TUGAS BIOSIDA

download TUGAS BIOSIDA

of 6

Transcript of TUGAS BIOSIDA

Biocide Biocide berfungsi untuk membunuh bakteri-bakteri yang dapat menimbulkan gas H2S yang ada didalam air yang terproduksi dari sumur. Aditif untuk menghambat pertumbuhan mikroba yang terdapat dalam lapisan air di dasar tangki timbun, terutama yang berisi distilat tengah. Material yang digunakan sebagai pertahanan cat tembok terhadap serangan mikroorganisme. Merupakan suatu senyawa yang digunakan untuk membunuh semua makhluk hidup secara biologi. Formulasi dari satu atau lebih substansi aktif yang dapat membunuh atau mengendalikan virus, bakteri, ganggang, jamur atau ragi. Ada dua jenis biocide yang sering digunakan, yaitu: Oxidising Biocide, adalah bahan kimia yang berfungsi untuk menbunuh bakteri yang terdapat pada air secara langsung ketika bersentuhan denga bakteri tersebut, sehingga bakteri tersebut langsung mati. Non-Oxidising Biocide, adalah bahan kima yang berfungsi untuk mengikat atau mengurung bakteri supaya tidak dapat memperoleh makanan yang terdapat di air, sehingga lama-lama bakteri tersebut akan mati dengan sendirinya. Perbedaan antara Oxidising Biocide dengan Non-Oxidising Bioside ialah efisiensi waktu pembasmian bakteri yang berbeda, dimana Oxidising Biocide dapat membunuh bakteri lebih cepat dibandingkan dengan Non-Oxidising Bioside. Biosida adalah yang paling umum digunakan oleh produsen cat untuk mencegah timbulnya bakteri dan mikroorganisme pada cat. Biosida dibagi menjadi 2 yaitu: In-can biocide, digunakan untuk mencegah kerusakan akibat mikroorganisme selama penyimpanan yaitu mencegah kerusakan cat tembok pada saat storage atau penyimpanan. Disini digunakan in-can biocidse yang dapat mencegah kerusakan cat water based, sehingga tidak menjadi busuk dan berubah warna. Jenis yang paling umum digunakan adalah tipe CMIT atau MIT 1.5 % yang diproduksi dalam jumlah besar oleh banyak pabrikan baik di dalam maupun dari luar negri. Untuk tipe yang lebih advance bisa menggunakan BIT yang diketahui lebih aman dibanding CMIT atau MIT chemistry. Selain lebih aman, BIT juga memiliki keunggulan rentang pH operasi yang luas dan juga tahan terhadap pemanasan. CMIT atau MIT hanya bekerja di rentang pH basa, sehingga efektifitasnya bisa berubah pada saat yang berbeda. Selain itu CMIT atau MIT memiliki

15 ppm Skin Sensitizer ruling, yang artinya jika penggunaannya lebih dari 15 ppm dalam formulasi, maka harus dilabel skin-sensitizer (bisa menyebabkan kulit sensitif). Paint film biocidse, digunakan untuk mencegah pertumbuhan mikrooganisme pada lapisan cat setelah diaplikasikan. Biocide dan Biostat Seperti diketahui bahwa fungsi dari biocide adalah membunuh bakteri di BBM, sedangkan biostat berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri. Ada 2 jenis biocide yang ada saat ini, yaitu : Jenis water soluble (yang terlarut di air) Berikut beberapa contoh biocide yang terlarut di air, yaitu : senyawa Morpholine, senyawa Oxazolidines, senyawa Halida, senyawa Aldehide, dan senyawa Phenolic. Jenis oil soluble (yang terlarut di minyak) Beberapa contoh biocide yang terlarut di minyak, yaitu : formulasi isothiazolone, senyawa organoborinan, senyawa pyridinethion, senyawa hexahydrotriazin,dan senyawa imidazolcarbamat. Biosida Pengoksidasi Merupakan bahan kimia bersifat oksidator yang berfungsi untuk menghilangkan pertumbuhan mikroorganisme. Bahan kimia ini akan membunuh mikroorganisme dengan daya oksidasinya dan bahan kimia yang biasa digunakan sebagai biosida pengoksidasi adalah senyawa klor atau klorin. Hal ini disebabkan oleh klorin merupakan bahan kimia yang murah dan disamping itu masih mempunyai daya desinfeksi sampai beberapa jam setelah penambahannya. Senyawa klor atau klorin yang berfungsi sebagai biosida pengoksidasi dapat berasal dari gas Cl2, atau dari garam-garam NaOCl dan Ca(OCl)2 (kaporit). Jika klor sebagai gas Cl2 dilarutkan dalam air, maka akan terjadi reaksi hidrolisa yang cepat, sebagai berikut: Cl2 + H2O H + + Cl + HOCl klorida asam hipoklorit Asam hipoklorit akan terurai sesuai reaksi berikut: HOCl OCl + H+ hipoklorit

Ion klorida (Cl-) merupakan ion yang tidak aktif , sedangkan Cl2, HOCl, dan OCl dianggap sebagai bahan yang aktif. Asam hipoklorit (HOCl ) yang tidak terurai adalah zat pembasmi yang paling efisien bagi bakteri. Biosida pengoksidasi seperti klorin, hipoklorit, dan senyawa organoklorin lainnya, akan mematikan seluruh organisme dalam sistem secara cepat, jika klorin bebas melakukan kontak langsung dengan organism dengan cukup lama dan dengan dosis yang cukup kuat. Klorin juga mampu menjaga keefektifan kerjanya, karena klorin merupakan zat aktif yang mampu menghilangkan mikroorganisme dalam air melalui reaksi klorinasi. Mekanisme Biocides Suhu tinggi yang terlibat dalam proses pengilangan secara efektif mensterilkan minyak solar. Namun bahan bakar dengan cepat terkontaminasi dengan mikroorganisme yang terdapat di air dalam bahan bakar. Mikroorganisme ini termasuk bakteri dan jamur (yeasts dan molds). Sebagian besar mikroorganisme membutuhkan air bebas untuk tumbuh, pertumbuhan biologis biasanya terkonsentrasi pada lapisan air dan bahan bakar. Dalam penambahan pada bahan bakar dan air, mereka juga membutuhkan beberapa nutrien penting lainnya untuk pertumbuhan. Dari semua nutrien, belerang (phosphorus) merupakan satu-satunya yang konsentrasinya mungkin sangat rendah dalam bahan bakar yang dapat membatasi pertumbuhan biologis. Suhu ambient yang lebih tinggi juga membantu pertumbuhan. Beberapa organisme membutuhkan udara untuk tumbuh (aerobic), sedangkan yang lain dapat tumbuh tanpa kehadiran udara (anaerobic). Waktu yang tersedia untuk pertumbuhan juga sangat penting. Beberapa, atau bahkan beberapa ribu, organisme tidak menyebabkan masalah. Hanya ketika koloni organisme mempunyai cukup waktu untuk tumbuh lebih besar lagi sehingga cukup untuk memproduksi produk samping untuk mempercepat korosi tangki bahan bakar atau memproduksi cukup biomassa untuk menyumbat saluran bahan bakar. Walaupun pertumbuhan bisa terjadi dalam tangki bahan bakar yang bekerja, tangki yang diam (static tank) dimana bahan bakar disimpan untuk rentang waktu yang lama merupakan tempat pertumbuhan yang lebih baik jika terdapat air. Biocides dapat digunakan ketika mikroorganisme mencapai taraf menimbulkan masalah. Pilihan terbaik adalah aditif yang dapat larut dalam bahan bakar dan dalam air sehingga aditif dapat menyerang mikroba dalam kedua media tersebut. Biocides umumnya digunakan dalam range konsentrasi 200 hingga 600 ppm. Sebuah biocides bisa jadi tidak bekerja jika biofilm tebal

telah terakumulasi pada permukaan tangki atau pada permukaan peralatan lainnya karena aditif tidak dapat menembus untuk membunuh mikroba yang tinggal jauh didalam lapisan biofilm. Pada kasus seperti ini, tidak ada cara lain selain mengeringkan tangki kemudian membersihkan secara manual. Walaupun biocides efektif untuk menghentikan pertumbuhan mikroba, namun masih diperlukan untuk menyingkirkan biomassa yang terakumulasi untuk menghindari terjadinya penyumbatan filter. Dikarenakan biocides merupakan senyawa beracun, keluaran air atau cairan yang mengandung biocides harus dibuang dengan semestinya. Pendekatan yang paling baik untuk mengatasi kontaminasi mikroba adalah tindakan pencegahan dan langkah preventif yang paling penting adalah menjaga kandungan air dalam tangki seminimal mungkin, lebih disukai tidak ada air sama sekali. Penambahan Biocide atau Biostat ke dalam bahan bakar dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dilarutkan langsung ke dalam bahan bakar (antara 200 600 ppm) atau dicampurkan ke material coating untuk tangki. Senyawa Biocide ini harus bekerja secara efektif di air dan harus sangat efektif dengan konsentrasi yang sangat kecil. Hal tersebut diperlukan untuk menghindari kerusakan lapisan (coating) pada tangki. Beberapa senyawa yang cukup efektif dan mudah larut ke dalam bahan bakar yaitu senyawa boron, sedangkan yang mudah larut dalam air yaitu 8-hydroxyquinoline-5 sulphonic acid. Tetapi kenyataan yang ada ketika menggunakan bahan kimia jenis ini adalah bila terdapat air di bahan bakar maka bahan kimia ini akan memisahkan diri dari minyak karena adanya air tersebut. Bila digunakan bersamaan dengan material coating tangki, maka bahan kimia ini efektif digunakan dengan konsentrasi tinggi. Tetapi efek negatifnya adalah bila digunakan pada konsentrasi tinggi maka bahan kimia ini akan merusak material coating tangki itu sendiri. Anti freezing additive juga memiliki efek sebagai biocide. Komposisi dari inhibitor jenis ini adalah ethylene glycol mono-methyl ether dengan kandungan glycerol 0,4 %. Tetapi sayangnya, pada kondisi tertentu bila digunakan di bahan bakar, inhibitor jenis ini bisa menyebabkan pertumbuhan mikroba, tetapi bila digunakan dengan konsentrasi tinggi, maka inhibitor ini akan memiliki efek seperti biostat. Bahan atau senyawa biosida pada konsentrasi tertentu dapat menghambat atau membunuh mikroba. Bahan penghambat mikroba akan bekerja langsung terhadap sel mikroba yaitu mempengaruhi kerja sel. Berdasarkan bagian kerja sel yang dihambat, pengaruh bahan penghambat pertumbuhan mikroba dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu :

Penghambat sintesis dinding sel. Penghambat pengankutan aktif melalui selaput sel atau perubahan permeabilitas selaput sel. Penghambat sintesis protein. Penghambat sintesis asam nuklet.

Contoh bahan penghambat pertumbuhan mikroba tersebut di antaranya : Bahan penghambat sintesis dinding sel misalnya basitrasin, sefalosforin, sikloserin, penisilin, ristoserin, vankomisin. Bahan penghambat fungsi selaput sel misalnya amfoteresin B, kolistin, nistatin, polimiksin. Bahan penghambat sintesis protein misalnya kloramfenikol, eritromisin, linkomisin, tetrasiklin, aminoglikosida, amikasin, kanamisin, neomisin, streptomisin, tobramisin. Contoh Produk Biocide BIOCIDE 022 PEMBASMI DAN PENANGKAL PERTUMBUHAN MIKROBA DALAM SISTEM AIR KEGUNAAN INDUSTRI VASCO BIOCIDE 022 adalah mikrobiosida berkemampuan luas dan efektif untuk mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme yang menyebabkan pengotoran, perusakan, dan penurunan efisiensi dalam sistem air kegunaan industri. KEGUNAAN Digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan. Bakteri pereduksi sulfat pada industri petrokimia dan penyulingan minyak. Lumut, bakteri, dan jamur dalam sistem air pendingin bersirkulasi berulang. Bakteri dalam sistem pembasuh udara.

SPESIFIKASI Bentuk Kerapatan pada 25oC : Cairan berwarna kekuningan : 1,15 gr/ml

pH 100 ppm dalam air suling : 6 7

PETUNJUK PEMAKAIAN Untuk mengendalikan pertumbuhan bakteri pereduksi sulfat pada sistem proses aliran air di pengilangan minyak, seperti pada sistem air garam hasil, sistem aliran dating, sistem

penampungan dan lain-lain, digunakan dosis antara 50 ppm 200 ppm. Untuk sistem air pendingin dalam rangka pengendalian pertumbuhan lumut, bakteri, dan jamur digunakan dosis awal 250 ppm, dan selanjutnya 50 ppm 200 ppm dosis rutin, yang diumpankan setiap 1-2 hari sekali. PENYIMPANAN DAN PENANGANAN Bila tak digunakan, tutup rapat dan jauhkan berkontaminasi dengan bahan kimia lain. Selama pengerjaan supaya memakai sarung tangan dan kacamata pelindung. Cegah kontak langsung dengan mata dan kulit. Apabila terkena kulit atau mata, basuh dengan air yang banyak. Hubungi dokter bila mengkhawatirkan.

KEMASAN Takaran : 25 liter dalam drum plastik.

DAFTAR PUSTAKA http://www.pertamina.com/_source/glossary/glossary.php# http://apriphysics.blogspot.com/2008_03_01_archive.html http://iman-firmanoktah.blogspot.com/2011/04/pengumpulan-dan-pemisahan-fluida.html http://tgcoatings.blogspot.com/2010/01/tutorial-cat-tembok-bagian-447-bahan.html http://www.chemicalmandirijaya.com/index.php?option=com_content&view=article&id =74&Itemid=75 http://ansaah.blogspot.com/2012_02_01_archive.html http://arlukynovandy.wordpress.com/2010/02/17/bakteri-di-bbm/ http://www.edupaint.com/cat/masalah-pengecatan/462-read-110615-cat-water-basedrentan-mikroorganisme.html http://kamriantiramli.wordpress.com/tag/pengendalian-mikrobia/ http://titi-sindhuwati.blogspot.com/2012/01/korosi-mikrobiologi.html