Tugas Asam Basa Keras Lunak

7
ASAM BASA KERAS LUNAK R.G Pearson awal tahun 1960 mengusulkan bahwa asam basa lewis dapat diklasifikasikan sebagai asam basa lunak (soft) atau keras (hard). Konsep ini kemudian dikenal dengan nama HSAB yang singkatan dari “hard soft of acids and bases” (asam basa keras lemah) atau yang biasa dikenal sebagai asam basa pearson. KONSEP Asam basa lunak adalah asam basa yang elektron-elektron valensinya mudah terpolarisasi atau terlepaskan. Asam basa keras adalah asam basa yang tidak mempunyai elektron valensi atau yang elektron atau elektron valensinya sukar terpolarisasi. Konsep HSAB dapat menjelaskan kesetabilan senyawa. Konsep ini juga digunakan dalam konteks kualitatif daripada kuantitatif yang membantu untuk mengetahui faktor utama terjadinya reaksi kimia, terutama pada logam transisi. Asam lunak bereaksi lebih cepat dengan basa lunak dan membentuk ikatan yang kuat, sedangkan asam keras bereaksi lebih cepat dengan basa kuat dan membentuk ikatan kuat. Asam basa keras biasanya membentuk ikatan ionik, sedangkan asam basa lunak membentuk ikatan kovalen. Kekerasan suatu asam basa diukur untuk mengetahui kecenderungan terjadinya perubahan formasi atau bentuk. Syarat-Syarat Asam-Basa Keras Syarat-Syarat Asam-Basa Lunak 1. Jari-jari atom kecil 2. Bilangan oksidasi tingg i 3. P olaritas rendah 4. Elek tronegatifitas tinggi 1. Jari-jari atom 2. Bilangan oksidasi renda h 3. Polaritas tinggi 4. E l ektronegatifitas rendah

Transcript of Tugas Asam Basa Keras Lunak

Page 1: Tugas Asam Basa Keras Lunak

ASAM BASA KERAS LUNAK

R.G Pearson awal tahun 1960 mengusulkan bahwa asam basa lewis dapat

diklasifikasikan sebagai asam basa lunak (soft) atau keras (hard). Konsep ini

kemudian dikenal dengan nama HSAB yang singkatan dari “hard soft of acids and

bases” (asam basa keras lemah) atau yang biasa dikenal sebagai asam basa pearson.

KONSEP

Asam basa lunak adalah asam basa yang elektron-elektron valensinya mudah

terpolarisasi atau terlepaskan.

Asam basa keras adalah asam basa yang tidak mempunyai elektron valensi

atau yang elektron atau elektron valensinya sukar terpolarisasi.

Konsep HSAB dapat menjelaskan kesetabilan senyawa. Konsep ini juga digunakan

dalam konteks kualitatif daripada kuantitatif yang membantu untuk mengetahui faktor

utama terjadinya reaksi kimia, terutama pada logam transisi. Asam lunak bereaksi

lebih cepat dengan basa lunak dan membentuk ikatan yang kuat, sedangkan asam

keras bereaksi lebih cepat dengan basa kuat dan membentuk ikatan kuat.

Asam basa keras biasanya membentuk ikatan ionik, sedangkan asam basa lunak

membentuk ikatan kovalen. Kekerasan suatu asam basa diukur untuk mengetahui

kecenderungan terjadinya perubahan formasi atau bentuk.

Syarat-Syarat Asam-Basa Keras

Syarat-Syarat Asam-Basa Lunak

1. Jari-jari atom kecil

2. Bilangan oksidasi tinggi

3. Polaritas rendah

4. Elektronegatifitas tinggi

1. Jari-jari atom

2. Bilangan oksidasi rendah

3. Polaritas tinggi

4. Elektronegatifitas rendah

Peran klasifikasi Pearson adalah untuk meramalkan reaksi berbagai macam spesies,

yaitu asam-asam keras memilih bersenyawa dengan basa-basa keras, dan asam-asam

lunak memilih bersenyawa dengan basa-basa lunak. Klasifikasi tersebut juga

bermanfaat untuk meramalkan pilihan ikatan dan juga menunjukkan sintesis tingkat

oksidasi abnormal dalam suatu logam. Secara umum ion-ion logam yang terletak pada

bagian kiri dari sistem periodik unsur bersifat asam keras, sedangkan logam pada

golongan utama sebelah kanan dari sistem periodik unsur bersifat asam lunak. Selain

itu juga terdapat daerah batas yang terletak antara keras-lunak karena tidak ada

Page 2: Tugas Asam Basa Keras Lunak

perbedaan yang tajam antara keras dan lunak., yaitu umumnya terdapat pada logam-

logam transisi.

PENGGOLONGAN

             Konsep asam basa keras lunak yang dikemukakan oleh R.G Pearson

merupakan perluasan dari konsep keasaman dan kebasaan yang dikembangkan dari

pemikiran Ahrland, Chatt dan Davies.

Untuk menentukan atau membandingkan kekuatan relatif antar basa lewis

dapat dilakukan dengan mengukur perubahan entalpi reaksi dengan menggunakan

standar asam. Khusus untuk kekuatan basa dengan standard asam proton (H+), pada

asam basa Bronsted-Lowry, dikenal sebagai afinitas proton (PA). Kebasaan diukur

dengan afititas proton (kkal/mol) pada keadaan gas sesuai urutan:

CH3->NH2

->H->OH->F->SiH3>PH2>HS->Cl->Br->I->NH3>PH3>H2S>H2O>HI>…

Namun jika asam standarnya diganti selain proton, afinitas terhadap asam terukur

belum tentu sama dengan urutan tersebut, seperti terjadi pada penggunaan asam

lewis Hg2+.

Hg2+ : afititas I- > Br- > Cl- >F-

Sc2+ : afititas F -> Cl-> Br- >I-

Karena keadaan yang demikian kemudian Ahrland, Chatt dan Davies, membagi table

periodik dalam 3 kelas, yaitu :

Klas a : afinitas terhadap F- lebih besar daripada afinitas terhadap I-

Klas b : borderline /sedang

Klas c : afinitas terhadap I- lebih besar daripada afinitas terhadap F-

         Klasifikasi asam dan basa :

Terbukti cukup membantu ketika mempertimbangkan interaksi unsur-unsur yang

mengandung asam dan basa Lewis yang diturunkan dari tavel unsure dibagi

menjadi 2 kelas utama.

Kedua kelas tersebut diidentifikasi secara empiris dengan urutan berlawanan dari

kekuatan (diukur dari tetapan kesetimbangan pembentukan kompleksnya, Kf)

membentuk kompleks dengan basa ion halide :

◊ Ikatan asam keras (hard acids bond) I− < Br− < Cl− < F−

◊ Ikatan asam lunak (soft acids bond) F− > Cl− > Br− > I−

Kation basa keras membentuk kompleks dimana Coulomb sederhana lebih

dominan.

Kation basa lunak membentuk kompleks dimana ikatan kovalen lebih penting.

Untuk asam dan basa molecular yang netral, klasifikasi HSAB pun dapat

diterapkan :

◊ Ikatan asam keras : R3P << R3N , R2S << R2O

Page 3: Tugas Asam Basa Keras Lunak

◊ Ikatan asam lunak : R2O << R2S , R3N << R3P

Dari definisi kekerasan tersebut dapat diturunkan :

◊ Asam keras cenderung berikatan dengan basa keras

◊ Asam lunak cenderung berikatan dengan basa lunak.

Interaksi asam-basa keras lebih bersifat elektrostatik

Interaksi asam-basa lunak lebih bersifat kovalen.

Tabel klasifikasi asam basa :

Kelas Asam Basa

Keras H+, Li+, Na+, K+

Be2+, Mg2+, Ca2+, Sr2+

Ti4+,Cr3+, Cr6+, Mn2+, Mn7+, Fe3+, Co3+

BF3, BCl3, Al3+, AlCl3, AlH3

CO2, Si4+

HX (molekul ikatan hydrogen)

H2O, NH3, N2H4

F-, Cl-, OH-, ROH, R2O

NO3-, ClO4

-, CH3COO-

O2-, CO32-, SO42-

PO43-

Daerah

batas

(border

line)

Fe2+, Co2+, Ni2+, Cu2+, Zn2+, Sn2+,

Pb2+

C6H5+, NO+, Sb3+, Bi3+, SO2

C6H5NH2, N3-, N2, NO2

-, Br-

SO32-

Lunak Cu+, Ag+, Au+. CH3Hg+

Hg22+, Hg2+, Cd2+, Pd2+, Pt2+, Pt4+

Br2, Br+, I2, I+, O, Cl, Br, I, N,

Atom-atom Logam

H-, C2H4, C6H6, CO, SCN-

CN-, I-

S2-, S2O32-

          

CONTOH REAKSI ASAM BASA KERAS LUNAK

Meramalkan terjadi tidaknya suatu reaksi

Konsep HSAB ini dapat juga meramalkan terjadi tidaknya suatu reaksi melalui suka

tidak suka, yaitu asam keras cenderung suka dengan basa keras dan asam lunak

cenderung suka dengan basa lunak.

Berikut ini adalah contoh dari suatu reaksi suka dan tidak suka :

HgF2(g) + BeI2(g) → HgI2(g) + BeF2(g)

lunak-keras keras-lunak lunak-lunak keras-keras

Page 4: Tugas Asam Basa Keras Lunak

CH3HgOH(aq) + HSO3−(aq) → CH3HgSO3

−(aq) + HOH(l)

lunak-keras keras-lunak lunak-lunak keras-keras

Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa pasangan asam keras basa keras

(BeF2 dan HOH) terbentuk dari ikatan kovalen, sedangkan pasangan asm lunak basa

lunak (HgI2 dan CH3HgSO3−) membentuk ikatan kovalen.

Meramalkan pergeseran arah suatu reaksi (kesetimbangan)

Selain dapat meramalkan tarjadi tidaknya suatu reaksi, teori HSAB juga dapat

meramalkan pergeseran arah suatu reaksi (kesetimbangan), seperti contoh dibawah

ini:

BH+(aq) + CH3Hg+(aq) ↔ CH3HgB+(aq) + H+(aq)

B = basa

Dari contoh diatas, apabila basa (B) adalah basa keras maka reaksi akan bergeser ke

arah kiri dan apabila basa (B) adalah basa lunak maka reaksi akan bergeser ke arah

kanan.

APLIKASI KEHIDUPAN

Asam keras membentuk senyawa garam yang stabil dengan basa keras. Adapun

asam lunak membentuk senyawa garam yang stabil dengan basa lunak. oleh karena

itu, jika tubuh kita keracunan Cadmium yang merupakan asam lunak sebaiknya kita

menetralisirnya dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung basa lunak

seperti RS− misalnya terdapatpada susu. Tetapi, jika tubuh kita keracunan asam keras

seperti Cromium, kita harus pula mengkonsumsi makanan yang mengandung basa

keras seperti OR− yang misalnya terdapat pada kunyit. jadi, tidaklah tepat

mengkonsumsi susu jika kita keracunan cromium begitupun tidak tepat jika kita

mengkonsumsi kunyit bila keracunan Cadmium karena logam berat itu tetap tidak

akan keluar dari tubuh.

Menurut prinsip HSAB, asam keras akan berinteraksi dengan basa keras untuk

membentuk kompleks, begitu juga asam lemah dengan basa keras untuk membentuk

kompleks, begitu juga asam lemah dengan basa lemah. Interaksi asam keras dengan

basa keras merupakan interaksi ionik, sedangkan interaksi asam lemah dengan basa

lemah merupakan, interaksinya lebih bersifat kovalen.

Page 5: Tugas Asam Basa Keras Lunak

DAFTAR PUSTAKA

Bowser, J.R. 1993. Inorganic Chemistry. California: Brooks/Cole Publishing Company.

Sharpe, A. G. 1992. Inorganic Chemistry, 3th edition. New York: John Wiley and Sons,

Inc.

Sugiyarto, Kristian Handoyo. 2003. KIMIA ANORGANIK I: Dasar-dasar Kimia Anorganik

Nonlogam. Yogyakarata: Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri

Yogyakarta.

Kimia Anorganik II

“Asam Basa Keras Lunak”

Disusun oleh :

Risa Purwaningsih

Page 6: Tugas Asam Basa Keras Lunak

3325110258

Program Studi Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA