Tugas Akuntansi Keuangan Deadline Akhir
description
Transcript of Tugas Akuntansi Keuangan Deadline Akhir
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pada era Globalisasi ini akuntansi juga terpengaruh. Kemajuan tekhnologi komunikasi
dan computer , semakin meluasnya pasar global menyebabkan akuntansi juga sudah memerlukan
standar universal yang berlaku global. Globalisasi menimbulkan global market dimana investor
sudah borderless sudah tidak memikirkan tempat atau Negara lagi yang akhirnya mempengaruhi
sifat akuntansi yang mereka butuhkan. Dalam era seperti ini, maka mau tidak mau akuntansi juga
harus merespon perubahan itu jikamasih ingin eksis dalam dunia bisnis.
Akhir-akhir ini ada kecendrungan menolak akuntansi konvensional disebabkan karena
akutansi konvensional dianggap tidak mampu memberikan informasi kepada para pemakainya
sehingga ada resistensi. Misalnya apakah akuntansi ini masih tetap sebagai sumber informasi
yang paling utama bagi investor seperti selama ini atau hanya sebagai salah satu sumber. Apakah
penekanannya pada proses pengambilan keputusan (decision making) lebih penting daripada
penekanannya pada pertanggungjawaban (accountability). Apakah standar akuntansi yang
berlaku regional atau Negara masih relevan dalam dunia bisnis yang sudah mengglobal ini.
Apakah akuntansi yang selama ini dianggap bagian dari system ideology kapitalis, sekuler masih
bias diterima oleh kelompok yang mengutamakan etika dan agama? Isu-isu ini akan menjadi isu
besar yang akan mengubah sejarah akuntansi nantinya.
Di samping itu, semua profesi dihadapkan pada perubahan ekonomi social yang sangat
cepat. Ada kecendrungan dan tekanan perlunya profesi memiliki standar akuntansi dunia yang
berlaku untuk semua. Adanya perubahan struktur industry dari basis manufaktur ke basis
Information Technology (IT) yang tentu memerlukan standar-standar baru seperti dalam
penilaian, pengukuran, dan pelaporan “intellectual capital”, “emotional capital”, “spiritual
capital” , “social capital”.
Teori akuntansi adalah susunan konsep, definisi, dalil yang menjelaskan secara sistematis
gambaran fenomena akuntasi yang menjelaskan hubungan antara variable dengan variable
lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena
yang mungkin akan muncul. Tujuan dari akuntansi adalah memberikan dasa bagi prediksi dan
penjelasan atas perilaku dan peristiwa akuntansi. Kita berasumsi, sebagai tanda kepercayaan,
1
bahwa suatu teori akuntansi adalah mungkin. Suatu teori di definisikan osebagai “seperangkat
gagasan, definisi, dan usulan yang saling berkaitan yang menyajikan suatu pandangan sistematis
atas fenomena dengan merinci hubungan di antara variable-variabel dengan tujuan menjelaskan
dan meramalkan fenomena.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari teori akuntansi?
2. Bagaimana cara-cara pelaporan keuangan?
3. Apa tujuan dari laporan keuangan?
4. Apa tantangan yang dihadapi akuntansi?
5. Apa saja standar-standar akuntansi?
6. Apa lembaga-lembaga yang bersangkutan dengan standar akuntansi?
7. Apa prinsip-prinsip akuntansi?
8. Isu-isu apa yang terdapat dalam pelaporan keuangan?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui tujuan pelaporan keuangan
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip akuntansi
3. Untuk mengetahui apa apa saja tantangan yang dihadapi akuntansi
4. Menjelaskan tentang teori akuntansi
5. Mengetahui lembaga-lembaga yang bersangkutan dalam teori akuntansi
6. Mengetahui isu-isu yang terdapat dalam pelaporan keuangan
2
BAB II
PEMBAHASAN
AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI
2.1 Lingkungan Akuntansi Keuangan
2.1.1 Karakteristik Penting dari Akuntansi
1. Sifat dan Teori Akuntansi
Teori akuntansi adalah susunan konsep, definisi, dalil yang menjelaskan secara
sistematis gambaran fenomena akuntasi yang menjelaskan hubungan antara variable
dengan variable lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan
meramalkan fenomena yang mungkin akan muncul.
Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai satu susunan prinsip umum akan
dapat:
Memerikan kerangka acuan yang umum darimana praktik akuntansi dinilai
Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan
ekonomi, social, teknologi, dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat.
Oleh karena itu, tepatlah kesimpulan Ahmed Belkaoui yang menyatakan bahwa
tidak ada teori akuntansi yang lengkap pada setiap kurun waktu. Dengan demikian, teori
akuntansi harus juga mencakup semua literature akuntansi yang memberikan pendekatan
yang berbeda-beda satu sama lain. Senada dengan kesimpulan ini American Accounting
Association’s Committee on Concept and Standart for External Report menyebutkan
sebagai berikut:
Tidak ada teori akuntansi keuangan yang lengkap yang mencakup dan
memenuhi keinginan semua keadaan dan waktu efektif.
Didalam literature akuntansi keuangan yang ada bukan teori akuntansi, tetapi
kumpulan teori yang dapat dirumuskan mengatasi perbedaan-perbedaan
persyaratan yang diinginkan para pemakai laporan keuangan.
3
Untuk perumusan teori akuntansi memang tidak dapat hanya mengandalkan teori
akuntansi ansic saja, harus menggunakan literatur akuntansi dan disiplin ilmu yang
relevan. Namun, teori akuntansi merupakan instrmen yang sangat penting dalam
menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan untuk disajikan kepada para pemakainya.
a. Akuntasi sebagai Suatu Ideology
Akuntansi telah dipandang sebagai suatu fenomena ideologis sebagai
suatu alat untuk mempertahankan dan mengesahkan susunan social, ekonomi dan
politik masa kini. Karl Marx menyatakan bahwa akuntansi menyodorkan suatu
bentuk kesadaran yang salah dan memberikan sarana bagi kekaburan ketimbang
mengungkapkan sifat yang sebenarnya dari hubungan social yang membentuk
daya-upaya produktif. Akuntansi juga dipandang sebagai mitos, lambing, dan
ritus yang memungkinkan penciptaan suatu aturan simbolis yang didalanya agen-
agen social bias berinteraks. Kedua persepsi itu telah tercakup pula dalam
pandangan umum akuntansi sebagai suatu wahana rasionalitas ekonomi dan
sebagai alat dari suatu system kapitalis.
b. Akuntansi sebagai Suatu Bahasa
Akuntansi telah dianggap sebagai bahasa dunia usaha. Akuntansi
merupakan suatu sarana guna mengkomunikasikan informasi tentangvsuatu
perusahaan.
Persepsi akuntansi sebagai suatu bahasa juga diakui oleh profesi akuntansi
yang mempublikasikan bulletin peristilahan akuntansi. Hal ini dihargai dalam
literature empiris, yang berupaya untuk mengukur komunikasi konsep-konsep
akuntansi.
c. Akuntansi sebagai Suatu Catatan Historis
Pada umumnya akuntansi diaggap sebagai sarana guna menyediakan
sejarah sebuah organisasi dan transaksi-transaksinya beserta lingkungannya. Baik
bagi pemiliknya atau pun para pemegang saham sebuah perusahaa, catatan
akuntansi menyajikan sejarah pengurusan manajer atas sumber daya pemilik.
4
Konsep pengurusan pada dasarnya adalah suatu gambaran hubungan majikan-
pekerja dimana sang pekerja bertugas mengamankan sumberdaya sang ,ajikan.
Pegukuran konsep pengurusan telah berkembang dari masa ke masa.
Binberg membedakan antara empat masa:
Masa pengurusan murni
Mada pengurusan tradissional
Masa pemanfaatan-harta
Masa pembukaan-penutupan
Tujuan dari akuntansi adalah memberikan dasa bagi prediksi dan penjelasan atas
perilaku dan peristiwa akuntansi. Kita berasumsi, sebagai tanda kepercayaan, bahwa
suatu teori akuntansi adalah mungkin. Suatu teori di definisikan osebagai “seperangkat
gagasan, definisi, dan usulan yang saling berkaitan yang menyajikan suatu pandangan
sistematis atas fenomena dengan merinci hubungan di antara variable-variabel dengan
tujuan menjelaskan dan meramalkan fenomena.
2.1.2 Cara- Cara Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan adalah suatu laporan yang berguna untuk menyampaikan
informasi keuangan yang dapat dipercaya kepada pihak yang berkepentingan. Laporan
keuangan memuat beberapa hal, diantaranya harta, utang, modal, dan serta pendapatan
yang diperoleh serta beban-beban yang dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu
dalam rangka untuk mendapatkan laba atau keuntungan.
Tujuan Laporan Keuangan:
Memberikan informasi keuangan mengenai aktiva, kewajiban, dan modal suatu
perusahaan yang dapat dipercaya
Memberikan informasi yang bias dipercaya tentang perubahan aktiva bersih atau
neto (aktiva yang telah dikurangi kewajiban) suatu perusahaan.
Memberikan informasi keuangan yang digunakan oleh pemakai laporan untuk
menaksirkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
Penyusunan laporan keuangan biasanya akan dimulai dari laporan laba rugi,
laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas.
5
2.1.3 Akuntansi Membantu Pemakaian Sumber Daya Langka Secara Efisien
1. Manajemen Akuntansi Sumber Daya Manusia
Tujuan utama akuntansi sumber daya manusia untuk membantu para manajer
perusahaan dalam mengukur tingkat efektivitas dan efesiensi sumber daya manusia.
Hal ini semakin penting terutama dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif
sehingga diperlukan management strategy yang tepat dalam mengelola SDM ini.
Untuk mengelola DM secara baik, diperlukan informasi tentang SDM yang akurat
dan relevan. Akuntansi SDM memberiksn informasi kuantitatif maupun kualitatif
kepada manajemen mengenai pemenuhan,pengembangan, pengalokasian, kapitalisasi,
evaluasi, dan penghargaan atas sumber daya manusia. Dalam kaitan inilah diperlukan
pengukuran mengenai biaya dan nilai sumber daya manusia.
Ada dua alasan utama untuk memperlakukan investasi sumber daya manusia
sebagai aktiva dalam laporan keuangan pwrusahaan, yaitu:
Investor sekarang dan investor yang akan dating (potential investor)
memrlukan informasi untuk menentukan nilai dari suatu perusahaan.
Investasi sumber daya manusia memenuhi kriteria untuk diperlakukan sebagai
aktiva. Sumber daya manusia meberikan jasa sekarang dan masa yang akan
datang yang tidak dimiliki oleh mesin dan aktiva yang lain.
2. Pengukuran Nilai SDM
Memang factor yang paling sulit dari isu ini adalah masalah bagaimana
menilai suber daya manusia itu secara kuantitatif jika diakui bahwa sumber daya
manusia itu merupakan asset perusahaan. Dan sampai saat ini profesi akuntans atau
General Accepted Accounting Standart belum sepakat untu memasukkan sumber
daya ini sebagai pos On Balance Sheat. Namun sebenarnya konsep menilai SDM ini
dapat diambil dari General Economic Value Theory . Sebagaimana aktiva fisik,
individu atau grup dapat memberikan nilai yaitu kemampuan mereka untuk
memberikan jasa ekonomi di masa yang akan datang. Namun, kalau dipakai definisi
aset yang berlaku saat ini dalam akuntansi, asset seperti ini diilai tidak dapat
digolongkan sebagai asset karena perusahaan tidak dapat mengontrol pada
pemiliknya. Untuk ini dikenal human resource value theory.
6
Dalam hal ini dikenal dua teori, yaitu:
Flamholtz ‘s Theory
Likert Bowers Theory
2.1.4 Tantangan Baru Akuntansi
Pada era Globalisasi ini akuntansi juga terpengaruh. Kemajuan tekhnologi
komunikasi dan computer , semakin meluasnya pasar global menyebabkan akuntansi
juga sudah memerlukan standar universal yang berlaku global. Globalisasi
menimbulkan global market dimana investor sudah borderless sudah tidak
memikirkan tempat atau Negara lagi yang akhirnya mempengaruhi sifat akuntansi
yang mereka butuhkan. Dalam era seperti ini, maka mau tidak mau akuntansi juga
harus merespon perubahan itu jikamasih ingin eksis dalam dunia bisnis.
Akhir-akhir ini ada kecendrungan menolak akuntansi konvensional disebabkan
karena akutansi konvensional dianggap tidak mampu memberikan informasi kepada
para pemakainya sehingga ada resistensi. Misalnya apakah akuntansi ini masih tetap
sebagai sumber informasi yang paling utama bagi investor seperti selama ini atau
hanya sebagai salah satu sumber. Apakah penekanannya pada proses pengambilan
keputusan (decision making) lebih penting daripada penekanannya pada
pertanggungjawaban (accountability). Apakah standar akuntansi yang berlaku regional
atau Negara masih relevan dalam dunia bisnis yang sudah mengglobal ini. Apakah
akuntansi yang selama ini dianggap bagian dari system ideology kapitalis, sekuler
masih bias diterima oleh kelompok yang mengutamakan etika dan agama? Isu-isu ini
akan menjadi isu besar yang akan mengubah sejarah akuntansi nantinya.
Di samping itu, semua profesi dihadapkan pada perubahan ekonomi social yang
sangant cepat. Ada kecendrungan dan tekanan perlunya profesi memiliki standar
akuntansi dunia yang berlaku untuk semua. Adanya perubahan struktur industry dari
basis manufaktur ke basis Information Technology (IT) yang tentu memerlukan
standar-standar baru seperti dalam penilaian, pengukuran, dan pelaporan “intellectual
capital”, “emotional capital”, “spiritual capital” , “social capital”.
7
Kalau kita lihat Megatrends 2010 oleh Patricia Aburdene (2005) kita menemukan
7 kecendrungan bisnis yang tentu nantinya akan mempengaruhi profesi akuntansi. Ke-
7 Megatrends adalah:
1. Kekuatan spiritualis (the power of spirituality)
2. Muncuknya kapitalisme yang sadar (the Dawn of Conscious Capitalism)
3. Pemimpin lahir dari level tengah (Leading from the Middle)
4. Bisnis spiritualisme (Spirituality in Business)
5. Konsumen berbasis nilai (The Value-Driven Consumer)
6. Gelombang solusi kendaraan (The Wafe of Conscious Solution)
7. Boomnya investasi pada perusahaan yang memiliki tanggung jawab social (The
Socially Responsible Investment Boom).
2.1.5 Tujuan Akuntansi atau Laporan Keuangan
1. Menurut PAI
Prinsip Akuntansi Indonesia (1984) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan
itu adalah sebagai berikut.
a) Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva
dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
b) Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam
aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari
kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
c) Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan
didalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d) Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam
aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas
pembiayaan dan investasi.
e) Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan
dengan laporan keuangan yang relavan untu kebutuhan pemakai laporan,
seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
8
2. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
Tujuan Laporan Keuangan adalah:
a) Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,kinerja,serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
b) Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai.
c) Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen,
atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.
2.1.6 Standar Akuntansi
Akuntansi memiliki kerangka konseptual yang menjadi dasar pelaksanaan
teknik-tekniknya, kerangka dasar konseptual terdiri atas (teknik,prinsip) dan praktik
yang sudah diterima umum karena kegunaannya dan kelogisannya. Standar itu disebut
standar akuntansi yang di Indonesia disebut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI),
kemudian diganti dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Sekarang disebut
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
Standar akuntansi mencakup konvensi,peraturan, dan prosedur yang sudah
disusun dan disahkan oleh lembaga resmi (Standar Setting Body) pada saat tertentu.
Standar ini merupakan konsensus atau kesepakatan bersama pada tentang pengukuran
pengakuan penilaian, pengungkapan sumber-sumber ekonomi, kewajiban, modal ,
hasil, biaya, dan perubahannya ke dalam bentuk laporan keuangan. Dalam standar ini
dijelaskan transaksi apa yang harus diukur, dinilai dan bagaimana mengungkapkannya
dalam laporan keuangan yang akan disajikan.
Standar akuntansi ini umumnya disusun oleh lembaga resmi yang diakui
pemerintah, profesi, dan umum. Kalau di Indonesia yang berwenang menyusun adalah
Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang berada di bwah naungan IAI (Ikatan
Akuntan Indonesia), melalui diskusi dan dengar pendapat dengan kalangan profesi,
akademisi, hasil akhirnya akan ditetapkan dan disahahkan dalam kongres IAI.
Sedangkan di USA , saat ini lembaga yang berwenang mengesahkan standar akuntansi
9
adalah Financial Accounting Standart Board (FASB) yang bebas dari pengaruh profesi
secara langsung.
Standar akuntansi merupakan masalah penting dalam profesi dan semua pemakai
laporan yang memiliki kepentingan terhadapnya. Oleh karena itu, mekanisme
penyusunan standar akuntansi harus di atur sedemikian rupa, sehingga memberikan
keputusan kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Standar
akuntansi ini akan terus-menerus berubah dan berkembang sesuai perkembangan dan
tuntutan masyarakat.
Setiap akuntan dalam melaksanakan profesinya tidak bias lepas dari standar
akuntansi. Standar-standar tersebut kan terus berubah, dihapus (diamandemen) atau
ditambahkan baik itu di Amerika Serikat maupun di Negara-negara lainnya. Standar
menyajikan petunjuk yang praktis dan mudah, yang terkait dengan tugas-tugas akuntan.
Standar secara umum diterima sebagai aturan perusahaan, yang diikuti sanksi terhadap
ketidakpatuhan terhadapnya. Standar akuntansi biasanya terdiri dari tiga bagian, sebagai
berikut:
a) Uraian masalah yang harus diatasi.
b) Pembahasan dengan penalaran atau cara-cara pemecahan masalah.
c) Selanjutnya sejalan dengan keputusan atau teori, solusi ditetapkan.
Ada sejumlah pertimbangan dalam penetapan standar yang harus diperhatikan,
antara lain:
1. Standar menyajikan kumpulan data bagi pemerintah tentang berbagai variable
yang perlu dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi perusahaan,
perencanaan serta regulasi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi, sera
tujuan social lainnya.
2. Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yang
berkepentingan dalam disiplin ilmu akuntansi. Oleh karena itu, penyebarluasan
standar akan menghasilkan banyak kontroversi dan perdebatan, bail dalam
lingkungan praktik maupun akademik yang merupakan sebuah keadaan yang
lebih baik daripada apatis.
10
2.2 Lembaga-Lembaga yang Bersangkutan dengan Standar Akuntansi
2.2.1 The Securities and Exchange Commission (SEC)
Securities and Exchange Commission (SEC) dobentu oleh kongres pada tahun
1934. Komisi ini, mempunyai tanggung jawab utama menangani administrasi berbagai
ketentuan yang meregulasi pasar saham dan menjami laporan serta pengungkapan yang
memadai dari setiap perusahaan di Amerika. Secara ringkas, berbagai tindakan dan
berbagai registrasi umum adalah:
a) Securities Act of 1993 : Mensyaratkan tentang pendaftaran setiap saham baru
yang ditawarkan kepada public.
b) Securities Exchange Act of 1935 : Mensyaratkan laporan berkesinambungan dari
perusahaan public tentang saham yang tercatat, saham yang diperdagangkan,
serta broker dan dealer yang terlibat.
c) Public Unity Holding Act of 1935: Mensyaratkan pendaftaran trust indenture
document dan data pendukung.
d) Trust Indenture Act of 1939: Mensyaratkan pendaftaran trust indenture
document dan data pendukung.
e) Investment Company Act of 1940: Mensyaratkan pendaftaran setiap perusahaan
investasi.
f) Investment Adviser Act of 1940: Mensyaratkan pendaftaran setiap konsultan
investasi.
Setelah kegagalan APB dan pembentukan FASB, SEC mengeluarkan sebuah
dokumen yang berisi kebijakan. ASR Nomor 150, yang mengesahkan keberadaan FASB
sebagai satu-satunya badan penyusun standar yang dierima oleh SEC dan syarat-
syaratnya mmenuhi kualifikasi seluruh hokum Negara bagian. Dokumen tersebut
menyatakan bahwa “prinsip, standar, dan praktik yang diumumkan oleh FASB akan
dipertimbangkan untuk didukung”. Akan tetapi, dokumen tersebut juga menyatakan
bahwa “komisi akan terus mengidentifikasi bidang-bidang yang memunculkan kebutuhan
informasi bagi investor dan akan menetapkan metode pengungkapan yang memadai untu
memenuhi kebutuhan tersebut”.selain itu, SEC juga tetap mengizinkan penetapan standar
11
akuntansi oleh sektor swasta, intervensi komosi seperti keterlibatan Negara bagian dalam
proses penyusunan standar akuntansi dngan cara kerja sama, konsultasi, dan masukan
yang beralasan, daripada dalam bentuk intervensi pengendalian yang kaku. Dengan kata
lain, SEC mendukung FASB dengan sejumlah syarat bahwa SEC tidak mendelegasikan
setiap wewenang atau mengabaikan hak untuk menolak, mengubah, atau menunda
pengumuman FASB melalui prosedu, intervensi komosi seperti keterlibatan Negara
bagian dalam proses penyusunan standar akuntansi dngan cara kerja sama, konsultasi,
dan masukan yang beralasan, daripada dalam bentuk intervensi pengendalian yang kaku.
Dengan kata lain, SEC mendukung FASB dengan sejumlah syarat bahwa SEC tidak
mendelegasikan setiap wewenang atau mengabaikan hak untuk menolak, mengubah, atau
menunda pengumuman FASB melalui prosedu, intervensi komosi seperti keterlibatan
Negara bagian dalam proses penyusunan standar akuntansi dngan cara kerja sama,
konsultasi, dan masukan yang beralasan, daripada dalam bentuk intervensi pengendalian
yang kaku. Dengan kata lain, SEC mendukung FASB dengan sejumlah syarat bahwa
SEC tidak mendelegasikan setiap wewenang atau mengabaikan hak untuk menolak,
mengubah, atau menunda pengumuman FASB melalui prosedu, intervensi komosi seperti
keterlibatan Negara bagian dalam proses penyusunan standar akuntansi dngan cara kerja
sama, konsultasi, dan masukan yang beralasan, daripada dalam bentuk intervensi
pengendalian yang kaku. Dengan kata lain, SEC mendukung FASB dengan sejumlah
syarat bahwa SEC tidak mendelegasikan setiap wewenang atau mengabaikan hak untuk
menolak, mengubah, atau menunda pengumuman FASB melalui prosedur yang telah
diregulasi.
2.2.2 American Institute of Certified Public Accountants (AICPIA)
American Institute of Certified Public Accountants (AICPIA) merupakan organisasi
profesi yang mengoordinasi para kauntan public bersertifikat (CPA) yang ada di Amerika
Serikat. Lembaga ini memiliki dua komite teknis senior yang memounyai peran penting,
yaitu
(1) Accounting Standarts Executive Committee (AcSec)
(2) Auditing Standarts Committee (AuSec)
12
Kedua komite ini diberi wewenang untuk mewakili AICPIA dalam menanggapi
masalah-masalah akuntansi keuangan dan biaya serta masalah pengauditan. Komite ini
menerbitkan laporan beruba Statement of Position (SOPs) untuk menanggapi setiap isu
akuntansi. SPOs ini mengklarifikasi dan menguraikan kontroversi dalam isu-isu akuntansi
dan harus diikuti sebagai petunjuk apabila tidak bertentangan dengan pernyataan FASB.
Melalui oublikasi bulanannya , yaitu Journal of Accountancy, AICPA mengomunikasikan
masalah-masalah dan solusi akuntansi pada para anggotanya sejak kehadirannya tahun 1937.
Committee on Accounting Procedure (CAP) telah berusaha keras untuk “membatasi
berbagai bidang yang menyebabkan perbedaan dalam laporan organisasi dengan
mengeliminasi praktik-praktik yang tidak dikehendaki”. Daripada mengembangkan
sekumpulan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum, CAP ternyata lebih memilih
pendekatan pragmatis dan khusus dalam menghadapi setiap masalah. Dalam periode tahun
dua puluhan sampai 1958, CAP telah mengeluarkan Accounting Research Bulletins (ARBs)
yang menyajikan berbagai saran perlakuan akuntansi untuk bebagai item dan transaksi. Pada
saat bersamaan, ARBs didukung oleh Securities and Exchanges commission (SEC) dan pasar
saham sebgai satu-satunya sumber prinsip-prinsip akuntansi berterima umum di Amerika
Serikat.
Pada tahun 1959, AICPIA membentu lembaga baru, yaitu accounting Principle
Board (APB) untuk mempercepat penyajian secara tertulis tentang apa yang dimaksud
dengan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum. Dalam perkembangannya, AICPIA
menunjukkan pemimpin penelitian akuntansi dan pegawai tetap. Antara tahun 1959 dan
1973, APB menyajikan opini yang tujuannya agar dapat digunakan sebagai petunjuk praktik-
praktik akuntansi, kecuali jika digantikan oleh Pernyataan FASB.
Disamping itu opini, APB juga mempublikasikan empat pernyataan dan serangkaian
interprestasi akuntansi yang ditujukan untuk mengembangkan opini atau untuk
mengomunikasikan setiap rekomendasi yang terkait dengan masalah akuntansi. Pernyataan
pernyataan tersebut meliputi:
13
APB Statement No.1 : Laporan penerimaan ARS No. 1 dan No. 3
APB Statement No.2 : Pengungkapan atas informasi keuangan tambahan oleh
perusahaan yang Diverivikasi yang dikeluarkan pada bulan September 1967
APB Statement No.3 : Penyajian kembali ikhtisar keuangan untuk perubahan tingkat
harga umum dikeluarkan bulan Juni 1969.
APB Statement No.4 : Konsep dasar dan Prinsip-prinsip akuntansi yang mendasari
laporan keuangan perusahaan diterbitkan bulan Oktober 1970.
Untuk mendorong diskusi tentang topic-topik kontroversi sebelum adanya APB,
divisi penelitian AICPIA membentuk komisi penelitian yang beranggotakan peneliti-peneliti
independen atau staf peneliti yang dipimpin oleh direktur komite penelitian dan konsultan.
Accounting Research Study (ARS) No. 1 yang berjudul “the Basic Postulates of Accounting”,
dan ARS No. 3 yang berjudul “ A Tentative Set of Broad Accounting Principles for Business
Enterprise, yang dipublikasikan berturut-turut pada tahun 1961 dan 1962. Muruze Monitz
dan R. Spouse menggunakan pendekatan dedukatif dalam penelitian tersebut. Pada penelitian
pertama peneliti mendukung exit value accounting, dan pada penelitian kedua, mereka
menyarankan perlunya penghitungan perubahan nilai tukar secara umum maupun secara
khusus.
Sebagai sebuah kekuatan pada saat itu, AICPIA menolak kedua penelitian tersebut,
dan berpendapat bahwa kedua penelitian ini secara radikal berbeda dengan prinsip-prinsip
akuntansi berterima umum sehingga hasil penelitian tersebut tidak dapat diterima. Sebuah
penelitian baru kemudian ditugasi umtuk melihat kembali praktik-praktik akuntansi yang
ada. Akibatnya diterbitkan “inventory of Generally Accepted Accounting Principles for
Business Enterprise”. Penelitian tersebut tidak lebih dari sekedar inventarisasi prinsip-
prinsip, praktik-praktik, dan metode akuntansi dari APB dan CAP yang berlaku saat itu.
Setelah penolakan AICPIA terhadap ARS No. 1 dan No. 3, penelitian selanjutnya
dilakuka dengan asumsi dan pemikiran yang tergantung pada individu peneliti. Opini APB
secara umum tidak mengikuti rekomendasi yang diberikan oleh ARS No. 2 dan No. 3.
Kedua belas ARS yang lain meliputi:
14
ARS No. 2 : Analisa arus kas dan Laporan dana, oleh Perry Mason,
dipubliaksikan tahun 1961
ARS No. 4 : Pelaporan lease dala laporan keuangan, oleh John H. Mayers,
dipublikasikan tahun 1962
ARS No. 5 : Suatu studi krisi tentang akuntansi untuk kombinasi perusahaan,
oleh Arthur B. Watt, diterbikan tahun 1963
ARS No. 6 : Pelaporan pengaruh keuangan dan perubahan tingkat harga, oleh
staff divisi riset, diterbitkan tahun 1963
ARS No. 8 : Akuntansi untuk biaya rencana pension, oleh Ernest L. Hicks,
diterbitkan tahun 1966
ARS No. 9 : Alokasi intraperiod dari pajak penghasilan perusahaan, oleh Howard
A, Black, diterbitkan tahun 1966
ARS No. 10 : Akuntansi untuk Goodwill, oleh George R. Cattlet dan Norman O.
Olson, diterbitkan tahun 1968
ARS No. 11 : Pelaporan keuangan dalam industry ekstraktif, oleh Robert R. Field,
diterbitkan tahun 1970
ARS No. 12 : Pelaporan operasi luar negri dari prusahaan-perusahaan AS dala,m
do;ar AS, oleh Leonard Lorenson, diterbitkan tahun 1972
ARS No. 13 : Dasar akuntansi untuk persediaan, oleh Horace B. Garden,
diterbitkan tahun 1973
ARS No. 14: Akuntansi untu pengeluaran riset dan pengembangan, oleh Oscar S.
Gellein dan Maruce S. Newman, diterbitkan tahun 1973
ARS No. 15 : Modal pemegang saham, oleh Beatrice Melcher, diterbitkan tahun
1973.
2.2.3 The Financial Accounting Standart Board (FASB)
The Financial Accounting Standart Board (FASB) menggantika APB pada tahun 1973
sebagai badan yang bertanggung jawab untu menetapkan standar-standar akuntansi. Bubarnya
APB terutama disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
15
Berlanjutnya perlakuan-perlakuan akuntansi alternative yang memungkinkan
perusahaan untuk menunjukkan laba per saham yang lebih tinggi, terutama
disebakan oleh merger perusahaan dan perolehan.
Kurangnya perlakuan akuntansi yang memadai untuk masalah-masalah akuntansi
yang baru seperti kredit pajak investasi, akuntansi untuk industri hak monopoli,
bisni pengembangan tanah, dan lease janka panjang.
Sejumlah kasus kecurangan dan tuntutan hukum yang menyangkut metode-
metode akuntansi, yang gagal untuk mengungkapkan informasi yang relevan
dalam banyak kasus.
Gagalnya APB mengembangkan suatu kerangka akuntansi konseptual.
Setelah mengamati situasi, sebuah komite yang ditunjuk oleh AICPIA, yaitu
Wheat Commite, mengajukan suatu struktur baru dalam penyusunan standar
akuntansi. Struktur yang ditawarkan juga melibatkan organisasi nirlaba, yaitu Financial
Accounting Foundation (FAF), yang akan berhubungan dengan FASB dan didampingi
oleh lembaga-lembaga terkait seperti:
Financial Executive Institute
National Association of Accountans
The American Accounting Association
Financial Analyst Federation
Security Industry Asociatio
FASB merupakan badan yang bersifat otoritatif, independen enga tugas
menetapakan dan meningkatkan standar laporan dan akuntansi keuangan, sehingga
standar-standar tersebut menaruh perhatian utama dalam pencatatan informasi tentang
kejadian ekonomi dan transaksi melalui cara yang berarti dalam laporan keuangan.
Keanggotaan FASB diasumsikan memiliki sebagian besar pihak yang berkepentingan
dengan kauntansi keuangan. Lebih spesifi, empat anggotanya berasal dari praktisi
akuntan public, dan tiga berasal dari pihak-pihak terkait dengan akuntansi
(pemerintah,industry, pendidik).
16
Walaupun anggota FASB diizinkan untuk menduduki posisinya dalam
perusahaan, organisasi maupun institusi, anggota FASB harus menghindari setiap bentuk
percecokan.
a. Masalah yang dilaporkan diidentifikasi dan dimasukkan dalam agenda Lembaga itu.
b. Ditunjuk satu satuan tugas yang terdiri dari sekelompok individu yang
berpengetahuan dalam masyarakat akuntansi dalam bisnis. Staf teknis dari FASB,
yang bekerja sama dengan satuan tugas itu, menyajikan Discussion Memorandum
(DM) mengenai masalah yang dilaporkan. DM menyampaikan pertanyaan-pertanyaan
dan alternative pokok yang harus dipertimbangkan oleh Lembaga.
c. DM diberikan kepada masyarakat untyk dipelajari dalam jangka sekurang-kurangnya
60 hari.
d. Dijadwalkan suatu dengar pendapat, dimana berbagai pandangan mengenai manfaat
dan batasan dari bermacam-macam pendapat yang mungkin diajukan kepada
Lembaga.
e. Berdasarkan komentar lisan dan tulisan, Lembaga mengeluarkan Exposure Draft
(ED) dari auatu Pernyataan Yng Diusulkan untuk Standar Akuntansi Keuangan.
Tidak seperti DM, ED menyatakan pendapat yang pasti dari le,baga mengenai
masalah pelaporan.
f. ED bias dipelajari oleh masyarakat umum untuk jagka waktu sekurang-kurangnya 30
hari.
g. Dijadwalkan dengar pendapat lagi, dimana pandangan-pandangan mengenai manfaat
dan batasan dari pendapat yang dikemukakan dalam ED akan diajukan kepada
Lembaga.
h. Kembali berdasarkan komentar lisan dan tulisan yang diterima setelah ED
dikeluarkan, Lembaga bias melakukan salah satu tindakan sebagai berikut:
Menerima Stbdar yang diusulkan sebagai Statement of Financial Accounting
Standarts (SFAS)
Mengusulkan perbaikan atas stabdar yang diusulkan, dengan mengikuti lagi
prosedur-prosedur menurut proses diatas.
Menunda penerbitan standard an mencantumkan masalah dalam agenda.
Tidak mengeluarkan standard an menghapus masalah dari agenda.
17
2.2.4 Government Accounting Standart Board (GASB )
Government Accounting Standart Board adalah Lembaga Penyusun Standar
Akuntansi untuk Pemerintah.
2.2.5 The American Accounting Association (AAA)
The American Accounting Association (AAA) merupakan organisasi untuk para
akuntan dari bidang akademik maupun individu yang terkait dengan perbaikan praktik
dan teori akuntansi. Organisasi ini memiliki jurnal triwulan Accounting Review, yaitu
jurnal yang dijadikan sarana pertukaran ide dan hasil-hasil akuntansi di antara para
peneliti akuntansi. AAA berfungsi sebagai suatu forum akademik yang mengungkapkan
berbagai pandangan isu dan topic akuntansi, baik secara individu maupun organisasi-
organisasi khusus seperti komite-komite khusus yang bertugas untuk menyajikan
kerangka laporan keuangan perusahaan.
2.2.6 Organisasi Profesional Lain
Sekalipun organisasi-organisasi yang disebutkan terdahulu secara tradisional telah
terlibat dalam pengembangan teori akuntansi, organisasi-organisasi lain di AS, dan diluar
AS saat ini telah menjadi peserta yang aktif. Organisasi-organisasi ini mencakup:
1. The Cost Accounting Standart Board
2. The National Association of Accountans
3. The Financial Executive Institute
4. The Institute of Chartered Accountans in England and Wales
5. The Canadian Institute of Chartered Accountans
6. The Society of Management Accountans in Canada
7. The Certified General Accountans Association of Canada
8. The Institute of Chartered Accountans in Australia
9. The Australian Society of Accountans
10. The International Accounting Standart Committe
11. The Inter-American Accounting Conferences
12. The Union Experts Comtables in Europe
13. The Confederation of Asian and Pasific Accountans.
18
Setiap organisasi ini secara aktif terlibat dalam penetapan stanar akuntansi di
negaranya masing-masing dan dala memperkokoh pondasi akuntansi.
2.3 Prinsip Akuntansi
1. Going Concern (Kontuinitas Usaha)
Konsep ini mengatakan bahwa suatu perusahan akan beroperasi secara terus
menerus melakukan kegiatan, meskipun kenyataannya banyak perusahaan yang gagal
setelah baru saja didirikan, konsep ini memberikan alas an penggunaan beban historis
sebagai dasar utama untuk melakukan pengakuan akuntansi.
2. Busines Entity (Kesatuan Usaha)
Konsep ini mengatakan bahwa perusahaan merupakan suatu kesatuan yang berdiri
terpisah dari para pemilik. Konsep ini lebih sulit diterapkan dalam perusahaan
perseroangan, tanggung jawab dan kekayaan perusahaan adalah tanggung jawab dan
kekayaan pribadi, tidak demikian dengan perseroan terbatas, tanggung jawab dan
kekayaan perusahaan secara hokum dengan jelas ditetapkan terpisah dengan para
pemilik.
3. Accounting Period (Periode Akuntansi)
Suatu cara yang paling baik untuk mengukur hasil-hasil yang diperoleh
perusahaan seperti periode tahunan.
4. Measurement Unit (Kesatuan Pengukuran)
Hasil akhir dari akuntansi adalah laporan akuntansi keuangan perusahaan yang
nantinya akan disampaikan kepada pihak yang berkepentingan. Objek atau sasarannya
adalah transaksi atau kejadian-kejadian keuangan yang dapat di ukur dengan uang.
5. Historical Cost Measurement (Pengukuran berdasarkan Nilai Historis)
Akuntansi sebagaimana yang dipraktekan sekarang ini didasarkan atas prinsip
nilai historis. Penggunaan konsep ini akan menjadi suatu alat untuk menutup segala
lubang kesalahan dan juga memberikan keyakinan bahwa akuntansi telah dilakukan
dengan benar.
6. Objective Evidences (Bukti yang Objektif)
Informasi yang tercantum di dalam laporan keuangan harus didasarkan atas suatu
fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya serta bersifat objektif.
19
7. Full Disclosure (Pengungkapan Sepenuhnya)
Semua laporan keuangan dan semua informasi yang mempunyai pengaruh
terhadap laporan keuangan harus diungkapkan secara jelas, apabila informasi yang cukup
berarti tersebut tidak diungkapkan secara jelas, maka laporan keuangan tersebut
cenderung akan salah arah.
8. Consistency (Konsisten)
Artinya penerapan yang sama atas prinsip, prosedur dan metode metode akuntansi
di setiap periode akuntansi, sehingga laporan keuangan dari berbagai periode dapat
diperbandingkan.
9. Conservatism (Hati-hati/Waspada)
Konsep ini didasarkan atas suatu pendapat yang menyatakan bahwa setiap
pendapatan tidak boleh diakui dan dicatat sebelum pendapatan tersebut benar-benar
diperoleh, tetapi semua kerugian dan beban walaupun belum terjadi asalkan sudah dapat
diperhitungkan boleh dicatat dan diakui. Tujuan utama prinsip ini adalah untuk mencegah
jangan sampai pendapatan bersih dicatat terlalu tinggi (over stated).
10. Materiality (Nilai yang Cukup Penting)
Ukuran materiality atas perusahaan tidaklah sama, hal ini tergantung pada besar-
kecilnya perusahaan dan kebijakan yang berlaku di dalamnya.
11. Matching Expense with Revenue
Artinya untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai oleh suatu
perusahaan, maka total pendapatan dikurangkan dengan beban perusahaan dalam suatu
periode akuntansi.
12. Revenue Recognation (Pengakuan Pendapatan)
Pada umumnya, pendapatan diakui pada saat:
a. Menerima uang (cash basis)
b. Terjadinya transaksi/tidak secara tunai (Accrual Basis)
c. Terjadinya Penjualan (Sales Basis)
2.4 Isu-isu dalam Pelaporan Keuangan
20
2.4.1 Pemakai Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang disusun menurut standar akuntansi dibaca dan
dipergunakan oleh pihak-pihak yang menggunakannya. Mereka ini dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
1. Pemakai langsung yang termasuk dalam kelompok ini adalah:
Pemilik perusahaan
Kreditor
Pemasok (supplier)
Manajemen
Fiskus (pajak)
Pegawai/karyawan
Langganan
2. Pemakai tidak langsung yang termasuk dalam kelompok ini:
Konsultan dan analis laporan keuangan
Bursa efek
Penasehat hukum
Badan pemerintah terkait
Penerbitan-penerbitan/majalah/bulletin/jurnal keuangan
Perusahaan konsultan/pusat-pusat data bisnis
Asosiasi pengusaha/kadin
Serikat pekerja
Para pesaing
Masyarakat umum
Kedua kelompok pemakai ini memiliki kepentingan yang berbeda dan bahkan
sering bertentangan. Kelompok pemakai ini apabila bersedia mengungkapkan responnya
terhadap suatu laporan keuangan maka akan muncul bahan-bahan penting dalam
pembahasan dan analis terhadap standar akuntansi yang berlaku atau yang belum diatur
sehingga standar akuntansi yang berlaku akan dapat terus menerus up to date sesuai
21
dengan keinginan sebagian besar para pemakainya. Kedua kelompok ini mempunyai
andil dalam perumusan standar akuntansi.
Untuk menghasilkan suatu laporan keuangan yang dapat memuaskan se,ua pihak
tentu tidak mungkin karena masing-masing pemakai mempunyai kepentingan yang
berbeda. Ada tiga jenis laporan keuangan, yaitu sebagai berikut.
1) Laporan keuangan general purpose, yaitu laporan keuangan yang disajikan untuk
kepentingan umum, tanpa membedakan satu pihak dengan pihak lain.
2) Laporan keuangan specific purpose, yaitu laporan keuangan yang disajikan untuk
kepentingan pihak tertentu pula.
3) Different disclosure artinya angka-angka laporan keuanganitu disajikan untuk
pihak-pihak tertentu, angka ini untuk pihak ini, angka itu untuk pihak itu. Jadi
untuk pihak tertentu disajikan laporan tertentu.
BAB III
22
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Teori akuntansi adalah susunan konsep, definisi, dalil yang menjelaskan secara
sistematis gambaran fenomena akuntasi yang menjelaskan hubungan antara variable dengan
variable lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan
meramalkan fenomena yang mungkin akan muncul. Untuk perumusan teori akuntansi
memang tidak dapat hanya mengandalkan teori akuntansi ansic saja, harus menggunakan
literatur akuntansi dan disiplin ilmu yang relevan. Namun, teori akuntansi merupakan
instrmen yang sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi yang
digunakan dalam penyusunan laporan keuangan untuk disajikan kepada para pemakainya.
Tujuan dari akuntansi adalah memberikan dasar bagi prediksi dan penjelasan atas
perilaku dan peristiwa akuntansi. Kita berasumsi, sebagai tanda kepercayaan, bahwa suatu
teori akuntansi adalah mungkin. Suatu teori di definisikan osebagai “seperangkat gagasan,
definisi, dan usulan yang saling berkaitan yang menyajikan suatu pandangan sistematis atas
fenomena dengan merinci hubungan di antara variable-variabel dengan tujuan menjelaskan
dan meramalkan fenomena.
Tantangan Baru Akuntansi adalah karena kemajuan tekhnologi komunikasi dan
computer , semakin meluasnya pasar global menyebabkan akuntansi juga sudah memerlukan
standar universal yang berlaku global. Globalisasi menimbulkan global market dimana
investor sudah borderless sudah tidak memikirkan tempat atau Negara lagi yang akhirnya
mempengaruhi sifat akuntansi yang mereka butuhkan. Dalam era seperti ini, maka mau tidak
mau akuntansi juga harus merespon perubahan itu jika masih ingin eksis dalam dunia bisnis.
DAFTAR PUSTAKA
23
Terjemahan (Ahmed Belkaout, Accounting Theory, second edition)
Herman Wibowo, Marianus Sinaga. 1997. Teori Organisasi. Jakarta: Erlangga
Harahap, Sofyan Syafri. 1993. Teori Akuntansi, Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Winwin Yadiati. 2007. Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Prenada Media Group
Elly Suhayati, Sri Dewi Angga Dini. 2009. Akuntansi Keuangan. Yogyakarta: Graha ilmu,
Universitas Komputer Indonesia
Herman Wibowo. 1995. Akuntansi Intermediate, Jilid I. Jakarta Barat: Binarupa Aksara
Herman Wibowo. 1995. Akuntansi Intermediate, Jilid II. Jakarta Barat: Binarupa Aksara
Budi Raharjo. 2007. Keuangan dan Akuntansi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Terjemahan (Robbert Libby, PatriciaA Libby, dan Daniel Gshort. Financial Accounting.
2007
J. Agung Saputro. 2008. Akuntansi Keuangan. Jakarta: ANDI
24