tidak

diiringi musik klasik. Sampel : 30 orang siswa kelas XI program studi teknik audio video.

Instrumen : tes praktik dengan format penilaian. Validitas instrumen : validitas isi.

Reliabilitas diukur dengan rumus alpha cronbach. Data hasil belajar tersebut berasal

dari data yang berdistribusi normal. Disimpulkan bahwa hasil belajar praktik elektronika

yang diiringi musik klasik lebih tinggi dari hasil belajar praktik elektronika yang tanpa

diiringi musik klasik.

Kata kunci : hasil belajar praktik elektronika dasar terapan, musik klasik.

Page 2: TUGAS JURNAL BHS.INDONESIA

A. Pendahuluan

Pengaruh pemeberian musik klasik

karya Mozart terhadap hasil belajar

praktik elektronika dasar terapan pada

siswa kelas XI SMK N 5 Kelompok

Teknik Elektronika program studi

Audio Video Jakarta Timur

Proses belajar mengajar pada

kurikulum sekolah kejuruan lebih

menitikberatkan pada praktikum sebab

siswa dapat memasuki lapangan kerja,

mengembangkan sikap profesional

dalam keahlian siswa tersebut, mampu

memilih karier, mampu

berkompetensi, dan lain – lain.

Elektronika dasar terapan

bertujuan untuk siswa memiliki

wawasan, pengetahuan dasar, dan

keterampilan teknik elektronika,

seperti membuat rangkaian amplifier

dari gambar rangkaian sampai proses

pengetesan.

Elektronika dasar terapan akan

menemukan tingkat kejenuhan pada

siswa ketika penyampaian teori dan

praktik memerlukan perhatian yang

besar dan waktu banyak yang

membuat fisik dan mental siswa

bekerja.

Bila suasana belajar tidak

mendukung, keberhasilan proses

belajar mengajar akan terganggu.

Musik klasik dapat menciptakan

suasana merangsang pikiran dalam

belajar, mampu memperbaiki

konsentrasi ingatan, dan persepsi

parsial dan mempertajam pikiran serta

meningkatkan kreativitas.

Penelitian hanya dibatasi pada

pengaruh pemberian musik klasik

karya Mozart terhadap hasil belajar

praktik elektronika dasar terapan pada

siswa kelas XI SMK N 5 Kelompok

Teknik Elektronika program studi

Audio Video Jakarta Timur. Hasil

belajar yang dimaksud yaitu kognitif,

psikomotorik, dan afektif.

B. Kepustakaan

Seseorang dikatakan telah belajar

tentang sesuatu apabila telah terjadi

perubahan dalam bentuk tingkah laku

dan hasilnya dapat dilihat. Hasil

belajar seseorang selain perubahan

tingkah laku juga diperoleh dalam

bentuk pengetahuan [W.S Winkel,

Psikologi Pengajaran (Jakarta :

Gramedia, 1989), h. 36]. Perubahan

tingkah laku yang terus menerus

timbul sebagai akibat dari persyaratan

kondisi. Sifatnya adalah membentuk

hubungan antara stimulus dan respon

[Nana Sudjana, Teori – teori Belajar

Untuk Pengajaran (Jakarta : FEUI,

1990), h. 71]. Setiap perubahan adalah

belajar dan setiap belajar adalah

perubahan. Belajar membawa

Page 3: TUGAS JURNAL BHS.INDONESIA

perubahan dalam diri individu yang

terjadi karena usaha yang disengaja

melalui pengalaman dan latihan.

Perubahan ini disebut sebagai hasil

belajar yang meliputi bidang kognitif,

psikomotorik, dan afektif. Untuk

mengetahui hasil belajar siswa, maka

diadakan evaluasi atau penilaian hsil

belajar.

Pengajaran praktik dilakukan di

laboratorium atau bengkel agar siswa

dapat menjalankan pengalaman

langsung. Melalui keterampilan

motorik, anak mengenal diriya sendiri

secara konkrit. Bergerak juga

meningkatkan kepekaan sensori dan

meningkatkan perkiraan yang tepat.

Kemampuan visual, auditif, dan

sentuhan diperkuat melalui aktivitas

gerak [Sri Hermawati Dwi Ariani,

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

No.030 Tahun Ke-7 (Jakarta :

DEPDIKNAS, 2001), h. 328].

Praktik keterampilan elektronika

adalah bagian dari metoda eksperimen

bertujuan agar siswa aktif melakukan

percobaan, meningkatkan kemampuan

kognitif, afektif, dan psikomotorik dan

mengembangkan kemandirian siswa

dalam bekerja. Metode dalam

pengajaran praktik adalah pengajaran

praktik menggunakan jobsheet (lembar

kerja siswa atau sebagai instruksi

tertulis yang terutama menetapkan

langkah – langkah pokok dalam

melaksanakan penyelesaian pekerjaan

yang ditetapkan [Bambang Dharma

Putra, Seri BPM Metodologi

Pengajaran (Jakarta : FPTK IKIP

Jakarta, 1988), h. 1]. Penilaian hasil

belajar praktik yaitu metode

pelakasanaan praktik, keselamatan

kerja, dan ketepatan waktu untuk

menyelesaikan praktik

Musik klasik mempunyai banyak

keistimewaan, seperti memperlambat

dan menyeimbangkan gelombang

otak, dapat mempengaruhi denyut

jantung dan tekanan darah. Musik juga

dapat memperkuat ingatan dan

pelajaran, mempertajam pikiran, dan

dapat menyehatkan tubuh. Ritme,

melodi, dan keharmonisan dari musik

klasik sebagai stimulasi untuk

meningkatkan kemampuan belajar

anak. Pemberian musik sesungguhnya

telah menyeimbangkan fungsi kerja

otak kiri dan kanan berarti

menyeimbangkan perkembangan

aspek inteletual dan emosional [Ibid,

h. 41]. Musik klasik karya Mozart

dapat menyeimbangkan dan

memperlambat gelombang otak dan

menenangkan pendengar. Jadi,

hubungan musik dengan fungsi otak

mempunyai hubungan yang positif

karena dengan pemberian musik maka

Page 4: TUGAS JURNAL BHS.INDONESIA

keseimbangan otak kanan dan kiri

dapat terjaga.

Musik klasik sangat

mempengaruhi hasil balajar praktik

elektronika dasar terapan karena

praktik membutuhkan waktu lama,

energi terkuras, dan menimbulkan

kejenuhan. Musik klasik juga sebagai

sarana untuk membantu siswa dalam

menghilangkan ketegangan. Suasana

praktik yang positifdidukung dengan

pemberian musik saat belajar. Jika

tanpa diiringi musik klasik, siswa akan

merasa jenuh dan kurangnya

konsentrasi. Tetapi dengan

menggunakan musik klasik karya

Mozart, siswa dapat mengerjakan

pekerjaan mental yang melelahkan

sambil tetap rileks dan konsentrasi.

Maka hipotesis penelitiannya yaitu

“Hasil belajar praktik elektronika

dasar terapan siswa kelas XI SMK N 5

Jakarta yang diiringi musik klasik

karya Mozart lebih tinggi daripada

yang tidak diiringi musik klasik”.

Tujuan umum penelitian yaitu

untuk mengetahui perbedaan hasil

praktik keterampilan elektronika pada

siswa kelas XI SMK N 5 Jakarta

Timur Kelompok Elektronika program

Keahlian Audio Video Jakarta Timur

yang diiringi musik klasik karya

Mozart dengan tidak diiringi musik

klasik.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan,

yaitu eksperimen.

D. Hasil Penelitian

Tabel 1 merupakan hasil belajar

praktik elektronika dasar terapan yang

diiringi musik klasik, sedangkan tabel

2 merupakan hasil belajar praktik

elektronika dasar terapan yang tanpa

diiringi musik klasik.

Tabel 1

No. Siswa Nilai

1 86

2 86

3 86

4 83

5 84

6 84

7 83

8 86

9 84

10 87

11 87

12 84

Page 5: TUGAS JURNAL BHS.INDONESIA

13 86

14 84

15 87

Tabel 2

No. Siswa Nilai

1 75

2 76

3 72

4 73

5 72

6 77

7 72

8 71

9 73

10 74

11 73

12 75

13 73

14 74

15 77

Untuk menentukan teknik analisis data

yang digunakan perlu dilakukan uji

pengamatan analisis, yaitu uji

homogenitas (pengujiannya menggunakan

uji kesamaan dua variasi karena sampel

terdiri dari dua kelompok) dan uji

normalitas (pengujiannya menggunakan

uji Liliefors).

Dari perhitungan nilai simpangan baku

perbedaan rata – rata didapat nilai sebesar

1,670 dan dari perhitungan diperoleh nilai

t hitung sebesar 18,883. Berdasarkan

kriteria pengujian hipotesis nol yang

dipergunakan bila Lohitung>ttabel maka

H0 ditolak dan H1 diterima. Maksudnya

ada perbedaan antara hasil belajar

praktikum kelompok kelas yang diiringi

musik klasik dengan yang tanpa diiringi

musik klasik.

Dalam penelitian ini terdapat beberapa

kelemahan dan keterbatasan seperti

kreativitas, motivasi, minat, proses belajar

mengajar, tes, dan lain – lain. Untuk

variabel bebasnya masih belum mampu

menjamin sebagai alat ukur yang baku,

tetapi penggunaan musik klasik

mempunyai hubungan positif dengan hasil

belajar praktik elektronika dasar terapan di

SMK N 5 Jakarta.

Adapun kelemahan – kelemahan

dalam penelitian, seperti :

1) Penggunaan musik klasik saat praktik

masih kurang relevan dilihat dari sisi

siswa yang praktik adalah siswa STM

Page 6: TUGAS JURNAL BHS.INDONESIA

yang notabenenya memiliki jiwa yang

keras dan ada kemungkinan tidak

menyukai musik klasik.

2) Ada kemungkinan kelas yang diiringi

musik klasik memang lebih pintar

sebelum diberi perlakuan musik klasik

karena sebelumnya tidak diadakan tes

awal.

3) Penilaian guru yang sudah mengetahui

siswa yang dinilai berada pada sampel

yang mana sehingga kemungkinan ada

manipulasi data oleh guru yang

memberi nilai.

4) Penelitian hanya dilakukan satu kali.

5) Tidak adanya alat untuk mengukur dB

(dBmeter) yang digunakan untuk

mengukur gelombang suara yang

dihasilkan musik klasik yang dapat

digunakan untuk menyeimbangkan

fungsi otak.

E. Pembahasan

Dari tabel 1 diperoleh data dengan

rentang skor antara 83 sampai 87.

Jumlah skor 1277 dengan rata – rata

85,13. Median diperoleh pada skor 86

dan modus terdapat pada skor 84 dan

86. Varians skor diperoleh sebesar

2,12 dengan simpangan baku sebesar

1,457. Kemudian dapat diperoleh

distribusi frekuensi skor hasil belajar

praktik elektronika dasar terapan yang

diiringi musik klasik.

Dari tabel 2 diperoleh data dengan

rentang skor antara 71 sampai 77.

Jumlah skor 1,107 dengan rata – rata

73,80. Median diperoleh pada skor 73

dan modus terdapat pada skor 73.

Variansi skor diperoleh sebesar 3,457

dengan simpangan baku sebesar 1,859.

Hasil uji homogenitas variansi

populasi :

Antar Kelom

pokN

Fhi

tung

Fta

bel

Kriteria

Pengujian

Kesimpulan

X1 – X2

N1 = 15

N2 

= 15

0,783

2,480

Fhitung

<>tabel

Populasi Homogen

Berdasarkan kriteria pengujian

bahwa Fhitung <>tabel atau 0,783 <>0

diterima. Jadi, kelompok sampel yang

digunakan dalam penelitian ini berasal

dari populasi yang homogen.

Data yang diperoleh dari uji

normalitas diuji kenormalannya

dengan tarif signifikansi α = 5% atau

0,05 dan n = 15. Kriteria pengujian ini

adalah jika Lo > Ltabel maka data

berdistribusi normal.

Hasil uji normarlitas data :

Page 7: TUGAS JURNAL BHS.INDONESIA

N

oKelompok α N Lohitung Lotabel Hipotesis Kesimpulan

1Diiringi

musik klasik

0,

0515 0,1461 0,220 Lhit <>t

Distribusi

normal

2

Tanpa

diiringi

musik klasik

0,

0515 0,1334 0,220 Lhit <>t

Distribusi

normal

Nilai sebesar 1,670 dan dari

perhitungan diperoleh nilai t hitung

sebesar 18,883 sedangkan nilai ttabel

untuk derajat kebebasan (dk) = 30 – 2

= 28 pada taraf signifikansi 5%

sebesar 1,70.

F. Kesimpulan dan Saran

Perbedaan hasil belajar praktikum

elektronika dasar terapan, yaitu

kelompok kelas yang praktik diiringi

musik klasik lebih tinggi dari hasil

belajar kelompok kelas yang praktik

tanpa diiringi musik klasik.

Menggunakan iringan musik

(terutama musik klasik) pada proses

praktikum keterampilan teknik

elektronika. Adanya penelitian lebih

lanjut disertai dengan penyempurnaan

instrumen dan sampel lebih banyak.

G. Daftar Pustaka

 Alwi, Hasan. 2005. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka

 Suharsimi, Arikunto. 1992. Dasar –

dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta

: Bumi Aksara.

 Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik.

Yogyakarta : Kanisius.

 Campbell, Don. 2001. Efek Mozart

Bagi Anak – anak. Jakarta :

Gramedia.

 De Potter, Boobi. 2000. Quantum

Teaching Mempraktikan Quatum

Learning di Kelas. Bandung :

Kaifa.