Tugas Etika Bisnis kasus bab 7 & 8 - Copy.docx

4
Bab 7. Etika Diskriminasi Pekerjaan Tujuan tindakan afirmatif adalah untuk memberikan suatu cara bagi negara kita guna mengatasi diskriminasi gender dan ras agar semua orang memperoleh kesempatan yang sama untuk mengembangkan, melaksanakan, mencapai dan memberikan sumbangan. Tindakan afirmatif merupakan usaha untuk mengembangkan suatu pendekatan sistematis untuk membuka pintu bidang pendidikan, ketenagakerjaan, dan pengembangan peluang bisnis bagi individu-individu yang berpotensi dan kebetulan menjadi anggota kelompok yang telah lama mengalami diskriminasi. 7.1 Sifat Diskriminasi Pekerjaan Arti dasar dari istilah diskriminasi adalah membedakan satu objek dengan objek lainnya, suati tindakan yang secara moral adalah netral dan tidak dapat disalahkan, tetapi dalm pengertian modern, istilah secara moral tidak netral karena membedakan seseorang bukan karena keunggulannya tetapi berdasarkan prasangka dan berdasarkan sikap yang secara moral tercela. Bentuk-bentuk diskriminasi: Aspek kesengajaan dan Aspek Institusional Pertama, tindakan diskriminasi merupakan bagian dari perilaku terpisah (tidak terinstitusionalisasi) yang dengan sengaja dan sadar karena adanya prasangka pribadi. Kedua, merupakan bagian dari perilaku rutin dari sebuah kelompok yang terinstitusionalisasi. Ketiga, tindakan diskriminasi mungkin merupakan perilaku yang terpisah (tidak terinstitusionalisasi) yang dengan tidak sengaja dan tidak sadar karena menerima dan melaksanakan praktik-praktik dan stereotipe tradisional dari masyarakatnya. 7.2 Tingkat Diskriminasi Indikato utama diskriminasi muncul apabila terdapat proporsi yang tidak seimbang atas anggota kelompok tertentu yang memegang jabatan yang kurang diminati tanpa mempertimbangkan preferensi atau kemampuan mereka. Ada tiga perbandingan yang bisa membuktikan distribusi seperti ini: (a) perbandingan atas keuntungan rata-rata yang diberikan institusi pada kelompok yang terdiskriminasi dengan keuntungan rata-rata yang diberikan oleh kelompok lain; (b) perbandingan atas proporsi kelompok terdiskriminasi yang terdapat pada tingkat pekerjaan yang paling rendah dengan proporsi kelompok lain dalam tingkat yang sama; (c) perbandingan proporsi dari anggota kelompok tersebut yang memegang jabatan lebih menguntungkan dengan proporsi kelompok lain dalam jabatan yang sama. 7.3 Diskriminasi: Utilitas, Hak, dan Keadilan

Transcript of Tugas Etika Bisnis kasus bab 7 & 8 - Copy.docx

Bab 7. Etika Diskriminasi Pekerjaan

Tujuan tindakan afirmatif adalah untuk memberikan suatu cara bagi negara kita guna mengatasi diskriminasi gender dan ras agar semua orang memperoleh kesempatan yang sama untuk mengembangkan, melaksanakan, mencapai dan memberikan sumbangan. Tindakan afirmatif merupakan usaha untuk mengembangkan suatu pendekatan sistematis untuk membuka pintu bidang pendidikan, ketenagakerjaan, dan pengembangan peluang bisnis bagi individu-individu yang berpotensi dan kebetulan menjadi anggota kelompok yang telah lama mengalami diskriminasi.7.1 Sifat Diskriminasi PekerjaanArti dasar dari istilah diskriminasi adalah membedakan satu objek dengan objek lainnya, suati tindakan yang secara moral adalah netral dan tidak dapat disalahkan, tetapi dalm pengertian modern, istilah secara moral tidak netral karena membedakan seseorang bukan karena keunggulannya tetapi berdasarkan prasangka dan berdasarkan sikap yang secara moral tercela.Bentuk-bentuk diskriminasi: Aspek kesengajaan dan Aspek InstitusionalPertama, tindakan diskriminasi merupakan bagian dari perilaku terpisah (tidak terinstitusionalisasi) yang dengan sengaja dan sadar karena adanya prasangka pribadi. Kedua, merupakan bagian dari perilaku rutin dari sebuah kelompok yang terinstitusionalisasi. Ketiga, tindakan diskriminasi mungkin merupakan perilaku yang terpisah (tidak terinstitusionalisasi) yang dengan tidak sengaja dan tidak sadar karena menerima dan melaksanakan praktik-praktik dan stereotipe tradisional dari masyarakatnya.7.2 Tingkat Diskriminasi Indikato utama diskriminasi muncul apabila terdapat proporsi yang tidak seimbang atas anggota kelompok tertentu yang memegang jabatan yang kurang diminati tanpa mempertimbangkan preferensi atau kemampuan mereka. Ada tiga perbandingan yang bisa membuktikan distribusi seperti ini: (a) perbandingan atas keuntungan rata-rata yang diberikan institusi pada kelompok yang terdiskriminasi dengan keuntungan rata-rata yang diberikan oleh kelompok lain; (b) perbandingan atas proporsi kelompok terdiskriminasi yang terdapat pada tingkat pekerjaan yang paling rendah dengan proporsi kelompok lain dalam tingkat yang sama; (c) perbandingan proporsi dari anggota kelompok tersebut yang memegang jabatan lebih menguntungkan dengan proporsi kelompok lain dalam jabatan yang sama.7.3 Diskriminasi: Utilitas, Hak, dan KeadilanArgumen yang menentang diskriminasi secara umum dapat dibagi menjadi tiga kelompok: (a) argumen utilitarian, yang menyatakan bahwa diskriminasi mengarahkan pada penggunaan sumber daya manusia secara tidak efisien, (b) argumen hak, yang menyatakan bahwa diskriminasi melanggar hak asasi manusia, dan (c) argumen keadilan, menyatakan bahwa diskriminasi mengakibatkan munculnya perbedaan distribusi keuntungan dan beban dalam masyarakat.7.4 Tingkat Afirmatif Inti dari program tindakan afirmatif adalah sebuah penyelidikan yang mendetail (analisis utilisasi) atas semua klasifikasi pekerjaan besar dalam perusahaan. Tujuan penyelidikan ini adalah untuk menentukan apakah jumlah pegawai perempuan dan minoritas dalam klasifikasi kerja tertentu lebih kecil dibandingkan yang diperkirakan dari tingkat ketersediaan tenaga kerja kelompok ini di wilayah tempat mereka direkrut.

Bab 8. Etika dan Pekerja

8.1 Organisasi RasionalE.H.Schein mendefinisikan organisasi adalah koordinasi rasional atas aktivitas-aktivitas sejumlah individu untuk mencapai tujuan atau sasaran eksplisit bersama, melalui pembagian tenaga kerja dan fungsi dan melalui hierarki otoritas dan tanggungjawab.Tanggungjawab etis dasar yang muncul dari aspek-aspek rasional organisasi difokuskan pada dua kewajiban moral: (a) kewajiban pegawai untuk mematuhi atasan dalam organisasi, mencapai tujuan-tujuan organisasi, dan tidak melakukan aktivitas-aktivitas yang mengancam tujuan tersebut; dan (b) kewajiban atasan untuk memberikan gaji yang adil dan kondisi kerja yang baik.8.2 Kewajiban Pegawai Terhadap Perusahaan Konflik kepentingan muncul saat kepentingan pribadi pegawai mendorongnya melakukan tindakan yang mungkin bukan merupakan tindakan yang terbaik bagi perusahaan. Suap komersial adalah sesuatu yang diberikan atau ditawarkan pada seorang pegawai oleh orang dari luar perusahaan dengan tujuan agar setiap melakukan transaksi bisnis perusahaan, dia akan melakukan sesuatu yang menguntungkan orang tersebut atau perusahaan tersebut. Seorang pegawai dikatakan terlibat pemerasan komersial jika dia meminta imbalan dari orang luar perusahaan sebagai syarat di mana ia akan melakukan tindakan yang menguntungkan mereka saat melakukan transaksi bisnis dengan perusahaan mereka. Pemberian menjadi etis jika dilakukan tanpa meminta dan tanpa syarat untuk melakukan apapun. Tindakan memeriksa, menggunakan, atau menyalin informasi atau program komputer merupakan pencurian karena bank data perusahaan dan program komputer yang dikembangkan dan dibeli perusahaan merupakan properti perusahaan yang bersangkutan Informasi kepemilikan atau rahasia perdagangan terdiri dari informasi non-publik yang menyangkut aktivitas, teknologi, perencanaan, kebijakan atau catatan perusahaan yang berpengaruh pada kemampuan persaingan perusahaan jika diketahui perusahaan lain meskipun itu mungkin tidak memiliki hak paten, melalui perintah yang ekplisit, langkah pengamanan dan kontraktual dengan karyawan agar orang luar tidak di izinkan untuk memilikinya. Insider trading disefinisikan sebagai tindakan membeli dan menjual saham perusahaan berdasarkan informasi orang dalam perusahaan yang merupakan informasi rahasia yang tidak dimiliki publik namun berpengaruh material pada harga saham.8.3 Kewajiban Perusahaan Terhadap Pegawai Kewajiban moral dasar perusahaan terhadap pegawai, menurut pandangan rasional adalah memberikan konpensasi yang secara sukarela dan sadar telah mereka setujui sebagai imbalan atas jasa mereka yaitu kelayakan gaji dan kondisi kerja pegawai.8.4 Organisasi Politik Dalam model politik, individu berkumpul membentuk koalisi yang selanjutnya saling bersaing untuk memperebutkan sumber daya, keuntungan dan pengaruh. Tujuan tidak ditetapkan oleh otoritas yang sah namun melalui tawar menawar antara berbagai koalisi.8.5 Hak Pegawai Hak privasi didefinisikan sebagai hak individu untuk menentukan apa, dengan siapa, dan seberapa banyak informasi tentang dirinya yang boleh diungkapkan oleh pihak lain. Hak dari kebebasan suara hati berasal dari kepentingan individu untuk berpegang pada keyakinan religius atau moralnya. Whistleblowing merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh anggota atau mantan anggota suatu organisasi untuk mengungkapkan kesalahan atau aktivitas merugikan yang dilakukan organisasi bersangkutan.Organisasi yang Penuh Perhatian Aspek kehidupan organisaional tidak cukup baik digambarkan dalam model kontraktual yang merupakan dasar organisasi rasional,ataupun dengan model kekuasaan yang mendasari organisasi politik. Aspek tersebut paling tepat digambarkan sebagai organisasi penuh perhatian, dimana konsep utamanya sama dengan konsep etika memberi perhatian.