Tugas Geo

8
Berita : Liputan6.com, Jakarta - Banjir kembali merendam rumah warga di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Berita itu mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (3/4/2015). Banjir terjadi karena meluapnya Kali Ciliwung menyusul banjir kiriman dari Bogor, Jawa Barat. Ketinggian air hampir mencapai 1 meter. Kawasan Bukit Duri merupakan 1 dari sekian banyak wilayah di Ibukota yang kerap terendam banjir. Di Karawang, Jawa Barat, banjir karena luapan Sungai Cidarawolong makin meluas. Air sungai meluap dan merendam ratusan pemukiman warga serta memutus akses jalan antar desa. Sebagian warga memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sebuah truk pengangkut besi menabrak pohon dan sebuah bengkel sepeda motor di Subang, Jawa Barat. Akibat kecelakaan ini, arus lalu lintas di ruas Pantura, Pamanukan, Subang yang sedang padat saat libur Paskah mengalami kemacetan.

description

tugas geografi

Transcript of Tugas Geo

Page 1: Tugas Geo

Berita :

Liputan6.com, Jakarta - Banjir kembali merendam rumah warga di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Berita itu mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (3/4/2015).

Banjir terjadi karena meluapnya Kali Ciliwung menyusul banjir kiriman dari Bogor, Jawa Barat. Ketinggian air hampir mencapai 1 meter. Kawasan Bukit Duri merupakan 1 dari sekian banyak wilayah di Ibukota yang kerap terendam banjir.

Di Karawang, Jawa Barat, banjir karena luapan Sungai Cidarawolong makin meluas. Air sungai meluap dan merendam ratusan pemukiman warga serta memutus akses jalan antar desa. Sebagian warga memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Sebuah truk pengangkut besi menabrak pohon dan sebuah bengkel sepeda motor di Subang, Jawa Barat. Akibat kecelakaan ini, arus lalu lintas di ruas Pantura, Pamanukan, Subang yang sedang padat saat libur Paskah mengalami kemacetan.

Sementara itu, jalur kereta api di Grobogan, Jawa Tengah longsor pagi tadi. Dampaknya, perjalanan seluruh kereta api dialihkan ke jalur lain. Luapan sungai yang ada di tepi rel menjadi pemicu longsor. Sedikitnya terdapat 10 perjalanan kereta api yang dialihkan ke jalur alternatif Gambrengan.

Page 2: Tugas Geo

Artikel :

Banjir Bandang adalah banjir di daerah di permukaan rendah yang terjadi akibat hujan yang turun terus-menerus dan muncul secara tiba-tiba. Banjir bandang terjadi saat penjenuhan air terhadap tanah di wilayah tersebut berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat diserap lagi. Air yang tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah. Akibatnya, segala macam benda yang dilewatinya

dikelilingi air dengan tiba-tiba. Banjir bandang dapat mengakibatkan kerugian yang besar. Kelestarian alam harus dijaga untuk mencegah banjir bandang.

A.Latar Belakang Masalah Dewasa ini banjir menjadi agenda rutin bagi pemerintah untuk mencari solusi guna mengatasi dan membantu para koraban banjir. Pemerintah juga harus segera membenahi tatanan kota yang sering dilanda bencana banjir agar warga tidak lagi resah dengan datangnya bencana banjir.

B. Manfaat/Kegunaan Dalam hal ini penulis mengharapkan makalah ini dapat berguna bagi kita semua, untuk mengenal sejak dini mengenai banjir, dan cara mencegahnya.

C. Pengertian Banjir Banjir adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai. Di banyak daerah yang gersang di dunia, tanahnya mempunyai daya serapan air yang buruk, atau jumlah curah hujan melebihi kemampuan tanah untuk menyerap air. Ketika hujan turun, yang kadang terjadi adalah banjir secara tiba-tiba yang diakibatkan terisinya saluran air kering dengan air. Banjir semacam ini disebut banjir bandang. Banjir sering terjadi pada saat curah hujan yang cukup tinggi dan sebagian wilayah tidak dapat menampung air yang banyak sehingga banjir tidak dapat dihindari lagi. D. Penyebab BanjirBanjir banyak disebabkan oleh beberapa hal diantaranya : 1. Curah hujan yang cukup tinggi. 2. Sebagian hutan yang sudah gundul. 3. Tatanan kota yang tidak mendukung untuk mencegah banjir. 4. Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut. 5. terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi. 6. Perbukitan dengan pengaliran air keiuar sempit. 7. Banyak pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang sungai. 8. Aliran sungai tidak lancar akibat banyaknya sampah serta bangunan di pinggir sungai. 9. Kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai.

Page 3: Tugas Geo

Berita :

Liputan6.com, Padang Sidempuan - Gempa bumi berkekuatan 5 skala Richter menggoyang barat daya Padang Sidempuan, Sumatera Utara, Kamis (6/8/2015) pukul 17.08 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam laman resminya, bmkg.go.id melaporkan, gempa berada pada koordinat 1 Lintang Utara - 98,84 Bujur Timur.

Lindu berkedalaman 46 kilometer. Pusat gempa berada di barat daya Padang Sidempuan. Namun gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Sebelumnya, gempa menggetarkan Bali siang tadi sekitar pukul 13.05 Wita. Gempa itu membuat panik warga, seperti di Gedung DPRD Bali di Denpasar.

Puluhan orang yang tengah makan siang di Gedung DPRD Bali usai rapat paripurna panik dan menyelamatkan diri. Gempa tersebut dirasakan selama 1 menit.

Page 4: Tugas Geo

Artikel :

Gempa bumi adalah salah satu bencana alam paling misterius bagi umat manusia. Terjadi bisa dengan tiba-tiba dan kapan saja tidak mengenal waktu. Berbeda dengan bencana letusan gunung berapi, yang selalu didahului dengan tanda-tanda gempa bumi sehingga bisa diprediksikan, gempa bumi datang begitu mendadak, tidak lebih dari beberapa detik kejadiannya mampu meruntuhkan bangunan-bangunan sehingga rata dengan tanah. Akibatnya, saat gempa terjadi yang ada Cuma kepanikan dan kegelisahan tanpa tahu apa yang harus diperbuat.Sebelum ilmu pengetahuan berkembang seperti saat ini, orang-orang zaman dahulu mempunyai pemikiran bermacam-macam tentang penyebab terjadinya gempa bumi. Orang Mongolia misalnya, mereka percaya setelah bumi selesai diciptakan, Tuhan kemudian meletakkannya di atas punggung seekor katak yang sangat besar. Maka ketika katak bergerak terjadilah gempa bumi. Berbeda dengan pandangan itu, Aristoteles menyatakan bahwa gempa bumi terjadi karena udara yangterkurung di dalam perut bumi ingin keluar. Ketika udara itu benar-benar bisa keluar, bumi pun bersendawa yang kemudian menyebabkan terjadinya gempa bumi. Sementara itu penduduk Sunda di Jawa Barat mempercayai gempa bumi (lin, dalam bahasa Sunda) terjadi karena adanya batu hidup yang terdapat di puncak gunung. Mereka percaya ketika betu itu bergerak akan menyebabkan terjadinya gempa bumi. Di Jepang lain lagi, orang beranggapan di dalam bumi terdapat suatu ikan lele (cat fish) raksasa yang bersemayam di sana. Jika ikan lele ini menggeliat/bergoyang maka akan terjadi gempa bumi, ini ditandai dengan adanya fenomena alam berupa ikan lele yang menyembul ke permukaan air sebelum terjadinya gempa bumi.Saat ini, setelah ilmu pengetahuan berkembang, apalagi sejak ditemukannya suatu alat untuk mendeteksi getaran bumi yang umum disebut seismograph, maka terjadinya gempa dilihat sebagai gempa fenomena alam biasa. Melalui seismograph maka sejak permulaan abad ke 20 telah dianalisis susunan bagian dalam bumi. Para ahli juga dapat memetakan jalur-jalur penyebaran gempa bumi di seluruh dunia beserta sifat-sifatnya. Sehingga kita harus mampu merancang bangunan-bangunan yang sesuai dengan karakteristik gempa bumi di mana kita tinggal. Yang perlu diperhatikan bahwa sikap dan tindakan bagaimana menghadapi gempa bumi amatlah penting.

Page 5: Tugas Geo

Nama : Magdalena SantosoKelas/No. Absen : X-G / 18Judul : Tsunami

Berita :

KOMPAS.com-Gempa dahsyat berkekuatan 8,9 menghantam timur laut Jepang, Jumat siang (11/03/2011), dan menyebabkan banyak korban, kebakaran, dan tsunami sekitar 4 meter di sepanjang pantai negara itu. Demikian dilaporkan televisi NHK dan saksi.Setelah gempa berkekuatan 8,9 itu, terjadi sejumlah gempa susulan yang juga kuat dan memicu peringatan tsunami setinggi 10 meter. Gempa tersebut menyebabkan bangunan terguncang di ibu kota Tokyo.Gambar-gambar televisi menunjukkan terjangan bah yang membawa puing-puing bangunan. Televisi NHK memperlihatkan kobaran api dan asap hitam mengepul dari sebuah bangunan di Odaiba, daerah pinggiran Tokyo. Kereta api cepat di utara negara itu pun dihentikan.Asap hitam juga membubung dari kawasan industri di daerah Yokohama Isogo. Tayangan televisi menunjukkan bahwa perahu, mobil, dan truk mengambang di air setelah tsunami menghantam kota Kamaichi di utara Jepang. Sebuah jembatan, lokasinya tidak diketahui, tampak telah runtuh ke dalam air. Kyodo mengatakan, ada laporan tentang kebakaran di kota Sendai di timur laut."Bangunan ini berguncang untuk waktu yang terasa lama dan banyak orang di ruang berita meraih helm mereka dan beberapa masuk ke bawah meja," kata koresponden Reuters, Linda Sieg, di Tokyo. "Mungkin ini gempa terburuk yang saya rasakan sejak saya datang ke Jepang lebih dari 20 tahun lalu." Para penumpang di jalur kereta bawah tanah di Tokyo menjerit. Goncangannya sangat kuat dan sangat sulit bagi orang untuk tetap berdiri," kata wartawan Reuters, Mariko Katsumura.Ratusan pekerja kantor dan pengunjung toko tumpah ke jalan Hitotsugi di pusat perbelanjaan di Akasaka, pusat kota Tokyo.Badan Survei Geologi AS (USGS) sebelumnya menyatakan bahwa gempa tersebut berkekuatan 7,9 dan berpusat di kedalaman 24,3 km sekitar 130 km di sebelah timur Sendai, di pulau utama Honshu. Namun, badan itu kemudian menyatakan bahwa gempa berkekuatan 8,9.Pantai Pasifik di timur laut Jepang, yang disebut Sanriku, telah menderita akibat gempa dan tsunami pada masa yang lalu. Rabu lalu, daerah itu dilanda gempa berkekuatan 7,2 SR. Tahun 1933, gempa berkekuatan 8,1 SR di daerah tersebut menewaskan lebih dari 3.000 orang.Gempa bumi merupakan hal biasa di Jepang, salah satu daerah seismik paling aktif di dunia. Sekitar 20 persen gempa berkekuatan 6,0 SR atau lebih terjadi di Jepang.

Page 6: Tugas Geo

Artikel :

Di Indonesia khususnya, kita teramat dekat dengan kata “Tsunami”. Memang, bencana alam yang satu ini pernah menggoreskan luka yang dalam bagi bangsa kita. Beberapa tahun yang lalu, ribuan nyawa melayang tersapu Tsunami di Banda Aceh. Indonesia berduka, dunia berduka. Tsunami sesungguhnya bukan milik Indonesia saja. Semua Negara yang berbatasan dengan laut dan memiliki potensi gempa yang tinggi rawan terkena tsunami. Salah satunya adalah negeri yang digdaya dengan teknologi, Jepang. Sayangnya, meski

tsunami sudah demikian akrab, tapi tak sedikit di antara kita yang tak tahu pengertian tsunami yang sesunggunya. Demikian halnya dengan proses terjadinya tsunami itu sendiri. Artikel ini mencoba menjawab kedua persoalan tersebut.

Kata “Tsunami” sendiri berasal dari bahasa Jepang yang berarti Ombak Besar (Tsu : pelabuhan dan Nami : gelombang). Adapan definisi yang disepakati banyak orang adalah tsunami merupakan bencana alam yang disebabkan oleh naiknya gelombang laut ke daratan dengan kecepatan yang tinggi akibat adanya gempa yang berpusat di bawah lautan. Gempa tersebut bisa saja diakibatkan oleh tanah yang longsor, lempeng yang bergeser, gunung berapi yang mengalami erupsi serta meteor yang jatuh di lautan. Tsunami ini biasanya terjadi apabila besarnya gempa melebihi 7 skala richter. Tsunami ini cukup berbahaya, utamanya bagi mereka yang bermukim di sekitaran pantai. Dengan kekuatan besar, ia akan menyapu apa saja yang dilewatinya.

Jika berbicara mengenai proses terjadinya tsunami, maka kita tentu harus memulai dari penyebabnya, yakni gempa di wilayah lautan. Tsunami selalu diawali suatu pergerakan dahsyat yang lazim kita sebut gempa. Meski diketahui bahwa gempa ini ada beragam jenis, namun 90% tsunami disebabkan oleh pergerakan lempeng di dalam perut bumi yang letaknya kebetulan ada di dalam wilayah lautan. Akan tetapi perlu juga disebutkan, sejarah pernah merekam tsunami yang dahsyat akibat meletusnya Gunung Krakatau.

Gempa yang terjadi di dalam perut bumi akan mengakibatkan munculnya tekanan ke arah vertical sehingga dasar lautan akan naik dan turun dalam rentang waktu yang singkat. Hal ini kemudian akan memicu ketidakseimbangan pada air lautan yang kemudian terdorong menjadi gelombang besar yang bergerak mencapai wilayah daratan. Dengan tenaga yang besar yang ada pada gelombang air tersebut, wajar saja jika bangunan di daratan bisa tersapu dengan mudahnya. Gelombang tsunami ini merambat dengan kecepatan yang tak terbayangkan. Ia bisa mencapai 500 sampai 1000 kilometer per jam di lautan. Dan saat mencapai bibir pantai, kecepatannya berkurang menjadi 50 sampai 30 kilometer per jam. Meski berkurang pesat, namun kecepatan tersebut sudah bisa menyebabkan kerusakan yang parah bagi manusia.

Jika kita mencermati proses terjadinya tsunami, tentu kita paham bahwa tak ada campur tangan manusia di dalamnya. Dengan demikian, kita tak memiliki kendali untuk mencegah penyebab tersebut. Namun, dengan persiapan dan kewaspadaan yang maksimal, kita bisa meminimalisir dampak bencana tsunami ini sendiri. Contoh yang baik sudah diperlihatkan Jepang. Meski rawan tsunami, namun kesadaran rakyatnya mampu menekan jumlah korban akibat bencana tersebut.