Tugas dekan penyakit dbd

42
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tugas ini mengkaji perilaku masyarakat dalam pencegahan penyakit Demam Berdarah (DBD), karena rantai penularan penyakit DBD mempunyai hubungan dengan perilaku bersih dan sehat yang belum terwujud di masyarakat. Keberhasilan pemutusan rantai penularan penyakit DBD sangat erat kaitannya dengan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat untuk mau menjaga kebersihan rumah dan lingkungannya. Alasan yang melatarbelakangi pengkajian perilaku masyarakat dalam pencegahan penyakit DBD salah satunya yaitu penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua orang, mengakibatkan kesakitan dan kematian, terutama pada anak-anak, dan juga dapat menjadi suatu wabah bahkan Kejadian Luar Biasa (KLB) (Soegijanto, 2006: 39). KLB artinya jumlah kasus sudah dua kali lipat atau lebih ditempat yang sama pada kurun waktu yang sama pada tahun dan bulan sebelumnya atau angka kematiannya lebih dari 1% (Depkes RI, 2005; Koban, 2005: 4). Pencegahan berkembangnya nyamuk Aedes aegypti sebagai penular DBD 1 | Page

Transcript of Tugas dekan penyakit dbd

Page 1: Tugas dekan penyakit dbd

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tugas ini mengkaji perilaku masyarakat dalam pencegahan penyakit Demam Berdarah (DBD),

karena rantai penularan penyakit DBD mempunyai hubungan dengan perilaku bersih dan sehat

yang belum terwujud di masyarakat. Keberhasilan pemutusan rantai penularan penyakit DBD

sangat erat kaitannya dengan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat untuk mau menjaga

kebersihan rumah dan lingkungannya. Alasan yang melatarbelakangi pengkajian perilaku

masyarakat dalam pencegahan penyakit DBD salah satunya yaitu penyakit demam berdarah

dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan

melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua orang,

mengakibatkan kesakitan dan kematian, terutama pada anak-anak, dan juga dapat menjadi suatu

wabah bahkan Kejadian Luar Biasa (KLB) (Soegijanto, 2006: 39). KLB artinya jumlah kasus

sudah dua kali lipat atau lebih ditempat yang sama pada kurun waktu yang sama pada tahun dan

bulan sebelumnya atau angka kematiannya lebih dari 1% (Depkes RI, 2005; Koban, 2005: 4).

Pencegahan berkembangnya nyamuk Aedes aegypti sebagai penular DBD

menjadi mutlak dilakukan karena vaksin yang efektif terhadap DBD sampai saat ini belum

tersedia. Pengobatan yang dilakukan hanya untuk mengurangi gejala sakit dan mengurangi risiko

kematian. Penanggulangan DBD secara umum ditujukan kepada pemberantasan rantai penularan

dengan memusnahkan pembawa virusnya (vektor) yaitu nyamuk Aedes aegypti, dengan

memberantas sarang perkembangbiakannya yang umumnya ada di air bersih yang tergenang di

permukaan tanah maupun di tempat-tempat penampungan air (Soedarmo, 2005: 56).

Mengingat tempat hidup (habitat) nyamuk Aedes aegypti adalah pada tempat tempat yang

terdapat air bersih, maka orang yang menjaga kebersihan lingkungan masih mungkin terkena

DBD. Oleh karena itu program pemberantasan DBD tidak cukup hanya dengan menjaga

kebersihan lingkungan, tetapi harus menghindari keberadaan jentik di tempat air yang bersih,

misalnya menguras bak mandi setiap 1 minggu sekali. Hal ini dilakukan mengingat kehidupan

1 | P a g e

Page 2: Tugas dekan penyakit dbd

nyamuk Aedes aegypti diketahui siklus hidupnya selama bertelur hingga menetas 10 sampai 14

hari. Dengan menguras bak mandi 1 minggu sekali tidak memberi kesempatan Aedes aegypti

untuk bertelur sehingga dapat menghilangkan tempat perindukannya.

Menurut WHO antara tahun 1975-1996 DBD terdeteksi keberadaannya di wilayah Amerika,

Eropa Selatan, Afrika Utara, Afrika Selatan, Afrika Utara, Mediterania Timur, Australia dan

pada beberapa pulau di Samudra India, Pasifik Selatan dan Tengah serta Karibia (WHO, 1999:

Tetapi sekarang daerah endemic DBD banyak terdapat di Asia (Thailand, Filipina, Kamboja,

Malaysia, Singapura, Cina), karena musim epidemik terjadi disaat musim hujan yang hampir

setiap tahun terjadi. Epidemik artinya keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya

penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat berada dalam

frekuensi (jumlah) yang meningkat (Soegijanto, 2006: 5). Sejak ditemukan kasus DBD pada

tahun 1968 di Surabaya dan Jakarta, angka kejadian penyakit DBD meningkat dari 0,05 per

100.000 penduduk menjadi 35,19 per 100.000 penduduk pada tahun 1998. Hal ini terjadi,

kemungkinan berhubungan erat dengan a) perubahan iklim dan kelembapan nisbi; b) terjadinya

migrasi penduduk dari daerah yang belum ditemukan atau jarang ditemukan infeksi virus

Dengue ke daerah endemis penyakit infeksi virus Dengue atau dari pedesaan ke perkotaan; c)

meningkatnya kantong-kantong jentik nyamuk Aedes aegypti di perkotaan terutama daerah yang

kumuh pada bulan-bulan tertentu (Soegijanto, 2006: 25). Akibat peningkatan kejadian penyakit

DBD tersebut maka Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan

Lingkungan (Ditjen PPM & PL) Departemen Kesehatan RI melakukan penanggulangan wabah

meliputi:

1. penyelidikan epidemiologis, yaitu melakukan penyelidikan untuk mengenal sifatsifat

penyebabnya serta faktor yang dapat menimbulkan wabah,

2. pemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan isolasi penderita termasuk tindakan karantina,

3. pencegahan dan pengobatan yaitu tindakan yang dilakukan untuk memberikan kepada

mereka yang belum sakit tetapi mempunyai risiko terkena penyakit,

4. penyuluhan kepada masyarakat.

Upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan telah dilakukan oleh pemerintah terutama Dinas

Kesehatan. Dinas Kesehatan memiliki programpencegahan dan penanggulangan DBD, seperti:

1. pertolongan pertama pada penderita DBD, dan selanjutnya dirujuk ke rumah sakit;

2. penyuluhan terus-menerus ke masyarakat;

2 | P a g e

Page 3: Tugas dekan penyakit dbd

3. fogging atau pengasapan pada rumah penderita DBD;

4. penaburan bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air;

5. Pemberantasan Sarang

Nyamuk (PSN) dengan cara bergotong royong dan melibatkan masyarakat. Namun, upaya yang

telah dilakukan tersebut sampai saat ini belum dapat merubah status beberapa daerah dari daerah

endemis menjadi daerah non endemis. Keterlibatan masyarakat dalam pencegahan DBD

sangatlah diperlukan karena sangatlah mustahil dapat memutus rantai penularan jika masyarakat

tidak terlibat sama sekali. Peran serta masyarakat ini dapat berwujud pelaksanaan kegiatan .3M.

(menutup wadah-wadah penampungan air, mengubur atau membakar barang-barang.

B) Rumusan Masalah

Bagaimana peranan masyarakat dalam pencegahan penyakit demam

berdarah…..??

Bagaimana cara pencegahan penyakit demam berdarah….??

Cara penanggulangan penyakit DBD….??

C) Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui peranan masyarakat dalam pencegahan penyakit DBD

2. Tujuan khusus

Untuk mengetahui peranan masyarakat dalam pengelolahan kesehatan

lingkungan

Untuk mengetahui pencegahan DBD

Untuk mengetahui pengobatan DBD

D) Manfaat Penulisan

1. Bagi penulis :

Mendapatkan keterampilan perilaku pencegahan demem berdarah dangue

Menggunakan metode penelitian relafan untuk menganalisi, mengidentifikasikan

masalah yng terkait pencegahan demam berdarah dangue dan menetapkan

alternative pemecahan masalah.

3 | P a g e

Page 4: Tugas dekan penyakit dbd

2. Bagi Fakultas :

Terbinanya suatu jaringan kerja sama bagi institusi pihak yang terkait dalam

upaya meningkatkan keterkaitan dan kesepadanaan antara substansi akademik

dengan pengetahuan dalam pembangunan kesehatan.

Meningkatnya kapasitas dan kualitas pendidikan dengan melibatkan tenaga

terampi

4 | P a g e

Page 5: Tugas dekan penyakit dbd

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian peranan masyarakat

Peran masyarakat dalam pencegahan penyakit DBD dapat dilakukan secara individu atau

perorangan dengan jalan meniadakan sarang nyamuk dalam rumah. Cara terbaik adalah

pemasangan kasa penolak nyamuk. Cara lain yang dapat dilakukan ialah

a) menggunakan mosquito repellent (anti nyamuk oles) dan insektisida dalam bentuk spray,

b) menuangkan air panas pada saat bak mandi berisi air sedikit,

c) memberikan cahaya matahari langsung lebih banyak kedalam rumah (Soedarmo,2005:

59).

Peningkatan partisipasi masyarakat adalah suatu proses di mana individu, keluarga, dan

masyarakat dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan pemberantasan vektor di rumahnya.

Peningkatan partisipasi masyarakat menumbuhkan berbagai peluang yang memungkinkan

seluruh anggota masyarakat secara aktif berkontribusi dalam pembangunan (Depkes RI, 2005:

Partisipasi masyarakat adalah ikut sertanya seluruh anggota masyarakat dalam

memecahkan permasalahan-permasalahan masyarakat tersebut. Partisipasi masyarakat di bidang

kesehatan berarti keikutsertaan seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan masalah

kesehatan mereka sendiri (Notoatmodjo, 2005: 124). Peningkatan partisipasi masyarakat dapat

dilakukan dengan menunjukkan perhatian dan kepedulian kepada masyarakat, memprakarsai

dialog lintas sektoral secara berkelanjutan, menciptakan rasa memiliki terhadap program yang

sedang berjalan, penyuluhan kesehatan dan memobilisasi serta membuat suatu mekanisme

yang mendukung kegiatan masyarakat (Depkes RI, 2005: 1). Partisipasi masyarakat dalam

tingkat individu dapat dilakukan dengan mendorong atau menganjurkan dalam kegiatan PSN dan

perlindungan diri secara memadai. Pelaksanaan kampanye kebersihan yang intensif dengan

berbagai cara merupakan upaya di tingkat masyarakat. Memperkenalkan program pemberantasan

DBD pada anak sekolah dan orang tua, mengajak sektor swasta dalam program pemberantasan

virus dengue, menggabungkan kegiatan pemberantasan berbagai jenis penyakit yang disebabkan

serangga dengan program pemberantasan DBD agar memperoleh hasil yang maksimal. Selain

5 | P a g e

Page 6: Tugas dekan penyakit dbd

itu peran partisipasi masyarakat dapat ditingkatkan dengan pemberian insentif seperti pemberian

kelambu atau bubuk abate secara gratis bagi yang berperan aktif (Soegijanto, 2006:7).

Bila dilihat dari aspek sistem kebijakan dalam peningkatan derajat kesehatan melalui

pemberantasan penyakit DBD maka ada tiga elemen, bahkan ada empat elemen yang mencakup

hubungan timbal balik dan mempunyai andil di dalam kebijakan karena memang mempengaruhi

dan saling dipengaruhi oleh suatukeputusan (Koban, 2005: 9). Adapun elemen tersebut antara

lain adalah:

1. Kebijakan publik (Undang-Undang/Peraturan, Keputusan yang dibuat oleh Badan dan Pejabat

Pemerintah).

2. Pelaku kebijakan (kelompok warga negara, partai politik, agen-agen pemerintah, pemimpin

terpilih).

3. Lingkungan kebijakan (geografi, budaya, politik, struktural sosial dan ekonomi).

4. Sasaran kebijakan

B. Pencegahan DBD

Pencegahan pada penyakit DBD yang paling penting adalah dengan mengendalikan nyamuk

Aedes aegypti sebagai vector utama. Oleh karena nyamuk tersebut hidup di dalam

dan sekitar rumah penduduk, maka partisipasi masyarakat dapengendalian

vector Aedes aegypti sangat menentukan keberhasilannya. Cara pencegahan yang disarankan

kepada masyarakat adalah program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara fisik

maupun kimia (Departemen Kesehatan RI, 2002).

Departemen Kesehatan selama ini telah melakukan berbagai upaya dalam penanggulangan

penyakit Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Awalnya strategi pemberantasan penyakit

Demam Berdarah Dengue adalah pemberantasan nyamuk dewasa ini melalui pengasapan,

kemudian strateg ditambah dengan menggunakan larvasida yang ditaburkan ke tempat

penampungan air. Namun demikian kedua metode tersebut belum berhasildengan memuaskan.

Akhir-akhir ini Departemn kesehatan mengembangkan metode pencegahan penyakit DBD untuk

mengubah prilaku masyarakat dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam pemberantasan

sarang nyamuk (PSN) oleh keluarga/masyarakat secara rutin, serentak danberkesinambungan.

Metode ini dipandang sangat efektif dan relative lebihmurah dibandingkan dengan metode

6 | P a g e

Page 7: Tugas dekan penyakit dbd

terdahulu. Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang dianjurkan kepada keluarga/masyarakat

adalah dengan cara melakukuan kegiatan 3 M plus, yaitu menutup,menguras tempat

penampungan air,mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan serta cara

lain untuk mengusir atau menghindari gigitan nyamuk dengan memakai obat anti nyamuk atau

menyemprot dengan insektisida (Departemen Kesehatan RI 2003). Umumnya kebanyakan orang

terparadigma dengan pemberantasan DBD melalui fogging atau penyemprotan. Padahal untuk

melakukan fogging tersebut diperlukan beberapa ketentuan, mulai dari penemuan kasus dan

kemudian pengajuan surat penyemprotan kepada Rumah Sakit terdekat. Hal

karena fogging tidak baik apabila diterapkan terlalu sering (Departemen Kesehatan RI, 2005).

Upaya lain untuk memberantas nyamuk dan juga jentik, terdapat beberapa cara sederhana dan

hanya diperlukan kepedulian, ketelitian dan keuletan setiap penghuni rumah akan keadaan

lingkungan. Cara paling efektif untuk mencegah penularan DBD adalah dengan menghindari

gigitan nyamuk penular, mengurangi populasi nyamuk penular, dan mengenali cara hidup

nyamuknya. Mengapa tindakan menghindari vektor penular itu penting, karena seperti yang telah

dijelaskan di atas, bahwa apabila penderita DBD digigit nyamuk penular, maka virus dalam

darah akan ikut terhisap masuk ke dalam lambung nyamuk, selanjutnya virus akan

memperbanyak diri dan tersebar di berbagai jaringan tubuh nyamuk termasuk di dalam kelenjar

liurnya. Satu minggu setelah mengisap darah penderita, nyamuk tersebut siap untuk menularkan

kepada orang lain (masa inkubasi ekstrinsik). Penularan ini terjadi karena setiap kali nyamuk

menusuk (menggigit), sebelum mengisap darah akan mengeluarkan air liur melalui saluran alat

tusuknya (proboscis), agar darah yang dihisap tidak membeku. Bersama air liur inilah virus

dengue dipindahkan dari nyamuk ke orang lain. Virus ini akan tetap berada di dalam tubuh

nyamuk sepanjang

hidupnya. Oleh karena itu nyamuk Aedes aegypti yang telah mengisap virus dengue menjadi

penular (infektif) sepanjang hidupnya. Maka dari itu perlu bagi masyarakat mengetahui lebih

dalam sifat, ataupun cara hidup dari nyamuk pembawa virus dengue ini, sehingga dapat

menghindari gigitannya. Sedangkan sifat atau ciri nyamuk Aedes aegypti meliputi:

1. Nyamuk Aedes aegypti merupakan nyamuk domestik, yakni nyamuk yang

2. berada di bangunan-bangunan seperti contohnya rumah dan tersebar luas

3. di daerah tropi

4. Kemampuan terbang + 40 m, maksimal 100 m

7 | P a g e

Page 8: Tugas dekan penyakit dbd

5. Senang dengan benda yang bergantungan dan di tempat yang lembab/gelap

6. Siklus hidup : telur – jentik – kepompong dalam air ( + 7 – 10 hari )

7. Sekali bertelur menghasilkan 100-200 telur

8. Tempat perkembangbiakan adalah di TPA (Tempat Penampungan Air)

Berdasarkan hal tersebut maka cara yang untuk menurunkan populasi

nyamuk Aedes aegypti dengan cara yang telah dikenal oleh masyarakat yakni

melalui 3 M, yaitu :

1. Menutup TPA (tempat penampungan air). Upaya ini dapat dilakukan dengan menutup

semua tempat-tempat yang dapat menampung air sebagai tempat perkembangan vector

nyamuk.

2. Menguras TPA seminggu sekali dan terus menerus. Hal ini dilakukan untuk memotong

siklus perkembangan nyamuk yaitu dengan membunuh jentik-jentik yang ada di tempat

penampungan air dengan cara menguras seminggu sekali, sehingga jentik-jentik nyamuk

tidak dapat berkembang menjadi nyamuk dewasa.

3. Mengubur barang-barang bekas yang menjadi TPA Barang-barang bekas yang tidak

terpakai dan dapat menampung air sebaiknya dikubur saja, karena tempat-tempat seperti

ini juga menjadi

1. tempat perkembangbiakan nyamuk. Akhir-akhir ini pencegahan dan pemberantasan DBD

tidak hanya dapat ditempuh melalui 3M, cara paling efektif adalah melalui PSJN

(Pemberantasan Sarang Jentik dan Nyamuk) untuk menekan angka kasus DBD. Selain

karena tempat jentiknya yang jelas, yakni di Tempat Penampungan Air (TPA), juga

karena jentik merupakan awal fase hidup nyamuk.

Upaya dalam menerapkan PSJN ini dilakukan dengan beberap cara:

1. Pemberdayaan masyarakat dengan pembinaan ratusan Kader Wamantik

2. (Siswa Pemantau Jentik) dan Bumantik (Ibu Pemantau Jentik), yang bertugas memantau

10 rumah di sekitarnya menyangkut keberadaan jentik di rumah mereka. Tidak lupa juga

memberikan penyuluhan

3. Ikanisasi

4. Abatesasi (temephos)

8 | P a g e

Page 9: Tugas dekan penyakit dbd

5. Fogging, dengan syarat dan persetujuan dari Rumah Sakit sekitar

Kesadaran dan kepedulian masyarakat merupakan kunci awal dari menurunnya angka DBD di

suatu wilayah. Sehingga DBD dapat terjadi di wilayah mana pun, termasuk di wilayah elit. Cara

yang paling efektif adalah menghindari gigitan nyamuk dengan cara menuurunkan populasi.

Melalui kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan, secara otomatis akan menghambat

perkembangan jentik, dengan adanya kepedulian maka aplikasi dari upaya-upaya memberantas

DBD akan terealisasi, dengan begitu tidak akan memberi kesempatan bagi nyamuk untuk

berkembang.

Cara-cara yang dilakukan warga masyarakat setempat untuk mencegah dan memberantas

penyakit DBD berhubungan erat dengan sistem pengetahuan mereka mengenai penyakit ini.

Bervariasi dan kurang akuratnya pengetahuan warga masyarakat setempat mengenai penyakit ini

mengakibatkan mereka melakukan caracara pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD yang

kurang akurat pula. Hal ini merupakan penyebab selalu ditemukannya kasus DBD di daerah

penelitian. Apa yang perlu dilakukan menurut saya adalah rnemberikan kepada warga

masyarakat setempat pengetahuan yang lebih akurat mengenai ancaman penyakit DBD di

lingkungan tempat tinggal mereka, mengenai manifestasi klinis, etiologi dan proses penularan

penyakit DBD serta mengenai aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan Program Pencegahan

dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue. Pengetahuan ini harus benar-benar mereka

pahami dan yakini sehingga bisa membentuk suatu perilaku yang mempunyai fungsi preventif

dengan mengurangi eksposur terhadap organisme pembawa penyakit. Mengingat para warga

sendirilah yang paling mengetahui keadaan lingkungan tempat hidupnya, dan para pelaksana

program di lapangan pada kenyataannya belum mampu melaksanakan pencegahan dan

pemberantasan penyakit DBD ini, maka perlu dicari satu institusi lokal yang bertugas untuk

merancang dan

melaksanakan aktivitasaktivitas kolektif untuk pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD,

termasuk membentuk prakondisi yang dibutuhkan agar warga masyarakat mau melibatkan diri

dalam aktivitasaktivitas tersebut.

Untuk menemukan pola hubungan antara sistem pengetahuan warga masyarakat dengan peran

serta mereka dalam program digunakan pendekatan kualitatif. Untuk mendapatkan data yang

9 | P a g e

Page 10: Tugas dekan penyakit dbd

selengkap dan sedalam mungkin mengenai kedua hal di atas maka diteliti kasus pelaksanaan

program di daerah penelitian. Metode pengambilan data yang digunakan adalah observasi

partisipasi dan wawancara mendalam. Selain itu juga dilakukan Survai Jentik untuk

mendapatkan data mengenai keadaan nyamuk Aedes aegypti

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidak-berhasilan Program Pencegahan danPemberantasan

Demam Berdarah Dengue dalam mencegah dan menurunkan tingginya angka kejadian penyakit

DBD di daerah penelitian berhubungan erat dengan belum adanya peranserta warga masyarakat

dalam perencanaan dan pelaksanaan aktivitas-aktivitas program. Warga masyarakat di daerah

penelitian tidak memiliki akses langsung kepada informasi dan pengetahuan mengenai program,

yang merupakan prakondisi bagi berperan sertanya warga masyarakat dalam suatu program Hal

ini disebabkan penyuluhan, yang merupakan saluran penyampaian informasi dari para pelaksana

program di lapangan kepada warga masyarakat, belum berjalan dengan baik; karena adanya

berbagai kendala pada pelaksana program di lapangan.

Lepas dari Program Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue, sebagian warga

masyarakat setempat telah melakukan Cara-cara pencegahan dan pemberantasan nyamuk.

Sebagian warga masyarakat setempat lainnya secara khusus melakukan cara-cara pencegahan

dan pemberantasan penyakit DBD, sebagai tanggapan terhadap terserangnya salah satu atau

beberapa orang anggota keluarga mereka oleh penyakit ini.

10 | P a g e

Page 11: Tugas dekan penyakit dbd

BAB III

PEMBAHASAN

A. Peran Masyarakat Dalam Memperoleh Kesehatan Lingkungan.

Kesehatan lingkungan memerlukan keterlibatan semua pihak pemerintah maupun dari pihak

masyarakat.Kemampuan pemerintah daerah dalam wilayah kecamatan, harus betul-betul

ditingkatkan terutama dalam bentuk tindakan dan kebijakan-kebijakan dalam menjalankan

perputaran roda pembangunan. Pemerintah di Kecamatan Kawangkoan sudah memiliki peran

yang aktif dalam mewujudkan kesehatan lingkungan, sehingga Kecamatan ini terlihat lebih

bersih, indah dan rapi dari tahun ke tahun.Diharapkan juga sebelum pemerintah menganjurkan

masyarakat supaya menjaga lingkungan disekitarnya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan,

pemerintah haruslah terlebih dahulu mengerti

tentang kesehatan lingkungan itu sendiri. Cara atau kegiatan pelaksanaannya,

perkembangan dan permasalahan yang dihadapi serta harus bisa memilih strategi

atau cara yang sesuai dengan keadaan wilayahnya.

Untuk mengetahui bagaimana pandangan masyarakat terhadap peranan dalam meningkatkan

kesehatan lingkungan.

Pemerintah Kabupaten Minahasa dan semua pihak terkait telah melaksanakan program sesuai

dengan tugasnya masing-masing sehingga terwujud Lingkungan yang bersih, indah dan sehat.

Namun pemerintah juga menyadari masih kurang optimalnya semua program dalam

meningkatkan kesehatan lingkungan di Kecamatan Kawangkoan, karena masih adanya

masyarakat yang belum sadar akan arti hidup sehat.

Adapun peranan untuk meningkatkan kesehatan lingkungan tersebut dilaksanakan

melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Mengadakan Penyuluhan terhadap masyarakat

Untuk meningkatkan kesehatan lingkungan camat beserta unsur-unsur terkait dari

perangkat yang ada dikelurahan serta dinas-dinas terkait. Secara berkala senantiasa

mengadakan penyuluhan kepada masyarakat baik secara langsung, misalnya dengan

cara memberikan penerangan di lingkungan secara bergilir atau rutin, sedangkan

secara tidak langsung misalnya dengan cara membuat larangan-larangan penggunaan

11 | P a g e

Page 12: Tugas dekan penyakit dbd

tempat-tempat tertentu yang dianggap mengganggu kesehatan khususnya kesehatan

lingkungan antara lain, misalnya larangan tidak boleh membuang sampah atau

kotoran di sembarang tempat dan sebagainya.

Penyuluhan ini penting mengingat kehidupan sosial masyarakat

senantiasa berubah dan dalam memberikan penyuluhan hendaknya selalu

menyesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat, sehingga tidak menimbulkan

kesan yang pada akhirnya membawa hasil sebagaimana yang diharapkan.

Bentuk bimbingan dan penyuluhan ini kiranya dianggap penting adanya

mengingat kehidupan masyarakat desa dilatar belakangi oleh faktor sosial ekonomi

dan sosiologi sehingga senantiasa membuat kehidupan masyarakat kelurahan antara

satu dengan yang lainnya senantiasa berbeda pula.

Pelaksanaan penyuluhan kepada masyarakat haruslah merupakan

interaksi aktif dari kedua belah pihak.Disamping itu seharusnya terjalin pula suatu

komunikasi dua arah antara pemerintah dengan masyarakat sebagai perwujudan

adanya hubungan yang harmonis antara masyarakat dan pemerintah.

Pemberian penyuluhan tersebut sebaiknya tidak dilaksanakan secara intensif yang

nantinya menimbulkan eksis berlebihan bagi masyarakat kelurahan, tetapi sebaiknya

dilaksanakan pemberian penyuluhan dilaksanakan secara rutin dan berkala, sebab hal

tersebut suatu proses pembelajaran bagi masyarakat yang akan memakan rentang

waktu yang cukup lama. Mengingat faktor sosial ekonomi dan sosiologis dalam

kehidupan masyarakat kelurahan sangat mempengaruhi kesanggupan masyarakat

tersebut.

Masalah kesehatan merupakan salah satu bentuk pemasalahan yang harus ditangani

baik oleh pemerintah maupun masyarakat itu sendiri. Mengingat pentingnya

kesehatan tersebut, UU 36 Tahun 2009 memberikan arah sebagai berikut :

1. Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan

sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 melalui pembangunan Nasional

yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945

2. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan,

12 | P a g e

Page 13: Tugas dekan penyakit dbd

yang besar artinya bagi pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia

Indonesia dan sebagai modal bagi pelaksanaan pembangunan nasional yang

ada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan

pembangunan seluruh masyarakat Indonesia.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh pengamatan empirik terhadap

aktifitas keseharian masyarakat, maka faktor-faktor yang berpengaruh dalam

meningkatkan kesehatan lingkungan keluarga di Kecamatan Kawangkoan dapat

diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu, faktor-faktor positif atau faktor yang

mendukung terhadap peningkatan kesehatan lingkungan, dan faktor negatif atau

faktor yang menghambat peningkatan kesehatan lingkungan.

Sebagai seorang pemimpin, khususnya pemimpin informal dalam dunia

kemasyarakatan harus pintar, jujur, serta mampu menanamkan jiwa dan loyalitas

yang tinggi terhadap apa dan siapa yang dipimpinnya. Seorang pemimpin khususnya

dikelurahan disamping kepala kelurahan juga pemimpin-pemimpin tidak resmi atau

pemimpin informal, tentunya harus memiliki kemampuan untuk menanamkan rasa

loyalitas terhadap yang dipimpinnya, misalnya apakah lewat wibawah yang simpatik,

karismatik, atau semacamnya.Begitu halnya tokoh masyarakat yang ada di

Kecamatan Kawangkoan khususnya tokoh agama yang senantiasa berpartisipasi

dalam setiap pelaksaan program pembangunan yang dijalankan termasuk didalam

pembinaan pada masyarakat tentang masalah kesehatan lingkungan.

Disamping pemimpin informal tak kalah pentingnya pula adalah lembaga

kemasyarakatan sebagai penunjang lembaga pemerintah. Lembaga-lembaga

kemasyarakatan itu antara lain organisasi masyarakat, LPM, PKK, dan anggota

Dasawisma. Untuk suksesnya pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan di kelurahankelurahan,

maka terhadap semua lembaga pemerintahan maupun lembaga

kemasyarakatan diperlukan adanya koordinasi yang baik agar dapat ikut berperan

serta dalam pemerintahan atau pembangunan. Hal ini diperlukan berdasarkan kepada

suatu prinsip bahwa suksesnya suatu pemerintahan tidak hanya ditentukan oleh

perangkat pemerintahan itu sendiri tetapi juga oleh peran serta masyarakat didalam

mendukung pelaksanaan pemerintahan tersebut. Demikian pula halnya yang terjadi dilembaga

kemasyarakatan yanga ada di Kecamatan tersebut senantiasa berperan aktif dalam menyukseskan

13 | P a g e

Page 14: Tugas dekan penyakit dbd

setiap program pemerintah khususnya pemerintahan di kelurahan dalam rangka peningkatan

kesehatan lingkungan. Hal ini mereka lakukan dengan cara melibatkan diri atau terjun langsung

di lapangan dengan mengadakan kerja bakti, membantu kerja kesehatan lingkungan,

memperbaiki jalan yang rusak agar tidak tergenang air, serta menanam pohon ataupun bunga

ditepi jalan.

B. Pencegahan DBD

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit serius dan dan termasuk kasus medis besar

yang menjadi keprihatinan utama di negara berkembang. Penyebab demam berdarah adalah virus

dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes,

misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus.

Untuk mengendalikan dan mencegah demam berdarah, diperlukan upaya yang efektif. Namun

sayang, sampai saat ini belum ada cara pengobatan yang spesifik untuk penyakit demam

berdarah. Sampai saat ini, cara terbaik untuk menghindari demam berdarah adalah dengan

mencegah penyebaran penyakit demam berdarah.

Berikut ini adalah 8 cara untuk mencegah demam berdarah yang bisa dilakukan :

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit serius dan dan termasuk kasus medis besar

yang menjadi keprihatinan utama di negara berkembang. Penyebab demam berdarah adalah virus

dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes,

misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus.

Untuk mengendalikan dan mencegah demam berdarah, diperlukan upaya yang efektif. Namun

sayang, sampai saat ini belum ada cara pengobatan yang spesifik untuk penyakit demam

berdarah. Sampai saat ini, cara terbaik untuk menghindari demam berdarah adalah dengan

mencegah penyebaran penyakit demam berdarah.

Berikut ini adalah 8 cara untuk mencegah demam berdarah yang bisa dilakukan :

14 | P a g e

Page 15: Tugas dekan penyakit dbd

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit serius dan dan termasuk kasus medis besar

yang menjadi keprihatinan utama di negara berkembang. Penyebab demam berdarah adalah virus

dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes,

misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus.

Untuk mengendalikan dan mencegah demam berdarah, diperlukan upaya yang efektif. Namun

sayang, sampai saat ini belum ada cara pengobatan yang spesifik untuk penyakit demam

berdarah. Sampai saat ini, cara terbaik untuk menghindari demam berdarah adalah dengan

mencegah penyebaran penyakit demam berdarah.

Berikut ini adalah 8 cara untuk mencegah demam berdarah yang bisa dilakukan:

1. Lakukan program 3M (menguras, menutup dan mengubur) tempat-tempat penampungan

air hujan dan lainnya.

2. Hindari ruangan yang lembab dan perbaiki sirkulasi udara.

3. Jangan biarkan baju kotor menumpuk atau digantung.

4. Cobalah menanam tanaman anti nyamuk.

5. Semprot rumah secara rutin dengan anti nyamuk.

6. Gunakan hand bodi anti nyamuk di kulit.

7. Tutup jendela dengan kawat kasa halus.

8. Lakukan abatebnisasi tempat-tempat penampungan air bersih yang sulit dibersihkan.

Disaat kita dihadapi dengan permasalahan perubahan cuaca yang tidak menentu, maka ketakutan

yang paling kita rasakan adalah penyakit apa lagi di saat musim hujan. Ketika musim hujan tiba,

banyak sekali faktor-faktor penyebab penyakit yang menghampiri kita seperti flu, demam,

hingga meriang yang diakibatkan oleh cuaca yang dingin secara terus menerus.

Di sisi lain nya, hujan yang intensitasnya terlalu lama atau pada saat perubahan musim dapat

menyebabkan genangan air menjadi banyak sehingga menjadi peluang bagi nyamuk untuk

bersarang. Tempat-tempat yang terbuka yang dipenuhi dengan genangan air akan menjadi sarang

nyamuk dan kemudian nyamuk tersebut akan bertelur yang akan menjadi bakal calon nyamuk.

15 | P a g e

Page 16: Tugas dekan penyakit dbd

Dari permasalahan inilah timbul penyakit demam berdarah, cikungunya, filariasis, malaria dan

penyakit-penyakit lainnya yang disebabkan oleh nyamuk tersebut. Untuk itu sudah wajar bagi

kita untuk selalu waspada disaat musim hujan tiba dengan melakukan langkah 3M guna

mencegah nyamuk demam berdarah dan nyamuk jenis lainnya.

Namun pada kehidupan yang serba moderen yang serba instan ini banyak orang yang sudah

mulai tidak memperdulikan bahayanya demam berdarah dengan tidak terlalu memikirkan tentang

kesehatan lingkungan mereka karena yang mereka pikirkan adalah tempat tinggal mereka sudah

jauh lebih aman dari serangan nyamuk demam berdarah tersebut.

Ternyata asumsi tersebut tidak benar. Walaupun anda tinggal di lingkungan bersih jentik nyamuk

tetapi tak bisa lepas dari ancaman demam berdarah karena nyamuk bisa terbang dari rumah

tetangga kerumah anda, belum lagi kita juga mungkin datang ke tempat-tempat dimana nyamuk

dapat berkembang dengan baik. Untuk itu penting bagi kita utuk terus menjaga agar

pertumbuhan nyamuk aedes aegypti dapat di tekan seminimal mungkin. Selain dengan cara 3M

tersebut, berikut adalah cara-cara yang ampuh lainnya yang dapat mencegah pertumbuhan

nyamuk demam berdarah di rumah anda.

1 . Cobalah menanam tanaman anti nyamuk.

Tanaman pengusir nyamuk, misalnya bunga lafender, jeruk, geranium, serai, zodia dan beberapa

tanaman lainnya. Letakan tanaman tersebut mengelilingi rumah atau dekat dengan jendela kamar

dan pintu.

2. Biarkan sinar matahari masuk ke ruangan.

Nyamuk adalah hewan yang suka kelembaban dan tempat gelap. Dengan membiarkan sinar

matahari masuk kedalam ruangan selain mencegah perkembangan bakteri berlebihan dalam

ruangan juga mengusir nyamuk.

3 Bersihkan selalu sela-sela gorden dan kain-kain yang menumpuk di rumah

Kain yang tidak sering dijamah oleh kita (contohnya seperti gorden, baju yang digantung

dibelakang pintu, dll) berpotensi menjadi tempat bertenggernya atau tempat bersembunyi nya

16 | P a g e

Page 17: Tugas dekan penyakit dbd

nyamuk karena nyamuk suka tinggal di tempat yang lembab dan gelap. Untuk itu selalu

bersihkan sela-sela kain gorden di rumah dan jangan terlalu lama menumpuk sebuah kain di

dalam rumah agar nyamuk tidak bersarang disana.

4 lakukan penyemprotan rutin

Jika memungkinkan, maka lakukan penyemprotan nyamuk secara rutin dirumah anda. Namun

jangan lakukan ketika anda sedang berkumpul bersama keluarga karena akan mengganggu

kenyamanan dan berpotensi mengganggu kesehatan. Dan juga jangan menyemprot benda-benda

yang sering kita gunakan seperti baju, bantal, alat-alat makan, dan lain sebagainya karena racun

didalam pestisida tersebut akan terserap dan berakibat fatal jika terkonsumsi secara jangka

panjang oleh tubuh.

Nah, mungkin inilah pencegahan-pencegahan yang dapat anda lakukan agar anda dan keluarga

dapat terhindar dari penyakit demam berdarah tersebut. Intinya adalah selalu jaga kebersihan diri

dan lingkungan tempat tinggal anda agar tidak mudah terserang penyakit.

Sebelum diobati, penderita harus diberi pertolongan pertama oleh profesional kesehatan. Dr Rita

mengatakan bahwa dalam menangani kasus demam berdarah hanya perlu memproduksi banyak

cairan karena di dalam tubuh terjadi kebocoran yang membuat cairan hilang. Penderita bisa

minum banyak air putih selagi kebocoran terjadi, tetapi jika sudah selesai alias tertutup penderita

harus mengurangi asupan cairan tersebut. 

Berikut ini adalah tindakan medis sebagai bentuk pertolongan pertama terhadap demam dengue:

Memasok cairan tubuh dengan memperbanyak minum air putih.

Kompres kening pasien agar demam tinggi mereda.

Memberikan obat penurun panas sesuai anjuran dokter.

Membawa pasien ke rumah sakit atau puskesmas apabila pasien tidak mengalami

perubahan positif (penurunan panas serta gejala lain) meskipun telah dilakukan langkah

pertolongan pertama.

17 | P a g e

Page 18: Tugas dekan penyakit dbd

Terpaksa dirawat di rumah sakit apabila kondisi pasien bertambah parah, kesadaran

semakin hilang, dan diperburuk dengan tidak bisa minum air hingga muntah terus

menerus.

C. Penanganan DBD

Penanganan Demam Berdarah. Mengobati demam berdarah bukanlah perkara mudah apalagi

jika penangan demam berdarah tergolong lambat bisa berakibat fatal nyawa taruhanya.

Penangganan yang cepat dan akuran merupakan tindakan cerdas untuk meminimalisir dampak

resiko terhadap penderita demam berdarah.

Seperti yang telah jelaskan pada artikel Gejala Demam Berdarah dan juga Penyebabnya, apabila

kita sudah memahami dengan gejala demam berdarah langkah selanjutnya adalah memberikan

pertolongan pertama pada penderita dengan memberikan cairan sebanyak-banyaknya pada

pasien sebab pada umumnya penderita DB banyak kehilangan plasma darah akibat terjadinya

penurunan trombosit.

Dalam menangani penyakit demam berdarah yang perlu di prioritaskan adalah memberikan

banyak cairan entah itu cairan berupa larutan air gula, garam maupun dalam bentuk jus buah,

sedangkan minuman dalam kemasan kaleng sebaiknya berupa minuman yang mengandung zat

elektrolit.

Nah berikut jenis minuman yang di rekomendasikan bagi penderita DBD merupakan sebagian

dari obat demam berdarah yang dimaksudkan untuk menghindari pasien dari kekurangan cairan,

antara lain :

1. Jus Buah

Untuk mengatasi kekurangan cairan karena demam berdarah bisa memberikan banyak cairan

berupa air jus. Tidak selalu harus jus jambu biji Anda bisa memberikan jus buah lain seperti jus

pepaya, jeruk, atau jus mangga. Nah dengan kadar air dalam buah berhitung tinggi antara 65

sampai 92 persen, sehingga bisa mensuplai atau menutupi kekurangan cairan akibat

merembesnya plasma darah keluar dari pembuluh. Mengonsumsi jus berarti membantu proses

18 | P a g e

Page 19: Tugas dekan penyakit dbd

pencernaan tubuh dengan mempercepat penyerapan nutrisi kualitas tinggi yang terdapat dalam

kandungan jus.

2. Air Kelapa Muda

Air kelapa muda banyak megandung mineral kalium, sodium, klorida, dan magnesium. Zat-zat

ini adalah elektrolit yang dibutuhkan tubuh untuk membantu mengatasi ancaman syok pada

kondisi kekurangan cairan. Selain kalium, juga mengandung gula, vitamin B dan C dan protein.

Komposisi gula dan mineral yang terdapat dalam air ini begitu sempurna, sehingga memiliki

keseimbangan yang mirip dengan cairan tubuh manusia.

3. Air Heksagonal

Air heksagonal merupakan air yang banyak mengandung oksigen, air telah banyak

dikembangkan untuk membantu metabolisme tubuh sehingga bisa menjaga stamina dan vitalitas,

termasuk bagi yang menderita demam berdarah.

Cara Mengobati Demam berdaah

Pengobatan demam berdarah dengue dan jenis lainya bisa dilakukan melalui pengobatan herbal.

Mengatasi demam berdarah dengan tanaman obat sudah dilakukan melalui riset dan telah

terbukti mampu membantu mengatasi penyakit demam berdarah. Nah berikut berupa tanaman

dan buah unuk demam berdarah :

1. Jambu Biji

Jambu biji selain rasanya enak dan segar buah ini telah dipercaya sebagi obat demam berdarah,

dengan kandungan vitamin C dosis tinggi inilah, kekebalan tubuh dalam melawan bakteri akan

meningkat drastis. Bagi penderita demam berdarah mengkonsumsi Jus jambu biji dalam dosis

tinggi akan mampu mengembalikan trombosit darah dengan cepat. Untuk mendapatkan manfaat

jambu biji secara maksimal, sebaiknya pilih buah yang baru saja masak dan masih berwarna

hijau kekuningan. Apabila sudah masak, simpan di lemari es. Cuci dengan bersih sebelum dibuat

jus obat demam berdarah.

2. Alang-Alang

Dalam kandungan Alang-alang terdapat manitol, glukosa, sakharosa, malic acid, citric acid,

coixol, arundoin, cylindrin, fernenol, simiarenol, anemonin, asam kersik, damar, dan logam

19 | P a g e

Page 20: Tugas dekan penyakit dbd

alkali. Dilihat dari kandungan-kandungan tersebut, alang-alang bersifat antipiretik (menurunkan

panas), diuretik (meluruhkan kemih), hemostatik (menghentikan perdarahan), dan

menghilangkan haus.

Bagian tanaman alang-alang yang bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah rimpang,

baik yang segar maupun yang telah dikeringkan. Cara membuat ambil 1 ikat atau gulung akar

alang-alang. Cuci dan rebus dalam tiga gelas air hingga tersisa satu gelas. Campur air perasan

satu buah jeruk nipis dengan tiga sendok makan air alang-alang tersebut. Pakai seperlunya.

Tambahkan pemanis bila ramuan ini ditujukan untuk anak-anak.

3. Daun Dewa

Daun dewa banyak mengandung zat kimia seperti saponin, minyak asiri, flavonoid, dan tanin

yang bermanfaat sebagai anticoagulant atau mencairkan bekuan darah, menghentikan

perdarahan, menghilangkan panas, membersihkan racun. Fungsi daun dewa bagi penderita

demam berdarah adalah untuk menghilangkan panas tinggi dan menghentikan pendarahan.

Cara Mencegah Demam berdarah

Ada pepatah bilang mencegah lebih baik daripada mengobati, sudah barang tentu mencegah juga

lebih mudah daripada mengobati. Mengobati demam berdarah jika sampai pasien menjalani

opname di rumah sakit maka akan banyak keluar biaya juga waktu serta tenaga.

Nah untuk mencegah DBD sebaiknya selalu meembersihkan lingkungan dengan melakukan

gerakan 3M yaitu menguras bak air, menutup tempat penampungan air, dan menimbun barang-

barang bekas. Sejalan dengan itu, pemberantasan bibit nyamuk, dapat Anda lakukan dengan

menabur bubuk abate di tempat-tempat penampungan air serta pemeriksaan jentik juga harus

dilakukan secara berkala. Memelihara ikan dalam bak mandi (jeding) juga bisa membantu

memberantas jentik-jentik nyamuk dan cara ini paling efisien akan tetapi tetap perlu menguras

seminggu sekali guna membersikan dari kotoran ikan.

Selalu memberikan obat nyamuk oles juga merupakan langkah positif guna menghindari gigitan

nyamuk disaat wabah demam berdarah atau sekedar menjaga agar terhindar dari gigitan nyamuk,

bisa dilalukan setiap saat terutama jam nyamuk DBD keluar, perlu Anda ketahui bahwa nyamuk

DBD paling sering menggigit dua jam setelah matahari terbit dan beberapa jam sebelum

20 | P a g e

Page 21: Tugas dekan penyakit dbd

matahari terbenam. Semoga membawa manfaat. Demikian artikel singkat berkaitan dengaan

Cara Penanganan Demam Berdarah.

Belakangan ini memasuki musim penghujan di beberapa daerah di Indonesia sering kali dilanda

wabah peyakit Demam Berdarah. Sebagai negara tropis, Indonesia sangat rentan terhadap

penyakit Demam Berdarah ini. Penyakit ini dapat menyerang siapapun dan tidak mengenal usia.

Tingkat keparahannya bervariasi, mulai dari yang bisa sembuh sendiri sampai yang fatal.

Demam berdarah adalah penyakit infeksi virus yang ditularkan melalui nyamuk. Terdapat 2 jenis

virus pemicu penyakit ini, yakni virus chikungunya dan virus dengue. Dan virus dengue adalah

penyebab utama demam berdarah dengue (DBD), untuk itu Luvizhea.com akan membahas lebih

lanjut tentang penyakit demam berdarah dengue ini.

Dalam dunia kedokteran Demam Berdarah Dengue (DBD)  dikenal dengan istilah Dengue

Hemorrhagik Fever (DHF) yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue tipe

1-4, dan dominan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina.

Sebenarnya bukan hanya nyamuk Aedes aegypti saja yang bisa menularkan penyakit demam

berdarah, nyamuk Aedes albopictus juga bisa menularkan penyakit demam berdarah. Bedanya,

nyamuk ini hidup di luar rumah sehingga bisa saja si kecil digigit ketika sedang asyik bermain.

Kelompok anak usia 4 sampai dengan 10 tahun paling berisiko tinggi terkena penyakit demam

berdarah ini, dikarenakan daya tahan tubuh anak usia ini memang belum sekuat orang dewasa.

Demam berdarah dan tifus memiliki gejala yang dapat dikatakan hampir sama. Kedua penyakit

ini ditandai oleh gejala berupa demam yang cukup tinggi. Jika kita salah menduga jenis penyakit

yang diderita, nantinya akan bisa menyebabkan kesalahan penanganan yang justru akan

berakibat fatal bagi penderita.

Gejala yang tampak akibat infeksi virus dengue biasanya muncul setelah masa inkubasi yaitu

masa dimana virus berkembang hingga menimbulkan gejala atau dalam waktu 3 sampai 8 hari

setelah virus masuk ke dalam tubuh. Jika sistem pertahanan tubuh dapat mengatasi virus, maka

gejala yang tampak bisa ringan, namun jika tidak, dapat timbul beberapa kondisi sebagai berikut:

21 | P a g e

Page 22: Tugas dekan penyakit dbd

Demam tinggi mendadak diatas 38°C selama 2 sampai 7 hari

Ada pola demam yang khas, menyerupai punuk unta

Adanya manifestasi perdarahan spontan, seperti bintik-bintik merah di kulit yang tidak

hilang jika ditekan (utamanya di daerah siku, pergelangan tangan dan kaki), mimisan,

perdarahan gusi, perdarahan yang sulit dihentikan jika disuntik atau terluka

Pembesaran organ hepar (hati) dan limpa

Terjadi shock, denyut nadi melemah dan cepat, tekanan darah menurun, gelisah, tangan

dan kaki dingin

Mual, muntah, nafsu makan minum berkurang

Nyeri sendi, nyeri otot (pegal-pegal)

Nyeri kepala, pusing

Nyeri atau rasa panas di belakang bola mata

Wajah kemerahan

Nyeri perut

Konstipasi (sulit buang air besar) atau diare

Ada riwayat DBD pada lingkungan sekitar dalam jarak 200-400 meter

Kriteria berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium darah:

Adanya trombositopenia, yaitu jumlah trombosit dibawah 150.000/mm³ (normalnya 150-

450 ribu/mm³)

Hemokonsentrasi, yaitu pengentalan darah akibat perembesan plasma (komponen darah

cair non seluler), ditandai dengan nilai Hematokrit (Hct) yang meningkat 20% dari nilai

normalnya.

Jika terdapat minimal 2 tanda klinis dan 2 laboratoris, maka orang yang mengalaminya

didiagnosis menderita DBD. Berdasarkan tanda-tanda diatas pula, DBD dibagi atas beberapa

derajat, yaitu:

1. DBD derajat I: Tanda-tanda infeksi virus, dengan menifestasi perdarahan yang tampak

hanya dengan Uji Torniquet positif.

22 | P a g e

Page 23: Tugas dekan penyakit dbd

2. DBD derajat II: Tanda infeksi virus dengan manifestasi perdarahan spontan (mimisan,

bintik-bintik merah)

3. DBD derajat III: Disebut juga fase pre shock, dengan tanda DHF grade II namun

penderita mulai mengalami tanda shock; kesadaran menurun, tangan dan kaki dingin,

nadi teraba cepat dan lemah, tekanan nadi masih terukur.

4. DBD derajat IV: Atau fase shock (disebut juga dengue shock syndrome/DSS), penderita

shock dalam dengan kesadaran sangat menurun hingga koma, tangan dan kaki dingin dan

pucat, nadi sangat lemah sampai tidak teraba, tekanan nadi tidak dapat terukur.

Meski berisiko mematikan, DBD sebenarnya merupakan penyakit yang bisa sembuh sendiri

tanpa obat. Namun sebelum sembuh, orang yang menderitanya akan melewati masa kritis.

Dan pada masa itulah pasien membutuhkan perawatan yang baik untuk menjaga kondisi

tubuhnya hingga mampu melewati masa kritis. Perawatan yang baik seringkali diasosiasikan

dengan rawat inap di rumah sakit. Namun sebenarnya tidak semua penyakit DBD

membutuhkan perawatan di rumah sakit.Tetapi tetap saja hal permata yang wajib dilakukan

adalah membawa pasien ke dokter untuk memastikan diagnosis. Namun untuk menentukan

selanjutnya apakah pasien harus dirawat inap atau rawat jalan, kuncinya yaitu ada tidaknya

kedaruratan. Kedaruratan yang dimaksud adalah shock, kejang, kesadaran menurun, dan

pendarahan,Rata-rata penderita Demam Berdarah pada DBD derajat I-II belum memerlukan

perawatan di rumah sakit, DBD umumnya akan mengalami penyembuhan sendiri setelah 7

sampai 8 hari, jika tidak ada infeksi sekunder dan dasar pertahanan tubuh penderitanya

memang baik. Tetapi harus tetap diwaspadai, Kebanyakan masa-masa kritis Demam

Berdarah adalah pada hari kelima. Jika tidak tertangani dengan baik maka trombosit akan

turun dengan hebat dan memungkinkan terjadinya shock meskipun demamnya kadang sudah

turun. Pengobatan DBD ini bersifat suportif dan simtomatik, artinya tidak memerlukan

23 | P a g e

Page 24: Tugas dekan penyakit dbd

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Pengetahuan masyarakat mengenai penyebab dan cara pencegahan penyaki demam

berdarah hanya mencapai tingkatan tahu dan paham, begitu juga dengan sikap

masyarakat mencapai tingkatan menerima dan menanggapi. Pengetahuan belum

mencapai tahap interest, evaluation, trial, adaption

Sikap belum mencapai tahap responding, valuing dan responsible dikarenakan informasi

yang diperoleh masih belum jelas benar dan juga banyak faktor yang mempengaruhi

individu untuk melakukan suatu tindakan sesuai dengan pengetahuan dan sikap yang

dimilikinya.

Faktor kebiasaan hidup sehari-hari, faktor tidak adanya dukungan dari suami dan anak-

anak dan faktor tidak atau kurangnya sarana dan fasilitas yang mendukung terjadinya

perilaku kesehatan, merupakan suatu hal yang menyebabkan tidak teraplikasinya

pengetahuan dan sikap yang sudah positif ke dalam bentuk tindakan yang positif. Dalam

melakukan tindakan terhadap pencegahan penyakit demam berdarah, masyarakat juga

melakukan dalam berbagai kegiatan. Yang paling utama dilakukan masyarakat adalah

membersihkan rumah dan lingkungan sekitarnya dan pemakaian anti nyamuk.

Kegiatan-kegiatan ini dianggap sudah membebaskan setiap anggota keluarga dari gigitan

nyamuk Aedes aegypti Jika ada salah satu anggota keluarga yang menderita demam

berdarah, maka penyemprotan/ fogging merupakan suatu langkah penanggulangan yang

cukup ampuh untuk mematikan nyamuk penyebab DBD. Dan semua kegiatan ini masih

bergantung dengan keaktifan atau peran serta dari petugas kesehatan. Agar masyarakat

juga memiliki peran serta yang baik dalam pencegahan penyakit demam berdarah,

seharusnya masyarakat memiliki pengetahuan yang mencapai tingkat analisis, aplikasi,

sintesis dan evaluasi, dan sikap yang mencapai tahap menghargai dan bertanggungjawab

24 | P a g e

Page 25: Tugas dekan penyakit dbd

sehingga dapat benar-benar paham dan mau melaksanakan upaya pemutusan rantai

penularan penyakit demam berdarah

Penyakit menular adalah penyakit yang dapat di tularkan melalui berbagai media.

Penyakit jenis ini merupakan masalah kesehatan yang besar di hampi semua Negara

berkembang karena angka kesakitan dan kematiannya yang relative tinggi dalam kurun

waktu yang relative singkat.

Menimbulkan kerugian yang besar. Penyakit menular merupakan hasil perpaduan

berbagai factor yang saling mempengaruhi ( WIDOYONO 2013).

Penyebab agant penyakit menular adalah unsure biologis yag berfariasi mulai dari

partikel firus yang paling sederhana sampai organism yang paling kompleks yang dapat

menyebabkan penyakit pada manusia.

Salah sati penyakit menular yang di sebabkan oleh penyakit firus cara penularan khusus

dan reserfior penyakit seperti manusia dan nyamuk.

B. SARAN

Perlu meningkatkan upaya penemuan dini penderita DBD dan melakukan pengobatan

tuntas untuk menghilangkan sumber penularan di tengah-tengah penduduk.Meningkatkan

pemberdayaan masyarakat dalam mencegah dan mengendalikan penularan malaria

dengan menata lingkungan bersih dan perilaku hidup sehat (PHBS).

Melakukan penyuluhan tentang penyakit DBD dan cara pencegahan yang sederhana dan

murah kepada masyarakat.

Sebaiknya informasi tentang pencegahan penyakit demam berdarah yang

disampaikan oleh petugas kesehatan, dipastikan benar-benar dipahami oleh

keluarga dan masyarakat.

Keterlibatan kader kesehatan, kepala lingkungan, PKK, tokoh masyarakat, tokoh

25 | P a g e

Page 26: Tugas dekan penyakit dbd

agama, dan lintas sektor lainnya perlu ditingkatkan agar dapat meningkatkan

keberhasilan pelaksanaan PSN-DBD

26 | P a g e

Page 27: Tugas dekan penyakit dbd

DAFTAR PUSTAKA

Gani, A. 2009. Dampak Malaria Terhadap Pembangunan, makalah dalam pertemuan

DBD

Gordis,L. 2004. Epidemiology, 3 rd ED, Elsevier Saunders, Philadelphia

Handayani L., Pebrorizal., Soeyoko. Faktor Risiko Penularan Malaria Vivak. Berita

Kedokteran Masyarakat. Vol. 24. No. 1. Maret 2008:38-43.

Harijanto P.N. (2000). Malaria Epidemiologis, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan

Penanganan. Jakarta: EGC

Lestari, E. W., S. Sukowati., Soekidjo., dan Wigati. 2007. Vektor Malaria di Daerah

Bukit Menoreh, Purworejo, Jawa Tengah. Media Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan. Vol. 17. No. 1. 2007:30-35.

Nalim, S. 2002 Rapid Assesment of Correlation between remotly sensed data and

Malaria Prevalence in the Monoreh Hill Central Java, Indonesia, Final Report, Geneva

2002

Robert W. S., C.R.J.C. Newton., M. H. Craig, R. W. Steketee. 2003. The Public Health

Burden of Plasmodium falciparum Malaria in Africa in Deriving the Numbers. Working

Paper No. 11, Disease Control Priorities Project Bethesda, Maryland: Fogarty

International Center, National Institutes of Health. August 2003.

WHO, 2008, WHO Recomended SurveilanceSecond edition, Geneva.

Anderson F, 2006. Antropologi Kesehatan.Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

Azwar S, 2003. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi 2

Pustaka Pelajar Offset. Jakarta. Depkes RI, 2005. Direktorat Jendral Pengendalian

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Jakarta. Dinkes Medan. 2006. Profil Kesehatan Kota Medan Medan

Dinkes Propinsi Sumatera Utara. 2006. Profil Kesehatan

27 | P a g e