tugas ALK

download tugas ALK

of 17

description

tugas

Transcript of tugas ALK

Analisis Aktivitas Investasi : Investasi AntarperusahaanSekuritas InvestasiSekuritas adalah investasi yang bertujuan untuk menjaga likuiditas dan memperoleh pendapatan. Perusahaan menginvestasikan aset dalam bentuk sekuritas investasi (marketable securities). Sekuritas investasi sangat bervariasi dalam hal jenis surat berharga yang diinvestasikan dan tujuan dari investasi. Beberapa investasi merupakan penyimpanan sementara kelebihan kas dalam bentuk sekuritas yang diperdagangkan. Tujuannya yaitu agar kas yang menganggur dapat digunakan secara produktif. Sekuritas investasi dapat berupa utang atau ekuitas. Sekuritas UtangSekuritas utang yaitu instrumen yang menunjukkan hubungan antara kreditor dengan suatu perusahaan. Sekuritas utang meliputi sekuritas pemerintah, obligasi, utang yang dapat dikonversikan (convertible debt), commercial paper, dll. Piutang dagang dan piutang pinjaman bukan merupakan sekuritas utang karena tidak memenuhi definisi sekuritas. Sekuritas utang dikelompokkan dalam kelompok diperdagangkan, dimiliki hingga jatuh tempo, atau tersedia untuk dijual.1. Sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah sekuritas utang yang ingin dan mampu dimiliki manajemen hingga jatuh tempo. Sekuritas ini dapat jatuh tempo dalam jangka waktu pendek (aset lancar) dan jangka waktu panjang (aset tidak lancar). Perusahaan menghitung sekuritas yang dimiliki sampaijatuh tempo sebesar biaya yang diamortisasi, bukan pada nilai wajarnya. Jika manajemen berniat memiliki sekuritas investasi tertentu sampai jatuh tempo dan tidakmempunyai rencana untuk menjualnya, maka nilai wajar (harga jual) tidaklah relevan untuk mengukur dan mengevaluasi arus kas yang berkaitan dengan sekuritas ini. Karena sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo tidak sesuai dengan nilai wajar, maka sekuritas ini tidak meningkatkan volatilitas laba yanng dilaporkan atau modal yang dilaporkan seperti halnya sekuritas perdagangan dan sekuritas yang tersedia untuk dijual. 2. Sekuritas yang diperdagangkan yaitu utang yang dibeli dengan tujuan akan dikelola secara aktif dan akan dijual untuk mendapat keuntungan dalam waktu dekat. Sekuritas diperdagangkan adalah aset lancar. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang berkaitan dengan perubahan nilai wajar sekuritas hutang yang tersedia yang dijual dicatat dalam akun keuntungan dan kerugian kepemilikan yang belum direalisasi. 3. Sekuritas tersedia untuk dijual yaitu sekuritas utang yang tidak tergolong sekuritas diperdagangkan atau dimiliki hingga jatuh tempo. Sekuritas ini dapat dikelompokkan sebagai aset lancar atau tidak lancar, tergantung dari jangka waktu atau kapan manajemen berniat menjual sekuritas tersebut. Sekuritas perdagangan dimiliki dengan maksud akan dijual dalam periode waktu yang singkat. Perdagangan dalam konteks ini berarti pembelian dan penjualan sering dilakukan, dan sekuritas perdagangan digunakan untuk menghasilkan laba dari selisih harga jangka pendek. Periode kepemilikan atas sekuritas ini biasanya kurang dari tiga bulan dan mungkin lebih sering diukur dalam hitungan hari atau jam. Sekuritas ini dilaporkan pada nilai wajar, dengan keuntungan dan kerugian kepemilikan yang belum direalisasi dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih. Keuntungan atau kerugian kepemilkan adalah perubahan bersih dalam nilai wajar sekuritas dari satu periode ke periode lainnya tidak termasuk pendapatan dividen atau bunga yang telah diakui tetapi belum diterima. 4. Perubahan Kelompok InvestasiUmumnya, sekuritas utang yang dikelompokkan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo tidakdapat dipindahkan menjadi kelompok lain kecuali pada keadaan luarbiasa seperti merger, akuisisi, divestasi, penurunan tajam perngkat kredit atau kejadian luar biasa lainnya. Pemindahan dari kelompok tersedia untuk dijual meenjadi diperdagangkan biasanya juga tidak diperbolehkan. Namun, ketika pemindahan antarkelompok ini terjadi, sekuritas harus disesuaikan pada nilai wajarnya. Sekuritas EkuitasSekuritas ekuitas yaitu sekuritas yang mewakili kepemilikan pada entitas lain. Sekuritas ekuitas meliputi saham biasa dan saham preferen. Perusahaan dapat menggolongkan sekuritas investasi menjadi aset lancar atau tidak lancar, tergantung dari jangka waktu investasi untuk sekuritas tersebut. Sekuritas ekuitas dikalsifikasikan menjadi tiga.Tidak memiliki pengaruh - kepemilikan kurang dari 20%.Sekuritas ekuitas berbentuk saham preferen tanpa hak suara atau kurang dari 20% dari seluruh saham hak suara perusahaan yng diinvestasi, sekuritas ini dianggap tidak berpengaruh. Sekuritas ini dapat dikelompokkan sebagai sekuritas diperdagangkan atau tersedia untuk dijual berdasarkan niat dan kemampuan manajemen. Pengaruh signifikan kepemilikan antara 20%-50%Perusahaan investor dapat memiliki hak kurang dari 50% dalam perusahaan investee dan karenanya tidak memiliki kendali hukum. Tetapi, investasi dalam saham yang hak suara kurang dari 50% masih dapat memberi investor kemampuan untuk menerapkan pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan operasi dan keuangan pembatalannya (investee). Pengaruh yang signifikan dapat ditunjukkan dalam beberapa cara, contohnya adalah perwakilan dalam dewan direksi, partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, transaksi antar perusahaan yang materiil, pertukaran personil manajerial, atau ketergantungan teknologi. Invstor memperlakukan investasi inin dengan metode ekuitas. Metode ekuitas mengharuskan investor untuk mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan kemudian menyesuaikan akun investasi dengan bagian proporsi investor pada laba (atau rugi) perusahaan yang diinvestasii. Pihak yang mengendalikan kepemilikan lebih dari 50%Kepemilikan lebih dari 50% disebut juga pihak yang mengendalikan, di mana investor disebut sebagai induk perusahaan dan perusahaan yang diinvestasi sebagai anak perusahaan. Untuk kepemiikan lebih dari 50%, perusahaan harus menyiapkan laporan keuangan konsolidasi.Analisis Sekuritas InvestasiAnalisis sekuritas investasi memiliki dua tujuan yaitu, untuk memisakan kinerja operasi dengan kinerja investasi dan untuk menganalisis distorsi akuntansi yang disebabkan aturan akuntansi dan/atau manajemen laba yang terkait dengan sekuritas investasi. Memisahkan Kinerja dan Aset operasi dari Kinerja dan Aset InvestasiKienerja investasi dan operasi suatu perusahaan harus dianalisis secara terpisah, karena kinerja investasi perusahaan dapat mendistorsi kinerja operasi yang sesuungguhnya. Saat mengevaluasi kinerja operasi, penting bagi seorang analis untuk mengeluarkan semua keuntungan yang terkait dengan aktivitas investasi - termasuk dividen, pendapatan bunga, dan keuntungan dan kerugian telah dan belum direalisasi. Menganalisis Distorsi Akuntansi dari SekuritasPeluang untuk mengakui penjualan keuntunganStandar memberi kesempatan mengakui penjualan keuntungan bagi sekuritas tersedia untuk dijual dan sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo. Karena keuntungan dan kerugian belum direalisasi pada sekuritas tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo tidak dimasukkan sebagai bagian dari laba bersih, perusahaan dapat meningkatkan laba besih dengan menjual sekuritas yang memiliki keuntungan belum direalisasidan menahan sekuritas dengan kerugin belum direalisasi.Kewajiban yang diakui sebagai biaya Untuk beberapa perusahaan terutama institusi keuangan, posisi aset tidak dikelola secara independen terhaadap p.osisi kewajiban. Sebagai hasilnya akuntansi dapat menghasilkan volatilitas laba melebihi nilai ekonomis yang mendasarinya. Hal ini menyebabkan badan pengatur tidak memasukkan kerugian/keuntungan kepemilikina yang belum direalisasi atas sekuritas tersedia utuk dijual sebagai bagian dari laba, yanag akan mempengaruhi analisis ataslaporan laba rugi tetapitidak mempengaruhi analisis neraca.Definisi sekuritas ekuitas yang tidak konsistenAda kekhawatiran bahwa definisi sekuritas ekuitas arbitrer dan tidak konsisten. Misalnya obligasi dapat dikonversi tidak dikelompokkan sebagai sekuritas ekuitas. Namun, obligasi yang dapat dikonversi sering kali mendapat sebagian atau seluruh nilainya dari fitur konversinya dan lebih dekat dengn sekuritas ekuitas dibandingkan dengan sekuritas utang.

Klasifikasi berdasarkan niatKlasifikasi atas sekuritas investasi bergantung pada niat manajemen, yang mengacu pada tujuan manajemen dalam kaitannya dengan disposi sekuritas. Peraturan dari tujuan ini dapat membuat sekuritas utang yang sama diklasifikasikan secara terpisah dalam satu atau kombinasi dari tiga kelompok sekuritas diperdagangkan, dimiliki hngga jatuh tempo, dan terssedia untuk dijual. Ha ini membuat keraguan atas bagaimana perubahan nilai pasar sekuritas untuk dihitung.

AKUNTANSI METODE EKUITAS

Akuntansi metode ekuitas (equity method accounting) diperlukan untuk investasi antar perusahaan di mana perusahaan investor mempunyai pengaruh signifikan terhadap perusahaan yang di investasi, tetapi tidak mengendalikannya.Kriteria penggunaan metode ekuitas, apakah perusahaan yang diinvestasi, tanpa menghiraukan presentase saham yang dimilikinya.Terdapat aplikasi yang luas akuntansi metode ekuitas bagi investasi dalam afiliasi yang tak terkonsolidasi, joint venture, dan persekutuan (partnership). Investasi jenis ini telah berkembang Secara signifikan ketika perusahaan perlu untuk membentuk aliansi persusahaan agar dapat memanfaatkan Secara optimal asset-asetnya sehingga memperoleh keuntungan kompetitif. Namun, penting untuk memahami mekanisme akuntansi metode ekuitas agar dapat mengapresiasikan apa yang dilaporkan dan apa yang tidak dilaporkan dalam laporan keuangan.Mekanisme Metode EkuitasMetode ekuitas adalah metode pencatatan investasi yang pada awal perolehan investor mencatat investasi sebesar biayanya, dividen maupun distribusi laba dicatat sebagai pengurang akun investasi. Perusahaan investor melaporkan bagian miliknya yang menjadi keuntungan perusahaan investi sebagai pendapatan investasi dan bagian bebannya dari kerugian perusahaan investi sebagai kerugian investasi.Akuntansi metode ekuitas dan metode biaya adalah metode akuntansi untuk investasi yang harus digunakan oleh investor tergantung dari porsi kepemilikan pada perusahaan investee. Pemilihan metode akuntansi terhadap investasi jangka panjang ini dikaitkan dengan besarnya pemilikan saham, yaitu : Pemilikan saham dalam jumlah kecil, yaitu dibawah 20% disarankan untuk menggunakan metode harga perolehan. Pemilikan saham dalam jumlah yang cukup besar, sehingga dapat mempengaruhi secara berarti (materiality), yaitu pemilikam 20% - 50%, disarankan untuk menggunakan metode ekuitas. Pemilikan saham secara mayoritas, sehingga dapat mengendalikan perusahaan anak, yaitu pemilikan lebih dari 50% dapat menggunakan kedua metode tersebut, akan tetapi disarankan menggunakan metode ekuitas. Dalam pemilikan di atas 50% ini, perusahaan induk diharuskan menyusun laporan keuangan konsolidasi.

Pencatatan Dengan Metode Ekuitas (Equity Method)1. Laba perusahaan anakInvestasi saham perusahaan anak xxxLaba-rugi xxx(% kepemilikan x laba perusahaan anak)2. Rugi perusahaan anakLaba-rugi xxxInvestasi saham perusahaan anak xxx (% kepemilikan x rugi perusahaan anak)3. Dividen perusahaan anak Piutang dividen/kas xxxInvestasi saham perusahaan anakxxx (% kepemilikan x dividen perusahaan anak)

Implikasi Analisis atas Investasi AntarperusahaanPengakuan Laba Perusahaan InvestasiMetode ekuitas mengansumsikan bahwa setiap dolar yang dihasilkan oleh anak perusahaan setara dengan setiap dolar yang dihasilkan untuk investor, meskipun tidak diterima tunai. Walaupun kewajban pajak induk perusahaan atas pengiriman laba oleh anak perusahaan diabaikan.Alasannya meliputi: Otoritas regulasi dapat mencampuri kebijakan dividen anak perusahaan Anak perusahaan daoat beroperasi di negara yang membatasi pengembalian laba atau di negara yang mengalami penurunan nilai mata uang secara cepat Pembatasan dividen dalam perjanjian pinjaman dapat membatasi akses terhadap laba Kehadiran kepemilikan minoritas yang stabil atau kuat dapat mengurangi pilihan induk perusahaan dalam penentuan dividen atau kebijakan lainnyaInvestasi Modal yang Tidak DiakuiAkun Investasi sering disebut sebagai konsolidasi satu baris, karena akun investasi tersebut mencerminkan presentase kepemilikan investor atas ekuitas pemegang saham perusahaan investasi. Di balik saldo investasi ini terdapat asset dan kewajiban perusahaan investasi. Asset dan kewajiban perusahaan investasi yang tidak tercatat dalam jumlah besar tidak tercatat dalam neraca investor.

Cadangan Pajak atas Laba Anak Perusahaan yang Tidak DibagikanJika lanba anak perusahaan yang tidak dibagikan termasuk dalam laba akuntansi sebelum pajak induk perusahaan (melalui konsolidasi atau metode akuntansi ekuitas), diperlukan cadangan pajak (tax provision). Cadangan ini bergantung pada tindakan dan tujuan induk perusahaan. Praktik saat ini mengasumsikan seluruh laba yang tidak dibagikan ditransfer ke induk perusahaan, sehingga cadangan pajak dibuat oleh induk perusahaan di tahun berjalan.

PENGGABUNGAN USAHAPenggabungan Usaha (business combination) terjadi ketika satu perusahaan memperoleh lebih dari 50% saham berhak suara perusahaan lain, tetap sekali hubungan induk anak terbentuk, pembelian tambahan saham perusahaan anak bukanlah suatu penggabungan usaha.Konsep akuntansi penggabungan usaha yang terdapat pada PSAK No. 22 secara jelas meliputi penggabungan dengan satu atau lebih perusahaan menjadi perusahaan anak dari suatu perusahaan induk. Suatu perusahaan menjadi perusahaan anak ketika perusahaan lain (disebut perusahaan induk) memperoleh pengendali kepemilikan atas saham berhak suara beredar. Beberapa alasan ekonomis Penggabungan Usaha :1. Untuk memperoleh sumber bahan baku, fasilitas produksi, teknologi, jaringan pemasaran, atau pangsa pasar yang tidak ternilai.2. Untuk menjamin sumber keuangan atau akses terhadap sumber keuangan.3. Memperkuat manajemen4. Meningkatkan efisiensi operasi 5. Mendorong diversifikasi6. Mempercepat masuk ke pasar7. Mencapai skala ekonomi8. Memperoleh manfaat pajak

Akuntansi Penggabungan UsahaFinancial Accounting Standars Board baru-baru ini mengeluarkan dua standar penting yakni SFAS 141 Business Combination dan SFAS 142 Goodwill and Other Intangible Assets yang terkait dengan akuntansi dan pelaporan penggabungan usaha (berlaku efektif untuk periode fiskal yg dimulai tanggal 15 Desember 2001 dan sesudahnya).Standar ini mengharuskan penggunaan metode pembelian dalam akuntansi akuisisi dan tidak diamortisasinya goodwill.Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi melaporkan hasil operasi dan kondisi keuangan perusahaan induk dan anak perusahaannya dalam satu perangkat laporan. Laporan keuangan perusahaan induk membuktikan kepemilikan saham anak perusahaan melalui akun investasi.

Mekanisme Konsolidasi Contoh :Pada tanggal 31 Desember 2010, PT ABC membeli 100% saham PT Makmur dengan menukarkan 10.000 lembar saham dengan nilai nominal $5 per lembar, harga pasar $70. PT Makmur selanjutnya tetap berdiri sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh PT ABC. Pada tanggal akuisisi, nilai buku PT Makmur adalah $600.000. PT ABC bersedia membayar pada harga pasar sebesar $700.000 karena PT ABC merasa bahwa aset tetap PT Makmur disajikan lebih rendah dari seharusnya (undervalued) sebesar $20.000, PT Makmur memiliki merek dagang yang tidak tercatat senilai $25.000 dan manfaat tidak berwujud dari penggabungan usaha (sinergi, posisi pasar dan sejenisnya) senilai $80.000. Harga beli tersebut dialokasikan sebagai berikut :Harga beli $700.000Nilai buku PT Makmur $600.000Selisih $100.000Selisih dialokasikan ke Masa Manfaat Penyusutan/Amortisasi Aset tetap yg $20.00010 tahun$2.000UndervaluedMerek dagang $25.0005 tahun $5.000Goodwill $80.000Tidak terbatas 0$125.000$7.000Goodwill hanya bisa dicatat bila nilai pasar wajar seluruh aset berwujud (aset tetap) dan aset tidak berwujud yang teridentifikasisi (merek dagang) yang diakuisisi diakui PT. ABC akan mencatat akuisisi tersebut sebagai berikut:Investasi pada PT Makmur$700.000 Saham biasa $50.000 (pada nilai nominal)Tambahan nominal disetor$650.000

Selama tahun 2011 PT Makmur menghasilkan $150.000 dan tidak membayar dividen. Investasi yang dicatat dengan metode ekuitas, pada buku PT ABC per 31 Desember tahun 2011 bersaldo sebagai berikut:Saldo awal (31 Desember 2010)$700.000Pendapatan Investasi $125.000Dividen ( 0 )Amortisasi selisih (diatas) ($7.000)Saldo akhir (31 Desember 2011) $818.000

Penurunan nilai GoodwillGoodwill yang dicatat dalam proses konsolidasi memiliki umur yang tak terbatas dan karenanya tidak diamortisasi. Namun goodwill ditelaah setiap tahun untuk penurunan nilai (impairment). Penelaahan ini merupakan proses yang terjadi atas dua langkah. Langkah pertama, nilai wajar pasar PT Makmur dibandingkan dengan nilai bukunya dalam akun investasi di buku PT ABC. Jika nilai pasar sekarang kurang dari saldo investasi , goodwill dianggap turun nilainya dan kerugian penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasi.Masalah-masalah dalam Penggabungan Usaha Pertimbangan KontinjenDalam beberapa kombinasi usaha, pihak-pihak tidak menyetujui suatu harga. Hal ini disebut dengan pertimbangan kontinjen, di mana disetujui bahwa penambahan uang akan dibayarkan oleh pembeli kepada penjual jika target kinerja masa depannya tercapai oleh perusahaan yang kombinasi. Dengan sistem akuntansi kini, pembayaran masa depan dengan pengembalian tinggi, diakui sebagai tambahan biaya pembelian ketika uang sudah dibayarkan (biasanya disebut kenaikan goodwill). FASB telah menawarkan perbaikan standar penggabungan usaha yang memasukkan akuntansi terbaru bagi pertimbangan kontinjen. Dalam standar yang ditawarkan, nilai wajar usaha yang diakuisisi harus ditentukan pada tanggal akuisisi. Kewajiban pembeli untuk pembayaran kontinjen yang terkandung dalam penawaran harus dinyatakan dalam nilai wajar. Jumlah tersebut termasuk dalam harga pembelian. Artinya, perjanjian pembayaran masa depan harus dinyatakan dalam nilai wajar pada tanggal pembelian dan dinilai ulang secara berkala setiap kuartal agar dapat merfleksikan kinerja aktual. Sehingga akan diperoleh volatilitas laba ketika pertimbangan kontinjen dinilai ulang.

Alokasi Total BiayaSeluruh aset yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi dan kewajiban yang ditanggung dalam penggabungan usaha menerima alokasi total biaya, yang umumnya sama dengan nilai Wajar masing-masing pada tanggal akuisisi. Aset dapat diidentifikasikan meliputi aset tidak berwujud dan aset berwujud. SFAS 141 mengharuskan perusahaan untuk mengidentifikasi dan menilai kategori aset tak berwujud, meliputi :1. Merek dagang dan aset lain yang terkait dengan pemasaran.2. Kesepakatan untuk tidak bersaing3. Daftar pelanggan, kontrak, dan aset lain yang terkait dengan pelanggan.4. Aset tak berwujud yang terkait dengan seni artistik seperti tulisan atau lagu, video dan bahan audiovisual, termasuk program televisi dan video musik.5. Aset tidak berwujud yang terkait dengan hubungan kontraktual seperti lisensi, royalti, iklan, dan kontrak manajemen, perjanjian sewa guna usaha atau waralaba, hak penyiaran, kontrak kerja, dan sejenisnnya.6. Paten, perangkat lunak komputer, basis data, rahasia dagang atau formula rahasia, dan aset lain yang terkait dengan tekhnologi.Setelah harga beli dialoksikan pada nilai pasar wajar seluruh aset berwujud dan tak berwujud yang dapat diidentifikasi, dikurangi dengan nilai pasar seluruh kewajiban yang ditanggung, harga beli dialokasikan pada goodwill. Alasannya adalah karena seluruh aset kecuali goodwill memiliki masa manfaat yang dapat diidentifikasi sehingga menghasilkan beban penyusutan dan beban amortisasi. Sedanngkan masa manfaat goodwill yang dianggap tak terbatas sehingga tidak diamortisasi.Penelitian dan Pengembangan dalam prosesBeberapa perusahaan menghapuskan sebagian biaya akuisisi sebagai penelitian dan pengembangan (litbang). Dalam situasi penghapusan Penelitian dan Pengembangan dalam Proses ( In Process Research and Development IPR&D ), Perusahaan menilai aset IPR&D perusahaan yang diakuisisi sebelum menghapuskannya. Namun, tidak tersedia panduan bagaimana menilai IPR&D stinggi mungkin untuk meningkatkan penghapusan dan mengurangi atau menghilangkan, amortisasi goodwill. Penghapusan seperti itu menimbulkan masalah kualitas laba jika IPR&D disajikan lebih tinggi (overstated) karena hal tersebut akan merendahkan aset dan meninggikan pengembalian ekuitas. Utang dalam Laporan Keuangan KonsolidasiKewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi tidak beroperasi sebagai lawan aset. Dalam hal gagal bayar, kreditor yang dijamin atau tidak dijamin hanya dapat mengklaim aset yang dimiliki oleh perusahaan yang berutang.Untuk menilai keamanan kewajiban, analisis kita harus mempelajari laporan keuangan masing-masing anak perusahaan. Hukum tidak selalu menjadi ukuran kewajiban yang efektif.

Keuntungan dari Penawaran Perdana Saham Anak PerusahaanDalam pasar finansial, initial public offering ( IPO / penawaran umum perdana ) adalah penjualan pertama saham umum sebuah perusahaan kepada investor umum. Menurut UU No.8 Tahun 1995, penawaran umum ( emisi / go public / initial public offering ) adalah kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tatacara yang diatur dalam undang-undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. Perusahaan tersebut akan menerbitkan hanya saham-saham pertama, namun bisa juga menawarkan saham kedua.Biasanya perusahaan tersebut akan merekrut seorang bankir investasi untuk menjamin penawaran tersebut dan seorang pengacara korporat untuk membantu menulis prospektus.Keuntungan dari penawaran umum, diantaranya adalah sebagai berikut :1. Kemudahan meningkatkan modal di masa mendatang, untuk perusahaan yang tertutup calon investor biasanya enggan untuk menanamkan modalnya disebabkan kurangnya keterbukaan informasi keuangan antara pemilik dan investor. Sedang untuk perusahaan yang sudah going public, informasi keuangan harus dilaporkan ke publik secara reguler yang kelayakannya sudah diperiksa oleh akuntan publik.2. Meningkatkan likuiditas bagi pemegang saham, untuk perusahaan yang masih tertutup yang belum mempunyai pasar untuk sahamnya, pemegang saham akan lebih sulit untuk menjual sahamnya dibandingkan jika perusahaan sudah going public.3. Nilai pasar perusahaan diketahui, untuk alasan-alasan tertentu nilai pasar perusahaan perlu untuk diketahui.Penjualan dan Pendapatan sebelum akuisisiSaat akuisisi anak perusahaan dilakukan di pertengahan tahun, perusahaan hanya melaporkan ekuitas mereka dalam pendapatan dari anak perusahaan dari tanggal akuisisi ke depan. Terdapat dua metode menurut GAAP ( accounting Research Bulletin 51) untuk mencapai hal tersebut:1. Perusahaan dapat menerbitkan laporan laba rugi konsolidasi dengan penjualan, beban, dan laba anak perusahaan dari tanggal akuisisi ke depan.2. Perusahaan dapat melaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasinya penjualan dan beban anak perusahaan seluruh tahun dan menarik laba sebelum akusisi sehingga hanya laba setelah akuisisi yang dimasukkan dalam laba bersih konsolidasi.Dampak kedua metode dia atas terhadap laba bersih konsolidsi adalah sama, yaitu hanya laba bersih setelah akuisisi yang dimasukkan dalam laba konsolidasi. Namun, pertumbuhan penjualan dapat berbeda jauh bergantung pada tanggal akuisisi dan besarnya penjualan perusahaan yang diakuisisi.Perusahaan yang pertumbuhannya berasal dari akuisisi dapat menyulitkan analis.

Push-down accountingPush Down Accounting sebagai basis akuntansi dan pelaporan baru untuk setiap entitas dengan laporan keuangannya yang terpisah, yang berdasarkan pada transaksi pembelian saham berhak suara,dan yang menghasilkan perubahan kepemilikan saham berhak suara yang beredar. Ketika akuntansi push-down tidak digunakan dalam akuisisi, alokasi harga pembelian pada aktiva bersih berwujud dan goodwill diselesaikan dalam kertas kerja konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi menggambarkan alokasi pembelian. Apabila perusahaan anak mencatat alokasi dalam lapopran keuangannya dengan akuntansi push-down,maka dengan demikian proses konsolidasi telah disederhanakan. Akuntansi push-down menjadi kontroversional dalam hal laporan perusahaan anak terpisah dikeluarkan untuk kepentingan minoritas, kreditor dan pihak-pihak berkepentingan lainnya. Kritik atas akuntansi push-down berpendapat bahwa pembelian antara perusahaan induk/ investor dengan pemegang saham perusahaan anak terdahulu tidak sesuai dengan basis akuntansi yang baru untuk aktova dan kewajiban perusahaan anak yang menggunakan prinsip harga perolehan. Perusahaan anak bukanlah bagian dari transaksi ia tidakmenerima dana baru dan tidak menjual aktiva. Pendapat ini disanggah dengan mengatakan bahwa harga yang dibayar oleh pemilik yang baru merupakan dasar yang paling relevan untuk mengukur aktiva, kewajiban dan hasil operasi anak. Akuntansi push-down tidak diterapkan secara konsisten di antara pendukung konsep tersebut,meskipun pada praktiknya aktiva perusahaan anak biasanya dinilai kembali secara proporsional.Keterbatasan Tambahan dalam Laporan Keuangan KonsolidasiLaporan keuangan konsolidasi merupakan penggambaran yang bermakna atas kondisi keuangan dan hasil operasi induk dan anak perusahaan. Namun demikian, terdapat keterbatasan tambahan selain yang telah dibahas sebelumnya :1. Laporan keuangan masing-masing peerusahaan yang membentuk entintas yang lebih besar tidak selalu dibuat berdasarkan basis yang dapat diperbandingkan. Perbedaan prisip akuntansi, dasar penilaian, tingkat amortisasi, dan faktor lainnya dapat mengurangi homogenitas dan mengurangi validiras analisis rasio, analisis tren, dan analisis lainnya.2. Laporan keuangan konsolidasi tidak mengungkapkan pembatasan penngunaan kas di masing-masing perusahaan. Laporan juga tidak mengungkapkan arus kas antarperusahaan atau pembatasan atas arus kas tersebut. Faktor ini mengaburkan hubungan antara likuiditas aset dan kewajiban yang harus dipenuhi.3. Perusahaan dengan kondisi keuangan yang buruk sering kali digabungkan dengan perusahaan yang kondisi keuangannya kuat, sehingga mengaburkan analisis kita karena aset satu perusahaan yang dikonsolidasikan tidak dapat digunakan untuk membayar kewajiban perusahaan yang lain.4. Tingkat transaksi antarperusahaan tidak dapat diketahui, kecuali prosedur yang mendasari proses konsolidasi dilaporkan-laporan konsolidasi umumnya hanya menyajikan hasil akhir.5. Akuntansi untuk konsolidasi anak perusahaan keuangan dan asuransi menimbulkan masalah khusus bagi analisis. Penggabungan anak perusahaan yang tidak sama dapat mendistosi rasio dan hubungan lainnya.Konsekuensi Akuntansi Goodwill Goodwill merupakan salah satu aset tak berwujud yang timbul sebagai akibat dari merger dan akuisisi. Goodwill adalah kelebihan harga beli untuk sebuah perusahaan di atas fair value dari keseluruhan aset bersih yang diperoleh perusahaan penawar. Beberapa konsep tentang goodwill :

1. Goodwill bukanlah sebuah aset yang independen seperti kas ataupun barang dagangan yang dapat dijual ataupun dipertukarkan.2. Goodwill hanya sebuah penilaian dari aset-aset yang undervalued ataupun yang tidak tercatat.3. Goodwill bukanlah aset yang berdiri sendiri namun hanya ada di dalam kombinasi bersama aset lainnya.

Goodwill hanya akan timbul bila metode yang digunakan adalah metode purchase, dan tidak akan terjadi bila metode akuntansi yang digunakan adalah pooling of interest.

BRANDS, MERK DAGANG, PATEN, DAN AKTIVA TAK BERWUJUD LAINNYA

Kapitalisasi dari nama brand menjadi persoalan khususnya di negara yang pendekatan pada praktek akuntansinya lebih fleksible dan perlakuan terhadap goodwill telah mempengaruhi baik pendapatan maupun modal. Alasan utama untuk mengkapitalisasi brand adalah akibat kontroversi terhadap goodwill, khususnya praktek penghapusan segera, yang memiliki konsekuensi menghapuskan dana pemegang saham. Masalah akuntansi untuk brand, merk dagang, paten, lisensi dan lain-lain belum memiliki perlakuan standar Akuntansi Internasional walaupun IASC sekarang sedang mengembangkannya.

RISET DAN PENGEMBANGAN

Timbul karena adanya keinginan yang tak pernah terpuaskan dan adanya pertumbuhan informasi teknologi yang cepat. Perusahaan multinasional memainkan peran utama dalam perkembangan riset dan pengembangan ini. Riset adalah penyelidikan orisinil dan direncanakan akan dijalankan dengan kemungkinan memperoleh ilmu baru atau pemahanan teknis. Dan pengembangan adalah terjemahan dari penelitian temuan atau pengetahuan lain ke dalam rencana atau rancangan untuk menghasilkan material, alat, produk, proses, sistem atau jasa yang baru atau yang dikembangkan secara substansial.

Persoalan utama dalam menghitung aktivitas ini adalah apakah biaya tersebut memenuhi kriteria untuk diakui sebagai aset atau sebagai biaya pada saat terjadi. Karena tidak ada kepastian bahwa keuntungan ekonomi dari aktivitas riset dan pengembangan di masa yang akan datang, maka dalam keadaan tersebut diperlakukan sebagai biaya pada periode di saat terjadi. Selisih lebih antara harga beli dan nilai pasar aset bersih yang dapat diidentifikasi mencerminkan pembayaran untuk laba abnormal. Super laba merupakan hasil merek dagang atau hal lain yang menawarkan posisi persaingan superior. Posisi persaingan superior dapat berubah karena tekanan ekonomi dan lingkungan. Dengan usaha dan kesempatan, perusahaan dapat mempertahankan posisi superiornya. Namun, goodwill tidaklah permanen.

Akuntansi Penyatuan untuk Penggabungan UsahaAkuntansi penyatuan banyak digunakan dan akan terus berdampak pada laporan keuangan tahun-tahun mendatang. Oleh karenanya, penting lagi analisis untuk memahami akuntansi penggabungan usaha dengan metode ini. Bagian ini menguraikan mekanisme akuntansi penyatuan yang dilanjutkan dengan pembahasan atas implikasinya pada analisis. Perbedaan antara metode akuntansi penyatuan dan akuntansi pembelian terletak pada jumlah yang dicatat sebagai investasi awal dalam perusahaan yang diakuisisi.dalam metode pembelian, sebagaimana yang telah kita lihat, akun investasi didebit sebesar harga beli, yaitu nilai pasar wajar perusahaan yang diakuisisi pada tanggal akuisisi. Dalam metode penyatuam, akun investasi didebit sebesar nilai buku perusahaan yang diakuisisi. Aset tidak dinaikan nilainya dari harga perolehan yang dilaporkan dalam neraca perusahaan yang diinvestasi, tidak terdapat aset tak berwujud baru yang muncul dari akuisisi, dan tidak ada goodwill yang dilaporkan. Tidak diakuisisinya goodwill ini merupakan daya tarik utama metode penyatuan karena perusahaan menghindari amortisasi goodwill yang berakibat pada penurunan laba.

LAMPIRAN 5B ANALISIS PENGEMBALIAN INVESTASI

Penyesuaian pada laporan keuanganPenyesuaian apa sehubungan dengan sekuritas investasi yang perlu dibuat ketika menentukan laba ekonomi? Dimana laba ekonomi mencakup perubahan kekayaan pemegang saham. Artinya komponen pendapatan investasi (bunga, dividen, serta keuntungan dan kerugian telah dan belum direalisasi) untuk tiap kelompok investasi harus dimasukkan saat menentukan laba ekonomi. Karena pendapatan komprehensif mencakup keuntungan dan kerugian belum direalisasi hanya untuk sekuritas diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, maka pendapatan komprehensif harus disesuaikan untuk mencakup keuntungan dan kerugian belum direalisasi dari sekuritas dimiliki hingga jatuh tempo. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan.Selanjutnya, penyesuaian apa yang harus dibuat pada neraca? Sekuritas untuk diperdagangkan dan tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai wajar, sementara sekuritas dimiliki hingga jatuh tempo dilaporkan sebesar biayanya.untuk tujuan analisis, kita menginginkan semua sekuritas investasi (termasuk dimiliki hingga jatuh tempo) dilaporkan sebesar nilai wajar pada neraca. Oleh karenanya, kita akan menyesuaikan sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam nilai wajarnya.Evaluasi kinerja investasiPada dasarnya, ada tiga alasan utama mengapa kita perlu mengukur kinerja investasi: Kinerja investasi merupakan tujuan dari proses investasi.Dengan mengukur kinerja investasi, maka investor dapat mengukur seberapa besar pencapaian tujuan investasinya. Sebagai feedback atas pencapaian tujuan investasi.Pengukuran kinerja memungkinkan investor melakukan evaluasi, di mana hasil evaluasi tersebut dapat menjadi umpan balik (feedback) atas pencapaian tujuan investasi. Dengan berbekal umpan balik ini maka investor dapat menentukan apakah strategi yang dipilihnya sudah tepat, ataukah ia masih perlu melakukan langkah-langkah penyesuaian guna mencapai tujuan investasinya. Menghindari penyimpangan dari tujuan investasi.Evaluasi kinerja investasi secara berkala dapat membantu menghindari kekeliruan yang berakibat penyimpangan hasil investasi dari tujuan investasi. Jika memang terjadi kekeliruan maka investor dapat segera meluruskannya dengan mengubah strategi investasi atau menyempurnakan proses investasinya.Kinerja perusahaan dapat dianalisis dengan berbagai cara. Pertumbuhan pendapatan, laba bersih, dan asset merupakan ukuran kinerja yang biasa digunakan. Namun tidak satupun dari ukuran-ukuran ini yang dapat digunakan secara terpisah sebagai ukuran kinerja perusahaan yang komprehensif.Hubungan antara laba dengan investasi modal, yang disebut pengembalian atas investasi modal (return on invested capital ROIC) atau pengembalian atas investasi (return on investment ROI) mungkin merupakan ukuran kinerja perusahaan yang dikenal luas.

Pengembalian atas investasi modal (return on invested capital) dihitung sebagai berikut:

Penghasilan InvestasiRata-rata Nilai Investasi

Contoh perhitungan ROI: Perusahaan A berinvestasi sebesar Rp 500 juta dalam sebuah usaha peluncuran produk baru. Setelah peluncuran produk itu, perusahaan A menerima jumlah penjualan sebesar 900 buah. Jumlah dana dari penjualan baru yang mencapai angka Rp 600 juta.Jawab: Laba yang di terima perusahaan A = Rp. 600jt Rp. 500jt= Rp. 100jtROI = Rp. 100jt / Rp. 500jt = 20%

Ukuran ini dapat membandingkan keberhasilan perusahaan atas pengelolaan investasi modal. Ukuran ini juga memungkinkan kita menilai pengembalian perusahaan relatif terhadap resiko investasi modal serta membandingkan pengembalian atas investasi modal dengan pengembalian investasi alternatif. Obligasi pemerintah memberikan pengembalian minimum karena resikonya yang rendah. Investasi yang lebih riskan diharapkan dapat menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi. Analisis pengembalian atas investasi modal membandingkan laba perusahaan atau ukuran kinerja lainnya terhadap tingkat dan sumber pendanaan perusahaan. Analisis ini menentukan kemampuan perusahaan untuk meraih keberhasilan, memperoleh pedanaan, membayar kreditor, dan memberikan imbalan kepada pemilik.Pengembalian atas investasi modal digunakan dalam berbagai area analisis, termasuk:1. Mengukur Efektivitas ManajerialTingkat pengembalian atas investasi modal terutama bergantung pada keahlian sumber daya, kepintaran, dan motivasi manajemen. Manajemen bertanggungjawab atas aktivitas usaha perusahaan. Mereka membuat keputusan pendanaan, investasi, dan operasi. Mereka memilih tindakan, strategi perencanaan, dan melaksanakan rencana tersebut. Pengembalian atas investasi modal, terutama jika dihitung selama periode waktu satu tahun atau lebih, merupakan ukuran efektivitas manajerial yang relevan.2. Mengukur ProfitabilitasPengembalian atas investasi modal merupakan indikator penting atas kekuatan perusahaan dalam jangka panjang. Angka ini menggunakan ukuran ringkasan utama dari laporan laba rugi(laba) dan neraca (pendanaan) untuk menilai profitabilitas. Ukuran profitabilitas ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan ukuran kekuatan keuangan jangka panjang lainnya atau solvabilitas yang hanya mengandalkan pos neraca(misalnya rasio utang terhadap ekuitas). Angka ini dapat mengungkapkan pengembalian atas investasi modal secara efektif dari berbagai perspektif kontributor pendanaan yang berbeda (kreditor dan pemegang saham).3. Ukuran untuk Perencanaan dan PengendalianPengembalian atas investasi modal memiliki peran penting dalam perencanaan, penganggaran, koordinasi, evaluasi, dan pengendalian aktivitas usaha. Pengembalian ini terdiri atas penghasilan (dan kerugian) yang diperoleh segmen atau divisi perusahaan. Pengembalian segmen ini juga terdiri atas penghasilan yang diperoleh tiap lini produk, proyek, dan komponen lain. Perusahaan yang dikelola dengan baik akan mengendalikan pengembalian yang diperoleh tiap pusat laba dan memberikan penghargaan bagi manajernya atas hasil tersebut. Dalam mengevaluasi alternatif investasi, manajemen menilai kinerja relatif terhadap taksiran pengembalian. Daripenilaian ini, diambil keputusan strategi dan rencana tindakan bagi perusahaan.