Tugas AOK 1

download Tugas AOK 1

of 17

Transcript of Tugas AOK 1

  • 7/31/2019 Tugas AOK 1

    1/17

    TUGAS

    ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER I

    ALJABAR BOOLEAN, GERBANG LOGIKA, RANGKAIAN SEKUENSIAL

    DAN KOMBINASIONAL

    Disusun oleh :

    Nuriah Indrarini (123100067)

    Kelas C

    PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

    YOGYAKARTA

    2012

  • 7/31/2019 Tugas AOK 1

    2/17

    1. Aljabar BooleanDefinisi Aljabar Boolean

    Aljabar Boolean (B) merupakan aljabar yang terdiri atas suatu himpunan dengan

    operasi jumlah/disjungsi, kali/konjungsi dan komplemen/negasi serta elemen 0 dan 1

    ditulis sebagai yang memenuhi sifat-sifat:1. Hukum identitas 2. Hukum idempoten(i) a + 0 = a (i) a+a = a

    (ii) a . 1 = a (ii) a.a = a

    3. Hukum komplemen 4. hukum dominasi

    (i) a+a = 1 (i) a.0 = 0

    (ii) a.a = 0 (ii) a+1 = 1

    5. Hukum involusi 6. Hukum penyerapan

    (i) (a) = a (i) a+(a.b) = a

    (ii) a.(a+b) = a

    7. Hukum komutatif 8. Hukum asosiatif

    (i) a+b = b+a (i) a+(b+c) = (a+b)+c

    (ii) a.b = b.a (ii) a.(b.c) = (a.b).c

    9. Hukum distributif 10. Hukum De Morgan

    (i) a+(b.c) = (a+b).(a+c) (i) (a+b) = a.b

    (ii) a.(b+c) = (a.b)+(a.c) (ii) (ab) = a+b

    11. Hukum 0/1

    (i) 0 = 1

    (ii) 1 = 0

    Catatan:Untuk penyederhanaan penulisan, penulisan a.b sebagai ab

    Aljabar Boolean dua-nilai

    Aljabar Boolean dua-nilai (two-valued Boolean algebra) didefinisikan pada sebuah

    himpunan dengan dua buah elemen, B = {0,1}, dengan kaidah untuk operator + dan .

    Perhatikan:

    Aljabar Boolean dua-nilai

    Aljabar Boolean dua-nilai (two-valued Boolean algebra) didefinisikan pada sebuah

    himpunan dengan dua buah elemen, B = {0,1}, dengan kaidah untuk operator + dan .

    Perhatikan:

    a b a.b

    0

    0

    1

    1

    0

    1

    0

    1

    0

    0

    0

    1

  • 7/31/2019 Tugas AOK 1

    3/17

    a b a+b

    0

    0

    11

    0

    1

    01

    0

    1

    11

    a A

    0

    1

    1

    0

    Priinsip Dualitas

    Misalkan S adalah kesamaan tentang aljabar Boolean yang melibatkan operasi

    +, . , dan komplemen, maka jika pernyataan S* diperoleh dengan cara

    mengganti:

    . Dengan +

    + dengan .

    0 dengan 1

    1 dengan 0

    Maka kesamaan S* juga benar. S* disebut sebagai dual dari S.

    Contoh :

    Tentukan dual dari (i) a.(b+c) = (a.b)+(a.c)

    (ii) a+0

    Jawab:

    (i) a+(b.c) = (a+b).(a+c)(ii) a+0 = a mempunyai dual a.1 = a

    Beberapa bukti dari sifat-sifat aljabar Boolean:

    (2i) a+a = (a+a) (1) (identitas)

    = (a+a) (a+a) (komplemen)

    = a+ (a.a) (distributif)

    = a+0 (komplemen)

    = a (identitas)

    Soal :

    Buktikan bahwa untuk sembarang elemen a dan b dari aljabar Boolean:

    (i) a+ab =a+b(ii) a(a+b) = ab

    (iii) a+1 = 1(iv) (ab) = a + b

  • 7/31/2019 Tugas AOK 1

    4/17

    Jawab:

    (i) a+ab = (a+ab) + ab penyerapan= a+(ab+ab) Asosiatif

    = a(a+a)b distributif

    = a+1.b Komplemen= a+b Identitas

    2. Gerbang LogikaGerbang logika merupakan dasar pembentukan sistem digital. Gerbang logika beroperasi

    dengan bilangan biner, sehingga disebut juga gerbang logika biner.

    Tegangan yang digunakan dalam gerbang logika adalah TINGGI atau RENDAH.

    Tegangan tinggi berarti 1, sedangkan tegangan rendah berarti 0.

    Ada 7 gerbang logika yang kita ketahui yang dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

    1. Gerbang logika Inventer

    Inverter (pembalik) merupakan gerbang logika dengan satu sinyal masukan dan satu

    sinyal keluaran dimana sinyal keluaran selalu berlawanan dengan keadaan sinyal

    masukan.

    Tabel Kebenaran/Logika Inverter

    Inverter disebut juga gerbang NOT atau gerbang komplemen (lawan) disebabkan

    keluaran sinyalnya tidak sama dengan sinyal masukan.

    Gambar simbol Inverter (NOT)

    Fungsi gerbang NOT

    2. Gerbang logika non-Inverter

    Berbeda dengan gerbang logika Inverter yang sinyal masukannya hanya satu untuk

    gerbang logika non-Inverter sinyal masukannya ada dua atau lebih sehingga hasil (output)

    sinyal keluaran sangat tergantung oleh sinyal masukannya dan gerbang logika yang

    dilaluinya (NOT, AND, OR, NAND, NOR, XOR, XNOR). Yang termasuk gerbanglogika non-Inverter adalah :

  • 7/31/2019 Tugas AOK 1

    5/17

    Gerbang AND

    Gerbang AND mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu

    sinyal keluaran. Gerbang AND mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin tinggi (1)

    maka semua sinyal masukan harus dalam keadaan tinggi (1).

    Fungsi gerbang AND

    Tabel Logika AND dengan dua masukan.

    * untuk mempermudah mengetahui jumlah kombinasi sinyal yang harus dihitung

    berdasarkan inputanya, gunakan rumus ini :

    - 2n

    , dimana n adalah jumlah input.

    Contoh :

    n = 2 maka 22 = 4, jadi jumlah kombinasi sinyal yang harus dihitung sebanyak 4 kali.

    Gambar simbol Gerbang AND

    Gerbang ORGerbang OR mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal

    keluaran. Gerbang OR mempunyai sifat bila salah satu dari sinyal masukan tinggi (1),

    maka sinyal keluaran akan menjadi tinggi (1) juga.

    Fungsi gerbang OR :

    Misal : A = 1 , B = 1 maka Y = 1 + 1 = 1.

    A = 1 , B = 0 maka Y = 1 + 0 = 0.

  • 7/31/2019 Tugas AOK 1

    6/17

    Tabel Logika Gerbang OR dengan dua masukan.

    Gambar simbol Gerbang OR.

    Gerbang NAND (Not-AND)Gerbang NAND mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu

    sinyal keluaran. Gerbang NAND mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin rendah (0)

    maka semua sinyal masukan harus dalam keadaan tinggi (1).

    Fungsi gerbang NAND :

    Tabel Logika Gerbang NAND dengan dua masukan.

    Gambar gerbang NAND dalam arti logikanya

    Gambar simbol Gerbang NAND standar

    Gerbang NAND juga disebut juga Universal Gate karena kombinasi dari rangkaian

    gerbang NAND dapat digunakan untuk memenuhi semua fungsi dasar gerbang logika

    yang lain.

    Gerbang NOR (Not-OR)Gerbang NOR mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu

    sinyal keluaran. Gerbang NOR mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin tinggi (1)maka semua sinyal masukan harus dalam keadaan rendah (0). Jadi gerbang NOR hanya

    mengenal sinyal masukan yang semua bitnya bernilai nol.

    Fungsi gerbang NOR :

  • 7/31/2019 Tugas AOK 1

    7/17

    Tabel Logika Gerbang NOR dengan dua masukan.

    Gambar gerbang NOR dalam arti logikanya

    Gambar simbol Gerbang NOR standar

    Gerbang XOR (Antivalen, Exclusive-OR)Gerbang XOR disebut juga gerbang EXCLUSIVE OR dikarenakan hanya mengenali

    sinyal yang memiliki bit 1 (tinggi) dalam jumlah ganjil untuk menghasilkan sinyal

    keluaran bernilai tinggi (1).

    Fungsi gerbang XOR :

    Tabel Logika Gerbang XOR dengan dua masukan

    Gambar simbol Gerbang XOR standar

    Gerbang XNOR (Ekuivalen, Not-Exclusive-OR)Gerbang XNOR disebut juga gerbang Not-EXCLUSIVE-OR. Gerbang XNOR

    mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin benilai tinggi (1) maka sinyal masukannya

    harus benilai genap (kedua nilai masukan harus rendah keduanya atau tinggi keduanya).

    Fungsi gerbang XNOR :

  • 7/31/2019 Tugas AOK 1

    8/17

    Tabel Logika Gerbang XNOR dengan dua masukan

    Gambar simbol Gerbang XNOR standar

    3. Rangkaian kombinasionalJika diberikan suatu tabel kebenaran dari suatu kasusmaka kita bisa menggunakan metode

    SOP atau POSuntuk merancang suatu rangkaian kombinasionalnya.

    Seperti yang telah dijelaskan diatas. Untuk menentukan suatu rancangan biasanya kita

    menghendaki suatu rancangan yang paling efisien. Dengan adanya tabel kebenaran kita

    dapat menentukan mana diantara metode yang paling efisien untuk diimplementasikan.

    Untuk menentukan metode mana yang paling efisien, kita lihat bagian output pada tabel

    kebenaran tersebut.

    Jika jumlah output yang mempunyai nilai 1 lebih sedikit dari jumlah output yangmempunyai nilai 0, maka kita bisa menentukan bahwa metode SOP yang lebih efisien.

    Jika jumlah output yang mempunyai nilai 0 lebih sedikit dari jumlah output yang

    mempunyai nilai 1, maka kita bisa menentukan metode POS yang lebih efisien.

    Kadangkala suatu hasil dari tabel disajikan dalam bentuk fungsi. Dan kita akan mengenal

    symbol "" melambangkan operasi SOP sehingga yang ditampilkan adalah output yang

    mempunyai nilai 1 dan symbol "" melambangkan operasi POS sehingga yang

    ditampilkan adalah ouput yang mempunyai nilai 0.

    Contoh:F( A, B, C ) = ( 0, 3, 5, 7 )

    Maksud dari fungsi diatas adalah fungsi tersebut mempunyai 3 variabel input dan output

    yang mempunyai nilai 1 adalah 0, 3, 5, dan 7 (tanda melambangkan SOP).

    Jika fungsi yang disajikan adalah:

    F( A, B, C ) = ( 0, 3, 5, 7 )

    Maksudnya adalah fungsi tersebut mempunyai 3 variabel input dan output yang

    mempunyai nilai 0 adalah 0, 3, 5, dan 7 (tanda melambangkan POS).

    Buatlah rangkaian kombinasional untuk mengimplementasikan tabel kebenaran berikut :

    A B C OUTPUT

    0 0 0 0

    0 1 0 00 1 0 1

    0 1 1 1

    1 0 0 0

    1 0 1 0

    1 1 0 0

    1 1 1 1

    Karena output dengan nilai 1 lebih sedikit maka kita gunakan metode SOP. Dan untuk

    teknik penyederhanaannya kita langsung gunakan K-Map (karena masih 3 variabel).

    Sehingga K-Map akan berbentuk:

  • 7/31/2019 Tugas AOK 1

    9/17

    Ekspresi fungsi logikanya dari hasil K-Map tersebut adalah:

    Karena bentuk fungsi logikanya adalah SOP kita dapat merancang rangkaian

    kombinasionalnya dari gerbang NAND saja, yaitu dengan cara memberi double bar pada

    fungsi tersebut kemudian operasikan bar yang terbawah. Fungsi akan menjadi:

    Sehingga rangkaian kombinasionalnya menjadi:

    Contoh :

    Buatlah rangkaian kombinasional untuk mengimplementasikan tabel kebenaran berikut

    ini :

    A B C OUTPUT

    0 0 0 0

    0 0 1 00 1 0 1

    0 1 1 0

    1 0 0 1

    1 0 1 1

    1 1 0 1

    1 1 1 1

    Karena output dengan nilai 0 lebih banyak maka kita gunakan metode POS. Sehingga K-

    Map akan terbentuk :

    Ekspresi fungsi logikanya dari hasil K-Map tersebut adalah:

    Dari fungsi logika tersebut kita dapat merancang rangkaian kombinasionalnya dari

    gerbang NOR saja dengan cara memberi double bar kemudian bar terbawah dioperasikan

    sehingga:

  • 7/31/2019 Tugas AOK 1

    10/17

    Dan rangkaian kombinasionalnya:

    Lembar Kerja

    Alat dan Bahan

    a. Buku praktikumb. Papan Socket ICc. IC SN74LS00 dan kabel

    Prosedur Praktikum

    a. Peserta telah membaca dan mempelajari materi praktikum.b. Peserta merancang rangkaian pada lembar kerja kemudian diimplementasikan ke

    dalam papan socket.

    c. Jika terjadi alarm pada papan socket IC berarti telah terjadi kesalahan pemasanganrangkaian IC dan segeralah mematikan tombol power pada papan socket IC.

    Percobaan

    Rancanglah dengan menggunakan IC SN74LS00 seminimal mungkin untuk membuat

    rangkaian kombinasional

    Latihan

    1. Buatlah rangkaian kombinasional dengan hanya menggunakan gerbang NOR untuk

    fungsi:

    F(A, B, C, D) = ( 2, 3, 6, 7 ,13)

    2. Buatlah rangkaian kombinasional untuk mengimplementasikan tabel kebenaran berikut

    ini dengan menggunakan IC seminimal mungkin. Maksimal 2 macam type gerbang.

    A B C OUTPUT 1 OUTPUT 2

    0 0 0 0 1

    0 0 1 0 1

    0 1 0 1 10 1 1 1 1

    1 0 0 0 0

    1 0 1 1 0

    1 1 0 0 1

    1 1 1 0 1

    4. Rankaian Sekuensial (Flip-flop dan register)

    Rangkaian Logika terbagi menjadi dua kelompok yaitu rangkaian logikakombinasional dan rangkaian sekuensial. Rangkaian logika kombinasional adalah

  • 7/31/2019 Tugas AOK 1

    11/17

    rangkaian yang kondisi keluarannya (output) dipengaruhi oleh kondisi masukan (input).

    Rangkaian logika sekuensial adalah rangkaian logika yang kondisi keluarannya

    dipengaruhi oleh masukan dan keadaan keluaran sebelumnya atau dapat dikatakan

    rangkaian yang bekerja berdasarkan urutan waktu. Ciri rangkaian logika sekuensial

    yang utama adalah adanya jalur umpan balik (feedback) di dalam rangkaiannya.Rangkaian yang termasuk rangkaian logika kombinasional yaitu Dekoder,

    Enkoder, Multiplekser, Demultiplekser. Pada rangkaian-rangkaian itu terlihat bahwa

    kondisi keluaran hanya dipengaruhi oleh kondisi masukan pada saat itu. Adapun contoh

    rangkaian yang termasuk rangkaian sekuensial yaitu flip-flop, counter, dan register.

    Flip-flop adalah rangkaian utama dalam logika sekuensial. Counter, register serta

    rangkaian sekuensial lain disusun dengan menggunakan flip-flop sebagai komponen

    utama. Flip-flop adalah rangkaian yang mempunyai fungsi pengingat (memory). Artinya

    rangkaian ini mampu melakukan proses penyimpanan data sesuai dengan kombinasi

    masukan yang diberikan kepadanya. Data yang tersimpan itu dapat dikeluarkan sesuai

    dengan kombinasi masukan yang diberikan.

    Ada beberapa macam flip-flop yang akan dibahas, yaitu flip-flop R-S, flip-flop J-

    K, dan flip-flop D. Sebagai tambahan akan dibahas pula masalah pemicuan yang akan

    mengaktifkan kerja flip-flop.

    Hubungan input-output ideal yang dapat terjadi pada flip-flop adalah:

    1) Set, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan keluaran (Q) bernilailogika positif (1) saat dipicu, apapun kondisi sebelumnya.

    2) Reset, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan keluaran (Q)bernilai logika negatif (0) saat dipicu, apapun kondisi sebelumnya.

    3) Tetap, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan keluaran (Q) tidakberubah dari kondisi sebelumnya saat dipicu.

    4) Toggle, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan logika keluaran(Q) berkebalikan dari kondisi sebelumnya saat dipicu.

    Secara ideal berdasar perancangan kondisi keluaran Q selalu berkebalikan dari

    kondisi keluaran Q.

    1.6.2. Pemicuan Flip-FlopPada flip-flop untuk menyerempakkan masukan yang diberikan pada kedua

    masukannya maka diperlukan sebuah clock untuk memungkinkan hal itu terjadi. Clock

    yang dimaksud di sini adalah sinyal pulsa yang beberapa kondisinya dapat digunakan

    untuk memicu flip-flop untuk bekerja. Ada beberapa kondisi clock yang biasa digunakan

    untuk menyerempakkan kerja flip-flop yaitu :

    1) Tepi naik : yaitu saat perubahan sinyal clock dari logika rendah (0) ke logikatinggi.

    2) Tepi turun : yaitu saat perubahan sinyal clock dari logika tinggi (1) ke logikarendah (0).

    3) Logika tinggi : yaitu saat sinyal clock berada dalam logika 1.4) Logika rendah : yaitu saat sinyal clock berada dalam logika 0.

  • 7/31/2019 Tugas AOK 1

    12/17

    Gambar 3.1. Kondisi Pemicuan Clock

    Gambar 3.2. Simbol-simbol Pemicuan

    Selanjutnya cara pengujian pemicuan suatu flip-flop akan dijelaskan dalam Tabel

    3.2. Pada tabel tersebut, kita gunakan penerapan logika positif. Kondisi Clock High, yaitu

    saat clock ditekan sama artinya dengan logika 1, sedangkan saat clock dilepas sama

    artinya dengan logika 0. Jika pada langkah pengujian pertama keadaan sudah sesuai

    dengan tabel, pengujian dapat dihentikan, demikian seterusnya.

    Tabel 3.1. Pengujian Pemicuan Clock

    LangkahPengujian

    Clock Input Output Jenis Pemicuan

    1. 1Diubah-

    ubahBerubah Logika Tinggi

    2. 0Diubah-

    ubahBerubah Logika rendah

    3.

    0Diubah-

    ubahTetap

    Tepi naik0 ke 1

    (ditekan)

    Diubah-

    ubahBerubah

    1Diubah-

    ubahTetap

    4.

    1Diubah-

    ubahTetap

    Tepi turun1 ke 0

    (dilepas)

    Diubah-

    ubahBerubah

    0Diubah-

    ubahTetap

    1.6.3. Flip-Flop R-S

  • 7/31/2019 Tugas AOK 1

    13/17

    Flip-flop R-S adalah rangkaian dasar dari semua jenis flip-flop yang ada. Terdapat

    berbagai macam rangkaian flip-flop R-S, pada percobaan ini flip-flop R-S disusun dari

    empat buah gerbang NAND 2 masukan. Dua masukan flip-flop ini adalah S (set) dan R

    (reset), serta dua keluarannya adalah Q dan Q.

    Kondisi keluaran akan tetap ketika kedua masukan R dan S berlogika 0.Sedangkan pada kondisi masukan R dan S berlogika 1 maka kedua keluaran akan

    berlogika 1, hal ini sangat dihindari karena bila kondisi masukan diubah menjadi

    berlogika 0 kondisi kelurannya tidak dapat diprediksi (bisa 1 atau 0). Keadaan ini disebut

    kondisi terlarang. Selanjutnya kondisi terlarang, pacu, dan tak tentu akan dijelaskan

    melalui Tabel 3.1.

    Gambar 3.3. Rangkaian Percobaan Flip-Flop R-S

    Tabel 3.2.a. Kondisi terlarang, pacu, dan tak tentu, karena perubahan clock

    No. S R Clock Keterangan

    1. 1 1 Aktif (1) Kondisi terlarang

    2. 1 1 Tepi turun (Berubahdari 1 ke 0)

    Kondisi pacu

    3. 1 1 Tidak aktif (0) Kondisi tak tentu

    Tabel 3.2.b. Kondisi terlarang, pacu, dan tak tentu, karena perubahan clock dan masukan

    yang serempak

    No. S R Clock Keterangan

    1. 1 1 Aktif (1) Kondisi terlarang

    2. 0 0 Tepi turun Kondisi pacu

    3. 0 0 Tidak aktif (0) Kondisi tak tentu

    1.6.4. Flip-flop DFlip-flop D dapat disusun dari flip-flop S-R atau flip-flop J-K yang masukannya

    saling berkebalikan. Hal ini dimungkinkan dengan menambahkan salah satu masukannya

    dengan inverter agar kedua masukan flip-flop selalu dalam kondisi berlawanan. Flip-flop

    ini dinamakan dengan flip-flop data karena keluarannya selalu sama dengan masukan

    yang diberikan. Saat flip-flop pada keadaan aktif, masukan akan diteruskan ke saluran

    keluaran.

  • 7/31/2019 Tugas AOK 1

    14/17

    Gambar 3.4. Contoh rangkaian Flip-flop D (Picu logika tinggi)

    1.6.5. Flip-flop J-KFlip-flop J-K merupakan penyempurnaan dari flip-flop R-S terutama untuk

    mengatasi masalah osilasi, yaitu dengan adanya umpan balik, serta masalah kondisi

    terlarang seperti yang telah dijelaskan di atas, yaitu pada kondisi masukan J dan K

    berlogika 1 yang akan membuat kondisi keluaran menjadi berlawanan dengan kondisi

    keluaran sebelumnya atau dikenal dengan istilah toggle. Sementara untuk keluaran

    berdasarkan kondisi-kondisi masukan yang lain semua sama dengan flip-flop R-S.

    Gambar 3.5. Flip-flop J-K

    1.6.RegisterRegister merupakan sekelompok flip-flop yang dapat menyimpan informasi

    biner yang terdiri dari bit majemuk. Register dengan n flip-flop mampu menyimpan

    sebesar n bit. Ada dua cara untuk menyimpan dan membaca data ke dalam register, yaitu

    seri dan paralel. Dalam operasi paralel, penyimpanan atau pembacaan dilakukan secara

    serentak oleh semua tingkat reigster. Sedangkan untuk operasi seri, diterapkan secara

    sequential bit demi bit sampai semua tingkat register terpenuhi.

    Ada empat tipe register :

    1. Serial InSerial Out2. Paralel InParalel Out3. Serial InParalel Out4. Paralel InSerial Out

    1.6.1. Register Serial In Serial OutPada Register Serial InSerial Out, jalur masuk data berjumlah satu dan jalur

    keluarannya juga berjumlah satu. Pada jenis register ini data mengalami pergeseran, flip-

    flop pertama menerima masukan dari input, sedangkan flip-flop kedua menerima

    masukan dari flip-flop pertama, dan seterusnya.

  • 7/31/2019 Tugas AOK 1

    15/17

    Gambar 5.2. Rangkaian Register Serial In - Serial Out

    1.6.2. Register Paralel InParalel OutRegister Paralel In - Paralel Out mempunyai jalur masukan dan keluaran

    sesuai dengan jumlah flip-flop yang menyusunnya. Pada register jenis ini, data masuk dan

    keluar secara serentak. Dan hanya membutuhkan satu kali picu.

    Gambar 5.3. Rangkaian Register Paralel InParalel Out

    1.6.3. Register Serial In Paralel OutRegister serial InParalel Out mempunyai satu saluran masukan dan saluran

    keluaran sejumlah flip-flop yang menyusunnya. Data masuk satu-persatu (secara serial)

    dan dikeluarkan secara serentak. Pengeluaran data dikendalikan oleh sebuah sinyal

    kontrol. Selama sinyal kontrol tidak diberikan, data akan tetap tersimpan dalam register.

    Gambar 5.4. Rangkaian Register serial InParalel Out

  • 7/31/2019 Tugas AOK 1

    16/17

    1.6.4. Register Paralel InSerial OutRegister Paralel In - Serial Out mempunyai jalur masukan sesuai dengan jumlah

    flip-flop yang menyusunnya, dan hanya mempunyai satu jalur keluaran. Data masuk ke

    dalam register secara serentak dengan dikendalikan sinyal kontrol, sedangkan data keluar

    satu-persatu (secara serial).

    Gambar 5.5. Rangkaian Register Paralel InSerial Out

    CCoonnttoohh ssooaall::

    Perbedaan Rangkaian kombinasonal dan sekuensial

    Rangkaian kombinasional terdiri dari gerbang logika yang memiliki output yangselalu tergantung pada kombinasi input yang ada. Sedangkan Rangkaian Sekuensial

    merupakan rangkaian logika yang keadaan outputnya tergantung pada keadaan input

    inputnya juga tergantung pada keadaan output sebelumnya.

    Rangkaian kombinasional melakukan operasi yang dapat ditentukan secara logikamemakai sebuah fungsi boolean.

    Rangkaian sekuensial juga didefinisikan sebagai rangkaian logika yang outputnyatergantung waktu.

    pengertian flip flop dan ciricirinya

    Flip-flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk menyimpan satu bit data secara

    semi permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau mengganti isi dari bit

    yang tersimpan tersebut.

    Ciri ciri : outpunya tergantung bukan hanya pada input yang ada sekarang,namun juga pada

    input yang telah lalu. Sehingga di butuhkan pengingat

    mempunyai fungsi pengingat (memory). Artinya rangkaian ini mampu melakukanproses penyimpanan data sesuai dengan kombinasi masukan yang diberikan

    kepadanya.

    memiliki 2 output, yaitu satu untuk output dari data yang disimpan dan yang satunyalagi dari merupakan komplement lainnya.

    pengertian dari

  • 7/31/2019 Tugas AOK 1

    17/17

    Turth Table merupakan suatu tabel yang menyajikan beragam kombinasi inputan dari

    suatu fungsi beserta output yang dihasilkan, dalam penyajianya biasa terdapat potongan-

    potongan fungsi jika fungsi yang ingin disajian tersebut panjang.

    State Table merupakan tabel yang menyajikan satu-persatu input, output, dan susunan

    flip-flop yang ada.Characteristic Table merupakan defenisi dari sifat-sifat logika dari sebuah rangkaian

    flip-flop dengan menjelaskan operasinya yang disajikan dalam bentuk tabel.

    Exitation Tabelmerupakan tabel yang digunakan untuk menunjukkan input yang

    digunakan untuk perubahan state awalan

    Boolean Equation berfungsi untuk mendefenisikan suatu fungsi dalam rangkaian

    menggunakan bilangan biner yang terdiri angka 0 dan 1 serta symbol operasi logika.

    State Equation berfungsi untuk menetapkan suatu fungsi dari state lanjutan sebagai

    sebuah fungsi dari state awalan sebagai fungsi dari state awal dan input.

    Characteristic Equation berfungsi untuk menjelaskan sifat-sifat logika dari sebuah

    rangkaian flip-flop (seperti pada Characteristic Table) dalam bentuk aljabar.

    Flip-flop Input Equation merupakan bagian dari rangkaian yang menghasilkan input

    untuk ragkaian flip-flop secara aljabar, menggunakan kumpulan fungsi boolean.

    Ripple Counter disebut juga Asyncronous counter, output masing masing flip flop

    yang digunkan akan berubah kondisi dari 0 ke 1 atau sebaliknya secara berurutan. Hal

    ini karena flip flop yang paling ujung saja yang dikendalikan sinyal clock, sedangkan

    sinyal lainnya diambil dari masing masing flip flop sebelumnya. Oleh karena itu

    disebut juga serial counter.

    Syncronous Counter, outpu flipflop yang digunakan bergantian secara serempak.

    Disebabkan karena masing masing flip flop tersebut dikendalikan secaraserempak oleh satu sinyal clock. Oleh karena itu disebut juga paralel counter