Tugas Audit

7
1.perbedaan antara data yang berasal dari klien dan data dari auditor adalah : Data dari klien adalah data yang akan diaudit oleh auditor sehingga keakuratan data yang disajikan oleh klien bisa saja tidak akurat sedangkan data dari auditor adalah data yang sudah di uji sehingga keakuratan data lebih baik disbanding dengan data yang belum di audit. Contoh data dari klien adalah Balance sheet, Income statement, Equity of changes statement), Cahs flow statement, Notes to the financial statement, Asersi Manajemen dan bukti-bukti pendukung atas laporan yang telah tersusun diatas.sedangkan data dari auditor ialah Laporan audit pendahulu,Kertas Kerja (program audit, working trial balance, ringkasan jurnal adjustment, skedul utama, skedul pendukung),Bukti Audit,Laporan Audit, 2. Perikatan hutang jangka pendek adalah Perikatan adalah hubungan hukum antara dua orang atau lebih di dalam lapangan harta kekayaan dimana satu pihak mempunyai hak dan pihak yang lain mempunyai kewajiban atas suatu prestasi. Perikatan dapat lahir dari suatu perjanjian dan Undang-undang. Sedangkan perjanjian adalah perbuatan hukum.Yang dimaksud perikatan jangka pendek disini adalah suatu perjanjian yang masa atau periode perjanjian nya kurang dari satutahun. 3. Pajak yang ada diperusahaan adalah : 1. Pajak atas Penghasilan Perusahaan a. Dibayar langsung oleh perusahaan : i. Angsuran pajak (PPh 25) ii. Pembayaran pajak akhir tahun (PPh 28/29) b. Dipotong oleh pihak lain (final, tidak final, 22, 23)

description

audit

Transcript of Tugas Audit

1.perbedaan antara data yang berasal dari klien dan data dari auditor adalah :Data dari klien adalah data yang akan diaudit oleh auditor sehingga keakuratan data yang disajikan oleh klien bisa saja tidak akurat sedangkan data dari auditor adalah data yang sudah di uji sehingga keakuratan data lebih baik disbanding dengan data yang belum di audit. Contoh data dari klien adalah Balance sheet, Income statement, Equity of changes statement), Cahs flow statement, Notes to the financial statement, Asersi Manajemen dan bukti-bukti pendukung atas laporan yang telah tersusun diatas.sedangkan data dari auditor ialah Laporan audit pendahulu,Kertas Kerja (program audit, working trial balance, ringkasan jurnal adjustment, skedul utama, skedul pendukung),Bukti Audit,Laporan Audit,2. Perikatan hutang jangka pendek adalah Perikatan adalah hubungan hukum antara dua orang atau lebih di dalam lapangan harta kekayaan dimana satu pihak mempunyai hak dan pihak yang lain mempunyai kewajiban atas suatu prestasi. Perikatan dapat lahir dari suatu perjanjian dan Undang-undang. Sedangkan perjanjian adalah perbuatan hukum.Yang dimaksud perikatan jangka pendek disini adalah suatu perjanjian yang masa atau periode perjanjian nya kurang dari satutahun.

3. Pajak yang ada diperusahaan adalah :1. Pajak atas Penghasilan Perusahaana. Dibayar langsung oleh perusahaan :i. Angsuran pajak (PPh 25)ii. Pembayaran pajak akhir tahun (PPh 28/29)b. Dipotong oleh pihak lain (final, tidak final, 22, 23)c. Laporan laba rugi akan mempengaruhi jumlah beban pajak dan di Neraca utang pajak / pajak dibayar dimuka2. Kewajiban memotong pajak pihak lain (with holding tax)a. Pajak atas penghasilan yang diterima pihak lain (21, 23, 26)b. PPN pajak atas penyerahan barang / jasa kena pajakc. Tidak muncul dalam laporan laba rugi, tetapi di Neraca sebagai utang atau pajak dibayar dimuka3. Pajak Lainnyaa. PBB, pajak daerah, PPnBM bebanb. Pajak atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan (BPHTP)c. Pajak Daerahd. Bea Materai

4.mencocokkan data saldo dari supplier dengan subsidiary ledger namanya adalah footing dan cross footing5. subsequent even mengetahui atau mengidentifikasi unrecorded liabilities karena Subsequent events adalah peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal laporan posisi keuangan ( neraca ) tetapi sebelum diterbitkannya laporan audit, yang mempunyai akibat yang material terhadap laporan keuangan, sehingga memerlukan penyesuaian atau pengungkapan dalam laporan tersebut.Salah satu akun yang dipengaruhi ole subsequent event ini dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut adalah hutang.Dalam pengujian subtantif terhadap utang pada umumnya, pengujian ditujukan untuk menemukan kemungkinan adanya unrecorded liabilities.Untuk membuktikan asersi keberadaan aktiva dan keterjadian transaksi yang bersangkutan dengan utang lancar, auditor melakukan berbagai pengujian subtantif berikut ini :Pengujian analitik.,Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan utang usaha, Pemeriksaan pisah batas transaksi yang berkaitan dengan utang usaha, Konfirmasi piutang usaha, Rekonsiliasi utang yang tidak dikonfirmasi ke pernyataan piutang yang diterima oleh klien dari krediturnya. 6.Yang dimaksud dengan kredit overdraft adalah pemberian fasilitas yang melampaui batas penarikan atas saldo rekening giro yang efektif, yang belum dibuatkan akad kreditnya atau pelampauan pemberian kredit diatas pagu yang ditetapkan berdasarkan akad kredit. Terdapat jenis lain yaitu overdraft intra hari atau dapat disebut cerukan intra hari. Overdraft intra hari adalah pemberian cerukan oleh bank yang ditutup kembali pada akhir hari (sebelum penutupan kas) sehingga saldo rekening nasabah pada akhir hari tidak melampaui limit kredit atau tidak menyebabkan saldo debet pada rekening giro.Overdraft intra hari yang tidak berhasil ditutup pada hari yang bersangkutan berubah menjadi overdraft.

7. Hutang afiliasi dan konsekuensi perpajakan adalah utang yang biasanya diberikan untuk membantu perusahaan anak atau perusahaan afiliasi yang baru mulai beroperasi dan membutuhkan pinjaman. Pengertian lain adalah Hutang Kepada Pemegang Saham atau Kepada Perusahaan Induk (Holding Company) atau Kepada Perusahaan Afiliasi (Afiliated Company). Jika terjadi transaksi afiliasi antara dua entitas yang berbeda, hal-hal yang harus dilakukan: a. Diupayakan semaksimal mungkin agar transaksi pembelian barang atau pun pemanfaatan jasa, yang biasanya dilakukan melalui induk perusahan, dapat dilakukan langsung oleh perusahaan yang menggunakannya. Dengan demikian, tidak muncul adanya transaksi utang afiliasi antara anak perusahaan dengan induk perusahaan. Dengan cara ini, dapat diminimalkan risiko adanya pemungutan PPN maupun pemotongan PPh Pasal 23 karena transaksi utang piutang afiliasi. b. Dalam hal dilakukan pemberian pinjaman kepada anak perusahaan tanpa bunga, harus terpenuhi kriteria sebagaimana disebutkan dalam Pasal 12 Peraturan Pemerintah No. 94/2010 tanggal 30 Desember 2010, yaitu: 1. Pinjaman tersebut berasal dari dana milik pemegang saham pemberi pinjaman itu sendiri dan bukan berasal dari pihak lain. 2. Modal yang seharusnya disetor oleh pemegang saham pemberi pinjaman kepada perusahaan penerima pinjaman telah disetor dalam keadaan seluruhnya.3. Pemegang saham pemberi pinjaman tidak dalam keadaan rugi.4. Perusahaan penerima pinjaman sedang mengalami kesulitan keuangan untuk kelangsungan usahanya.Apabila salah satu dari keempat unsur di atas tidak terpenuhi, atas pinjaman tersebut akan dilakukan koreksi oleh kantor pajak dan menjadi terutang bunga dengan tingkat bunga wajar. Hal ini akan menambah beban biaya bagi perusahaan. 8. Hutang dianggap sebagai hutang jangka pendek ketika kewajiban yang likuidasinya memerlukan penggunaan sumber daya yang ada yang diklasifikasikan sbg aktiva lancar, atau penciptaan kewajiban lancar lain sedangkan hutang jangka panajang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu perioda akuntansi (1 th) dihitung dari tanggal pembuatan neraca per 31 Desember. Pembayaran dilakukan dengan kas namun dapat diganti dengan asset tertentu.9.Yang dimaksud dengan BPPN adalah adalah sebuah lembaga yang dibentuk pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun 1998 tentang Pembentukan BPPN. Lembaga ini dibentuk dengan tugas pokok untuk penyehatan perbankan, penyelesaian aset bermasalah dan mengupayakan pengembalian uang negara yang tersalur pada sektor perbankan.Karena kinerjanya yang dinilai kurang memuaskan, pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, lembaga ini dibubarkan pada 27 Februari 2004 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pengakhiran Tugas dan Pembubaran BPPN.Tak hanya itu, Presiden Megawati Soekarnoputri juga menunjuk Menteri Keuangan Boediono sebagai Ketua Tim Pemberesan Badan Penyehatan Perbankan Nasional melalui Keppres Nomor 16/2004 tentang Pembentukan Tim Pemberesan BPPN. Keppress ini merupakan satu dari sejumlah landasan hukum yang dikeluarkan presiden berkaitan dengan pembubaran BPPN. Dengan dikeluarkannya Keppres tersebut, maka secara resmi BPPN dibubarkan.10. Perbedaan antara pph 21,22,23,26 adalah 1. PPh pasal 21 adalah pasal yang mengatur pajak yang dikenakan terhadap penghasilan yang diterima dari pekerjaan / jasa baik dalam hubungan kerja maupun dari pekerjaan bebas oleh WP perorangan dalam negeri.

2. PPh pasal 22 membahas tentang penghasilan yang berasal dari penjualan pada instansi pemerintah, impor, dan industri tertentu (industri rokok, industri kertas, industri otomotif, industri semen, industri baja, Pertamina Bulog untuk tepung terigu dan gula pasir).

3. PPh pasal 23 membahas tentang penghasilan yang diperoleh dari penggunaan harta atau modal (deviden, bunga, royalti, hadiah penghargaan, sewa, dan jasa).

4. Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 26 adalah PPh yang dikenakan/ dipotong atas penghasilan yang bersumberdari Indonesia yang diterima /diperoleh Wajib Pajak(WP) luar negeri selain bentuk usaha tetap (BUT) diIndonesia.

AUDITING IIPertanyaan tentang liablitas jangka pendek dan jangka panjang

Disusun Oleh :Hotman Jefferson 125020307111001Muhlis isnanto 125020301111Tachta tri kusumo 125020300111

JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI dan BISNISUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2015