Tugas aplikasi komputer

18
TUGAS APLIKASI KOMPUTER PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) DI SUSUN OLEH : Jon Klenten (P07133113065) KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN 2014

Transcript of Tugas aplikasi komputer

TUGAS APLIKASI KOMPUTER

PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI)

DI SUSUN OLEH :

Jon Klenten (P07133113065)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

2014

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii

INTISARI ..................................................................................................... iv ABSTRACT ................................................................................................. v KATA PENGANTAR ................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................ vii DAFTAR SINGKATAN.............................................................................. viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ x DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 4

D. Ruang Lingkup ................................................................................. 5 E. Manfaat Penelitian............................................................................ 5

F. Keaslian Penelitian ........................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Jeruk Manis ...................................................................................... 7 B. Insektisida......................................................................................... 10

C. Insektisida Hayati ............................................................................. 13 D. Ekstraksi ........................................................................................... 15 E. Penyemprotan Insektisida ................................................................ 16

F. Lalat Rumah (Musca domestica)...................................................... 19 G. Pengendalian dan Pemberantasan .................................................... 26

H. Kerangka Konsep ............................................................................. 29 I. Hipotesis ........................................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................................. 30

B. Desain Penelitian .............................................................................. 30 C. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................... 31 D. Populasi dan Sampel ........................................................................ 31

E. Variabel dan Definisi Operasional ................................................... 32 F. Hubungan Antar Variabel ................................................................ 34

G. Prosedur Kerja .................................................................................. 34

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan pada intinya adalah bertujuan untuk

meningkatkan derajat kesehatan seperti menurunkan angka kesakitan,

meningkatkan status gizi, dan meningkatkan prilaku sehat di kalangan masyarkat.

Hal tersebut dapat tercapai apabila kesadaran dan kemauan untuk menjaga

kesehatan lingkungan khususnya tempat mereka hidup dapat membudaya dan

mampu dilaksanakan di dalam kehidupan (Purnomo, 2000).

Undang-Undang No. 23 tahun 1992 pasal22 ayat (2) menyebutkan bahwa

kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum, lingkungan

pemukiman, lingkungan kerja, angkutan umum dan lingkungan lainnya.

Disebutkan dalam ayat (3) kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan

udara, pengamanan limbah padat, limbah cair dan gas, radiasi dan kebisingan,

pengendalian vektor penyakit, dan penyehatan atau pengamanan lainnya.

Untuk mengurangi dampak negatif dari kegiatan manusia maka

Departemen Kesehatan melalui Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit

Menular (PPM) dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman melakukan kegiatan

penanggulangan penyakit menular. Kegiatan penanggulangan tersebut salah

satunya adalah pengendalian vektor

Tabel 1. Jumlah Kematian Lalat akibat penyemprotan berbagai konsentrasi

eksrtak kulit Jeruk Manis (Citrus auratium) setelah 24 jam penyemprotan.

Konsentrasi Jumlah

Sampel

Jumlah Kematian

Lalat (ekor)

Persen Kematian

(%)

25 % 20 13 65

50 % 20 16 80

75 % 20 9 45

Sumber : Data Primer Terolah. Tahun 2009

Berdasarkan data di atas maka pada penelitian akan digunakan konsentrasi

antara 25% - 50% ekstrak Kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium) untuk mencari

konsentrasi yang efektif.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh penyemprotan berbagai konsentrasi ekstrak Kulit

Jeruk Manis terhadap kematian Lalat Rumah (Musca domestica)

2. Apakah ada konsentrasi yang efektif ekstrak Kulit Jeruk Manis kematian

Lalat Rumah (Musca domestica)

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Diketahuinya pengaruh penyemprotan ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus

aurantium) terhadap kematian Lalat Rumah (Musca domestica)

2. Tujuan khusus

a. Diketahuinya pengaruh penyemprotan berbagai konsentrasi ekstrak

kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium) terhadap kematian Lalat Rumah

(Musca domestica)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Jeruk Manis (Citrus aurantium)

Jeruk Manis (Citrus aurantium) berasal dari Cina bagian selatan hingga

Vietnam kemudian menyebar ke seluruh benua Asia, Amerika dan Eropa.

Jeruk manis cocok ditanam di daerah tropis maupun sub tropis yang memiliki

suhu rata-rata 25-30oC. Jeruk Manis ini dapat tumbuh di daerah pegunungan

maupun dataran yang lebih rendah (Suhaeni, 2007).

1. Klasifikasi (Rukmana, 1995)

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatopyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Rutales

Famili : Rutaceae

Genus : Citrus

Spesies : Citrus auratium

2. Deskripsi Tanaman Jeruk Manis

Jeruk Manis termasuk kedalam kelompok Citrus aurantium yang

dicirikan dengan tangkai daun yang mempunyai sayap dan bunganya

berwarna putih. Morfologi tanaman Jeruk Manis

H. Kerangka Konsep

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian

I. Hipotesis

1. Ada pengaruh penyemprotan berbagai konsentrasi ekstrak kulit Jeruk

Manis (Citrus aurantium) terhadap kematian Lalat Rumah (Musca

domestica).

2. Ada konsentrasi ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium) yang efektif

terhadap kematian Lalat Rumah (Musca domestica).

Pengendalian fisik-

mekanik :

- Memasang perangkap

- Memperbaiki

lingkungan

- Memukul, menjaring

Pengendalian kimia :

- Insektisida buatan

- Insektisida alami

(eksrak kulit Jeruk

Manis)

Pengendalian fisiologi :

- Menggunakan bahan

penolak/penarik

serangga

- Sterilisasi lalat jantan

Lalat Rumah

(Musca

domestica) Gangguan

akibat adanya

lalat

Kematian

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan jenis true experiment karena

mengendalikan semua variabel pengganggu dan dengan post test only with

control group design. Rancangan ini memungkinkan mengukur pengaruh

perlakuan pada kelompok eksperimen dengan cara membandingkan

kelompok tersebut dengan kelompok kontrol (Soekidjo, 2002).

B. Desain Penelitian

Perlakuan Post

R (Kel. Eksperimen (a)) X(a) O(a)

R (Kel. Eksperimen (b)) X(b) O(b)

R (Kel. Eksperimen (c)) X(c) O(c)

R (Kel. Eksperimen (d)) X(d) O(d)

R (Kel. Kontrol) X(o) O(o)

Gambar 2. Desain Penelitian

Keterangan :

X (a) : Perlakuan dengan penyemprotan konsentrasi 25 %

X (b) : Perlakuan dengan penyemprotan konsentrasi 35 %

X (c) : Perlakuan dengan penyemprotan konsentrasi 45 %

a. Penyemprotan

1) Menyiapkan glass chamber dengan ukuran 70x70x70 cm dan menguji

kebersihannya dengan cara melepaskan 20 ekor lalat Musca domestica

ke dalam glass chamber untuk memastikan tidak terkontaminasi.

Apabila dalam waktu 5 menit ada lalat yang mati, maka glass chamber

harus dicuci kembali.

2) Mengkalibrasi semprotan yang akan digunakan dan menghitung waktu

semprot dalam chamber.

Waktu semprot dalam Chamber dihitung dengan rumus :

= 0,7gr

peneraan/kalibrasi x 1 detik

Perhitungan peneraan adalah sebagai berikut :

Berat awal (sebelum disemprotkan) A = 191,70gr

Berat sesudah disemprotkan 10 kali ulangan :

Berat ulangan I = 189,57gr

Berat ulangan II = 187,74gr

Berat ulangan III = 185,34gr

Berat 1 kali semprotan

= (191,70gr−189,57gr) +(189,57gr−187 ,74gr) +(187,74gr −185,34gr)

(3 ulangan x 10 semprotan)

= 0,212 gr

Jadi jumlah semprotan yang diperlukan :

= 0,7gr

0,212gr = 3 kali semprotan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penalitian

Penelitian tentang pengaruh penyemprotan barbagai konsentrasi

ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium) terhadap kematian Lalat

Rumah (Musca domestica) ini telah dilakuan pada tanggal 21- 22 Juni dan

18 Juli 2009 di Asrama Poltekkes Depkes Yogyakarta. Penelitian ini

dilakukan dengan sampel 20 ekor Lalat Rumah (Musca domestica) untuk

masing-masing perlakuan dan setiap perlakuan percobaan dilakukan 5 kali

pengulangan. Adapun perlakuan pada penelitian ini adalah penyemprotan

dengan konsentrasi 25%, 35%, 45% dan 55% serta 0% sebagai kontrol.

Dalam penelitian ini pemaparan ekstrak kulit jeruk dilakukan

selama 20 menit di dalam glass chamber (kurungan kaca) yang berukuran

70x70x70 cm. Kemudian lalat yang mati/pingsan dan yang masih hidup

dipindahkan ke dalam paper cup dan diletakkan di tempat yang bersih dan

tidak terpapar insektisida. Setelah itu dihitung jumlah kematian lalat

setelah 24 jam. Hasil pemaparan dipengruhi oleh pencahayaan, suhu dan

kelembaban ruangan serta kebersihan glass chamber.

Jumlah kematian lalat Rumah (Musca domestica) setelah 24 jam

penyemprotan menggunakan ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium)

dengan konsentrasi 25%, 35%, 45% dan 55% serta kelompok kontrol yaitu

konsentrasi 0% atau penyemprotan dengan menggunakan aquades dapat

dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Data hasil penelitian penyemprotan Lalat Rumah (Musca

domestica) menggunakan ekstrak kulit jeruk manis (Citrus

aurantium) dengan konsentrasi 25%, 35%, 45%, 55% dan

kontrol setelah 24 jam.

Ulangan

Jumlah Lalat yang mati pada kelompok

perlakuan Kelompok

kontrol 25% 35% 45% 55%

1

2

3

4

5

8

8

7

6

9

8

9

11

8

7

14

16

17

15

14

19

18

19

20

18

0

0

0

0

0

Jumlah 40 43 76 94 0

Rerata 8 8,6 15,2 18,8 0

Sumber: Data Primer Terolah. Tahun 2009.

Pada tabel dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan jumlah dan rata-

rata kematian lalat setelat 20 menit pemaparan dengan berbagai

konsentrasi dan diholding (didiamkan) selama 24 jam. Pada tabel 2

menunjukkan bahwa jumlah kematian rata-rata terbesar setelah dilakukan

5 kali pengulangan yaitupada konsentrasi 25% sebesar 8 ekor, konsentrasi

35% sebesar 8,6, konsentrasi 45% sebesar 15,2, konsentrasi 55% sebesar

18,8. Hal ini berarti kematian lalat tertinggi pada konsentrasi 55%. Untuk

persentase rata-rata kematian pada kelompok kontrol 0% maka tidak perlu

dilakukan koreksi dengan rumus abboth.

3. Uji LSD (Least Significant Different)

Tabel uji LSD (lampiran 2) menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan antar perlakuan yaitu dengan melihat asterik terbanyak

pada tabel hasil dan pada kolom sig. Dengan nilai sig. < α yaitu

0,05 serta mean difference yang paling besar. Perbedaan yang

tidak bermakna terjadi antara konsentrasi 25% dan 35% yaitu

dibuktikan dengan tidak adanya tanda asterik dan signifikansinya

> α=0,05 yaitu sebesar 0,164.

4. Uji T-tes Bebas (Independent Sample T test)

Untuk memastikan dan mengetahui konsentrasi efektif

penyemprotan dengan ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus

aurantium) diantara berbagai konsentrasi 25%, 35%, 45% dan

55% maka uji statistik dilanjutkan menggunakan uji Independent

Sample T Test dengan taraf signifikansi 95%. Dari uji T tes

didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Independent sample T Test

Kematian Lalat Rumah (Musca domestica).

No

Uji

Konsentrsi P(α)hitung Keterangan

25% 35% 45% 55%

1 + + 0,272 Tidak

Bermakna

2 + + 0,000 Bermakna

3 + + 0,000 Bermakna

4 + + 0,000 Bermakna

5 + + 0,000 Bermakna

6 + + 0,001 Bermakna

Sumber : Data Primer Terolah. Tahun 2009

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada pengaruh penyemprotan berbagai konsentrasi ekstrak kulit Jeruk

Manis (Citrus aurantium) terhadap kematian Lalat Rumah (Musca

domestica) dengan nilai signifikansi 0,000 (<α=0,05).

2. Ada perbadaan yang bermakna pada berbagai konsentrasi ektrak kulit

Jeruk Manis pada kematian lalat.

3. Konsentrasi efektif Ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium)

terhadap kematian Lalat Rumah (Musca domestica) yaitu konsentrasi

45%.

B. Saran

Efektifitas pemanfaatkan ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium)

sebagai insektisida alami untuk mengganti insektisida sintetis dalam

pengendalian Lalat Rumah (Musca domestica) yaitu dengan konsentrasi

45%.

DAFTAR PUSTAKA

Aak. (1996). Budi Daya Tanaman Jeruk. Kanisius ; Yogyakarta.

Amelia, Yoosca. (2007). Efektifitas Ekstrak Daun Tembakau Terhadap Kematian

Lalat di Pasar Karnggan. Yogyakarta.

Boewono, Demar, Tri. (2000). Pedoman Uji Hayati. Workshop “Aplikasi &

Evaluasi Insektisida Rumah Tangga dan Program dalam Pemberantasan Vektor” ;

Salatiga.

Cook. T.M dan Cullen.D.J. 1986. Industri Kimia Organik Aspek-Aspek

Keamanan dan Kesehatan. Jakarta : Gramedia

Depkes RI (2001) Pedoman Teknis Pengendalian Lalat.

Ditjen PPM dan PLP. (1989). Pemberantasan Serangga dan Binatang Penggangu.

Depkes RI : Jakarta.

Djojosumarto, Panut. (2000). Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius :

Yogyakarta.

Gordon, R. M dan Lavoipiere, M. M. J. (1972). Entomology For Student of

Medicine. Blackwell scientificpublic oxford ; UK.

Iskandar, Adang. (1985). Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu. Pusat

Penelitian Tenaga Kesehatan ; Jakarta.

Kardinan, Agus. (2000). Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasi. Penebar Swadaya

; Jakarta.

Kawiji dan Supriyono. (1997). Sprayer Pertanian Jenis Penggunaan dan

Perawatan. Trubus Agriwidia.

Mardihusodo, Sugeng, Juwono. (1988). Beberapa Segi Biologi dan Bionomi Lalat

Rumah. (Musca domestica) di Yogyakarta. Berita Kedokteran Masyarakat. IV :

Hal.89-95.

Nurcahyo,Eko, M. (1996). Memberantas Binatang Pengganggu di Lingkungan

Rumah. Penebar Swadaya ; Jakarta.

Rini, Wudianto. (1997). Petunjuk Penggunaan Pestisida. Penebar Swadaya ;

Jakarta.

Lampiran 4

Grafik 1. Rata-Rata Persentase Kematian Lalat Setelah 24 Jam.

0

38

47

76

94

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0% 25% 35% 45% 55%

Pe

rse

nta

se K

em

atia

n M

usc

a d

om

est

ica

Konsentrasi Ektrak Kulit Jeruk