Tugas II Gjpj

9
TUGAS II GEOLOGI CITRA PENGINDRAAN JAUH Nama : Ade Irianto Nim : 141.10.1090 Kelas : A No.Absen : 34 FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI INSTITUTE SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 2015

description

geologi citra penginderaan jauh

Transcript of Tugas II Gjpj

Page 1: Tugas II Gjpj

TUGAS II

GEOLOGI CITRA PENGINDRAAN JAUH

Nama : Ade Irianto

Nim : 141.10.1090

Kelas : A

No.Absen : 34

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

INSTITUTE SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND

YOGYAKARTA

2015

Page 2: Tugas II Gjpj

1. Apa yang di maksud dengan :a. Foto udara multi stageb. Foto udara multi spectrac. Resulusi spasiald. Relief dicsplesmen

Jawab:A. Foto udara multi stage

Merupakan foto udara yang faktornya di pengaruhi oleh ketingian pesawat saat memotert permukaan bumi suatu daerah penelitian.

B.foto udara multi spectraCitra multispektral adalah salah satu spasial acquisition yang menangkap

data citra pada frekuensi tertentu di seluruh spektrum elektromagnetik. Citra multispektral adalah tipe utama dari gambar yang diperoleh dengan radiometers sensing Ia membagi spektrum ke banyak band, multispektral adalah kebalikan dari pankromatik, yang mencatat hanya intensitas total radiasi yang jatuh pada setiap pixel. Biasanya, satelit memiliki tiga atau lebih radiometers (Worldview memiliki delapan).

Masing-masing memperoleh satu gambar digital (dalam penginderaan jauh, yang disebut 'pixel') di sebuah band kecil dari spektrum yang terlihat, mulai dari 0,7 pM sampai 0,4 pM, yang disebut merah-hijau-biru (RGB) wilayah, dan pergi ke panjang gelombang inframerah 0,7 pM sampai 10 atau lebih pM, diklasifikasikan sebagai infra merah dekat (NIR), tengah inframerah (MIR) dan infra merah jauh (FIR atau termal). Dalam kasus Landsat, tujuh adegan terdiri dari tujuh gambar-band multispektral. Pencitraan spektral dengan band-band lebih banyak, lebih halus resolusi spektral atau cakupan spektral yang lebih luas dapat disebut itt atau ultraspectral.

Gambar.1 multispectral

Bila dikira-kira, rentang panjang gelombang ini berkisar pada nilai-nilai yang tepat tergantung pada instrumen satelit tertentu:

Page 3: Tugas II Gjpj

Biru, 450-515 .. 520 nm, digunakan untuk pencitraan atmosfer dan air yang dalam, dan dapat mencapai dalam 150 kaki (50 m) dalam di air jernih.Hijau, 515 .. 520-590 .. 600 nm, digunakan untuk pencitraan dan struktur vegetasiair yang dalam, hingga 90 kaki (30 m) di air jernih.

Merah, 600 .. 630-680 .. 690 nm, digunakan untuk pencitraan benda buatan manusia, dalam air hingga 30 kaki (9 meter) dalam, tanah, dan vegetasi.Inframerah dekat, 750-900 nm, digunakan terutama untuk pencitraan vegetasi.Inframerah pertengahan, 1550-1750 nm, digunakan untuk vegetasi pencitraan,kadar air tanah, dan beberapa kebakaran hutan. Inframerah pertengahan, 2080-2350 nm, digunakan untuk pencitraan tanah, kelembaban, fitur geologi, silikat, lempung, dan kebakaran.

Inframerah termal, 10400-12500 nm, menggunakan radiasi yang dipancarkanbukan tercermin, untuk pencitraan struktur geologi, perbedaan termal dalam arus air, kebakaran, dan untuk studi malam.Radar dan teknologi yang terkait berguna untuk pemetaan medan dan untuk mendeteksi berbagai objek.

C. Revolusi Spasial

Jawab ;Resolusi spasial adalah ukuran objek terkecil yang masih dapat disajikan

dibedakan, dan dikenali pada citra. Semakin kecil ukuran objek yang dapat direkam, semakin baik resolusi spasialnya. Begitupun sebaliknya, semakin besar ukuran objek yang dapat direkam, semakin buruk resolusi spasialnya.

Page 4: Tugas II Gjpj

Gambar. 2 revolusi spasial

Seiring berkembangnya citra satelit penginderaan jauh dengan berbagai variasi resolusi spasial, maka munculan istilah resolusi tinggi dan resolusi rendah. Pada istilah pertama, ukuran pikselnya relatif kecil sehingga dapat menggambarkan bagian permukaan bumi secara detial dan halus. Sementara yang kedua, ukuran pikselnya relatif besar sehingga hasil penggambarannya agak kasar [Prahasta, 2008].

Pengertian lain menyebutkan bahwa resolusi spasial ialah luas suatu objek di bumi yang diukur dalam satuanp piksel pada citra satelit. Apabila suatu objek dilakukan pengambilan gambar yang mempunyai ukuran luas aslinya 30m x 30m ditampilkan pada citra satelit dengan ukuran 1 piksel maka citra satelit tersebut mempunyai resolusi spasial 30m. Dengan kata lain apabila citra mempunyai resolusi spasial 30m, maka 1 piksel pada citra satelit mewakili luasan aslinya berukuran 30m x 30m. Jadi semakin kecil ukuran asli suatu objek tersebut dalam 1 piksel pada citra satelit maka semakin jelas dan detail tampilan objek tersebut Pada citra satelit. Seperti halnya data citra digital Worldview 2 yang mempunyai resolusi spasial 0,46m yang berarti setiap 1 piksel ukuran objek pada citra Worldview 2 mewakili 0,46m x 0,46m ukuran nyata objek tersebut, begitu juga dengan citra Worldview 1 yang mempunyai resolusi spasial 0,5m dan citra quickbird yang mempunyai resolusi spasial 0,6m, tentu sangat jelas dan detail sekali tampilan objek tersebut. Dengan resolusi spasial tinggi yang dimiliki citra digital Worldview 2, Worldview 1, dan Quickbird sangat membantu kita dalam mengidentifikasi semua objek spasial yang ada di muka bumi.

Setiap piksel diwakili oleh luas persegi empat pada citra dimana ini tergantung pada kemampuan sensor untuk memisahkan (mendeteksi) objek yang berbeda ukurannya. Sebagai contoh, sensor Enhanced Thematic Mapper Plus (ETM+) pada satelit Landsat 7 memiliki resolusi spasial maksimum 15 meter. Oleh karena itu, tiap-tiap piksel menunjukkan ukuran luas 15m X 15m, atau 225m2. Resolusi spasial lebih tinggi (luas piksel lebih kecil) artinya bahwa sensor dapat melihat/mendeteksi objek yang lebih kecil dengan menjumlahkan seluruh piksel pada citra, maka dapat dihitung luas liputan citra.

Ukuran piksel scanner (pemindai) dari pesawat terbang dan satelit ruang angkasa adalah fungsi dari sensor (optics dan sampling rate) dan wahana (ketinggian dan kecepatan). Sebagai contoh Landsat 7 ETM+ dengan ukuran piksel 30m x 30m yang setara dengan skala 1 : 100.000. SPOT Pankromatik dengan ukuran piksel 10m x 10m yang setara dengan skala 1 : 25.000 dan MODIS yang memiliki ukuran piksel 500m x 500m yanng setara dengan skala 1 : 1.000.000. Semakin besar ukuran piksel (skala kecil) maka citra akan meliput arela yang luas (contoh : MODIS), tetapi miskin akan detail kenampakan, sebaliknya semakin kecil ukuran (skala besar) seperti Landsat, SPOT, IKONOS memberikan detail yang baik untuk objek khusus, tetapi tidak menurunkan banyak data untuk diapakai pada penelitian yang luas.

Page 5: Tugas II Gjpj

Resolusi spasial pada sensor pasif dari citra non-fotografik (yang tidak menggunakan film) ditentukan dengan beberapa cara. Di antaranya yang paling umum digunakan adalah berdasarkan dimensi dari instantaneous field of view (IFOV) yang diproyeksikan ke bumi. IFOV ini merupakan fungsi dari ukuran detektor, tinggi sensor dan optik. Pada sensor digital seperti generasi Landsat dan SPOT, sensor merekam kecerahan (brightness) semua objek yang ada di dalam IFOV. Brightness adalah jumlah radiasi yang dipantulkan atau diemisikan dari permukaan bumi. Dengan kata lain, IFOV adalah suatu areal pada suatu permukaan bumi dalam mana gabungan/campuran brightness suatu permukaan diukur. Nilai kecerahan (brightness value) dari suatu pixel diperoleh dari BV-nya IFOV. Akan tetapi ukuran pixel bisa lebih kecil atau lebih besar dari ukuran IFOV, tergantung dari bagaimana BV tersebut disampel (direkam) oleh sensor. Perlu diperhatikan bahwa resolusi spasial dari suatu sistem cocok untuk suatu kepentingan tertentu sehingga objek di permukaan bumi tidak hanya bisa dideteksi (detectable) tapi juga bisa diidentifikasi (recognizable) dan dianalisis. Detectability adalah kemampuan dari sistem penginderaan jauh untuk merekam keberadaan (eksistensi) suatu objek atau feature dalam suatu bentang alam (landscape). Sebagai contoh, jalan aspal yang walaupun mempunyai ukuran lebih kecil dari resolusi spasialnya, tetapi dapat juga direkam oleh sensor karena memberikan kontras (BV) yang tinggi. Recognizability adalah kemampuan dari seorang interpreter (human interpreter) untuk mengidentifikasi (memberi nama) suatu objek yang dideteksi oleh sensor. Kemampuan ini merupakan fungsi dari pengalaman interpreter dan skala citra.

Tempat yang tepat dari grid citra di permukaan bumi tidak dapat diprediksikan dengan sensor pesawat udara atau ruang angkasa. Konsekuensinya, sebuah piksel suatu kenampakan objek mempunyai pantulan kontras yang dipengaruhi oleh latar belakangnya, sehingga piksel tunggal belum tentu mewakili objek yang sama. Pengenalan dan pembedaan suatu objek lebih tipikal pada citra sebagai bagian dari lebih dari 4 piksel. Faktor lain yang menentukan adalah kehalusan permukaan objek, kerena efek kekuatan dan arah dari pantulan.

Page 6: Tugas II Gjpj

D.Relief dicplacemen

Perpindahan lega adalah pergeseran posisi gambar obyek yang disebabkan oleh elevasi di atas datum tertentu. Untuk fotografi vertikal vertikal atau dekat pergeseran terjadi radial dari titik nadir. Efek ini ditunjukkan dalam diagram di bawah. Meskipun jarak antara AB dan CD adalah identik di pesawat datum, representasi yang sesuai mereka di pesawat foto tidak (jarak yakni antara ab dan cd tidak setara).

2. Dik : tinggi terbang pesawat udara 6500 kaki, jarak puncak bukit A,B,C dari pusat foto udara masing masing 91 mm,88 mm, dan 70 mm . tinggi puncak bukit A,B,C dari bidang datar bertutut turut adalah 835 kaki, 600 kaki, dan 450 kaki.

Pertanyaan :a. Berapakah pergeseran lekuk pinggul puncak A,B,dan C. ( relief dicplesmen )b. Berapakah skala foto udara ( Dik : 1 kaki = 30,48 )