Tugas Fraud Dan Contoh Kasus Fraud
-
Upload
anonymous-zzbxkfzh6i -
Category
Documents
-
view
108 -
download
5
description
Transcript of Tugas Fraud Dan Contoh Kasus Fraud
3/28/2016 My College: TUGAS 3 FRAUD DAN CONTOH KASUS FRAUD
http://lindapraba.blogspot.co.id/2015/01/tugas3frauddancontohkasusfraud.html 1/7
WELCOME TO MY WORLD :) Here is the pages to uploaded and shared all of my task in college ^_^
My CollegeJumat, 23 Januari 2015
NAMA : LINDA PRABANDARI
NPM : 24211108
KELAS : 4EB02
MATA KULIAH : Etika Bisnis Akuntansi
Dosen : Misdiyono
TUGAS 3FRAUD DAN CONTOH KASUS FRAUD
PENGERTIAN KECURANGAN (FRAUD)Kecurangan (FRAUD) perlu dibedakan dengan kesalahan (Errors). Kesalahan dapat
dideskripsikan sebagai “Unintentional Mistakes” (kesalahan yang tidak di sengaja).Kesalahan dapat terjadi pada setiap tahapan dalam pengelolaan transaksi terjadinyatransaksi, dokumentasi, pencatatan dari ayatayat jurnal, pencatatan debit kredit,pengikhtisaran proses dan hasil laporan keuangan. Kesalahan dapat dalam banyak bentukmatematis. Kritikal, atau dalam aplikasi prinsipprinsip akuntansi. Terdapat kesalahanjabatan atau kesalahan karena penghilangan / kelalaian, atau kesalahan dalam interprestasifakta. “ Commission ” merupakan kesalahan prinsip (error of principle), seperti perlakuanpengeluaran pendapatan sebagai pengeluaran modal. Sedangkan “Omission” berarti bahwasuatu item tidak dimasukkan sehingga menyebabkan informasi tidak benar. Apabila suatukesalahan adalah disengaja, maka kesalahan tersebut merupakan kecurangan (FRAUDulent).Istilah “Irregulary” merupakan kesalahan penyajian keuangan yang disengaja atas informasikeuangan.
G.Jack Bologna, Robert J.Lindquist dan Joseph T.Wells mendifinisikan kecurangan“FRAUD is criminal deception intended to financially benefit the deceiver ( 1993,hal 3 )”yaitu kecurangan adalah penipuan kriminal yang bermaksud untuk memberi manfaatkeuangan kepada si penipu. Kriminal disini berarti setiap tindakan kesalahan serius yangdilakukan dengan maksud jahat. Dan dari tindakan jahat tersebut ia memperoleh manfaatdan merugikan korbannya secara financial. Biasanya kecurangan mencakup tiga langkahyaitu (1) tindakan/theact., (2) Penyembunyian atau the concealment dan (3) konversiatau the conversion. Misalnya pencurian atas harta persediaan adalah tindakan, kemudianpelaku akan menyembunyikan kecurangan tersebut misalnya dengan membuat buktitransaksi pengeluaran fiktif.
FRAUD (kecurangan) adalah tindakan ilegal yang dilakukan satu orang atausekelompok orang secara sengaja atau terencana yang menyebabkan orang atau kelompokmendapat keuntungan, dan merugikan orang atau kelompok lain.FRAUDulent financialreporting (kecurangan laporan keuangan) adalah salah saji atau pengabaian jumlah danpengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu para pemakai laporan. Kecurangandibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu :a. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement FRAUD).Kecurangan Laporan Keuangan dapat didefinisikan sebagai kecurangan yang dilakukanoleh manajemen dalam bentuk salah saji material Laporan Keuangan yang merugikaninvestor dan kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat financial atau kecurangan nonfinancial.b. Penyalahgunaan aset (Asset Misappropriation).Penyalahagunaan aset dapat digolongkan ke dalam ‘Kecurangan Kas’ dan ‘Kecurangan atasPersediaan dan Aset Lainnya’, serta pengeluaranpengeluaran biaya secara curang(FRAUDulent disbursement).c. Korupsi (Corruption).Korupsi dalam konteks pembahasan ini adalah korupsi menurut ACFE, bukannyapengertian korupsi menurut UU Pemberantasan TPK di Indonesia. Menurut ACFE, korupsiterbagi ke dalam pertentangan kepentingan (conflict of interest), suap (bribery), pemberianillegal (illegal gratuity), dan pemerasan (economic extortion).
KARAKTERISITK KECURANGAN (FRAUD)
TUGAS 3 FRAUD DAN CONTOH KASUSFRAUD
My College
Gunadarma University
Pengikut
Studentsite
Universitas Gunadarma
Watawarga
BLOGROL
Mengenai Saya
▼ 2015 (6)► April (1)
▼ Januari (5)
TUGAS 5BAGAIMANAMENGHADAPIMEA :JOBCEATORATAU...
TUGAS 4PERBEDAANANTARAJOBCREATORDAN JOBSEEKE...
TUGAS 3
FRAUD
Arsip Blog
Lainnya Blog Berikut» [email protected] Dasbor Keluar
3/28/2016 My College: TUGAS 3 FRAUD DAN CONTOH KASUS FRAUD
http://lindapraba.blogspot.co.id/2015/01/tugas3frauddancontohkasusfraud.html 2/7
Dilihat dari pelaku FRAUD auditing maka secara garis besar kecurangan bisadikelompokkan menjadi dua jenis :a. Oleh pihak perusahaan, yaitu :
Manajemen untuk kepentingan perusahaan, yaitu salah saji yang timbul karenakecurangan pelaporan keuangan (misstatements arising from FRAUDulent financialreporting, untuk menghidari hal tersebut ada baiknya karyawan mengikuti auditingworkshop dan FRAUD workshop). Pegawai untuk keuntungan individu, yaitu salah sajiyang berupa penyalahgunaan.
b. Oleh pihak di luar perusahaan, yaituPelanggan, mitra usaha, dan pihak asing yang dapat menimbulkan kerugian bagi
perusahaan.PENYEBAB TERJADINYA KECURANGAN (FRAUD)
Penyebab Terjadinya Kecurangan menurut J.S.R. Venables dan KW Impley dalambuku “Internal Audit” (1988, hal 424) mengemukakan kecurangan terjadi karena :a. Penyebab Utama. Penyembunyian (concealment), Kesempatan tidak terdeteksi. Pelaku perlu menilaikemungkinan dari deteksi dan hukuman sebagai akibatnya. Kesempatan/Peluang (Opportunity), Pelaku perlu berada pada tempat yang tpat, waktuyang tepat agar mendapatkan keuntungan atas kelemahan khusus dalam system dan jugamenghindari deteksi. Motivasi (Motivation), Pelaku membutuhkan motivasi untuk melakukan aktivitasdemikian, suatu kebutuhan pribadi seperti ketamakan/kerakusan dan motivator yang lain. Daya tarik (Attraction), Sasaran dari kecurangan yang dipertimbangkan perlu menarik bagipelaku. Keberhasilan (Success), Pelaku perlu menilai peluang berhasil, yang dapat diukur baikmenghindari penuntutan atau deteksi.b. Penyebab Sekunder. “A Perk”, Kurang pengendalian, mengambil keuntungan aktiva organisasidipertimbangkan sebagai suatu tunjangan karyawan. Hubungan antar pemberi kerja/pekerja yang jelek, Yaitu saling kepercayaan danpenghargaan telah gagal. Pelaku dapat mengemukakan alasan bahwa kecurangan hanyamenjadi kewajibannya. Pembalasan dendam (Revenge), Ketidaksukaan yang hebat terhadap organisasi dapatmengakibatkan pelaku berusaha merugikan organisasi tersebut. Tantangan (Challenge), Karyawan yang bosan dengan lingkungan kerja mereka dapatmencari stimulasi dengan berusaha untuk “memukul sistem”, sehingga mendapatkan suatuarti pencapaian (a sense of achievement), atau pembebasan frustasi (relief of frustation)TandaTanda Peringatan Untuk Kecurangan Meskipun pada suatu kesempatan pemeriksaintern melakukan penugaan langsung dalam penyelidikan kecurangan yang dicurigai atauaktual, bagian yang lebih besar dari usahanya yang berorientasi kecurangan merupakansuatu bagian yang integral dari penugasan audit yang lebih luas. Usaha yng berorientasipada kecurangan ini dapat dalam bentuk prosedur khusus, termasuk dalam program audityang lebih luas. Usaha yang berorientasi kecurangan tersebut dapat termasuk seluruh darikesiapsiagaan umum dari pemeriksa intern ketika ia melaksanakan seluruh bagian daripenugasan audit ini. Kesiapsiagaan ini termasuk berbagai area, kondisi dan pengembanganyang memberikan tandatanda peringatan.KEJADIANKEJADIAN YANG MENANDAI TERJADINYA KECURANGAN (FRAUD)
Dibawah ini adalah suatu daftar yang disusun oleh American Institute of CertifiedPublic Accountants (AICPA) pada tahun 1979 mengenai kondisikondisi atau kejadiankejadian yang dapat menandai adanya kecurangan :a. Manajemen senior yang sangat menguasai/ mendominasi dan terdapat satu atau lebihkondisi berikut atau yang sama : Dewan direksi dan/ atau panitia audit yang tidak efektif. Indikasi dari penolakan manajemen atas pengendalian akuntansi internal yang penting. Kompensasi atau opsi saham yang signifikan yang berkaitan dengan kinerja yangdilaporkan atau terhadap transaksi khusus, yaitu manajemen senior mempunyaipengendalian nyata atau penuh. Indikasi kesulitan keuangan pribadi dari manajemen senior. Perebutan perwalian yang melibatkan pengendalian perusahaan atau status darimanajemen senior.b. Kemerosotan atau kemunduran dari mutu pendapatan yang dibuktikan oleh : Penurunan dalam volume atau mutu penjualan (misalnya, risiko kredit yang meningkatatau penjualan sama dengan atau dibawah harga pokok). Perubahan yang signifikan dalam praktik usaha. Kepentingan yang berlebihan oleh manajemen senior dalam laba per saham (EPS/Earningsper Share) yang dipengaruhi oleh pilihan akuntansi.c. Kondisi usaha yang dapat menciptakan tekanan yang tidak biasa : Modal kerja yang tidak memadai. Kelenturan/ fleksibilitas yang kecil dalam pembatasan hutang, seperti rasio modal kerjadan keterbatasan dalam pinjaman tambahan. Perluasan atau ekspansi yang cepat dari suatu produk atau lini usaha yang menyolok sekalidengan melebihi ratarata industri. Investasi yang besar dari sumber daya pemisahan dalam suatu industri yang mengalami
LindaPraba
Linda. 18 yo. Female.Interest: Entertainment,Movies, Klovers(ELF).Study: Acounting ofGunadarma University(2011now)
Lihat profil lengkapku
FRAUDDANCONTOHKASUSFRAUD
TUGAS 2AnalisisDeskriptifEtikaProfesiAkuntans...
TUGAS 1AnalisisStrengths,Weakness,Opportuniti...
► 2014 (5)
► 2013 (18)
► 2012 (8)
Music Playlist at MixPod.com
My Playlist
Music Playlist
3/28/2016 My College: TUGAS 3 FRAUD DAN CONTOH KASUS FRAUD
http://lindapraba.blogspot.co.id/2015/01/tugas3frauddancontohkasusfraud.html 3/7
perubahan cepat,seperti suatu industri yang bertekhnologi tinggi.d. Struktur korporat yang rumit, yaitu kompleksitas yang terjadi tidak tampakdiperlukan oleh operasi atau ukuran perusahaan.e. Lokasi usaha yang menyebar secara luas disertai oleh manajemen yangdidesentralisasi secara ketat dengan system pelaporan tanggungjawab yang tidak memadai.f. Kekurangan staf yang tampak memerlukan karyawan tertentu bekerja pada jam yangtidak biasa, tidak memerlukan cuti dan/atau melakukan kerja lembur yang substansial.g. Tingkat perputaran yang tinggi dalam posisi keuangan penting, seperti bendaharawanatau kontroler.h. Sering terjadi perubahan auditor atau penasihat hukum.i. Kelemahan material yang diketahui dalam pengendalian intern yang dapat secarapraktis dikoreksi akan tetapi tidak diperbaiki, seperti : Akses terhadap peralatan computer atau alat pemasukan data elektronik tidak cukupdikendalikan. Kewajiban yang tidak sesuai/bertentangan tetapi tidak digabungkan.j. Terdapat transaksi yang material dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewaatau terdapat transaksi yang mencakup benturan kepentingan.k. Pengumuman yang terlalu cepat atau premature atas hasil operasi atau pengharapanmasa depan yang positif.l. Prosedur penelaahan analitis mengungkapkan fluktuasi yang signifikan yang tidakdapat secara wajar dijelaskan, seperti: Saldo akun yang material. Antar hubungan keuangan dan operasional. Selisih perhitungan persediaan. Tingkat perputaran persediaan.m. Transaksi besar yang tidak biasa, khususnya pada akhir tahun, dengan pengaruh yangmaterial atas pendapatan.n. Pembayaran besar yang tidak biasa berhubungan dengan jasa yang diberikan dalamusaha normal kepada pengacara, agen, atau pihak lain (termasuk karyawan).o. Kesulitan dalam memperoleh bukti audit yang berhubungan dengan : Ayat jurnal yang tidak biasa atau tidak dapat dijelaskan. Dokumentasi dan/atau otorisasi yang tidak lengkap atau hilang. Pengubahan dalam dokumentasi atau akun.p. Dalam pelaksanaan pengujian laporan keuangan masalah yang tidak dapatdiramalkan ditemukan, seperti: Tekanan klien untuk menyelesaikan audit dalam waktu singkat yang tidak biasa ataudalam kondisi yang sulit. Situasi pemindahan yang mendadak. Tanggapan yang bersifat mengelakkan dari manajemen terhadap penyelidikan audit.
SALAH SAJI YANG TIMBUL KARENA KECURANGAN PELAPORAN KEUANGANKecurangan pelaporan keuangan biasanya dilakukan karena dorongan dan
ekspektasi terhadap prestasi kerja manajemen. Salah saji yang timbul karena kecuranganterhadap pelaporan keuangan lebih dikenal dengan istilah irregularities (ketidakberesan).Bentuk kecurangan seperti ini seringkali dinamakan kecurangan manajemen (managementFRAUD), misalnya berupa : manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan terhadap catatanakuntansi atau dokumen pendukung yang merupakan sumber penyajian laporan keuangan.Kesengajaan dalam salah menyajikan atau sengaja menghilangkan (intentional omissions)suatu transaksi, kejadian, atau informasi penting dari laporan keuangan, untuk itu sebaiknyaanda mengikuti auditing workshop dan FRAUD workshop. Salah saji yang berupapenyalahgunaan aktiva. Kecurangan jenis ini biasanya disebut kecurangan karyawan(employee FRAUD). Salah saji yang berasal dari penyalahgunaan aktiva meliputipenggelapan aktiva perusahaan yang mengakibatkan laporan keuangan tidak disajikansesuai dengan prinsipprinsip akuntansi yang berlaku umum. Penggelapan aktiva umumnyadilakukan oleh karyawan yang menghadapi masalah keuangan dan dilakukan karenamelihat adanya peluang kelemahan pada pengendalian internal perusahaan sertapembenaran terhadap tindakan tersebut. Contoh salah saji jenis ini adalah Penggelapanterhadap penerimaan kas, Pencurian aktiva perusahaan, Markup harga dan Transaksi “tidakresmi”.
STUDI KASUS PELANGGARARAN PROFESI AKUNTANSI
“Skandal Manipulasi Laporan Keuangan PT. Kimia Farma Tbk”
Permasalahan
PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obatobatan milik pemerintah diIndonesia. Pada audit tanggal 31 Desember 2001, manajemen Kimia Farma melaporkanadanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar, dan laporan tersebut di audit oleh HansTuanakotta & Mustofa (HTM). Akan tetapi, Kementerian BUMN dan Bapepam menilaibahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. Setelah dilakukanaudit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan keuangan Kimia Farma 2001 disajikan kembali(restated), karena telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar. Pada laporan keuanganyang baru, keuntungan yang disajikan hanya sebesar Rp 99,56 miliar, atau lebih rendah
3/28/2016 My College: TUGAS 3 FRAUD DAN CONTOH KASUS FRAUD
http://lindapraba.blogspot.co.id/2015/01/tugas3frauddancontohkasusfraud.html 4/7
sebesar Rp 32,6 milyar, atau 24,7% dari laba awal yang dilaporkan. Kesalahan itu timbulpada unit Industri Bahan Baku yaitu kesalahan berupa overstated penjualan sebesar Rp 2,7miliar, pada unit Logistik Sentral berupa overstated persediaan barang sebesar Rp 23,9miliar, pada unit Pedagang Besar Farmasi berupa overstatedpersediaan sebesar Rp 8,1 miliardan overstated penjualan sebesar Rp 10,7 miliar.
Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai yangada dalam daftar harga persediaan digelembungkan. PT Kimia Farma, melalui direkturproduksinya, menerbitkan dua buah daftar harga persediaan (master prices) pada tanggal 1dan 3 Februari 2002. Daftar harga per 3 Februari ini telah digelembungkan nilainya dandijadikan dasar penilaian persediaan pada unit distribusi Kimia Farma per 31 Desember2001. Sedangkan kesalahan penyajian berkaitan dengan penjualan adalah dengandilakukannya pencatatan ganda atas penjualan. Pencatatan ganda tersebut dilakukan padaunitunit yang tidak disampling oleh akuntan, sehingga tidak berhasil dideteksi.Berdasarkan penyelidikan Bapepam, disebutkan bahwa KAP yang mengaudit laporankeuangan PT Kimia Farma telah mengikuti standar audit yang berlaku, namun gagalmendeteksi kecurangan tersebut. Selain itu, KAP tersebut juga tidak terbukti membantumanajemen melakukan kecurangan tersebut.
Selanjutnya diikuti dengan pemberitaan di harian Kontan yang menyatakan bahwaKementerian BUMN memutuskan penghentian proses divestasi saham milik Pemerintah diPT KAEF setelah melihat adanya indikasi penggelembungan keuntungan (overstated)dalam laporan keuangan pada semester I tahun 2002. Dimana tindakan ini terbuktimelanggar Peraturan Bapepam No.VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuanganpoin 2 – Khusus huruf m – Perubahan Akuntansi dan Kesalahan Mendasar poin 3)Kesalahan Mendasar, sebagai berikut:
“Kesalahan mendasar mungkin timbul dari kesalahan perhitungan matematis,kesalahan dalam penerapan kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi fakta dankecurangan atau kelalaian.
Dampak perubahan kebijakan akuntansi atau koreksi atas kesalahan mendasarharus diperlakukan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali (restatement)untuk periode yang telah disajikan sebelumnya dan melaporkan dampaknya terhadap masasebelum periode sajian sebagai suatu penyesuaian pada saldo laba awal periode.Pengecualian dilakukan apabila dianggap tidak praktis atau secara khusus diatur lain dalamketentuan masa transisi penerapan standar akuntansi keuangan baru”.
Sanksi dan Denda
Sehubungan dengan temuan tersebut, maka sesuai dengan Pasal 102 Undangundang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal jo Pasal 61 Peraturan Pemerintah Nomor45 tahun 1995 jo Pasal 64 Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1995 tentangPenyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal maka PT Kimia Farma (Persero) Tbk.dikenakan sanksi administratif berupa denda yaitu sebesar Rp. 500.000.000, (lima ratus jutarupiah).
Sesuai Pasal 5 huruf n UndangUndang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, maka:
1. Direksi Lama PT Kimia Farma (Persero) Tbk. periode 1998 – Juni 2002 diwajibkanmembayar sejumlah Rp 1.000.000.000, (satu miliar rupiah) untuk disetor ke KasNegara, karena melakukan kegiatan praktek penggelembungan atas laporankeuangan per 31 Desember 2001.
2. Sdr. Ludovicus Sensi W, Rekan KAP Hans Tuanakotta dan Mustofa selaku auditor PTKimia Farma (Persero) Tbk. diwajibkan membayar sejumlah Rp. 100.000.000,(seratus juta rupiah) untuk disetor ke Kas Negara, karena atas risiko audit yang tidakberhasil mendeteksi adanya penggelembungan laba yang dilakukan oleh PT KimiaFarma (Persero) Tbk. tersebut, meskipun telah melakukan prosedur audit sesuaidengan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), dan tidak diketemukan adanyaunsur kesengajaan. Tetapi, KAP HTM tetap diwajibkan membayar denda karenadianggap telah gagal menerapkan Persyaratan Profesional yang disyaratkan di SPAPSA Seksi 110 – Tanggung Jawab & Fungsi Auditor Independen, paragraf 04Persyaratan Profesional, dimana disebutkan bahwa persyaratan profesional yangdituntut dari auditor independen adalah orang yang memiliki pendidikan danpengalaman berpraktik sebagai auditor independen.
Keterkaitan Akuntan Terhadap Skandal PT Kimia Farma Tbk.
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) melakukan pemeriksaan atau penyidikanbaik atas manajemen lama direksi PT Kimia Farma Tbk. ataupun terhadap akuntan publikHans Tuanakotta dan Mustofa (HTM). Dan akuntan publik (Hans Tuanakotta dan Mustofa)harus bertanggung jawab, karena akuntan publik ini juga yang mengaudit Kimia Farmatahun buku 31 Desember 2001 dan dengan yang interim 30 Juni tahun 2002.
Pada saat audit 31 Desember 2001 akuntan belum menemukan kesalahanpencatatan atas laporan keuangan. Tapi setelah audit interim 2002 akuntan publik HansTuanakotta Mustofa (HTM) menemukan kesalahan pencatatan alas laporan keuangan.Sehingga Bapepam sebagai lembaga pengawas pasar modal bekerjasama dengan DirektoratAkuntansi dan Jasa Penilai Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan yang mempunyaikewenangan untuk mengawasi para akuntan publik untuk mencari buktibukti atas
3/28/2016 My College: TUGAS 3 FRAUD DAN CONTOH KASUS FRAUD
http://lindapraba.blogspot.co.id/2015/01/tugas3frauddancontohkasusfraud.html 5/7
keterlibatan akuntan publik dalam kesalahan pencatatan laporan keuangan pada PT. KimiaFarma Tbk. untuk tahun buku 2001.
Namun dalam hal ini seharusnya akuntan publik bertindak secara independenkarena mereka adalah pihak yang bertugas memeriksa dan melaporkan adanyaketidakwajaran dalam pencatatan laporan keuangan. Dalam UU Pasar Modal 1995disebutkan apabila di temukan adanya kesalahan, selambatlambamya dalam tiga hari kerja,akuntan publik harus sudah melaporkannya ke Bapepam. Dan apabila temuannya tersebuttidak dilaporkan maka auditor tersebut dapat dikenai pidana, karena ada ketentuan yangmengatur bahwa setiap profesi akuntan itu wajib melaporkan temuan kalau ada emiten yangmelakukan pelanggaran peraturan pasar modal. Sehingga perlu dilakukan penyajiankembali laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk. dikarenakan adanya kesalahan pencatatanyang mendasar, akan tetapi kebanyakan auditor mengatakan bahwa mereka telah mengauditsesuai dengan standar profesional akuntan publik. Akuntan publik Hans Tuanakotta &Mustofa ikut bersalah dalam manipulasi laporan keuangan, karena sebagai auditorindependen akuntan publik Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM) seharusnya mengetahuilaporanlaporan yang diauditnya itu apakah berdasarkan laporan fiktif atau tidak.
Keterkaitan Manajemen Terhadap Skandal PT Kimia Farma Tbk
Mantan direksi PT Kimia Farma Tbk. Telah terbukti melakukan pelanggaran dalamkasus dugaan penggelembungan (mark up) laba bersih di laporan keuangan perusahaanmilik negara untuk tahun buku 2001. Kantor Menteri BUMN meminta agar kantor akuntanitu menyatakan kembali (restated) hasil sesungguhnya dari laporan keuangan Kimia Farmatahun buku 2001. Sementara itu, direksi lama yang terlibat akan dimintapertanggungjawabannya. Seperti diketahui, perusahaan farmasi terbesar di Indonesia itutelah mencatatkan laba bersih 2001 sebesar Rp 132,3 miliar. Namun kemudian BadanPengawas Pasar Modal (Bapepam) menilai, pencatatan tersebut mengandung unsur rekayasadan telah terjadi penggelembungan. Terbukti setelah dilakukan audit ulang, laba bersih2001 seharusnya hanya sekitar Rp 100 miliar. Sehingga diperlukan lagi audit ulang laporankeuangan per 31 Desember 2001 dan laporan keuangan per 30 Juni 2002 yang nantinyaakan dipublikasikan kepada publik.
Setelah hasil audit selesai dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik Hans Tuanakotta& Mustafa, akan segera dilaporkan ke Bapepam. Dan Kimia Farma juga siap melakukanrevisi dan menyajikan kembali laporan keuangan 2001, jika nanti ternyata ditemukankesalahan dalam pencatatan. Untuk itu, perlu dilaksanakan rapat umum pemegang sahamluar biasa sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada publik. Meskipunnantinya laba bersih Kimia Farma hanya tercantum sebesar Rp 100 miliar, investor akantetap menilai bagus laporan keuangan. Dalam persoalan Kimia Farma, sudah jelas yangbertanggung jawab atas terjadinya kesalahan pencatatan laporan keuangan yangmenyebabkan laba terlihat dimark up ini, merupakan kesalahan manajemen lama.
Kesalahan Pencatatan Laporan Keuangan Kimia Farma Tahun 2001
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) menilai kesalahan pencatatan dalamlaporan keuangan PT Kimia Farma Tbk. tahun buku 2001 dapat dikategorikan sebagaitindak pidana di pasar modal. Kesalahan pencatatan itu terkait dengan adanya rekayasakeuangan dan menimbulkan pernyataan yang menyesatkan kepada pihakpihak yangberkepentingan. Buktibukti tersebut antara lain adalah kesalahan pencatatan apakahdilakukan secara tidak sengaja atau memang sengaja diniatkan. Tapi bagaimana pun,pelanggarannya tetap ada karena laporan keuangan itu telah dipakai investor untukbertransaksi. Seperti diketahui, perusahaan farmasi itu sempat melansir laba bersih sebesarRp 132 miliar dalam laporan keuangan tahun buku 2001. Namun, kementerian Badan UsahaMilik Negara selaku pemegang saham mayoritas mengetahui adanya ketidakberesan laporankeuangan tersebut. Sehingga meminta akuntan publik Kimia Farma, yaitu Hans Tuanakotta& Mustofa (HTM) menyajikan kembali (restated) laporan keuangan Kimia Farma 2001.HTM sendiri telah mengoreksi laba bersih Kimia Farma tahun buku 2001 menjadi Rp 99milliar. Koreksi ini dalam bentuk penyajian kembali laporan keuangan itu telah disepakatipara pemegang saham Kimia Farma dalam rapat umum pemegang saham luar biasa. Dalamrapat tersebut, akhirnya pemegang saham Kimia Farma secara aklamasi menyetujui tidakmemakai lagi jasa HTM sebagai akuntan publik.
Dampak Terhadap Profesi Akuntan
Aktivitas manipulasi pencatatan laporan keungan yang dilakukan manajementidak terlepas dari bantuan akuntan. Akuntan yang melakukan hal tersebut memberikaninformasi yang menyebabkan pemakai laporan keuangan tidak menerima informasiyang fair. Akuntan sudah melanggar etika profesinya. Kejadian manipulasi pencatatanlaporan keuangan yang menyebabkan dampak yang luas terhadap aktivitas bisnis yangtidak fair membuat pemerintah campur tangan untuk membuat aturan yang baru yangmengatur profesi akuntan dengan maksud mencegah adanya praktikpraktik yang akanmelanggar etika oleh para akuntan publik.
PEMBAHASAN
Keterkaitan Manajemen Risiko Etika disini adalah pada pelaksanaan audit olehKAP HTM selaku badan independen, kesepakatan dan kerjasama dengan klien (PT KimiaFarma Tbk.) dan pemberian opini atas laporan keuangan klien.
Dalam kasus ini, jika dipandang dari sisi KAP HTM, maka urutanstakeholder mana
3/28/2016 My College: TUGAS 3 FRAUD DAN CONTOH KASUS FRAUD
http://lindapraba.blogspot.co.id/2015/01/tugas3frauddancontohkasusfraud.html 6/7
ditinjau dari segi kepentingan stakeholderadalah:
1. Klien atau PT Kimia Farma Tbk.
2. Pemegang saham
3. Masyarakat luas
Dalam kasus ini, KAP HTM menghadapi sanksi yang cukup berat dengandihentikannya jasa audit mereka. Hal ini terjadi bukan karena kesalahan KAP HTM sematayang tidak mampu melakukanreview menyeluruh atas semua elemen laporan keuangan,tetapi lebih karena kesalahan manajemen Kimia Farma yang melakukan aksi manipulasidengan penggelembungan nilai persediaan.
Kasus yang menimpa KAP HTM ini adalah risiko inheren dari dijalankannya suatutugas audit. Sedari awal, KAP HTM seharusnya menyadari bahwa kemungkinan besar akanada risiko manipulasi seperti yang dilakukan PT. Kimia Farma, mengingat KAP HTM adalahKAP yang telah berdiri cukup lama. Risiko ini berdampak pada reputasi HTM dimatapemerintah ataupun publik, dan pada akhirnya HTM harus menghadapi konsekuensi risikoseperti hilangnya kepercayaan publik dan pemerintah akan kemampuan HTM, penurunanpendapatan jasa audit, hingga yang terburuk adalah kemungkinan di tutupnya KantorAkuntan Publik tersebut.
Diluar risiko bisnis, risiko etika yang dihadapi KAP HTM ini cenderung padakemungkinan dilakukannya kolaborasi dengan manajemen Kimia Farma dalam manipulasilaporan keuangan. Walaupun secara fakta KAP HTM terbukti tidak terlibat dalam kasusmanipulasi tersebut, namun hal ini bisa saja terjadi.
Sesuai dengan teori yang telah di paparkan diatas, manajemen risiko yang dapatditerapkan oleh KAP HTM antara lain adalah dengan mengidentifikasi dan menilai risikoetika, serta menerapkan strategi dan taktik dalam membina hubungan strategisdenganstakeholder.
1. Mengidentifikasi dan menilai risiko etika
Dalam kasus antara KAP HTM dan Kimia Farma ini, pengidentifikasian danpenilaian risiko etika dapat diaplikasikan pada tindakan sebagai berikut:
A.) Melakukan penilaian dan identifikasi para stakeholder HTM
HTM selayaknya membuat daftar mengenai siapa dan apa sajaparastakeholder yang berkepentingan beserta harapan mereka. Dengan mengetahui siapasaja para stakeholder dan apa kepentingannya serta harapan mereka, maka KAP HTM dapatmelakukan penilaian dalam pemenuhan harapan stakeholder melalui pembekalan kepadapara auditor senior dan junior sebelum melakukan audit pada Kimia Farma.
B) Mempertimbangkan kemampuan SDM HTM dengan ekspektasi para stakeholder, danmenilai risiko ketidak sanggupan SDM HTM dalam menjalankan tugas audit.
C) Mengutamakan reputasi KAP HTM
Yaitu dengan berpegang pada nilainilai hypernorm, seperti kejujuran, kredibilitas,reliabilitas, dan tanggung jawab. Faktorfaktor tersebut bisa menjadi kerangka kerja dalammelakukan perbandingan.
Tiga tahapan ini akan menghasilkan data yang memungkinkan pimpinan KAPHTM dapat mengawasi adanya peluang dan risiko etika, sehingga dapat ditemukan carauntuk menghindari dan mengatasi risiko tersebut, serta agar dapat secara strategismengambil keuntungan dari kesempatan tersebut.
2. Menerapkan strategi dan taktik dalam membina hubungan strategisdengan stakeholder
KAP HTM dapat melakukan pengelompokan stakeholder dan meratingnya darisegi kepentingan, dan kemudian menyusun rencana untuk berkolaborasidengan stakeholder yang dapat memberikan dukungan dalam penciptaan strategi, yangdapat memenuhi harapan para stakeholder HTM.
Diposkan oleh LindaPraba di 20.44
1 komentar:
Ade Koswara 28 Juni 2015 00.26
Terima kasih atas share ilmunya
Balas
3/28/2016 My College: TUGAS 3 FRAUD DAN CONTOH KASUS FRAUD
http://lindapraba.blogspot.co.id/2015/01/tugas3frauddancontohkasusfraud.html 7/7
Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Keluar
Beri tahu saya
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: Novia Wardhani (Google)
Publikasikan Pratinjau
FreeWidgetAnimasi
Template Ethereal. Diberdayakan oleh Blogger.