Tugas Ird Lantai 5

7
TUGAS IRD Lantai 5 - Ruang Operasi Kelompok 2 1. Lungguhan Siregar, S.Farm 2. Dian Fitri Ananda, S.Farm Instalasi Gawat Darurat Lantai 5 IGD lantai 5 merupakan bagian dari Instalasi Gawat Darurat yang khusus digunakan sebagai tempat melakukan tindakan operasi tanpa perencanaan (operasi non elektif), berbeda dengan operasi yang dilakukan di GBPT yang dilakukan secara terencana (elektif). Terdapat enam ruang operasi, dengan satu ruang untuk operasi kotor dan lima ruang operasi bersih. Ruang operasi tersebut adalah: OK 1 : operasi telinga hidung tenggorokan (THT) OK 2 : operasi digestif OK 3 : ruangan untuk operasi kotor, yakni operasi yang dilakukan terhadap pasien yang terdiagnosis terinfeksi positif HbSAg, HIV atau TBC. Infeksi tersebut dapat diketahui dari riwayat penyakit pasien sebelumnya atau dapat diketahui dari hasil pemeriksaan penunjang (pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan USG) yang dilakukan di IGD lantai 1

description

dsf

Transcript of Tugas Ird Lantai 5

Page 1: Tugas Ird Lantai 5

TUGAS IRD Lantai 5 - Ruang Operasi

Kelompok 2

1. Lungguhan Siregar, S.Farm

2. Dian Fitri Ananda, S.Farm

Instalasi Gawat Darurat Lantai 5

IGD lantai 5 merupakan bagian dari Instalasi Gawat Darurat yang khusus

digunakan sebagai tempat melakukan tindakan operasi tanpa perencanaan (operasi

non elektif), berbeda dengan operasi yang dilakukan di GBPT yang dilakukan

secara terencana (elektif). Terdapat enam ruang operasi, dengan satu ruang untuk

operasi kotor dan lima ruang operasi bersih. Ruang operasi tersebut adalah:

OK 1 : operasi telinga hidung tenggorokan (THT)

OK 2 : operasi digestif

OK 3 : ruangan untuk operasi kotor, yakni operasi yang dilakukan

terhadap pasien yang terdiagnosis terinfeksi positif HbSAg, HIV atau TBC.

Infeksi tersebut dapat diketahui dari riwayat penyakit pasien sebelumnya atau

dapat diketahui dari hasil pemeriksaan penunjang (pemeriksaan laboratorium,

radiologi, dan USG) yang dilakukan di IGD lantai 1

OK 4 : operasi obgyn

OK 5 : operasi bedah saraf

OK 6 : operasi ortopedi

Meskipun sudah terdapat pembagian ruangan operasi berdasarkan daerah

yang dioperasi, apabila terjadi antrian pasien pada satu ruangan sementara terdapat

ruangan operasi lain yang kosong, maka eperasi dapat dilakukan diruangan tersebut,

kecuali untuk pasien OK 3.

Perbedaan antara ruang untuk operasi bersih dan operasi kotor terletak pada

teknis sterilisasi ruangan. Setiap ruangan operasi dilakukan sterilisasi dengan radiasi

sinar UV selama 1-2 jam, untuk operasi bersih hanya perlu dilakukan setiap 1 atau 2

hari sekali sementara khusus OK 3 proses sterilisasi ruangan dilakukan setiap

Page 2: Tugas Ird Lantai 5

operasi selesai dilakukan. Hal ini dilakukan agar pasien lain yang dioperasi di

ruangan yang sama tidak terinfeksi bakteri atau virus dari pasien yang sebelumnya

dioperasi.

Pada lantai 5 terdapat 8 Petugas Farmasi yang terdiri dari 7 orang Asisten

Apoteker dan 1 Pekarya. UPF di lantai 5 buka 24 jam dengan 3 shift jaga. UPF di

lantai 5 melakukan pelaporan setiap sebulan sekali untuk obat-obat narkotika yang

data penggunaannya dikirim ke lantai 1 paling lama tanggal 3 untuk direkap dengan

lantai lainnya yang kemudian akan diteruskan ke pihak selanjutnya paling lambat

tangal 8. Sedangkan stok opname dilakukan 4 kali setahun yaitu setiap 3 bulan

sekali.

1. Alur Pelayanan Obat Pasien

Pasien datang

Pasien masuk ruang TRIAGE untuk ditentukan tingkat kegawatdaruratannya

(biru: gawat darurat mengancam nyawa; merah: gawat darurat berat; kuning :

gawat darurat ringan; dan hijau : gawat darurat semu), sementara keluarga atau

pengantar pasien melakukan pendaftaran di bagian registrasi.

Dilakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi untuk skrining ada atau

tidaknya infeksi pada pasien.

Pasien yang didiagnosis membutuhkan tindakan operasi, yakni pasien dengan

label merah segera dijadwalkan operasi dengan menghubungi perawat OK di

lantai 5

Dokter bedah dan dokter anestesi membuat peresepan untuk persiapan operasi

Perawat menyerahkan resep ke UPF lt.5 untuk disiapkan oleh petugas farmasi,

Page 3: Tugas Ird Lantai 5

petugas akan mencatat segala obat dan alkes yang diminta

Pasien dioperasi. Selama pasien dioperasi perawat dapat meminta keperluan

penggunaan obat dan alkes tambahan kepada UPF lantai 5

Setelah operasi selesai, perawat melaporkan jumlah obat yang dipakai, petugas

farmasi akan menyesuaikan jumlah pemakaian obat dengan jumlah yang tadi

disiapkan berikut dengan tambahan obat yang diminta selama operasi berlangsung.

Pencatatan dilakukan di Form Lembar Pemakaian Barang Medik OK

Daftar penggunaan obat dan alkes dientry ke komputer dan dikirim di lantai 3

(ROI), penyelesaian administrasi dilakukan di lt.3

2. Sistem Defekta

Sistem defekta UPF IGD lantai 5 sama seperti UPF lain yaitu daftar obat

obatan dan persediaan farmasi yang akan dipesan diketik dan diprint (lembar

permintaan) untuk kemudian dikirim ke UPPFI/UPPFS dan ruang produksi dan

akan dibalas dengan lembar pengiriman. Alkes atau obat-obatan yang datang

diperiksa oleh AA di IGD lantai 5 dan disesuaikan dengan defektanya. Defekta

diserahkan 1 hari sebelum pengambilan obat ke UPPFI, yakni pada hari Sabtu dan

Rabu. Diluar hari tersebut UPF masih dapat memesan dengan CITO.

Untuk keperluan bahan habis pakai atau bahan standar, pemesanan

dilakukan kepada UPPFS seminggu sekali sesuai dengan kebutuhan perawat.

Pemesanan ke Unit Produksi untuk formalin cair atau alkohol juga dilakukan

seminggu sekali yakni pada hari Senin.

3. Sistem Penataan Obat

Alat kesehatan di UPF OK IGD disusun berdasarkan fungsi dan ukurannya.

Sementara obat-obatan di UPF OK IGD disusun berdasarkan:

Page 4: Tugas Ird Lantai 5

a. Stabilitas obat

Obat yang tidak stabil terhadap panas disimpan dalam lemari es bersuhu

8°C. Obat yang disimpan disini adalah obat anestesi. Obat golongan narkotika untuk

penggunaan sehari-hari juga ditempatkan dalam lemari es, sementara stok gudang

untuk narkotika ditempatkan dalam kotak khusus bersama dengan obat high alert

yang terkunci.

b. Kelas terapi

Obat disusun dengan label yang berbeda warna untuk masing-masing kelas

terapinya. Obat yang termasuk LASA diberikan label LASA dan diletakkan terpisah

dari obat yang mirip (daftar obat LASA disajikan pada tabel 1). Obat yang termasuk

golongan high alert diletakkan dalam lemari khusus bertanda “high alert”, terkunci,

dan dalam penanganannya harus selalu dilakukan double check.

Pada masing-masing wadahnya terdapat stiker bertuliskan “high alert”.

Contoh obat high alert yang terdapat disini adalah NaCl >0,9% dan KCl injeksi,

golongan narkotik seperti morfin, fentanyl, propofol dan petidin, sedatif seperti

midazolam,

dll.

c. Abjad

Setelah disusun berdasarkan stabilitas dan kelas terapi, obat diurutkan

berdasarkan abjad untuk memudahkan pengambilan (kecuali untuk obat LASA).

(4) Emergency Kit

Emergency kit di IGD lantai 5 tidak diletakkan di UPF namun sudah

disediakan di masing-masing ruang operasi dan sudah disiapkan dalam spuit oleh

perawat setiap paginya sehingga dapat langsung digunakan di ruangan operasi. Obat

yang termasuk dalam emergency kit disini adalah lidocain 2%, sulfas atropin,

epinefrin dan efedrin.

Page 5: Tugas Ird Lantai 5

Pelaporan pemakaian emergency kit dilakukan tiap hari dan disusun

perbulan. Laporan tersebut memuat nama obat/ alkes dalam emergency kit, jumlah

sisa stok, jumlah permintaan dan pemberian yang diketahui oleh Instalasi Farmasi,

Apoteker Penanggungjawab, Dokter Supervisor Ruangan, penerima dan Kepala

Ruangan.