Tugas Filsafat Ilmu, Prof Djoko Nurkamto

21
BAHAN DISKUSI Tugas Mata Kuliah : Filsafat Sains (PPN 501) Oleh : Theresia Widiastuti T62 130 2002 0

Transcript of Tugas Filsafat Ilmu, Prof Djoko Nurkamto

Page 1: Tugas Filsafat Ilmu, Prof Djoko Nurkamto

BAHAN DISKUSI

Tugas Mata Kuliah :Filsafat Sains

(PPN 501)

Oleh :Theresia Widiastuti

T62 130 2002

PROGRAM DOKTOR (S3) PENYULUHAN PEMBANGUNAN / PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PROGRAM PASCASARJANA UNSApril 2013

0

Page 2: Tugas Filsafat Ilmu, Prof Djoko Nurkamto

PENGANTAR

Tulisan ini merupakan tugas pertama pada matakuliah Filsafat Sains (PPN

501). Isinya menjawab 39 pertanyaan dari Prof Dr. Joko Nurkamto, M.Pd

sebagai bahan diskusi, yang diambil dari materi perkuliahan, beberapa

pustaka terkait, serta artikel yang diperoleh melalui internet.

Surakarta, 15 April 2013

Penulis

1

Page 3: Tugas Filsafat Ilmu, Prof Djoko Nurkamto

DAFTAR ISI

Halama

n

Halaman

Judul………………………………………

0

Pengantar…………………………………

…………..

1

Daftar

Isi……………………………………………

….

2

Pertanyaan

No.1……………………………………

3

Pertanyaan

No.2…………………………………..

5

Pertanyaan

No.3…………………………………..

7

Pertanyaan

No.4…………………………………..

8

Pertanyaan

No.5…………………………………..

9

Pertanyaan

No.6…………………………………..

10

Pertanyaan

No.7……………………………………

11

2

Page 4: Tugas Filsafat Ilmu, Prof Djoko Nurkamto

Pertanyaan

No.8…………………………………..

13

Bahan

Baca…………………………………………

..

14

1 a. Apa yang anda pahami tentang pengertian ilmu ?

Ilmu sama dengan pengetahuan; suatu bidang yang disusun

secara bersistem menurut metode-metode tertentu di bidang

(pengetahuan) (KBBI, 1990:324).

Ilmu merupakan perwujudan kebudayaan manusia yang

mengacu pad aktivitas pemikiran atau riset, metode ilmiah dan

pengetahuan.

Science is Systematic study of anything that can be examined,

tested, and verified (materi kuliah Filsafat Ilmu, Senin 8 April

2013).

Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang disusun secara

konsisten dan kebenarannya telah teruji secara empiris.

3

Page 5: Tugas Filsafat Ilmu, Prof Djoko Nurkamto

(Stefanus Supriyanto, 2013: 42)

Ilmu membatasi diri pada pengkajian objek yang berada dalam

lingkup pengalaman manusia.

Bersifat objektif atau terukur, pragmatis atau tidak mencari

kebenaran yang absolute tetapi kebenaran yang bermanfaat

bagi manusia pada perkembangan tertentu, dan konsisten atau

penemuan yang satu didasarkan kepada penemuan-penemuan

sebelumnya.

b. Apa ciri-ciri ilmu ?

Empiris : hasil yang diperoleh berdasarkan fakta aktual yang

bisa ditangkat oleh indera (observasi, percobaan), dan rasional.

Sistematik : pengetahuan yang telah tersusun dan teratur,

serta ada hubungannya dengan pengetahuan sebelumnya.

Obyektif dan universal : apa adanya tanpa ada unsur subyektif

dari penelaahnya, serta berlaku di banyak tempat.

Analisis : pengetahuan dapat diurai secara rinci → dapat

dipelejari sifat, hubungan, dan peranannya.

Verifikatif : dapat diteliti kembali kebenarannya dari hasil

penelitian sebelumnya.

Dapat dikomunikasikan atau didiskusikan.

c. Apakah anda setuju bahwa objek ilmu adalah segala sesuatu yang

bersifat fisikal, yang dapat diamati, diukur, dan diulangi ?

Ya setuju, sebab sumber informasi dalam ilmu adalah

berdasarkan indera rasa : mata, pendengaran, sentuhan, dan

seterusnya; yang dapat dilihat secara visualnya, dapat didengar

karena berupa suara, dapat diraba karena mempunyai massa,

dan seterusnya.

d. Apa yang membedakan ilmu dari agama dan seni dilihat dari

objeknya ?

Ilmu adalah sekumpulan pengetahuan yang diorganisir secara

sistematis berdasarkan pengalaman dan pengamatan yang

kemudian dihubungkan berdasarkan pemikiran yang cermat

dan teliti serta dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan

4

Page 6: Tugas Filsafat Ilmu, Prof Djoko Nurkamto

metode tertentu. Ilmu membatasi diri pada pengkajian obyek

yang berada dalam lingkup pengalaman manusia.

Agama adalah upaya manusia untuk mengenal dan

menyembah Ilahi (yang dipercayai dapat memberi keselamatan

serta kesejahteraan hidup dan kehidupan kepada manusia);

upaya tersebut dilakukan dengan berbagai ritus (secara pribadi

dan bersama) yang ditujukan kepada Ilahi. Agama memasuki

daerah penjelajahan yang bersifat transendental yang berada

di luar pengalaman manusia.

Seni :

o Dalam KBBI memiliki pengertian kesanggupan akal untuk

menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi.

o Dalam Ensiklopedia Indonesia, seni adalah penciptaan

segala hal atau benda yang karena keindahannya orang

senang melihatnya atau mendengarnya.

o Menurut Aristoteles, seni adalah peniruan terhadap alam

tetapi sifatnya harus ideal.

o Menurut Ki Hajar Dewantara, seni merupakan perbuatan

manusia yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah

sehinga dapat menggerakkan jiwanya.

o Matius Ali dalam Estetika, Sebuah Pengantar Filsafat

Keindahan,

Seni adalah ungkapan emosi atau ungkapan perasaan

seniman.

Dapat disimpulkan seni adalah suatu penciptaan

berdasarkan pengalaman yang berujung pada

keindahan, yang dapat ditangkap oleh indera.

Seni adalah kenikmatan hidup, Agama berarti kasih sayang.

Ilmu berarti kebenaran dan akal. Manusia membutuhkan

ketiganya, karena manusia terlahir dengan dari kasih sayang

dan dianugerahi akal dan budi.

2 a. Bagaimana anda memetakan perkembangan ilmu dari masa purba

hingga masa kini ?

5

Page 7: Tugas Filsafat Ilmu, Prof Djoko Nurkamto

Dalam buku Filsafat Ilmu, perkembangan ilmu pengetahuan

dikelompokkan atas 5 zaman, yaitu: purba, penyelidikan,

pertengahan, modern, kontemporer (2013:3).

b. Apa yang menjadi ciri utama dari setiap masa atau periode

perkembangan ilmu ?

Zaman purba pengetahuan dari apa yang dilihat.

Zaman penyelidikan dialog dan logika.

Zaman pertengahan teologi.

Zaman modern metode berpikir.

Zaman kontemporer relativisme.

c. Siapa tokoh-tokoh ilmuwan pada setiap masa atau periode

perkembangan ilmu ?

Zaman purba dibagi menjadi zaman pra-sejarah dan zaman

sejarah → belum ada tokoh pada zaman ini.

o Prasejarah → ditandai dengan pengetahuan apa dan

bagaimana melalui kemampuan : mengamati, membeda-

bedakan, memilih, melakukan percobaan berdasarkan

prinsip trial and error.

o Sejarah (15.000 – 600 SM) → mulai memiliki kemampuan

membaca, menulis, dan berhitung.

Zaman penyelidikan (600 dan 200 SM → di zaman ini dikenal

filsuf-filsuf Yunani yang satu dengan lainnya memiliki

hubungan, yaitu Socrates (470 – 399 SM) dengan metode

dialektis atau dialog; merupakan guru dari Plato (427 – 347 SM)

yang menumpukan ajarannya tentang ‘ide’; dan Aristoteles

(382 – 322 SM) yang merupakan murid Plato, dikenal sebagai

pelopor logika deduktif yang menitikberatkan pada rasionalitas.

Zaman pertengahan atau zaman Renaissance (14 – 17 SM)

yang ditandai dengan tampilnya theolog di lapangan ilmu

pengetahuan → para ilmuwan terkait dengan aktivitas

keagamaan → bangkitnya kembali pemikiran bebas dari

dogma-dogma agama.

Zaman Modern (17 – 9M) dengan tokohnya Rene Descartes

6

Page 8: Tugas Filsafat Ilmu, Prof Djoko Nurkamto

(1598-1650) dan Isaac Newton (1643-1727) → yang

mewariskan suatu metode berpikir yang menjadi landasan

berpikir ilmu pengetahuan modern, yaitu :

o Tidak menerima apapun sebagai hal yang benar kecuali

memang diyakini sendiri bahwa memang benar.

o Memilah-milah masalah menjadi bagian-bagian terkecil

untuk mempermudah penyelesaian (analisis).

o Berpikir runtut mulai dari yang paling sederhana sampai

yang paling rumit.

o Perincian yang lengkap dan pemeriksaan menyeluruh

diperlukan supaya tidak ada yang terlupakan.

Zaman Kontemporer (abad 20 dan seterusnya), dengan tokoh

Albert Einstain seorang ahli fisika yang menyatakan bahwa

alam itu tak terhingga besarnya dan tak terbatas. Ia disebut

sebagai tokoh relativisme.

d. Apa kontribusi yang menonjol dari tokoh-tokoh ilmuwan tersebut di

masanya ?

Thales adalah orang yang pertama kali memikirkan tentang

asal mula terjadinya alam semesta dianggap sebagai perintis

filsafat alam (natural philosophy).

Socrates dikenal dengan dialognya.

Plato dikenal dengan pemikiran etika dan metafisika.

Aristoteles memelopori penyelidikan ihwal logika, memperkaya

hampir tiap cabang falsafah dan memberi sumbangsih tak

terperikan besarnya terhadap ilmu pengetahuan.

Socrates, Plato, dan Aristoteles mencari kebenaran melalui

diskusi, dialog berdasarkan nalar.

Rene Descartes bapak Filsafat Modern semuanya tidak ada

yang pasti, kecuali kenyataan bahwa seseorang bisa berpikir.

Galileo Galilei hukum gerak matahari mengitari bumi.

Immanuel Kant filsuf Jerman yang mengeksplorasi tentang

dunia pengalaman.

e. Apakah perkembangan ilmu memiliki percepatan yang sama dalam

7

Page 9: Tugas Filsafat Ilmu, Prof Djoko Nurkamto

periode ?

Tidak, percepatan perkembangan setiap ilmu tergantung pada

bidang keilmuannya.

3 a. Dengan cara apa ilmu dikembangkan ?

Ilmu dikembangkan melalui cara penelitian ilmiah dengan

menggunakan berbagai pendekatan, strategi, dan model

penelitian.

b. Apa yang dimaksud dengan metode ilmiah ?

Metode ilmiah merupakan perpaduan metode kuantitatif,

kualitatif, dan verifikatif, sehingga dikenal sebagai metode

logiko-hipotetiko-verifikatif (Penggabungan atau pemaduan dua

penalaran dengan jembatan hipotesis).

Sebagai proses untuk kegiatan penelitian (aktivitas/kegiatan

ilmiah) yang menggunakan pendekatan deduktif-induktif-

verifikatif.

c. Bagaimana metode ilmiah teraplikasikan dalam penelitian ilmiah ?

Metode ilmiah teraplikasikan dalam penelitian ilmiah melalui

langkah-langkah yang merupakan proses penelitian, dimulai

dengan identifikasi masalah, perumusan masalah, menetapkan

tujuan, dan seterusnya. Proses tersebut bergantung pada

metode apa yang digunakan, yakni kuantitatif, kualitatif, atau

gabungan dari keduanya.

d. Apa yang Anda pahami tentang pengertian penelitian?

Penelitian adalah proses ilmiah yang mencakup sifat formal dan

intensif. Karakter formal dan intensif karena mereka terikat

dengan aturan, urutan, maupun cara penyajiannya agar

memperoleh hasil yang diakui dan bermanfaat bagi kehidupan

manusia. Intensif dengan menerapkan ketelitian dan ketepatan

dalam melakukan proses penelitian agar memperoleh hasil

yang dapat dipertanggungjawabkan, memecahkan problem

melalui hubungan sebab dan akibat, dapat diulang kembali

dengan cara yang sama dan hasil sama.

e. Apa perbedaan antara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif ?

8

Page 10: Tugas Filsafat Ilmu, Prof Djoko Nurkamto

Penelitian kuantitatif berangkat dari teori menuju data, dan

berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang

digunakan sedangkan penelitian kualitatif peneliti bertolak dari

data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas,

dan berakhir dengan suatu “teori”.

4 a. Apa yang dimaksud dengan kebenaran ilmiah ?

Kebenaran Ilmiah adalah kebenaran terbuka atau dengan kata

lain setiap individu berhak menguji melalui proses penelitian

yang ilmiah. Kebenaran ilmiah muncul dari hasil penelitian

ilmiah dengan melalui prosedur baku berupa tahap-tahapan

untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang berupa

metodologi ilmiah yang sesuai dengan sifat dasar ilmu.

b. Apakah ada kebenaran-kebenaran lain selain kebenaran ilmiah?

Ada. Menurut Wallace dalam artikel Rochmadi pada

library.um.ac.id ada beberapa jenis kebenaran lainnya yaitu

kebenaran otorita atau kebenaran pengetahuan yang berasal

dari pernyataan tokoh yang sedang berkuasa; kebenaran logika

atau rasional, yaitu kebenaran pengetahuan yang

diperoleh/berasal dari kaidah dan logika formal atau pola pikir

(rasional) manusia yang kadang tidak perlu dibuktikan;

kebenaran mistik yaitu kebenaran pengetahuan yang diperoleh

atau berasal dari pernyataan yang terkait dengan kepercayaan,

dengan hal-hal gaib seperti kepercayaan terhadap para dewa,

kepercayaan akan adanya roh halus, kepercayaan bahwa ada

hantu, dan sebagainya.

c. Apa perbedaan antara kebenaran ilmiah dan kebenaran religius

dilihat dari sifatnya?

Kebenaran adalah persesuaian antara pengetahuan dan

obyeknya. Para filosof menguji kebenaran dengan teori-teori :

koresponden (persamaan dengan fakta), teori koherensi

(konsistensi), dan teori pragmatis ; dan hasilnya tidak absolut.

Kebenaran Ilmiah.adalah suatu kebenaran yang diperoleh

secara mendalam berdasarkan proses penelitian dan penalaran

9

Page 11: Tugas Filsafat Ilmu, Prof Djoko Nurkamto

logika ilmiah. Persesuaian antara pengetahuan dan obyeknya

itulah yang disebut kebenaran. Artinya pengetahuan itu harus

yang dengan aspek obyek yang diketahui. Jadi pengetahuan

benar adalah pengetahuan obyektif.

Kebenaran ilmiah yaitu suatu kebenaran yang berasal bukti-

bukti atau data-data yang diperoleh dan diuji melalui prosedur

atau metode ilmiah, baik deduktif maupun induktif.

Kebenaran religi adalah kebenaran yang diperoleh dari Yang

Maha Pencipta melalui wahyu yang diturunkan kepada

manusia.

d. Mana yang lebih Anda percayai: kebenaran ilmiah atau kebenaran

religius?

Keduanya. Kebenaran ilmiah, pengalaman-pengalaman yang

didasarkan disamping melalui indara, diolah pula dengan rasio.

Kebenaran religius, kebenaran mutlak yang bersumber dari

Tuhan yang Maha Esa dan dihayati oleh kepribadian dengan

integritas dengan iman dan kepercayaan.

e. Bagaimana Anda memposisikan kebenaran ilmiah di antara

kebenaran-kebenaran lainnya ?

Kebenaran ilmiah bisa disebut milik manusia hasil kerja

“ilmiah” dan melahirkan kebenaran “ilmiah” yang dapat

berkembang pesat tidak mutlak benar. Kebenaran ilmiah

dapat membuktikan kebenaran Illahi dalam banyak kejadian,

seperti contohnya hasil penelitian ilmiah bahan piramida yang

membuktikan kebenaran Al Qur’an

(http://feehas.wordpress.com/2012/10/02/hasil-penelitian-ilmiah-bahan-

piramida-buktikan-kebenaran-al-quran).

5 a. Apa manfaat ilmu bagi kehidupan manusia?

Manfaat ilmu bagi manusia tidak terhitung jumlahnya. Sejak

Nabi Adam hingga sekarang, dari waktu ke waktu ilmu telah

mengubah manusia dan peradabannya. Kehidupan manusia

pun menjadi lebih dinamis dan berwarna. Dengan ilmu,

manusia senantiasa: (1). mencari tahu dan menelaah

10

Page 12: Tugas Filsafat Ilmu, Prof Djoko Nurkamto

bagaimana cara hidup yang lebih baik dari sebelumnya, (2).

menemukan sesuatu untuk menjawab setiap keingintahuannya,

(3). menggunakan penemuan-penemuan untuk membantu

dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

b. Apa perbedaan antara manfaat ilmu dan manfaat agama ?

Manusia sebagai makhluk hidup Tuhan yang paling tinggi

dikaruniai akal budi sehingga memiliki hati dan pikiran. sebagai

pedoman hidup manusia dalam menjalani kehidupan di dunia

dan agama berfungsi untuk mengatur kehidupan manusia

sehinggatercapainya kebahagian ketika di dunia dan di akhirat

kelak ketika manusia telah kembali pada- Nya.

Manfaat Ilmu adalah untuk membantu manusia untuk dapat

menjalani kehidupan ini dengan lebih baik, tidak saja untuk

dirinya tetapi juga untuk sekitarnya, sedangkan agama

bermanfaat untuk membersihkan hati dan jiwa

manusiasehingga menjasi manusia yang berbudi karena agama

mengajarkan kebaikan kepada umatnya. Dengan demikian

manusia dapat menggunakan karunia terindahnya dalam

bentuk akal dan budi.

c. Bagaimana prinsip-prinsip pemanfaatan ilmu ?

Pada dasarnya ilmu telah membawa manfaat luar biasa bagi

kemajuan peradaban umat manusia pada prinsipnya ilmu ada

untuk kebaikan, kesejahteraan, kemudahan, dan seterusnya.

d. Apa yang terjadi apabila prinsip-prinsip tersebut tidak diindahkan ?

Jika prinsip tersebut dilanggar, maka ilmu justru akan menjadi

malapetaka bagi manusia sendiri.

e. Menurut pandangan Anda, apakah pemanfaatan ilmu saat ini sudah

sepenuhnya mampu mewujudkan kesejahteraan hidup umat manusia

?

Belum.

6 a. Apakah ilmu bersifat bebas atau terikat nilai (value) ?

Ilmu pengetahuan tidak bersifat bebas, sebab ilmu tersebut

tercipta dengan adanya pengaruh nilai di luar ilmu itu sendiri,

11

Page 13: Tugas Filsafat Ilmu, Prof Djoko Nurkamto

seperti nilai agama, sosial, moral, politik, ekonomi, dan

sebagainya. Sehingga dapat mengakibatkan munculnya

masalah ketika diterapkan.

Jika terjadi masalah maka penyebabnya adalah karena ilmu

pengetahuan tidak disusun sungguh-sungguh berdasarkan

kebenaran ilmiah.

b. Pada dimensi apa kegiatan keilmuan bebas atau terikat nilai:

ontologi, epistemologi, aksiologi, atau ketiga-tiganya ?

Dimensi ontology obyek ilmu batas-batas kajian ilmu yang

membedakan ilmu yang satu dengan lainnya; dimensi

epistimologi 0byek pengembangan ilmu ; aksiologi

pemanfaatan keilmuan; dengan kata lain keilmuan bebas atau

terikat nilai adalah pada kegiatan ketiganya.

c. Apa yang dimaksud dengan nilai ?

Nilai mencakup hal-hal yang dianggap baik dan hal-hal yang

dianggap buruk. Di dalam keilmuan nilai adalah suatu

penetapan atas suatu kualitas objek yang menyangkut suatu

jenis apresiasi atau minat.

d. Nilai-nilai apa yang digunakan sebagai landasan atau framework

dalam kegiatan keilmuan ?

Nilai Illahi (nilai yang berasal dari Allah), nilai insani (nilai yang

tumbuh atas kesepakatan manusia serta hidup dan

berkembang dari peradaban manusia yang bersifat dinamis),

dan nilai etika (apa yang baik dan buruk).

e. Kendala atau masalah apa yang muncul ketika kita menggunakan

nilai-nilai tersebut dalam kegiatan keilmuan ?

Masalah muncul ketika ilmu pengetahuan tidak disusun

sungguh-sungguh berdasarkan kebenaran ilmiah, yakni

kebenaran yang diperoleh secara mendalam berdasarkan

proses penelitian dan penalaran logika ilmiah.

7 a. Bagaimana pendapat Anda tentang hubungan antara ilmu dan

agama?

Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,

12

Page 14: Tugas Filsafat Ilmu, Prof Djoko Nurkamto

menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari

berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.

Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem

yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan

kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang

berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta

lingkungannya.

b. Apa kontribusi agama terhadap ilmu dan apa kontribusi ilmu

terhadap agama ?

Idealnya ilmu dapat meningkatkan kualitas hidup dan

kesejahteraan manusia, sedangkan agama adalah pembentuk

karakteristik dan mental manusia agar berbudi luhur. Ilmu

merupakan kebutuhan dan kewajiban yang harus dilaksanakan

untuk menjaga keharmonisan kehidupan. Sementara manusia

pun memerlukan agama agar dijauhkan dari berbagai

penyimpangan yang merugikannya, termasuk penyimpangan

melalui ilmu.

c. Apakah orang yang memiliki pengetahuan agama yang luas serta

merta menjadi orang yang alim (berperilaku mulia) ?

Belum tentu atau tidak selalu.

d. Mengapa produk-produk keilmuan sering tidak selaras dengan ajaran-

ajaran agama ?

Publikasi Ilmiah merupakan salah satu produk utama aktivitas

penelitian ilmiah di samping potensi aplikasi pengetahuan

ilmiah yang dihasilkan dalam bentuk teknologi. Oleh karena itu,

aktivitas penelitian dapat dipandang sebagai ujung tombak

yang bermata dua yang di satu sisi menghasilkan pengetahuan

ilmiah (scientific knowledge) mengenai fenomena alam 

(discovery) sedangkan di sisi lain pengetahuan tersebut dapat

memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi teknologi 

(invention) yang mampu menghasilkan produk dan atau jasa

(goods & service).

Melalui ajaran agama manusia atau umat beragama mengenal

13

Page 15: Tugas Filsafat Ilmu, Prof Djoko Nurkamto

Ilahi sesuai dengan sikonnya sehari-hari; sekaligus mempunyai

hubungan yang baik dengan sesama serta lingkungan hidup

dan kehidupannya.

Produk keilmuan bersifat sekuler atau bersifat duniawi atau

kebendaan, sedangkan agama bersifat kerohanian.

e. Mungkinkah ilmu “disatukan” dengan agama ?

Pada prinsipnya ilmu dan agama tidak dapat disatukan, karena

ada yang mengatakan bahwa ilmu dan agama berbeda

pandangan sejak lama, dan di sisi lain keduanya hidup

berdampingan untuk saling mengisi.

Ilmu pengetahuan tak dapat menggantikan peran agama,

karena agama memberikan kasih sayang, Agama haras

dipahami dengan memperhatikan ilmu pengetahuan, sehingga

tidak terjadi pembauran agama dengan mitos. Agama tanpa

ilmu pengetahuan berakhir dengan kemandekan dan prasangka

buta, dan tak dapat mencapai tujuan.

Melalui ilmu pengetahuan kita dapat mengenal alam, kita dapat

mengetahui hukum alam, dan kita pun dapat mengenal siapa

diri kita sendiri. Kalau tak ada ilmu pengetahuan, agama

menjadi alat bagi orang-orang pandai yang munafik. Ilmu

pengetahuan dapat menunaikan tugasnya sendiri, yaitu mem-

bentuk dunia dan juga tugas agama, yaitu membentuk

manusia.

8 a. Siapa yang dimaksud dengan ilmuwan?

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ilmuwan adalah orang

yg ahli atau banyak pengetahuannya mengenai suatu ilmu;

orang yg berkecimpung dl ilmu pengetahuan.

Ilmuwan ialah orang yang bekerja dan mendalami ilmu

pengetahuan dengan tekun dan sungguh- sungguh. Macam-

macam ilmuwan berdasarkan bidangnya

b. Bagaimana posisi ilmuwan di suatu negara ?

Peran dan tugas kaum intelektual:Mengembangkan ilmu

pengetahuan: dari yang paling dasar dan nyata (fisika) sampai

14

Page 16: Tugas Filsafat Ilmu, Prof Djoko Nurkamto

yang paling tinggi dan abstrak (agama). Mengembangkan

inovasi: teknologi, manajemen dan ahlak yang lebih

baikMenyampaikan atau menyalurkan ilmu pengetahuan dan

inovasi agar masuk kebijakan dan politik pembangunan yang

lebih baik Membangun masyarakat berbasis ilmu pengetahuan,

“knowledge based society”.

c. Apa tanggung jawab ilmuwan dalam pembangunan nasional ?

Tanggungjawab ilmuwan dalam pembangunan nasional adalah

menyampaikan hasil produk keilmuannya yang berdimensi

religius atau etis (tidak melanggar kepatutan yang dituntut

darinya berdasarkan etika umum dan keilmuan) dan sosial,

kepada masyarakat luas agar dapat dimanfaatkan.

d. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi peran ilmuwan dalam

pembangunan ?

Faktor utama adalah kebijakan pemerintah yang seringkali

tidak berpihak pada para ilmuwan .

Faktor lain adalah masalah Sumber Daya Manusia dengan

segala permasalahannya.

e. Mengapa di negara kita ilmuwan sering “berubah” sikap dan

perilakunya setelah menjadi politisi atau birokrat?

Seorang birokrat sebagai pelaksana pemerintahan seharusnya

menjadi pelayan bagi masyarakat. Kenyataan yang terjadi di

Indonesia pemerintahan saat ini justru lebih ‘melayani

kepentingan sendiri atau golongannya’.

Kondisi seperti ini menyebabkan siapapun termasuk ilmuwan

yang terlibat dalam urusan pemerintahan, mau tidak mau turut

terimbas dalam lingkaran kepentingan diri di kalangan birokrat

tanpa memikirkan tugas utama sebagai abdi negara.

BAHAN BACABertens (penterjemah). 1985. Ilmu Pengetahuan dan Tanggung Jawab Kita. Jakarta : PT Gramedia

15

Page 17: Tugas Filsafat Ilmu, Prof Djoko Nurkamto

Hamersma, Harry. 1983. Tokoh-Tokoh Filsafat Barat Modern. Jakarta : PT Gramedia.

Kuswanjono, Arqom. 2011. Integrasi Ilmu dan Agama. Makalah pada Sadra International Institute online.

Lubis, Solly. 2012. Filsafat Ilmu dan Penelitian. Medan : PT Softmedia.

Moeliono, Anton (Penyunting Penyelia), 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.

Supriyanto, Stefanus. 2013. Filsafat Ilmu. Surabaya : Prestasi Pustaka Publisher.

Materi Mata Kuliah Filsafat Sains.

Makalah Landasan Ontologi, Epistemologi Dan Aksiologi Dalam Filsafat Ilmu : Landasan Ontologi, Epistemologi Dan Aksiologi Dalam Filsafat Ilmu Oleh Husnan Sulaiman, S. Pd. & Munasir, S.Pd.

http://tokoh-ilmuwan-penemu.blogspot.com/2009/10/tokoh-pra-socrates- pythagoras-dan.html. diakses 5 April 2013.

h ttp://jadiwijaya.blog.uns.ac.id/2010/06/02/sejarah-perkembangan-ilmu/, diakses 13 November 2011.

http://library.um.ac.id

16