TUGAS HUKUM DAGANG.docx.doc

5
NAMA: ALCINA MARIA VARELA SEMESTER: III TUGAS HUKUM DAGANG JELASKAN HUBUNGAN HUKUM PERDATA DAN HUKUM DAGANG ? Hukum dagang dan hukum perdata adalah dua hukum yang saling berkaitang didalam pasal 1 dan pasal 15 KUHD. Hukum perdata adalah ketentuan yang mengatur hak-hak dan kepentingan dalam individu-individu dalam masyarakat. Berikut beberapa pengertian dari hukum perdata. 1) Hukum perdata adalah rangkaian perturan-peraturan hukum antara orang yang satu dengan orang yang lain dengan menitik beratkan pada kepentingan perseorangan. 2) Hukum perdata adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur dan membatasi tingkah laku manusia dalam memenuhi kepentingan. 3) Hukum perdata adalah ketentuan dan peraturang yang mengatur dan menbatasi kehidupan manusia atau seseorang dalam usaha untuk kebutuhan atau kepentingan hidupnya. Hukum dagang ialah: hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut melakukan perdagangan untuk memperoleh keuntungan atau hukum

Transcript of TUGAS HUKUM DAGANG.docx.doc

NAMA: ALCINA MARIA VARELA

SEMESTER: III

TUGAS HUKUM DAGANGJELASKAN HUBUNGAN HUKUM PERDATA DAN HUKUM DAGANG ?

Hukum dagang dan hukum perdata adalah dua hukum yang saling berkaitang didalam pasal 1 dan pasal 15 KUHD. Hukum perdata adalah ketentuan yang mengatur hak-hak dan kepentingan dalam individu-individu dalam masyarakat. Berikut beberapa pengertian dari hukum perdata.

1) Hukum perdata adalah rangkaian perturan-peraturan hukum antara orang yang satu dengan orang yang lain dengan menitik beratkan pada kepentingan perseorangan.

2) Hukum perdata adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur dan membatasi tingkah laku manusia dalam memenuhi kepentingan.

3) Hukum perdata adalah ketentuan dan peraturang yang mengatur dan menbatasi kehidupan manusia atau seseorang dalam usaha untuk kebutuhan atau kepentingan hidupnya.Hukum dagang ialah: hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut melakukan perdagangan untuk memperoleh keuntungan atau hukum yang mengatur hubungan hukum antara manusia dan badang-badang hukum satu sama lain dalam lapangan perdagangan.Sistem hukum dagang menurut arti luas di bagi 2: tertulis dan tidak tertulis tentang aturan perdagangan.

Hukum dagang Indonesia terutama bersumber pada

1) Hukum tertulis yang dikodifikasikan:

a) Kitab undang-undang hukum dagang (KUHD) atau Wetboek Van Koophandel Indonesia (wvk).

b) Kitab undang-uandang hukum sipil (KUHS) Burgerli Jk Wetboek Indonesia (BW)

2) Hukum tertulis yang belum dikodifikasikan, yaitu peraturang perundangan khusus yang mengatur tentang hal-hal yang berhubungan dengan perdagangan (C.S.T.Kansil,1985: 7).

Sifat hukum dagang yang merupakan perjanjian yang mengikat pihak-pihak yang mengadakan perjanjian.

Pasal 1 KUH Dagang, disebutkan bahwa KUH Perdata seberapa jauh dari padanya kitab ini tidak khusus diadakanPenyimpangan-penyimpangan, berlaku juga terhadap hal-hal yang dibicarakan dalam kitab ini.

Pasal 15 KUH Dagang disebutkan bahwa segala persoalan dalam bab ini dikuasai oleh persetujuan pihak-pihak yang bersangkutan oleh kitab ini dan oleh hukum perdata.Pada awalnya hukum dagang berinduk pada hukum perdata. Namun, seiring berjalannya waktu hukum dagang mengkodifikasi (mengumpulkan) aturan-aturan hukumnya sehingga terciptalah kitab undang-undang hukum dagang (KUHD) yang sekarang telah berdiri sendirih atau terpisah dari kitab undang-undang hukum perdata atau (KUHPer).

Antara KUHperdata dengan KUHdagang mempuinyai hubungan yang erat. hal ini dapat dilihat dari isi pasal 1 KUHdagang yang isinya sebagai berikut:

Apapun mengenai hubungan tersebut adalah special derogate legi generali artinya hukum yang khusus: KUHdagang Mengesampinkan hukum yang umum: KUH perdata.

Menurut prof. Subekti berpendapat bahwa terdapatnya KUHD disamping KUHS sekarang ini dianggap tidak pada tempatnya . hal ini dikarenakan hukum dagang relative sama dengan hukum perdata. Selain itu dagang bukanlah suatu pengertian dalam hukum melainkan suatu pengertian perekonomian.

Pembagian hukum sipil ke dalam KUHD hanyalah berdasarkan sejarah saja, yaitu karena dalam hukum romawi belum kenal peraturan-peraturan sepertiyang sekarang termuat dalam KUHD, sebab perdagangan antara Negara baru berkembang dalam abad pertengahan.

Berlakunya hukum dagang

Perkembangan hukum dagang sebenarnya telah dimulai sejak abad pertengahan Eropa (1000/1500) yang di Negara dan di kota- kota di Eropa dan pada zaman itu di italia dan di perancis selatan telah lahir kota-kota sebagai pusat perdagangan (Genoa,Florence, Vennetia, Marseille, Barcelona dan Negara-negara lainya). Tetapi pada saat itu hukum romawi (corpus lurus civilis) tidak dapat menyelesaikan perkara-perkara dalam perdagangan, maka dibuatlah hukum baru disamping hukum romawi yang berdiri sendiri pada abad ke-16& ke-17 yang berlaku bagi golongan yang disebut hukum pedagang (koopmansrecht) khususnya mengatur perkara dibidang perdagangan (peradilan perdagangan) dan hukum perdagangan ini bersifat unifikasi.

Karena bertambah pesatnya hubungan dagang maka pada abad ke-17 diadakan kodifikasi dalam hukum dagang oleh mentri keuangan dari Raja Louis XIV (1613-1715) yaitu corbert dengan peraturan (ORDENANCE DU COMERCE) 1673. Dan pada tahun 1681 disusun ORDENANCE DE LA MARINE yang mengatur tentang kedaulatan.

Dan pada tahun 1807 di perancis di buat hukum dagang tersendiri dari hukum sipil yang ada yaitu (CODE DE COMMERCE) yang tersusun dari ordenance de commerce (1673) dan ordenance du la marine (1838. Pada saat itu Nederlands menginginkan adanya hukum dagang tersendiri yaitu KUHD belanda, dan pada tahun 1819 direncanakan dalam KUHD ini 3 kitab dan tidak mengenal peradilan khusus . lalu pada tahun 1838 akhirnya di sahkan. KUHD belanda berdasarkan azas konkordansia KUHD belanda 1838 mejadi contoh bagi pembuatan KUHD di Indonesia pada tahun 1848 dan pada akhir abad ke-19 prof. mollengraff merancan UU kepalitan sebagai buku III di KUHD Nederlands menjadi UU yang berdiri sendiri (1893 berlaku 1896). Dan sampai sekarang KUHD Indonesia memiliki 2 kitab yaitu, tentang dagang umumnya dan tentang hak-hak dan kewajiban yang tertib dari pelayaran.