Tugas Assuransi (1)

8
Kasus 1 Tolak Klaim Anak Ahmad Dhani, Ini Alasan Prudential JAKARTA - Corporate Marketing dan Communications Director PT Prudential Life Assurance Nini Sumohandoyo angkat suara adanya isu Prudential menolak membayarkan klaim asuransi Abdul Qodir Jaelani putra musisi Ahmad Dhani senilai Rp500 juta. Dia mengatakan Prudential akan selalu membayarkan klaim yang diajukan oleh nasabah jika telah memenuhi ketentuan kontrak polis. "Semua kalau sudah memenuhi kontrak dalam polis pasti kita bayarkan," ungkap Nini saat ditemui di Kantor AAJI Plaza Indonesi, Jakarta (27/9/2013). Dia menjelaskan, dalam polis Prudential selalu ada kontrak antara nasabah dan perusahaan dan dalam kontrak tersebut tertuang segala ketentuan termasuk mengenai syarat pembayaran atas klaim. "Ada persyaratan, ada ketentuan, itu kan semuanya tertuang di situ. Apabila semua dipenuhi pasti akan kita bayar, itu yang pasti. Jangankan Rp500 juta, lebih dari itu juga asal sesuai persyaratan pasti kita bayar," kata Nini. Namun, Nini menolak menjelaskan isi kontrak polis yang dimiliki Anak Ahmad Dani tersebut dengan pihak Prudential terkait pembayaran klaim.

description

asuransi

Transcript of Tugas Assuransi (1)

Kasus 1Tolak Klaim Anak Ahmad Dhani, Ini Alasan Prudential

JAKARTA - Corporate Marketing dan Communications Director PT Prudential Life Assurance Nini Sumohandoyo angkat suara adanya isu Prudential menolak membayarkan klaim asuransi Abdul Qodir Jaelani putra musisi Ahmad Dhani senilai Rp500 juta. Dia mengatakan Prudential akan selalu membayarkan klaim yang diajukan oleh nasabah jika telah memenuhi ketentuan kontrak polis."Semua kalau sudah memenuhi kontrak dalam polis pasti kita bayarkan," ungkap Nini saat ditemui di Kantor AAJI Plaza Indonesi, Jakarta (27/9/2013).Dia menjelaskan, dalam polis Prudential selalu ada kontrak antara nasabah dan perusahaan dan dalam kontrak tersebut tertuang segala ketentuan termasuk mengenai syarat pembayaran atas klaim."Ada persyaratan, ada ketentuan, itu kan semuanya tertuang di situ. Apabila semua dipenuhi pasti akan kita bayar, itu yang pasti. Jangankan Rp500 juta, lebih dari itu juga asal sesuai persyaratan pasti kita bayar," kata Nini.Namun, Nini menolak menjelaskan isi kontrak polis yang dimiliki Anak Ahmad Dani tersebut dengan pihak Prudential terkait pembayaran klaim."Kami mengatakan turut prihatin atas yang terjadi atas kejadian tersebut. Tapi kami minta tolong kami di Prudential punya kebijakan perusahaan dimana kami tidak bisa membuka kerahasiaan data nasabah," kata dia.Lebih lanjut, dia menjelaskan Prudential memiliki banyak produk dan setiap produk itu semua ada peraturan yang cukup banyak. Dirinya menegaskan pihaknya akan selalu membayarkan klaim jika sesuai dengan kontrak dalam polis.Source : http://economy.okezone.com/read/2013/09/27/457/872972/tolak-klaim-anak-ahmad-dhani-ini-alasan-prudential

AnalisisBiaya perawatan putra Ahmad Dhani, AQJ alias si Dul selama lebih dari dua minggu dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta Selatan, Rp. 500 juta lebih. Namun, meskipun anak tersebut sudah diasuransikan Ahmad Dhani, dalam kasus ini, pihak perusahaan asuransi, PT Prudential Life Assurance (Prudential) menolak membayar biaya perawatan tersebut.Alasannya karena dengan si Dul yang masih jauh di bawah umur mengemudi mobilnya itu di jalan raya itu saja sudah merupakan fakta telah terjadi pelanggaran hukum, tanpa perlu melihat siapa yang salah. Seandainya saja, bukan si Dul yang salah, tetapi dia yang ditabrak ketika sedang mengemudi, maka pihak perusahaan asuransi tetap saja mempunyai alasan kuat untuk menolak membayar biaya perawatan rumah sakitnya, karena di dalam polis biasanya sudah tertera ketentuan yang menjelaskan bahwa untuk klaim asuransi tersebut tidak boleh terjadi pelanggaran hukum yang dilakukan oleh si Tertanggung.Jadi, walaupun, sudah diasuransikan atau mengasuransikan diri untuk biaya perawatan di rumah sakit, tetapi apabila perawatan itu terjadi sebagai akibat dari kita melanggar hukum, maka sudah pasti, pihak perusahaan asuransi akan menolak menanggung biaya perawatan di rumah sakit itu. Hal ini pasti sudah tercantum di klausul-klausul perjanjiannya dan dilindungi oleh undang-undang.Dalam keadaan normal apabila kita menderita sakit, atau mengalami kecelakaan sehingga harus dirawat di rumah sakit, apabila kita punya asuransi untuk itu, pasti pihak perusahaan asuransi akan menanggung biaya perawatan itu yang besarannya sesuai dengan jenis asuransi yang kita ambil. Bisa saja, seratus persen biaya perawatan rumah sakit itu ditanggung oleh perusahaan asuransi itu.Tetapi, jika misalnya, kita mengemudi mobil dalam keadaan mabuk alkohol, atau dalam pengaruh obat-obatan, kemudian kita mengalami kecelakaan, dan dirawat di rumah sakit, pasti perusahaan asuransi tidak akan membayarnya sama sekali.Dalam kasus si Dul pun demikian. Si Dul adalah seorang anak yang masih jauh di bawah umur, Usianya masih 13 tahun. Sudah pasti tidak punya SIM. Sedangkan menurut UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Jalan Raya, batas minimal seseorang boleh punya SIM mobil adalah 17 tahun.Jadi, alasan penolakan perusahaan asuransi Prudential menanggung biaya perawatan si Dul di RSPI itu menurut saya sudah jelas dan tepat. Seharusnya kita justru kaget kalau perusahaan asuransi masih mau menanggung biaya perawatan itu.

Kasus 2Leasing ADIRA Tolak Klaim Asuransi Nasabah Kehilangan Sepmor

Aceh Utara - Riski Fikarima (21), warga gampong Mns. Ara AB, Lhokuskon, Aceh Utara mengaku merasa dirugikan oleh pihak leasing Adira Perwakilan Lhokseumawe. Adira menolak mengeluarkan klaim asuransi kendaraan milik Riski yang hilang beberapa bulan lalu."Padahal saya sudah melengkapi surat-surat yang diperlukan untuk pengurusan asuransi tersebut, dan itu berdasarkan permintaan Adira sendiri. Tapi mengapa hingga sampai saat ini kok tidak dicairkan," ujar Riski mengungkapkan kekecewaanya kepada The Globe Journal.Riski sudah beberapa kali ke kantor Adira Lhokseumawe untuk menanyakan perihal klaim asuransi itu. Namun sesampainya di kantor itu ia tidak digubris oleh mereka dan terkesan dihalang-halangi bila bertemu pimpinan Adira.Manajer Perwakilan Adira Finance Lhokseumawe, Hendri Sofyan ketika hendak dikonfirmasi beberapa kali oleh The Globe Journal dikantornya enggan ditemui, dengan alasan sibuk dan tidak bisa diganggu.Sekira pukul 10.00 Wib pada Minggu tanggal 17 Juni 2012, Riski Fikarima telah kehilangan 1 unit sepeda motor di pasar ikan kota Lhoksukon. Kendaraan yang hilang jenis Suzuki FU 150 CC warna abu-abu hitam, nopol BL 3867 QR, noka MH8BG41CAAJ409497 dan nosin G420ID469508 tahun pembuatan 2010.Riski mengambil kendaraan itu berdasar pengalihan dari seorang saudaranya yang telah meninggal yakni Sugeng, warga gampong Seureuke, Aceh Utara. Kemudian ia angsur ke pihak leasing perwakilan Adira Lhokseumawe hingga 21 bulan lamanya.

Ia mengaku sudah melaporkan kejadian kehilangan kendaraannya kepada Polres Aceh Utara dengan tanda bukti lapor nomer:TBL/116/VI/2012/Res Aut yang menerima laporan KA.SPKT, Aiptu Anung Hariono.

Source:http://theglobejournal.com/Kriminalitas/leasing-adira-tolak-klaim-asuransi-nasabah-kehilangan-sepmor/index.php

Analisis

Hilangnya kendaraan bermotor milik Risky yang memperoleh kendaraan tersebut akibat terjadinya pengalihan dari saudaranya yang meninggal dan Adira yang menolak klaim asuransi. Di dalam asas-asas yang berhubungan dengan prinsip kepentingan terdapat 2 asas yaitu:1.Pertanggungan mengikut kepentingan2.Pertanggungan untuk kepentingan pihak ketiga.

Dari asas pertama yaitu asas Pertanggungan mengikut kepentingan tersebut dapat diambil kesimpulan apabila suatu perjanjian asuransi dapat diperalihkan secara otomatis sesuai dengan pasal 253 ayat (1) KUHD. Kecuali diperjanjikan sebaliknya maka ketentuan tersebut tidak dapat berlaku lagi. Dan apabila pemilik baru menolak peralihan pertanggunan itu dan tertanggung tetap berjalan demi keuntungannya sebesar kepentingan yang masih dimilikinya hal ini sesuai dengan pasal 263 ayat (2).Jadi menurut saya pihak Adira seharusnya tetap bertanggung jawab untuk menanggung kehilangan motor yang dialami oleh saudara Risky kecuali apabila saudara Sugeng selaku pihak pertama yang membuat perjanjian dengan pihak Adira memperjanjikan apabila benda tersebut (motor) berpindah tangan maka perjanjian pertanggungjawaban pertanggungan tersebut menjadi tidak ada.