Tugas Geoling 1

download Tugas Geoling 1

of 5

description

tugas pertama

Transcript of Tugas Geoling 1

Tugas Makalah Tentang Nilai Penting Aspek Geoling untuk Pembangunan Wilayah di IndonesiaDiajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geologi dan Tata Lingkungan Semester Il Tahun Akademik 2014/2015

Oleh

Fahri Nazarudin10070314082

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS ISLAM BANDUNG2014 M/1436 HAspek Batuan Untuk Perencanaan WilayahFahri NazarudinAbstrakGeoligi merupakan ilmu yang mempelajari bumi sebagai objek utama. Planet bumi memiliki struktur yang diantaranya kerak bumi, lapisan selubung dan inti bumi yang dapat memicu terjadinya dinamika dari bagian dalam bumi yaitu tektonik dan gunung berapi. Dinamika ini member dampak pada banyak hal antara lain pergeseran kerak bumi yang berakibat pembentukan berbagai jenis pegunungan dan cekungan sedimen. Ilmu perencanaan wilayah dan kota ditentukan oleh adanya sekumpulan ilmu pengetahuan yang spesifik berserta tata cara menggunakan pengetahuan tersebuat untuk memudahkan hidup manusia. Dengan mempelajari geologi dan tata lingkungan secara baik agar dapat menerapkan ilmu tersebut dalam suatu perencanaan.Kata kunci : geologi, ilmu perencanaan wilayah, tektonik dan dinamika

BAB IPENDAHULUANSejak pembentukan bumi bersama dengen benda langit yang lain, terus mengalami perubahan sebagai akibat dari proses-proses yang terjadi yaitu proses kimia dan fisika alam. Segenap prose itu bermula dari prose kejadian jagad raya, planet bumi yang semula berupa gas panas berubah menjadi cairan pijar dan. Kemudian membeku perlahan-lahan membentuk kerak bumi. Atmosfer terbentuk membentuk pula angin, hujan , laut, tanah dan kemudian muncul makhluk hidup setelah kondisinya memungkinkan.Kondisi geografis yang meliputi aspek lokasi, posisi, dan susunan keruangan (pola keruangan) kepulauan Indonesia merupakan pertimbangan dalam pelaksanaan pembangunan sektoral spasial, selain itu terbentuknya pulau-pulau di Indonesia dipengaruhi oleh factor geologis/lempeng tektonik sebagai pengerak proses endogen yang menyebabkan volkanisme dan diatropisme. Faktor klimatologis yang berada pada garis katulistiwa membawa konsekuensi pada tipe iklim dan karakteristik cuacanya. Proses eksogen seperti pelapukan, erosi, longsor, sedementasi, banjir, kekeringan, badai secara ritmik terjadi di bawah pengaruh pola iklim.Diindonesia khususnya provinsi jawa barat berdiri dari wilayah daratan pantai, pegunungan lipatan, deretan gunung dan laut. Karakteristik pegunungan jawa barat bagian selatan banyak batu gampiung , mineral , logam serta pasir besi. Dengan mengetahui dan memahami segenap potensi dan cirri-ciri geologi yang ada, hal itu dapat dijadikan acuan dalam penataan ruang dan wilayah. Potensi bencana di jawa barat di antaranya gempa, longsor, banjir serta tsunami.BAB II

KAJIAN PUSTAKA1. Batuan BekuBatuan bekuataubatuan igneus(dariBahasa Latin:ignis, api) adalah jenisbatuanyang terbentuk darimagmayang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proseskristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuanintrusif(plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuanekstrusif(vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik dimantelataupunkerakbumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikantemperatur, penurunantekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerakbumi.Dalam mengidentifikasi batuan beku, sangat perlu sekali mengetahui karakteristik batuan beku yang meliputi sifat fisik dan komposisi mineral batuan beku.Jenis Batuan pada Lapisan LitosferBerdasarkan jenis batuannya, litosfer tersusun atas:1. Batuan BekuAdalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma. Terdiri atas: Batuan beku dalam: terjadi secara perlahan saat magma masih di dalam bumi. Contoh: Granit, Gabro & Diorit. Batuan beku gang: pembekuannya terjadi di lorong antara dapur magma dan permukaan bumi. Contoh: Aplidiorit, Odinit, Granit Porfir. Batuan beku luar: membeku setelah berada di permukaan bumi. Contoh: Basalt, Diorit, Andesit, Obsidian, Batu apung.2. Batuan Endapan (Sedimen)Terbentuk dari pengendapan material hasil erosi. Yaitu; Klastik: susunan kimianya sama dengan batuan asal. Contoh: kerikil, pasir & lumpur. Kimiawi: terjadi akibat proses kimiawi (pelarutan, penguapan, oksidasi). Contoh: batu gamping. Organik: pengendapannya membutuhkan bantuan organisme. Contoh: batu karang.3. Batuan Maliha (Metamorf)Batuan yang telah mengalami perubahan bentuk dan sifat akibat suhu dan tekanan tinggi dari dalam bumi. Kontak: terbentuk karena perubahan suhu. Contoh: Marmer dan Kapur. Dinamo: terbentuk karena perubahan tekanan. Contoh: batu sabak. Regional; terbentuk karena tekanan tinggi dan suhu. Contoh: batu gneis.

BAB III

METODOLOGI

Metodologi Pengumpulan data yang digunakan adalah metode pengumpulan data sekunder.Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam melakukan penataan ruang aspek geologi harus diperhatikan agar mengetahui kondisi geologi suatu kawasan atau wilayah. Contoh dipadalarang merupakan kondisi berupa batuan kapur. Jadi, jenis tanah ini tidak cocok untuk pertanian karena jenis tanah yang tidak cocok akan menghasilkan gagal panel juga akan mengakibatkan penyimpanan air tidak efektif.

BAB VKESIMPULANKesimpulannya aspek geologi dan tata lingkungan berperan penting untuk pembangunan wilayah diindonesia. Dengan mengetahui kondisi geologi suatu wilayah kita juga bisamemetakan kondisi kebencanaan suatu wilayah untuk kepentingan pembangunan ruang bisa dipertimbangkan dalam menentukan arahan program untuk daerah-daerah yang rawan bencana