MAKALAH BANGUNAN PANTAI

24
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai Negara maritim mempunyai lebih dari 3700 pulau berpenghuni dan garis pantai sepanjang 80000 km. Pantai merupakan daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan air surut terendah. Daerah yang terletak diatas dan dibawah permukaaan daratan dimulai dari garis batas pasang tertinggi disebut dengan daratan.daerah lautan adalah dsaerah yang terletak diatas dan dibawah permukaan air laut dimulai dari sisi laut pada garis sudut terendah termasuk dasar laut dan bagian bumi dibawahnya. Sedangkan garis batas pertemuan antara daran dan air laut dimana posisinya tidak tetap dan berpindah sesuai pasang surut air laut dan erosi pantai yang terjadi disebut dengan garis pantai. Wilayah pantai pada umumnya digunakan oleh penduduk untuk melakukan berbagai aktifitas untuk memenuhi kebutuhannya, seperti sebagai kawasan industry, pelabuhan, aktifiras perikanan/pertanian, kawasan pemerintahan dan kawasan pariwisata. Dengan adanya beberapa kegiatan dibutuhkan berbabagai prasarana dan sarana yang akan dibangun sepanjang pesisir pantai. Pembangunan prasarana dan sarana yang ada menimbulkan dampak dan masalah-masalah baru. Masalah-masalah baru tersebut antara lain: 1. Erosi pantai yang merusak kawasan pemukiman dan prasarana kota yang berupa mudurnya garis pantai. Ini dapat disebabkan oleh penyebab alami seperti serangan gelombang atau akibat pengrusakan lingkungan akibat ulah manusia sendiri se[erti penebangan hutan bakau yang tidak terkendali dan berbagai bentuk eksplitasi lainya. 2. Tanah timbul akibat endapan pantai sehinggan memajukan garis pantai. Pemajuan garis pantai yang teejadi dapat memberikan keuntungan dan dan kerugian. 3. Pembelokan dan pendangkalan dapat menyebabkan tersumbatnya muara sungai. Hal ini akan menyebabkan banjir di daerah hulu. 4. Penurunan tanah dan intrusi air asin akibat pemompaan air tanah yang berlebihan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melindungi pantai: 1. Memperkuat/melindungi pantai agar mampu menahan serangan gelombang, 2. Mengubah lajur transport sedimen sepanjang pantai,

Transcript of MAKALAH BANGUNAN PANTAI

Page 1: MAKALAH BANGUNAN PANTAI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Indonesia sebagai Negara maritim mempunyai lebih dari 3700 pulau

berpenghuni dan garis pantai sepanjang 80000 km. Pantai merupakan daerah di

tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan air surut terendah.

Daerah yang terletak diatas dan dibawah permukaaan daratan dimulai dari garis

batas pasang tertinggi disebut dengan daratan.daerah lautan adalah dsaerah yang

terletak diatas dan dibawah permukaan air laut dimulai dari sisi laut pada garis

sudut terendah termasuk dasar laut dan bagian bumi dibawahnya. Sedangkan

garis batas pertemuan antara daran dan air laut dimana posisinya tidak tetap dan

berpindah sesuai pasang surut air laut dan erosi pantai yang terjadi disebut

dengan garis pantai.

Wilayah pantai pada umumnya digunakan oleh penduduk untuk melakukan

berbagai aktifitas untuk memenuhi kebutuhannya, seperti sebagai kawasan

industry, pelabuhan, aktifiras perikanan/pertanian, kawasan pemerintahan dan

kawasan pariwisata. Dengan adanya beberapa kegiatan dibutuhkan berbabagai

prasarana dan sarana yang akan dibangun sepanjang pesisir pantai.

Pembangunan prasarana dan sarana yang ada menimbulkan dampak dan

masalah-masalah baru.

Masalah-masalah baru tersebut antara lain:

1. Erosi pantai yang merusak kawasan pemukiman dan prasarana kota yang

berupa mudurnya garis pantai. Ini dapat disebabkan oleh penyebab alami

seperti serangan gelombang atau akibat pengrusakan lingkungan akibat ulah

manusia sendiri se[erti penebangan hutan bakau yang tidak terkendali dan

berbagai bentuk eksplitasi lainya.

2. Tanah timbul akibat endapan pantai sehinggan memajukan garis pantai.

Pemajuan garis pantai yang teejadi dapat memberikan keuntungan dan dan

kerugian.

3. Pembelokan dan pendangkalan dapat menyebabkan tersumbatnya muara

sungai. Hal ini akan menyebabkan banjir di daerah hulu.

4. Penurunan tanah dan intrusi air asin akibat pemompaan air tanah yang

berlebihan.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melindungi pantai:

1. Memperkuat/melindungi pantai agar mampu menahan serangan gelombang,

2. Mengubah lajur transport sedimen sepanjang pantai,

Page 2: MAKALAH BANGUNAN PANTAI

2

3. Mengurangi eneregi gelombang yang sampai kepantai,

4. Reklamasi dengan menambah suplai sedimen kepantai,atau dengan cara lain

Dengan bebrbagai masalah diatas, maka kita kenal dengan bangunan pantai

yang dibuat khusus agar pemabngunan tetap dapat dijalankan sambil

meminimalkan masalah-masalah yang ditimbulkanakibat pembangunan itu sediri.

Selain itu penempatan banguna panntai dapat membantu juga untuk mengurangi

masalah yang telah ada. Bangunan pantai itu sendiri dapat mampu mengatasi

masalah erosi yang diakibatkan untuk menambah suplai sedimen.

1.2. Maksud dan tujuan

Dalam penulisan makalah penulis bermaksud untuk menunjukan jenis dari

bangunan pantai yang kita kenal untuk mengatasi persoalan dari erosi yang terjadi

pada pemabgunan kawasan pinggir pantai.

1.3. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah agar dapat menjelaskan dengan baik

fungsi dari bebrbagai jenis bangunan pantai dan mengenalkan berabagai jenis

bangunan pantai yang digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi

di dalam pembanguna suatu kawasan pantai denga berbagai tujuan tertentu.

Page 3: MAKALAH BANGUNAN PANTAI

3

BAB II

BANGUNAN PANTAI

2.1. Pengertian Bangunan Pantai

fungsi utama dibangunnnya bangunan pantai adalah menagtasi erosi yag

diakibatkan oleh egelombang laut. fungsi bangunan pantai tersebut dapat

dijabarkan antara lain antara lain

1. memperkuat dan melindungi panati dari serangan gelombang

2. bangunan pantai yang dibangun mampu mebgubah lajur transportasi sedimen

sehingga erosi ynag terjadi dapat dikendalikan.

3. banguna pantai dibangun untuk mengurangi energy gelombang yang sampai

kepantai.

4. menambah suplai sedimen ke pantai untk memperluas sempadan pantai.

2.2. Klasifikasi Bangunan Pantai

sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikanmenjadi tiga yakni;

pertama bangunan pantai dengan konstruksi yang dibangun dipantai dan sejajar

dengan garis pantai. Bangunan yang termasuk dalam kelompok pertama ini adalah

dinding pantai atau revetment yang dibangun pada garis pantai atau di daratan

yang digunankan untuk melindungi pantai langsung dari serangan gelombang.

Kedua, bangunan panati yang konstruksinya kira-kira tegak lurus pantai dan

sambung ke pantai. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah groin dan jetty.

Groin adalah bangunan yang ang menjorok dari panati kea rah laut yang

digunakan untuk menangkap sedimen sepanjang pantai sehingga transport

sedimen spanjang pantai semakin berkurang dan berhenti. Jetty ada;ah bangunan

tegak lurus garis pantai yang ditempatkan dikedua sisi muara sungai. Bangunan ini

digunakan untuk menahan sedimen pasir yang bergerak sepanjang pantai masuk

dan mengendap si muara sungai.

Ketiga, konstruksi yang dibangun di lepas pantai kira-kira sejajar dengan garis

pantai. bangunan pemecah gelombang (break water) termasuk dalam kelompok

ini. Pemecah gelombang (break water) dibagi menjadi dua macam yaitu pemecah

Page 4: MAKALAH BANGUNAN PANTAI

4

gelombang lepas pantai yang digunakan sebagai pelindungan panati teharadap

erosi dengan menghancurkan gelombang sebelum mencapai pantai dan yang

kedua adalah bangunan pemecah gelombang sambunag panrtai. Pemecah

gelombang sambung pantai digunakan untuk melindungi daerah perairan

pelabuhan dari gangguan gelombang sehingga kapal dapat masuk ke pelabuhan

dan melakukan bongkar muat barang dan menaikan serta menurunkan

penumpang.

Berdasarkan bentukkya bangunan panati dibedakan atas dua yaitu bangunan sisi

miring dan bangunan sisi tegak. Tang termasuk dalam bnagunan siisi miring

adalah bangunan berupa tumpukan batu yang bagian luarnya diberi lapis

pelindung dari batu-bau ukuran besar, blok beton atau batu bautan dari beton

berbentuk tetrapod, quadripods, tribars, dolos dan sebagainya.

Utuk tipe bangunan sisi tegak merupakan bangunan yang terbautdari pasangan

batu, kaison batu tupukan buis beton didinding turap baja atau beton.

2.2.1. Dinding Pantai Dan Revetment

Revetment atau perkuatan lereng merupakan bangunan yang ditempatkan

pada suatu lereng yang berfungsi melindungi suatu tebing alur pantai atau

permukaan lereng dan secara kesuluruhan berperan meningkatkan stabilitas

alur pantai atau tubuh tanggul yang dilindungi. Secara khusus,dinding pantai

ataurevetment juga dapat didefinisikan sebagai bangunan yang

memisahkandaratan dan perairan pantai, yang terutama berfungsi sebagai

dinding pelindung pantai terhadaperosi dan limpasan gelombang

(overtopping ) ke darat. Daerah yang dilindungi adalah daratantepat di

belakang bangunan. Permukaan bangunan yang menghadap arah datangnya

gelombangdapat berupa sisi vertikal atau miring.

Dinding pantai biasanya berbentuk dinding vertikalsedangkan

revetment mempunyai sisi miring. Revetment ditempatkan di tebing pantai

untuk menyerap energi air yang masuk guna melindungisuatu tebing alur

pantai atau permukaan lereng tanggul terhadap erosi dan limpasan gelombang

(overtopping ) ke darat.

Berikut ini adalah beberapa penampakan dari revetment.

Page 5: MAKALAH BANGUNAN PANTAI

5

Page 6: MAKALAH BANGUNAN PANTAI

6

2.2.2. Groin

Groin adalah struktur pengaman pantai yang dibangun menjorok relatif

tegak lurus terhadap arah pantai. Bahan konstruksinya umumnya kayu, baja,

beton (pipa beton), dan batu. Pemasangan groins menginterupsi aliran arus

pantai sehingga pasir terperangkap pada “upcurrent side,” sedangkan pada

“downcurrent side” terjadi erosi, karena pergerakan arus pantai yang berlanjut .

Page 7: MAKALAH BANGUNAN PANTAI

7

Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah

efektif. Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri

bangunan yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak

tertentu. Hal ini dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu

signifikan.

Selain tipe lurus seperti yang ada pada gambar ada juga groin tipe L dan tipe

T, yang kesemuanya dibangun berdasarkan kebutuhan

2.2.3. Jetty

Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi

muara sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh

sedimen pantai. Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran,

pengendapan dimuara dapat mengganggu lalu lintas kapal. Untuk keperluan

Page 8: MAKALAH BANGUNAN PANTAI

8

tersebut jetty harus panjang sampai ujungnya berada di luar sedimen

sepanjang pantai juga sangat berpengaruh terhedap pembentukan endapan

tersebut. Pasir yang melintas didepan muara geelombang pecah. Dengan jetty

panjang transport sedimen sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur

pelayaran kondisi gelombang tidak pecah, sehingga memungkinkan kapal

masuk kemuara sungai.

Selain untuk melindingi alur pelayaran, jetty juga dapat digunakan

untuk mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan

pengendalian banjir. Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir

engan gelombang yang cukup besar sering mengalami penyumbatan muara

oleh endapan pasir.karena pengaruh gelombang dan angin, endapan pasir

terbentuk di muara. Transport akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara

dan kemudian diendapkan. endapan yang sangat besar dapat menyebabkan

tersumbatnya muara sungai. penutupan muara sungai dapat menyebabkan

terjadinya banjir didaerah sebelah hulu muara. Pada musim penghujan air

banjir dapat mengerosi endapan sehingga sedikit demi sedikit muara sungai

terbuka kembali. Selama proses penutupan dan pembukaan kembali tersebut

biasanya disertai dengan membeloknya muara sungai dalam arah yang sama

dengan arah transport sedimen sepanjang pantai.

Jetty dapat digunakan untuk menanggulangi masalah tersebut,

mengingat fungsinya hanya untuk penanggulangan banjir, maka dapat

digunakan salah satu dari bangunan berikut, yaitu jetty panjang, jetty sedang,

jetty pendek. Jetty panjang apabila ujungnya berada diluar gelombang

pecah.tipe ini efektif untuk menghalangi masuknya sedimen kemuara, tetapi

biaya konstruksi sangat mahal, sehingga kalau fungsinya hanya untuk

penaggulangan banjir maka penggunaan jetty tersebut tidak ekonomis. Kecuali

apabila daerah yang harus dilindungi terhadap banjir sangat penting. Jetty

sedang dimana ujungnya berada anatar muka air surut dan lokasi gelombang

pecah, dapat menahan sebagian transport sedimen sepanjang pantai. Alur

Page 9: MAKALAH BANGUNAN PANTAI

9

diujung jetty masih memungkinkan terjadinya endapan pasir. Pada jetty

pendek, kaki ujung bangunan berada pada permukaan air surut.fungsi utama

bnagunan ini adalah menahan berbeloknya muara sungai dan

mengkonsentrasikan aliran pada alur yang telah ditetapkan untuk bisa

mengerosi endapan, sehingga apada awal musim penghujan di mana debit

besar (banjir) belum terjadi, muara sungai telah terbuka.

Selain ketiga tipe jetty tersebut, dapat pula dibuat bangunan yang

ditempatkan pada kedua sisi atau hanya satusisi tebing muara yang tidak

menjorok kelaut. Bangunan ini sama sekali tidak mencegah terjadinya

endapan dimuara, fungsi bangunan ini sama dengan jetty pendek, yaitu

mencegah berbeloknya muara sungai degan mengkonsentrasikan aliran untuk

mengerosi endapan.

2.2.4. Pemecah gelombang

Breakwater atau dalam hal ini pemecah gelombang lepas pantai

adalah bangunan yang dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu

dari garis pantai. Pemecah gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk

perlindungan pantai terhadap erosi dengan menghancurkan energi gelombang

sebelum sampai ke pantai, sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan.

Endapan ini dapat menghalangi transport sedimen sepanjang pantai.

Page 10: MAKALAH BANGUNAN PANTAI

10

Sebenarnya breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi

dua macam yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai. Tipe

pertama banyak digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan, sedangkan

tipe kedua untuk perlindungan pantai terhadap erosi. Secara umum kondisi

perencanaan kedua tipe adalah sama, hanya pada tipe pertama perlu ditinjau

karakteristik gelombang di beberapa lokasi di sepanjang pemecah gelombang,

seperti halnya pada perencanaan groin dan jetty. Penjelasan lebih rinci

mengenai pemecah gelombang sambung pantai lebih cenderung berkaitan

dengan palabuhan dan bukan dengan perlindungan pantai terhadap erosi.

pemecah gelombang lepas pantai dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak

tertentu dari garis pantai, maka tergantung pada panjang pantai yang

dilindungi, pemecah gelombang lepas pantai dapat dibuat dari satu pemecah

gelombang atau suatu seri bangunan yang terdiri dari beberapa ruas pemecah

gelombang yang dipisahkan oleh celah.

Bangunan ini berfungsi untuk melindungi pantai yang terletak

dibelakangnya dari serangan gelombang yang dapat mengakibatkan erosi

pada pantai. Perlindungan oleh pemecahan gelombang lepas pantai terjadi

karena berkurangnya energi gelombang yang sampai di perairan di belakang

bangunan. Karena pemecah gelombang ini dibuat terpisah ke arah lepas

pantai, tetapi masih di dalam zona gelombang pecah (breaking zone). Maka

Page 11: MAKALAH BANGUNAN PANTAI

11

bagian sisi luar pemecah gelombang memberikan perlindungan dengan

meredam energi gelombang sehingga gelombang dan arus di belakangnya

dapat dikurangi.

Gelombang yang menjalar mengenai suatu bangunan peredam

gelombang sebagian energinya akan dipantulkan (refleksi), sebagian

diteruskan (transmisi) dan sebagian dihancurkan (dissipasi) melalui pecahnya

gelombang, kekentalan fluida, gesekan dasar dan lain-lainnya. Pembagian

besarnya energi gelombang yang dipantulkan, dihancurkan dan diteruskan

tergantung karakteristik gelombang datang (periode, tinggi, kedalaman air),

tipe bangunan peredam gelombang (permukaan halus dan kasar, lulus air dan

tidak lulus air) dan geometrik bangunan peredam (kemiringan, elevasi, dan

puncak bangunan).

Berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung akan

mengurangi pengiriman sedimen di daerah tersebut. Maka pengiriman

sedimen sepanjang pantai yang berasal dari daerah di sekitarnya akan

diendapkan dibelakang bangunan. Pantai di belakang struktur akan stabil

dengan terbentuknya endapan sediment tersebut.

Pemecah Gelombang Lepas Pantai

Breakwater atau dalam hal ini pemecah gelombang lepas pantai

adalah bangunan yang dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu

dari garis pantai. Pemecah gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk

perlindungan pantai terhadap erosi dengan menghancurkan energi gelombang

Page 12: MAKALAH BANGUNAN PANTAI

12

sebelum sampai ke pantai, sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan.

Endapan ini dapat menghalangi transport sedimen sepanjang pantai.

Seperti disebutkan diatas bahwa pemecah gelombang lepas pantai

dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai, maka

tergantung pada panjang pantai yang dilindungi, pemecah gelombang lepas

pantai dapat dibuat dari satu pemecah gelombang atau suatu seri bangunan

yang terdiri dari beberapa ruas pemecah gelombang yang dipisahkan oleh

celah.

FUNGSI

Bangunan ini berfungsi untuk melindungi pantai yang terletak

dibelakangnya dari serangan gelombang yang dapat mengakibatkan erosi

pada pantai. Perlindungan oleh pemecahan gelombang lepas pantai terjadi

karena berkurangnya energi gelombang yang sampai di perairan di belakang

bangunan. Karena pemecah gelombang ini dibuat terpisah ke arah lepas

pantai, tetapi masih di dalam zona gelombang pecah (breaking zone). Maka

bagian sisi luar pemecah gelombang memberikan perlindungan dengan

meredam energi gelombang sehingga gelombang dan arus di belakangnya

dapat dikurangi.

Gelombang yang menjalar mengenai suatu bangunan peredam

gelombang sebagian energinya akan dipantulkan (refleksi), sebagian

diteruskan (transmisi) dan sebagian dihancurkan (dissipasi) melalui pecahnya

gelombang, kekentalan fluida, gesekan dasar dan lain-lainnya. Pembagian

besarnya energi gelombang yang dipantulkan, dihancurkan dan diteruskan

tergantung karakteristik gelombang datang (periode, tinggi, kedalaman air),

tipe bangunan peredam gelombang (permukaan halus dan kasar, lulus air dan

tidak lulus air) dan geometrik bangunan peredam (kemiringan, elevasi, dan

puncak bangunan)

Berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung akan

mengurangi pengiriman sedimen di daerah tersebut. Maka pengiriman

sedimen sepanjang pantai yang berasal dari daerah di sekitarnya akan

diendapkan dibelakang bangunan. Pantai di belakang struktur akan stabil

dengan terbentuknya endapan sediment tersebut.

MATERIAL

Page 13: MAKALAH BANGUNAN PANTAI

13

Untuk material yang digunakan tergantung dari tipe bangunan itu

sendiri. Seperti halnya bangunan pantai kebanyakan, pemecah gelombang

lepas pantai dilihat dari bentuk strukturnya bisa dibedakan menjadi dua tipe

yaitu: sisi tegak dan sisi miring.

Untuk tipe sisi tegak pemecah gelombang bisa dibuat dari material-material

seperti pasangan batu, sel turap baja yang didalamnya di isi tanah atau batu,

tumpukan buis beton, dinding turap baja atau beton, kaison beton dan lain

sebagainya.

Gbr 1. Berbagai jenis breakwater sisi tegak

Dari beberapa jenis tersebut, kaison beton merupakan material yang

paling umum di jumpai pada konstruksi bangunan pantai sisi tegak. Kaison

beton pada pemecah gelombang lepas pantai adalah konstruksi berbentuk

kotak dari beton bertulang yang didalamnya diisi pasir atau batu. Pada

pemecah gelombang sisi tegak kaison beton diletakkan diatas tumpukan batu

yang berfungsi sebagai fondasi. Untuk menanggulangi gerusan pada pondasi

maka dibuat perlindungan kaki yang terbuat dari batu atau blok beton :

Sementara untuk tipe bangunan sisi miring, pemecah gelombang

lepas pantai bisa dibuat dari beberapa lapisan material yang di tumpuk dan di

bentuk sedemikian rupa (pada umumnya apabila dilihat potongan

melintangnya membentuk trapesium) sehingga terlihat seperti sebuah

gundukan besar batu, Dengan lapisan terluar dari material dengan ukuran

butiran sangat besar.

Page 14: MAKALAH BANGUNAN PANTAI

14

Gbr 2. Breakwater sisi miring

Dari gambar dapat kita lihat bahwa konstruksi terdiri dari beberapa

lapisan yaitu:

1) Inti(core) pada umumnya terdiri dari agregat galian kasar, tanpa

partikel-partikel halus dari debu dan pasir.

2) Lapisan bawah pertama(under layer) disebut juga lapisan

penyaring (filter layer) yang melindungi bagian inti(core) terhadap

penghanyutan material, biasanya terdiri dari potongan-potongan tunggal batu

dengan berat bervariasi dari 500 kg sampai dengan 1 ton.

3) Lapisan pelindung utama (main armor layer) seperti namanya,

merupakan pertahanan utama dari pemecah gelombang terhadap serangan

gelombang pada lapisan inilah biasanya batu-batuan ukuran besar dengan

berat antara 1-3 ton atau bisa juga menggunakan batu buatan dari beton

dengan bentuk khusus dan ukuran yang sangat besar seperti tetrapod,

quadripod, dolos, tribar, xbloc accropode dan lain-lain

Secara umum, batu buatan dibuat dari beton tidak bertulang

konvensional kecuali beberapa unit dengan banyak lubang yang

menggunakan perkuatan serat baja. Untuk unit-unit yang lebih kecil, seperti

Dolos dengan rasio keliling kecil, berbagai tipe dari beton berkekuatan tinggi

dan beton bertulang (tulangan konvensional, prategang, fiber, besi, profil-profil

baja) telah dipertimbangkan sebagai solusi untuk meningkatkan kekuatan

struktur unit-unit batu buatan ini. Tetapi solusi-solusi ini secara umum kurang

hemat biaya, dan jarang digunakan.

Page 15: MAKALAH BANGUNAN PANTAI

15

Gbr 3. Beberapa macam material batu buatan

Seiring perkembangan jaman dalam konstruksi pemecah gelombang

lepas pantai juga mengalami perkembangan. Belakangan juga dikenal

konstruksi pemecah gelombang komposit. Yaitu dengan menggabungkan

bangunan sisi tegak dan bangunan sisi miring. Dalam penggunaan matrial pun

dikombinasikan misalnya antara kaison beton dengan batu-batuan sebagai

pondasinya.

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Ada berbagai macam metode dalam pelaksanaan pembangunan

konstruksi pemecah gelombang lepas pantai baik itu sisi tegak maupun sisi

miring. Untuk sis tegak ada sebuah metode pelaksanaan yang cukup unik

pada sebuah konstruksi pemecah gelombang kaison. Metode ini agak berbeda

dan sempat mejadi pertentangan pada saat ditemukan.

Adapun gambaran umum metode pelaksanannya adalah sebagai berikut:

Kaison yang terbuat dari beton pracetak diletakan dipermukaan air dengan

bagian dasarnya yang terbuka menghadap ke bawah. Dengan mengatur

tekanan udara didalam kaison, maka tingkat pengapungannya dapat

dikendalikan untuk memastikan stabilitas dan mengatur aliran udaranya

selama pemindahan ke lokasi pemasangannya.

Page 16: MAKALAH BANGUNAN PANTAI

16

Gbr 4. Ilustrasi kaison yang diapungkan dengan mengontrol tekanan udara

Adapun untuk proses pemindahan kaison kelokasi pemasangan bisa

dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan didorong

menggunakan sebuah tugboat.

Gbr 5. Ilustrasi pemindahan kaison dengan cara didorong tugboat

Pada saat sudah berada dilokasi pemasangan, udara didalam kaison

dikeluarkan dan kaison ditenggelamkan ke dasar laut dengan mengandalkan

beratnya sendiri. Kemudian setelah kaison ditenggelamkan dan berada pada

posisi yang telah direncanakan, maka kaison diisi dengan material pengisi

untuk meningkatkan kekuatan strukturnya.

Karena kaison tebuka dibagian dasarnya maka bagian ujungnya

hanya mempunyai luasan permukaan yang sangat kecil jika dibandingkan

dengan area yang dicakup oleh kaison itu sendiri. Luas permukaan ujung yang

kecil ini digabungkan dengan berat kaison yang besar mengakibatkan kaison

lebih mudah ditenggelamkan hinga menancap ke dasar laut dengan dengan

kedalaman yang cukup. Ini untuk memastikan kaison dapat menahan

pergerakan horisontal dari struktur setelah dipasang. Disamping itu juga

Page 17: MAKALAH BANGUNAN PANTAI

17

dimaksudkan agar material dasar laut yang berada dalam cakupan kaison

dapat dijadikan sebagai bahan pengisi kaison itu sendiri sebagai salah satu

solusi menghemat pemakaian material pengisi.

Sedangkan jika tanah di dasar laut terlalu lunak untuk mendukung

kaison selama pengisian dan setelah dinding-dinding vertikal menembus dasar

laut sampai kedalaman yang diinginkan, penurunan selanjutnya dapat dicegah

dengan memelihara udara bertekanan yang ada di dalam kaison.

Kaison itu kemudian diisi dengan cara memompa masuk material

kerukan melalui suatu lubang masuk. Ketika material kerukan seperti lumpur

dan/atau pasir dipompa masuk kedalam kaison, udara bertekanan yang tersisa

dalam kaison itu dikurangi seperti yang dilakukan pada air yang mengisi

kaison, sehingga struktur itu berada dibawah dukungan hidrolik sementara.

Pada akhirnya setelah kaison itu cukup diisi dengan material padat,

maka lubang-lubang udara dan hidrolik ditutup dengan beton atau material

lain.

Gb5 6. Ilustrasi kaison yang sudah berada pada lokasi pemasangan dan diisi dengan

material pengisi

Sedangkan untuk tipe bangunan sisi miring metode pelaksanaannya

tidak jauh berbeda dengan bangunan pelindung pantai lainya seperti groin dan

jeti yang juga menggunakan konstruksi sisi miring. Yang membedakan hanya

cara pemindahan material dan alat-alat beratnya saja. Karena pemecah

gelombang lepas pantai dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu

dari garis pantai maka untuk pemidahan material dan alat berat ke lokasi

pemasangan menggunakan alat transportasi air misalnya kapal atau tongkang

Page 18: MAKALAH BANGUNAN PANTAI

18

pengangkut material. Adapun metode pelaksanaannya dapat dipilah per

lapisan sebagai berikut:

Untuk lapisan inti (core) material ditumpahkan ke dalam laut menggunakan

dump truk. untuk memudahkan penimbunan material oleh truk, bagian

inti(core) idealnya mempunyai lebar antara 4-5 meter pada bagian puncak dan

kira-kira 0,5 meter di atas level menengah permukaan laut, ketika ada suatu

daerah pasang surut yang besar, sebaiknya berada diatas level tertinggi air

pasang.

Gbr 7. Pengurugan lapisan inti dengan dump truk

Lapisan bawah pertama(under layer) yang terdiri dari potongan-

potongan tunggal batu. Penempatan batu-batu lapisan ini dapat dilakukan

menggunakan ekskavator hidrolis, selain itu juga bisa dengan menggunakan

sebuah mobile crane normal jika tersedia ruang yang cukup untuk

landasannya. Jangan pernah menggunakan crane dengan ban karet pada

lokasi yang tidak rata tanpa landasan yang cukup luas. Ekskavator harus

menempatkan batuan yang lebih berat secepat mungkin sehingga bagian

inti(core) tidak mengalami hempasan ombak. Jika suatu ombak badai

mengenai lokasi dimana terlalu banyak bagian inti(core) yang mengalaminya,

maka ada suatu bahaya yang serius pada bagian inti(core) yaitu penggerusan

material. Gambar 9 menunjukkan susunan lapisan bawah. Dalam hal ini

kemiringan lerengnya adalah 2,5/1 dan jarak H, adalah ketinggian dari puncak

lapisan bawah ke dasar laut. Suatu tiang dari kayu harus ditempatkan pada

bagian atas inti (core) dan disemen untuk meperkokohnya. Pada jarak sama

dengan 2,5 x H, sebuah batu ladung yang berat dengan sebuah pelampung

penanda harus ditempatkan di dasar laut. Sebuah senar nilon berwarna terang

akan direntangkan dari batu ladung ke ketinggian yang diperlukan (H) pada

tiang. Prosedur ini harus diulangi setiap 5 m untuk membantu operator crane

atau ekskavator untuk menempatkan puncak lapisan di tingkatan yang benar.

Page 19: MAKALAH BANGUNAN PANTAI

19

Seorang perenang dapat memastikan bahwa masing-masing batu batuan yang

terpisah ditempatkan di dalam profil yang dibatasi oleh senar nilon.

Gbr 7. Penempatan batuan lapisan bawah menggunakan ekskavator

Lapisan pelindung utama (main armor layer). Dalam pelaksanaan

penempatan batu maupun batu bauatan dapat menggunakan crawler crane

(crane penggerak roda kelabang) atau tracked crane (crane dengan rel).

Crane jenis tersebut adalah alat berat yang paling cocok untuk pekerjaan

menempatkan batuan berukuran besar. Batu-batu yang besar harus diangkat

satu demi satu menggunakan sling atau pencengkram dan harus ditempatkan

didalam air dengan pengawasan dari seorang penyelam. Ia harus ditempatkan

satu demi satu berdasar urutannya untuk memastikan ia saling

berkesinambungan. Hal ini untuk meyakinkan bahwa ombak tidak bisa menarik

satu batu ke luar, yang menyebabkan batu-batu pada bagian atas longsor,

menerobos lapisan pelindung dan mengakibatkan terbukanya bagian bawah

yang batuannya lebih kecil.

Gbr 8. Ilustrasi penempatan batu lapisan pelindung utama menggunakan crane.jpg

Untuk memastikan bahwa batu-batu ditempatkan dengan baik,

penyelam tadi perlu mengarahkan operator crane setiap kali suatu batu

ditempatkan sampai lapisan pelindung ini menerobos permukaan air. Sama

seperti lapisan bawah, diperlukan dua lapisan pelindung untuk menyelesaikan

Page 20: MAKALAH BANGUNAN PANTAI

20

lapisan pelindung utama. Profil kemiringan dapat diatur pada interval tetap 5 m

menggunakan prosedur yang sama.

2.3. Bangunan Pelindung pantai lainnya

2.3.1. Seawall

Seawall hampir serupa dengn revetment (stuktur pelindung pantai

yang dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring), yaitu

dibuat sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung.

Seawall juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai

pelindung/penahan terhadap kekuatan gelombang. Seawall pada umumnya

dibuat dari konstruksi padat seperti beton, turap baja/kayu, pasangan batu

atau pipa beton sehingga seawall tidak meredam energi gelombang, tetapi

gelombang yang memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan

menyebabkan gerusan pada bagian tumitnya.

2.3.2. Artificial Headland

Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun di sepanjang

ujung pantai mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik strategis, yang

memungkinkan proses-proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian

depan yang tersisa. Hal ini secara signifikan lebih murah daripada melindungi

seluruh bagian depan dan dapat memberikan perlindungan sementara atau

jangka panjang dengan aktif dari berbagai macam resiko. Tanjung sementara

dapat dibentuk dari gabions atau kantong pasir, namun umurnya biasanya

tidaklah panjang antara 1 sampai 5 tahun

Page 21: MAKALAH BANGUNAN PANTAI

21

Tanjung buatan berfungsi menstabilkandaerah pesisir pantai,

membentuk garis pantai semakin stabil, garis pantai menjadi lebih menjorok

sehingga energi gelombang akan hilang pada daerah shoreline dan akhirnya

membentuk pesisir rencana yang lebih stabil dan dapat berkembang. Stabilitas

akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung. struktur pendek dengan

celah panjang akan memberikan perlindungan lokal tetapi tidak mungkin

mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan. Jika erosi

berlangsung terus-menerus tanjung mungkin perlu diperpanjang atau

dipindahkan untuk mencegah kegagalan struktural, meskipun tanjung buatan

akan terus memberikan perlindungan sebagai breakwaters perairan dekat

pantai.

2.3.3. Beach Nourishment

Beach Nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk

memindahkan sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi, sehingga

menjaga pantai tetap stabil.

Kita ketahui erosi dapat terjadi jika di suatu pantai yang ditinjau

terdapat kekurangan suplai pasir. Stabilitasi [antai dapat dilakukan dengan

penambahan suplai pasir ke daerah yang terjadi erosi itu. Apabila erosi terjadi

secara terus menerus , maka suplai pasir harus dilakukan secara berkala

dengan laju sama dengan kehilangan pasir . Untuk pantai yang cukup panjang

maka penambahan pasir dengan cara pembelian kurang efektif sehingga

digunakan alternatif pasir diambil dari hasil sedimentasi sis lain dari pantai.

Page 22: MAKALAH BANGUNAN PANTAI

22

2.3.4. Terumbu Buatan

Terumbu buatan (artificial reef) bukanlah hal baru, di Jepang dan

Amerika usaha ini telah dilakukan lebih dari 100 tahun yang lalu. Mula-mula

dilakukan dengan menempatkan material natural berukuran kecil sebagai

upaya untuk menarik dan meningkatkan populasi ikan. Di Indonesia, terumbu

buatan mulai disadari peranan dan kehadirannya oleh masyarakat luas sejak

tahun 1980-an, pada saat dimana Pemda DKI. Jakarta menyelenggarakan

program bebas becak, dengan merazia seluruh becak yang beroperasi di ibu

kota dan kemudian mengalami kesulitan dalam penampungannya, sehingga

pada akhirnya bangkai becak tersebut dibuang ke laut.

Berbagai macam cara, baik tradisional maupun modern, bentuk dan

bahan telah digunakan sebagai terumbu buatan untuk meningkatkan kualitas

habitat ikan dan biota laut lainnya.

Saat ini sedang terjadi pergeseran paradigma rekayasa pantai dari

pendekatan rekayasa secara teknis yang lugas (hard engineering approach)

ke arah pendekatan yang lebih ramah lingkungan (soft engineering approach).

Salah satu contoh misalnya adalah bangunan pemecah gelombang

(breakwater) yang semula ambangnya selalu terletak di atas muka air laut, kini

diturunkan elevasinya hingga terletak dibawah muka air laut.

Page 23: MAKALAH BANGUNAN PANTAI

23

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Untuk Menanggulangi erosi pantai, langkah pertama yang harus dilkakukan

adalah mencari penyebab terjadinya erosi. Dengan mengetahui penyebabnya,

selanjutnya kita dapat menentukan cara penanggulangannya yang biasanya dapat

berupa bangunan-bangunan pelindung pantai ataupun dengan menambah suplai

seidmen.

Beberapa jenis bangunan yang dapat dibuat untuk mengatasi erosi dan

gelombang pada pantai antara lain dengan membangun susunan groin pada

pesisir pantai, jetty baik yang single maupun double jetty, seawall dan sebagainya.

Kesemua jenis bangunan pelindung pantai dibangun beradasarkan fungsinya

masing-masing. Ada yang dibangun tegak lurus dan ada pula yang dibangun

sejajar garis pantai.

Stabilisasi pantai dilakukan dengan membuat bangunan pengarah sediment

seperti tanjung buatan, pemecah gelombang sejajar pantai, dan karang buatan

yang dikombinasikan dengan pengisian pasir. Metoda ini dilakukan apabila suatu

kawasan pantai terdapat defisit sediment yang sangat besar sehingga dipandang

perlu untuk mengembalikan kawasan pantai yang hilang akibat erosi.

Namun Pope (1997) merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut:

1. Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen. Tak satu

pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang

dinamis.

2. Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk

menanggulangi seluruh lokasi. Bangunan yang berfungsi baik di suatu

tempat belum tentu berfungsi dengan baik di tempat lain.

3. Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi.

Setiap pelindung pantai hanya didisain untuk kondisi tertentu yang

terbatas, jika batas kondisi tersebut dilampaui, maka bangunan tidak bisa

berfungsi sebagaimana yang diharapkan.

4. Tak ada bangunan pantai yang „ekonomis‟ atau „murah‟.

Page 24: MAKALAH BANGUNAN PANTAI

24

5. Tapi, ada suatu cara/pendekatan yang mampu melindungi lokasi dalam

jangka waktu usia ekonomis bangunan yang efektif.

6. Ada upaya-upaya teknis yang bisa digunakan dengan bantuan proses-

proses pantai untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan.

7. Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai

tidak menghasilkan apapun.

8. Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structures) lebih tepat

digunakan.

9. Ada daerah dimana bangunan pantai tidak layak digunakan, soft

structures lebih tepat.

10. Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan perlindungan pantai.

3.2. Saran

Kita sebagai Warga Negara yang baik hendaknya ikut beperan dalam proses

pengamanan pantai tersebut, yaitu dengan ikut melestarikan ekosistem laut

beserta isinya, melakukan pembangunan sesuai peraturan yang berlaku agar tidak

melewati garis pantai, serta tidak melakukan penambangan pasir atau perusakan

karang.