TUGAS IKGM

23
TUGAS IKGM EPIDEMIOLOGI OLEH KADEK AYU DIANA WATI ( 072/G/12) FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

description

TUGAS IKGM EPIDEMIOLOGI

Transcript of TUGAS IKGM

TUGAS IKGMEPIDEMIOLOGI

OLEH KADEK AYU DIANA WATI ( 072/G/12)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR Kata Pengantar Om Swastyastu , Puji syukur atas kehadiran Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmatnya saya dapat menyusun sebuah paper yang bertemakan Epidemiologi . Epidemiologi merupakan salah satu cabang dari bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat yang membahas tentang penyebaran sebuah penyakit di dalam masyarakat. Di dalam paper ini kami akan membahas bagaimana ilmu epidemiologi terdahulu dan bagaimana ilmu epidemiologi di zaman sekarang, bisa dikatakan bagaimana ilmu epidemiologi ini mengalami perkembangan di dunia kedokteran. Setelah mengetahui bagaimana perkembangannya , saya akan mencari perbandingannya . Dalam menyusun paper ini , tak lupa juga saya berterima kasih pada media internet yang telah membantu saya dalam memberikan informasi. Saya menyadari bahwa paper ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan paper ini.Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Denpasar, Desember 2012

Penyusun

iiiDAFTAR ISI

Kata Pengantar iiiBab I Pendahuluan 1-7Bab II Pembahasan 8-12Bab III Penutup 13Daftar Pustaka 14

BAB I PENDAHULUANa. Latar Belakang Epidemiologi pada mulanya diartikan sebagai ilmu mengenai epidemic. Hal ini berarti bahwa epidemiologi hanya mempelajari penyakit-penyakit menular saja, tetapi dalam perkembangannya yang selanjutnya epidemiologi juga mempelajari penyakit-penyakit non infeksi, sehingga pada saat ini epidemiologi dapat diartikan sebagai ilmu mengenai penyebaran penyakit pada manusia di dalam konteks lingkunganya. Mencakup juga ilmu mengenai pola pola penyakit serta pencarian determinan-determinan penyakit tersebut. Perkembangan mengenai pengertian epidemiologi ini karena transisi pola penyakit yang terjadi pada masyarakat, pergeseran pola hidup, peningkatan pola sosial ekonomi masyarakat dan semakin luasnya jangkauan kesehatan masyarakat. Pergeseran pola penyakit dari penyakit-penyakit menular kearah penyakit-penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler), penyakit kanker dan penyakit gangguan jiwa yang banyak diderita masyarakat saat ini. Sehingga pengertian dari epidemiologi yang pada mulanya hanyalah menekankan pada penyakit-penyakit menular ( pencegahan dan pemberantasan penyakit menular), kini berkembang mempelajari masalah-masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat atau sekelompok manusia mengenai frekuensi, distribusi masalah kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya . Dengan adanya perkembangan ilmu epidemiologi ini , timbulah perbandingan-perbandingan diantara epidemiologi zaman dahulu dengan epidemiologi zaman sekarang . b. EpidemiologiEpidemiologi berasal dari dari kata Yunani epi = pada, demos = rakyat, populasi manusia, dan logos ilmu (sains), bicara. Secara etimologis epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan peristiwa yang banyak terjadi pada rakyat, yakni penyakit dan kematian yang diakibatkannya yang disebut epidemic . Jadi epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi , dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pengertian epidemiologi menurut para ahli :

1. Greenwood ( 1934 )Mengatakan bahwa Epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadianyang mengenai kelompok ( herd ) penduduk. Kelebihannya adalah adanya penekanan padaKelompok Penduduk yang mengarah kepada Distribusi suatu penyakit.

2. Brian Mac Mahon ( 1970 )Epidemiology is the study of the distribution and determinants of disease frequency in man.Epidemiologi adalah Studi tentang penyebaran dan penyebab frekwensi penyakit padamanusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu. Di sini sudah mulai menentukanDistribusi Penyakit dan mencari Penyebab terjadinya Distribusi dari suatu penyakit.

13. Wade Hampton Frost ( 1972 ) Mendefinisikan Epidemiologi sebagai Suatu pengetahuan tentang fenomena massal ( MassPhenomen ) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah ( Natural History ) penyakitmenular. Di sini tampak bahwa pada waktu itu perhatian epidemiologi hanya ditujukankepada masalah penyakit infeksi yang terjadi/mengenai masyarakat/massa.4. Anders Ahlbom & Staffan Norel ( 1989 )Epidemiologi adalah Ilmu Pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasimanusia.

5. Gary D. Friedman ( 1974 )Epidemiology is the study of disease occurance in human populations.6. Abdel R. Omran ( 1974 )Epidemiologi adalah suatu ilmu mengenai terjadinya dan distribusi keadaan kesehatan,penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya serta akibat akibatyang terjadi pada kelompok penduduk.7. Barbara ValanisEpidemiology is term derived from the greek languang ( epid = upon ; demos = people ;logos = science ).8. Last ( 1988 )Epidemiology is study of the distribution and determinants of health related states orevents in specified population and the application of this study to control of problems.9. Elizabeth BarrettEpidemiology is study of the distribution and causes of diseases.10. Hirsch ( 1883 )Epidemiologi adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis jenis penyakit padamanusia pada saat tertentu di berbagai tempat di bumi dan mengkaitkan dengan kondisieksternal11. Judith S. Mausner ; Anita K. BahnEpidemiology is concerned with the extend and types of illness and injuries in groups ofpeople and with the factors which influence their distribution.

12. Robert H. Fletcher ( 1991 )Epidemiologi adalah disiplin riset yang membahas tentang distribusi dan determinanpenyakit dalam populasi.13. Lewis H. Rohf ; Beatrice J. SelwynEpidemiology is the description and explanation of the differences in accurence of events ofmedical concern in subgroup of population, where the population has been subdividedaccording to some characteristic believed to influence of the event.

Epidemiologi dibagi menjadi 2 yaitu epidemiologi deskripitif dan epidemiologi analitik.a. 2 Epidemiologi deskriptif adalah studi pendekatan epidemiologi yang bertujuan untuk menggambarkan masalah kesehatan yang ada di dalam masyarakat dengan menentukan frekuensi, distribusi, dan determinan. Epidemiologi deskriptif mendeskripsikan distribusi penyakit pada populasi, berdasarkan karakteristik dasar individu, seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, kelas sosial, status perkawinan, tempat tinggal dan sebagainya, serta waktu. Epidemiologi deskriptif juga dapat digunakan untuk mempelajari perjalanan alamiah penyakit. Tujuan epidemiologi deskriptif: (1) Memberikan informasi tentang distribusi penyakit, besarnya beban penyakit(disease burden), dan kecenderungan (trend) penyakit pada populasi, yang berguna dalam perencanaan dan alokasi sumber daya untuk intervensi kesehatan; (2) Memberikan pengetahuan tentang riwayat alamiah penyakit; (3) Merumuskan Hipotesis tentang paparan sebagai factor risiko/kausa penyakit.1. Frekuensi masalah kesehatanFrekwensi yang dimaksudkan disini menunjuk pada besarnya masalah kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia/masyarakat. Untuk dapat mengetahui frekwensi suatu masalah kesehatan dengan tepat, ada 2 hal yang harus dilakukan yaitu : a. Menemukan masalah kesehatan yang dimaksud.b. Melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan tersebut.2. Distribusi ( Penyebaran ) masalah kesehatan.Penyebaran / Distribusi masalah kesehatan disini adalah menunjuk kepada pengelompokan masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu.Keadaan tertentu yang dimaksudkan dalam epidemiologi adalah :a. Orang (who) Disini akan dibicarakan peranan umur, jenis kelamin, kelas sosial, pekerjaan, golongan etnik, status perkawinan, besarnya keluarga, struktur keluarga dan parita.b. Tempat (where) Pengetahuan mengenai distribusi geografis dari suatu penyakit berguna untuk perencanaan pelayanan kesehatan dan dapat memberikan penjelasan mengenai etiologi penyakitc. Waktu (when) Mempelajari hubungan antara waktu dan penyakit merupakan kebutuhan dasar didalam analisis epidemiologis, oleh karena perubahan-perubahan penyakit menurut waktu menunjukkan adanya perubahan faktor-faktor etiologis. 3. Determinan ( Faktor factor yang mempengaruhi )Yang dimaksud disini adalah menunjuk kepada factor penyebab dari suatu penyakit / masalah kesehatan baik yang menjelaskan frekuensi, penyebaran ataupun yang menerangkan penyebab munculnya masalah kesehatan itu sendiri.Dalam hal ini ada 3 langkah yang lazim dilakukan yaitu :a. Merumuskan Hipotesa tentang penyebab yang dimaksud.b. Melakukan pengujian terhadap rumusan Hipotesa yang telah disusun.c. Menarik kesimpulan.Contoh: Ingin mengetahui frekwensi (banyaknya) penderita TBC Paru disuatu daerah. Untuk ini dikumpulkan data tentang penderita penyakit TBC Paru di Daerah tersebut.Macam-macam studi epidemiologi deskriptif adalah A.Studi populasi 1.Studi korelasi (correlational study)

3Studi korelasi menggunakan data dari seluruh populasi untuk membandingkan frekuensi penyakit pada kelompok-kelompok yang berbeda dari suatu populasi pada suatu periode yg sama dengan frekwensi dari kelompk-kelompok yang sama pada periode yang berbeda B.Studi Individual1.Studi kasus lapor dan kasus seri (case-report dan case series)case series merupakan studi epidemiologi deskriptif tentang serangkaian kasus, yang berguna untuk mendeskripsikan spektrum penyakit, manifestasi klinis, perjalanan klinis, dan prognosis kasus. Case series banyak dijumpai dalam literatur kedokteran klinik. Tetapi desain studi ini lemah untuk memberikan bukti kausal, sebab pada case series tidak dilakukan perbandingan kasusdengan non-kasus. Case series dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis yang akan diuji dengan desain studi analitik. Case report (laporan kasus) merupakan studi kasus yang bertujuan mendeskripsikan manifestasi klinis, perjalanan klinis, dan prognosis kasus. Case report mendeskripsikan cara klinisi mendiagnosis dan memberi terapi kepada kasus, dan hasil klinis yang diperoleh. Selain tidak terdapat kasus pembanding, hasil klinis yang diperoleh mencerminkan variasi biologis yang lebar dari sebuahkasus, sehingga case report kurang andal (reliabel) untuk memberikan bukti empiris tentang gambaran klinis penyakit. 2.Studi potong lintang (cross-sectional study)Studi potong-lintang (cross-sectional study, studi prevalensi, survei) berguna untuk mendeskripsikan penyakit dan paparan pada populasi pada satutitik waktu tertentu. Data yang dihasilkan dari studi potong-lintang adalah data prevalensi. Tetapi studi potong-lintang dapat juga digunakan untuk menelitihubungan paparan-penyakit, meskipun bukti yang dihasilkan tidak kuat untukmenarik kesimpulan kausal antara paparan dan penyakit, karena tidak dengan desain studi ini tidak dapat dipastikan bahwa paparan mendahului penyakit.

b. Epidemiologi analitik adalah Epidemiologi analitik menguji hipotesis dan menaksir(mengestimasi) besarnya hubungan/ pengaruh paparan terhadap penyakit. Tujuan epidemiologi analitik: (1) Menentukan faktor risiko/ faktor pencegah/kausa/ determinan penyakit, (2) Menentukan faktor yang mempengaruhi prognosis kasus; (3) Menentukan efektivitas intervensi untuk mencegah danmengendalikan penyakit pada populasi. Dua asumsi melatari epidemiologi analitik. Pertama, keadaan kesehatan dan penyakit pada populasi tidak terjadi secara random melainkan secarasistematis yang dipengaruhi oleh faktor risiko/ kausa/ faktor pencegah/ factor protektif (Hennekens dan Buring, 1987; Gordis, 2000). Kedua, faktor risiko atau kausa tersebut dapat diubah sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan penyakit pada level individu dan populasi(RisserdanRisser,2002).Contoh : Ingin mengetahui pengaruh rokok terhadap timbulnya penyakit kanker paru. Untuk ini dilakukan pertandingan antara kelompok orang yang merokok dengan orang yang tidak merokok,kemudian dilihat jumlah penderita penyakit kanker paru untuk masing-masing kelompok. Dari perbedaan yang ada dapat disimpulkan ada atau tidaknya pengaruh rokok terhadap penyakit kanker paru tersebut.

Macam-macam studi epidemiologi analitik : 1. Observasional a. 4Studi Kohort adalah Studi kohort disebut juga sebagai studi follow up atau studi prospektif. Dalam kasus /penelitian ini, studi kohort dilakukan dengan menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok studi (orang yang terpajan faktor risiko) dan kelompok kontrol (orang yang tidak terpajan faktor risiko). Kedua kelompok tersebut diikuti selama periode waktu tertentu kedepan (forward tracing) untuk memastikan apakah individu yang terpajan atau tidak terpajan faktor risiko itu menjadi sakit atau tidak. Dan pada akhir pengamatan di lakukan penentuan status penyakit. Studi cohort mempunyai kelebihan dalam membuktikan inferensi kausa dibanding studi observasional lainnya sehingga didapatkan angka kejadian penyakit (incidence rate) secara langsung, serta cocok untuk meneliti paparan yang langka. Namun, studi ini memiliki kelemahan yaitu membutuhkan dana yang besar, waktu penelitian panjang.b. Studi Kasus Control adalah studi untuk mengetahui faktor risiko atau masalah kesehatan yang diduga memiliki hubungan erat dengan penyakit yang terjadi di masyarakat. Studi ini bersifat retrospektif, karena subyek yang dipilih telah mempunyai outcome tertentu, lalu dilihat ke belakang (backward) tentang riwayat status paparan factor penelitian yang dialami subyek. Studi ini membandingkan antara kelompok studi, dalam kasus ini adalah orang yang sakit thypoid dan kelompok kontrol yaitu orang-orang sehat yang memiliki karakteristik sama dengan orang yang sakit. Diawali dengan penentuan kelompok penelitian berdasarkan status penyakit, satu kelompok dengan penyakit (kasus) dan kelompok lainnya tanpa penyakit (kontrol). Kelompok kasus adalah subyek berdasarkan status penyakit yang kemudian dilakukan pengamatan apakah subyek mempunyai riwayat terpapar faktor penelitian atau tidak. Kelompok kontrol adalah subyek yang tidak menderita penyakit yang dicuplik secara acak. Kasus dan kontrol dipilih dari populasi sumber yang sama. Peneliti kemudian memeriksa secara retrospektif status paparan di antara kelompok kasus maupun kelompok control. Studi case control diikuti selama waktu tertentu ke belakang (backward looking) dan pada akhir penelusuran dilakukan penentuan status keterpaparan. Riwayat paparan dapat diketahui dari register medik atau dengan wawancara dengan responden peneliti. Ruang lingkup Ilmu Epidemiologi

5Secara garis besar jangkauan epidemiologi meliputi:1. Epidemiologi Penyakit Menular: Telah banyak memberikan peluang dalam usaha pencegahan dan penanggulangan penyakit menular tertentu.2. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular : Memegang peranan dalam timbulnya berbagai masalah penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit sisdtemik serta berbagai penyakit menahun lainya, termasuk masalah meningkatnya kecelakaan lalulintas dan penyalah gunaan obat-obatan tertentu.3. Epidemiologi Klinik: Bentuk ini merupakan salah satu bidang epidemiologi yang sedang dikembangkan oleh para klinisi yang bertujuan untuk membekali para klinisi/dokter tentang cara pendekatan masalah melalui disiplin ilmu epidemiologi.4. Epidemiologi kesehatan lingkungan dan Kesehatan Kerja :bentuk ini merupakan salah satu bagian epidemiologi yang mempelajari serta menganalisis keadaan kesehtan tenaga kerja akibat pengaruh keterpaparan pada lingkungan kerja,serta kebiasaan hidup para pekerja.5. Epidemiologi Kependudukan: merupakan salah satu cabang ilmu epidemiologi yang menggunakan system pendekatan epidemiologi dalam menganalisis berbagai permasalahan yang berkaitan dengan bidang demografi serta factor-faktor yang mempengaruhi berbagai perubahan demografis yang terjadi di dalam masyarakat.6. Epidemiologi Kesehatan Jiwa: merupakan salah satu dasar pendekatan dan analisis masalah gangguan jiwa dalam masyarakat yang mempengaruhi timbulnya gangguan jiwa dalam masyarakat7. Epidemiologi Gizi: dewasa ini banyak digunakan dalam analisis masalah gizi masyarakat dimana masalah ini erat hubungannya dengan berbagai factor yang menyangkut pola hidup masyarakat.8. Epidemiologi Pelayanan Kesehatan : Bentuk ini merupakan salaah satu system pendekatan manajemen dalam menganalisis masalah, mencari factor penyebab timbulnya suatu masalah serta penyusunana rencana pemecahan masalah tersebut secara menyeluruh dan terpadu.9.Epidemiologi Perilaku10. Epidemiologi Genetik11 Epidemiologi kesehatan Darurat12. Epidemiologi Remaja13. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi14. Epidemiologi Kausalitas15. Epidemiologi Perencanaan Peranan Ilmu Epidemiologi Dalam bidang kesehatan, epidemiologi mempunyai peranan yang cukup besar karena hasilnya dapat digunakan untuk: Mengadakan anlisis perjalanan penyakit di masyarakat serta perubahan-perubahan yang terjadi akibat intervensi alam atau manusia Mendeskripsikan pola penyakit pada berbagai kelompok masyarakat Mendeskripsikan hubungan antara dinamika penududuk dengan penyebaran penyakit 6Dari kemampuan epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan maka epidemiologi diharapkan mempunyai peranan dalam bidang kesehatan masyarakat berupa Mengidentifikasi berbagai faktor penyebab maupun faktor risiko yang berhubungan dengan timbulnya penyakit dan masalah kesehatan lainnya Menerangkan besarnya masalah dan gangguan kesehatan serta penyebarannya dalam suatu penduduk tertentu Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan. Menyiapkan data dan informasi yang esensil untuk keperluan :1. perencanaan,2. pelaksanaan program,3. evaluasi berbagai kegiatan pelayanan kesehatan pada masyarakat4. menentukan skala perioritas kegiatan tsb. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan.

7BAB II PEMBAHASAN a. Sejarah Perkembangan Ilmu EpidemiologiEpidemiologi sebagai suatau ilmu berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini dilatar belakangi oleh beberapa hal, diantaranya :a. Tantangan zaman dimana terjadi perubahan masalah dan perubahan pola penyakit.Dewasa ini telah terjadi perubahan pola penyakit ke arah penyakit tidak menular dan epidemiologi tidak hanya dihadapkan dengan masalah penyakit semata tetapi hal yang berkaitan langsung atau pun tidak langsung dengan penyakit serta masalah kesehatan secara umum. Hal ini berbeda pada zaman John Snow epidemiologi diarahkan untuk masalah penyakit tidak infeksi dan wabah saja.b. Perkembangan ilmu pengetahuan lainyaPerkembangan ilmu kedokteran dan ilmu-ilmu lain seperti biostatistik, administrasi dan ilmu perilaku yang berkembang pesat meniupkan angin kesegaran untuk perkembangan epidemiologi.Dengan perkembangan tersebut para ahli kesehatan masyarakat dari masa ke masa juga mempunyai perkembangan pandangan terhadap proses terjadinya penyakit yang dikemukakan dengan beberapa konsep atau teori. Teori-Teori itu adalah1).Contagion TheoryTeori ini mengemukakan bahwa terjadinya penyakit diperlukan adanya kontak antara satu person dengan person lain. Teori ini di kembangkan berdasarkan situasi penyakit pada masa itu yang kebanyakan adalah penyakit yang menular karena adanya kontak langsung.Teori ini bermula pada pengamatan terhadap epidemic dan penyakit Lepra di Mesir.2). Hippocratic TheoryTeori ini di pelopori oleh Hippocrates yang lebih mengarahkan kausa pada suatu factor tertentu.Menurutnya bahwa kausa penyakit berasal dari alam : cuaca dan lingkungan. Teori ini mampu menjawab masalah penyakit pada waktu itu dan di pakai hingga tahun 1800an dan teori ini ternyata tidak mampu menjawab berbagai penyakit infeksi lain yang mempunyai rantai penularan yang lebih berbelit-belit.3). Miasmatic TheoryTeori ini menunjukan gas-gas busuk dari perut bumi yang menjadi kausa penyakit namun tidak dapat menjawab pertanyaan tentang penyebab berbagai penyakit.4). Epidemic TheoryTeori ini menghubungnkan terjadinya penyakit dengan cuaca dan factor geografis. Zat organic dari lingkungan dianggap sebagai pembawa penyakit . Teori ini diterapkan oleh John Snow dalam menganalisis diare di London.5).Thery Kuman (Grem Theory).Kuman (mikroorganisme) ditunjuk sebagai kausa penyakit . Kuman dianggap sebagai kausa tunggal penyakit namun teori ini mendapat t antangan dari berbagai penyakit kronis misalnya jantung dan kanker.6). Theory Multi kausaTeori ini disebut sebagai konsep multi factorial yang menekankan bahwa suatu penyakit terjadi sebagai hasil dari interaksi berbagai factor misalnya interaksi lingkungan yang berupa factor biologis , kimiawi, dan social memegang peranan dalam terjadinya penyakit.

8Dari catatan sejarah yang terkumpul menunjukan bahwa epidemiologi merupakan ilmu yang telah dikenal sejak zaman dahulu bahkan berkembang bersaan dengan ilmu kedokteran karena kedua disiplin ilmu ini berkaitan satu dengan yang lain lain.Misalnya, studi epidemiologi bertujuan mengungkapkan penyebab suatu penyakit atau program pencegahan dan pemberantasan penyakit yang menbutuhkan pengetahuan ilmu kedokteran seperti :ilmu faal, Biokimia, Patologi, Mikrobiologi, Genetika. Hasil yang diperoleh dari studi epidemiologi dapat di gunakan untuk menemukan pengobatan suatu penyakit, melakukan pencegahan, atau meramalkan hasil pengobatan.. Perbedaan antara ilmu kedokteran dan epidemiologi terletak pada cara penanganan masalah kesehatan.Ilmu kedokteran lebih menekankan pelayanan kasus demi kasus,sedangkan epidemiologi lebih menekankan pada kelompok individu. Oleh karena itu pada epidemiologi, selain membutuhkan ilmu kedokteran juga membutuhkan disiplin ilmu lain, seperti: Demografi, Sosiologi, Antropologi, Geologi, Lingkungan Fisik, Ekonomi, Budaya, Statistika. Dari uraian di atas, Jelaslah bahwa epidemiologi merupakan ilmu yang kompleks. Walaupun epidemiologi telah di kenal dan di laksanakan sejak zaman dahulu, tetapi dalam perkembangannya mengalami banyak hambatan hingga baru pada beberapa dasawarsa terakhir ini epidemiologi di akui sebagai suatu disiplin ilmu. Oleh karena itu, epidemiologi seolah olah merupakan ilmu yang baru.Salah satu penyebab hambatan tersebut adalah belum semua ahli bidang kedokteran pada saat itu setuju dengan metode yang di gunakan dalam epidemiologi.hal ini di sebabkan adanya perbedaan paradigma dalam menangani masalah kesehatan antara para ahli pengobatan dan metode epidemiologi, terutama pada masa berlakunya paradigma bahwa penyakit disebabkan oleh roh jahat.Keberhasilan menembus paradigma berkat perjuangan yang gigih dari para sarjana seperti Hippocrates, John Graunt, John Snow, William Farr, Robert Koch, James Lind, Lord Kelvin,danFrancies Galton.Parasarjana itu telah meletakkan konsep epidemiologi yang masih berlaku hingga saat ini. Konsep konsep tersebut adalah:1.Pengaruh lingkungan terhadap kejadian penyakit2.Penggunaan data kuantitatif dan statistic3.Penularan penyakit4.Eksperimen pada manusia ( Budiarto, 2002)

Sesuai dengan sejarah kelahirannya, epidemiologi juga memberikan perhatian terhadap penyakit yang menimpa penduduk. Penyakit yang banyak menimpa penduduk pada saat itu hingga akhir abad 19 adalah penyakit wabah atau epidemi (penyakit yang mengenai penduduk secara luas). Epidemiologi memberikan perhatian tentang epidemi yang banyak menelan korban kematian.

9Pada awal perkembangannya,epidemiologimempunyai pengertian sempit. Epidemiologi dianggap sebagai ilmu tentang epidemi. Pada perkembangan selanjutnya hingga dewasa ini Epidemiologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang distribusi (penyebaran) dan determinan (faktor-faktor penentu) masalah kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk pembuatan perencanaan dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan. Dengan demikian, epidemiolgi tidak hanya mempelajari penyakit epidemi saja, tetapi menyangkut masalah kesehatan secara keseluruhan. Epidemiologisebagai suatu ilmu berkembang dari waktu ke waktu.Tantangan zaman dimana terjadi perubahan masalah dan perubahan pola penyakit. Dewasa ini telah terjadi perubahan pola penyakit ke arah penyakit tidak menular, dan epidemiologi tidak hanya dihadapkan dengan masalah penyakit semata tetapi hal-hal baik yang berkaitan langsung ataupun tidak langsung dengan penyakit, serta masalah kesehatan secara umum.

Epidemiologi di zaman dahulu adalah bagaimana seorang ahli epidemiologi mencegah atau memotong rantai penyakit yang disebabkan oleh infeksi suatu penyakit yang disebabkan oleh virus ataupun bakteri. Sekarang, penyebab oleh infeksi sudah semakin jarang ditemukan tetapi berbanding terbalik dengan penyakit degeneratif yang disebabkan oleh gaya hidup modern dan ketergantungan akan teknologi yang tinggi. Pada zaman dahulu masyarakat dunia hidup berburu , jika di lingkungan mereka ada seseorang terkena penyakit , mereka percaya baha penyakit tersebut disebabkan oleh roh-roh halus dan magic , pengobatannya mereka menggunakan tumbuh-tumbuhan ataupun percaya dengan seorang dukun.

Epidemiologi modern saat ini lebih banyak berfokus pada penyakit kronis yang disebabkan oleh gaya hidup yang modern. Dahulu penyebab kematian yang sering terjadi adalah disebabkan oleh penyakit seperti Pneumonia, Tuberculosis, dan Diarrhea. Berbeda dengan sekarang yaitu, Heart Disease, Neoplasm, dan Cebrovascular yang lebih banyak disebabkan oleh gaya hidup yang modern . Perkembangan ilmu pengetahuan lainnya, seperti pengetahuan kedokteran klinik berkembang begitu pesat disamping perkembangan ilmu-ilmu lainnya seperti biostatistik, administrasi dan ilmu perilaku. Perkembangan ilmu-ilmu ini juga membuat ilmu epidemiologi semakin berkembangNamun demikian, sejarah epidemilogi tidak dapat dipisahkan dengan masa dimana manusia mulai mengenal penyakit menular. Walaupun pada saat ini sumber dan penyebab penyakit masih.Dengan demikian, terjadilah perubahan dan perkembangan dasar berpikir para ahli kesehatan masyarakat, khususnya epidemiologi dari masa ke masa sesuai dengan kondisi zaman dimana mereka berada.Sejarah Epidemiologi dapat diikuti dari teori yang berkembang dan kejadian penting oleh ahli-ahli Epidemiologi.

Berdasarkan pergeseran paradigma epidemiologi dari tradisional ke modern dapat dilihat berikut ini:Epidemiologi TradisionalEpidemiologi Modern

Cabang Public HealthCabang Science

Paradigma demografi dan social sainsParadigma uji klinik

Tingkat populasiTingkat individu/molekuler

Top down/structural, dialektikalBottom up (reduksiononist positivist)

Intervensi ke huluIntervensi ke hilir

10Perkembangan epidemiologi sedemikian pesatnya merupakan tantang bagi tenaga kesehatan yang harus lebih cermat dalam mengambil tindakan-tindakan yang tidak melenceng dari jangkauan tersebut. Adapun yang menjadi pemicu perkembangan pesat tersebut adalah perkembangan pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih yang menununtut peningkatan kebutuhan masyarakat utamanya dalam bidang kesehatan sehingga kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Selain itu, metode epidemiologi yang digunakan untuk penyakit menular dapat juga digunakan untuk penyakit non-infeksi. Apalagi dengan munculnya berbagai macam fenomena kesehatan seperti penyakit baru dan lama (prevalensi) mendorong penelitian juga semakin meningakat. Demikian juga ilmu epidemiologi digunakan dalam mempelajari asosiasi-asosiasisebab- akibat fenomena masalah kesehatan dan pendudukSegitiga epidemiologi merupakan dasar dan landasan untuk semua bidang epidemiologi, ini merupakan teori dasar yang terkenal sejak disiplin ilmu epidemiologi mulai digunakan di dunia.Segitiga Epidemiologi Mutakhir muncul sebab penyakit infeksi tidak lagi menjadi penyebab utama kematian di negara industri, oleh karena itu dibutuahkan satu model segitiga yang lebih mutakhir yang mencakup semua aspek dalam model penyakit menular, dan agar dapat dipakai bersama penyebab kematian, kondisi, gangguan, defek, dan kematian saat ini, model tersebut harus dapat mencerminkan penyebab penyakit dan kondisi saat ini.Kedua segitiga ini tentunya memiliki perbedaan,perbedaannyayaitu dalam segitita epidemiologi terdiri dari 3 komponen yaitu Agent, Host dan Environment. Sedangkan segitiga epidemiologi mutakhir terdiri dari bebrerapa komponen yaitu Faktor penyebab yang dipengaruhi dalam kurun waktu sehingga terdapat beberapa faktor resiko yaitu Kelompok atau populasi dan karakteristiknya serta Lingkungan, Perilaku, Budaya, Faktor fisiologis, dan Unsur ekologi yang berpengaruh dalam segitiga ini. Adapunpersamaanya secara umum yaitu sama-sama menjelasakan kosep berbagai permasalahan kesehatan termasukdasar timbulnya penyakit di dalam lingkungan masyarakat. Secara khusus untuk mengetahui perkembangan teori terjadi penyakit, untuk mengetahui konsep penyebab dan proses awal terjadinya, untuk mengetahui riwayat alamiah suatu penyakit, untuk mengetahui pola penyebaran penyakit, untuk mengetahui penyebab majemuk, dan untuk mengetahui manfaat riwayat alamiah riwayat.

Komponen-komponen Segitiga Epidemiologiyaitu :AgentYang disebabkan oleh berbagai unsur seperti unsur biologis yang dikarenakan oleh mikro organisme (virus, bakteri, jamur, parasit, protzoa, metazoa, dll), unsur nutrisi karena bahan makanan yang tidak memenuhi standar gizi yang ditentukan, unsur kimiawi yang disebabkan karena bahan dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh sendiri (karbon monoksid, obat-obatan, arsen, pestisida, dll), unsur fisika yang disebabkan oleh panas, benturan, dll, serta unsur psikis atau genetik yang terkait dengan heriditer atau keturun.Demikian juga dengan unsur kebiasaan hidup (rokok, alcohol, dll), perubahan hormonal dan unsur fisioloigis seperti kehamilan, persalinan, dll.

HostHost atau penjamu ialah keadaan manusia yangsedemikan rupa sehingga menjadi faktor risiko untuk terjadinya suatu penyakit. Faktor ini di sebabkan oleh faktor intrinsik. Factor penjamuyang biasanya menjkadi factor untuk timbulnya suatu penyakit sebagai berikut :

11Umur. Misalnya, usia lanjut lebih rentang unutk terkena penyakit karsinoma, jantung dan lain-lain daripada yang usia muda. Jenis kelamin (seks). Misalnya , penyakit kelenjar gondok, kolesistitis, diabetes melitus cenderung terjadi pada wanita serta kanker serviks yang hanya terjadi pada wanita atau penyakit kanker prostat yang hanya terjadi pada laki-laki atau yang cenderung terjadi pada laki-laki seperti hipertensi, jantung, dll.Ras, suku (etnik). Misalnya pada ras kulit putih dengan ras kulit hitam yang beda kerentangannya terhadap suatu penyakit.Genetik (hubungan keluarga). Misalnya penyakit yang menurun seperti hemofilia, buta warna, sickle cell anemia, dll, Status kesehatan umum termasuk status gizi, dll, Bentuk anatomis tubuh, Fungsi fisiologis atau faal tubuh, Keadaan imunitas dan respons imunitas, Kemampuan interaksi antara host dengan agen, Penyakit yang diderita sebelumnya, Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial dari host sendiriEnvironment Faktor lingkungan adalah faktor yang ketiga sebagai penunjang terjadinya penyakit, hali ini Karen faktor ini datangnya dair luar atau bisas disebut dengan faktor ekstrinsik. Faktor lingkungan ini dapat dibagi menjadi:.1. Lingkungan Biologis (flora & fauna)Mikro organisme penyebab penyakit Reservoar, penyakit infeksi (binatang, tumbuhan). Vektor pembawa penyakit umbuhan & binatang sebagai sumber bahan makanan, obat dan lainnya2. Lingkungan FisikYang dimaksud dengan lingkunganfisik adalah yang berwujud geogarfik dan musiman. Lingkungan fisik ini dapat bersumber dari udara, keadaan tanah, geografis, air sebagai sumber hidup dan sebagai sumber penyakit, Zat kimia atau polusi, radiasi, dll.3.Lingkungan Sosial EkonomiYang termasuk dalam faktor lingkungan soial ekonomi adalah sistem ekonomi yang berlaku yang mengacu pada pekerjaan sesorang dan berdampak pada penghasilan yang akan berpengaruh pada kondisi kesehatannya. Selain itu juga yang menjadi masalah yang cukup besar adalah terjadinya urbanisasi yang berdampak pada masalah keadaan kepadatan penduduk rumah tangga, sistem pelayanan kesehatan setempat, kebiasaan hidup masyarakat, bentuk organisasi masyarakat yang kesemuanya dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan terutama munculnya bebagai penyakit.Keterkaitan antar komponen dalam masing-masing segitiga tersebut yaituPada Segitiga Epidemiologi sangat umum digunakan oleh para ahli dalam menjelasakan kosep berbagai permasalahan kesehatan termasuk salah satunya adalah terjainya penyakit. Hal ini sangat komprehensif dalam memprediksi suatu penyakit. Terjadinya suatu penyakit sangat tergantung dari keseimbangan dan interaksi ke tiganya.Pada komponen Segitiga Epidemiologi Mutakhir yaitulebih mencakup semua aspek dalam model penyakit menular, dan agar dapat dipakai bersama penyebab kematian, kondisi, gangguan, defek, dan kematian saat ini, model tersebut harus dapat mencerminkan penyebab penyakit dan kondisi saat ini.Dengan demikian perilaku, faktor-faktor gaya hidup, penyebab di lingkungan, unsur ekologi, faktor fisik, dan penyakit kronis perlu di perhitungkan. Sebab epidemiologi ini mencerminkan dengan lebih baik masalah-masalah perilaku, gaya hidup dan penyakit kronis yang ditemukan di zaman modern ini. Mekanismenya pun terlihat kondisi dan status penyakit yang menpengaruhi populasi memang kompleks dan bahwa penyebab penyakitnya terdiri dari banyak faktor. Model ini juga memperlihatkan bahwa banyak faktor dan elemen yang berkontribusi dalam kejadian penyakit dan kesakitan dimasyarakat, yang mana faktor penyebab, yang menyiratkan perlunya dilakukan identifikasi terhadap faktor penyebab atau faktor etiologi penyakit, ketidakmampuan, cedera dan kematian.

12

BAB III KESIMPULAN

1. Ilmu Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi , dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2. Perbedaan Epidemiologi dahulu dan epidemiologi modern

Epidemiologi TradisionalEpidemiologi Modern

Cabang Public HealthCabang Science

Paradigma demografi dan social sainsParadigma uji klinik

Tingkat populasiTingkat individu/molekuler

Top down/structural, dialektikalBottom up (reduksiononist positivist)

Intervensi ke huluIntervensi ke hilir

3. Ilmu epidemiologi dahulu atau tradisional diterapkan dengan menjalankan system segitiga epidemiologi , sedangkan zaman modern ini menggunakan segitiga epidemiologi mutakhir 4. Kedua segitiga ini tentunya memiliki perbedaan,perbedaannyayaitu dalam segitita epidemiologi terdiri dari 3 komponen yaitu Agent, Host dan Environment. Sedangkan segitiga epidemiologi mutakhir terdiri dari bebrerapa komponen yaitu Faktor penyebab yang dipengaruhi dalam kurun waktu sehingga terdapat beberapa faktor resiko yaitu Kelompok atau populasi dan karakteristiknya serta Lingkungan, Perilaku, Budaya, Faktor fisiologis, dan Unsur ekologi yang berpengaruh dalam segitiga ini. Adapunpersamaanya secara umum yaitu sama-sama menjelasakan kosep berbagai permasalahan kesehatan termasukdasar timbulnya penyakit di dalam lingkungan masyarakat. Secara khusus untuk mengetahui perkembangan teori terjadi penyakit, untuk mengetahui konsep penyebab dan proses awal terjadinya, untuk mengetahui riwayat alamiah suatu penyakit, untuk mengetahui pola penyebaran penyakit, untuk mengetahui penyebab majemuk, dan untuk mengetahui manfaat riwayat alamiah riwayat.

13

DAFTAR PUSTAKA

http://andriyanisari.blogspot.com/2010/10/epidemiologi-dan-peranannya-di-dalam.htmlhttp://duniasukasuka.blogspot.com/2009/07/pengantar-epidemilogi.html http://heru556.blogspot.com/2012/04/epidemiologi.html http://fk.uns.ac.id/index.php/download/file/59 http://dee-tata.students-blog.undip.ac.id/2010/11/08/design-studi-epidemiologi/ http://fandi1peace.blogspot.com/2012/02/pengantar-epidemiologi.html fhit-assegaf.blogspot.com/.../persamaan-dan-perbedaan-segitiga.html http:// epidemiolog.wordpress.com

14