tugas elemen
-
Upload
amirul-wafa -
Category
Documents
-
view
51 -
download
0
description
Transcript of tugas elemen
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu produk dituntut untuk memenuhi kepuasan konsumen karena
kebutuhan akan teknologi semakin bertambah pesat. Baik dibidang industri,
pertanian, permesinan maupun otomotif. Dilihat dari jumlah penduduk yang
semakin bertambah serta diiringi dengan kebutuhan transportasi yang semakin
meningkat, maka dibutuhkan orang-orang yang tidak hanya bias
memanfaatkan alat-alat transportasi tetapi juga memahamicara kerja ,
perawatan maupun perbaikan apabila terjadi kaerusakan.
1.2 Tujuan dari tugas ini adalah :
1. Untuk lebih menambah wawasan berpikir kita betapa sudah majunya
teknologi dibidang otomotif.
2. Memberi pengetahuan kepada pembaca mengenai cara merancang roda
gigi.
3. Sebagai bahan penunjang dalam mata kuliah Tugas Elemen Mesin II.
1.3 Komperatif data
Data yangdigunakan dalam perencanaan ini berdasarkan dua sumber, yaitu :
1. Data yang ditentukan antara lain :
Mesin Honda GL MAX satu silinder empat ta.
Volume silinder = 124,1 cc
Putaran ( n ) = 10.000 rpm
1
Daya ( N ) = 12,1 HP
Variasi putaran ( I ) = 5
2. Data yang didapat melalui pengukuran dan pengamatan pada roda gigi
transmisi sebagai berikut :
Jumlah gigi untuk roda gigi pengantar :
1. (C1) = 13 buah
2. (C2) = 18 buah
3. (C3) = 19 buah
4. (C4) = 22 buah
5. (C5) = 31 buah
Jumlah giigi untuk roda gigi Wheel :
1. (D1) = 36 buah
2. (D2) = 31 buah
3. (D3) = 24 buah
4. (D4) = 22 buah
5. (D5) = 26 buah
1.4 Cara kerja
Dari poros engkol daya mesin dipindahkan keroda gigi utama (A)
kemudian daya ini dilanjutkan keroda gigi pemindah memutar semua roda gigi
C1 , C2 , C3 , C4 , dan C5 ini berhubungan dengan roda gigi lawannya
diantaranya D1, D2 , D3 , D4 dan D5. untuk memindahkan atau menggeser
roda gigi yang ada pada poros, diatur oleh garpu pemindah yang terdapat pada
shift drum.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sebuah mesin akan menhasilkan tenaga yang cukup pada kondisi putaran
tertentu. Untuk menghasilkan kondisi tersebut , maka perlu tingkat perbandingan
putaran mesin yang sesuai dengan kecepatan yang diinginkan.
Daya dan putaran dari suatu mesin dapat ditransmisikan dengan
menggunakan elemen-elemen mesin seperti sabuk, rantai, roda gigi, roda gesek
dan lain-lain. Roda gigi merupakan pilihan terbaik karena memiliki keunggulan,
seperti :
1. Daya dan putaran yang ditransmisikan efesiensinya relative lebih tinggi.
2. Putaran relative lebih tinggi dan tetap
3. Dapat dipakai dalam waktu yang lama.
Roda gigi dapat dibuat dengan menggunakan system standar yang dapat
dipertukarkan, juga untuk penggunaan khusus agar optimal.
Klasifikasi roda gigi adalah sebagai berikut :
1. Roda gigi lurus ( Spurs Gears )
2. Roda gigi miring ( Helical Gears )
3. Roda gigi cacing ( Worm Gears )
4. Roda gigi kerucut ( Bevel Gears )
Alat untuk mengatur perbandingan perubahan mesin disebut versnelling.
Tiap pasang roda gigi mempunyai perbandingan putaran tertentu. Dengan
3
memakai cara bergantian pasangan roda gigi, maka diperoleh tingkat
perbandingan yang berlainan.
Macam-macam roda gigi yang terdapat dalam system versnelling dalah sebagai
berikut :
1. Roda gigi tetap ( fixed gears )
Letaknya mati pada poros, roda gigi ini mengikuti putaran poros.
2. Roda gigi bebas ( idling gears )
Roda gigi ini dapat berputar dengan bebas pada poros tetapi letaknya tetap
( tidak dapat digeser ). Untuk memindahkan dayanya keporos dipakai as
palang yang dapat bergerak bebas searah sumbu poros.
Transmisi pada sepeda motor biasnya menggunakan system yang disebut
Constant Mesh Transmission, dimana tiap roda gigi selalu berhubungan dengan
roda gigi pasangannya. Pada roda gigi pemindah ( B ) dibuat bersatu dengan roda
gigi pengantar C1,2,3,4,5 ), roda gigi ini termasuk roda gigi bebas.
Pada susunan roda gigi Wheel ( D1,2,3,4,5 ) , poros dibuat lebih besar dari
pada diameter poros sebenarnya. Jenis poros ini adalah poros lubang dan beralur,
berguna untuk menempatkan as palang yang bisa bergerak sepanjangalur poros
yang sejajar dengan sumbu poros.
Dalam perencanaan ini diambil jenis roda gigi dari Honda GL Max 125 cc
yang menggunakan roda gigi lurus. Disini akan dibahas perhitungan bagian roda
gigidan perhitungan factor keamanan dari roda gigi tersebut.
4
BAB III
PERHITUNGAN RODA GIGI
Berdasarkan data-data yang ditentukan dan data yang diperoleh dapat
dilakukan perhitungan roda gigi :
- Daya yang ditransmisikan ( P ) = 12,1 Hp
- Putaran ( n ) = 10.000 rpm
- Roda gigi pasangan pertama NC1 = 13 buah
ND1 = 36 buah
- Roda gigi pasangan kedua NC2 = 18 buah
ND2 = 31 buah
- Roda gigi pasangan ketiga NC3 = 19 buah
ND3 = 24 buah
- Roda gigi pasangan keempat NC4 = 22 buah
ND4 = 22 buah
- Roda gigi pasangan kelima NC5 = 31 buah
ND5 = 26 buah
- Sudut tekan ( α ) = 20º
1. Daya yang direncanakan (Pd)
a. Daya pada roda gigi A
Pd = fc . P (Kw)
Dimana :
5
fc = Faktor koreksi untuk daya normal
= (1,0 – 1,5}
= 1,5 (diambil)
P = Daya yang ditransmisikan
= 12,1 Hp
Maka :
Pd = 1,5 . 12,1 . 0,735 (Kw)
= 13,34 Kw
b. Daya pada roda gigi B
Pd' = Pd . µ rg
Dimana :
µ rg = Redaman roda gigi
= (0,92 – 0,95)
= 0,92 (diambil)
Jadi :
Pd' = 13,34 . 0,92
= 12,273 Kw
c. Daya pada roda gigi B sama dengan C
Pd' = 12,273 Kw
d. Daya pada roda gigi D
Pd" = Pd' . µ rg
6
= 12,273 . 0,92 (Kw)
= 11,291
2. Variasi Putaran
3. Momen puntir yang direncanakan
a. Momen puntir pada roda gigi penghantar dan roda gigi pemindah adalah
sama, dikarenakan mempunyai putaran yang sama dalam perencanaan ini.
Karena dalam perencanaan ini tidak digunakan roda gigi miring, maka nB
dianggap putaran mesin.
Dimana :
Kw
Jadi :
7
kg mm
b. Momen puntir pada roda gigi wheel
Dimana :
Kw
rpm
rpm
rpm
rpm
rpm
Jadi :
kg mm
kg mm
kg mm
kg mm
kg mm
8
4. Perhitungan Modul
Dalam perencanaan, direncanakan bahan roda gigi penghantar C disebut
sama, karena roda gigi penghantar terdiri dari empat buah roda gigi ini dibuat
menjadi suatu senyawa. Bahan roda gigi ini diambil dari bahan baja cor S 45C
dengan tegangan lentur izin .
Dimana :
τ = Momen puntir pada roda gigi penghantar
= 11,95,39 kg mm
kc = Factor beban
=
= 1,08
kd = Factor beban dinamis
= 1,0 – 1,55
= 1,55 (diambil)
Ym = Hubungan antara lebar gigi dan modul
= 5 – 8
= 7 (diambil)
nc = Jumlah gigi roda gigi C
i = Variasi putaran
Yc = Faktor pembentuk gigi
9
Yc1 = 0,261
Yc2 = 0,308
Yc3 = 0,325
Yc4 = 0,336
Yc5 = 0,339
σb =
a. Modul untuk pasangan pertama
mm
b. Modul untuk pasangan kedua
mm
c. Modul untuk pasangan ketiga
mm
d. Modul pasangan keempat
mm
e. Modul pasangan kelima
mm
10
Harga modul diatas, semua berkisar 1,4 mm maka harga yang diambil dalam
perhitungan adalah 2 mm.
a. Untuk pasangan pertama
1. Modul ( m )
m = 2 mm
2. Diameter lingkaran jarak bagi
- Roda gigi penghantar
mm
- Roda gigi Wheel
mm
3. Jarak Sumbu Poros
mm
4. Diameter lingkaran kepala
- Roda gigi penghantar
mm
- Roda gigi Wheel
mm
11
5. Tinggi gigi
Dimana :
mm
Jadi :
mm
6. Tebal gigi
mm
7. Faktor bentuk gigi
8. Kecepatan keliling
m/s
kg
Penghantar dan Wheel :
Kekuatan tarik S 45 C adalah : kg/mm2
Kekerasan permuakaan sisi gigi :
12
;
9. Faktor dinamis
10. Beban lentur yang diijinkan per satuan lebar
kg/mm
kg/mm
kg/mm
kg/mm
11. Lebar sisi b
13
b. Untuk pasangan kedua
1. Modul ( m )
mm
2. Diameter lingkaran jarak bagi
- Roda gigi penghantar
mm
- Roda gigi wheel
mm
3. Jarak sumbu poros
mm
4. Diameter lingkaran kepala
- Roda gigi penghantar
mm
- Roda gigi wheel
mm
14
5. Tinggi gigi
Dimana :
mm
Jadi :
6. Tebal gigi
mm
7. Faktor bentuk gigi
8. Kecepatan Keliling
m/s
kg
9. Faktor dinamis
15
10. Beban lentur yang diijinkan per satuan lebar
kg/mm
kg/mm
kg/mm
kg/mm
11. Lebar sisi b
c. Untuk pasangan ketiga
1. Modul ( m )
mm
2. Diameter lingkaran jarak bagi
- Roda gigi penghantar
mm
- Roda gigi wheel
mm
16
3. Jarak sumbu poros
mm
4. Diameter lingkaran kepala
- Roda gigi penghantar
mm
- Roda gigi wheel
mm
5. Tinggi gigi
Dimana :
mm
Jadi :
6. Tebal gigi
mm
17
7. Faktor bentuk gigi
8. Kecepatan keliling
m/s
kg
9. Faktor dinamis
10. Beban lentur yang diijinkan per satuan lebar
kg/mm
kg/mm
kg/mm
kg/mm
18
11. Lebar sisi b
d. Untuk pasangan keempat
1. Modul ( m )
mm
2. Diameter lingkaran jarak bagi
- Roda gigi penghantar
mm
- Roda gigi wheel
mm
3. Jarak sumbu poros
mm
4. Diameter lingkaran kepala
- Roda gigi penghantar
mm
- Roda gigi wheel
19
mm
5. Tinggi gigi
Dimana :
mm
Jadi :
6. Tebal gigi
mm
7. Faktor bentuk gigi
8. Kecepatan keliling
m/s
kg
9. Faktor dinamis
20
10. Beban lentur yang diijinkan per satuan lebar
kg/mm
kg/mm
kg/mm
kg/mm
11. Lebar sisi b
e. Untuk pasangan kelima
1. Modul ( m )
mm
2. Diameter lingkaran jarak bagi
- Roda gigi penghantar
mm
21
- Roda gigi wheel
mm
3. Jarak sumbu poros
mm
4. Diameter lingkaran kepala
- Roda gigi penghantar
mm
- Roda gigi wheel
mm
5. Tinggi gigi
Dimana :
mm
Jadi :
6. Tebal gigi
22
mm
7. Faktor bentuk gigi
8. Kecepatan keliling
m/s
kg
9. Faktor dinamis
10. Beban lentur yang diijinkan per satuan lebar
kg/mm
kg/mm
23
kg/mm
kg/mm
11. Lebar sisi b
BAB IV
KESIMPULAN
Dalam perencanaan, direncanakan bahan roda gigi penghantar C disebut
sama, karena roda gigi penghantar terdiri dari empat buah roda gigi ini dibuat
menjadi suatu senyawa. Bahan roda gigi ini diambil dari bahan baja cor S 45C
dengan tegangan lentur izin .
Dari perhitungan pada perencanaan ini didapakan kesimpulan mengenai
ukuran dari alat yang direncanakan :
Ukuran Roda Gigi Lurus
1. Modul = 2 mm
2. Jarak sumbu poros = 49 mm
3. Tinggi gigi = 6,5 mm
4. Tebal gigi = 4,71 mm
24
5. Lebar gigi = 18 mm
6. Diameter gigi
a. Untuk roda gigi penghantar :
1. Roda gigi I = 26 mm
2. Roda gigi II = 36 mm
3. Roda gigi III = 38 mm
4. Roda gigi IV = 44 mm
5. Roda gigi V = 62 mm
b. Untuk roda gigi Wheel :
1. Roda gigi I = 72 mm
2. Roda gigi II = 96 mm
3. Roda gigi III = 48 mm
4. Roda gigi IV = 44 mm
5. Roda gigi V = 52 mm
7. Diameter lingkar kepala :
a. Untuk roda gigi pengantar :
1. Roda gigi I = 30 mm
2. Roda gigi II = 40 mm
3. Roda gigi III = 42 mm
4. Roda gigi IV = 48 mm
5. Roda gigi V = 66 mm
b. Untuk roda gigi Wheel
25
1. Roda gigi I = 76
mm
2. Roda gigi II = 66
mm
3. Roda gigi III = 52
mm
4. Roda gigi IV = 48
mm
5. Roda gigi V = 56
mm
DAFTAR PUSTAKA
Sularso dan Kyokatsu Suga : “Elemen Mesin”, PT. Pradnya Paramita,
Jakarta 1974
Dbrovolsky, “Machine Design” English Translation. Mir Publisher,
Moscow 1974
Shigley Joseph, “Perencanaan Teknik Mesin”, Jilid dua, PT. Erlangga,
Jakarta 1996
Buku Reparasi Honda, PT. Astra Honda Internasional.
26