TUGAS ANALISA PEMBERIAN OBAT UNTUK RAWAT JALAN.doc
-
Upload
monica-aprilia -
Category
Documents
-
view
547 -
download
13
Transcript of TUGAS ANALISA PEMBERIAN OBAT UNTUK RAWAT JALAN.doc
TUGAS ANALISA PEMBERIAN OBAT UNTUK RAWAT JALAN
TUGAS ANALISA PEMBERIAN OBAT UNTUK RAWAT JALANA. RESEP
B. ANALISA RESEP
Persyaratan administrasi :
Nama dokter:Ada.
Paraf dokter:Ada.
Tanggal penulisan resep:Ada.
Nama pasien:Ada.
Umur pasien:Ada.
Alamat pasien:Ada.
Nama obat:Ada.
Potensi obat:Ada.
Dosis obat:Ada.
Jumlah obat yang diminta:Ada.
Cara pemakaian:Ada.
Obat :1. Novalgin sirup
Nama obat:Novalgin sirup.
Isi:Metamizol sodium.
Indikasi:Meredakan nyeri yang bersifat akut atau kronik (misalnya sakit kepala, sakit gigi, dan pasca operasi) dan nyeri karena spasme otot polos yang bersifat akut atau kronik (misalnya spasme otot atau usus yang berkaitan dengan sistem gastro intestinal).
Dosis & Aturan pakai:1 ml sirup mengandung 50 mg Metamizol sodium. Dosis dewasa : 2 4 sendok teh (maksimal 4 kali sehari 4 sendok teh), sedangkan dosis yang direkomendasikan untuk anak dan bayi (berdasarkan berat badan) yaitu :Range berat badan
(Range umur)
Sirup (dalam satuan sendok teh obat)
5 8 kg
( berumur antara 3 11 bulan)
Dosis tunggal
-
Dosis maksimal sehari
4 kali sehari
9 15 kg
(berumur antara 1 3 tahun)
Dosis tunggal
- 1
Dosis maksimal sehari
4 kali sehari 1
Novalgin sirup diberikan sesudah makan.
Kontra indikasi:Hipersensitif terhadap metamizol, pirazolon, porfiria hepatik atau defisiensi Glucose-6-phosphate dehydrogenase kongenital, wanita hamil dan menyusui.
Efek samping obat:Diare, kehilangan cairan, hipokalemia, hipernatremia, mual, muntah.
Peringatan:Hati-hati jika diberikan pada penderita diabetes melitus. Lakukan pemeriksaan elektrolit secara berkala pada pasien lanjut usia atau dengan kondisi lemah fisik yang mendapat terapi selama lebih dari 6 bulan. Hamil dan laktasi.
Interaksi:Dapat menurunkan kadar siklosporin dalam plasma dan meningkatkan efek dari alkohol.
2. Rhinofed tablet
Nama obat:Rhinofed tablet.
Isi:Tiap tablet mengandung : 30 mg pseudoephedrine HCl dan 40 mg terfenadine.
Indikasi:Rinitis alergika dan rinitis vasomotor.
Dosis & Aturan pakai:Dewasa dan anak di atas 12 tahun : 3 kali sehari 1 tablet. Keamanan dan keefektifan pemberian untuk anak di bawah 12 tahun belum ditetapkan.
Kontra indikasi:Penderita dengan penyakit kardiovaskular, wanita hamil dan menyusui atau penderita yang sedang mendapat terapi dengan MAOI, penderita yang mengalami hipersensitivitas terhadap pseudoephedrine HCl dan terfenadine, serta penderita dengan gangguan fungsi hati.
Efek samping obat:Gangguan saluran cerna (anoreksia, mual, muntah, sakit perut), mulut kering, gangguan susunan saraf pusat (insomnia, gelisah, dan ansietas), kardiovaskular (palpitasi, takikardi, dan ekstrasistol). Terfenadine jarang menimbulkan efek samping sedasi atau antikolinergik. Efek samping lain yang pernah dilaporkan yaitu nyeri abdomen dan dispepsia, alopesia, reaksi anafilaksis, angioedema, aritmia jantung, bronkospasme, gangguan mood, konvulsi, depresi, pusing, insomnia, ikterus dan gangguan fungsi hati termasuk peningkatan transaminase, gangguan haid, nyeri muskuloskeletal, nightmare, ruam, keringat dingin, tremor, dan gangguan visual.
Peringatan:Hati-hati digunakan pada penderita narrow-angle glaucoma, hipertensi, diabetes mellitus, gangguan fungsi hati, dan hipertiroid, serta pada wanita hamil dan menyusui.
Interaksi:Peningkatan tekanan darah dengan simpatomimetik lainnya, MAOI. Antasida meningkatkan kecepatan absorpsi pseudoephedrine, tetapi sebaliknya kaolin menurunkannya.
3. Cefspan kapsul
Nama obat:Cefspan kapsul.
Isi:Cefixime 50 mg; 100mg; 200mg.
Indikasi:ISK tanpa komplikasi yang disebabkan oleh E-Coli dan Proteus mirabilis. Otitis media karena H-influenzae, Moraxella catarrhalis, dan Streptococcus pyogenes. Faringitis dan tonsillitis karena Streptococcus pyogenes. Bronkitis akut dan eksaserbasi akut dari bronkitis kronis karena Streptococcus pneumoniae dan h-influenzae. Terapi demam tifoid pada anak dengan multi resisten terhadap pengobatan standar. Gonorrhoeae tak terkomplikasi yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae.
Dosis & Aturan pakai:Dewasa dan anak lebih dari 30 kg : 50-100 mg 2 kali dalam sehari. Anak : 1,5-3 mg/kg BB 2 kali dalam sehari. Infeksi yang lebih berat atau refrakter : 6 mg/kg BB 2 kali dalam sehari. Untuk demam tifoid pada anak : 10-15 mg/kg BB per hari selama 2 minggu. Cefspan diberikan sesudah makan.
Kontra indikasi:Riwayat syok karena cefixime. Hipersensitif. Anak kurang dari 6 bulan.
Efek samping obat:Syok, hipersensitif, gangguan hematologi, gangguan gastro intestinal, dan defisiensi vitamin K.
Peringatan:Hipersensitif terhadap penisilin, riwayat atopik, gangguan fungsi ginjal yang berat. Pasien yang mendapat makanan parenteral, lanjut usia, pasien dengan kelemahan fisik. Hamil, laktasi, dan anak kurang dari 6 bulan.
Interaksi:-
4. Celestamin tablet
Nama obat:Celestamin tablet.
Isi:Tiap tablet mengandung (tiap 5 ml sirup mengandung) : 0,25 mg betamethasone dan 2 mg dexchlorpheniramine maleate.
Indikasi:Alergi pada saluran pernafasan, kulit, dan mata.
Dosis & Aturan pakai:Dewasa dan anak > 12 tahun : 4 kali sehari 1-2 tablet (maksimal 8 tablet/hari). Anak 6-12 tahun : 3 kali sehari tablet (maksimal 4 tablet/hari) dan 2-6 tahun : 3 kali sehari - tablet (maksimal 2 tablet/hari). Celestamin diberikan sesudah makan.
Kontra indikasi:Bayi baru lahir dan premature, infeksi jamur sistemik, ulkus peptikum, pasien dengan terapi MAOI, pasien yang hipersensitif dengan obat lain dengan struktur kimia serupa.
Efek samping obat:Gangguan musculoskeletal, gangguan gastro intestinal, dermatologic, neurologik, endokrin, oftalmik, metabolik, psikiatrik, darah, urogenital, dan pernafasan.
Peringatan:Herpes simplek okular, sirosis, kecenderungan psikosis, kolitis ulseratif non spesifik, divertikulitis, anastomosis usus yang baru, insufisiensi ginjal, hipertensi, osteoporosis, myastenia gravis, hipertrofi prostat, dan TBC.
Interaksi:Pemakaian bersama fenobarbital, rifampisin, fenitoin, dan efedrin mempercepat metabolisme kortikosteroid. Pemakaian dengan diuretik yang menguras kalium meningkatkan terjadinya hipokalemia; amfoterisin B. Glikosida jantung, salisilat, obat anti inflamasi, MAOI, alkohol, dan depresan SSP.
5. Plantacid suspensi
Nama obat:Plantacid suspensi.
Isi:Tiap 5 ml suspensi plantacid mengandung :Dried Al. Hydroxide Gel USP 300 mg
Mg Hydroxide 300 mg
Dimethyl Polysiloxane 30 mg
Indikasi:Mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung, tukak lambung, tukak usus 12 jari dengan gejala-gejala seperti mual, kembung, dan perasaan penuh pada lambung.
Dosis & Aturan pakai:Dewasa : 3-4 kali sehari 1-2 tablet atau 5-10 ml suspensi. Anak 6-12 tahun : 3-4 kali sehari - 1 tablet atau 2,5 5 ml suspensi. Diberikan 1-2 jam setelah makan dan menjelang tidur.
Kontra indikasi:Penderita yang hipersensitif terhadap Al, Mg, Dimethyl polysiloxane.
Efek samping obat:Mual, muntah, konstipasi, diare. Gejala-gejala akan hilang bila pemakaian obat dihentikan.
Peringatan:1. Penderita dengan gangguan fungsi ginjal, retensi magnesium yang diabsorpsi dapat menyebabkan hipermagnesemia.2. Penggunaan terus-menerus (lebih dari 2 minggu) tidak dianjurkan, kecuali atas petunjuk dokter, karena dapat menimbulkan ketergantungan fungsi lambung.
3. Tidak dianjurkan untuk anak-anak di bawah 6 tahun karena biasanya kurang jelas penyebabnya.
Interaksi:Pemberian bersama simetidin dan tetrasiklin dapat mengurangi absorpsi obat tersebut.
6. Lactulax sirup
Nama obat:Lactulax sirup.
Isi:Tiap 5 ml sirup mengandung 3,335 g laktulosa.
Indikasi:Konstipasi kronis, portal-systemic encephalopathy (termasuk keadaan pre-koma hepatik dan koma hepatik).
Dosis & Aturan pakai:1. Untuk konstipasi kronik:Keterangan
Dosis awal sehari selama 3 hari pertama
Dosis penunjang sehari
Dewasa
Keadaan parah
30 45 ml
15 25 ml
Keadaan sedang
15-30 ml
10 15 ml
Keadaan ringan
15 ml
10 ml
Anak-anak
6 14 tahun
15 ml
10 ml
1 6 tahun
5 10 ml
5 10 ml
Bayi
< 1 tahun
5 ml
5 ml
Dosis sehari sebaiknya diminum pada waktu makan pagi, besarnya dosis disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing penderita.
2. Untuk pre-koma hepatik dan koma hepatik :
Dosis awal : 3 kali sehari 30 50 ml.
Dosis penunjang : disesuaikan dengan kebutuhan penderita dan harus dicegah terjadinya diare.
Kontra indikasi:Pasien dengan obstruksi intestinal, diet rendah galaktosa, dan galaktosemia.
Efek samping obat:Penggunaan jangka waktu lama dapat menyebabkan rasa tidak enak pada perut, lambung, diare, kejang, dan rasa haus.
Peringatan:Jangan digunakan terus-menerus (lebih dari 1 minggu) tanpa resep dokter, pemakaian pada wanita hamil harus dengan petunjuk dokter, dan hati-hati digunakan pada penderita diabetes, galaktosemia (karena selain mengandung laktulosa, Lactulax juga mengandung galaktosa dan laktosa).
Interaksi:Respon diganggu oleh golongan anti-infeksi.
C. TABEL
NoNama obatDosisInteraksi
(dalam 1 resep)
SesuaiLebihKurang
1 X1 hari1 X1 hari1 X1 hari
1.Novalgin sirup-
2.Rhinofed tabletPlantacid suspensi
3.Cefspan kapsul-
4.Celestamin tabletRhinofed tablet
5.Plantacid suspensi-
6.Lactulax sirupCefspan kapsul
Keterangan interaksi :
1. Rhinofed dengan Plantacid (merupakan antasida) : Plantacid meningkatkan kecepatan absorpsi pseudoefedrin yang terdapat dalam Rhinofed.
2. Celestamin dengan Rhinofed : Efedrin yang terdapat dalam Rhinofed mempercepat metabolisme Betamethasone (kandungan dari Celestamin).
3. Lactulax sirup dengan Cefspan : Respon Lactulax sirup diganggu oleh Cefspan yang merupakan golongan anti-infeksi. Mekanismenya : Di dalam usus besar, lactulosa diuraikan dengan cepat oleh bakter-bakteri tertentu (Lactobacillus), kemudian kerja bakteri tersebut diganggu oleh adanya Cefixime yang dapat mematikan bakteri.Keterangan perhitungan dosis :
a. Rhinofed tabletAnak 2 tahun (perkiraan berat badan : 15 kg), dosisnya terhadap dosis dewasa yaitu 33%. Dosis dewasa Rhinofed : 3 kali sehari 1 tablet. Dosis anak 2 tahun : 3 kali sehari tablet ( dalam resep : 2 kali sehari tablet ).b. Cefspan kapsul
Dosis anak : 1,5 3 mg/kg BB, 2 kali sehari. Dosis anak 2 tahun (15kg) : 22,5 45 mg/kg BB, 2 kali sehari ( dalam resep : 40 mg, 2 kali sehari ).c. Celestamin tablet
Dosis anak 2 6 tahun : 3 kali sehari - tablet (maksimal : 2 tablet sehari), dalam resep ; 2 kali sehari tablet.
d. Plantacid suspensi
Dosis dewasa : 3 - 4 kali sehari 5 10 ml.
Dosis anak 2 tahun (33% X dosis dewasa) : 3 4 kali sehari 1,65 3,3 ml.
Dosis dalam resep : 3 kali sehari 5 ml.
D. INFORMASI YANG DIBERIKAN KEPADA PASIEN
1. Novalgin sirup diminum jika masih merasa nyeri (jika perlu) dan diminum sesudah makan.
2. Racikan puyer dibuat menjadi 2 macam racikan, yaitu pertama untuk rinitis (pilek) dan yang kedua untuk antibiotik.
3. Racikan puyer untuk rinitis (pilek) hanya diminum selama pilek dan diminum sesudah makan.
4. Racikan puyer untuk antibiotik diminum sampai habis dan diminum sesudah makan.
5. Plantacid suspensi dapat diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan (setelah racikan puyer).6. Lactulax sirup diminum sampai defekasinya normal (jika perlu), karena penggunaan Lactulax sirup dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan diare, dan sebaiknya diminum pada waktu makan pagi (sebelum racikan puyer).
E. KESIMPULAN
1. Resep tersebut rasional, alasan : Dosis Novalgin, Rhinofed, dan Cefspan sudah sesuai pustaka
Dosis 1 kali dari Celestamin sudah sesuai pustaka. Dosis 1 hari Celestamin tidak sesuai pustaka, diasumsikan : efek Celestamin dapat ditingkatkan oleh adanya Rhinofed.
Dosis Plantacid suspensi yang tepat yaitu diminum 3 kali sehari sendok teh (pagi, siang, dan menjelang tidur malam). Cara pemberian Plantacid suspensi dalam resep sudah sesuai pustaka, tetapi dapat pula diinformasikan kepada pasien mengenai cara pemberian Plantacid suspensi yang tepat yaitu dapat diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.2. Terjadi interaksi obat dalam resep tersebut, tetapi dapat diatasi dengan penataan waktu pemberian obat.