Tugas Bahasa Indonesia Siti Syarah Kusumadiningsih

download Tugas Bahasa Indonesia Siti Syarah Kusumadiningsih

of 6

Transcript of Tugas Bahasa Indonesia Siti Syarah Kusumadiningsih

1. TETAPI DAN MELAINKAN

Kata perangkai tetapi bertugas menghubungkan dua kata atau dua anak kalimat yang maknanya berlawanan. Kalau ada dua orang kakak beradik yang lebih tua pandai sedang yang muda bodoh, dikatakan bahwa:

Kakaknya pandai, tetapi adiknya bodoh.

Contoh lain misalnya:

Gadis itu cantik, tetapi pacarnya jelek.Ayahnya bekerja, tetapi ibunya berpangku tangan saja.

Kata perangkai melainkan digunakan untuk menghubungkan benda atau hal yang tidak dimaksudkan dengan benda atau hal yang dimaksudkan. Melainkan digunakan untuk menghubungkan sesuatu yang ditolak dengan yang di- iya-kan. Kata melainkan didahului oleh kata bukan yang diikuti kata benda atau kata ganti. Contohnya:

Bukan dia yang salah, melainkan orang tuanya.Yang saya maksud bukan prestise, melainkan prestasi.Yang sakit bukan kepalanya, melainkan dadanya.

Kata melainkan juga digunakan apabila yang ditolak atau diingkari itu kata kerja. Dalam hal ini kata bukan sering juga diganti dengan bukannya.

Saya bukannya menyuruh, melainkan minta tolong.Dia bukannya mendebat, melainkan bertanya.Saya bukannya menuduh, melainkan hanya minta keterangan.

Kesalahan yang sering terjadi adalah digunakannya kata perangkai tetapi untuk kalimat yang seharusnya menggunakan kata perangkai melainkan.

Yang sakit bukan dia, tetapi adiknya.Bukannya mencuri, tetapi meminjam.

Kalimat-kalimat tersebut seharusnya menggunakan kata perangkai melainkan, menjadi:

Yang sakit bukan dia, melainkan adiknya.Bukannya mencuri, melainkan meminjam.Lalu bagaimana kalau diantara bukan dan bukannya dengan kata benda, kata ganti atau kata kerja yang mengikutinya disela oleh kata lain? Jadi yang ditolak atau diingkari itu bukan kata benda, kata ganti atau kata kerja, melainkan kata yang secara langsung mengikuti bukan. Manakah yang betul:

Bukan hanya guru yang gajihnya kecil, tetapi juga pegawai negeri yang lain.

Atau

Bukan hanya guru yang gajihnya kecil, melainkan juga pegawai negeri yang lain.Dia bukan hanya membeli pakaian, tetapi juga perhiasan.AtauDia bukan hanya membeli pakaian, melainkan juga perhiasan.

Pola susunan yang dalam bahasa inggris berbunyi not only but also ... itu dalam bahasa Indonesia bukan hanya tetapi juga bukannya bukan hanya melainkan juga . Hal ini didasarkan pertimbangan bahwa yang ditolak atau diingkari itu bukan guru atau pakaian, melainkan hanya guru dan hanya pakaian. Di samping itu, terdapat hubungan perlawanan antara hanya pakaian dan pakaian dan perhiasan...Jadi yang tepat ialah:

Bukan hanya guru yang gajihnya kecil, tetapi juga pegawai negeri yang lain.Bukan hanya menyapu, tetapi juga mencuci pakaian.

2. PENGGUNAAN BAHWA

Bahwa adalah kata perangkai yang menghubungkan bagian-bagian kalimat dalam suatu kalimat majemuk bertingkat. Bagian kalimat yang dirangkaikan itu yang satu berupa anak kalimat, yang lain berupa induk kalimat. Anak kalimat tersebut merupakan sasaran dari perbuatan yang dinyatakan oleh predikat induk kalimatnya. Jadi anak kalimat tersebut merupakan pengganti objek atau pelengkap dari predikat induk kalimatnya. Predikat dari induk kalimat itu, yang sering berupa kata kerja seperti mengatakan, menjelaskan, menguraikan, menyebutkan, sedang anak kalimatnya merupakan isi dari penyebutan, penjelasan atau uraian tersebut. Demikianlah anak kalimat yang diantar oleh bahwa disebut kalimat isi.

Ia mengatakan bahwa ibunya sudah sembuh.Pak Camat menjelaskan bahwa keikutsertaan rakyat dalam pembangunan sangat diperlukan.Dalam kalimat pertama bahwa menghubungkan induk kalimat Ia mengatakan dan anak kalimat ibunya sudah sembuh. Dalam kalimat kedua induk kalimat Pak Camat menjelaskan dihubungkan dengan kata perangkai bahwa dengan anak kalimat yang merupakan isi dari penjelasan Pak Camat tersebut.Kesalahan yang sering terjadi dalam pemakaian bahwa, ialah digunakannya kata tersebut pada kalimat yang sebenarnya tidak memerlukan. Kata perangkai tersebut digunakan meskipun tidak terdapat induk kalimat yang harus dihubungkan dengan anak kalimat isi.

Seperti yang sudah disebutkan di muka, bahwa bacaan itu sangat penting bagi pengembangan jiwa anak-anak.

Kata perangkai bahwa dalam kalimat tersebut tidak perlu, karena bahwa tidak didahului atau diikuti oleh induk kalimat.Jadi yang betul ialah:

Seperti yang sudah disebutkan, bacaan itu sangat penting bagi pengembangan jiwa ank-anak.

Kata bahwa dapat dipertahankan apabila kalimatnya diubah menjadi: Sudah disebutkan dimuka bahwa dan seterusnya.Contoh yang lain:

Menurut Rene Wellek bahwa bahasa sastra itu berbeda dengan bahasa ilmu pengetahuan.Menurut pengakuannya bahwa uang itu adalah hasil penjualan rumah peninggalan orang tuanya.

Bahwa dalam kedua kalimat tersebut tidak perlu digunakan.Jadi yang betul:

Menurut Rene Wellek, bahasa sastra itu berbeda dengan bahasa ilmu pengetahuan.Menurut pengakuannya, uang itu adalah hasil penjualan rumah peninggalan orang tuanya.

Apabila bahwa dipertahankan susunan kalimatnya harus diubah menjadi: Rene Wellek mengatakan bahwa dan seterusnya. Ia mengakui bahwa uang itu dan seterusnya.Contoh kesalahan pemakaian bahwa yang lain:

Sesuai dengan pembicaraan kita beberapa hari yang lalu, bahwa hari ini kita akan menjumpai Pak Camat.

Kenyataanya bahwa sekarang para pendiri yayasan itu sudah tidak ada lagi yang tinggal di kota ini.Kalimat tersebut dapat kita betulkan menjadi:Sesuai dengan pembicaraan kita beberapa hari yang lalu, hari ini kita akan menjumpai Pak Camat.

Kenyataanya, sekarang para pendiri yayasan itu sudah tidak ada lagi yang tinggal di kota ini.Kalau kata perangkai bahwa tetap dipakai kalimat-kalimat tersebut harus diubah menjadi:

Telah kita bicarakan beberapa hari yang lalu bahwa hari ini kita dan seterusnya.Kenyataan menunjukkan bahwa sekarang dan seterusnya.

Perlu diperhatikan kapan kata perangkai bahwa perlu dipakai dan kapan tidak perlu dipakai. Pemakaian bahwa dalam kalimat yang tidak memerlukannya, selain mubazir juga merusak struktur kalimat yang bersangkutan.

3. KESALAHAN DALAM PEMAKAIAN DARIPADA

Kesalahan dalam penggunaan daripada sering kita jumpai dalam pemakaian bahasa Indonesia. Kesalahan pertama ialah dalam hal ejaanya. Pada umumnya daripada ditulis terpisah: dari pada.Menurut Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan kata itu harus ditulis serangkai: daripada.Kesalahan yang lain yaitu digunakannya kata perangkai daripada untuk menghubungkan predikat yang berupa kata kerja transitif dengan objeknya. Contohnya:

Saya tidak dapat menyetujui daripada usul itu.Masyarakat tidak memahami daripada peraturan itu.

Dalam hal ini kesalahan itu tidak semata-mata menyangkut kata perangkai daripada itu sendiri, melainkan karena tidak diperhatikannya ketentuan bahwa apabila predikat suatu kalimat itu berupa kata kerja transitif, maka antara predikat dan objeknya tidak perlu ditambahkan kata perangkai. Dalam kalimat-kalimat tersebut kata perangkai daripada tidak diperlukan. Jadi yang betul ialah:

Saya tidak dapat menyetujui usul itu.Masyarakat tidak memahami peraturan itu.