Tugas i.s.b.d

19
MANUSIA DAN KEADILAN KELOMPOK 4 HASANAH(FAA 110 016) JENE VERRY YONATHAN(FAA 110 013)

description

isbd

Transcript of Tugas i.s.b.d

MANUSIA DAN KEADILAN

MANUSIA DAN KEADILAN

KELOMPOK 4HASANAH(FAA 110 016)JENE VERRY YONATHAN(FAA 110 013)ROTUA ELY MANURUNG(FAA 110 015)SYLVI NOVITA ANDINI(FAA 110 014)KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada kami sehingga makalah yang berjudul Manusia dan Keadilan ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu serta dapat berjalan dengan lancar. Tidak lupa pula rasa terima kasih yang besar kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan dari pembaca agar makalah selanjutnya menjadi lebih baik lagi. Kami berharap semoga makalah ini berguna bagi kita semua.

Palangkaraya, September 2010

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman Judul.i

Kata pengantar....ii

Daftar isi...iii

Bab 1 Isi...1

1.1. Arti keadilan.....1

1.2. Macam-macam keadilan..2

1.3. Menghakimi sendiri.3

1.4. Kejujuran..3

1.5. Kecurangan..4

1.6. Nama baik dan pembalasan.5

1.7. Pembalasan..5

1.8. Hubungan keadilan dengan kebudayaan6

1.9. Contoh karya seni tentang keadilan.6Bab 2 Kesimpulan dan Saran...........................10

2.1. Kesimpulan..............10

2.2. Saran........10DAFTAR PUSTAKA..11BAB I

ISI

1.1. Arti keadilanMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata adil berarti tidak berat sebelah atau tidak memihak atau sewenang-wenang. Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Jika kita mengakui hak hidup kita, maka sebaliknya kita wajib mempertahankan hak hidup dengan bekerja keras tanpa merugikan orang lain. Hal ini disebabkan oleh karena orang lain pun mempunyai hak hidup seperti kita. Jika kita pun mengakui hak hidup orang lain, kita wajib memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mempertahankan hak hidup mereka sendiri. Jadi, keadilan pada pokoknya terletak pada keseimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak, dan menjalankan kewajiban.Dalam bukunya M. Munandar sulaiman, menyatakan pengertian keadilan menurut beberapa teori antara lain :

Menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.

Menurut Plato merupakan proyeksi pada diri manusia sehingga orang yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaanya dikendalikan oleh akal. Menurut Socrates merupakan proyeksi pada pemerintah karena pemerintah adalah pimpinan pokok yang menetukan dinamika masyarakat.Untuk mewujudkan keadilan sosial, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk,yakni:

1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.3. Sikap suka memberikan pertolongan kepada orang yang memerlukan.

4. Sikap suka bekerja keras.

5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Asas yang menuju terciptanya keadilan social itu akan dituang dalam berbagai langkah dan kegiatan, antara lain, melalui delapan jalur pemerataan, yaitu:

1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang dan perumahan.

2. Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.

3. Pemerataan pembagian pendapatan.

4. Pemerataan kesempatan kerja.

5. Pemerataan kesempatan berusaha.

6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.7. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air, dan

8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.1.2. Macam-macam keadilanPembagian keadilan menurut aristoteles1. keadilan komutatif adalah perlakuan terhadap seseorang yang tidak melihat jasa-jasa yang dilakukannya.

2. keadilan distributif adalah perlakuan terhadap seseorang sesuai dengan jasa-jasa yang dibuatnya.

3. keadilan kodrat alam adalah memberi sesuatu sesuai dengan yang diberikan orang lain kepada kita.4. keadilan konvensional adalah seseorang yang telah menaati segala peraturan perundang-undangan yang telah diwajibkan.

5. keadilan menurut teori perbaikan adalah seseorang yang berusaha memulihkan nama baik orang lain yang telah tercemar.Pembagian keadilan menurut Plato

1. Keadilan moral,yaitu suatu perbuatan dapat dikatakan adil secara moral apabila telah mampu memberikan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajibannya.

2. Keadilan prosedural,yaitu apabila seseorang telah mampu melaksanakan perbuatan adil berdasarkan tata cara yang telah diterapkan.1.3. Menghakimi sendiriDalam kehidupan sehari-hari sering terjadi orang menghakimi sendiri. Perbuatan itu sama halnya dengan mencapai keadilan sendiri, yang akibatnya ketidakadilan bagi yang dihakimi. Contohnya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh warga terhadap mereka yang dicap sebagai patologi. Tindakan kekerasan itu berupa pengeroyokan massal sampai pembakaran terhadap tertuduh yang seringkali berujung pada kematian. Dalam tindakan menghakimi sendiri aturan hukum dan posisi aparat hukum yang berwenang tidak lagi bermakna.

1.4. Kejujuran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kelurusan hati atau ketulusan hati, yang maksudnya hati dan perasaan yang ada pada diri manusia memiliki nilai yang baik. Menurut M. Alamsyah (1986: 83) dalam bukunya Budi Nurani, Filsafat Berfikir, menyatakan bahwa kejujuran sangat erat hubungannya dengan masalah nurani. Menurutnya nurani adalah sebuah wadah yang ada dalam perasaan manusia. Kejujuran berarti apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nurani. Jujur juga berarti seseorang bersih hati dari perbuatan- perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum, jujur berati pula menepati janji , baik yang telah terlahir dalam kata-kata maupun yang masih didalam hati (niat). jadi seseorang yang tidak menepati niat mendustai dirinya sendiri.

Pada hakikatnya kejujuran dialandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa. Berbagai macam hal yang menyebabkan orang berbuat tidak jujur. Mungkin karena tidak rela atau pengaruh lingkungan, karena sosial ekonomi, atau karena niat-niat yang lainnya. Berbagai cara dan sikap seseorang mempertahankan kejujuran.

1.5. Kecurangan

Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuranatau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang dikatakan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dngan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha. Sudah tentu keuntungan itu diperoleh dengan cara tidak wajar. Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yung paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Orang seperti itu biasanya tidak senang bila ada yang melebihi kekayaannya. Padahal hal agama apapun tidak membenarkan orang mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan orang lain, lebih pula mengumpulkan harta dengan jalan curang.Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditujukan dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada empat aspek yakni aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban, dan aspek teknik. Apabila keempat aspek tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai norma-norma moral atau norma hokum. Akan tetapi, apabila manusiadalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan terjadilah kecurangan.1.6. Nama baikNama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tidak tercemar. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan.

Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tinbgkah laku atau perbuatan. Atau, boleh dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku dan perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku atau perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, bahasanya, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya.Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya, bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang, tanpa pamrih, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.

1.7. Pembalasan

Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan serupa, perbuatan yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya, manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial. Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia.1.8. Hubungan keadilan dengan kebudayaanKeadilan dan ketidakadilan tidak dipisahkan dari kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia menghadapi keadilan atau ketidakadilan setiap hari. Oleh sebab itu, keadilan dan ketidakadilan menimbulkan daya kreativitas manusia.Banyak hasil seni lahir dari imajinasi ketidakadilan,seperti seni drama, seni puisi, novel, musik, film, filsafat dan lain-lain.Dalam konteks keadilan, budaya global yang cenderung negatif sudah masuk ke begitu banyak tempat hidup masyarakat sehingga budaya-budaya lokal menjadi terpinggirkan. Ketidakadilan muncul disana saat budaya seakan ingin mencaplok habis budaya-budaya lokal bangsa.1.9. Contoh karya seni tentang keadilanLUKISAN

Lukisan dengan konsep Euklidianisme karya Sindu Cuter berjudul "Blackgout"

Lukisan karya Eko Purnomo berjudul " Bagi-Bagi Daging Babi" yang memberi pesan tentang keserakahan manusia yang akan menjadi sumber bencana bagi kemanusiaan.Dalam lukisan-lukisannya, Muji Chino menghadirkan gambaran-gambaran tentang pertarungan antara kebudayaan lokal dengan kebudayaan global yang sesungguhnya tidak berimbang. Namun begitu, walaupun kecil, karena itu milik bersama maka bagaimanapun harus tetap dipertahankan.

Pesan itu tergambar dalam lukisan Yang Terpinggirkan karya seniman asli Imogiri ini. Lukisan surealis yang menonjol unsur dekoratifnya ini menghadirkan dua sosok raksasa yang saling menjulurkan lidah ingin menelan sosok manusia yang sedang memainkan kendang.

PUISIPuisi KeadilanOleh : Fandrisha Zhahira | 10-Des-2009,15:01:01 WIB

Membungkam tangis yang magis keadilan kini mulai centil pecicilanbukan simponi puitis tetapi penderitaan si miskin memang miris

si kaya banyak bualan tak ayal harga diri si miskin terjualbagi si kaya uang adalah Tuhan yang dapat menukar keadilan.

hingga lakukan intimidasi tanpa mediasiOh Tuhan...Berikan tegar untuk yang benar

Jika hari ini dan esok aku renggut sebuah kebijaksaan hidup sebagai penyair gila,Yang menyuarakan ketertidasan iniakankah sama jadinya tuan pasung aku dalam meja permainan keadilan?Kumpulan Pepatah Petitih,Mamang, Bidal, Gurindam Minangkabau

Kumpulan Pepatah Petitih, Mamang, Bidal, Gurindam MinangkabauBidang Sosial, Politik, Budaya dan Agama

1. Anggang lalu atah jatuah, Pulang pagi babasah-basah, Cupak panghulu kok tasintuah, Kampuang halaman kaluah kasah.Penghulu/pemimpin yang tidak tahu peraturan akan mengakibatkan masyarakat dan kampung halaman kucar kacir.2. Anggang lalu atah jatuah, balam sadundun jo marabah, Panghulu kalau takicuah, Anak kamanakan namuah tajuah.Penghulu/pemimpin yang mudah dipengaruhi orang lain, mengakibatkan kehancuran masyarakat yang dipimpinnya.3. Alah bauriah bak sipasan, kok bakiek alah bajajak, muluik panghulu nak nyo masin, pandai bagaua jo rang banyak.Penghulu/pemimpin yang pandai mendekati dan menggauli masyarakatnya, yang dia menjadi pemimpin yang disegani dan berwibawa.4. Alah bauriah bak sipasan, kok bakiek alah bajajak, mangingek putaran musim, sandi adaik jan dianjak.Bagaimanapun suasana berobah musim berganti, penghulu tetap orang membela kebenaran.5. Adaik dunia baleh mambaleh, adaik tapuak jawek manjawek, sifaik dubalang kalau tapakai, banyak rakyaik kama upek.Penghulu adalah pemimpin yang sifatnya lunak lembut ramah tamah. Kalau pemarah main hakim sendiri tidak disukai rakyat.

BAB IIKESIMPULAN DAN SARAN

2.1. Kesimpulan

Pada umumnya keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Atau dengan kata lain adalah keaadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan kita bersama.

Pada dasarnya, manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial. Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. keadilan adalah sesuatu yang dibutuhkan saat ini dan bukannya malah disingkirkan jauh-jauh.2.2. Saran Sebagai warga Negara yang baik sewajarnya kita memberi perlakuan yang seimbang terhadap hak dan kewajiban kita sebagai warga Negara. Sebaiknya kita belajar bersikap jujur, sebab kejujuran mewujudkan keadilan, sedangkan keadilan menuntut kemuliaan abadi. Hendaknya setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik,lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga di sekitarnya.2.3. DAFTAR PUSTAKADrs. Djoko Widagdho, dkk, Ilmu Budaya Dasar, Semarang, 1991, halm. 103

Drs. H. A. Aini Baderi, SH, MH,ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR, palangkaraya , 2007Drs. SupartonoWidyosiswoyo, M.M, Ilmu Budaya Dasar, jakarta,1985, halm. 114http://jogjanews.com

http://kanal3.wordpress.com/2010/05/19/ilmu-budaya-dasarmanusia-dan-keadilan/

http://www.jdih.bpk.go.idhttp://wayuguci.edublogs.orghttp://www.tembi.orghttp://ylpshumana.or.idIr. Drs. M. Munandar Sulaeman, Ms, Ilmu Budaya Dasar, Bandung, 1988. Halm. 71

PAGE