TUGAS GEOLOGI DASAR (Batuan Sedimen Non Klastik )
-
Upload
wahyu-satria-kencana -
Category
Documents
-
view
849 -
download
21
Transcript of TUGAS GEOLOGI DASAR (Batuan Sedimen Non Klastik )
I. Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang tersusun dari material-material batuan induk,
baik aktivitas geologi ataupun proses kimia, fisika kerja dari organisme.
Batuan sedimen merupakan salah satu dari tiga kelompok utama batuan bersama
dengan batuan beku dan batuan metamorphosis yang terbentuk melalui tiga cara
antalain yaitu :
Pelapukan batuan lain (clastic)
Pengendapan (Deposition)/di pengaruhi aktivitas biogenik
Pengendapan (Precipitation) dari larutan.
II. Faktor-faktor yang Mengontrol Terbentuknya Sedimen
Iklim
Topografi
Vegetasi
III.Faktor-faktor yang Mengontrol Pengangkutan Sedimen
Air
Angin
Gravitasi
Dengan demikian maka semakin banyaknya sedimen yang di endapkan, maka
cekungan akan mengalami penurunan dan membuat cekungan tersebut semakin
dalam sehingga semakin banyak yang terendapkan.
Sedimen dapat di angkut dalam tiga cara Yaitu :
1. Supension : Umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang ukurannya sangat
kecil sehingga mudah di angkut oleh air ataupun angin.(seperti lempung)
2. Bed load : ini terjadi pada sedimen yang relative lebih besar, sehingga gaya
yang ada dapat mendorong partikel-partikel yang besar di dasar. Bahkan bisa
terjadi saling dorong antara sedimen satu dengan yang lainnya.
3. Saltation : dalam bahasa latin artinya loncatan umumnya terjadi pada sedimen
berukuran pasir yang di mana ukuran fluida yang ada mampu menghisap dan
mengangkut sedimen pasir.
IV. Struktur Sedimen
Pada hakikatnya stuktur sedimen dapat di bagi menjadi dua yaitu struktur sedimen
primer dan struktur sedimen skunder. Namun pada berdasarkan pengendapan nya
struktur sedimen di bagi menjadi tiga yaitu :
1. Struktur sedimen yang terbentuk sebelum proses pembatuan
2. Struktur sedimen yang terbentuk pada proses sedimentasi (struktur primer)
3. Struktur sedimen yang terbentuk setelah pembentukan batuan sedimen
(Struktur skunder)
Beberapa contoh batuan sedimen :
Pengertian Batuan Sedimen Klastik
Batuan sedimen klastik, batuan yang terbentuk dari pengendapan kembali
detritur/pecahan batuan asal. Fragmentasi batuan asal dimulai dari pelapukan secara
mekanik maupun secara kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi menuju
cekungan pengendapan. Setelah itu mengalami diagenesa, yaitu proses perubahan
yang berlangsung pada temperatur rendah dalam suatu sedimen
Klasifikasi Batuan Sedimen Klastik
BATUAN SEDIMEN KLASTIK
Kelompok Ukuran Butir Komposisi Nama Batuan
Klastik Gravel > 2 mmFragmen batuan membundar
Konglomerat
Fragmen batuan menyudut Breksi
1/16-2 mm Mineral kuarsa dominan Batupasir kuarsa
Kuarsa dan felspar Batupasir Arkose
Kuarsa, Felspar, Lempung
dan fragmen batuan
Batupasir Graywacke
< 1/256 mm Laminasi Serpih
Masif Lempung
Pengertian Batuan Sedimen Non Klastik
Batuan sedimen non-klastik, batuan yang terbentuk dari reaksi kimia atau kegiatan
organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau
penggaraman unsur laut, pertumbuhan kristal dari agregat (kumpulan) suatu kristal
yang mengalami presipitasi dan replacement (pengantian). Batuan sedimen non
klastik juga dapat terbentuk sebagai hasil proses organic, seperti batugamping
terumbu yang beerasal dari organisme yang telah mati atau batubara yang berasal dari
sisa tumbuhan yang terubah.
A. Batuan Sedimen Evaporit
Batuan Evaporit terbentuk sebagai hasil proses penguapan air laut. Proses air laut
menjadi uap mengakibatkan tertinggalnya bahan kimia yang pada akhirnya akan
menghablur apabila hamper semua kandungan air menjadi uap.
Proses penguapan ini memerlukan sinar matahari yang cukup lama
1. Batuan garam , yang berupa halite (NaCl)
2. Batuan gypsum (CaSO4.2H20)
3. Travertine yang terdiri dari calcium carbonate (CaCO3). Merupakan
batuan karbonat.
B. Batuan Sedimen karbonat
Batuan ini terbentuk dari proses kimiawi, dan proses biokimia. Yang tergolong
batuan karbonat antara lain batugamping dan dolmit.
1. Mineral utama pembentuk batuan karbonat
a) Kalsite ( calcite ) (CaCO3)
b) Dolomit ( Dolomite ) CaMg(CO3)2)
Nama-nama batuan karbonat:
1. Mikrit (Micrite) (microcrystalline limestone), berbutir sangat halus, mempunyai
warna kelabu cerah hingga gelap, tersusun dari lumpur karbonat (lime mud) yang
juga dikenali sebagai calcilutite.
2. Batugamping oolitik (Oolitic limestone) batugamping yang komponen utamanya
terdiri dari bahan atau allokem oolit yang berbentuk bulat
3. Batugamping berfosil (Fossiliferous limestone) merupakan batuan karbonat hasil
dari proses biokimia. Fosil yang terdiri dari bahan / mineral kalsit atau dolomit
merupakan bahan utama yang membentuk batuan ini.
4. Kokina (Coquina) cangkang fosil yang tersimen
5. Chalk terdiri dari kumpulan organisme planktonic seperti coccolithophores; fizzes
readily in acid
6. Batugamping kristalin (Crystalline limestone)
7. Travertine terbentuk dalam gua batugamping dan di daerah air panas hasil dari
proses kimia
8. Batugamping intraklastik (intraclastic limestone), pelleted limestone
Batuan Silika
Batuan sedimen silika tersusun dari mineral silika (SiO2). Batuan ini terhasil dari
proses kimiawi dan atau biokimia, dan berasal dari kumpulan organisme yang
berkomposisi silika seperti diatomae, radiolaria dan sponges. Kadang-kadang
batuan karbonat dapat menjadi batuan bersilika apabila terjadi reaksi kimia,
dimana mineral silika mengganti kalsium karbonat. Kelompok batuan silika
adalah:
Diatomite, terlihat seperti kapur (chalk), tetapi tidak bereaksi dengan
asam. Berasal dari organisme planktonic yang dikenal dengan
diatoms (Diatomaceous Earth).
Rijang (Chert), merupakan batuan yang sangat keras dan tahan
terhadap proses lelehan, masif atau berlapis, terdiri dari mineral
kuarsa mikrokristalin, berwarna cerah hingga gelap. Rijang dapat
terbentuk dari hasil proses biologi (kelompok organisme bersilika,
atau dapat juga dari proses diagenesis batuan karbonat.
Batuan Organik
Endapan organik terdiri daripada kumpulan material organik yang akhirnya mengeras
menjadi batu. Contoh yang paling baik adalah batubara. Serpihan daun dan batang
tumbuhan yang tebal dalam suatu cekungan (biasanya dikaitkan dengan lingkungan
daratan), apabila mengalami tekanan yang tinggi akan termampatkan, dan akhirnya
berubah menjadi bahan hidrokarbon batubara.
Tabel dibawah adalah daftar nama-nama Batuan Sedimen Non-klastik (berdasarkan
genesa pembentukannya).
Klasifikasi Batuan Sedimen Non Klastik
BATUAN SEDIMEN NON-KLASTIK
Kelompok Tekstur Komposisi Nama Batuan
An-
Organik
Klastik/non klastik Calcit, CaCo3 Batugamping Klastik
Klastik/non
Klastik
Dolomit, CaMg(CO3)2 Dolomite
Non- Klastik Mikrokristalin quartz, SiO2 Rijang (Chert)
Non Klastik Halite, Na Cl Batu Garam
Non Klastik Gypsum, CaSO4-2H 2O Batu Gypsum
Biokimia Klastik/non
Klastik
Calcite, CaCo3 Batugamping
Terumbu
Non Klastik Mikrokristalin Quartz Rijang (Chert)
Non Klastik Sisa Tumbuhan Yang
Terubah
Batubara
MAKALAH
GEOLOGI DASAR
“BATUAN SEDIMEN”
Disusun Oleh :
Nama :Herman Salim
NIM : 111101026
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA
2011