Tugas Individu Kasus 7 Dwi Rangga Seto 115020300111106

13
Nama : Dwi Rangga Seto NIM : 115020300111106 PERTANYAAN DISKUSI 1. Mengapa terjadi selisih perhitungan fisik persediaan lebih dari Rp 48.000.000 di bawah pencatatan perpetual perusahaan? Apakah selisih tersebut material sehingga perlu dilakukan investigasi lebih lanjut oleh KAP AS & R? Jawab: Selisih perhitungan fisik persediaan hingga lebih dari Rp. 48.000.000 dapat dikarenakan oleh : a) Kesalahan pencatatan diskon dan persediaan. Pengurangan pada persediaan yang diterima dan dikirim pada tanggal 1 Januari dan 2 Januari, diskon bulanan yang diberikan Samsang, dan diskon kas sebesar 3% atas semua barang yang dibeli. b) Kesalahan pencatatan pada barang konsinyasi Metode yang digunakan oleh auditor dalam melakukan penilaian tentang materialitas didasarkan pada 2 pertimbangan yaitu pertimbangan kuantitatif dan

description

prakaudit

Transcript of Tugas Individu Kasus 7 Dwi Rangga Seto 115020300111106

Nama: Dwi Rangga SetoNIM: 115020300111106

PERTANYAAN DISKUSI1. Mengapa terjadi selisih perhitungan fisik persediaan lebih dari Rp 48.000.000 di bawah pencatatan perpetual perusahaan? Apakah selisih tersebut material sehingga perlu dilakukan investigasi lebih lanjut oleh KAP AS & R?Jawab: Selisih perhitungan fisik persediaan hingga lebih dari Rp. 48.000.000 dapat dikarenakan oleh :1. Kesalahan pencatatan diskon dan persediaan. Pengurangan pada persediaan yang diterima dan dikirim pada tanggal 1 Januari dan 2 Januari, diskon bulanan yang diberikan Samsang, dan diskon kas sebesar 3% atas semua barang yang dibeli.1. Kesalahan pencatatan pada barang konsinyasiMetode yang digunakan oleh auditor dalam melakukan penilaian tentang materialitas didasarkan pada 2 pertimbangan yaitu pertimbangan kuantitatif dan kualitatif. Dalam buku Auditing karangan Boynton disebutkan bahwa pada saat ini baik standar akuntansi maupun standar auditing berisi pedoman resmi mengenai pengukuran kuantitatif dari materialitas.% hingga 1% dari total aktivaSuatu persentase variabel berdasarkan mana yang lebih besar antara total aktiva atau total pendapatan.Nilai material persediaan PT Maju Makmur adalah: % x Rp 5.327.980.560 = Rp 26.639.902,8Persediaan pada PT Maju Makmur merupakan akun yang besar dan utama. Apalagi PT Maju Makmur merupakan perusahaan berjenis retail, di mana persediaan menjadi akun yang sangat penting. Maka, selisih perhitungan fisik persediaan tersebut material sehingga perlu dilakukan investigasi lebih lanjut oleh KAP AS&R.

1. Jajaran personil manajemen perusahaan adakalanya meninggikan jumlah persediaan akhir. Apa alasan dibalik tindakan tersebut? Apakah hal tersebut dapat menjadi permasalahn signifikan dalam melakukan audit pada toko-toko yang dimiliki PT. Maju Makmur di beberapa kota yang ada di Jawa Timur?Jawab: Alasan manajemen perusahaan meninggikan jumlah persediaan akhir bisa saja untuk membuat nilai aset menjadi tinggi. Jika nilai aset tinggi maka akan mempengaruhi likuiditas perusahaan. Rasio lancar perusahaan akan terlihat bagus maka pada laporan perusahaan, perusahaan terlihat mampu untuk melunasi kewajiban jangka pendek. Juga profitabilitas karena laba perusahaan bisa terlihat naik. Maka, ini akan menambah kepercayaan kreditor dan investor.Ini dapat menjadi permasalahan signifikan dalam melakukan audit, apalagi apabila hal ini terlambat diketahui. Menjadi beban berat dalam pertanggungjawaban auditor. Selain itu, laporan auditor akan menunjukkan kesesatan jika ini tak diketahui karena PT Maju Makmur dalam rangka menuju perusahaan go public.

1. Jajaran personil manajemen perusahaan adakalanya meninggikan jumlah persediaan akhir. Apa alasan dibalik tindakan tersebut? Apakah hal tersebut dapat menjadi permasalahn signifikan dalam melakukan audit pada toko-toko yang dimiliki PT. Maju Makmur di beberapa kota yang ada di Jawa Timur?Jawab: Alasan manajemen perusahaan merendahkan jumlah persediaan akhir bisa saja untuk mempengaruhi nilai utang agar lebih rendah. Jika nilai utangnya rendah maka kewajiban perusahaan akan berkurang. Ini akan mempengaruhi likuiditas perusahaan karena rasio lancar perusahaan akan terlihat baik. Tentunya ini akan menambah kepercayaan kreditor dan investor.Ini dapat menjadi permasalahan signifikan dalam melakukan audit, apalagi apabila hal ini terlambat diketahui. Menjadi beban berat dalam pertanggungjawaban auditor. Selain itu, laporan auditor akan menunjukkan kesesatan jika ini tak diketahui karena PT Maju Makmur dalam rangka menuju perusahaan go public.

1. Anggaplah bahwa telah terjadi salah saji material (baik tidak sengaja atau disengaja) dalam perhitungan persediaan PT. Maju Makmur. Karena hanya melakukan pengamatan atas perhitungan fisik persediaan pada 2 toko dari total 6 toko yang dimiliki oleh PT. Maju Makmur sehingga mengakibatkan permasalahan salah saji tersebut tidak terdeteksi oleh KAP AS & R, namun jumlah yang salah tiba-tiba tampak pada laporan keuangan klien. Apa tanggung jawab KAP untuk salah saji tersebut?Jawab: Setelah auditor menerbitkan laporannya, ia tidak berkewajiban untuk meminta keterangan lebih lanjut atau melaksanakan prosedur audit apa pun berkenaan dengan laporan keuangan auditan yang dicakup oleh laporannya, kecuali jika ia mendapatkan informasi baru yang dapat berdampak terhadap laporannya. Bila auditor menyadari adanya informasi yang bersangkutan dengan laporan keuangan yang sebelumnya telah dilaporkannya, namun tidak diketahuinya pada tanggal laporan auditnya, maka tanggung jawab auditor yang karena sifat dan sumber informasi tersebut mengharuskan informasi tersebut diselidiki, jika hal itu diketahuinya selama pelaksanaan audit, segera sepanjang praktis dilakukan, ia harus menentukan apakah informasi tersebut andal dan apakah fakta tersebut ada pada tanggal laporan auditnya. Dalam hubungan ini, auditor harus membicarakan masalah ini dengan kliennya pada tingkatan manajemen yang semestinya, termasuk dewan komisaris, dan meminta kerja sama mereka dalam penyelidikan apapun yang dianggap perlu.Jika auditor berkesimpulan, tindakan yang harus diambil oleh auditor untuk mencegah peletakan kepercayaan di masa yang akan datang terhadap laporan auditnya, ia harus memberi tahu kepada kliennya untuk membuat pengungkapan semestinya tentang informasi baru yang ditemukan dan dampaknya terhadap laporan keuangan kepada orang yang sekarang mengandalkan atau kemungkinan besar mengandalkan laporan keuangan dan laporan auditor yang bersangkutan. (PSA No. 47-Penemuan Kemudian Fakta yang Ada pada Tanggal Laporan Auditor)

1. KAP AS & R telah memutuskan hanya melakukan observasi persediaan fisik pada dua toko PT. Maju Makmur saja. Denga tingkat matrealitas yang ada pada saldo persediaan, keputusan apa yang tepat untuk dilakukan?Jawab: Sesuai dengan PSA No.7 SA seksi 331 paragraf 6 dan 7, Jika dengan prosedur sampling auditor tidak memperoleh keyakinan bahwa sediaan berada di tangan klien, maka pengujian atas catatan akuntansi saja tidak akan cukup bagi auditor untuk memperoleh keyakinan tentang kuantitas sediaan; selalu diperlukan oleh auditor untuk melakukan, atau mengamati, beberapa penghitungan fisik sediaan dan menerapkan pengujian memadai atas transaksi yang terkait. Hat ini harus digabung dengan inspeksi atas catatan penghitungan fisik yang diselenggarakan oleh klien dan prosedur yang berkaitan dengan fisik sediaan yang mendasari saldo sediaan yang dicantumkan dalam neraca.Auditor dapat diminta untuk mengaudit laporan keuangan periode berjalan dan satu atau lebih periode yang ia tidak mengamati atau melakukan beberapa penghitungan fisik sediaan periode sebelumnya. Namun, ia dapat memperoleh keyakinan atas sediaan periode sebelumnya melalui prosedur audit semestinya, seperti pengujian atas transaksi sebelumnya, review atas catatan penghitungan fisik sebelumnya, dan penerapan pengujian laba bruto (gross profit test), asalkan ia dapat memperoleh keyakinan atas sediaan periode berjalan.Jadi, jika dirasa tingkat materialitas tinggi, auditor harus melakukan inspeksi atas catatan penghitungan fisik yang diselenggarakan oleh klien dan prosedur yang berkaitan dengan fisik sediaan melakukan pengujian atas transaksi sebelumnya, review atas catatan penghitungan fisik sebelumnya, dan penerapan pengujian laba bruto (gross profit test) untuk mendapatkan kepastian akan prosedur audit.

1. Sebagai bagian dari pengujian substantif mengenai saldo persediaan, auditor biasanya mereview retur penjualan klien untuk periode akhir tahun fiskal. Apa manfaat dilakukannya prosedur pengujian tersebut?Jawab: Manfaat dilakukannya prosedur pencatatan nomor label terakhir yang digunakan PT Maju Makmur adalah untuk mengecek ketepatan pencatatan, memastikan pembelian dan penjualan persediaan dengan melihat nomor dan tanggal pencatatan. Sehingga pencatatan dan perhitungan persediaan akurat. Selain itu dilakukan untuk menguji apakah ada penjualan fiktif pada perusahaan. sehingga dengan ini auditor dapat memastikan apakah perusahaan melakukan penjualan yang benar-benar terjadi. Hal tersebut dilakukan mengingat perusahaan dapat melakukan penjualan fiktif agar dapat meningkatkan target penjualan. Karena selain berdampak terhadap akun persediaan, penjuaa]lan fiktif juga berdampak terhadap akun penjualan dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laba dan bonus perusahaan. Selain hal tersebut pengecekan retur penjualan untuk periode akhir tahun fiskal ini dikarenakan kemungkinan akan berdampak material terhadap laporan keuangan, dan penjuala sehingga dibutuhkan suatu pengecekan.

1. Pada saat melakukan observasi, Indah Sanjaya mencatat nomor label terakhir yang digunakan PT. Maju Makmur. Apa manfaaat dilakukannya prosedur pengujian tersebut?Jawab: Untuk mengetahui jumlah persediaan yang benar-benar menjadi milik perusahaan tahun 2010. Selain itu agar penghitungan persediaan akurat. Selain itu, prosedur ini memberi manfaat seperti menghindari adanya perhitungan ulang terhadap persediaan yang sebelumnya telah dihitung. Selain hal tersebut juga memberikan manfaat agar terhindar dari kecurangan yang mungkin dapat dilakukan oleh pihak internal, karena dengan adanya proses pencatatan nomor laber terakhir, maka tidak akan ada lagi persediaan yang dicacat saat perhitungan fisik yang telah selesai dilakukan.

1. Tindakan apa yang harus diambil jika Indah Sanjaya menemukan barang persediaan yang rusak atau usang? Bagaimana auditor menentukan bahwa barang tersebut telah usang?Jawab: Indah Sanjaya sebaiknya memeriksa dahulu persediaan klien apakah tanda-tanda kerusakan, usang, atau masalah lain yang dapat menyebabkan barang dijual dengan hrga di bawah harga normal. Jika ditemukan persediaan yang rusak atau usang dan tidak laku di jual maka persediaan tersebut dikeluarkan. Persediaan tersebut seharusnya masuk dalam perhitungan persediaan dan ditandai pada laporan. Auditor menentukan bahwa barang tersebut rusak atau usang jika barang tersebut tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.1. Lakukan evaluasi efektifitas dan efisiensi prosedur penghitungan persediaan fisik PT. Maju Makmur!Jawab: Prosedur penghitungan persediaan secara umum sudah efektif dan efisien. Auditor tidak dibatasi dalam melakukan tugasnya. Berikut rincian dari kelbihan dan kekurangan prosedur PT. Maju Makmur:No.Prosedur PT Maju MakmurKelebihanKekurangan

1.Setiap manajer toko bertanggung jawab terhadap persediaan fisik di toko masing-masing.Manajer toko mengetahui komposisi persediaan lebih baik.Tidak terdapat fungsi cross-checking, sehingga terdapat kemungkinan kesengajaan manajer toko dalam melaporkan hasil stock opname.

2.Departemen Operasional dan Logistik menghitung persediaan di gudang.Departemen Operasional dan Logistik mengetahui komposisi persediaan di gudang lebih baik.Tidak terdapat fungsi cross-checking, sehingga terdapat kemungkinan kesengajaan Departemen Operasional dan Logistik dalam melaporkan hasil stock opname.

3.Stock opname dilakukan berdasarkan memo internal perusahaan yang disusun oleh Agus Kuncoro selaku wakil presiden.Terdapat penugasan tunggal sehingga otorisasinya jelas.Tidak terdapat peraturan perusahaan yang tertulis, jelas, dan rinci mengenai pelaksanaan stock opname. Tidak terdapat penjelasan mengenai langkah-langkah apa yang harus dilakukan apabila ditemui kejadian khusus dalam proses stock opname.