Tugas Elemen Mesin 1

download Tugas Elemen Mesin 1

of 23

Transcript of Tugas Elemen Mesin 1

  • TUGAS

    ELEMEN MESIN I

    PERENCANAAN PEGAS TARIK PADA REM TROMOL

    SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA

    DISUSUN OLEH:

    NAMA : ARIO TEGUH DARMAWAN

    NRP : 112 12 2508

    JURUSAN TEKNIK MESIN

    INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

    SERPONG

    2013

  • LEMBAR PENGESAHAN

    Judul tugas :Perencanaan Pegas Tarik pada Rem Tromol Sepeda

    Motor Honda Supra

    Disusun Oleh : Ario Teguh Darmawan

    NRP : 112 12 2508

    Jurusan : Teknik Mesin

    Dengan nilai : A B C D E

    Dengan angka : ( )

    Sebagai syarat kelulusan mata kuliah Tugas Elemen Mesin I, program studi Teknik Mesin

    Institut Teknologi Indonesia

    Mengetahui,

    (Ir. Maradu Sibarani, M.Sc)

    Dosen Pembimbing

  • KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat

    menyelesaikan Tugas Perencanaan Elemen Mesin I, yang mana Tugas Perencanaan Elemen

    Mesin I ini bertujuan agar mahasiswa bisa lebih tahu tentang cara menganalisis dan

    merencanakan suatu elemen mesin sesuai diagram alur yang terperencana, sehingga

    mahasiswa diharapkan akan terbiasa dan lebih terarah dalam mempersiapkan dan

    meningkatkan kapabilitas dirinya serta setelah lulus nanti dapat benar-benar siap bersaing di

    dunia kerja.

    Selain itu dengan adanya tugas perencanaan Elemen Mesin I ini diharapkan mampu

    memberikan kontribusi positf bagi Perguruan Tinggi dalam mengeksplorasi ide-ide baru dan

    inovatif dari mahasiswanya.

    Pada kesempatan ini saya juga menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-

    besarnya atas bantuan dan kerjasamanya selama penyelesaian Tugas Perencanaan Elemen

    Mesin I ini kepada :

    1. Prof.Ir.Ny.Alexandra Kermite, Kaprodi Jurusan Teknik Mesin , Fakultas

    Teknologi Industri, Institut Teknologi Indonesia.

    2. Ir. Maradu Sibarani, M.Sc selaku dosen mata kuliah Elemen Mesin I dan

    pembimbing perancangan Elemen Mesin I.

    3. Semua rekan-rekan mesin angkatan 2012 yang telah banyak membantu dalam

    penyelesaian Tugas Perencanaan Elemen Mesin I ini.

    Demikian pengantar Tugas Perencanaan Elemen Mesin I ini, semoga laporan ini dapat

    berguna bagi semua pembaca baik mahasiswa, dosen, maupun pihak lain yang terkait.

    Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

    membantu baik materil maupun spiritual, sehingga penulisan tugas ini dapat selesai tepat

    pada waktunya.

    Serpong, 19 Desember 2013

    Penulis

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN COVER ... i

    LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii

    KATAPENGANTAR ................................................................................. iii

    DAFTAR ISI .............................................................................................. iv

    BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1

    I.1 Latar belakang ............................................................................ 1

    I.2 Maksud dan tujuan .................................................................... 1

    I.3 Pembatasan masalah ................................................................... 2

    I.4 Sistematika penulisan ................................................................ 2

    BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 3

    II.1 Pengertian Rem ........................................................................ 3

    II.2 Sistem Rem Tromol ................................................................. 3

    II.3 Pegas .......................................................................................... 5

    II.4 Klasifikasi Pegas ......................................................................... 6

    II.5 Material Pegas ............................................................................ 7

    II.6 Pegas Helix Tarik ....................................................................... 10

    BAB III. DATA DAN PERENCANAAN .................................................. 11

    III.1 Diagram Alir .......................................................................... 11

    III.2 Data dan Perhitungan ................................................................ 12

    BAB IV. PENUTUP DAN KESIMPULAN ................................................ 17

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    GAMBAR KERJA

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Suatu mesin terdiri dari suatu komponen yang jumlahnya dapat mencapai lebih dari

    seribu bagian. Semua bekerja saling mendukung dan terpadu, sehingga dapat menghasilkan

    suatu gerakan. Banyak hal yang harus diperhatikan oleh seorang perancang dalam

    perancangan suatu komponen dari sebuah mesin antara lain yaitu menyesuaikan suatu

    komponen dengan fungsi sebenarnya, faktor keamanan dari komponen yang direncanakan,

    efisiensi serta faktor biaya.

    Pada tugas elemen mesin I ini akan dihitung suatu alat yang terdapat diadalam system

    pengereman tromol sepeda motor, yaitu pegas tarik. Pegas tarik dalam system pengereman

    tromol sangat penting karena pegas tarik yang meneruskan gaya dari tuas rem ke sepatu rem

    tromol. Peranan pegas tarik pada sistem pengereman tromol sangat penting dalam sebuah

    konstruksi kendaraan bermotor. Oleh karena itu, penulis mengambil Perhitungan Pegas

    Ulir Tarik Pada Rem Tromol Sepeda Motor Honda Supra sebagai judul dari tugas

    perencanaan elemen mesin ini.

    I.2 Tujuan Penulisan

    Tujuan yang hendak diacapai dengan adanya tugas perencanaan elemen mesin 1 ini

    adalah sebagai berikut :

    1. Menerapkan kajian teoritis dalam bentuk rancangan elemen mesin khususnya pegas

    ulir tarik pada rem tromol sepeda motor Honda supra.

    2. Mampu merencanakan elemen-elemen mesin yang berdasarkan pada perhitungan-

    perhitungan yang bersumber dari literatur sekaligus mengaplikasikan teori yang

    dilihat langsung di lapangan.

  • I.3 Batasan Masalah

    Berdasarkan pada pembagian pegas yang terdiri dari beberapa jenis, maka penulis

    membatasi permasalahan yang akan dibahas dalam tugas perencanaan ini hanya menghitung

    pegas tarik pada rem tromol sepeda motor Honda supra dan juga sepatu rem dan poros yang

    terdapat dalam system pengereman diabaikan

    I.4 Sistematika Penulisan

    Sistimatika penulisan tugas perencanaan ini terdiri dari :

    Bab I Pendahuluan Membahas latar belakang masalah, tujuan penulisan, pembatasan masalah, dan

    sistimatika penulisan.

    Bab II Teori Pendukung Menjelaskan teori - teori dasar macam-macam pegas, dilengkapi dengan gambar.

    Bab III Data dan Perancangan Merencanakan perancangan dengan diagram alir, yang terdiri dari perhitungan

    perancangan sistem pegas daun yang disesuaikan dengan data teknis yang ada.

    Bab IV Penutup Kesimpulan dari hasil perencanaan.

    Daftar Pustaka

    Lampiran

    Tabel

    Gambar kerja hasil perancangan

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1 Pengertian Rem

    Rem adalah suatu alat yang berguna untuk menghentikan atau memperlambat putaran

    dari suatu poros yang berputar dengan perantara gesekan Efek pengereman secara mekanis

    diperoleh dengan gesekan secara listrik dengan serbuk magnet, arus putar, fasa yang dibalik,

    arus searah yang dibalik atau penukaran katup dan lain-lain.

    Karena itu dalam banyak hal rem tidak bertindak sebagai rem penyetop, dalam hal

    instalasi dihentikan oleh gaya rem, melainkan mempunyai tugas untuk mempertahankan

    pesawat dalam suatu kedudukan tertentu (rem penahan).

    Momen rem terkecil terjadi pada poros yang berputar paling cepat. Karena itulah maka

    rem sedapat mungkin kebanyakan dipasang pada poros yang digerakkan oleh motor.

    II.2 Sistem Rem Tromol

    Sistem rem digunakan untuk memperlambat ataupun menghentikan sepeda motor.

    Selain itu sistem rem juga berfungsi sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan

    yang aman. Prinsip rem adalah merubah energi gerak menjadi energi panas. Umumnya,rem

    bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar.

    Efek pengereman (braking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua

    objek / benda.

  • Pada sepeda motor sistem rem yang digunakan adalah rem tromol atau rem cakram. Untuk

    pengoperasian rem tromol biasanya menggunakan cara pengoperasian mekanikal atu

    menggunakan tuas. Sedangkan rem cakram ada yang menggunakan mekanik dan ada yang

    menggunakan model hidrolis.

    - Rem tromol

    Rem tromol pada sepeda motor komponen utamanya adalah menggunakan tromol atau drum

    yang di tekan oleh kanvas.

    Komponen rem tromol

    -kanvas rem - anchor pen

  • - cam - per pembalik

    - tromol/ drum

    komponen rem tromol depaan sepeda motor apabila di urutkan seperti gambar di bawah

    II.3 Pegas

    Pegas adalah elemen mesin flexibel yang digunakan untuk memberikan gaya, torsi, dan

    juga untuk menyimpan atau melepaskan energi. Energi disimpan pada benda padat dalam

    bentuk twist, stretch, atau kompresi. Energi di-recover dari sifat elastis material yang telah

    terdistorsi. Pegas haruslah memiliki kemampuan untuk mengalami defleksi elastis yang

    besar. Beban yang bekerja pada pegas dapat berbentuk gaya tarik, gaya tekan, atau torsi (twist

    force). Pegas umumnya beroperasi dengan high working

    stresses dan beban yang bervariasi secara terus menerus.

    Penyimpangan pegas dalam perbandingan dengan tenaga ataupun konstanta pegas berlaku :

    Konstanta Pegas =

    Dimana, W = tenaga

    a = lebar

  • II.4 Klasifikasi Pegas

    Pegas dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis fungsi dan beban yang bekerja yaitu

    pegas tarik, pegas tekan, pegas torsi, dan pegas penyimpan energi. Tetapi klasifikasi yang

    lebih umum adalah diberdasarkan bentuk fisiknya. Klasifikasi berdasarkan bentuk fisik

    adalah :

    1. Wire form spring (helical compression, helical tension, helical torsion, custom form)

    2. Spring washers (curved, wave, finger, belleville)

    3. Flat spring (cantilever, simply supported beam)

    4. Flat wound spring (motor spring, volute, constant force spring)

    Pegas helical compression dapat memiliki bentuk yang sangat bervariasi Bentuk yang

    standar memiliki diameter coil, pitch, dan spring rate yang konstan. Picth dapat dibuat

    bervariasi sehingga spring rate-nya juga bervariasi. Penampang kawat umumnya bulat, tetapi

    juga ada yang berpenampang segi empat. Pegas konis biasanya memiliki spring rate yang

    non-linear, meningkat jika defleksi bertambah besar. Hal ini disebabkan bagian diameter coil

    yang kecil memiliki tahanan yang lebih besar terhadap defleksi, dan coil yang lebih besar

    akan terdefleksi lebih dulu. Kelebihan pegas konis adalah dalam hal tinggi pegas, dimana

    tingginya dapat dibuat hanya sebesar diameter kawat. Bentuk barrel dan hourglass terutama

    digunakan untuk mengubah frekuensi pribadi pegas standar.

    (a)

    (b) (c) (d)

    Gambar 10.1 Wire form spring: (a) Helical compression spring, (b) Helical extension spring, (c) drawbar

    spring, (d) torsion spring

  • Pegas helix tarik perlu memiliki pengait (hook) pada setiap ujungnya sebagai tempat untuk

    pemasangan beban. Bagian hook akan mengalami tegangan yang relatif lebih besar

    dibandingkan bagian coil, sehingga kegagalan umumnya terjadi pada bagian ini. Kegagalan

    pada bagian hook ini sangat berbahaya karena segala sesuatu yang ditahan pegas akan

    terlepas. Salah satu metoda untuk mengatasi kegagalan hook adalah dengan menggunakan

    pegas tekan untuk menahan beban tarik seperti ditunjukkan pada gambar 10.1(c). Pegas wire

    form juga dapat untuk memberikan/menahan beban torsi seperti pada gambar 10.1(d).

    Material pegas yang ideal adalah material yang memiliki kekuatan ultimate yang tinggi,

    kekuatan yield yang tinggi, dan modulus elastisitas atau modulus geser yang rendah untuk

    menyediakan kemampuan penyimpanan energi yang maksimum. Parameter loss coefficient,

    v yang menyatakan fraksi energi yang didisipasikan pada siklus stress-strain juga

    merupakan faktor penting dalam pemilihan material. Material

    pegas yang baik haruslah memiliki sifat loss coefficient yang rendah.

    II.5 Material Pegas

    Material pegas yang ideal adalah material yang memiliki kekuatan ultimate yang tinggi,

    kekuatan yield yang tinggi, dan modulus elastisitas atau modulus geser yang rendah untuk

    menyediakan kemampuan penyimpanan energi yang maksimum. Parameter loss coefficient,

    v yang menyatakan fraksi energi yang didisipasikan pada siklus stress-strain juga

    merupakan faktor penting dalam pemilihan material. Material pegas yang baik haruslah

    memiliki sifat loss coefficient yang rendah. Nilai loss coefficient suatu material dapat

    dihitung dengan persamaan (lihat gambar 10.3) :

    Gambar 10.3 Kurva stress-strain untuk satu siklus

  • Untuk pegas yang mendapat beban dinamik, kekuatan fatigue adalah merupakan

    pertimbangan utama dalam pemilihan material. Kekuatan ultimate dan yield yang tinggi

    dapat dipenuhi oleh baja karbon rendah sampai baja karbon tinggi, baja paduan, stainless

    steel, sehingga material jenis ini paling banyak digunakan untuk pegas. Kelemahan baja

    karbon adalah modulus elastisitasnya yang tinggi. Untuk beban yang ringan, paduan copper,

    seperti berylium copper serta paduan nikel adalah material yang umum digunakan. Tabel 10.1

    menampilkan sifat-sifat mekanik beberapa material yang sangat umum digunakan. Tabel 10.1 Sifat-sifat mekanik material pegas

    Kekuatan ultimate material pegas bervariasi secara signifikan terhadap ukuran diameter

    kawat. Hal ini adalah sifat material dimana material yang memiliki penampang sangat kecil

    akan memiliki kekuatan ikatan antar atom yang sangat tinggi. Sehingga kekuatan kawat baja

    yang halus akan memiliki kekuatan ultimate yang tinggi. Fenomena ini ditunjukkan dalam

    kurva semi-log pada gambar 10.4 untuk beberapa jenis material pegas.

  • Gambar 10.4 Kekuatan ultimate kawat material pegas vs diameter kawat

    Data sifat material pada gambar 10.4 di atas dapat didekati dengan persamaan

    eksponensial

    = dimana A dan b diberikan pada Tabel 10.2 untuk range ukuran kawat yang tertentu. Fungsi

    empiris ini sangat membantu dalam perancangan pegas karena proses iterasi dapat dilakukan

    dengan bantuan komputer. Perlu dicatat bahwa untuk A dalam ksi maka d harus dalam inch,

    sedangkan jika A dalam satuan Mpa maka d harus dalam satuan mm.

    Dalam perancangan pegas, tegangan yang diijinkan adalah dalam kekuatan geser torsional.

    Hasil penelitian untuk material pegas menunjukkan bahwa kekuatan geser torsional adalah

    sekitar 67% dari kekuatan ultimate tarik.

    = 0.75 .

  • II.6 Pegas Helix Tarik

    Untuk mengaplikasikan beban pada pegas tarik diperlukan konstruksi khusus pada

    ujung pegas berupa hook (kait) atau loop. Dimensi utama pegas tarik beserta dimensi hook,

    ditunjukkan pada gambar 10.11. Bentuk standar hook didapatkan dengan menekuk lilitan

    terakhir sebesar 900 terhadap badan lilitan.

    Mengingat bentuk hook, adanya konsentrasi tegangan biasanya membuat hook atau

    loop mengalami tegangan yang lebih besar dibandingkan tegangan pada lilitan. Karena itu,

    dalam perancangan pegas, faktor konsentrasi tegangan perlu diminumkan dengan

    menghindari bentuk tekukan yang terlalu tajam, seperti misalnya dengan membuat radius r2

    sebesar mungkin.

  • START

    KESIMPULAN

    STOP

    END

    BAB III

    PERENCANAAN PEGAS TARIK

    III.1 Diagram Alir

    DATA-DATA PERANCANGAN

    PERHITUNGAN PEGAS TARIK REM

    TROMOL

  • III.2 Data dan Perhitungan

    Pada perencanaan ini pegas yang direncanakan merupakan pegas yang

    menghubungkan antara rem sepatu kanan dan kiri yang digolongkan sebagai pegas tarik,

    pegas tarik umumnya dipandang kurang aman dibandingkan dengan pegas ulir tekan. Karena

    itu, tegangan yang diizinkan pada pegas tarik diambil 20% lebih redah dari pegas tekan.

    Pegas tarik harus mempunya beberapa alat untuk memindahkan beban dari

    tumpuannya kebadan pegas. Walaupun ini dapat dilakukan dengan suatu sumbat berulir atau

    suatu pengait berputar. Hal ini menambahkan biaya pada produksi akhir dan karenanya salah

    satu dari metode biasanya dipakai dalam merencanakan suatu pegas dengan suatu pengait,

    pengaruh pusat tegangan

    perlu diperhatikan.

    Data-data yang dimiliki dalam merencanakan pegas antara lain :

    d = 1 mm

    D = 7 mm

    A = 1750 Mpa

    m = 0,192

    Maka didapat:

    = = 17501. =

    . = 1750 Mpa

    Persamaan pendekatan antara kekuatan menyerah dan kekuatan akhir dalam pegas tarik,

    didapat :

    = 0.75 .

    = 0.75 . 1750 Mpa

    = 1312.5 Mpa

  • Index Pegas adalah:

    Maka Faktor perkalian tegangan geser:

    Sehingga didapat dengan menggantikan tegangan geser dengan kekuatan mengalah

    punter, maka didapat:

  • Besarnya gaya yang ditimbulkan dari tegangan punter di ujung pengait:

    Dimana:

    Maka:

  • Dimana K = K Sehingga:

    Tegangan normal dari pengait diperoleh dari gaya untuk menimbulkan tegangan normal yang

    mencapai kekuatan mengalah.

    Dimana:

  • Maka:

    Dengan menggunakan = S dan harga-harga yang diketahui dari persamaan:

  • BAB IV

    PENUTUP

    KESIMPULAN

    Dari hasil kesimpulan yang dilakukan maka dapat diringkas sebagai berikut :

    Pada perencanaan pegas tarik terdapat data data sebagai berikut:

    d = 1 mm

    D = 7 mm

    A = 1750 Mpa

    m = 0,192

    Dari data perhitungan dihasilkan:

    F = 39,64 N Hasil diatas didapat dari: F = 39,64 N , F = 30,33N , F = 17,75N

  • LAMPIRAN

    Tabel konstanta yang digunakan untuk memperkirakan kekuatan dari baja pegas yang

    dipilih:

  • xxiii

    DAFTAR PUSTAKA

    1. http://masmukti.files.wordpress.com

    2. http://saputranett.blogspot.com/2013/05/sistem-rem-tromol-sepeda-

    motor.html

    3. Shigley .J.E dan Mithchell L.D.,1995, Perencanaan Teknik Mesin Jilid

    II, Erlangga, Jakarta.