Tugas Fraud Dan Contoh Kasus Fraud

7
3/28/2016 My College: TUGAS 3 FRAUD DAN CONTOH KASUS FRAUD http://lindapraba.blogspot.co.id/2015/01/tugas3frauddancontohkasusfraud.html 1/7 WELCOME TO MY WORLD :) Here is the pages to uploaded and shared all of my task in college ^_^ My College Jumat, 23 Januari 2015 NAMA : LINDA PRABANDARI NPM : 24211108 KELAS : 4EB02 MATA KULIAH : Etika Bisnis Akuntansi Dosen : Misdiyono TUGAS 3 FRAUD DAN CONTOH KASUS FRAUD PENGERTIAN KECURANGAN (FRAUD) Kecurangan (FRAUD) perlu dibedakan dengan kesalahan (Errors). Kesalahan dapat dideskripsikan sebagai “Unintentional Mistakes” (kesalahan yang tidak di sengaja). Kesalahan dapat terjadi pada setiap tahapan dalam pengelolaan transaksi terjadinya transaksi, dokumentasi, pencatatan dari ayatayat jurnal, pencatatan debit kredit, pengikhtisaran proses dan hasil laporan keuangan. Kesalahan dapat dalam banyak bentuk matematis. Kritikal, atau dalam aplikasi prinsipprinsip akuntansi. Terdapat kesalahan jabatan atau kesalahan karena penghilangan / kelalaian, atau kesalahan dalam interprestasi fakta. “ Commission ” merupakan kesalahan prinsip (error of principle), seperti perlakuan pengeluaran pendapatan sebagai pengeluaran modal. Sedangkan “Omission” berarti bahwa suatu item tidak dimasukkan sehingga menyebabkan informasi tidak benar. Apabila suatu kesalahan adalah disengaja, maka kesalahan tersebut merupakan kecurangan (FRAUDulent). Istilah “Irregulary” merupakan kesalahan penyajian keuangan yang disengaja atas informasi keuangan. G.Jack Bologna, Robert J.Lindquist dan Joseph T.Wells mendifinisikan kecurangan FRAUD is criminal deception intended to financially benefit the deceiver ( 1993,hal 3 )” yaitu kecurangan adalah penipuan kriminal yang bermaksud untuk memberi manfaat keuangan kepada si penipu. Kriminal disini berarti setiap tindakan kesalahan serius yang dilakukan dengan maksud jahat. Dan dari tindakan jahat tersebut ia memperoleh manfaat dan merugikan korbannya secara financial. Biasanya kecurangan mencakup tiga langkah yaitu (1) tindakan/theact., (2) Penyembunyian atau the concealment dan (3) konversi atau the conversion. Misalnya pencurian atas harta persediaan adalah tindakan, kemudian pelaku akan menyembunyikan kecurangan tersebut misalnya dengan membuat bukti transaksi pengeluaran fiktif. FRAUD (kecurangan) adalah tindakan ilegal yang dilakukan satu orang atau sekelompok orang secara sengaja atau terencana yang menyebabkan orang atau kelompok mendapat keuntungan, dan merugikan orang atau kelompok lain.FRAUDulent financial reporting (kecurangan laporan keuangan) adalah salah saji atau pengabaian jumlah dan pengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu para pemakai laporan. Kecurangan dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu : a. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement FRAUD). Kecurangan Laporan Keuangan dapat didefinisikan sebagai kecurangan yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material Laporan Keuangan yang merugikan investor dan kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat financial atau kecurangan non financial. b. Penyalahgunaan aset (Asset Misappropriation). Penyalahagunaan aset dapat digolongkan ke dalam ‘Kecurangan Kas’ dan ‘Kecurangan atas Persediaan dan Aset Lainnya’, serta pengeluaranpengeluaran biaya secara curang (FRAUDulent disbursement). c. Korupsi (Corruption). Korupsi dalam konteks pembahasan ini adalah korupsi menurut ACFE, bukannya pengertian korupsi menurut UU Pemberantasan TPK di Indonesia. Menurut ACFE, korupsi terbagi ke dalam pertentangan kepentingan (conflict of interest), suap (bribery), pemberian illegal (illegal gratuity), dan pemerasan (economic extortion). KARAKTERISITK KECURANGAN (FRAUD) TUGAS 3 FRAUD DAN CONTOH KASUS FRAUD My College Gunadarma University Pengikut Studentsite Universitas Gunadarma Watawarga BLOGROL Mengenai Saya 2015 (6) April (1) Januari (5) TUGAS 5 BAGAIMA NA MENGHA DAPI MEA : JOB CEATOR ATAU... TUGAS 4 PERBED AAN ANTARA JOB CREATOR DAN JOB SEEKE... TUGAS 3 FRAUD Arsip Blog Lainnya Blog Berikut» [email protected] Dasbor Keluar

description

contoh kasus fraud dalam auditing

Transcript of Tugas Fraud Dan Contoh Kasus Fraud

Page 1: Tugas Fraud Dan Contoh Kasus Fraud

3/28/2016 My College: TUGAS 3 FRAUD DAN CONTOH KASUS FRAUD

http://lindapraba.blogspot.co.id/2015/01/tugas3frauddancontohkasusfraud.html 1/7

WELCOME TO MY WORLD :) Here is the pages to uploaded and shared all of my task in college ^_^

My CollegeJumat, 23 Januari 2015

NAMA : LINDA PRABANDARI

NPM : 24211108

KELAS : 4EB02

MATA KULIAH : Etika Bisnis Akuntansi

Dosen : Misdiyono 

TUGAS 3FRAUD DAN CONTOH KASUS FRAUD

PENGERTIAN KECURANGAN (FRAUD)Kecurangan  (FRAUD)  perlu  dibedakan  dengan  kesalahan  (Errors).  Kesalahan  dapat

dideskripsikan  sebagai  “Unintentional  Mistakes”  (kesalahan  yang  tidak  di  sengaja).Kesalahan  dapat  terjadi  pada  setiap  tahapan  dalam  pengelolaan  transaksi  terjadinyatransaksi,  dokumentasi,  pencatatan  dari  ayatayat  jurnal,  pencatatan  debit  kredit,pengikhtisaran proses dan hasil  laporan keuangan. Kesalahan dapat dalam banyak bentukmatematis.  Kritikal,  atau  dalam  aplikasi  prinsipprinsip  akuntansi.  Terdapat  kesalahanjabatan atau kesalahan karena penghilangan / kelalaian, atau kesalahan dalam interprestasifakta.  “ Commission ” merupakan kesalahan prinsip  (error of principle),  seperti perlakuanpengeluaran pendapatan sebagai pengeluaran modal. Sedangkan “Omission” berarti bahwasuatu item tidak dimasukkan sehingga menyebabkan informasi  tidak benar. Apabila suatukesalahan adalah disengaja, maka kesalahan tersebut merupakan kecurangan (FRAUDulent).Istilah “Irregulary” merupakan kesalahan penyajian keuangan yang disengaja atas informasikeuangan.

G.Jack Bologna, Robert J.Lindquist dan Joseph T.Wells mendifinisikan  kecurangan“FRAUD is criminal deception intended to financially benefit the deceiver ( 1993,hal 3 )”yaitu  kecurangan  adalah  penipuan  kriminal  yang  bermaksud  untuk  memberi  manfaatkeuangan kepada  si penipu. Kriminal disini berarti  setiap  tindakan kesalahan  serius yangdilakukan dengan maksud  jahat. Dan dari  tindakan  jahat  tersebut  ia memperoleh manfaatdan merugikan  korbannya  secara  financial.  Biasanya  kecurangan mencakup  tiga  langkahyaitu  (1)  tindakan/theact.,  (2)  Penyembunyian  atau  the  concealment  dan  (3)  konversiatau the conversion. Misalnya pencurian atas harta persediaan adalah  tindakan, kemudianpelaku  akan  menyembunyikan  kecurangan  tersebut  misalnya  dengan  membuat  buktitransaksi pengeluaran fiktif.

FRAUD  (kecurangan)  adalah  tindakan  ilegal  yang  dilakukan  satu  orang  atausekelompok orang secara sengaja atau terencana yang menyebabkan orang atau kelompokmendapat  keuntungan,  dan  merugikan  orang  atau  kelompok  lain.FRAUDulent  financialreporting  (kecurangan  laporan  keuangan)  adalah  salah  saji  atau  pengabaian  jumlah  danpengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu para pemakai laporan. Kecurangandibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu :a.         Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement FRAUD).Kecurangan  Laporan  Keuangan  dapat  didefinisikan  sebagai  kecurangan  yang  dilakukanoleh  manajemen  dalam  bentuk  salah  saji  material  Laporan  Keuangan  yang  merugikaninvestor  dan  kreditor.  Kecurangan  ini  dapat  bersifat  financial  atau  kecurangan  nonfinancial.b.        Penyalahgunaan aset (Asset Misappropriation).Penyalahagunaan aset dapat digolongkan ke dalam ‘Kecurangan Kas’ dan ‘Kecurangan atasPersediaan  dan  Aset  Lainnya’,  serta  pengeluaranpengeluaran  biaya  secara  curang(FRAUDulent disbursement).c.         Korupsi (Corruption).Korupsi  dalam  konteks  pembahasan  ini  adalah  korupsi  menurut  ACFE,  bukannyapengertian korupsi menurut UU Pemberantasan TPK di Indonesia. Menurut ACFE,  korupsiterbagi ke dalam pertentangan kepentingan (conflict of interest), suap (bribery), pemberianillegal (illegal gratuity), dan pemerasan (economic extortion).

KARAKTERISITK KECURANGAN (FRAUD)

TUGAS 3 FRAUD DAN CONTOH KASUSFRAUD

 My College

Gunadarma University

Pengikut

Studentsite

Universitas Gunadarma

Watawarga

BLOGROL

Mengenai Saya

▼  2015 (6)►  April (1)

▼  Januari (5)

TUGAS 5BAGAIMANAMENGHADAPIMEA :JOBCEATORATAU...

TUGAS 4PERBEDAANANTARAJOBCREATORDAN JOBSEEKE...

TUGAS 3

FRAUD

Arsip Blog

Lainnya    Blog Berikut» [email protected]   Dasbor   Keluar

Page 2: Tugas Fraud Dan Contoh Kasus Fraud

3/28/2016 My College: TUGAS 3 FRAUD DAN CONTOH KASUS FRAUD

http://lindapraba.blogspot.co.id/2015/01/tugas3frauddancontohkasusfraud.html 2/7

Dilihat  dari  pelaku  FRAUD  auditing  maka  secara  garis  besar  kecurangan  bisadikelompokkan menjadi dua jenis :a.         Oleh pihak perusahaan, yaitu :

Manajemen  untuk  kepentingan  perusahaan,  yaitu  salah  saji  yang  timbul  karenakecurangan  pelaporan  keuangan  (misstatements  arising  from  FRAUDulent  financialreporting,  untuk  menghidari  hal  tersebut  ada  baiknya  karyawan  mengikuti  auditingworkshop  dan FRAUD workshop).  Pegawai  untuk  keuntungan  individu,  yaitu  salah  sajiyang berupa penyalahgunaan.

b.        Oleh pihak di luar perusahaan, yaituPelanggan, mitra usaha, dan pihak asing yang dapat menimbulkan kerugian bagi

perusahaan.PENYEBAB TERJADINYA KECURANGAN (FRAUD)

Penyebab Terjadinya Kecurangan menurut J.S.R. Venables dan KW Impley dalambuku “Internal Audit” (1988, hal 424) mengemukakan kecurangan terjadi karena :a.         Penyebab Utama.  Penyembunyian  (concealment),  Kesempatan  tidak  terdeteksi.  Pelaku  perlu  menilaikemungkinan dari deteksi dan hukuman sebagai akibatnya. Kesempatan/Peluang  (Opportunity),  Pelaku  perlu  berada  pada  tempat  yang  tpat,  waktuyang  tepat  agar mendapatkan keuntungan atas kelemahan khusus dalam system dan  jugamenghindari deteksi.  Motivasi  (Motivation),  Pelaku  membutuhkan  motivasi  untuk  melakukan  aktivitasdemikian, suatu kebutuhan pribadi seperti ketamakan/kerakusan dan motivator yang lain. Daya tarik (Attraction), Sasaran dari kecurangan yang dipertimbangkan perlu menarik bagipelaku.  Keberhasilan  (Success),  Pelaku  perlu menilai  peluang  berhasil,  yang  dapat  diukur  baikmenghindari penuntutan atau deteksi.b.        Penyebab Sekunder.  “A  Perk”,  Kurang  pengendalian,  mengambil  keuntungan  aktiva  organisasidipertimbangkan sebagai suatu tunjangan karyawan.  Hubungan  antar  pemberi  kerja/pekerja  yang  jelek,  Yaitu  saling  kepercayaan  danpenghargaan  telah  gagal.  Pelaku  dapat  mengemukakan  alasan  bahwa  kecurangan  hanyamenjadi kewajibannya.  Pembalasan  dendam  (Revenge),  Ketidaksukaan  yang  hebat  terhadap  organisasi  dapatmengakibatkan pelaku berusaha merugikan organisasi tersebut.  Tantangan  (Challenge),  Karyawan  yang  bosan  dengan  lingkungan  kerja  mereka  dapatmencari stimulasi dengan berusaha untuk “memukul sistem”, sehingga mendapatkan suatuarti  pencapaian  (a  sense  of  achievement),  atau  pembebasan  frustasi  (relief  of  frustation)TandaTanda  Peringatan  Untuk  Kecurangan Meskipun  pada  suatu  kesempatan  pemeriksaintern melakukan penugaan langsung dalam penyelidikan kecurangan yang dicurigai atauaktual,  bagian  yang  lebih  besar  dari  usahanya  yang  berorientasi  kecurangan  merupakansuatu  bagian  yang  integral  dari  penugasan  audit  yang  lebih  luas. Usaha  yng  berorientasipada kecurangan  ini dapat dalam bentuk prosedur khusus,  termasuk dalam program audityang  lebih  luas. Usaha yang berorientasi kecurangan  tersebut dapat  termasuk seluruh darikesiapsiagaan  umum  dari  pemeriksa  intern  ketika  ia  melaksanakan  seluruh  bagian  daripenugasan audit ini. Kesiapsiagaan ini termasuk berbagai area, kondisi dan pengembanganyang memberikan tandatanda peringatan.KEJADIANKEJADIAN YANG MENANDAI TERJADINYA KECURANGAN (FRAUD)

Dibawah ini adalah suatu daftar yang disusun oleh American Institute of CertifiedPublic Accountants  (AICPA)  pada  tahun  1979  mengenai  kondisikondisi  atau  kejadiankejadian yang dapat menandai adanya kecurangan :a.         Manajemen senior yang sangat menguasai/ mendominasi dan terdapat satu atau lebihkondisi berikut atau yang sama : Dewan direksi dan/ atau panitia audit yang tidak efektif. Indikasi dari penolakan manajemen atas pengendalian akuntansi internal yang penting.  Kompensasi  atau  opsi  saham  yang  signifikan  yang  berkaitan  dengan  kinerja  yangdilaporkan  atau  terhadap  transaksi  khusus,  yaitu  manajemen  senior  mempunyaipengendalian nyata atau penuh. Indikasi kesulitan keuangan pribadi dari manajemen senior.  Perebutan  perwalian  yang  melibatkan  pengendalian  perusahaan  atau  status  darimanajemen senior.b.        Kemerosotan atau kemunduran dari mutu pendapatan yang dibuktikan oleh :  Penurunan  dalam volume  atau mutu  penjualan  (misalnya,  risiko  kredit  yang meningkatatau penjualan sama dengan atau dibawah harga pokok). Perubahan yang signifikan dalam praktik usaha. Kepentingan yang berlebihan oleh manajemen senior dalam laba per saham (EPS/Earningsper Share) yang dipengaruhi oleh pilihan akuntansi.c.         Kondisi usaha yang dapat menciptakan tekanan yang tidak biasa : Modal kerja yang tidak memadai. Kelenturan/  fleksibilitas yang kecil  dalam pembatasan hutang,  seperti  rasio modal kerjadan keterbatasan dalam pinjaman tambahan. Perluasan atau ekspansi yang cepat dari suatu produk atau lini usaha yang menyolok sekalidengan melebihi ratarata industri.  Investasi  yang besar dari  sumber daya pemisahan dalam  suatu  industri  yang mengalami

LindaPraba

Linda. 18 yo. Female.Interest: Entertainment,Movies, Klovers(ELF).Study: Acounting ofGunadarma University(2011now)

Lihat profil lengkapku

FRAUDDANCONTOHKASUSFRAUD

TUGAS 2AnalisisDeskriptifEtikaProfesiAkuntans...

TUGAS 1AnalisisStrengths,Weakness,Opportuniti...

►  2014 (5)

►  2013 (18)

►  2012 (8)

Music Playlist at MixPod.com

My Playlist

Music Playlist

Page 3: Tugas Fraud Dan Contoh Kasus Fraud

3/28/2016 My College: TUGAS 3 FRAUD DAN CONTOH KASUS FRAUD

http://lindapraba.blogspot.co.id/2015/01/tugas3frauddancontohkasusfraud.html 3/7

perubahan cepat,seperti suatu industri yang bertekhnologi tinggi.d.                Struktur  korporat  yang  rumit,  yaitu  kompleksitas  yang  terjadi  tidak  tampakdiperlukan oleh operasi atau ukuran perusahaan.e.                  Lokasi  usaha  yang  menyebar  secara  luas  disertai  oleh  manajemen  yangdidesentralisasi secara ketat dengan system pelaporan tanggungjawab yang tidak memadai.f.         Kekurangan staf yang tampak memerlukan karyawan tertentu bekerja pada jam yangtidak biasa, tidak memerlukan cuti dan/atau melakukan kerja lembur yang substansial.g.        Tingkat perputaran yang tinggi dalam posisi keuangan penting, seperti bendaharawanatau kontroler.h.        Sering terjadi perubahan auditor atau penasihat hukum.i.          Kelemahan material yang diketahui dalam pengendalian intern yang dapat secarapraktis dikoreksi akan tetapi tidak diperbaiki, seperti :  Akses  terhadap  peralatan  computer  atau  alat  pemasukan  data  elektronik  tidak  cukupdikendalikan. Kewajiban yang tidak sesuai/bertentangan tetapi tidak digabungkan.j.          Terdapat transaksi yang material dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewaatau terdapat transaksi yang mencakup benturan kepentingan.k.        Pengumuman yang terlalu cepat atau premature atas hasil operasi atau pengharapanmasa depan yang positif.l.          Prosedur penelaahan analitis mengungkapkan fluktuasi yang signifikan yang tidakdapat secara wajar dijelaskan, seperti: Saldo akun yang material. Antar hubungan keuangan dan operasional. Selisih perhitungan persediaan. Tingkat perputaran persediaan.m.      Transaksi besar yang tidak biasa, khususnya pada akhir tahun, dengan pengaruh yangmaterial atas pendapatan.n.        Pembayaran besar yang tidak biasa berhubungan dengan jasa yang diberikan dalamusaha normal kepada pengacara, agen, atau pihak lain (termasuk karyawan).o.        Kesulitan dalam memperoleh bukti audit yang berhubungan dengan : Ayat jurnal yang tidak biasa atau tidak dapat dijelaskan. Dokumentasi dan/atau otorisasi yang tidak lengkap atau hilang. Pengubahan dalam dokumentasi atau akun.p.                Dalam  pelaksanaan  pengujian  laporan  keuangan  masalah  yang  tidak  dapatdiramalkan ditemukan, seperti:  Tekanan  klien  untuk  menyelesaikan  audit  dalam  waktu  singkat  yang  tidak  biasa  ataudalam kondisi yang sulit. Situasi pemindahan yang mendadak. Tanggapan yang bersifat mengelakkan dari manajemen terhadap penyelidikan audit.

SALAH SAJI YANG TIMBUL KARENA KECURANGAN PELAPORAN KEUANGANKecurangan  pelaporan  keuangan  biasanya  dilakukan  karena  dorongan  dan

ekspektasi  terhadap  prestasi  kerja manajemen.  Salah  saji  yang  timbul  karena  kecuranganterhadap pelaporan keuangan  lebih dikenal dengan  istilah irregularities  (ketidakberesan).Bentuk kecurangan seperti ini seringkali dinamakan kecurangan manajemen (managementFRAUD),  misalnya  berupa  :  manipulasi,  pemalsuan,  atau  pengubahan  terhadap  catatanakuntansi atau dokumen pendukung yang merupakan sumber penyajian laporan keuangan.Kesengajaan dalam salah menyajikan atau sengaja menghilangkan (intentional  omissions)suatu transaksi, kejadian, atau informasi penting dari laporan keuangan, untuk itu sebaiknyaanda  mengikuti  auditing  workshop  dan  FRAUD  workshop.  Salah  saji  yang  berupapenyalahgunaan  aktiva.  Kecurangan  jenis  ini  biasanya  disebut  kecurangan  karyawan(employee  FRAUD).  Salah  saji  yang  berasal  dari  penyalahgunaan  aktiva  meliputipenggelapan  aktiva  perusahaan  yang  mengakibatkan  laporan  keuangan  tidak  disajikansesuai dengan prinsipprinsip akuntansi yang berlaku umum. Penggelapan aktiva umumnyadilakukan  oleh  karyawan  yang  menghadapi  masalah  keuangan  dan  dilakukan  karenamelihat  adanya  peluang  kelemahan  pada  pengendalian  internal  perusahaan  sertapembenaran  terhadap  tindakan  tersebut.  Contoh  salah  saji  jenis  ini  adalah  Penggelapanterhadap penerimaan kas, Pencurian aktiva perusahaan, Markup harga dan Transaksi “tidakresmi”.

STUDI KASUS PELANGGARARAN PROFESI AKUNTANSI

“Skandal Manipulasi Laporan Keuangan PT. Kimia Farma Tbk”

Permasalahan

PT  Kimia  Farma  adalah  salah  satu  produsen  obatobatan  milik  pemerintah  diIndonesia.  Pada  audit  tanggal  31  Desember  2001,  manajemen  Kimia  Farma  melaporkanadanya  laba  bersih  sebesar  Rp  132  milyar,  dan  laporan  tersebut  di  audit  oleh  HansTuanakotta  &  Mustofa  (HTM). Akan  tetapi,  Kementerian  BUMN  dan  Bapepam  menilaibahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. Setelah dilakukanaudit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan keuangan Kimia Farma 2001 disajikan kembali(restated), karena telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar. Pada laporan keuanganyang  baru,  keuntungan  yang  disajikan  hanya  sebesar Rp  99,56 miliar,  atau  lebih  rendah

Page 4: Tugas Fraud Dan Contoh Kasus Fraud

3/28/2016 My College: TUGAS 3 FRAUD DAN CONTOH KASUS FRAUD

http://lindapraba.blogspot.co.id/2015/01/tugas3frauddancontohkasusfraud.html 4/7

sebesar Rp 32,6 milyar, atau 24,7% dari  laba awal yang dilaporkan. Kesalahan  itu  timbulpada unit Industri Bahan Baku yaitu kesalahan berupa overstated penjualan sebesar Rp 2,7miliar,  pada  unit  Logistik  Sentral  berupa  overstated  persediaan  barang  sebesar  Rp  23,9miliar, pada unit Pedagang Besar Farmasi berupa overstatedpersediaan sebesar Rp 8,1 miliardan overstated penjualan sebesar Rp 10,7 miliar.

Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan  timbul karena nilai yangada  dalam  daftar  harga  persediaan  digelembungkan.  PT  Kimia  Farma,  melalui  direkturproduksinya, menerbitkan dua buah daftar harga persediaan (master prices) pada tanggal 1dan  3  Februari  2002. Daftar  harga  per  3  Februari  ini  telah  digelembungkan  nilainya  dandijadikan  dasar  penilaian  persediaan  pada  unit  distribusi  Kimia  Farma  per  31  Desember2001.  Sedangkan  kesalahan  penyajian  berkaitan  dengan  penjualan  adalah  dengandilakukannya pencatatan ganda atas penjualan. Pencatatan ganda tersebut dilakukan padaunitunit  yang  tidak  disampling  oleh  akuntan,  sehingga  tidak  berhasil  dideteksi.Berdasarkan  penyelidikan  Bapepam,  disebutkan  bahwa  KAP  yang  mengaudit  laporankeuangan  PT  Kimia  Farma  telah  mengikuti  standar  audit  yang  berlaku,  namun  gagalmendeteksi  kecurangan  tersebut.  Selain  itu,  KAP  tersebut  juga  tidak  terbukti  membantumanajemen melakukan kecurangan tersebut.

Selanjutnya diikuti dengan pemberitaan di harian Kontan yang menyatakan bahwaKementerian BUMN memutuskan penghentian proses divestasi saham milik Pemerintah diPT  KAEF  setelah  melihat  adanya  indikasi  penggelembungan  keuntungan  (overstated)dalam  laporan  keuangan  pada  semester  I  tahun  2002.  Dimana  tindakan  ini  terbuktimelanggar Peraturan Bapepam No.VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuanganpoin  2  –  Khusus  huruf  m  –  Perubahan  Akuntansi  dan  Kesalahan  Mendasar  poin  3)Kesalahan Mendasar, sebagai berikut:

“Kesalahan  mendasar  mungkin  timbul  dari  kesalahan  perhitungan  matematis,kesalahan  dalam  penerapan  kebijakan  akuntansi,  kesalahan  interpretasi  fakta  dankecurangan atau kelalaian.

Dampak  perubahan  kebijakan  akuntansi  atau  koreksi  atas  kesalahan  mendasarharus diperlakukan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali (restatement)untuk periode yang telah disajikan sebelumnya dan melaporkan dampaknya terhadap masasebelum  periode  sajian  sebagai  suatu  penyesuaian  pada  saldo  laba  awal  periode.Pengecualian dilakukan apabila dianggap tidak praktis atau secara khusus diatur lain dalamketentuan masa transisi penerapan standar akuntansi keuangan baru”.

Sanksi dan Denda

Sehubungan  dengan  temuan  tersebut,  maka  sesuai  dengan  Pasal  102  Undangundang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal jo Pasal 61 Peraturan Pemerintah Nomor45  tahun  1995  jo  Pasal  64  Peraturan  Pemerintah  Nomor  45  tahun  1995  tentangPenyelenggaraan  Kegiatan  di  Bidang  Pasar Modal  maka  PT  Kimia  Farma  (Persero)  Tbk.dikenakan sanksi administratif berupa denda yaitu sebesar Rp. 500.000.000, (lima ratus jutarupiah).

Sesuai Pasal 5 huruf n UndangUndang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, maka:

1. Direksi Lama PT Kimia Farma (Persero) Tbk. periode 1998 – Juni 2002 diwajibkanmembayar  sejumlah  Rp  1.000.000.000,  (satu miliar  rupiah)  untuk  disetor  ke  KasNegara,  karena  melakukan  kegiatan  praktek  penggelembungan  atas  laporankeuangan per 31 Desember 2001.

2. Sdr. Ludovicus Sensi W, Rekan KAP Hans Tuanakotta dan Mustofa selaku auditor PTKimia  Farma  (Persero)  Tbk.  diwajibkan  membayar  sejumlah  Rp.  100.000.000,(seratus juta rupiah) untuk disetor ke Kas Negara, karena atas risiko audit yang tidakberhasil mendeteksi adanya penggelembungan laba yang dilakukan oleh PT KimiaFarma  (Persero)  Tbk.  tersebut,  meskipun  telah  melakukan  prosedur  audit  sesuaidengan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), dan tidak diketemukan adanyaunsur  kesengajaan.  Tetapi,  KAP  HTM  tetap  diwajibkan  membayar  denda  karenadianggap telah gagal menerapkan Persyaratan Profesional yang disyaratkan di SPAPSA  Seksi  110  –  Tanggung  Jawab  &  Fungsi  Auditor  Independen,  paragraf  04Persyaratan  Profesional,  dimana  disebutkan  bahwa  persyaratan  profesional  yangdituntut  dari  auditor  independen  adalah  orang  yang  memiliki  pendidikan  danpengalaman berpraktik sebagai auditor independen.

Keterkaitan Akuntan Terhadap Skandal PT Kimia Farma Tbk.

Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) melakukan pemeriksaan atau penyidikanbaik atas manajemen lama direksi PT Kimia Farma Tbk. ataupun terhadap akuntan publikHans Tuanakotta dan Mustofa (HTM). Dan akuntan publik (Hans Tuanakotta dan Mustofa)harus  bertanggung  jawab,  karena  akuntan  publik  ini  juga  yang  mengaudit  Kimia  Farmatahun buku 31 Desember 2001 dan dengan yang interim 30 Juni tahun 2002.

Pada  saat  audit  31  Desember  2001  akuntan  belum  menemukan  kesalahanpencatatan  atas  laporan  keuangan. Tapi  setelah  audit  interim  2002  akuntan  publik HansTuanakotta  Mustofa  (HTM)  menemukan  kesalahan  pencatatan  alas  laporan  keuangan.Sehingga Bapepam sebagai lembaga pengawas pasar modal bekerjasama dengan DirektoratAkuntansi  dan  Jasa  Penilai  Direktorat  Jenderal  Lembaga  Keuangan  yang  mempunyaikewenangan  untuk  mengawasi  para  akuntan  publik  untuk  mencari  buktibukti  atas

Page 5: Tugas Fraud Dan Contoh Kasus Fraud

3/28/2016 My College: TUGAS 3 FRAUD DAN CONTOH KASUS FRAUD

http://lindapraba.blogspot.co.id/2015/01/tugas3frauddancontohkasusfraud.html 5/7

keterlibatan akuntan publik dalam kesalahan pencatatan laporan keuangan pada PT. KimiaFarma Tbk. untuk tahun buku 2001.

Namun  dalam  hal  ini  seharusnya  akuntan  publik  bertindak  secara  independenkarena  mereka  adalah  pihak  yang  bertugas  memeriksa  dan  melaporkan  adanyaketidakwajaran  dalam  pencatatan  laporan  keuangan.  Dalam  UU  Pasar  Modal  1995disebutkan apabila di temukan adanya kesalahan, selambatlambamya dalam tiga hari kerja,akuntan publik harus sudah melaporkannya ke Bapepam. Dan apabila temuannya tersebuttidak  dilaporkan maka  auditor  tersebut  dapat  dikenai  pidana,  karena  ada  ketentuan  yangmengatur bahwa setiap profesi akuntan itu wajib melaporkan temuan kalau ada emiten yangmelakukan  pelanggaran  peraturan  pasar  modal.  Sehingga  perlu  dilakukan  penyajiankembali laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk. dikarenakan adanya kesalahan pencatatanyang mendasar, akan tetapi kebanyakan auditor mengatakan bahwa mereka telah mengauditsesuai  dengan  standar  profesional  akuntan  publik.  Akuntan  publik  Hans  Tuanakotta  &Mustofa  ikut  bersalah  dalam  manipulasi  laporan  keuangan,  karena  sebagai  auditorindependen  akuntan  publik  Hans  Tuanakotta  & Mustofa  (HTM)  seharusnya  mengetahuilaporanlaporan yang diauditnya itu apakah berdasarkan laporan fiktif atau tidak.

Keterkaitan Manajemen Terhadap Skandal PT Kimia Farma Tbk

Mantan direksi PT Kimia Farma Tbk. Telah terbukti melakukan pelanggaran dalamkasus  dugaan  penggelembungan  (mark  up)  laba  bersih  di  laporan  keuangan  perusahaanmilik negara untuk tahun buku 2001. Kantor Menteri BUMN meminta agar kantor akuntanitu menyatakan kembali (restated) hasil sesungguhnya dari laporan keuangan Kimia Farmatahun  buku  2001.  Sementara  itu,  direksi  lama  yang  terlibat  akan  dimintapertanggungjawabannya.  Seperti  diketahui,  perusahaan  farmasi  terbesar  di  Indonesia  itutelah  mencatatkan  laba  bersih  2001  sebesar  Rp  132,3  miliar.  Namun  kemudian  BadanPengawas Pasar Modal (Bapepam) menilai, pencatatan tersebut mengandung unsur rekayasadan  telah  terjadi  penggelembungan.  Terbukti  setelah  dilakukan  audit  ulang,  laba  bersih2001 seharusnya hanya sekitar Rp 100 miliar. Sehingga diperlukan lagi audit ulang laporankeuangan per  31 Desember  2001 dan  laporan  keuangan per  30  Juni  2002 yang nantinyaakan dipublikasikan kepada publik.

Setelah hasil audit selesai dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik Hans Tuanakotta& Mustafa,  akan  segera  dilaporkan  ke  Bapepam. Dan Kimia  Farma  juga  siap melakukanrevisi  dan  menyajikan  kembali  laporan  keuangan  2001,  jika  nanti  ternyata  ditemukankesalahan dalam pencatatan. Untuk  itu,  perlu dilaksanakan  rapat umum pemegang  sahamluar  biasa  sebagai  bentuk  pertanggungjawaban  manajemen  kepada  publik.  Meskipunnantinya  laba  bersih Kimia  Farma  hanya  tercantum  sebesar Rp  100 miliar,  investor  akantetap  menilai  bagus  laporan  keuangan.  Dalam  persoalan  Kimia  Farma,  sudah  jelas  yangbertanggung  jawab  atas  terjadinya  kesalahan  pencatatan  laporan  keuangan  yangmenyebabkan laba terlihat dimark up ini, merupakan kesalahan manajemen lama.

Kesalahan Pencatatan Laporan Keuangan Kimia Farma Tahun 2001

Badan  Pengawas  Pasar  Modal  (Bapepam)  menilai  kesalahan  pencatatan  dalamlaporan  keuangan  PT  Kimia  Farma  Tbk.  tahun  buku  2001  dapat  dikategorikan  sebagaitindak  pidana  di  pasar  modal.  Kesalahan  pencatatan  itu  terkait  dengan  adanya  rekayasakeuangan  dan  menimbulkan  pernyataan  yang  menyesatkan  kepada  pihakpihak  yangberkepentingan.  Buktibukti  tersebut  antara  lain  adalah  kesalahan  pencatatan  apakahdilakukan  secara  tidak  sengaja  atau  memang  sengaja  diniatkan.  Tapi  bagaimana  pun,pelanggarannya  tetap  ada  karena  laporan  keuangan  itu  telah  dipakai  investor  untukbertransaksi. Seperti diketahui, perusahaan farmasi  itu sempat melansir  laba bersih sebesarRp 132 miliar dalam laporan keuangan tahun buku 2001. Namun, kementerian Badan UsahaMilik Negara selaku pemegang saham mayoritas mengetahui adanya ketidakberesan laporankeuangan tersebut. Sehingga meminta akuntan publik Kimia Farma, yaitu Hans Tuanakotta& Mustofa  (HTM)  menyajikan  kembali  (restated)  laporan  keuangan  Kimia  Farma  2001.HTM sendiri  telah mengoreksi  laba bersih Kimia Farma  tahun buku 2001 menjadi Rp 99milliar. Koreksi ini dalam bentuk penyajian kembali laporan keuangan itu telah disepakatipara pemegang saham Kimia Farma dalam rapat umum pemegang saham luar biasa. Dalamrapat  tersebut,  akhirnya  pemegang  saham Kimia  Farma  secara  aklamasi menyetujui  tidakmemakai lagi jasa HTM sebagai akuntan publik.

Dampak Terhadap Profesi Akuntan

Aktivitas  manipulasi  pencatatan  laporan  keungan  yang  dilakukan  manajementidak  terlepas  dari  bantuan  akuntan. Akuntan  yang  melakukan  hal  tersebut  memberikaninformasi  yang  menyebabkan  pemakai  laporan  keuangan  tidak  menerima  informasiyang  fair.  Akuntan  sudah  melanggar  etika  profesinya.  Kejadian  manipulasi  pencatatanlaporan  keuangan  yang  menyebabkan  dampak  yang  luas  terhadap  aktivitas  bisnis  yangtidak  fair  membuat  pemerintah  campur  tangan  untuk  membuat  aturan  yang  baru  yangmengatur  profesi  akuntan  dengan  maksud  mencegah  adanya  praktikpraktik  yang  akanmelanggar etika oleh para akuntan publik.

PEMBAHASAN

Keterkaitan Manajemen  Risiko  Etika  disini  adalah  pada  pelaksanaan  audit  olehKAP HTM selaku badan  independen, kesepakatan dan kerjasama dengan klien (PT KimiaFarma Tbk.) dan pemberian opini atas laporan keuangan klien.

Dalam kasus ini, jika dipandang dari sisi KAP HTM, maka urutanstakeholder mana

Page 6: Tugas Fraud Dan Contoh Kasus Fraud

3/28/2016 My College: TUGAS 3 FRAUD DAN CONTOH KASUS FRAUD

http://lindapraba.blogspot.co.id/2015/01/tugas3frauddancontohkasusfraud.html 6/7

ditinjau dari segi kepentingan stakeholderadalah:

1. Klien atau PT Kimia Farma Tbk.

2. Pemegang saham

3. Masyarakat luas

Dalam  kasus  ini,  KAP  HTM  menghadapi  sanksi  yang  cukup  berat  dengandihentikannya jasa audit mereka. Hal ini terjadi bukan karena kesalahan KAP HTM sematayang  tidak  mampu  melakukanreview  menyeluruh  atas  semua  elemen  laporan  keuangan,tetapi  lebih  karena  kesalahan manajemen  Kimia  Farma  yang melakukan  aksi  manipulasidengan penggelembungan nilai persediaan.

Kasus yang menimpa KAP HTM ini adalah risiko inheren dari dijalankannya suatutugas audit. Sedari awal, KAP HTM seharusnya menyadari bahwa kemungkinan besar akanada risiko manipulasi seperti yang dilakukan PT. Kimia Farma, mengingat KAP HTM adalahKAP  yang  telah  berdiri  cukup  lama.  Risiko  ini  berdampak  pada  reputasi  HTM  dimatapemerintah ataupun publik, dan pada akhirnya HTM harus menghadapi konsekuensi risikoseperti hilangnya kepercayaan publik dan pemerintah akan kemampuan HTM, penurunanpendapatan  jasa  audit,  hingga  yang  terburuk  adalah  kemungkinan  di  tutupnya  KantorAkuntan Publik tersebut.

Diluar  risiko  bisnis,  risiko  etika  yang  dihadapi  KAP  HTM  ini  cenderung  padakemungkinan dilakukannya kolaborasi dengan manajemen Kimia Farma dalam manipulasilaporan  keuangan. Walaupun  secara  fakta  KAP  HTM  terbukti  tidak  terlibat  dalam  kasusmanipulasi tersebut, namun hal ini bisa saja terjadi.

Sesuai dengan  teori yang  telah di paparkan diatas, manajemen  risiko yang dapatditerapkan oleh KAP HTM antara  lain adalah dengan mengidentifikasi dan menilai  risikoetika,  serta  menerapkan  strategi  dan  taktik  dalam  membina  hubungan  strategisdenganstakeholder.

1. Mengidentifikasi dan menilai risiko etika

Dalam  kasus  antara  KAP  HTM  dan  Kimia  Farma  ini,  pengidentifikasian  danpenilaian risiko etika dapat diaplikasikan pada tindakan sebagai berikut:

A.) Melakukan penilaian dan identifikasi para stakeholder HTM

HTM  selayaknya  membuat  daftar  mengenai  siapa  dan  apa  sajaparastakeholder  yang  berkepentingan  beserta  harapan  mereka.  Dengan  mengetahui  siapasaja para stakeholder dan apa kepentingannya serta harapan mereka, maka KAP HTM dapatmelakukan  penilaian  dalam pemenuhan  harapan  stakeholder melalui  pembekalan  kepadapara auditor senior dan junior sebelum melakukan audit pada Kimia Farma.

B) Mempertimbangkan  kemampuan  SDM HTM dengan  ekspektasi  para  stakeholder,  danmenilai risiko ketidak sanggupan SDM HTM dalam menjalankan tugas audit.

C) Mengutamakan reputasi KAP HTM

Yaitu dengan berpegang pada nilainilai hypernorm, seperti kejujuran, kredibilitas,reliabilitas, dan tanggung jawab. Faktorfaktor tersebut bisa menjadi kerangka kerja dalammelakukan perbandingan.

Tiga  tahapan  ini  akan  menghasilkan  data  yang  memungkinkan  pimpinan  KAPHTM  dapat mengawasi  adanya  peluang  dan  risiko  etika,  sehingga  dapat  ditemukan  carauntuk  menghindari  dan  mengatasi  risiko  tersebut,  serta  agar  dapat  secara  strategismengambil keuntungan dari kesempatan tersebut.

2.  Menerapkan  strategi  dan  taktik  dalam  membina  hubungan  strategisdengan stakeholder

KAP  HTM  dapat  melakukan  pengelompokan  stakeholder  dan  meratingnya  darisegi  kepentingan,  dan  kemudian  menyusun  rencana  untuk  berkolaborasidengan  stakeholder  yang  dapat  memberikan  dukungan  dalam  penciptaan  strategi,  yangdapat memenuhi harapan para stakeholder HTM.

Diposkan oleh LindaPraba di 20.44 

1 komentar:

Ade Koswara 28 Juni 2015 00.26

Terima kasih atas share ilmunya

Balas

Page 7: Tugas Fraud Dan Contoh Kasus Fraud

3/28/2016 My College: TUGAS 3 FRAUD DAN CONTOH KASUS FRAUD

http://lindapraba.blogspot.co.id/2015/01/tugas3frauddancontohkasusfraud.html 7/7

Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Keluar

  Beri tahu saya

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai:  Novia Wardhani (Google)

Publikasikan   Pratinjau

FreeWidgetAnimasi

Template Ethereal. Diberdayakan oleh Blogger.