Tugas Bahasa Indonesia Fix

14
TUGAS BAHASA INDONESIA MAKALAH KELAS MKDU D 2013 DISUSUN OLEH: 1. Riana Eka Emas Santi (04011181320010) 2. Siti Evi Marissa (04011181320114) 3. Syahnas Masterina (04011181320104) 4.Umi Salamah (04011181320110) 5.Yeni Intan Cahyati (04011181320112)

description

.

Transcript of Tugas Bahasa Indonesia Fix

TUGAS BAHASA INDONESIAMAKALAH

KELAS MKDU D 2013

DISUSUN OLEH:

1. Riana Eka Emas Santi

(04011181320010)2. Siti Evi Marissa

(04011181320114)3. Syahnas Masterina

(04011181320104)4. Umi Salamah

(04011181320110)5. Yeni Intan Cahyati

(04011181320112)FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2015PENDAHULUANDiabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengankarakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerjainsulin atau kedua-duanya. Diagnosis DM umumnya akan dipikirkan bila ada keluhan khas DM berupa poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Secara epidemiologik diabetes seringkali tidak terdeteksi dan dikatakan onset atau mulai terjadinya adalah 7 tahun sebelum diagnosis ditegakkan, sehingga morbiditas dan mortalitas dini terjadi pada kasus yang tidak terdeteksi.

Diabetes mellitus jika tidak dikelola dengan baik akan dapat mengakibatkan terjadinya berbagai penyakit menahun, seperti penyakit serebrovaskular, penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai, penyakit pada mata, ginjal, dan syaraf. Jika kadar glukosa darah dapat selalu dikendalikan dengan baik, diharapkan semua penyakit menahun tersebut dapat dicegah, atau setidaknya dihambat. Berbagai faktor genetik, lingkungan dan cara hidup berperan dalam perjalanan penyakit diabetes.

Berbagai penelitian menunjukan bahwa kepatuhan pada pengobatan penyakit yang bersifat kronis baik dari segi medis maupun nutrisi, padaumumnya rendah. Dan penelitian terhadap penyandang diabetes mendapatkan75% diantaranya menyuntik insulin dengan cara yang tidak tepat, 58% memakai dosis yang salah, dan 80% tidak mengikuti diet yang tidak dianjurkan.Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana tinjauan mengenai penyakit Diabetes Melitus baik dari segi definisi, penyebab, faktor resiko, mekanisme, komplikasi, dan penatalaksanaan diabetes mellitus tipe 2.

Tujuan makalah ini adalah mengetahui tinjauan mengenai penyakit Diabetes Melitus baik dari segi definisi, penyebab, faktor resiko, mekanisme, komplikasi, dan penatalaksanaan diabetes mellitus tipe 2.ISI1. Piramida Terbalik

2. Judul Karangan : Diabetes Melitus Tipe 2 3. Kerangka Topik : 1. Definisi Diabetes Melitus Tipe 2

2. Penyebab Diabetes Melitus Tipe 2

3. Faktor Resiko Diabetes Melitus Tipe 2

4. Mekanisme Diabetes Melitus Tipe 2

5. Komplikasi Diabetes Melitus Tipe 2

6. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Tipe 2

4. Mind Map

Diabetes Melitus Tipe 2

Menurut WHO 1980 Diabetes Melitus secara umum dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi yang merupakan akibat dari sejumlah faktor dimana didapat defisiensi insulin absolut atau relatif dan gangguan fungsi insulin. Menurut Perkeni (2011) Diabetes Melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, gangguan kerja insulin atau keduanya, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah. Menurut Menkes diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Diabetes Melitus adalah kumpulan penyakit metabolic yang berkaitan dengan keadaan hiperglikemia yang disebabkan oleh resistensi insulin ataupun gangguan sekresi insulin.Diabetes Melitus tipe 2 disebabkan oleh dua hal, yaitu kerusakan sel pankreas dan resistensi insulin. Resisten insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya, artinya terjadi defensiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa, maupun pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. Sel pankreas mengalami desensitisasi terhadap glukosa.Beberapa faktor yang diketahui dapat mempengaruhi Diabetes Melitus tipe 2 antara lain adalah umur, jenis kelamin, dan gaya hidup seseorang. Umumnya penderita Diabetes Melitus tipe 2 mengalami perubahan fisiologi yang secara drastis, Diabetes Melitus tipe 2 sering muncul setelah usia 30 tahun ke atas dan pada mereka yang berat badannya berlebihan sehingga tubuhnya tidak peka terhadap insulin. Diabetes Melitus lebih banyak ditemukan pada wanita dibanding dengan pria. Pada penderita Diabetes Melitus tipe 2 terjadi obesitas yang dapat mengakibatkan gangguan kerja insulin (resistensi insulin). Obesitas bukan karena makanan yang manis atau kaya lemak, tetapi lebih disebabkan jumlah konsumsi yang terlalu banyak, sehingga cadangan gula darah yang disimpan didalam tubuh sangat berlebihan. Sekitar 80% pasien Diabetes Melitus tipe II adalah mereka yang tergolong gemuk.Patofisiologi Diabetes Melitus tipe 2 terdiri atas dua mekanisme, yaitu resistensi terhadap insulin dan defek sekresi insulin. Resistensi terhadap insulin terjadi disebabkan oleh penurunan kemampuan hormon insulin untuk bekerja secara efektif pada jaringan-jaringan target perifer (terutama pada otot dan hati), ini sangat menyolok pada diabetes melitus tipe 2. Resistensi terhadap kerja insulin menyebabkan terjadinya gangguan penggunaan insulin oleh jaringan-jaringan yang sensitif dan meningkatkan pengeluaran glukosa hati. Kedua efek ini memberikan kontribusi terjadinya hiperglikemi pada diabetes. Patogenesis terjadinya resistensi insulin terfokus pada defek PI-3 kinase (Phosphatidyl Inocytol) yang menyebabkan terjadinya reduktasi translokasi dari GLUT-4 (Glukose Transporter) ke membran plasma untuk mengangkut insulin. Hal ini menyebabkan insulin tidak dapat diangkut masuk ke dalam sel dan tidak dapat digunakan untuk metabolisme sel, sehingga kadar insulin di dalam darah terus meningkat dan akhirnya menyebabkan terjadinya hiperglikemi. Obesitas dapat mengakibatkan terjadinya resistensi insulin melalui beberapa cara, yaitu; peningkatan asam lemak bebas yg mengganggu penggunaan glukosa pada jaringan otot, merangsang produksi dan gangguan fungsi sel pankreas. Defek sekresi insulin berperan penting bagi munculnya diabetes melitus tipe 2. Hiperglikemi akan terjadi sesuai dengan derajat kerusakan sel beta yang menyebabkan turunnya sekresi insulin. Pelepasan insulin dari sel beta pankreas sangat tergantung pada transport glukosa melewati membran sel dan interaksinya dengan sensor glukosa yang akan menghambat peningkatan glukokinase. Induksi glukokinase akan menjadi langkah pertama serangkaian proses metabolik untuk melepaskan granul-granul berisi insulin. Kemampuan transpor glukosa pada diabetes melitus tipe 2 sangat menurun, sehingga kontrol sekresi insulin bergeser dari glukokinase ke sistem transpor glukosa. Defek ini dapat diperbaiki oleh sulfonilurea.Diabetes Melitus tipe 2 bisa menimbulkan banyak komplikasi yang menyebar ke berbagai bagian tubuh. Komplikasi pada pembuluh darah kecil, diantaranya retinopati, nefropati, dan neuropati. Retinopati diabetika merupakan kerusakan mata seperti katarak dan glukoma atau meningkatnya tekanan pada bola mata. Bentuk kerusakan yang paling sering terjadi adalah bentuk retinopati yang dapat menyebabkan kebutaan. Nefropati diabetika merupakan gangguan ginjal yang diakibatkan karena penderita menderita diabetes dalam waktu yang cukup lama. Neuropati diabetika yaitu gangguan sistem syaraf pada penderita Diabetes Melitus. Indera perasa pada kaki dan tangan berkurang disertai dengan kesemutan, perasaan baal atau tebal serta perasaan seperti terbakar.Tujuan utama pada penatalaksanaan Diabetes Melitus adalah menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta neuropatik, untuk pengobatan utama Diabetes Melitus tipe 2 adalah penurunan berat badan. Pada pasien DM tipe II cukup dengan menurunkan berat badan sampai mencapai berat badan ideal, tapi bila harus dengan obat ada dua jenis obat yaitu untuk pasien gemuk dan untuk pasien kurus atau bisa juga diberikan insulin apabila disebabkan oleh kerusakan sel pancreas. Beberapa prinsip pengelolahan Diabetes Melitus adalah:

1. Edukasi kepada pasien, keluarga dan masyarakat agar menjalankan perilaku hidup sehat,

2. Diet (nutrisi) yang sesuai dengan kebutuhan pasien, dan pola makan yang sehat,

3. Olah raga seperti aerobik (berenang, bersepeda, jogging, jalan cepat) paling tidak tiga kali seminggu, setiap 15-60 menit sampai berkeringat dan terengah-angah tanpa membuat nafas menjadi sesak atau sesuai dengan petunjuk dokter,

4. Obat-obat yang berkhasiat menurunkan kadar gula darah, sesuai dengan petunjuk dokter.PENUTUPDari makalah yang kami buat, dapat disimpulkan bahwa Diabetes Melitus adalah kumpulan penyakit metabolic yang berkaitan dengan keadaan hiperglikemia yang disebabkan oleh resistensi insulin ataupun gangguan sekresi insulin. Penyakit ini timbul ketika di dalam darah tidak terdapat cukup insulin atau ketika sel-sel tubuh kita dapat bereaksi normal terhadap insulin dalam darah.

Gejala awal dari diabetes adalah merasa lemas, tidak bertenaga, ingin sering makan, dan sering buang air kecil.Untuk pengobatan dapat dilakukan dengan penyuntikan insulin,pendidikan dan kepatuhan terhadapdiet, dan program olahraga. Diabetes mellitus yang tidak terkontrol bisa menimbulkan berbagai macam komplikasi.DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth. 2001.Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGCGuyton. 1996.Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta: EGCListiani, N. 2012. Diambil dari http://eprints.undip.ac.id/35445/1/4_BAB_I_ Pendahuluan.pdf. diakses 15 April 2015.