TUGAS BANGUNAN PANTAI

19
TUGAS BANGUNAN PANTAI DEFINISI DARI GROIN, JETTY, SEAWALL, REVETMENT, SAND BY PASSING, POLDER dan PEAT Oleh : Yuanita Safitri 26020213140095 PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

description

bangunan pantai

Transcript of TUGAS BANGUNAN PANTAI

Page 1: TUGAS BANGUNAN PANTAI

TUGAS BANGUNAN PANTAI

DEFINISI DARI GROIN, JETTY, SEAWALL, REVETMENT, SAND BY

PASSING, POLDER dan PEAT

Oleh :

Yuanita Safitri

26020213140095

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2016

Page 2: TUGAS BANGUNAN PANTAI

1. Groin

Groin adalah bangunan pelindung pantai yang biasanya dibuat tegak lurus garis

pantai dan berfungsi untuk menahan transpor sedimen sepanjang pantai sehingga bisa

mengurangi/menghentikan erosi yang terjadi. Bangunan ini juga bisa digunakan untk

menahan masuknya transport sedimen sepanjang pantai ke pelabuhan atau muara sungai.

Groin yang ditempatkan di pantai akan menahan gerak sedimen tersebut sehingga sedimen

mengendap di sisi sebelah hulu (terhadap arah transport sedimen sepanjang pantai  ). Di

sebelah hilir Groin angkutan sedimen masih tetap terjadi sementara suplai dari sebelah hulu

terhalang oleh bangunan, akibatnya daerah di hilir Groin mengalami deficit sedimen sehingga

pantai mengalami erosi. perlindungan pantai dengan menggunakan satu buah Groin tidak

efektif. Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan yang

terdiri dari beberapa Groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu.

Tujuan pembuatan Groin adalah untuk mengurangi laju angkutan sedimen sejajar

pantai. Kelemahan Groin adalah erosi yang sering terjadi di sebelah hilirnya (down drift) arah

laut lepas. Bentuk Groin bisa berbentuk I, T, atau L Groin adalah bangunan pengendali

sedimen yang ditempatkan menjorok dari pantai ke arah laut.

Gambar 1. Profil Groin di Pantai

Page 3: TUGAS BANGUNAN PANTAI

Gambar 2. Tipe Groin

Penggunaan Groin memiliki beberapa keunggulan dan kerugian antra lain :

KEUNTUNGAN :

a. Groin dapat dibuat dengan menggunakan peralatan dari arah pantai.

b. Material yang digunakan untuk membuatnya dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan

dan kemudahan pengadaan bahan dan kemudahan dalam pemasangan.

c. Groin tidak merubah surf zone sehingga tidak mengganggu fungsi pantai secara garis

besar.

d. Mampu melepaskan pasir ke arah laut jika terjadi penumpukan sedimen yang terlalu

besar.

KERUGIAN :

a. Groin tidak efektif jika dipasang pada daerah off shore

b. Tidak dapat digunakan pada daerah pantai dengan kadar lumpur tinggi.

c. Terjadi scouring pada bagian hilirnya.

Gambar 3. Groin Tunggal dan Perubahan Garis Pantai yang Ditimbulkan

Page 4: TUGAS BANGUNAN PANTAI

Gambar 4. Seri Groin dan Perubahan Garis Pantai yang Ditimbulkan

JENIS – JENIS GROIN :

A. Timber Groin Groin ini terbuat dari kayu dan merupakan struktur yang kedap

(impermeable) dan disusun oleh sheet piles yang didukung oleh wales dan tiang bundar

(round piles).

B. Steel Groin Groin dengan bahan baja ini ada beberapa macam, diantaranya timbersteel

sheetpile groin, cantilever-steel sheet-pile groin, dan cellular-steel sheet-pile groin.

Groin jenis cantilever-steel sheet pile ini digunakan apabila gelombang dan bebannya

berukuran sedang (moderat). Pada struktur ini, sheet piles merupakan kerangka dasar

dari struktur. Groin jenis cellular-steel sheet-pile ini terdiri dari sel-sel dengan ukuran

yang bervariasi dan setiap sel terdiri dari dinding semi sirkular yang dihubungkan dengan

diafragma. Setiap sel kemudian diisi dengan pasir atau agregat untuk menjamin stabilitas

struktur.

C. Concrete Groin Salah satu groin dengan bahan material beton adalah prestressed-

concrete sheet pile groin. Groin jenis ini termasuk struktur yang kedap atau

impermeabel.

D. Rubble-Mound Groin Groin jenis ini terbuat dari material batuan alam. Konstruksinya

terdiri dari lapisan inti (core of quarry-run material) pada bagian tengah, yaitu material

halus agar groin rapat air, dan ditutup dengan lapis lindung (armor) yang terbuat dari

batuan alam dan/atau buatan. Batu lapis lindung yang digunakan harus mempunyai berat

yang cukup untuk menahan gelombang rencana. Apabila permeabilitas groin jenis ini

menjadi masalah, maka ruang kosong (void) antara batuan pada puncak groin dapat diisi

dengan suntikan beton atau aspal sehingga akan meningkatkan stabilitas struktur untuk

menahan gelombang.

Page 5: TUGAS BANGUNAN PANTAI

E. Asphalt Groin Groin jenis ini terbuat dari aspal. Keefektifan groin jenis ini tergantung

dari modifikasi perencanaan pada campuran, dimensi dan rangkaian dari konstruksi.

Jenis dan bentuk dari seri groin tersebut.

2. Jetty

Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakkan pada kedua sisi muara

sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai. Pada

penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran, pengendapan di muara dapat mengganggu

lalu lintas kapal. Untuk keperluan tersebut Jetty harus panjang sampai ujungnya berada di

luar gelombang pecah. Dengan Jetty panjang transpor sediment sepanjang pantai dapat

tertahan, dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak pecah sehingga memungkinkan

kapal masuk ke muara sungai.

Selain untuk melindungi alur pelayaran, Jetty juga dapat digunakan untuk mencegah

pendangkalan di muara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir. Sungai-sungai yang

bermuara pada pantai berpasir dengan gelombang cukup besar sering mengalami

penyumbatan muara oleh endapan pasir. Karena pengaruh gelombang dan angin, endapan

pasir terbentuk dimuara. Transpor sediment sepanjang pantai juga sangat berpengaruh

terhadap pembentukan endapan tersebut. Pasir yang melintas di depan muara akan terdorong

oleh gelombang masuk ke muara dan kemudian diendapkan. Endapan yang sangat besar

dapat menyebabkan tersumbatnya muara sungai.

Gambar 5. memberikan bentuk dari masing-masing bangunan tersebut, disertai

dengan perubahan garis pantai yang ditimbulkannya. Seperti halnya dengan groin, Jetty dapat

juga dibuat dari tumpukan batu, beton, tumpukan buis beton, turap, dan sebagainya.

Page 6: TUGAS BANGUNAN PANTAI

Gambar 5. Beberapa tipe Jetty

Page 7: TUGAS BANGUNAN PANTAI

3. Seawall

Seawall hampir serupa dengn revetment (stuktur pelindung pantai yang dibuat

sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring), yaitu dibuat sejajar pantai tapi

seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung. Seawall juga dapat dikatakan sebagai

dinding banjir yang berfungsi sebagai pelindung/penahan terhadap kekuatan gelombang.

Seawall pada umumnya dibuat dari konstruksi padat seperti beton, turap baja/kayu, pasangan

batu atau pipa beton sehingga seawall tidak meredam energi gelombang, tetapi gelombang

yang memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan gerusan pada

bagian tumitnya.

Gambar 6. Bentuk Seawall

Page 8: TUGAS BANGUNAN PANTAI

4. Revetment

Dinding pantai atau Revetment adalah bangunan yang memisahkan daratan dan

perairan pantai. Berfungsi sebagai pelindung pantai terhadap erosi dan limpasan gelombang

ke darat. Dinding pantai biasanya berbentuk vertikal,sedang Revetment mempunyai bentuk

miring. Bangunan ini ditempatkan sejajar atau hamper sejajar dengan garis pantai dan bisa

terbuat dari pasangan  batu, beton, tumpukan pipa beton,turap, tumpukan kayu atau tumpukan

batu. 

Air laut yang melimpas kebelakang bangunan akan terinfiltrasi melalui permukaan

tanah dan mengalir kembali ke laut. Apabila perbedaan elevasi muka air dibelakang dan

didepan bangunan  cukup besar dapat menimbulkan kecepatan aliran cukup yang dapat

menarik  butiran tanah dibelakang dan pada pondasi bangunan.

Gambar 7. Susuna Revetmen

Gambar 8. Revetment dari tumpukan batu

Page 9: TUGAS BANGUNAN PANTAI

5. Sand by passing

Didalam melakukan penimbunan pasir terdapat dua cara yang biasa dilakukan yaitu

dengan melakukan pengangkutan menggunakan jalan darat, atau bisa juga dengan

menggunakan floating dredger untuk melakukan pengambilan pasir dari Quarry dan

disalurkan menggunakan pipa menuju daerah penimbunan. Salah satu metode untuk

penimbunan pasir disekitar garis pantai yaitu Sand by Passing . Sand by Passing adalah

dengan memindahkan material dasar pantai dari daerah yang terakresi ke daerah yang tererosi

yang ditimbulkan dari pengaruh bangunan pengaman pantai terhadap garis pantai.

Gamabar 9. Sand by Passing

Page 10: TUGAS BANGUNAN PANTAI

6. Polder

Pengertian

Polder : suatu kawasan atau lahan reklamasi dengan kondisi awal mempunyai muka

air tanah tinggi yang diisolasi secara hidrologis dari daerah di sekitarnya dan kondisi muka

air (air permukaan dan air tanah) dapat dikendalikan. Kondisi lahannya sendiri dibiarkan

pada elevasi asalnya atau sedikit ditinggikan.

Polder adalah sebidang tanah yang rendah, dikelilingi oleh embankment / timbunan

atau tanggul yang membentuk semacam kesatuan hidrologis buatan, yang berarti tidak ada

kontak dengan air dari daerah luar selain yang dialirkan melalui perangkat manual.

Sifat Polder

a. Polder merupakan daerah yang dibatasi dengan baik, dimana air yang berasal dari luar

kawasan tidak boleh masuk, hanya air hujan (dan kadang-kadang air rembesan) pada

kawasan itu sendiri yang dikumpulkan.

b. Dalam Polder tidak ada aliran permukaan bebas seperti pada daerah tangkapan air

alamiah, tetapi dilengkapi dengan bangunan pengendali pada pembuangannya (dengan

penguras atau pompa) untuk mengendalikan aliran ke luar.

c. Muka air di dalam Polder (air permukaan maupun air bawah permukaan) tidak

bergantung pada permukaan air di daerah sekitarnya dan dinilai berdasarkan elevasi

lahan, sifat-sifat tanah, iklim, dan tanama

.

(a) (b)

Page 11: TUGAS BANGUNAN PANTAI

(c)

Gambar 10. (a). (b), (c) Sistem Polder

Komponen Sistem Polder

a. Tanggul keliling dan atau pertahanan laut (sea defense) atau konstruksi isolasi lainnya

b. Sistem drainase lapangan (field drainage system)

c. Sistem pembawa (conveyance system)

d. Kolam penampung dan stasiun pompa (outfall system)

e. Badan air penerima (reciving waters)

Aspek Teknis Pembangunan Polder

a. Pembangunan tanggul laut

Tanggul laut dalam sistem Polder merupakan pembatas hidrologi yang melindungi

daerah di dalam sistem Polder dari pengaruh air laut (pasang surut dan gelombang).

Pembuatan tanggul laut harus memperhatikan kondisi tanah setempat. Banyak tanggul

laut harus dibuat pada lokasi yang kondisi tanahnya sangat lunak, sehingga resiko

kegagalan lereng (slope failure) sering terjadi,

b. Penurunan tanah

Banyak sistem Polder yang dikembangkan di daerah endapan alluvial, dengan kondisi

tanah lunak yang cukup tebal, sehingga penurunan jangka panjang akibat proses

konsolidasi sangat berpengaruh terhadap elevasi akhir, dan dapat menyebabkan

kerusakan pada bangunan-bangunan.

c. Konservasi pantai

Kawasan pantai merupakan daerah yang sangat potensial untuk dikembangkan.

Keanekaragaman pemanfaatan kawasan pantai yang melibatkan berbagai pihak dapat

menimbulkan konflik dan permasalahan bagi pengguna maupun pengambil keputusan.

Perencanaan setiap prasarana harus dilakukan secara terpadu/integral.

Page 12: TUGAS BANGUNAN PANTAI

d. Manajemen Polder

Sistem Polder merupakan bangunan yang beresiko tinggi, sehingga perlu manajemen

yang memadai. Manajemen Polder yang menyangkut operasi dan pemeliharaan,

ditujukan untuk mencegah penurunan fungsi dari semua elemen yang ada di dalam

sistem Polder, yang meliputi tanggul, jaringan drainase, kolam tandon, stasiun pompa,

dan receiving waters.

(a)

Gambar 11. (a), (b)

Polder Semarang Tawang

(b)

Page 13: TUGAS BANGUNAN PANTAI

(a)

Gambar 12. (a), (b) Struktur utama

Banger Polder di Semarang Tawang

(b)

Polder Banger, dibangun di Semarang dengan ketentuan :

1. Tanggul keliling untuk melindungi dari rob.

2. Dam untuk membendung sungai. Dam merupakan bagian dari tanggul keliling.

3. Stasiun pompa, untuk mengalirkan air hujan dan menjaga tinggi muka air dalam Polder.

4. Kolam retensi.

Page 14: TUGAS BANGUNAN PANTAI

7. Peat

Peat adalah jenis tanah yang sebagian besar dari pasir silikat dan sebagian lagi

terdiri atas bahan – bahan organik asal tumbuhan yang sedang dan/ atau sudah melalui proses

dekomposisi. Jenis tanah ini sebagian besar terdiri atas bahan organik yang tidak dirombak

atau sedikit terkumpul dalam keadaan air berlebih (melimpah tanah). Peat atau gambut

terjadi pada hutan – hutan yang pohonnya tumbang dan tenggelam dalam lumpur yang hanya

mengandung sedikit oksigen, sehingga jasad renik tanah sebagai pelaku pembusukan tidak

mampu melakukan tugasnya secara baik. Akhirnya bahan – bahan organik dari pepohonan

yang telah mati dan tumbang tertumpuk dan lambat laun berubah menjadi gambut yang

tebalnya mencapai 20 meter.

Page 15: TUGAS BANGUNAN PANTAI

REFERENSI

https://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/polder/

http://eprints.undip.ac.id/34169/5/1661_chapter_II.pdf

http://resashogi.blogspot.co.id/2012/05/bangunan-pelindung-pantai.html

https://syahrin88.wordpress.com/2010/09/09/bangunan-pelindung-pantai/