TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

91
TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN K3,SIKAP, PERILAKU, PENGAWASAN DAN DAMPAK TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADAPT. LEMBAH KARET JALAN BY PASS KM.22 Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Renddy Jayusman Dachi 1210024425029 YAYASAN MUHAMMAD YAMIN PADANG SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI 2019

Transcript of TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

Page 1: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

TUGAS AKHIR

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN K3,SIKAP,

PERILAKU, PENGAWASAN DAN DAMPAK TERHADAP

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADAPT. LEMBAH

KARET JALAN BY PASS KM.22

Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang untuk

Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1)

Renddy Jayusman Dachi

1210024425029

YAYASAN MUHAMMAD YAMIN PADANG

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

2019

Page 2: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …
Page 3: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

ANALYSIS OF OHS KNOWLEDGE, ATTITUDE, BEHAVIOR,

SUPERVISION AND IMPACT SELF PROTECTIVE

EQUIPMENT FOR THE IN PT. LEMBAH KARET JALAN

BY PASS KM 22

ABSTRACT

Occupational safety and health are important for the company, because the

impact of accidents and occupational diseases not only harms employees, but also the

company. PT Lembah Karet is one of the national private companies that processes

and produces raw rubber into the largest crumb rubber and SIR 20 rubber in the city

of Padang. The problems that occur at PT Lembah Karet include the persistence of

PT. Lembah Karet does not use work safety equipment so accident data from year to

year always occur which results in higher accident rates because most employees do

not use personal protective equipment. This study aims to determine the effect of K3

knowledge, attitudes, behaviors, supervision, impact on the use of PPE in PT.

Lembah Karet padang and calculate the influence of K3 knowledge, attitudes,

behavior, supervision, impact on PPE in PT. Rubber Valley of Padang. From the

results of the study it can be concluded that K3 Knowledge, Attitude, Behavior,

Monitoring and Impact affect the Personal Protective Equipment at PT. Lembah

Karet branch of the desert with a percentage of 74.1% of which 25,6% is explained

by factors that are not affected by personal protective equipment at PT. Rubber

Valley of Padang.

Keywords: Occupational Safety and Health, Crumb rubber, PPE, Work accident

Page 4: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN K3,SIKAP,

PERILAKU, PENGAWASAN DAN DAMPAK TERHADAP

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA

PT. LEMBAH KARET JALAN BY PASS KM.22

ABSTRAK

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting bagi

perusahaan, karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya merugikan

karyawan, tetapi juga perusahaan. PT. Lembah Karet adalah salah satu perusahaan

swasta nasional yang mengolah dan memproduksi karet mentah menjadi karet remah

(crumb rubber) dan karet SIR 20 terbesar di Kota Padang. Adapun masalah yang

terjadi di PT Lembah Karet diantaranya adalah Masih adanya karyawan PT. Lembah

Karet yang tidak penggunaan alat-alat keselamatan kerja sehingga data kecelakaan

dari tahun ketahun selalu terjadi yang mengakibatkan tingkat kecelakaan lebih tinggi

karena kebanyakan karyawan tidak menggunakan alat pelindung diri. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan k3, sikap, perilaku, pengawasan,

dampak terhadap penggunaan APD di PT. Lembah Karet padang dan menghitung

besar pengaruh pengetahuan k3, sikap, perilaku, pengawasan, dampak terhadap APD

di PT. Lembah Karet Padang. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa

Pengetahuan K3, Sikap, Perilaku, Pengawasan dan Dampak berpengaruh terhadap

Alat Pelindung Diri di PT. Lembah Karet cabang padang dengan persentase 74,1 %

yang mana 25,6 % lagi diterangkan oleh faktor-faktor yang tidak dipengaruhi oleh

alat pelindung diri di PT. Lembah Karet Padang.

Kata Kunci : Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Crumb rubber, APD,

Kecelakaan kerja

Page 5: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya,

sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Analisis Pengaruh

Faktor Pengetahuan k3, Sikap, Perilaku, Pengawasan dan Dampak Terhadap

Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada PT. Lembah Karet Jalan By Pass Km.22.

Dalam penulisan dan penyusunan tugas akhir ini peneliti banyak menemukan

kendala-kendala atau masalah yang menjadi suatu tantangan tersendiri untuk

menyelesaikan tugas akhir ini.

Dalam penyusunan tugas akhir ini peneliti merasakan bahwa hasil penelitian

ini masih jauh sekali dari kesempurnaan dari segi pembahasan maupun materi

maupun teknik penyajiannya.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan dan semangat.

2. Bapak H. Riko Ervil, MT selaku Ketua STTIND dan Pembimbing I yang

telah memberi masukan agar tugas akhir ini bisa selesai.

3. Ibu Tri Ernita, ST, MP selaku PLT. Ketua Prodi Teknik Industri dan

pembimbing II yang telah memberikan dorongan dan masukan agar tugas

akhir ini bisa selesai.

4. Semua rekan-rekan sesama mahasiswa yang turut memberikan dorongan

semangat pada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

Page 6: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

Kami berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan

dapat menambah wawasan kita tentang cara penyusuan dan penulisan skripsi

Padang, Januari 2019

Penulis

Page 7: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

ABSTRACT

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah .................................................................... 4

1.3 Batasan Masalah .......................................................................... 5

1.4 Rumusan Masalah ........................................................................ 5

1.5 Tujuan Masalah ........................................................................... 5

1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 7

2.1 Landasan Teori ............................................................................ 7

2.1.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja ........................................... 7

2.1.1.1 Keselamatan Kerja ........................................................ 9

2.1.1.2 Keselamatan Kerja dan Perlindungan Tenaga Kerja .. 10

2.1.1.3 Keselamatan Kerja, Peningkatan Produksi dan

Produktifitas .................................................................. 11

2.1.2 Penyakit Kerja ........................................................................... 12

2.1.3 Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ..................... 13

2.1.4 Tujuan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja ................. 18

2.1.5 Manfaat Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja .............. 19

2.1.6 Strategi dan Pendekatan Keselamatan dan

Page 8: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

Kesehatan Kerja ......................................................................... 21

2.1.7 Landasan Hukum Program Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) .............................................................. 25

2.1.8 Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ............................ 29

2.1.9 Alat Pelindung Diri .................................................................... 29

2.1.10 Populasi Dan Sampel ........ …………………………………… 31

2.1.10.1 Populasi .................................................................... 31

2.1.10.2 Sampel ....................................................................... 31

2.1.11 Uji Validitas ................................................................................ 32

2.1.12 Uji Kecukupan Data ........................................................ 33

2.1.13 Uji Keseragaman Data .................................................... 34

2.1.14 Pengertian SPSS………………………………………... 35

2.2 Kerangka Konseptual ...................................................................... 35

2.3 Hipotesa ........................................................................................... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 38

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................ 38

3.2 Lokasi Penelitian ......................................................................... 38

3.3 Variabel Penelitian ...................................................................... 39

3.4 Data, Jenis Data, dan Sumber Data ............................................. 39

3.4.1 Data ......................................................................................... 39

3.4.2 Jenis Data ................................................................................ 39

3.4.3 Sumber Data ........................................................................... 39

3.5 Populasi Dan Sampel ....................................................................... 40

3.5.1 Populasi .............................................................................. 40

3.5.2 Sampel .................................................................................... 40

3.6 Tekni Pengolahan Data Dan Analisa ............................................... 41

3.6.1 Uji Validasi ............................................................................. 41

3.6.2 Uji SPSS42

3.6.2.1 Uji validitas.............................................................. 42

3.6.2.2 Uji realibilitas ......................................................... 42

Page 9: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

3.6.2.3 Uji regresi berganda ................................................. 43

3.6.2.4 Uji pengaruh ............................................................ 43

3.6.2.5 Uji koefisien determinasi ......................................... 43

3.6.3 Kerangka Metodologi ............................................................. 43

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ............................ 45

4.1 Pengumpulan Data ........................................................................ 45

4.1.1 Data Pekerja ......................................................................... 45

4.1.2 Data Kecelakaan Kerja ......................................................... 45

4.1.3 Alat Pelindung Diri Yang Ada Di Perusahaan ..................... 45

4.1.4 Data Kuesioner (lampiran) ................................................... 46

4.2 Pengolahan Data ............................................................................ 46

4.2.1 Uji Validasi .......................................................................... 46

4.3 Uji Reliabilitas .............................................................................. 50

4.4 Uji Normalitas ............................................................................... 51

4.5 Analisa Regresi Berganda ............................................................. 52

4.6 Uji Pengaruh ................................................................................. 55

4.7 Uji Koefisien Determinasi (R2) ...................................................... 57

BAB V ANALISA PENGOLAHAN DATA ................................................. 58

5.1 Analisa Hasil ................................................................................. 58

5.1.1 Pengaruh Pengetahuan Terhadap APD ................................ 58

5.1.2 Pengaruh Sikap Terhadap APD ........................................... 59

5.1.3 Pengaruh Perilaku Terhadap APD ....................................... 60

5.1.4 Pengaruh Pengawasan Terhadap APD ................................. 61

5.1.5 Pengaruh Dampak Terhadap APD ....................................... 62

5.1.6 Berapa Besar Pengaruh K3, sikap, Perilaku, Pengawasan

dan Dampak Terhadap APD .............................................. 63

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 64

6.1 Kesimpulan ................................................................................... 64

6.2 Saran .............................................................................................. 64

Page 10: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

DAFTAR KEPUSTAKAAN

LEMBARAN KONSULTASI

LAMPIRAN

BIODATA

Page 11: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Kecelakaan Kerja 4 Tahun Terakhir Pada Karyawan

PT. Lembah Karet ……. ................................................................... 3

Tabel 2.1 Sumber Data Strategi untuk Meningkatkan Kesehatan dan

Keselamatan Kerja ............................................................................ 23

Tabel 4.1 Data Kecelakaan Kerja 4 Tahun Terakhir Pada Karyawan

PT Lembah Karet ……. .................................................................... 45

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Pengetahuan K3 (X1)……. .................................. 46

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Sikap (X2)……. .................................... 47

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel perilaku (X3)……. ................................ 48

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Pengawasan (X4)……. ......................... 49

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel dampak (X5)……. ............................... 50

Tabel 4.7 Uji Reabilitas……. ........................................................................... 51

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Normalitas Kolmogorov-Smirnov……. ................ 52

Tabel 4.9 Analisa Regresi Berganda Coefficientsa ……. ................................. 53

Tabel 4.10 Hasil Uji Valid……. ........................................................................ 55

Tabel 4.11 Hasil Pengujian Determinasi……. ................................................... 57

Page 12: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pendekatan-Pendekatan Terhadap keselamatan dan Kesehatan

Kerja yang Efektif ........................................................................... 24

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual...................................................... 36

Gambar 2.3 Kerangka Metodologi ...................................................................... 44

Page 13: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap hari manusia terlibat pada suatu kondisi lingkungan kerja yang

berbeda-beda dimana perbedaan kondisi tersebut sangat mempengaruhi terhadap

kemampuan manusia. Manusia akan mampu melaksanakan kegiatan dengan baik dan

mencapai hasil yang optimal apabila lingkungan kerjanya mendukung. Dengan

demikian peran dalam bekerja harus dilengkapi dengan alat-alat pelindung diri yang

nantinya meninjau keselamatan pekerja.

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting bagi

perusahaan, karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya merugikan

karyawan, tetapi juga perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Terdapat beberapa pengertian tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang

didefinisikan oleh beberapa ahli, dan pada dasarnya definisi tersebut mengarah pada

interaksi pekerja dengan mesin atau peralatan yang digunakan, interaksi pekerja

dengan lingkungan kerja, Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan efektivitas

dan efisiensi kerja, seperti memperbaiki keamanan dan keselamatan kerja,

mengurangi kelelahan dan stress, meningkatkan kenyamanan kerja serta memperbaiki

kualitas hidup dalam lingkungan kerja.

PT. Lembah Karet adalah salah satu perusahaan swasta nasional yang

mengolah dan memproduksi karet mentah menjadi karet remah (crumb rubber) dan

karet SIR 20 terbesar di Kota Padang dengan total produksi karet SIR 20 nya kurang

Page 14: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

lebih mencapai 24.000 ton per-tahun dan jumlah karyawan mencapai 110 orang baik

shift harian maupun bulanan.

Namun, seperti halnya seluruh perindustrian, dibalik sebuah pencapaian akan

selalu ada konsekuensi yang harus ditanggung. Berdasarkan data yang ada di PT.

Lembah Karet Padang, sejak Januari 2015 sampai Desember 2018 tercatat ada 52

kasus kecelakaan di gudang bahan baku yang terjadi dan telah menyebabkan cacat

dan cedera. Dimana yang terbanyak terjadi di lima bagian, antara lain di bagian

Timbang, di bagian Gilingan, di bagian Press dan di bagian Cuci Lory, Sedangkan

sisanya tersebar di bagian bengkel, packing, oven, teknik mesin, konstruksi dan lain-

lain. Dari penjabaran diatas PT. Lembah Karet seharusnya sudah menerapkan Sistem

Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3), tetapi sampai saat ini

perusahaan masih belum memiliki SMK3 tetapi hanya mempunyai P2K3.

Berdasarkan data kecelakaan kerja pada PT. Lembah Karet pada tahun 2015

terdapat 20 orang kecelakaan kerja, tahun 2016 ada 15 orang kecelakaan kerja,

Tahun 2017 terdapat 8 orang kecelakaan kerja, dan tahun 2018 ada 9 orang

kecelakaan kerja. Dimana kecelakaan yang paling parah yaitu 1 orang mengalami

kaki kena besi pada bagian Forklift, 1 orang kaki kena gancu pada bagian timbang, 1

orang tangan kena gancu pada bagian timbang, 1 orang mata kena soda api pada

bagian cuci lory,1 orang kaki kiri kena gancu pada bagian timbang,1 orang tangan

kena arus listrik pada bagian teknik, 1 orang jatuh terpleset kepala terhempas.

Dengan demikian perusahan juga telah menyediakan berbagai Alat Pelindung

Diri (APD) guna mencegah terjadinya cedera dan akhirnya terjadi risiko yang tidak

diinginkan, seperti masker, sarung tangan, sepatu bot, kacamata dan helm. Akan

Page 15: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

tetapi kebanyakan karyawan tidak mengikuti aturan perusahaan yang telah

ditetapkan.

Pada saat Prapenelitian di PT. Lembah Karet saya mendapatkan data dari

berbagai kecelakaan kerja yang terjadi akibat bekerja. Oleh sebab itu data yang akan

diteliti adalah berapa banyak kecelakaan karyawan yang terjadi ditahun 2015-2018.

Berikut ini data-data kecelakaan kerja yang terjadi pada PT. Lembah Karet adalah

sebagai berikut :

Tabel 1.1

Data Kecelakaan Kerja 4 Tahun Terakhir Pada Karyawan PT.Lmbah Karet

Sumber : PT. Lembah Karet

Pada tabel diatas terdapat beberapa data kecelakaan kerja yang terjadi dari

tahun 2015-2018 sebanyak 52 orang. Kecelakaan yang terjadi pada bagian gudang

bahan baku dikarenakan pekerja banyak yang tidak menggunakan APD dalam

bekerja. Dengan demikian perbedaan antara kecelakaan ringan dan kecelakaan berat

dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Kecelakaan ringan adalah kecelakaan yang hanya mengakibatkan luka goresan

pada tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya sedangkan

No Tahun Kecelakaan Ringan

(Orang)

Kecelakaan

Berat

(Orang)

Jumlah

Kecelakaan

1 2015 11 9 20

2 2016 8 7 15

3 2017 6 2 8

4 2018 9 0 9

Page 16: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

2. Kecelakaan berat adalah kecelakaan yang bisa mengakibatkan cedera pada

tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya yang membutuhkan penggobatan yang

sangat serius.

Berbagai perubahan yang terjadi membuat perusahaan harus berfikir kembali

tentang tuntutan jaminan program keselamatan dan kesehatan kerja bagi para

karyawan. Untuk lebih jelasnya karyawan yang melakukan pekerja yang lebih berat

seharusnya pemimpin harus tahu bagaimana cara memotivasi karyawan untuk

menjaga kenerja agar tetap lebih hati-hati dalam melakukan suatu pekerjaan. Oleh

sebab itu, program jaminan kesehatan dan dan keselamatan kerja sangat penting

diterapkan dalam perusahaan yaitu untuk meningkatkan kepuasan, sehingga kinerja

menjadi lebih meningkat dan tercapainya hasil produksi yang diinginkan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin mengadakan penelitian dengan

judul“Analisis Pengaruh Faktor Pengetahuan k3, Sikap, Perilaku, Pengawasan

dan Dampak Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada PT. Lembah

Karet Jalan By Pass Km. 22

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun masalah-masalah yang teridentifikasi dari latar belakang adalah

sebagai berikut :

1. Masih adanya karyawan PT. Lembah Karet yang tidak penggunaan alat-alat

keselamatan kerja.

2. Data kecelakaan dari tahun ketahun selalu terjadi.

3. Tingkat kecelakaan lebih tinggi karena kebanyakan karyawan tidak menggunakan

alat pelindung diri.

Page 17: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

1.3. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi masalah yaitu tingkat

kecelakaan kerja dalam 4 tahun terakhir pada karyawan PT. Lembah Karet.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti merumuskan masalah

penelitian ini sebagai berikut :

1. Faktor apakah yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerjadi PT. Lembah

Karet?

2. Bagaimana dampak terjadinya kecelakaan kerja di PT. Lembah Karet?

1.5 Tujuan Penelitian

. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh pengetahuan k3, sikap, perilaku, pengawasan dan danpak

terhadap penggunaan APD di PT. Lembah Karet Padang.

2. Menghitung besar pengetahuan k3, sikap, perilaku, pengawasan dan dampak

terhadap penggunaan APD di PT. Lebah Karet Padang.

1.7 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagian Instansi Atau Masyarakat

Dapat menjadi bahan masukan bagi para pekerja untuk malakukan aktifitas lebih

lanjut agar terhidar dari kecelakaan kerja

2. Bagi Penulis

Page 18: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dibangku perkuliahan kedalam

bentuk penelitian dan meningkatkan kemampuan penulis dalam menganalisa

suatu permasalahan serta menambah wawasan penulis khususnya dibidang

keilmuan teknik industri.

3. Bagi Institusi STTIND Padang

Dapat dijadikan sebagai salah satu masukan untuk membuat jurnal dan dapat

dijadikan sebagai referensi dan pedoman bagi mahasiswa yang akan melakukan

penelitian.

Page 19: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam tugas besar ini tujuan penulis adalah untuk mengetahui dampak resiko

keselamatan kerja (K3) dan cara menangani permasalahan yang ada. Maka hal yang

menjadi landasan teori adalah sebagai berikut.

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (k3) adalah suatu kondisi dalam pekerjaan

yang sehat dan aman, baik bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi

masyarakatnya dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut. Keselamatan

dan kesehatan juga merupakan suatu usaha untuk mencegah setiap perbuatan atau

kondisi tidak selamat, yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Keselamatan dan

Kesehatan Kerja salah satu upaya pemerintah dalam memberikan jaminan

keselamatan dan kesehatan buruh dalam bekerja.

Keselamatan dan kesehatan kerja di Indonesia mengacu pada Undang-Undang nomor

1 tahun 1970 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Redaksi, 2008, hal. 10).

Dimana sebulumnya juga sudah keluar Peraturan Menteri Tenaga Kerja (permenaker)

Nomor 5 Tahun 1996 Tentang Sisitem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(Redaksi, 2008, hal. 463). Pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerja dengan manfaat

lebih baik dari peket jaminan pemeliharaan kesehatan dasar jaminan sosial tenaga

Page 20: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

kerja diatur dalam permenaker Nomor 1 Tahun 1998 Tentang Sistim Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Redaksi, 2008, hal 463).

Dalam ketiga regulasi tersebut diatur secara jelas antara hak dan kewajiban

dari pihak perusahaan atau pekerja. Undang-undang tersebut mengatur hak dan

kewajiban dari pekerja terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu:

1. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau ahli

keselamatan kerja.

2. Memakai alat-alat perlindungan dari yang diwajibkan

3. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan yang

diwajibkan.

4. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan

kesehatan yang diwajibkan.

5. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan dan

kesehatan kerja serta alat-alat perlindunagan diri yang diwajibkan diragukan

olahnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas

dalam batas-batas yang masih dapat dipertanggung jawabkan.

Sebaliknya pihak perusahaan juga mempunyai hak dan kewajiban sebagai

berikut:

1. Memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga

kerja yang akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat-sifat

pekerjaan yang diberikan padanya.

Page 21: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

2. Memeriksa semua tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya, secara berkala

pada dokter yang ditunjuk oleh Pengusaha dan dibenerkan oleh direktur.

3. Menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang :

a. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta apa yang dapat timbul dalam tempat

kerjaannya.

b. Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam semua

tempat kerjaannya.

c. Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan.

d. Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.

4. Bertanggung jawab dalam pencengahan kecelakaan dan pemberantas kebakaran

serta peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian

pertolongan pertama dalam kecelakaan.

5. Melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya,

pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.

6. Secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua syarat

keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai Undang-undang ini dan semua

peraturan pelaksanaannya yang perlu bagi tempat kerja yang bersangkutan, pada

tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca dan menurut petunjuk pegawai

pengawas atau ahli kesehatan kerja.

2.1.1.1 Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat,

alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerrja dan

Page 22: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan (Suma’mur, 1989, hal. 1).

Keselamatan kerja bersasaran segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di

permukaan air, di dalam air, maupun di udara. Tempat-tempat kerja demikian

tersebar pada segenap kegiatan ekonomi, seperti pertanian, industri, pertambangan,

pekerjaan umum, jasa dan lain-lain. Keselamatan kerja menyangkut segenap proses

produksi dan distribusi, baik barang maupun jasa. Salah satu aspek penting sasaran

keselamatan kerja, mengingat resiko bahayanya adalah penerapan teknologi, terutama

teknoligi yang lebih maju dan mutakhir. Keselamatan kerja adalah tugas semua

orang yang bekerja. Keselamatan kerja adalah diri, oleh dan untuk semua tenaga keja

serta orang lainnya dan juga masyarakat pada umumnya. Tujuan tenaga kerja adalah

sebagai berikut:

a. Melindungi tenaga kerja atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk

kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktifitas nasional.

b. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berbeda ditempat kerja.

c. Sumber produksi dipelihara dan digunakan secara aman dan efisien.

2.1.1.2 Keselamatan Kerja dan Perlidungan Tenaga Kerja

Perlindungan tenaga kerja meliputi aspek-aspek yang cukup luas, yaitu

perlindungan keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang

sesuai dengan martabat manusia dan moral agama (Suma’mur, 1989, hal. 3).

Perlindungan tersebut bermaksud agar tenaga kerja secara aman melakukan pekerjaan

sehari-hari untuk meningkatkan produksi dan produktifitas nasional. Tenaga kerja

harus memperoleh dari berbagai soal sekitarrnya dan pada dirinya yang dapat

Page 23: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

menimpa dan menunggu dirinya serta pelaksanaan pekerjaannya. Jalaslah, bahwa

keselamatan kerja adalah satu segi penting dari perlindungan tenaga kerja. Dalam

hubungan ini, bahaya yang dapat timbul dari mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan

proses pengolahannya, keadaan tempat kerja, lingkungan, cara melakukan pekerjaan,

karakteristik fisik dan mental dari pekerjanya, harus sejauh mungkin diberastas dan

atau dikendalikan.

2.1.1.3 Keselamatan Kerja, Peningkatan Produksi dan Produktifitas

Keselamatan kerja dapat membantu meningkatkan produksi dan produktifitas

atas dasar (Suma’mur, 1989, hal. 4):

1. Dengan tinngkat keselamatan kerja yang tinggi, kecelakaan-kecelakaan yang

terjadi sebab sakit, cacat dan kematian dapat dikurangi atau ditekan sekecil-

kecilnya, sehingga pembiayaan yang tidak perlu dapat dihindari.

2. Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan pemeliharaan dan penggunaan

peralatan kerja dan mesin yang produktif dan efisien dan bertalian dengan tingkat

produksi dan produktifitas yang tinggi.

3. Pada berrbagai hal, tingkat keselamatan yang tinggi menciptakan kondisi-kondisi

yang mendukung kenyamanan serta kegairahan kerja, sehingga factor manusia

daapat diserasikan dengan tingkat efisien yang tinggi pula.

4. Praktek keselamatan tidak biasa dipisah-pisahkan dari keterampilan. Keduanya

berjalan sejajar dan merupaakan unsur-unsur esensial bagi kelangsungan proses

produksi.

Page 24: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

5. Keselamatan kerja yang dilaksanakan sebaik-baiknya dengann partisipasi

pengusaha dan buruh akan membawa iklim keamanan dan ketenangan kerja.

Sehingga sangat membatu bagi hubungan buruh dan pengusaha yang merupakan

landasan kuat bagi terciptanya kelancaran produksi.

2.1.2 Penyakit Kerja

Penyakit kerja adalah kondisi abnormal atau penyakit yang disebabkan oleh

kerentanan terhadap faktor lingkungan yang terkait dengan pekerjaan. Hal ini

meliputi penyakit akut dan kronis yang disebakan oleh pernafasan, penyerapan,

pencernaan, atau kontak langsung dengan bahan kimia beracun atau pengantar yang

berbahaya (Dessler, 2007).

Masalah kesehatan karyawan sangat beragam dan kadang tidak tampak.

Penyakit ini dapat berkisar mulai dari penyakit ringan seperti flu, hingga penyakit

yang serius yang berkaitan dengan pekerjaannya (Malthis dan Jackson, 2002).

Schuler dan Jackson (1999) menjelaskan bahwa dalam jangka

panjang,bahaya-bahaya di lingkungan tempat kerja dikaitkan dengan kanker kelenjar

tiroid, hati, paru-paru, otak dan ginjal, penyakit paru-paru putih, cokelat, dan hitam;

leukimia; bronkitis; emphysema dan lymphoma; anemia plastik dan kerusakan sistem

saraf pusat, dan kelainan-kelainan reproduksi (misal kemandulan, kerusakan genetic,

keguguran dan cacat pada waktu lahir).

Menurut Bennet Silalahi (1995) perusahaan mengenal dua kategori penyakit

yang diderita tenaga kerja, yaitu:

Page 25: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

1. Penyakit umum

Merupakan penyakit yang mungkin dapat diderita oleh semua orang, dan hal

ini adalah tanggung jawab semua anggota masyarakat, karena itu harus

melakukan pemeriksaan sebelum masuk kerja.

2. Penyakit akibat kerja

Dapat timbul setelah karyawan yang tadinya terbukti sehat memulai

pekerjaannya. Faktor penyebab bisa terjadi dari golongan fisik, golongan

kimia, golongan biologis, golongan fisiologis dan golongan psikologis.

2.1.3 Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Rizky Argama (2006), program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) adalah suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha

sebagai upaya pencegahan (preventif) timbulnya kecelakaan dan penyakit kerja akibat

hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang

berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit kerja akibat hubungan kerja, dan

tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian.

Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem yang

dirancang untuk menjamin keselamatan yang baik pada semua personel di tempat

kerja agar tidak menderita luka maupun menyebabkan penyakit di tempat kerja

dengan mematuhi/ taat pada hukum dan aturan keselamatan dan kesehatan kerja,

yang tercermin pada perubahan sikap menuju keselamatan di tempat kerja (Rijuna

Dewi, 2006).

Page 26: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

Dessler (1992) mengatakan bahwa program keselamatan dan kesehatan kerja

diselenggarakan karena tiga alasan pokok, yaitu:

1. Moral.

Para pengusaha menyelenggarakan upaya pencegahan kecelakaan dan

penyakit kerja pertama sekali semata-mata atas dasar kemanusiaan. Mereka

melakukan hal itu untuk memperingan penderitaan karyawan dan keluarganya

yang mengalami kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

2. Hukum.

Dewasa ini, terdapat berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur

ikhwal keselamatan dan kesehatan kerja, dan hukuman terhadap pihakpihak

yang melanggar ditetapkan cukup berat. Berdasarkan peraturan perundang-

undangan itu, perusahaan dapat dikenakan denda, dan para supervisor dapat

ditahan apabila ternyata bertanggung jawab atas kecelakaan dan penyakit

fatal.

3. Ekonomi.

Adanya alasan ekonomi karena biaya yang dipikul perusahaan dapat jadi

cukup tinggi sekalipun kecelakaan dan penyakit yang terjadi kecil saja.

Asuransi kompensasi karyawan ditujukan untuk member ganti rugi kepada

pegawai yang mengalami kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Menurut Sjafri Mangkuprawira dan Aida V. Hubeis (2007), secara umum

program keselamatan dan kesehatan kerja dapat dikelompokkan:

Page 27: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

1. Telaah Personal

Telaah personal dimaksudkan untuk menentukan karakteristik karyawan

tertentu yang diperkirakan rawan dan berpotensi mengalami kecelakaan dan

penyakit kerja:

a. Faktor usia, apakah karyawan yang berusia lebih tua cenderung lebih

aman dibanding yang lebih muda ataukah sebaliknya.

b. Ciri-ciri fisik karyawan, seperti potensi pendengaran dan penglihatan yang

cenderung berhubungan dengan derajad kecelakaan karyawan yang kritis.

c. Tingkat pengetahuan dan kesadaran karyawan tentang pentingnya

pencegahan dan penyelamatan dari kecelakaan dan penyakit kerja.

Dengan mengetahui ciri-ciri personal itu maka perusahaan dapat memprediksi

siapa saja karyawan yang potensial untuk mengalami kecelakaan dan penyakit kerja,

lalu sejak dini perusahaan dapat menyiapkan upaya-upaya pencegahaanya.

2. Sistem Insentif

Insentif yang diberikan kepada karyawan dapat berupa uang dan bahkan karir.

Dalam bentuk uang dapat dilakukan melalui kompetisi antar-unit tentang

keselamatan dan kesehatan kerja dalam kurun waktu tertentu, misalnya

selama enam bulan sekali. Siapa yang mampu menekan kecelakaan dan

penyakit kerja sampai titik terendah akan diberikan penghargaan. Bentuk lain

adalah berupa peluang karir bagi para karyawan yang mampu menekan

kecelakaan dan penyakit kerja bagi dirinya atau bagi kelompok karyawan di

unitnya.

Page 28: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

3. Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan biasa dilakukan

oleh perusahaan. Fokus pelatihan pada umumnya pada segi-segi bahaya atau

risiko dari pekerjaan, aturan dan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja,

dan perilaku kerja yang aman dan berbahaya.

4. Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Perusahaan perlu memiliki semacam panduan yang berisi peraturan dan aturan

yang menyangkut apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan oleh karyawan di

tempat kerja. Isinya harus spesifik yang memberi petunjuk bagaimana suatu

pekerjaan dilakukan dengan hati-hati untuk mencapai keselamatan dan

kesehatan kerja maksimum. Sekaligus dijelaskan beberapa kelalaian kerja

yang dapat menimbulkan bahaya individu dan kelompok karyawan serta

tempat kerja.

Ernawati (2009) menyebutkan bahwa penerapan program K3 harus sesuai

dengan prosedur yang benar. Sebagai contoh kegiatan penerapan pemadaman

kebakaran dan prosedur kerja dilakukan berdasarkan SOP (Standard Operation

Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan), dan

prosedur/ kebijakan perusahaan, yang meliputi:

a. Prosedur perlindungan mesin diikuti pada saat tanda bahaya muncul.

b. Prosedur peringatan/ evakuasi diikuti di tempat kerja.

c. Prosedur gawat darurat diikuti secara professional dengan tepat untuk

melindungi mesin pada saat keadaan tanda bahaya muncul.

Page 29: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

Muhammad Sabir (2009) mengatakan, prosedur penerapan program K3 perlu

dikuasai oleh semua pihak karena ada beberapa faktor yang peru diperhatikan, antara

lain:

1. Bahaya pada area kerja dikenali dan dilakukan tindakan pengontrolan yang

tepat.

2. Kebijakan yang sah pada tempat kerja dan prosedur pengontrolan risiko

diikuti.

3. Tanda bahaya dan peringatan dipatuhi.

4. Pakaian pengamanan digunakan sesuai dengan SI (Standar Internasional).

5. Teknik dan pengangkatan/ pemindahan secara manual dilakukan dengan tepat.

6. Perlengkapan dipilih sebelum melakukan pembersihan dan perawatan secara

rutin.

7. Metode yang aman dan benar digunakan untuk pembersihan dan pemeliharaan

perlengkapan.

8. Peralatan dan area kerja dibersihkan/ dipelihara sesuai dengan keamanan,

jadwal pemeliharaan berkala, tempat penerapan dan spesifikasi pabrik.

Menurut Rizky Argama (2006) terdapat tiga hal penting yang harus

diperhatikan dalam penyelenggaraan program K3, yaitu:

1. Seberapa serius keselamatan dan kesehatan kerja hendak di implementasikan

dalam perusahaan.

Page 30: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

2. Pembentukan konsep budaya malu dari masing-masing pekerja bila tidak

melaksanakan K3 serta keterlibatan berupa dukungan serikat pekerja dalam

pelaksanaan program K3 di tempat kerja.

3. Kualitas program pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja sebagai sarana

sosialisasi.

2.1.4 Tujuan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Program keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan untuk memberikan iklim

yang kondusif bagi para pekerja untuk berprestasi, setiap kejadian baik kecelakaan

dan penyakit kerja yang ringan maupun fatal harus dipertanggungjawabkan oleh

pihak-pihak yang bersangkutan (Rika Ampuh Hadiguna, 2009). Sedangkan menurut

Rizky Argama (2006), tujuan dari dibuatnya program keselamatan dan kesehatan

kerja adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan

penyakit akibat hubungan kerja.

Menurut Ernawati (2009), tujuan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) adalah:

1. Melindungi para pekerja dari kemungkinan-kemungkinan buruk yang

mungkin terjadi akibat kecerobohan pekerja.

2. Memelihara kesehatan para pekerja untuk memperoleh hasil pekerjaan yang

optimal.

3. Mengurangi angka sakit atau angka kematian diantara pekerja.

Page 31: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

4. Mencegah timbulnya penyakit menular dan penyakit-penyakit lain yang

diakibatkan oleh sesama pekerja.

5. Membina dan meningkatkan kesehatan fisik maupun mental.

6. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja.

7. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.

Roy Erickson (2009) menjelaskan, secara singkat tujuan dari

diselenggarakannya program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah sebagai

berikut:

a. Memelihara lingkungan kerja yang sehat.

b. Mencegah dan mengobati kecelakaan yang diakibatkan oleh pekerjaan

sewaktu bekerja.

c. Mencegah dan mengobati keracunan yang ditimbulkan dari kerja.

d. Memelihara moral, mencegah dan mengobati keracunan yang timbul kerja.

e. Menyesuaikan kemampuan dengan pekerjaan.

f. Merehabilitasi pekerja yang cedera atau sakit akibat pekerjaan.

2.1.5 Manfaat Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Schuler dan Jackson (1999) mengatakan, apabila perusahaan dapat

melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja dengan baik, maka

perusahaan akan dapat memperoleh manfaat sebagai berikut:

1. Meningkatkan produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang

hilang.

Page 32: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

2. Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih komitmen.

3. Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi.

4. Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah

karena menurunnya pengajuan klaim.

5. Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari partisipasi

dan ras kepemilikan.

6. Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatkan citra

perusahaan.

7. Perusahaan dapat meningkatkan keuntungannya secara substansial.

Menurut Robiana Modjo (2007), manfaat penerapan program keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan antara lain:

1. Pengurangan Absentisme.

Perusahaan yang melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja

secara serius, akan dapat menekan angka risiko kecelakaan dan penyakit kerja

dalam tempat kerja, sehingga karyawan yang tidak masuk karena alasan

cedera dan sakit akibat kerja pun juga semakin berkurang.

2. Pengurangan Biaya Klaim Kesehatan.

Karyawan yang bekerja pada perusahaan yang benar-benar memperhatikan

kesehatan dan keselamatan kerja karyawannya kemungkinan untuk

mengalami cedera atau sakit akibat kerja adalah kecil, sehingga makin kecil

pula kemungkinan klaim pengobatan/ kesehatan dari mereka.

3. Pengurangan Turnover Pekerja.

Page 33: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

Perusahaan yang menerapkan program K3 mengirim pesan yang jelas pada

pekerja bahwa manajemen menghargai dan memperhatikan kesejahteraan

mereka, sehingga menyebabkan para pekerja menjadi merasa lebih bahagia

dan tidak ingin keluar dari pekerjaannya.

4. Peningkatan Produktivitas.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Sulistyarini (2006) di CV.

Sahabat klaten menunjukkan bahwa baik secara individual maupun bersama-

sama program keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh positif terhadap

produktivitas kerja.

Malthis dan Jackson (2002) menyebutkan, manfaat program keselamatan dan

kesehatan kerja yang terkelola dengan baik adalah:

1. Penurunan biaya premi asuransi

2. Menghemat biaya litigasi

3. Lebih sedikitnya uang yang dibayarkan kepada pekerja untuk waktu kerja

mereka yang hilang

4. Biaya yang lebih rendah untuk melatih pekerja baru

5. Menurunnya lembur

6. Meningkatnya produktivitas

2.1.6 Strategi dan Pendekatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Setiap perusahaan sewajarnya memiliki strategi memperkecil atau bahkan

menghilangkan kejadian kecelakaan dan penyakit kerja di kalangan karyawan sesuai

Page 34: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

dengan kondisi perusahaan (Sjafri Mangkuprawira dan Aida V. Hubeis, 2007).

Strategi yang perlu diterapkan perusahaan meliputi:

a. Pihak manajemen perlu menetapkan bentuk perlindungan bagi karyawan

dalam menghadapi kejadian kecelakaan dan penyakit kerja. Misalnya melihat

keadaan finansial perusahaan, kesadaran karyawan tentang keselamatan dan

kesehatan kerja, serta tanggung jawab perusahaan dan karyawan, maka

perusahaan bisa jadi memiliki tingkat perlindungan yang minimum bahkan

maksimum.

b. Pihak manajemen dapat menentukan apakah peraturan tentang keselamatan

dan kesehatan kerja bersifat formal ataukah informal. Secara formal

dimaksudkan setiap peraturan dinyatakan secara tertulis, dilaksanakan dan

dikontrol sesuai dengan aturan. Sementara secara informal dinyatakan tidak

tertulis atau konvensi, dan dilakukan melalui pelatihan dan kesepakatan-

kesepakatan.

c. Pihak manajemen perlu proaktif dan reaktif dalam pengembangan prosedur

dan rencana tentang keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Proaktif

berarti pihak manajemen perlu memperbaiki terus menerus prosedur dan

rencana sesuai kebutuhan perusahaan dan karyawan. Sementara arti reaktif,

pihak manajemen perlu segera mengatasi masalah keselamatan dan kesehatan

kerja setelah suatu kejadian timbul.

d. Pihak manajemen dapat menggunakan tingkat derajad keselamatan dan

kesehatan kerja yang rendah sebagai faktor promosi perusahaan ke khalayak

Page 35: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

luas. Artinya perusahaan sangat peduli dengan keselamatan dan kesehatan

kerja para karyawannya.

Untuk menentukan apakah suatu strategi efektif atau tidak, perusahaan dapat

membandingkan insiden, kegawatan dan frekuensi penyakit-penyakit dan kecelakaan

sebelum dan sesudah strategi tersebut diberlakukan. Berikut ini sumber dan strategi

untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja menurut Schuler dan Jackson

(2009):

Tabel 2.1

Sumber dan Strategi untuk Meningkatkan Kesehatan Keselamatan Kerja

Sumber Strategi

1. Lingkungan Kerja Fisik

a. Kecelakaan kerja

b. Penyakit akibat pekerjaan

1. Catat kecelakaan tersebut

2. Rancang kembali lingkungan

kerja

3. Bentuk panitian keselamatan kerja

4. Berikan pelatihan dan insentif

keuangan

1. Catat penyakit tersebut

2. Perbaiki lingkungan kerja

3. Komunikasikan informasi

4. Tentukan tujuan dan saran

2. Lingkungan Kerja Sosiopsikologis

Stres dan kelelahan kerja

1. Ciptakan program-program

pengendalian stress kerja

2. Tingkatkan partisipasi pekerja

dalam pengambilan keputusan

3. Ciptakan program pengendalian

stress pribadi

4. Pastikan staf yang cukup

5. Berikan tunjangan cuti dan liburan

yang memadai

6. Dorong pekerja untuk mengikuti

gaya hidup sehat

Sumber: Schuler, Randall S. dan Susan E. Jackson. 1999. Manajemen

Sumber Daya Manusia Menghadapi Abad Ke-21.Jakarta:Erlangga

Page 36: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

Untuk menerapkan strategi di atas, maka ada beberapa pendekatan terhadap

keselamatan dan kesehatan kerja yang efektif. Menurut Malthis dan Jackson (2002),

pendekatan tersebut antara lain:

Gambar 2.1 Pendekatan-pendekatan terhadap Keselamatan dan Kesehatan

Kerja Yang Efektif

Sjafri Mangkuprawira dan Aida V. Hubeis (2007) juga mengemukakan

pendapatnya tentang pendekatan-pendekatan terhadap keselamatan dan kesehatan

Page 37: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

kerja yang dilakukan secara terintegrasi dan sistematis agar program Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (K3) berjalan efektif, yaitu:

1. Pendekatan Keorganisasian

a. Merancang pekerjaan,

b. Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program,

c. Menggunakan komisi kesehatan dan keselamatan kerja,

d. Mengkoordinasi investigasi kecelakaan.

2. Pendekatan Teknis

a. Merancang kerja dan peraatan kerja,

b. Memeriksa peralatan kerja,

c. Menerapkan prinsip-prinsip ergonomik.

3. Pendekatan Individu

a. Memperkuat sikap dan motivasi tentang kesehatan dan keselamatan kerja,

b. Menyediakan pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja,

c. Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program

insentif.

2.1.7 Landasan Hukum Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Pemerintah memberikan jaminan kepada karyawan dengan menyusun

Undang-undang Tentang Kecelakaan Tahun 1947 Nomor 33, yang dinyatakan

berlaku pada tanggal 6 januari 1951, kemudian disusul dengan Peraturan Pemerintah

Tentang Pernyataan berlakunya peraturan kecelakaan tahun 1947 (PP No. 2 Tahun

1948), yang merupakan bukti tentang disadarinya arti penting keselamatan kerja di

Page 38: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

dalam perusahaan (Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan, 2002). Lalu,

menurut penjelasan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1992,

menyatakan bahwa sudah sewajarnya apabila tenaga kerja juga berperan aktif dan

ikut bertanggung jawab atas pelaksanaan program pemeliharaan dan peningkatan

kesejahteraan demi terwujudnya perlindungan tenaga kerja dan keluarganya dengan

baik. Jadi, bukan hanya perusahaan saja yang bertanggung jawab dalam masalah ini,

tetapi para karyawan juga harus ikut berperan aktif dalam hal ini agar dapat tercapai

kesejahteraan bersama.

Penerapan program K3 dalam perusahaan akan selalu terkait dengan landasan

hukum penerapan program K3 itu sendiri. Landasan hukum tersebut memberikan

pijakan yang jelas mengenai aturan yang menentukan bagaimana K3 harus

diterapkan. Rizky Argama (2006) menjelaskan, sumber-sumber hukum yang menjadi

dasar penerapan program K3 di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan

Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul

karena Hubungan Kerja

5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per-05/MEN/1993 tentang Petunjuk

Teknis Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan

dan Pelayanan Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

Page 39: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

Corie Catarina (2009) menyebutkan bahwa berdasarkan Undang-Undang no.1

tahun 1970 pasal 3 ayat 1, syarat keselamatan kerja yang juga menjadi tujuan

pemerintah membuat aturan K3 adalah :

a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.

b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.

c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.

d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran

atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.

e. Memberi pertolongan pada kecelakaan.

f. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.

g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,

kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar

radiasi, suara dan getaran.

h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physic

maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan.

i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.

j. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik.

k. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.

l. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.

m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan

proses kerjanya.

Page 40: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman

atau barang.

o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.

p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan

penyimpanan barang.

q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.

r. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang

bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

Undang-Undang tersebut selanjutnya diperbaharui menjadi Pasal 86 ayat 1

Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 yang menyebutkan bahwa setiap pekerja/ buruh

berhak untuk memperoleh perlindungan atas:

1. Keselamatan dan kesehatan kerja

2. Moral dan kesusilaan

3. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai

agama (Lalu Husni, 2005).

Rizky Argama (2006) mengatakan, semua produk perundang-undangan di

atas pada dasarnya mengatur hak dan kewajiban tenaga kerja terhadap keselamatan

dan kesehatan kerja untuk:

1. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan/

ahli keselamatan kerja.

2. Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan.

Page 41: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

3. Memenuhi dan mentaati semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang

diwajibkan.

4. Meminta pada pengurus agar melaksanakan semua syarat keselamatan dan

kesehatan kerja yang diwajibkan.

5. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan dan

kesehatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan

olehnya, kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas

dalam batas-batas yang masih dapat dipertanggung jawabkan.

2.1.8 Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah pelatihan yang

disusun untuk memberi bekal kepada personil yang ditunjuk perusahaan untuk dapat

menerapkan K3 di tempat kerja (www.sucofindo.co.id). Pelatihan K3 bertujuan agar

karyawan dapat memahami dan berperilaku pentingnya keselamatan dan kesehatan

kerja, mengidentifkasi potensi bahaya di tempat kerja, melakukan pencegahan

kecelakaan kerja, mengelola bahan-bahan beracun berbahaya dan

penanggulangannya, menggunakan alat pelindung diri, melakukan pencegahan dan

pemadaman kebakaran serta menyusun program pengendalian keselamatan dan

kesehatan kerja perusahaan (Putut Hargiyarto, 2010).

2.1.9 Alat Pelindung Diri

Yang menjadi dasar hukum dari alat pelindung diri ini adalah Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1970 Bab IX Pasal 13 tentang Kewajiban Bila Memasuki

Page 42: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

Tempat kerja yang berbunyi: “Barang siapa akan memasuki sesuatu tempat kerja,

diwajibkan mentaati semua petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat-alat

perlindungan diri yang diwajibkan.”

Menurut Muhammad Sabir (2009), alat pelindung diri adalah kelengkapan

pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Pada umumnya alat-alat tersebut terdiri

dari:

1. Safety Helmet, berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa

mengenai kepala secara langsung.

2. Tali Keselamatan (Safety Belt), berfungsi sebagai alat pengaman

ketikamenggunakan alat transportasi ataupun peralatan lain yang serupa

(mobil, pesawat, alat berat, dan lain-lain)

3. Sepatu Karet (Sepatu Boot), berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di

tempat yang becek ataupun berlumpur.

4. Sepatu Pelindung (Safety Shoes), berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal

yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas,

cairan kimia, dan sebagainya.

5. Sarung Tangan, berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di

tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan.

6. Tali Pengaman (Safety Harness), berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di

ketinggian.

7. Penutup Telinga (Ear Plug/ Ear Muff), berfungsi sebagai pelindung telinga

pada saat bekerja di tempat yang bising.

Page 43: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

8. Kacamata Pengaman (Safety Glasses), berfungsi sebagai pelindung mata

ketikabekerja (misal mengelas).

9. Masker (Respirator), berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat

bekerja di tempat dengan kualitas udara yang buruk (misal berdebu, beracun,

berasap, dan sebagainya).

10. Pelindung Wajah (Face Shield), berfungsi sebagai pelindung wajah dari

percikan benda asing saat bekerja (misal pekerjaan menggerinda).

11. Jas Hujan (Rain Coat), berfungsi melindungi diri dari percikan air saat bekerja

(misal bekerja pada saat hujan atau sedang mencuci alat).

2.1.10 Populasi Dan Sampel

Penelitian yang dilakukan memerlukan objek atau subjek yang diteliti

sehingga permasalahan dalam penelitian dapat dipecahkan. Populasi merupakan

objek yang diteliti dan dapat membantu peneliti dalam pengolahan data untuk

memecahkan masalah penelitian untuk memudahkan penelitian, peneliti

menggunakan sampel dalam pengolahan datanya. Sampel penelitian diperoleh dengan

menggunakan teknik sampling tertentu.

2.1.10.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2016:117) “populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja yang ada di PT. Lembah Karet.

Page 44: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

2.1.10.2 Sampel

Populasi memiliki jumlah yang sangat besar, sehingga peneliti menggunakan

sampel untuk memudahkan dalam pengolahan data penelitian. Sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono,2016 : 81),

sehingga jumlah sampel yang diambil harus dapat mewakili populasi pada penelitian.

Anggota sampel yang tepat digunakan menurut Sugiyono (2013:118) dalam

penelitian tergantung pada tingkat kesalahan yang dikehendaki. Semakin besar

jumlah sampel dari populasi yang diteliti, maka peluang kesalahan semakin kecil dan

begiu sebaliknya. Pada penelitian ini, pengambilan jumlah responden menggunakan

rumus slovin (Husein Umar 2008:78) sampel yang akan ditentukan oleh peneliti

dengan persentase kelonggaran ketidak telitian adalah sebesar 10%.

Rumus Slovin =

Dimana : n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolelir

2.1.11 Uji Validitas

Validitas menurut Sugiyono (2016:177) menunjukan derajat ketepatan 69

antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan

oleh peneliti untuk mencari validitas sebuah item, kita mengkorelasikan skor item

dengan total item-item tersebut. Jika koefisien antara item dengan total item sama

Page 45: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

atau diatas 0,3 maka item tersebut dinyatakan valid, tetapi jika nilai korelasinya

dibawah 0,3 maka item terebut dinyatakan tidak valid. Untuk mencari nilai koefisien,

maka peneliti menggunakan rumus pearson product moment sebagai berikut :

Keterangan :

r = Korelasi product moment

ΣXi = Jumlah skor suatu item

ΣXtot = Jumlah total skor jawaban

Σxi² = Jumlah kuadrat skor jawaban suatu item

Σxtot² = Jumlah kuadrat total skor jawaban

ΣXiXtot= Jumlah perkalian skor jawaban suatu item dengan total skor

Syarat minimum untuk dianggap suatu butir instrument valid adalah nilai

indeks valid adalah nilai indeks validitasnya ≥ 0,3 (Sugiyono, 2016 : 179). Oleh

karena itu, semua pernyataan yang memiliki tingkat korelasi dibawah 0,3 harus

diperbaiki karena dianggap tidak valid.

Page 46: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

2.1.12 Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data diperlukan untuk memastian bahwa yang telah

dikumpulkan dan disajikan dalam laporan penimbangan tersebut adalah cukup secara

objektif. Pengujian kecukupan data dilakukan dengan berpedoman pada konsep

statistik yaitu tingat ketelitian dan tingkat keyakinan.

Tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah pencerminan tingkat

kepastian yang di inginkan oleh pengukur setelah memutuskan tidak akan melakukan

pengukuran dalam jumlah yang banyak. Tingkat ketelitian menunjukkan

penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya.

Sedangkan tingkat keyakinan menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan

ketelitian data pembacaan beban saat penimbangan. Pengaruh tingkat ketelitian dan

tingkat keyakinan adalah semakin tinggi tingkat ketelitian dan semakin besar tingkat

keyakinan, maka semakin banyak pengukuran yang diperlukan.

Tes kecukupan data dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

Dimana :

k = Tingkat keyakinan (99%

s = Derajat ketelitian

Page 47: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

N = Jumlah data pengamatan

= Jumlah data teoritis

x = Data pengamatan

Jika N maka data dianggap cukup, namun jika N data tidak cukup

dan perlu dilakukan penambahan data.

2.1.13 Uji Keseragaman Data

Untuk memastikan data yang diambil seragam maka dilakukan uji

keseragaman data dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Dimana :

BKA = Batas kontrol atas

BKB = Batas kontrol bawah

= Nilai data rata-rata

= Standar Deviasi

Page 48: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

k = Tingkat keyakinan

Jika data tidak melewati BKA atau BKB dan masih didalam range, maka data

telah seragam dan penelitian bisa dilanjutkan.

2.1.14 Pengertian SPSS

SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan untuk

analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis

dengan menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana

sehingga mudah dipahami untuk cara pengoperasiannya. Beberapa aktivitas dapat

dilakukan dengan mudah yaitu dengan menggunakan pointing dan clicking mouse.

SPSS banyak digunakan dalam berbagai riset pemasaran, pengendalian dan

perbaikan mutu (quality improvement), serta riset-riset sains. SPSS pertama kali

muncul dengan versi PC (bisa dipakai untuk komputer desktop) dengan nama

SPSS/PC+ (versi DOS). Tetapi, dengan mulai populernya sistem operasi windows.

SPSS mulai mengeluarkan versi windows (mulai dari versi 6.0 sampai versi terbaru

sekarang).

Page 49: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

2.2 Kerangka Konseptual

Untuk mengetahui lebih jelas peneliti akan menggambarkan kerangka

konseptual seperti pada gambar berikut.

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

Adapun kerangka konseptual di atas terdiri dari hal-hal sebagai berikut :

1. Input, merupakan dasar permasalahan yang di butuhkan untuk dilakukan tindak

lanjutnya. Pada proposal penelitian ini peneliti menemukan beberapa hal yang

menjadi landasan penelitian ini yakni :

a. Data pekerja.

b. Data kecelakaan kerja.

INPUT OUTPU

T

PROSE

S 1. Data pekerja.

2. Data kecelakaan

kerja.

3. Alat pelindung

diri yang ada di

perusahaan.

1. Uji validasi

data

2. SPSS

a. Uji validitas

b. Uji

reabilitas

c. Uji regresi

berganda

d. Uji

pengaruh

e. Uji koefisien

determinasi

1. Mengetahui

pengaruh

pengetahuan k3,

sikap, perilaku,

pengawasan dan

dampak terhadap

penggunaan

APD di PT.

Lembah Karet

Padang.

2. Menghitung

pengaruh

terhadap

pengetahuan k3,

sikap, perilaku,

pengawasan dan

dampak terhadap

APD di PT.

Lembah Karet

Padang.

Page 50: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

c. Alat pelindung diri yang ada di perusahaan.

2. Proses, merupakan langkah yang akan dilakukan sehingga menghasilkan output

dari penelitian ini. Adapun proses langkah-langkah yang dilakukan tersebut

adalah sebagai berikut :

a. Uji validasi data

b. SPSS

Uji validitas

Uji reabilitas

Uji regresi berganda

Uji pengaruh

Uji koefisien determinasi

3. Output, yakni hasil dari proses yang telah dilakukan. Output yang diharapkan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3. Mengetahui pengaruh pengetahuan k3, sikap, perilaku, pengawasan dan

dampak terhadap penggunaan APD di PT. Lembah Karet Padang.

4. Menghitung besar pengaruh pengetahuan K3, sikap, perilaku, pengawasan dan

dampak terhadap penggunaan APD di PT. Lembah Karet Padang.

1.6 Hipotesa

Dalam pembuatan skripsi ini diperlukan hipotesa untuk menunjang

pengolahan data supaya tercapai tujuan dari penelitian. Adapun hipotesis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pengetahuan K3 diduga berpengaruh terhadap penggunaan APD

Page 51: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

2. Sikap diduga berpengaruh terhadap penggunaan APD

3. Perilaku diduga berpengaruh terhadap penggunaan APD

4. Pengawasan diduga berpengaruh terhadap penggunaan APD

5. Dampak diduga berpengaruh terhadap penggunaan APD

Page 52: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Bogdan dan Taylor, 1975 dalam Lexy

J. Moleong, 2007). Menurut Sugiyono (2009), metode penelitian kualitatif adalah metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai

lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik

pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data yang bersifat

induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Pada penelitian kuantitatif biasanya lebih menekankan kepada cara pikir yang

lebih positivitis yang bertitik tolak dari fakta sosial yang ditarik dari realitas objektif di

samping asumsi teoritis lainnya, sedangkan penelitian kualitatif bertitik tolak dari

paradigma fenomenologis yang objektivitasnya dibangun atas rumusan tentang situasi

tertentu sebagaimana yang dihayati oleh individu atau kelompok sosial tertentu dan

relevan dengan tujuan dari penelitian (Asyraf Darwis, 2009).

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di PT. Lembah Karet Padang. Sedangkan waktu

penelitian dilaksanakan pada Bulan Januari 2019.

Page 53: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan pengelompokan yang logis dari dua atau lebih

atribut (Singarimbun, 1989). Berdasarkan permasalahan yang akan diteliti, maka

didalam penelitian ini terdapat beberapa variabel, yaitu :

a. Kecelakaan dalam bekerja.

b. Alat pelindung diri (APD) yang harus digunakan dalam bekerja.

3.4 Data, Jenis Data, dan Sumber Data

Adapun beberapa data, jenis data dan sumber data sebagai berikut :

3.4.1 Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah

d. Data pekerja.

e. Data kecelakaan kerja.

f. Penggunaan APD yang ada di perusahaan.

3.4.2 Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari objek penelitian dengan

mengadakan pengamatan langsung atau wawancara.

3.4.3 Sumber Data

Data yang penulis peroleh bersumber dari hasil penelitian yang penulis

lakukan di PT. Lembah Karet Padang.

Page 54: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

3.5 Populasi dan Sampel

Penelitian yang dilakukan memerlukan objek atau subjek yang diteliti

sehingga permasalahan dalam penelitian dapat dipecahkan. Populasi merupakan

objek yang diteliti dan dapat membantu peneliti dalam pengolahan data untuk

memecahkan masalah penelitian untuk memudahkan penelitian, peneliti

menggunakan sampel dalam pengolahan datanya. Sampel penelitian diperoleh dengan

menggunakan teknik sampling tertentu.

3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2016:117) “populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah 110 pekerja yang ada di PT. Lembah Karet.

3.5.2 Sampel

Populasi memiliki jumlah yang sangat besar, sehingga peneliti menggunakan

sampel untuk memudahkan dalam pengolahan data penelitian. Sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono,2016 : 81),

sehingga jumlah sampel yang diambil harus dapat mewakili populasi pada penelitian.

Anggota sampel yang tepat digunakan menurut Sugiyono (2013:118) dalam

penelitian tergantung pada tingkat kesalahan yang dikehendaki. Semakin besar

jumlah sampel dari populasi yang diteliti, maka peluang kesalahan semakin kecil dan

begiu sebaliknya. Pada penelitian ini, pengambilan jumlah responden menggunakan

rumus slovin (Husein Umar 2008:78) sampel yang akan ditentukan oleh peneliti

dengan persentase kelonggaran ketidak telitian adalah sebesar 10%.

Page 55: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

Rumus Slovin =

Dimana : n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolelir

Jumlah populasi N = 110 dengan asumsi tingkat kesalahan = 10%, maka

jumlah sampel yang harus digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak.

Jadi jumlah sampel yang didapatkan adalah 52,38 dibulatkan menjadi 52

orang.

3.6 Teknik Pengolahan Data dan Analisa

Untuk melakukan penerapan K3 pada seluruh pekerja PT. Lembah Karet

dilakukan beberapa langkah-langkah pengolahan data. Pengolahan data yang

dilakukan adalah sebagai berikut :

3.6.1 Uji Validitas

Validitas menurut Sugiyono (2016:177) menunjukan derajat ketepatan 69

antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan

oleh peneliti untuk mencari validitas sebuah item, kita mengkorelasikan skor item

dengan total item-item tersebut. Jika koefisien antara item dengan total item sama

atau diatas 0,3 maka item tersebut dinyatakan valid, tetapi jika nilai korelasinya

dibawah 0,3 maka item terebut dinyatakan tidak valid. Untuk mencari nilai koefisien,

maka peneliti menggunakan rumus pearson product moment sebagai berikut :

Page 56: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

Keterangan :

r = Korelasi product moment

ΣXi = Jumlah skor suatu item

ΣXtot = Jumlah total skor jawaban

Σxi² = Jumlah kuadrat skor jawaban suatu item

Σxtot² = Jumlah kuadrat total skor jawaban

ΣXiXtot= Jumlah perkalian skor jawaban suatu item dengan total skor

Syarat minimum untuk dianggap suatu butir instrument valid adalah nilai

indeks valid adalah nilai indeks validitasnya ≥ 0,3 (Sugiyono, 2016 : 179). Oleh

karena itu, semua pernyataan yang memiliki tingkat korelasi dibawah 0,3 harus

diperbaiki karena dianggap tidak valid.

3.6.2. SPSS

3.6.2.1 Uji Validitas

Uji validitas menggunakan software SPSS 7.

3.6.2.2 Uji Realibilitas

Uji Reabilitas menggunakan software SPSS 7.

3.6.2.3 Uji Regresi Berganda

Uji Reabilitas menggunakan software SPSS 7.

3.6.2.4 Uji Pengaruh

Uji Reabilitas menggunakan software SPSS 7.

Page 57: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

3.6.2.5 Uji Koefisien Determinasi

Uji Reabilitas menggunakan software SPSS 7

3.7 Kerangka Metodologi

Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian dapat dilihat pada

gambar berikut ini:

Survey Lapangan

1. Interview

2. Observasi

Studi Literatur

Mempelajari buku jurnal, diktat,

yang berkaitan dengan

Metodologi Penelitian dan K3.

Identifikasi Masalah

1. Masih adanya karyawan PT. Lembah Karet yang tidak

menggunaan alat-alat keselamatan kerja.

2. Data kecelakaan dari tahun ketahun selalu terjadi.

3. Tingkat kecelakaan lebih tinggi karena kebanyakan karyawan

tidak menggunakan alat pelindung diri.

Rumusan Masalah

1. Faktor apakah yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja

di PT. Lembah Karet?

2. Bagaimana dampak terjadinya pada saat kecelakaan kerja di

PT. Lembah Karet?

Mulai

A

Page 58: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

Gambar 2.3 Kerangka Metodologi

Pengumpulan Data

1. Data pekerja.

2. Data kecelakaan kerja.

3. Sanksi yang diberikan perusahaan bagi yang melanggar.

4. Penggunaan APD yang ada di perusahaan.

Pengolahan Data

1. Uji validasi data

2. Uji kecukupan data

3. Uji keseragaman data

4. SPSS

Analisa Pengolahan Data

Kesimpulan dan Saran

B

X

Selesai

Page 59: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data

4.1.1 Data Pekerja

Pekerja yang ada di PT Lembah Karet berjumlah 110 orang.

4.1.2 Data Kecelakaan Kerja

Adapun data kecelakaan kerja yang terjadi dari tahun 2015-2018 adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.1

Data Kecelakaan Kerja 4 Tahun Terakhir Pada Karyawan PT. Lembah Karet

No Tahun Kecelakaan Ringan

(Orang)

Kecelakaan Berat

(Orang)

Jumlah

Kecelakaan

1 2015 11 9 20

2 2016 8 7 15

3 2017 6 2 8

4 2018 9 0 9

Sumber : PT Lembah Karet

4.1.3 Alat Pelindung Diri yang ada di Perusahaan

Adapun penggunaan APD yang ada di PT Lembah Karet untuk

mengantisipasi kecelakaan kerja saat bekerja adalah sebagai berikut :

1. Helm

2. Rompi

3. Sepatu

4. Kaca mata

5. Sarung tangan

Page 60: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

4.2 Pengolahan Data

Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data dari penelitian yang

telah dilakukan di PT. Lembah karet Cabang padang Sehingga dari pengolahan data

tersebut penulis biasa mengetahui nilai dari masing-masing kuesioner yang akan di

analisa.

4.2.1 Uji Validitas

Setelah melakukan pengolahan data dengan menggunakan sistem SPSS versi

23.0, maka dapat diperoleh hasil uji validitas sebagai berikut :

4.2.1 Uji Validitas Variabel pengetahuan K3 (X1)

Hasil dari pengolahan data pada variable Pengetahuan K3 (X1), dapat

diperoleh hasil uji validitas yang terlihat pada tabel 4.2 berikut ini :

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan K3 (X1)

Variabel No. Butir

Status

N = 52 Korelasi

Pengetahuan K3

(X1)

1 0,578 0,3000 Valid

2 0,520 0,3000 Valid

3 0,443 0,3000 Valid

4 0,415 0,3000 Valid

5 0,586 0,3000 Valid

6 0,563 0,3000 Valid

7 0,478 0,3000 Valid

Page 61: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

8 0,433 0,3000 Valid

9 0,291 0,3000 Valid

10 0,392 0,3000 Valid

11 0,473 0,3000 Valid

12 0,312 0,3000 Valid

13 0,608 0,3000 Valid

Sumber : SPSS 23.0 dan data primer diolah

Berdasarkan tabel 4.2 tersebut dapat dilihat setiap butir dari setiap variabel

secara keseluruhan menunjukkan nilai rhitung lebih besar dari nilai ,03, pada taraf

signifikan 5% (0,05) dan df = 52. Dan anga validitas lebih besar dari 03 yang berarti

semua data telah valid pada Pengetahuan K3

4.2.2 Uji Validitas Variabel Sikap (X2)

Hasil dari pengolahan data pada variable Sikap (X2), dapat diperoleh hasil uji

validitas yang terlihat pada tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3

Hasil Uji Validitas Variabel Sikap (X2)

Variabel No. Butir

Status

N = 52 Korelasi

Sikap (X2)

1 0,778 0,3000 Valid

2 0,740 0,3000 Valid

3 0,627 0,3000 Valid

4 0,720 0,3000 Valid

5 0,661 0,3000 Valid

Sumber : SPSS 23.0 dan data primer diolah

Page 62: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

Berdasarkan tabel 4.3 tersebut dapat dilihat setiap butir dari setiap variabel

secara keseluruhan menunjukkan nilai rhitung lebih besar dari nilai ,03, pada taraf

signifikan 5% (0,05) dan df = 52. Dan anga validitas lebih besar dari 0,3 yang berarti

semua data telah valid pada Sikap

4.2.3 Uji Validitas Variabel Perilaku (X3)

Hasil dari pengolahan data pada variable Perilaku (X3), dapat diperoleh hasil

uji validitas yang terlihat pada tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas Variabel Perilaku (X3)

Variabel No. Butir

Status

N = 52 Korelasi

Perilaku

(X3)

1 0,634 0,3000 Valid

2 0,643 0,3000 Valid

3 0,638 0,3000 Valid

4 0,433 0,3000 Valid

5 0,554 0,3000 Valid

6 0,716 0,3000 Valid

7 0,587 0,3000 Valid

8 0,470 0,3000 Valid

9 0,660 0,3000 Valid

10 0,497 0,3000 Valid

11 0,657 0,3000 Valid

12 0,550 0,3000 Valid

Page 63: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

13 0,570 0,3000 Valid

Sumber : SPSS 23.0 dan data primer diolah

Berdasarkan tabel 4.4 tersebut dapat dilihat setiap butir dari setiap variabel

secara keseluruhan menunjukkan nilai rhitung lebih besar dari nilai ,03, pada taraf

signifikan 5% (0,05) dan df = 52. Dan angka validitas lebih besar dari 0,3 yang

berarti semua data telah valid pada Pengetahuan K3

4.2.4 Uji Validitas Variabel Pengawasan (X4)

Hasil dari pengolahan data pada variable Pengawasan (X4), dapat diperoleh

hasil uji validitas yang terlihat pada tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Variabel Pengawasan (X4)

Variabel No. Butir

Status

N = 52 Korelasi

Pengawasan

(X4)

1 0,697 0,3000 Valid

2 0,691 0,3000 Valid

3 0,644 0,3000 Valid

4 0,545 0,3000 Valid

5 0,561 0,3000 Valid

6 0,700 0,3000 Valid

7 0,676 0,3000 Valid

8 0,534 0,3000 Valid

Sumber : SPSS 23.0 dan data primer diolah

Berdasarkan tabel 4.5 tersebut dapat dilihat setiap butir dari setiap variabel

secara keseluruhan menunjukkan nilai rhitung lebih besar dari nilai ,03, pada taraf

Page 64: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

signifikan 5% (0,05) dan df = 52. Dan anga validitas lebih besar dari 0,3 yang berarti

semua data telah valid pada Pengawasan 4.2.5 Uji Validitas Variabel Dampak (X5)

Hasil dari pengolahan data pada variable Dampak (X5), dapat diperoleh hasil

uji validitas yang terlihat pada tabel 4.6 berikut ini :

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas Variabel Dampak (X5)

Variabel No. Butir

Status

N = 52 Korelasi

Pengawasan

(X4)

1 0,626 0,3000 Valid

2 0,483 0,3000 Valid

3 0,627 0,3000 Valid

4 0,423 0,3000 Valid

5 0,594 0,3000 Valid

6 0,770 0,3000 Valid

7 0,655 0,3000 Valid

8 0,652 0,3000 Valid

Sumber : SPSS 23.0 dan data primer diolah

Berdasarkan tabel 4.6 tersebut dapat dilihat setiap butir dari setiap variabel

secara keseluruhan menunjukkan nilai rhitung lebih besar dari nilai ,03, pada taraf

signifikan 5% (0,05) dan df = 52. Dan anga validitas lebih besar dari 0,3 yang berarti

semua data telah valid pada Dampak

4.3 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah tingkat kehandalan kuesioner. Setelah instrumen-

instrumen dinyatakan valid, maka selanjutnya dilakukan uji reliabilitas (kehandalan)

Page 65: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

pada masing-masing variabel. Dari pengujian reliabiltas variabel-variabel tersebut,

diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut ini :

Tabel 4.7

Uji Reliabilitas

Variabel N=62 Rule of

Thumb

Keputusan

Jumlah

Item

Pertanyaan

Cronbach’

s Alpha

Pengetahuan K3 13 0,707 0,6 Reliabel

Sikap 5 0,745 0,6 Reliabel

Perilaku 13 0,843 0,6 Reliabel

Pengawasan 8 0,799 0,6 Reliabel

Dampak 8 0,756 0,6 Reliabel

Sumber :SPSS 23.0 dan data primer diolah

Berdasarkan tabel 4.7 tersebut dapat dilihat bahwa seluruh instrument

berdasarkan analisis reliabilitas atas variable penelitian menunjukkan bahwa nilai

Cronbach’s alpha untuk semua variable adalah di atas 0,6, untuk itu seluruh variabel

bisa dikatakan realibel (handal).

4.4 Uji Normalitas

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah melihat histogram

yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati

distribusi normal. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data dalam

penelitian ini mempunyai distribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini

dengan melihat Histogram, Normal P-P Plot dan Kolmogorov-Smirnov .

Page 66: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

Uji normalitas juga didukung dengan uji Kolmogorov Smirnov. Residual

berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Hasil uji One Sample

Kolmogorov Sminorv dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut :

Tabel 4.8

Hasil Pengujian Normalitas Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 52

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.66368391

Most Extreme Differences Absolute .063

Positive .063

Negative .046

Kolmogorov-Smirnov Z .452

Asymp. Sig. (2-tailed) .987

a. Test distribution is Normal.

Sumber : SPSS versi 23.0 dan data primer diolah

Pada hasil pengujian Kolmogorov Smirnov terlihat pada tabel 4.8 bahwa nilai

signifikansi lebih dari 0,05 (0,987 > 0,05) maka nilai residual tersebut telah normal.

Page 67: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

4.5 Analisis Regresi Berganda

Analisa ini digunakan untuk mengetahui Pengaruh faktor pengetahuan k3,

sikap, perilaku, pengawasan, dampak dan penggunaan APD pada PT. Lembah Karet

Padang. Hasil pengolahan data dengan metode analisa Regresi Berganda variabel

penelitian disajikan pada tabel 4.9 sebagai berikut :

Tabel 4.9

Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

S

i

g

. B Std. Error Beta

1 (Constant) -

.

6

6

2

2.986

-

.

2

2

2

.

8

2

6

PENGETAHUAN

_K3 .

2

0

9

.100 .274

2

.

0

9

0

.

0

4

2

SIKAP .

5

9

8

.144 .526

4

.

1

5

4

.

0

0

0

Page 68: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

PERILAKU -

.

1

5

9

.091 -.288

-

1

.

7

4

1

.

0

8

8

PENGAWASAN -

.

1

6

5

.101 -.200

-

1

.

6

4

2

.

1

0

7

DAMPAK .

4

7

6

.155 .554

3

.

0

6

9

.

0

0

4

a. Dependent Variable: APD

Sumber :SPSS 23.0 dan data primer diolah

Berdasarkan tabel 4.9 diatas maka dapat dilihat persamaan regresinya sebagai

berikut :

Y = a + bX1 + bX2 + bX3 + bX4 + bX5 + e

Y = -0,662 + 0.209 X1 + 0.598 X2 - 0,159 X3 – 0,165 X4 + 0,476 X5 +e

Interprestasi berdasarkan persamaan tersebut dapat diartikan sebagai berikut :

1. Konstanta sebesar -0.662 artinya apabila Pengetahuan K3, Sikap,

Perilaku, Pengawasan dan Dampak tidak ada maka penggunaan APD

sebesar konstanta -94.943

Page 69: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

2. Koefisien regresi positif (searah) sebesar 0.229 artinya apabila

Pengetahuan K3 ditingkatkan sebesar satu satuan, dengan asumsi Sikap,

Perilaku, Pengawasan dan Dampak diabaikan, maka akan mengakibatkan

kenaikan sebesar 0,229.

3. Koefisien regresi positif (searah) sebesar 0.598 artinya apabila Sikap

ditingkatkan sebesar satu satuan, dengan asumsi Pengetahuan K3,

Perilaku, Pengawasan dan Dampak diabaikan, maka akan mengakibatkan

kenaikan sebesar 0,598.

4. Koefisien regresi Negatif (searah) sebesar -0.159 artinya apabila Perilaku

ditingkatkan sebesar satu satuan, dengan asumsi Pengetahuan K3, sikap,

Pengawasan dan Dampak diabaikan, maka akan mengakibatkan

epnurunan sebesar 0,159.

5. Koefisien regresi negatif (searah) sebesar -0.165 artinya apabila

Pengawasan ditingkatkan sebesar satu satuan, dengan asumsi

pengetahuan k3, Sikap, Perilaku dan Dampak diabaikan, maka akan

mengakibatkan Penurunan sebesar 0,165.

6. Koefisien regresi positif (searah) sebesar 0.476 artinya apabila Dampak

ditingkatkan sebesar satu satuan, dengan asumsi pengetahuan k3, Sikap,

Perilaku dan Pengawasan diabaikan, maka akan mengakibatkan kenaikan

sebesar 0,476.

Page 70: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

4.6 Uji Pengaruh

Uji Pengaruh dimaksud untuk menguji signifikan pengaruh variabel bebas dan

variabel terikat secara parsial. Berdasarkan hasil pengujian ini bila probabilitas

signifikan lebih kecil dari pada alpha 0,05 maka diperoleh Ho ditolak dan Ha diterima

berarti ada hubungan dan bila probabilitas signifikan lebih besar dari pada alpha 0,05

Ho diterima dan Ha ditolak berarti tidak ada hubungan. Dari hasil olah data dapat

disajikan pada tabel 4.10 yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.10

Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B

S

t

d

.

E

r

r

o

r Beta

1 (Constant) -

.

6

6

2

2

.

9

8

6

-

.

2

2

2

.826

Page 71: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

PENGETAHUA

N_K3 .

2

0

9

.

1

0

0

.274

2

.

0

9

0

.042

SIKAP .

5

9

8

.

1

4

4

.526

4

.

1

5

4

.000

PERILAKU -

.

1

5

9

.

0

9

1

-.288

-

1

.

7

4

1

.088

PENGAWASAN -

.

1

6

5

.

1

0

1

-.200

-

1

.

6

4

2

.107

DAMPAK .

4

7

6

.

1

5

5

.554

3

.

0

6

9

.004

a. Dependent Variable: APD

Sumber :SPSS 23.0 dan data primer diolah

Page 72: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

Berdasarkan tabel 4.10 diatas, dapat di interprestasikan sebagai berikut:

1. Pengaruh Pengetahuan K3 terhadap penggunaan APD

Berdasarkan tabel 4.10, menunjukan bahwa variable Pengetahuan K3

dengan nilai signifikan 0,042 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan Ha diterima, berarti Pengetahuan K3 secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan APD.

2. Pengaruh Sikap terhadap penggunaan APD

Berdasarkan tabel 4.10, menunjukan bahwa variable Sikap dengan nilai

signifikan 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan

Ha diterima, berarti Sikap secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap penggunaan APD.

3. Pengaruh Perilaku terhadap penggunaan APD

Berdasarkan tabel 4.10, menunjukan bahwa variable Perilaku dengan nilai

signifikan 0,088 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan

H0 diterima, berarti Perilaku secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap pengunaan APD.

4. Pengaruh Pengawasan terhadap penggunaan APD

Berdasarkan tabel 4.10, menunjukan bahwa variable Pengawasan dengan

nilai signifikan 0,107 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak

dan H0 diterima, berarti Pengawasan secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap penggunaan APD.

Page 73: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

5. Pengaruh Dampak terhadap penggunaan APD

Berdasarkan tabel 4.10, menunjukan bahwa variable Dampak dengan

nilai signifikan 0,004 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak

dan Ha diterima, berarti Dampak secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap penggunaan APD.

4.7 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Analisa koefisien determinasi dalam regresi linear berganda digunakan

untukmengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen yang

digambarkan pada tabel 4.11 berikut ini :

Tabel 4.11

Hasil Pengujian Determinasi

M

o

d

e

l R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .

8

7

5a

766 .741 1.75177 2.420

a. Predictors: (Constant), PENGETAHUAN K3, SIKAP, PERILAKU,

PENGAWASAN, DAMPAK.

b. Dependent Variable: APD

Sumber : SPSS versi 23.0 dan data primer diolah

Page 74: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

Berdasarkan tabel 4.11 diperoleh angka R2

(R square) sebesar 0,741 atau

74,1%, hal ini menunjukkan bahwa persentase kontribusi dari Seluruh Variabel

sebesar 0,741 atau 74,1 %. Sedangkan sisanya sebesar 0,256 atau 25,6 % dipengaruhi

oleh variabel lain di luar variabel penelitian ini.

Page 75: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

BAB V

ANALISA PENGOLAHAN DATA

5.1 Analisa Hasil

Analisa hasil merupakan ringkasan dari hasil pengolahan data yang

merupakan tahap selanjutnya dari penelitian, berdasarkan hasil pengumpulan dan

pengolahan data dari penelitian yang telah dilakukan di PT. Lembah karet Cabang

padang .Sehingga dari pengolahan data tersebut penulis bias mengetahui nilai dari

masing-masing kuesioner yang akan di analisa.

5.1.1 Pengaruh Pengetahuan K3 Terhadap Pengunaan APD

Variable Pengetahuan K3 dengan nilai signifikan 0,042 < 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, berarti Pengetahuan K3 secara

parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan APD. K3 merupakan

suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik

jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya

terhadap hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur. K3 bertujuan

untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran

lingkungan dengan memelihara dan melindungi kesehatan, keamanan dan

keselamatan tenaga kerja sehingga dapat mencegah atau mengurangi terjadinya

kecelakaan dan penyakit akibat kerja, dan pada akhirnya dapat meningkatkan sistem

efisiensi dan produktivitas kerja. Menurut UU No. 1 Tahun 1970 Tentang

Keselamatan Kerja, tujuan dari K3 adalah mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit

Page 76: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

dikarenakan pekerjaan. Selain itu, K3 juga berfungsi untuk melindungi semua sumber

produksi agar dapat digunakan secara efektif. Pengetahuan K3 mempunyai pengaruh

terhadap penggunaan APD di PT. Lembah Karet Cabang Padang. Hal ini berarti

bahwa pengetahuan K3 yang lebih membuat keselamatan kerja menjadi terjamin. Itu

disebabkan karena pengetahuan K3 yang baik dapat membuat karyawan mampu

menjaga diri dengan APD yang telah digunakan.

5.1.2 Pengaruh Sikap Terhadap Penggunaan APD

Variable Sikap dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, berarti Sikap secara parsial berpengaruh positif

dan signifikan terhadap penggunaan APD. Faktor predisposisi yang mempengaruhi

penggunaan APD terdiri dari pengetahuan, sikap, pendidikan, umur, masa kerja.

Faktor pendukung adalah fasilitas, sarana, atau prasarana yang mendukung atau

memfasilitasi terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat. Faktor ini yang

mempengaruhi yaitu ketersediaan APD. Faktor penguat dapat berupa faktor sikap dan

perilaku dari keluarga, teman sebaya, tokoh masyarakat (toma), tokoh agama (toga),

serta sikap dan perilaku termasuk petugas kesehatan. Salah satu bagian penting yang

harus diperhatikan dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja yaitu Kecelakaan Akibat

Kerja (KAK). Dengan tahu dan paham apa itu Kecelakaan Akibat Kerja, para pekerja

dapat melakukan aktivitasnya dengan baik dan memperhatikan potensi bahaya yang

dapat terjadi. Sehingga para pekerja dapat mengantisipasi hal-hal tersebut sejak dini.

Pengetahuan K3 mempunyai pengaruh terhadap penggunaan APD di PT. Lembah

Karet Padang. Hal ini berarti bahwa Sikap yang lebih membuat keselamatan kerja

Page 77: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

menjadi terjamin. Itu disebabkan karena Sikap para pekerja yang baik dapat membuat

karyawan mampu menjaga diri dengan APD yang telah digunakan.

5.1.3 Pengaruh Perilaku Terhadap Penggunaan APD

Variable Perilaku dengan nilai signifikan 0,088 > 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima, berarti Perilaku secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap penggunaan APD. Perilaku juga sering diartikan

sebagai tindakan atau kegiatan yang ditampilkan seseorang dalam hubungannya

dengan orang lain dan lingkungan disekitarnya, atau bagaimana manusia beradaptasi

terhadap lingkungannya. Perilaku, pada hakekatnya adalah aktifitas atau kegiatan

nyata yang ditampikan seseorang yang dapat teramati secara langsung maupun tidak

langsung. Perilaku keselamatan adalah tindakan atau kegiatan yang berhubungan

dengan faktor-faktor keselamatan kerja. Empat faktor yang paling efektif untuk

meningkatkan perilaku keselamatan, yaitu: safety attitudes, employee’s involvement,

safety management systems and procedures, and safety knowledge. Faktor iklim

keselamatan lebih berpengaruh terhadap perilaku keselamatan jika dibandingkan

dengan pengalaman pekerja. Diperlukan strategi gabungan antara iklim keselamatan

dan pengalaman kerja untuk meningkatkan perilaku keselamatan secara maksimal

guna mencapai total budaya keselamatan. Perilaku tidak mempunyai pengaruh

terhadap penggunaan APD di PT. Lembah Karet Padang. Hal ini berarti bahwa

perilaku tidak membuat keselamatan kerja menjadi terjamin. Itu disebabkan karena

Perilaku yang dilakuakn karyawan atau pekerja tidak memerlukan APD yang

berlebihan dalam bekerja.

Page 78: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

5.1.4 Pengaruh Pengawasan Terhadap APD

Variable Pengawasan dengan nilai signifikan 0,107 > 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima, berarti Pengawasan secara parsial

tidak berpengaruh signifikan terhadap penggunaan APD. Pengawasan Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (K3) untuk memastikan ditaatinya ketentuan K3, sehingga

kondisi dan perilaku tidak selamat dan tidak sehat dapat dideteksi sejak awal.

Pengawasan dan tanggung jawab yang didukung pihak manajemen akan berdampak

pada operasi jangka panjang, sehingga memberikan jaminan K3 bagi semua pekerja

APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila

usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik.

Namun pemakaian APD bukanlah pengganti dari usaha tersebut, tetapi sebagai usaha

akhir. Alat Pelindung Diri harus mampu melindungi pemakainya dari bahaya

kecelakaan yang mungkin ditimbulkan, oleh karena itu, APD dipilih secara hati-hati

agar dapat memenuhi beberapa ketentuan yang diperlukan. Banyak faktor yang

mempengaruhi pekerja untuk tidak menggunakan APD, yang mana hal tersebut

berhubungan dengan perilaku. Sebagai area proses produksi tentunya memiliki

potensi bahaya yang salah satunya merupakan bahaya kecelakaan yang dapat berasal

dari benda-benda yang berputar selama proses produksi dan dapat menyebabkan

tangan lecet atau terpotong. Pengawasan tidak mempunyai pengaruh terhadap APD

di PT. Lembah Karet Cabang Padang. Hal ini berarti bahwa pengawasan tidak

membuat keselamatan kerja menjadi terjamin. Itu disebabkan karena pengawasan

yang dilakuakn karyawan atau pekerja tidak memerlukan APD yang berlebihan

dalam bekerja.

Page 79: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

5.1.5 Pengaruh Dampak Terhadap Penggunaan APD

Variable Dampak dengan nilai signifikan 0,004 < 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, berarti Dampak secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penggunaan APD. Serendah apapun level

kecelakaan kerja yang terjadi, tentu hal semacam itu dapat mempengaruhi negatif

pada karyawan. Terlebih bila kecelakaan yang terjadi termasuk kelompok berat, maka

akan semakin kronis efeknya untuk karyawan. Perusahaan bertindak besar

menghindar terjadinya kecelakaan kerja itu melalui ketentuan, tata terbit dan standard

operational procedure yang dikeluarkannya. Pembuatan lingkungan kerja yang ideal

dapat juga menghindar terjadinya kecelakaan. Menyediakan APD bagi pekerja seperti

baju keselamatan, helm keselamatan, sepatu safety, kacamata safety dll. Dampak

memiliki mempunyai pengaruh terhadap penggunaan APD di PT. Lembah Karet

Cabang Padang. Hal ini berarti bahwa Dampak setiap karyawan yang bekerja

membuat keselamatan kerja menjadi terjamin. Dampak tersebut berarti bahwa setiap

karyawan atau pekerja telah mengetahui akibat yang akan terjadi dari APD yang tidak

digunakan atau diabaikan.

5.1.6 Berapa Besar Pengaruh K3, Sikap, Perilaku, Pengawasan dan Dampak

Terhadap Penggunaan APD

Pada t dilihat nilai signifikan sebesar 0,00 <0,05 yang artinnya pengolahan K3

(X1), sikap (X2), perilaku (X3), pengawasan (X4) dan dampak (X5) secara keseluruhan

berpengaruh terhadap APD (y). kelima variabel dependent tersebut memiliki

pengaruh sebesar 74,1%, sambungan kelima variabel tersebut sebesar 0,74% atau

Page 80: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

74,1%. Sedangkan sisanya sebesar 0,256 % atau 25,6% dipengaruhi oleh variabel lain

diluar variable penelitian ini.

Page 81: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan hasil analisis pengukuran SPSS pada Karyawan PT.

Lembah Karet Cabang Padang yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka

dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Yang berpengaruh langsung terhadap penggunaan APD adalah faktor

pengetahuan k3, sikap dan dampak sedangkan yang tidak berpengaruh yaitu

faktor perilaku dan pengawasan

2. Faktor pengetahuan K3, Sikap, Perilaku, Pengawasan dan Dampak sehinnga

berpengaruh terhadap penggunaan APD di PT. Lembah Karet cabang padang

sebesar 74,1 %. Sedangkan sisanya sebesar 25,6 % dipengaruhi oleh variabel

lain diluar variabel penelitian ini.

6.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat ditarik berdasarkan hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan evaluasi bagi pihak manajemen dan

produksi untuk menurunkan kecelakaan kerja.

2. Perusahaan agar lebih memperhatikan kondisi karyawan agar tidak terjadi

kecelakaan kerja yang bersifat fatal.

Page 82: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumbar Daya perusahaan, PT. Remaja

Rosdakarya, Bandung. 2001.

Argama, Rizky, Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai Komponen Jamsostek,

Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta. 2006

Bennet Silalahi. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Jakarta: Bina Rupa

Aksara. 1995.

Bogdan dan Taylor. 1975. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja

Karya

Darwis, Herman, 2009,” Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan”,

Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.13, No 13, Seprember 2009, Hal

418-430.

Dewi, Rijuna. Pengaruh Keselamatan dan Kesehahatan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan pada PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant. Skripsi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara. Medan. 2006.

Dessler, Gary. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1

(Edisi 10). Jakarta : PT Indeks. 2007

Dessler, Gary, Manajemen SDM, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta : Prenhallindo.

1992.

Ervil Riko Pemanfaatan Turbin Ventilator dan Sistem Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (Studi Kasus IKM Randang Kacang) Jurnal Sains dan Teknologi,

ISSN 1412-5455 16 (01), 88-91, 2016.

Ervil Riko Desain Visual Display Pada Ruang Proses Produksi (Studi Kasus

PT.XYZ) Seminar Nasional Pengembangan Pendidikan Tinggi, ISBN 978-

602-606 13-0-0,54,2016.

Ervil Riko Analisis Fungsi Manajemen Terhadap Kerja Karyawan Sains dan

Teknologi, ISSN 1412-5455 15 (02) 120-126,2015.

Ernawati. Suatu Kajian Mengenai Aspek Kehidupan Homeless di Jepang.2009

Page 83: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan. ”Manajemen Kesehatan Kerja di

Perusahaan”.2002.

Lalu Husni.penyelesaian perselisihan hubungan industrial melalui pengadilan dan

diluar pengadilan,Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2005.

Mathis, Jackson. Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat, Jakarta. 2002

Modjo, Robiana. Manfaat Penerapan Dan Program Keselamatan dan Kesehatan

Kerja, Jakarta : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2007.

Moleong, Lexy MA, 2005, ”Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi”,PT Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Muhammad Sabir. Modul Menerapkan Prosedur Kesehatan. 2009

Rika Ampuh Hadiguna. Manajemen Pabrik. Jakarta : Bumi Aksara. 2009.

Schuler, Randall S dan Susan E. Jackson. Manajemen Sumber Daya Manusia

Menghadapi Abad Ke-21, edisi ke-6, jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

1999.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survey. LP3ES.

Jakarta.

Sjafri Mangkuprawira & Aida Vitayala Hubei. Strategi Memperkecil Kecelakaan

Kerja, Ghalia Indonesia. Bogor 2007.

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung :

Alfabeta.

Suma'mur. Ergonomi Untuk Produktivitas Kerja. Jakarta: Yayasan Swabhawa Karya

Jakarta; 1989.

Page 84: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …
Page 85: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …
Page 86: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …
Page 87: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …
Page 88: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …
Page 89: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …
Page 90: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …
Page 91: TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN …

BIODATA WISUDAWAN/TI

No. Urut :

Nama : Renddy Jayusman Dachi

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat/Tgl Lahir : Hilisimaetano, 24 Desember 1989

Nomor Pokok

Mahasiswa

: 1210024425029

Program Studi : Teknik Industri

Tanggal Lulus : 17 Juli 2019

IPK : 3,07

Predikat Lulus : Sangat Memuaskan

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Faktor Pengetahuan K3,

Sikap, Perilaku, Pengawasan Dan Dampak

Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada

PT. Lembah Karet Jalan By Pass Km.22

Dosen Pembimbing : 1. Riko Ervil, MT

2. Tri Ernita, ST, MP

Asal SMA : SMAN 4 Teluk Dalam

Nama Orang Tua : 1. Sito’olo Dakhi

Alamat /Telp/Hp : Nias Selatan, Sumatra Utara

085364416692

Email : [email protected]