tugas awal
-
Upload
richard-shakespeare -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
description
Transcript of tugas awal
Tugas awal
Asam Amino dan Protein
Disusun oleh:
MADE YUDANA
A 221 13 015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2015
soal
1. Referensi ninhidrin.
2. Bagaimana reaksi yang terjadi bila protein di reaksikan dengan pelarutnya?.
3. Apa penyebab terjadinya perbedaan warna endapan pada setiap protein,
a) Albumin.
b) Kasein.
c) Pepton.
4. Hasil diskusi.
1) Warna apa yang terbentuk?.
2) Gugus apa yang memberi uji positif.
Jawaban
1. Ninhidrin, suatu senyawa oksidator kuat bereaksi dengan semua asam α-
amino pada Ph 4-8 dan dihasilkan senyawa berwarna biru. Asam-asam amino,
prolin dan hidroksi prolin juga bereaksi dengan ninhidrin akan tetapi
manghasilkan warna kuning.
2. Kelarutan protein di dalam suatu cairan, sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain, pH, suhu, kekuatan ionik dan konstanta dielektrik
pelarutnya. Pada percobaan ini, kita ingin mengetahui daya kelarutan protein
terhadap pelarut tertentu. Hasil yang diperoleh dari percobaan ini adalah
albumin dan gelatin dapat larut dalam air suling, HCl, NaOH dan alkohol.
Namun keduanya (albumin dan gelatin) tidak dapat larut dalam kloroform.
Menurut teori yang ada, albumin dan gelatin termasuk jenis protein. Protein
memiliki sifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan larutan asam maupun
basa. Namun, semua protein tidak dapat larut dalam pelarut lemak seperti eter
atau kloroform. Sifat fisika ini menunjukkan bahwa asam amino cenderung
mempunyai struktur yang bermuatan dan mempunyai polaritas tinggi, serta
bukan sekedar senyawa yang mempunyai gugus –COOH dan gugus –NH2.
Apabila asam amino larut dalam air, gugus karboksilat akan melepaskan ion
H+, sedangkan gugus amina akan menerima ion H+. Oleh adanya kedua
gugus tersebut, asam amino dalam larutan dapat membentuk ion yang
bermuatan positif dan juga bermuatan negatif (zwitter ion) atau ion amfoter.
3. Pada uji Hopkins cole, uji positif ditunjukkan oleh albumin, gelatin, kasein,
dan pepton, dengan ditunjukkan oleh adanya cincin berwarna ungu. Uji ini
spesifik untuk protein yang mengandung Triptofan. Triptofan akan
berkondensasi dengan aldehid bila ada asam kuat sehingga membentuk cincin
berwarna ungu. Protein yang mengandung sedikitnya satu gugus karboksil
dan gugus asam amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk
persenyawaan berwarna. Uji ini bersifat umum untuk semua asam amino, dan
menjadi dasar penentuan kuantitatif asam amino. Pada uji ini, hanya kasein
yang menunjukkan uji negatif terhadap ninhidrin. Hal ini disebabkan karena
pada kasein tidak mengandung sedikitnya satu gugus karboksil dan amino
yang terbuka. Kasein 2%, fenol 2%, dan putih telur mengandung asam amino
triptofan karena pada uji Hopkins-Cole menunjukkan kompleks warna pada
bagian dasar tabung. Hal tersebut berbeda dengan albumin 2% yang tetap
menunjukkan warna jernih pada larutannya. Kompleks warna tersebut karena
asam amino triptofan yang terkandung berkondensasi dengan aldehida dan
asam pekat (H2SO4 pekat) yang diberikan.
Kasein 2% dan putih telur mengandung asam amino α (globulin,
glutein, protamin, histon, dll), sedangkan albumin bukan merupakan susunan
asam amino α karena albumin berikatan dengan gugus prostetik lain yang
membentuk protein. Uji Ninhidrin menunjukkan kompleks warna biru apabila
zat tersebut positif asam amino α. Kompleks warna biru tersebut karena
molekul pada Ninhidrin berikatan dengan NH3 yang dilepaskan asam amino
setelah proses oksidasi. Kasein 2%, fenol 2%, dan putih telur mengandung
asam amino golongan asam (asam aspartat, asparagin, asam glutamat,
glutamin) karena pada uji Xantoprotein menunjukkan warna kuning-jingga.
Hal tersebut berbeda dengan albumin yang tetap menunjukkan warna jernih
pada larutannya. Warna jingga yang terbentuk merupakan hasil dari proses
ionisasi bebas ketika ditambahkan larutan alkali pekat (NaOH pekat) yang
artinya larutan tersebut awalnya bersifat asam.
4. A. Cincin berwarna ungu, kompleks warna biru, dan menunjukkan warna
kuning-jingga.
B. Albumin, kasein + asam amino, dan putih telur mengandung gugus
monofenol (tirosin) karena positif pada test Millon. Kasein + asam amino dan
putih telur mengandung asam amino triptofan karena positif pada test Hopkins
Cole. Kasein + asam amino dan putih telur mengandung α asam amino karena
positif pada test Ninhidrin. Kasein + asam amino, fenol, dan putih telur
mengandung inti benzena dengan asam amino golongan asam karena positif
pada test Xantoprotein.