TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user...

129
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG DI KOTA KEDIRI (Studi Kasus : Kelurahan Pojok – Kecamatan Mojoroto – Kota Kediri) Oleh: CAHYA FURQON PRATAMA NIM. I 0608016 Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Jenjang Strata-1 Perencanaan Wilayah dan Kota PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Transcript of TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user...

Page 1: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

TUGAS AKHIR

ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA

PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG DI KOTA KEDIRI

(Studi Kasus : Kelurahan Pojok – Kecamatan Mojoroto – Kota Kediri)

Oleh:

CAHYA FURQON PRATAMA

NIM. I 0608016

Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai

Jenjang Strata-1 Perencanaan Wilayah dan Kota

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

PENGESAHAN

ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN

KOMUNITAS PEMULUNG DI KOTA KEDIRI

(Studi Kasus : Kelurahan Pojok – Kecamatan Mojoroto – Kota Kediri)

Oleh

CAHYA FURQON PRATAMA

NIM. I 0608016

Surakarta, Januari 2013

Menyetujui,

Pembimbing I

Istijabatul Aliyah ST, MT

NIP. 19690923 199702 2 001

Pembimbing II

Ir. Soedwiwahjono. MT

NIP. 19620306 199003 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Arsitektur

Dr. Ir. Mohamad Muqoffa, MT

NIP. 19620610 199103 1 001

Ketua Program Studi

Perencanaan Wilayah dan Kota

Ir. Galing Yudana, MT

NIP. 19620129 198703 1 002

Page 3: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

ABSTRAK

ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN

KOMUNITAS PEMULUNG DI KOTA KEDIRI

(Studi Kasus : Kelurahan Pojok – Kecamatan Mojoroto – Kota Kediri)

Sarana dan prasarana pada permukiman pemulung di Kelurahan Pojok, Mojoroto, Kediri

dianggap kurang layak. Peran pemerintah dalam pemenuhan sarana dan prasarana pun tidak

seperti yang diharapkan. Berdasarkan fenomena tersebut, maka “bagaimanakah pemenuhan

sarana dan prasarana pada permukiman pemulung di Kelurahan Pojok, Mojoroto, Kediri dalam

memenuhi kebutuhan pemulung?”. Sehingga dapat mengidentifikasi karakteristik komunitas dan

permukiman pemulung, upaya pemerintah kota dalam memenuhi kebutuhan sarana dan

prasarana komunitas pemulung, karakteristik kebutuhan pemulung terhadap pemenuhan sarana

dan prasarana serta menganalisis tingkat pemenuhan sarana dan prasarana permukiman melalui

analisis karakteristik permukiman pemulung dan analisis tingkat pemenuhan sarana dan

prasarana komunitas pemulung. Hasilnya diketahui karakteristik permukiman pemulung berupa

pola permukiman memusat dengan kondisi fisik bangunan non-permanen sedangkan pola

permukiman menyebar sebagian besar kondisi fisik bangunanya permanen meskipun beberapa

semi permanen. Pemerintah pun belum optimal menyediakan sarana dan prasarana namun

mencoba memenuhi kebutuhan aktivitas bermukim dan aktivitas bekerja berupa sarana dan

prasarana.

Page 4: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

ABSTRACT

ANALYSYS FACILITIES AND INFRASTRUCTURE IN THE SCAVENGERS

SETTLEMENTS AT KEDIRI

( Study Case : Pojok Village, Mojoroto Distric, Kediri City )

Facilities and infrastructure in the scavengers settlements in the Pojok Village, Mojoroto, Kediri

deemed less worthy. The role of government in fulfilling the infrastructure was not as expected.

Based on this phenomenon, the "how fulfillment facilities and infrastructure in scavengers

settlements in the Pojok Village, Mojoroto, Kediri in case to fulfill the needs of the scavengers?".

So as to identify the characteristics of the communities and settlements of the scavenger, the city

government's efforts fulfill the needs of scavenger`s community facilities and infrastructure,

scavenger characteristics needs the fulfillment infrastructure and analyze the degree of

fulfillment of the settlement infrastructure through the analysis of settlement characteristics and

analysis of the level of compliance scavengers infrastructure scavenger community. The result is

known to be a scavenger settlements characteristic form as settlement patterns converge with the

physical condition of a non-permanent settlement pattern spread while most permanent physical

condition settlement although some remain semi-permanent. The government has not optimal

supplying the infrastructure, however they still trying to fulfill it in form as activity and work

needs.

Page 5: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrobilalamin puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa penulis

panjatkan atas perkenan-Nya jualah tugas akhir ini dapat diselesaikan. Tugas akhir dengan judul

“ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARA PADA PERMUKIMAN

KOMUNITAS PEMULUNG DI KOTA KEDIRI (Studi Kasus : Kelurahan Pojok –

Kecamatan Mojoroto – Kota Kediri)” merupakah sebuah penelitian untuk mengetahui analisis

pemenuhan sarana dan prasarana permukiman pada komunitas pemulung. Dimana komunitas

pemulung memiliki ke khasan dalam memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana yang dibuthkan

pada saat melakukan aktivitas bermukim maupun bekerja. Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui apakah sarana dan prasarana eksisting sekarang sudah mampu memenuhi kebutuhan

komunitas pemulung, jika belum mengapa hal itu bisa terjadi serta bagaimana ukuran yang pas

bagi komunitas pemulung untuk memenuhi ketersediaan sarana dan prasarana pada

permukimanya mengingat adanya keterbatasan lahan pada kawasan permukiman komunitas

pemulung.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada berbagai pihak yang

telah membantu dan memperlancar dalam memberi arahan, dorongan, bantuan teknis, dan

motivasi yang sangat berarti bagi penulis sehingga peneliti mampu menyelesaikan tugas akhir

ini. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Mohamad Muqoffa, MT selaku Ketua Jurusan Arsitektur yang telah menjadi

pendukung dalam setiap kompetisi yang diikuti penulis.

2. Bapak Ir. Galing Yudana, MT selaku Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

3. Ibu Istijabatul Aliyah, ST, MT selaku dosen pembimbing, yang telah memberi banyak

sekali memberikan bantuan, perhatian dan arahan sampai terselesaikannya tugas akhir ini.

4. Bapak Ir. Soedwiwahjono MT selaku dosen pembimbing, yang telah memberi banyak

sekali memberikan bantuan, perhatian dan arahan sampai terselesaikannya tugas akhir ini.

5. Ayah dan ibu yang telah memberikan dukungan kepada penulis dan selalu memanjatkan

doa – doanya ketika penulis sedang menghadapi kesulitan serta adik-adik penulis yang

selalu memberikan keceriaan dan semangat untuk selalu mengejar cita-cita. Bule, Om dan

Budhe n Pakde yang mengajarkan banyak ilmu hidup. Terimakasih telah menjadi bagian

terindah dalam hidup penulis. AKU SAYANG KALIAN.

Page 6: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

6. Ibu dan bapak dosen program studi Perencanaan Wilayah dan Kota dan jurusan Arsitektur

yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membagikan ilmunya kepada penulis.

7. Ibu Isti Andini ST, MT terimakasih telah banyak memberikan pengetahuan ketika penulis

sedang merasakan kebingungan pada saat mengerjakan tugas akhir.

8. Yusnita Aulia Nurani, ST. terimakasih banyak sudah menemani saya selama ini, mulai dari

pertama kali saya masuk kuliah sampai akhirnya SAYA LULUS. Terimakasih banyak atas

doa dan usahanya diwaktu sedih dan senang karena kamu selalu ada buat saya. Cukup saya

yang tau arti spesialnya kamu, aku sayang kamu beh.

9. Teman – Teman yang paling istimewa, My Best Friend Sulistyo Nugroho n Scholastica

Y.H yang selama ini saya anggap se-visi dalam hidup dan pemikiran, banyak pemikiran

brilian yang saya dapat dari kalian dan rahasia diantara kalian, ssstttt…cukup saya yang

tau. Begitu juga buat Pramudya, Ita, Muftia, Dhoni, Adri Agung, Eko Ardianto, Gian WC,

Dicky. Kalian semua sangat berharga buat saya dan ga akan pernah saya lupain kebaikan

kalian yang selalu ada disaat saya butuh, Best Friend Always.

10. My Gank Dewa-Dewi : Annas, Agastya, Galih, Ahmam, Apep, Aya, Era, Prima, Bu’e,

TM, Ida, Toni, Ibnu, Andon, Teo dan Rosalia. Makasih banyak sudah menjadi keluarga

baru saya selama saya merantau, beruntung bisa kenal kalian semua.

11. Teman – teman PWK 2008 Universitas Sebelas Maret.

Dalam penelitian ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dikarenakan

keterbatasan ilmu dan waktu yang dimiliki penulis. Akhir kata, penulis berharap, penelitian ini

dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan wilayah dan dapat menjadi referensi bagi

penelitian berikutnya yang lebih mendalam mengenai kesesuaian aglomerasi perkotaan Surakarta

sebagai metropolitan yang berkelanjutan. Tidak lupa, penulis mengharapkan saran yang

membangun demi perbaikan penulis.

Surakarta, Januari 2013

Peneliti

Page 7: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................................ii

ABSTRAKSI..............................................................................................................................iii

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................v

DAFTAR ISI ..............................................................................................................................vii

DAFTAR TABEL .....................................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................xi

DAFTAR PETA ........................................................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................xiii

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................xiv

Bab 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang ........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah Penelitian.................................................................................4

C. Tujuan dan Sasaran Penelitian ...............................................................................4

1. Tujuan .................................................................................................................4

2. Sasaran................................................................................................................5

D. Batasan Penelitian ....................................................................................................5

1. Batasan Substansial ...........................................................................................5

2. Batasan WIlayah ................................................................................................5

E. Manfaat Penelitian..................................................................................................6

1. Bagi Akademisi..................................................................................................6

2. Bagi Praktisi .......................................................................................................6

F. Sistematika Penulisan.............................................................................................6

Bab 2 TINJAUAN TEORI .......................................................................................................8

A. Gambaran Umum Pemulung .................................................................................8

1. Pemulung Merupakan Sektor Informal ............................................................9

2. Karakteristik Pemulung .....................................................................................11

3. Aktivitas Pemulung ...........................................................................................14

Page 8: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

B. Pengertian Permukiman .........................................................................................16

1. Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman..................................18

2. Kebutuhan dasar minimal suatu rumah ............................................................19

3. Karakteristik Permukiman Informal .................................................................20

4. Review Pola Permukiman .................................................................................25

C. Pengertian Sarana dan Prasarana ...........................................................................28

1. Penyediaan Sarana dan Prasarana .....................................................................29

2. Akses Pemulung Terhadan Sarana dan Prasarana ...........................................31

3. Review Kebutuhan Sarana dan Prasarana ........................................................32

Bab 3 METODE PENELITIAN ..............................................................................................38

A. Pendekatan Penelitian ............................................................................................38

B. Jenis Penelitian .......................................................................................................38

C. Teknik Pengumpulan Data.....................................................................................39

D. Konsep Penelitian ...................................................................................................44

E. Teknik Analisis .......................................................................................................48

Bab 4 KAJIAN WILAYAH STUDI ........................................................................................53

A. Lokasi dan Kawasan Studi .....................................................................................53

B. Sebaran dan Jangkauan Sarana Eksisting .............................................................54

C. Prasarana dan Utilitas Eksisting ............................................................................61

D. Karakteristik Pemulung..........................................................................................64

1. Klasifikasi Pemulung.........................................................................................64

2. Akivitas Pemulung.............................................................................................72

3. Karakteristik Hunian Pemulung........................................................................80

E. Upaya Pemerintah Kota dalam Pemenuhan Sarana dan Prasarana .....................85

1. Sikap Pemerintah ...............................................................................................85

2. Program Pemerintah ..........................................................................................87

F. Karakteristik Kebutuhan Sarana dan Prasarana Permukiman Pemulung ...........89

1. Karakteristik Kebutuhan minimum sarana dan prasarana bermukim

komunitas pemulung ........................................................................................89

2. Karakteristik kebutuhan minimum sarana dan prasarana bekerja

komunitas pemulung ........................................................................................91

Page 9: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

Bab 5 ANALISIS TINGKAT PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA

KOMUNITAS PEMULUN ...........................................................................................93

Bab 6 PENUTUP ......................................................................................................................114

A. Kesimpulan ........................................................................................................114

B. Saran ...................................................................................................................115

Page 10: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Perbedaan Sektor Informal dan Sektor Formal ........................................11

Tabel 2.2 Tabel Kebutuhan Sarana dan Prasarana Permukiman ........................................35

Tabel 2.3 Penyediaan Prasarana Permukiman .....................................................................37

Tabel 3.1 Tabel Kebutuhan Data ..........................................................................................42

Tabel 3.2 Tabel Variabel Penelitian .....................................................................................45

Tabel 3.3 Analisis Penelitian ................................................................................................51

Tabel 4.1 Luas tanah Menurut Penggunaanya .....................................................................54

Tabel 4.2 Jumlah Rumah di Kelurahan Pojok .....................................................................55

Tabel 4.3 Sarana Pendidikan di Kelurahan Pojok ...............................................................55

Tabel 4.4 Sebaran Sarana Peribadatan di Kelurahan Pojok ................................................58

Tabel 4.5 Data Jalan di Kelurahan Pojok Kota Kediri ........................................................62

Tabel 4.6 Sebaran Sumber air bersih di Kelurahan Pojok ..................................................63

Tabel 4.7 Pola keuangan komunitas pemulung di Kelurahan Pojok ..................................67

Tabel 4.8 Pendidikan komunitas pemulung di Kelurahan Pojok .......................................68

Tabel 4.9 Tingkat Pendidikan Anak – Anak Komunitas Pemulung ..................................68

Tabel 4.10 Klasifikasi Komunitas Pemulung di Kelurahan Pojok .......................................69

Tabel 4.11 Keluhan kesehatan komunitas pemulung di Kelurahan Pojok...........................72

Tabel 4.12 Jumlah Pemulung Menurut Daerah Asal di Kelurahan Pojok ...........................73

Tabel 4.13 Penggunaan Sarana transportasi penunjang menurut klasifikasi

pekerjaan................................................................................................................78

Tabel 4.14 Rencana Program Pemerintah Kota Kediri .........................................................88

Tabel 4.15 Kebutuhan minimum sarana dan prasarana bermukim ......................................89

Tabel 4.16 Kebutuhan minimum sarana dan prasarana bekerja ...........................................91

Tabel 5.1 Analisis Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Komunitas

Pemulung ...............................................................................................................94

Page 11: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tipe- tipe pola permukiman menurut Wiraatmaja .........................................26

Gambar 2.2 Tipe pola permukiman menurut Sri Narni ......................................................27

Gambar 2.3 Bentuk pola permukiman memusat.................................................................28

Gambar 3.1 Kerangka analisis .............................................................................................50

Gambar 4.1 Sebaran dan jangkauan pelayanan sarana pendidikan di Kelurahan

Pojok .................................................................................................................56

Gambar 4.2 Sebaran dan jangkauan pelayanan sarana kesehatan di Kelurahan

Pojok .................................................................................................................58

Gambar 4.3 Sebaran dan jangkauan pelayanan sarana peribadatan di Kelurahan Pojok .................................................................................................................59

Gambar 4.4 Sebaran dan gambaran sarana pariwisata, sarana pertahanan dan

kantor Kelurahan Pojok ...................................................................................60

Gambar 4.5 Sebaran dan gambaran sarana kebersihan dan sarana perdagangan dan jasa di Kelurahan Pojok ............................................................................61

Gambar 4.6 Gambaran Prasarana Jalan di Kelurahan Pojok .............................................62

Gambar 4.7 Gambaran Jaringan Listrik dan Telepon di Kelurahan Pojok .......................64

Gambar 4.8 Siklus pola pekerjaan pertama di kawasan penelitian....................................65

Gambar 4.9 Siklus pola pekerjaan kedua di kawasan penelitian .......................................65

Gambar 4.10 Siklus pola pekerjaan ketiga di kawasan penelitian .......................................66

Gambar 4.11 Diagram tingkat pendapatan menurut klasifikasi pekerjaan..........................69

Gambar 4.12 Diagram tingkat pengeluaran uang menurut klasifikasi pekerjaan ...............70

Gambar 4.13 Aktivitas sosial komunitas pemulung di Kelurahan Pojok ............................74

Gambar 4.14 Morfologi pola bermukim komunitas pemulung di Kelurahan Pojok ..........75

Gambar 4.15 Sarana transportasi pendukung komunitas pemulung di Kelurahan

Pojok .................................................................................................................95

Gambar 4.16 Interaksi Sosial Komunitas Pemulung ............................................................96

Gambar 4.17 Kondisi dan jenis bangunan di Permukiman Pemulung Kelurahan

Pojok .................................................................................................................97 Gambar 4.18 Peruntukan Hunian Pemulung di Kelurahan Pojok .......................................81

Gambar 4.19 Kebutuhan Sarana dan Prasarana Bekerja Komunitas Pemulung .................93

Page 12: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

DAFTAR PETA

Peta 01 Peta Sebaran Permukiman Pemulung di Kelurahan Pojok ................................76

Page 13: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan kota–kota di Indonesia pada umumnya senantiasa menuai kompleksitas

permasalahan ketika dihadapkan pada proses penyusunan rencana tata ruang wilayah

(RTRW). Salah satu permasalahan yang mengemuka dalam beberapa dasawarsa terakhir

adalah kemunculan sektor informal yang sangat rumit pengendaliannya. Hal ini disebabkan

arus urbanisasi penduduk dari desa ke kota tidak terkendali sehingga mengakibatkan

peningkatan jumlah penduduk di suatu kota. Di Indonesia urbanisasi sering diidentikan

dengan migrasi ke kota karena realitanya memang hanya berupa perpindahan penduduk dari

desa ke kota tanpa disertai dengan perubahan sosial budaya maupun aktivitas ekonominya.

Migrasi yang demikian itu terjadi bukan karena terbukanya lapangan kerja oleh

perkembangan industri atau jasa melainkan karena ajakan kerabat atau menaruh harapan

bahwa kota akan memberikan sumber penghidupan yang lebih baik. Banyak diantara mereka

yang tidak mampu mencapai hal tersebut sehingga menciptakan lapangan kerjanya sendiri

yang kita sebut sektor informal (Kuswartojo, 2005).

Kebijakan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan ekonomi yang lebih

cenderung menyandarkan pada strategi pertumbuhan telah memberikan kesempatan yang

lebih besar pada kegiatan-kegiatan sektor ekonomi formal atau modern untuk berkembang

dan memberikan kontribusi yang terus meningkat pada Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB). Namun langkah dan strategi ini telah menimbulkan berbagai implikasi, salah

satunya adalah masalah kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah penduduk yang menggeluti

sektor ekonomi formal baru terasa pasca terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1998 lalu,

banyak sekali pekerja formal yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) sehingga

jumlah pengangguran meningkat. Hal ini mengakibatkan, masyarakat yang sebelumnya

bekerja di sektor formal banyak yang pindah ke sektor informal demi mempertahankan

hidupnya (Wirakartakusumah, 1998).

Bagi para pekerja informal, keberadaan ruang–ruang terbuka hijau di tengah kota yang

sebelumnya berfungsi sebagai daerah tangkapan hujan dan taman bermain bagi anak – anak

merupakan alternatif bagi mereka untuk dijadikan sebagai tempat tinggal dan sarana untuk

Page 14: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 2

menjajakan barang daganganya. Hal ini juga terjadi pada kawasan pinggiran kota, misalnya

seperti di tempat – tempat pembuangan sampah, banyak diantara para pekerja informal yang

membangun rumah untuk bermukim sekaligus bekerja dengan cara mengambil sampah –

sampah yang sekiranya mampu dimanfaatkan kembali (Wirakartakusumah, 1998).

Pemulung merupakan salah satu contoh kegiatan sektor informal. Para pemulung

melakukan pengumpulan barang - barang bekas karena adanya permintaan dari para industri -

industri pendaur ulang bahan bekas. Adapun bahan-bahan bekas yang sering diminta biasanya

berupa plastik, kertas bekas, bahan bekas dari kaca, besi tua dan sebagainya. Dalam realitas di

masyarakat, keberadaan pemulung dapat dilihat dari dua sisi yang berbeda. Disatu sisi,

profesi pemulung ini mampu memberikan peluang kerja kepada pemulung itu sendiri ketika

pemerintah tidak mampu menciptakan lapangan pekerjaan untuk mereka yang sangat

membutuhkan pekerjaan. Keterbatasan akan pendidikan dan keterampilan, bukan menjadi

hambatan bagi para pemulung untuk berusaha. Namun di sisi lain, keberadaan pemulung

dianggap mengganggu kebersihan, keindahan, ketertiban, kenyamanan, dan keamanan

masyarakat. Seringkali mereka dipukuli atau diusir dari tempat mereka mencari nafkah, tanpa

memberikan solusi yang terbaik bagi mereka (Chandrakirana & Sadoko 1994).

Keberadaan pemulung biasanya membentuk suatu komunitas pada suatu kawasan yang

berada didalam suatu kota, walaupun keberadaanya kurang diperhitungkan akan tetapi

eksistensinya tetap ada di setiap kota meskipun secara spasial komunitas ini hanya mendapat

tempat di pinggiran kota karena keberadaanya memang sangat berbanding lurus dengan

keberadaan tempat pembuangan akhir sampah. Selain itu komunitas mereka juga dianggap

sebagai kaum marginal yang eksistensinya kurang diharapkan bagi beberapa komunitas

masyarakat kota karena sebagian masyarakat umum beranggapan bahwa perilaku mereka

yang terkadang mencerminkan perilaku kriminalitas seperti mencuri barang – barang bekas /

besi tua yang sudah usang. Namun ada juga sebagian masyarakat yang mengakui pentingnya

keberadaan pemulung, misalnya dengan mengelompokan barang – barang yang sekiranya

tidak dapat mereka gunakan lagi untuk diberikan kepada pemulung, selain itu karena tidak

semua kawasan permukiman memiliki petugas sampah yang mau mengambil sampah setiap

paginya sehingga bisa dengan cara membayar pemulung untuk mengangkut sampahnya.

Komunitas pemulung juga merupakan bagian dari komunitas yang berada didalam suatu

kota yang kebutuhan akan sarana permukiman juga harus terpenuhi, terutama bagi para

Page 15: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 3

pemulung yang secara administrasi dikatakan sah sebagai penduduk asli kota / atau kabupaten

tersebut, sehingga dari sisi perencanaan kota keberadaanya harus tetap diperhitungkan. Tri

Rismaharini / Walikota Surabaya menjelaskan pada dasarnya komunitas pemulung sama

halnya dengan masyarakat informal lainnya, mereka membentuk komunitas untuk tinggal di

suatu kawasan tertentu karena perbedaan persepsi antar sesama masyarakat menganggap

bahwa mata pencarian mereka tidak lazim (Republika, 16 september 2011). Aksesibilitas

mereka untuk mencapai sarana dan prasarana yang disediakan pemerintahpun terkesan

kurang memihak, sarana prasarana yang ada pada kawasan permukiman pemulung juga tidak

seperti kawasan permukiman formal yang akses terhadap sarana dan prasarana dapat

terpenuhi dengan mudah karena pemerintah mendukung kawasan permukiman formal hal ini

dibuktikan dengan adanya peraturan yang mengatur tentang ketersediaan sarana dan

prasarana di dalam permukiman formal didalam SNI.

Permukiman informal merupakan kumpulan perumahan yang dibangun dengan cara

perorangan dengan sistem kerja sederhana tanpa perorganisasian yang resmi dalam

penyediaan fasilitas lingkungan dan permukimannya. Lahan permukiman biasanya berupa

lahan kosong yang status kepemilikanya tidak jelas atau milik negara dengan fasilitas

lingkungan yang seadanya atau sudah diolah secara sederhana (Johan Silas, 1993).

Permukiman informal muncul karena aktivitas yang dilakukan oleh komunitas didalamnya

tidak bisa membuat para penghuninya berada di permukiman formal. Kondisi seperti ini dapat

dijumpai di permukiman pemulung, dimana para penghuninya melakukan aktivitas yang

jarang dijumpai di permukiman formal. Dari beberapa preseden yang ada komunitas

pemulung biasanya melakukan kegiatan pemilahan sampah disekitar rumahnya.

Penanganan penyediaan sarana dan prasarana perumahan yang dilakukan oleh

pemerintah maupun swasta sepertinya belum mampu menyentuh sebagian besar masyarakat

kota yang tinggal di suatu kawasan, khusunya permukiman informal seperti permukiman

pemulung, karena banyak pihak yang beranggapan bahwa pemenuhan sarana dan prasarana

pada kawasan tersebut sangat rentan sekali akan terjadinya konflik sosial. Secara tidak

langsung penanganan sarana dan prasarana lebih mengkomersialkan perumahan sebagai

komoditi dagang sehingga harga rumah semakin tinggi dan semakin tidak terjangkau oleh

masyarakat yang bekerja di bidang ekonomi informal.

Page 16: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 4

Pada permukiman pemulung khususnya di Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota

Kediri yang memang jaraknya tidak jauh dari eksisting TPA Pojok, merupakan kawasan

permukiman pemulung dimana kurang terdapat sarana dan prasarana permukiman yang layak

seperti kondisi jalan yang rusak, belum adanya tempat penampungan barang bekas dan

pemilahan barang yang layak serta tidak tersedianya MCK umum. Harusnya hal – hal

semacam itu mampu disediakan oleh para stakeholder yang bertanggung jawab dalam

memenuhi kebutuhan komunitas pemulung terhadap sarana dan prasarana. Kurangnya sarana

dan prasana pendukung yang ada membuat komunitas ini menimbun barang barang yang

dihasilkan di teras depan rumahnya masing - masing. Peran pemerintah dalam memberikan

bantuan terutama dalam pemenuhan sarana dan prasarana terhadap komunitas pemulung juga

tidak seperti apa yang pemulung harapkan, minimnya perhatian menjadikan komunitas ini

membuat sarana penunjang yang mereka butuhkan secara swadaya namun tidak diimbangi

dengan perwatan, karena biaya perawatan sarana yang ada membutuhkan dana yang cukup

besar bagi komunitas ini, apalagi mayoritas dari komunitas ini selalu mendapatkan hasil yang

kurang menentu setiap harinya.

B. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN

Bagaimanakah pemenuhan sarana dan prasarana pada permukiman pemulung di Kelurahan

Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri dalam memenuhi kebutuhan pemulung ?

C. TUJUAN DAN SASARAN PENELITIAN

1. TUJUAN

a. Mengidentifikasi karakteristik komunitas pemulung dan permukiman pemulung yang ada

di Kelurahan Pojok Kota Kediri.

b. Mengidentifikasi upaya apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah kota dalam

memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana didalam permukiman informal bagi komunitas

pemulung.

c. Menemukenali karakteristik kebutuhan pemulung terhadap pemenuhan sarana dan

prasarana di permukiman pemulung yang ada di Kediri.

d. Menganalisis tingkat pemenuhan sarana dan prasarana permukiman yang ada dalam

permukiman pemulung di Kota Kediri.

Page 17: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 5

2. SASARAN

a.1) Dikenalinya klasifikasi komunitas pemulung.

2) Dikenalinya aktivitas dari komunitas pemulung di Kelurahan Pojok Kota Kediri.

3) Dikenalinya karakteristik permukiman komunitas pemulung di Kelurahan Pojok Kota

Kediri.

b.1) Teridentifikasinya sikap pemerintah terhadap komunitas pemulung dalam memenuhi

kebutuhannya dalam penyediaan sarana dan prasarana.

2) Diketahuinya program pemerintah dalam penyediaan sarana dan prasarana

permukiman bagi komunitas pemulung di Kota Kediri.

c.1) Dikenalinya karakteristik kebutuhan minimum komunitas pemulung terhadap

pemenuhan sarana dan prasarana permukiman dalam hal melakukan pekerjaan.

2. Dikenalinya karakteristik kebutuhan minimum komunitas pemulung terhadap

pemenuhan sarana dan prasarana permukiman dalam hal bermukim di Kediri.

d.1) Diketahuinya hasil analisis tingkat pemenuhan sarana dan prasarana permukiman

didalam komunitas pemulung menurut standart / regulasi yang ada.

2) Diketahuinya hasil analisis tingkat pemenuhan sarana dan prasarana menurut peran

dari komunitas pemulung di kota Kediri.

D. BATASAN PENELITIAN

1. Batasan Substansial

Batasan substansial pada penelitian ini yaitu analisis pemenuhan sarana dan prasarana pada

permukiman komunitas pemulung di Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.

Dengan mengetahui karakteristik pemulung, upaya yang dilakukan pemerintah kediri dalam

pemenuhan sarana dan prasarana permukiman, kebutuhan sarana dan prasarana komunitas

pemulung serta peran pemerintah dan pemulung dalam hal penyediaan sarana dan prasarana

permukiman.

2. Batasan Wilayah

Batasan wilayah pada penelitian ini merupakan permukiman pemulung yang secara

administratif berada di Kota Kediri tepatnya berada di Kelurahan Pojok Kecamatan

Mojoroto serta keberadaan pemulung sebagai warga asli dari Kota Kediri yang mempunyai

identitas diri berupa kartu tanda penduduk (KTP).

Page 18: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 6

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan bagi peneliti sehingga lebih

mengenali peran objek yang diteliti dalam komunitas perkotaan serta bagaimana cara

komunitas pemulung memenuhi kebutuhannya terhadap sarana dan prasarana dan upaya

pemerintah dalam mendukung eksistensi dari komunitas pemulung. Selain itu juga

diharapkan mampu memberikan khasanah ilmu pengetahuan dalam studi perencanaan

wilayah dan kota.

2. Bagi Praktisi

Penelitian ini diharapkan pula dapat menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah dalam

menetapkan dan melaksanakan kebijakan tertentu serta membantu pemerintah dalam

merumuskan program terhadap komunitas pemulung yang lebih sesuai dengan kebutuhan

dalam rangka pemenuhan sarana dan prasarana di permukiman pemulung. Selain itu

penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat

sehingga masyarakat dapat mengenali, menyadari dan mengakui keberadaan pemulung.

Kemudian, bagi LSM sebagai mitra yang biasa dekat dengan “kaum bawah” diharapkan

dapat menjadi rujukan dalam merancang program untuk pemulung, baik dengan program

berupa bantuan-bantuan materil ataupun immateril yang dapat meningkatkan kemandirian

dan menjembatani komunikasi antara pemulung dengan akademisi, pemerintah dan

masyarakat luas.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika Penulisan dalam penelitian “Analisis Pemenuhan Sarana dan Prasarana pada

permukiman pemulung di Kota Kediri adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada tahapan ini berisikan tentang : Latar Belakang, Rumusan Permasalahan,

Tujuan dan Sasaran Penelitian, Batasan Penelitian, Manfaat Penelitian dan

Sistematika Penulisan Laporan.

BAB II TINJAUAN TEORI

Pada Tahapan ini berisikan tentang panduan dan teori yang terkait dengan

penelitian yang dikerjakan oleh peneliti yaitu analisis pemenuhan sarana dan

Page 19: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 7

prasarana pada permukiman komunitas pemulung di Kota Kediri. Pedoman dan

tinjauan teori yang ada dapat digunakan sebagai alat untuk acuan dan kontrol pada

bab analisis dalam penyusunan laporan penelitian tugas akhir.

BAB III METODE PENELITIAN

Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang

mempunyai langkah langkah sistmatis. Metodelogi adalah suatu pengkajian dalam

memperoleh peraturan – peraturan suatu metode. Prosedur membantu peneliti

dalam memberikan urutan – urutan pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu

penelitian sedangkan teknik penelitian memberikan alat ukur apa saja yang

digunakan dalam suatu penelitian.

BAB IV GAMBARAN UMUM KAWASAN STUDI

Data yang disajikan pada tahap ini disusun berdasarkan indikator penelitian yang

menjadi dasar dalam proses pembahasan sehingga mampu menjawab tujuan dan

sasaran penelitian. Data yang disajikan antara lain adalah karakteristik pemulung,

kebutuhan sarana dan prasarana pada permukiman pemulung di Kelurahan Pojok

Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.

BAB V PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan bagian yang mengemukakan mengenai analisis dan

pembahasan teoritis untuk memperoleh jawaban dari perumusan masalah. Dalam

tahapan ini kan dilakukan analisis mengenai pemenuhan sarana dan prasarana

permukiman pada komunitas pemulung di Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto

Kota Kediri. Hasil dari pembahasan ini diharapkan mampu menjawab rumusan

permasalahan yaitu pemenuhan sarana dan prasarana pada permukiman pemulung.

BAB VI PENUTUP

Penutup merupakan bagian akhir dari penelitian yang berisi kesimpulan dan

rekomendasi. Kesimpulan merupakan gambaran singkat hasil penelitian, baik

yang berkaitan tentang hal yang di temui di lapangan maupun hasil sintesis

pembahasan. Rekomendasi merupakan usulan dan masukan untuk penulis, objek

penelitian maupun untuk penelitian selanjutnya.

Page 20: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 8

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Gambaran Umum Pemulung

Pemulung adalah orang yang memungut barang-barang bekas atau sampah tertentu

seperti : plastik, kertas bekas, kaleng, dsb. untuk proses daur ulang. Secara umum hidup

Pemulung berpindah-pindah dari satu TPA (Tempat Pembuangan Akhir) ke TPA lain karena

lokasinya berada di berbagai tempat. Dimanapun lokasi Tempat Pembuangan Akhir berada

pemulung senantiasa mengikutinya dengan caranya sendiri. Gambaran tersebut juga terjadi

pada pemulung yang berada di pemukiman penduduk, sekitar stasiun dan pasar. Bagi

sebagian besar pemulung Tempat Pembuangan Akhir adalah "ladang" dalam

menggantungkan hidup sehari-hari. Alasan pemulung melakukan pekerjaan memulung

sasarannya sudah jelas dan tidak ada peluang untuk mendapatkan pekerjaan lain. Sebagian

besar pemulung cenderung lebih memilih bekerja disekitar TPA dari pada harus berjalan

jauh menuju rumah – rumah penduduk untuk mendapatkan nafkah. Hal ini juga menjadi

alasan untuk mengajak saudara, teman dan orang lain mengikuti jejak menjadi pemulung.

Pemulung berani tinggal di sebuah gubuk reot, berdinding kardus dan beratap plastik.

Walaupun tempat tinggalnya tidak layak namun kenyataannya para pemulung mampu

bertahan menghadapi berbagai masalah dalam kondisi apapun1.

Dinas Kebersihan Daerah Khusus Ibukota Jakarta (1990) dalam Simanjuntak (2002)

memberikan kesepakatan cara pandang mengenai pemulung, yaitu:

a. Pemulung adalah bagian masyarakat atau Warga Negara Indonesia (WNI) yang

mempunyai hak dan kewajiban yang sama sesuai dengan Undang-Undang Dasar

(UUD) 1945.

b. Pemulung adalah pelaku penting dalam proses daur ulang (recycling) sampah sebagai

salah satu bagian dalam penanganan sampah perkotaan maupun pedesaan.

c. Pemulung adalah salah satu pemelihara lingkungan hidup yang menyerap sebagian

sampah untuk dapat diolah menjadi barang yang berguna bagi masyarakat.

d. Pemulung adalah orang yang bekerja memunguti dan mengumpulkan sampah dan

memanfaatkan sampah-sampah tersebut untuk menambah penghasilan.

1 Dikutip dari Kajian model pengembangan usaha di kalangan pemulung oleh Deputi bidang pengkajian sumberdaya

UKMK Dr. Ir. Pariaman Sinaga MM. Jakarta.2008.

Page 21: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 9

Ada berbagai macam hal yang perlu diketahui tentang keberadaan pemulung di

perkotaan. Dalam bagian ini akan dijelaskan secara mendetail tentang kelompok sosial

pemulung, pemulung merupakan sektor informal, karakteristik pemulung, sudut pandang

masyarakat dan pemerintah terhadap pemulung.

1. Pemulung merupakan Sektor Informal

Konsep mengenai sektor informal mulai diperbincangkan semenjak penelitian yang

dilakukan oleh Keith Hart di Acra (Ghana) pada tahun 1971. Ia menyebut sektor informal ini

sebagai kegiatan ekonomi periperal yang mana sektor ini menyediakan pelayanan pokok

yang dibutuhkan dalam kehidupan kota. Menurut Hart, kesempatan dalam memperoleh

penghasilan dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sektor formal, sektor informal sah, dan

sektor informal tidak sah. Namun karena sulitnya memberikan batasan antara sektor

informal yang sah dengan yang tidak sah, maka banyak peneliti yang cenderung hanya

menggunakan konsep sektor formal dan informal dalam memperoleh kesempatan bekerja

(Hart, 1985).

Sjahrir (1986) menyebutkan bahwa sektor informal sebagai unit kegiatan ekonomi

dengan skala usaha yang besar maupun kecil serta dapat memberikan peluang pada setiap

individu-individu untuk memaksimalisasi sumberdaya dan tenaga kerja yang ada dengan

biaya seminim mungkin. Sementara itu paradigma lainnya yang dikemukakan oleh Anis

Ananta dalam Muhyidin (2009:2), menyebutkan bahwa sektor informal sering dilihat

sebagai sektor sisa atau alternatif terakhir bagi pencari kerja, namun pekerja pada sektor

informal belum tentu terdiri dari orang yang putus asa dalam mencari pekerjaan di sektor

formal. Muzakir (2010:1) mengemukakan bahwa sektor informal merupakan salah satu

alternatif kesempatan kerja yang mampu menampung tenaga kerja tanpa persyaratan tertentu

seperti tingkat pendidikan dan keterampilan kerja. Hal ini merupakan salah satu faktor utama

yang memudahkan tenaga kerja untuk memasuki sektor informal dan semakin mengukuhkan

kehadirannya sebagai penyangga terhadap kelebihan tenaga kerja.

Hans-Dietr Evers (1991) dalam bukunya menyebutkan bahwa sektor informal sebagai

ekonomi bayangan atau ekonomi bawah tanah (underground economy) yang didefinisikan

sebagai kegiatan apa saja mulai dari kegiatan didalam rumah tangga, jual beli yang tidak

dilaporkan dinas pajak, wanita bekerja yang tidak dibayar, sampai dengan penggelapan

pajak, pekerja gelap, serta berbagai kegiatan perekonomian yang bertentangan dengan

praktik ekonomi legal. Tampaknya tidak ada batasan yang pasti untuk mendefinisikan sektor

Page 22: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 10

informal, karena hal ini tergantung dari jenis pekerjaan yang dilakoninya. Namun secara

umum, batasan mengenai sektor informal dapat dilihat dari ciri-ciri sektor informal, berikut

ini untuk mempermudah mengenali bentuk wajah dari sektor informal, beberapa ahli

membuat generalisasi pencirian yang berbeda – beda dari suatu sektor informal. Beberapa

ciri sektor informal antara lain:

a. Seperti yang dimiliki oleh setengah penganggur, yaitu pada umumnya pelaku bekerja

sendiri tanpa bantuan orang lain atau bekerja dengan dibantu anggota rumah tangga

atau buruh tidak tetap, bekerja dengan jam kerja yang tidak teratur dan jumlah jam

yang jauh dari kewajaran atau di atas kewajaran, melakukan bermacammacam

kegiatan yang tidak sesuai dengan pendidikan atau keahliannya (Wirosarjono, 1982

dalam Damanhuri, 1983),

b. Skala usaha yang relatif kecil (dalam konteks ekonomi makro) dan kecenderungan

beroperasi di luar sistem regulasi (Sethurahman, 1985),

c. Untuk menopang aktifitasnya cenderung digunakan teknologi yang tepat guna dan

memiliki sifat yang padat karya (Subangun 1994: 53-54),

d. Tenaga kerja yang bekerja dalam aktivitas sektor ini umumnya terdidik atau terlatih

dalam pola – pola yang tidak resmi sehingga tidak membutuhkan keahlian khusus,

serta secara luwes dapat menyerap berbagai tingkat pendidikan ketenagakerjaan,

(Subangun 1994: 53-54),

e. Umumnya setiap satuan usaha memperkerjakan tenaga yang sedikit yang biasanya

dari lingkungan hubungan kekeluargaan, kenalan, atau berasal dari daerah yang sama,

(Subangun 1994 : 53-54)

f. Seluruh aktivitas dalam sektor ini berada diluar jalur yang diatur pemerintah sehingga

belum tersentuh oleh peraturan atau ketentuan yang ditetapkan pemerintah (Subangun

1994 : 53-54),

g. Sektor yang tidak terproteksi dan tidak memiliki hubungan kerja kontrak jangka

panjang (Chandrakirana & Sadoko 1994),

h. Pada umumnya dilakukan untuk melayani golongan masyarakat yang berpenghasilan

rendah dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Swasono, 1994),

i. Belum mengenal sistem perbankan, pembukuan, perkreditan, dan lain sebagainya

(Sukesi, 2002).

Page 23: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 11

Masih banyak ahli lain yang memaparkan ciri – ciri sektor informal seperti Hidayat

(1988), Bognasco (1990:161), Budiyono (1985: 26-29), Roberts (1985), Gershuny dan Phal

(1980 : 7), Swasno (1994), Departemen Tenaga Kerja RI (1985: 1-2) yang semua

definisinya tidak jauh berbeda dengan deskripsi diatas. Untuk mengetahui lebih dalam lagi

ciri – ciri sektor informal maka berikut ini adalah perbedaan antara sektor formal dengan

sektor informal :

Tabel 2.1 Perbedaan antara sektor formal dan informal

No Karakteristik Sektor Formal Sektor Informal 1 Teknologi Capital Intensive Labour Intensive 2 Organisasi Birokratis Hubungan Kekeluargaan 3 Waktu Kerja Teratur Tidak teratur 4 Modal Berlebih Cenderung pas-pasan /

kurang 5 Upah Kerja Teratur Tidak Teratur 6 Kualitas Barang Berkualitas Tidak Berkualitas 7 Harga Pas Cenderung bisa negosiasi 8 Sistim Pinjaman Dari bank atau institusi

yang sama dengan bank. Pribadi dan bukan bank

9 Keuntungan Tinggi Menengah kebawah 10 Hubungan dengan mitra Secara formal Secara Pribadi 11 Promosi / Iklan Penting Kurang Penting 12 Pemanfaatan barang bekas Tidak berguna Berguna 13 Modal Tambahan Indispensable Dispansable 14 Peran Pemerintah Besar Hampir tidak tau 15 Ketergantungan Terhadap

dunia luar (Ekspor) Besar Kecil

Sumber : Gery (1987)

Merujuk dari beberapa sumber data dan pernyataan diatas yang dirumuskan oleh para ahli

maka dapat teridentifikasi bahwa pemulung juga merupakan bagian dari sektor informal.

2. Karakteristik Pemulung

Pemahaman posisi pelaku-pelaku sektor informal dalam struktur yang lebih luas, hanya

dapat diperoleh dengan menggali dinamika yang berlaku spesifik pada suatu bidang usaha

tertentu (Chandrakirana & Sadoko 1994). Dalam hal ini, pelaku sektor informal yang dikaji

adalah pemulung. Menurut Nelson (1991) dalam Pramuwito (1992), pemulung dibatasi

sebagai seorang atau sekelompok manusia yang penghidupannya diperoleh dari mencari atau

mengumpulkan barang-barang bekas yang telah terbuang di tempat pembuangan sampah

sebagai “barang dagangan”.

Wurdjinem, (2001) dalam bukunya Interaksi Sosial dan Strategi Survival Para Pekerja

Sektor Informal merumuskan pemulung adalah bentuk aktivitas dalam mengumpulkan

Page 24: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 12

bahan-bahan bekas yang masih bisa dimanfaatkan (daur ulang). Aktivitas tersebut terbagi ke

dalam tiga klasifikasi diantaranya, agen, pengepul, dan pemulung. Definisi dari pengepul

adalah orang yang mempunyai modal atau dukungan modal untuk membeli beberapa jenis,

atau satu jenis barang bekas dari pemulung. Jasa lapak selain sebagai pembeli tetap adalah ia

menanggung sarana transportasi untuk mengambil barang bekas dari pemukiman liar,

sehingga para pemulung yang menjadi anak buahnya tidak perlu menanggung biaya

angkutan sementara Agen merupakan pelaku industri daur ulang yang bahan bakunya

berasal dari sampah yang sudah dipilah oleh pemulung.2

Faktor yang menentukan seseorang bekerja sebagai pemulung antara lain adalah

tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan aksesbilitas dalam bidang pekerjaan juga

rendah, disamping itu cakrawala pemikiran relatif sempit. Pendidikan rendah merupakan

salah satu ciri penduduk miskin (Wurdjinem, 2001). Selain itu, modal yang dimiliki sangat

terbatas, sehingga sarana yang digunakan oleh para pemulung sangat sederhana yaitu karung

plastik dan gancu untuk menyungkit sampah atau barang bekas. Pada umumnya pendapatan

para pemulung jika diakumulasi kurang lebih dibawah Rp. 200.000/bulan (Wurdjinem,

2001). Pada umumnya tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi hasil pendapatan yang

diperoleh seperti penelitian yang dikemukakan Sinaga (2008:127) bahwa “semakin tinggi

tingkat pendidikan, maka semakin tinggi peluang kerja sehingga semakin tinggi pendapatan

dan status sosialnya”. Sehingga dapat diasumsikan bahwa pendapatan pemulung rata – rata

berpenghasilan rendah karena tingkat pendidikan yang rendah.

Pilihan bekerja sebagai pemulung merupakan alternatif utama bagi para migran yang

ingin bekerja namun tidak memiliki pendidikan dan keterampilan yang memadai walaupun

dipandang sebelah mata, profesi ini masih tetap diminati karena kemudahan akses para

migran untuk diterima bekerja. Beberapa faktor lainnya adalah:

a. Tidak memerlukan keahlian tertentu (Sjahrir, 1986). Hanya dengan modal tenaga, para

pekerja di sektor informal sudah dapat menghasilkan sesuatu. Sebagai contoh

pekerjaan memulung. Menurut keterangan seorang pemulung karena sumberdaya

manusianya rendah, usaha yang paling mudah mendapatkan uang adalah memulung.

Pekerjaan tersebut tidak memerlukan pemikiran yang berat, asalkan tidak malu, dapat

dipastikan mendapatkan uang (Permanasari, 2003).

2 Dikutip dari Jurnal Pemanfaatan Daur Ulang Limbah P lastik Dan Logam sebagai Sumber Pembuatan Peraga

Pendidikan Inovatif dalam Rangka Peningkatan Pendapatan masyarakat Pemulung Di Desa Jatisarono Kulonprogo oleh Sugi Rahayu, Diyah Purwaningsih dan Pujianto. 2009.

Page 25: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 13

b. Tidak memerlukan persyaratan atas tingkat pendidikan tertentu. Menurut penelitian

dari Simanjuntak (2002), secara keseluruhan para pemulung di Bantar Gebang

mengenyam pendidikan sampai pada tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

(SLTP), yaitu sebesar 14,5 %, tamat Sekolah Dasar (SD) sebesar 73,6 %, tidak tamat

SD sebesar 19,6 %, dan sisanya tidak sekolah sebesar 4 %. Pemulung di Luar Bantar

Gebang paling banyak merupakan tamatan dari Sekolah Dasar yaitu sebesar 43,75 %,

tidak pernah sekolah 27 %, tidak tamat SD 18, 75 %, pemulung yang menyelesaikan

SLTP 8,33 % dan yang tamat Sekolah Menengah Umum (SMU) sebesar 2,0 %.

Penelitian ini menunjukkan bahwa pemulung yang bekerja di sektor ini pada

umumnya berpendidikan rendah. Dengan demikian dapat dipahami bila para pemulung

sulit untuk diterima di sektor formal karena memiliki tingkat pendidikan yang sangat

rendah.

Upah kerja para pemulung didasarkan atas jumlah dalam bentuk berat kertas dan

kardus bekas serta barang lain yang dikumpulkan. Menurut hasil penelitian Sinaga (2008;58)

bahwa ‘pemulung tidak independen dalam menentukan harga, bahkan dapat dikatakan untuk

membeli pembeli yang terbaikpun tidak bisa. Pemulung harus menyetor penghasilannya

kepada penadah/lapak hanya Rp 500,00/kg dengan hasil yang didapat kurang lebih 30-40

kg/hari atau dengan kata lain pendapatan pemulung berkisar antara Rp15.000 – Rp 20.000”.

Perolehan bahan daur ulang yang dihasilkan oleh pemulung tidak tentu setiap harinya

sehingga pendapatan mereka bersifat fluktuatif.3

Rendahnya tingkat pendapatan membuat pemulung menguras otak untuk mengatur

pengeluaran keuangannya agar mampu mencukupi kebutuhan hidupnya. Menurut Azhari

(2009:698-699) menjelaskan bahwa diperkirakan pendapatan rata – rata pemulung mencapai

Rp 300.000 / bulan. Pengeluaran harian pemulung digunakan untuk keperluan makan, air

minum, rokok, dan lain-lain. Pengeluaran rata – rata pemulung kurang dari Rp 50.000/hari”.

Rendahnya pendapatan dari para pemulung tidak sesuai dengan pengeluaran untuk

kebutuhan pokok. Dari hasil penelitian dalam Azhari (2009:67) untuk mempertahankan

hidup, para pemulung terkadang meminjam uang kepada tetangganya untuk memenuhi

kebutuhan sehari – hari. Namun jika mereka mampu mendapatkan kelebihan uang mereka

3 Dikutip dari penelitian “Profil Pemulung Sampah d i Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur Kelurahan

Argasunya Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon” oleh Moch. Maulana Hidayat, 2012. Universitas Pendidikan Indonesia.

Page 26: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 14

akan menyimpan uang itu untuk keperluan mendadak, jika sewaktu waktu ada keperluan

mendesak.

Kemudian jika dilihat dari kondisi kesehatan pada komunitas pemulung, berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi

pada Tempat Pembuangan Akhir Sampah Bantar Gebang menyebutkan :

v Sebanyak 40 % derajat keasaman air sudah diambang batas. v Sebanyak 95 % ditemukan bakteri e-coli air tanah (bakteri yang dapat menyumbat

saluran nafas).

v Sebanyak 35 % tercemar salmonella (virus penyebab thypus).

v Sebanyak 34 % hasil foto rontgen ditemukan penduduk positif menderita TBC.

v Sebanyak 99 % mengalami infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) serta 6 % penduduk mengalami tukak lambung.

Sementara itu penyakit yang ada pada Tempat Pembuangan Akhir Sumur Batu antara lain :

v ISPA, penyakit yang dibawa virus/bakteri yang berasal dari udara yang realtif kotor.

v Alergi Kulit,bisa indogen atau endogen sebagai akibat kualitas air dan lingkungan.

v Infeksi Paru – Paru (TBC).

v Infeksi Kulit, Muntaber yang diakibatkan dari pencemaran air pada saat musim

penghujan. Serta Pusing Kepala dan Flu.

3. Aktivitas Pemulung

Pada umumnya, profesi pemulung ini lebih banyak dilakukan oleh masyarakat miskin,

hampir secara keseluruhan para pemulung merupakan migran yang berasal dari pedesaan

(Simanjuntak, 2002). Latar belakang yang menyebabkan para pemulung memilih pekerjaan

ini dikarenakan mereka tidak mempunyai modal baik dalam pendidikan / keahlian mapun

modal seperti uang, hal yang dibutuhkan hanyalah tenaga dan kemauan untuk memulung

barang barang daur ulang. Pemulung tidak hanya melakukan pekerjaan memulung barang –

barang bekas, tetapi ada juga yang memiliki pekerjaan lain dengan karakteristik pekerjaan

yang hampir sama dengan memulung misalnya sebagai tukang semir sepatu, kuli bangunan,

tukang cuci dan lain - lain (Aisyah Ameriani,2006 : 58 - 60).

Dalam melakukan aktivitasnnya komunitas pemulung mempunyai peralatan ‘khusus’

untuk melakukan aktivitasnya misalnya karung, gancu, gerobak, dan lain sebagainya

peralatan tersebut digunakan oleh pemulung supaya memudahkanya dalam mendapatkan

barang – barang daur ulang, demikian pula dengan lapak dan agen yang memiliki fasiitas

Page 27: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 15

pendukung seperti truk atau mobil pick up untuk menjual barang barang bekas yang sudah

didapati oleh para pemulung kepada industri daur ulang.4

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh (Aisyah Ameriani,2006 : 60-61) dijelaskan

bahwa keberadaan pemulung pada suatu kawasan dibuktikan dengan dimilikinya Kartu

Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga pada setiap pemulung. Hal ini bertujuan agar apabila

terjadi suatu hal yang tidak diinginkan seperti sakit atau meninggal dunia, pemerintah

setempat dapat memberikan bantuan kepada pemulung yang membutuhkan. Namun

kepemilikan Kartu Tanda penduduk dan Kartu Keluarga tidak berjalan dengan baik

khususnya bagi para pemulung yang merupakan warga pendatang, mereka cukup kesulitan

untuk mendapatkan syarat administrasi pokok tersebut, karena banyak yang beranggapan

bahwa untuk mendapatkan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga di lingkungannya

pemulung harus mengeluarkan uang sebesar Rp 50.000 – Rp 250.000 serta melalui birokrasi

yang rumit. Hal ini sudah pasti memberatkan mereka yang latar belakangnya memiliki

penghasilan yang rendah. Bagi beberapa pemulung yang berasal dari luar daerah kawasan

dari pada harus mengeluarkan uang sebanyak Rp 50.000 – Rp 250.000 untuk keperluan

mengurus syarat administrasi lebih baik mereka mengirimkan uang yang mereka miliki

kepada sanak saudara mereka yang ada di kampung halaman, seperti yang dikemukakan oleh

Sutarji (2009:125-126) bahwa ‘pemulung pulang kampung ke daerah asalnya untuk

menengok atau sekedar membawakan oleh – oleh dan mengirimkan uang untuk keluarga

yang ditinggalkan pada saat pemulung melakukan mobilitas.

Dilihat dari kondisi sosialnya Simanjuntak (2002) memaparkan bahwa pada umumnya,

profesi pemulung lebih banyak digeluti oleh laki-laki. Laki-laki menempati posisi yang

terbesar yaitu sebanyak 93,6 % sedangkan sisanya 6,4 % adalah pemulung wanita. Pemulung

di luar Bantar Gebang pun didominasi oleh laki-laki yaitu sebesar 91%, sedangkan sisanya

8,33 % adalah pemulung wanita. Dilihat dari segi usianya, para pemulung rata-rata termasuk

pada angkatan kerja. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar usia pemulung di Bantar

Gebang merupakan tenaga kerja usia produktif yang usianya kurang dari 40 tahun.

persentase terbesar (41,2 %) berada pada selang usia 21 tahun - 30 tahun, kemudian diikuti

pemulung dengan usia dibawah 20 tahun sebesar 35,6 %, usia 31 tahun - 40 tahun sebesar

18,4 % dan sisanya adalah pemulung yang usianya 40 tahun ke atas sebesar 4,8 %. Pada

pemulung yang berada di luar Bantar Gebang, usia terbesar berada pada selang 31 tahun - 40

4 Dikutip dari penelitian “Manusia Gerobag” Oleh lembaga Penelitian Smeru. 2009.

Page 28: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 16

tahun sebesar 33,3 %, kemudian diikuti oleh pemulung dengan kelompok usia 21 - 30 tahun

sebesar 31,25 %. Usia pemulung di atas 40 tahun sebesar 22,9 % dan sisanya pemulung

dengan usia dibawah 20 tahun sebesar 12,5 %.

Untuk mengetahui dan mendalami interaksi sosial pada komunitas pemulung dapat

diamati dari pola komunikasi. Dengan memahami interaksi sosial pada komunitas pemulung

akan membantu para penyusun kebijakan dalam merancang program pemberdayaan

kelompok pemulung secara lebih baik bahkan dapat mengurangi resistensi dari mereka. Pola

komunikasi dari komunitas pemulung menurut penelitian dari Aisyah Ameriani (2006:75-

83) menjelaskan bahwa hampir sebagian besar komunitas pemulung cukup sering

melakukan pertemuan baik dengan sesama pemulung maupun pemulung dengan lapaknya.

Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas permasalahan – permasalahan yang ada di

sekitar permukimannya. Sedangkan komunikasi yang terjalin antara komunitas pemulung

dengan pemerintah setempat terbilang kurang baik, karena tidak terjalin komunikasi dua

arah secara intensif. Pemulung beranggapan hanya bertemu pemerintah jika ada keperluan

saja terutama terkait dengan administrasi, sedangkan pemerintah beranggapan pemulung

hanya komunitas yang bekerja diwilayahnya jika tidak mengganggu dan bekerja secara

wajar pemerintah tidak mempermasalahkan keberadaanya.

B. Pengertian Permukiman

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang

berupa kawasan perkotan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat

tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan

penghidupan. Pemenuhan kebutuhan permukiman diwujudkan melalui pembangunan

kawasan permukiman skala besar yang terencana secara menyeluruh dan terpadu dengan

pelaksanaan yang bertahap. (UU No 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Permukiman).

Pemukiman sering disebut perumahan dan atau sebaliknya. Pemukiman berasal dari

kata housing dalam bahasa Inggris yang artinya adalah perumahan dan kata human

settlement yang artinya pemukiman. Perumahan memberikan kesan tentang rumah atau

kumpulan rumah beserta prasarana dan sarana ligkungannya. Perumahan menitiberatkan

pada fisik atau benda mati, yaitu houses dan land settlement. Sedangkan pemukiman

memberikan kesan tentang pemukim atau kumpulan pemukim beserta sikap dan perilakunya

di dalam lingkungan, sehingga pemukiman menitikberatkan pada sesuatu yang bukan

Page 29: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 17

bersifat fisik atau benda mati yaitu manusia (human). Dengan demikian perumahan dan

pemukiman merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan sangat erat hubungannya,

pada hakekatnya saling melengkapi (Kurniasih, 2007).

Menurut Sinulingga (1999:187), permukiman adalah gabungan 4 elemen

pembentuknya (lahan, prasarana, rumah dan fasilitas umum) dimana lahan adalah lokasi

untuk permukiman. Kondisi tanah mempengaruhi harga rumah, didukung prasarana

permukiman berupa jalan lokal, drainase, air kotor, air bersih, listrik dan telepon, serta

fasilitas umum yang mendukung rumah.

Dalam membangun suatu kawasan permukiman pada dasarnya mempertimbangkan

beberapa aspek guna menunjang keberlangsungan hidup masyarakat yang tinggal di kawasan

permukiman tersebut, seperti : Aspek Lokasi (Untuk menetapkan lokasi daerah permukiman

yang baik dalam artian bebas dari bahaya bencana alam, mudah mendapatkan sumber air

bersih, kondisi tanah baik dan relatif datar, tidak dekat dengan kawasan industry,dll ). Aspek

Kesehatan (Setiap rumah terbangun wajib memperhatikan aspek ini, karena diharapkan

rumah bukan hanya sebagai tempat tinggal tetapi juga dapat memberikan perlindungan

terhadap penularan penyakit dan pencemaran yang meliputi tersedianya penyediaan air

bersih yang memenuhi persyaratan, adanya fasilitas pembuangan air kotor, tersedianya

fasilitas untuk menyimpan makanan, terhindar dari serangga atau hama-hama lain yang

mungkin dapat berperan dalam penyebaran penyakit, dan sebagainya). Aspek Ekonomi

(Aspek ini meliputi pertimbangan terhadap kemampuan ekonomi calon penghuninya dalam

membeli atau menyewa rumah sehingga pembangunan rumah sesuai dengan kelompok

sasaran yang dituju). Aspek teknologi (Aspek ini meliputi pertimbangan terhadap pengadaan

material sebagai aplikasi fisik bangunan dan penerapan pada struktur dan konstruksi

bangunan yang akan digunakan nantinya, sehingga mampu memberikan kenyamanan bagi

para penghuninya kelak). Permukiman pada umumnya terbagi menjadi dua yaitu

permukiman formal dan permukiman informal, jika dilihat kembali dari penjabaran tinjauan

teori sebelumnya yang menyatakan bahwa pemulung merupakan sektor informal yang

mempunyai pendapatan yang rendah maka kemungkinan besar pemulung tinggal di

permukiman informal.

1. Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman

Memiliki rumah yang layak huni adalah hak setiap warga Negara tanpa terkecuali yang

telah diamanatkan oleh UUD 1945 maupun aturan Perundang-undangan lainnya.

Page 30: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 18

UUD Negara RI Tahun 1945 Pasal 28 H Ayat 1 menyatakan dengan lugas ”Setiap orang

berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, mendapatkan lingkungan yang

baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”. UU No. 39 Tahun 1999

Pasal 40 menyebutkan “Setiap orang berhak untuk bertempat tinggal serta berkehidupan

yang layak”. PP No. 38 Tahun 2007 Pasal 7 Ayat 2 menyatakan “Perumahan sebagai salah

satu urusan wajib bagi pemerintahan Daerah (Kab/Kota berkaitan dengan pelayanan dasar).

Berdasarkan UUD 1945 maupun UU No. 39 Tahun 1999 serta PP No. 38 Tahun 2007 jelas

sekali bahwa Pemerintah Pusat maupun daerah harus bertanggungjawab atas terpenuhinya

kebutuhan rumah bagi setiap warganya ataupun masyarakat nya

Menurut UU nomor 1 Tahun 2011, Untuk mewujudkan rumah yang layak dalam

lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur, maka pembangunan rumah atau perumahan

wajib mengikuti persyaratan teknis, ekologis, dan administratif serta wajib melakukan

pemantauan dan pengelolaan lingkungan.

v Persyaratan teknis berkaitan dengan keselamatan dan kenyamanan bangunan, dan

keandalan sarana serta prasarana lingkungannya.

v Persyaratan ekologis berkaitan dengan keserasian dan keseimbangan, baik antara

lingkungan buatan dengan lingkungan alam maupun dengan sosial budaya, termasuk

nilai-nilai budaya bangsa yang perlu dilestarikan.

v Persyaratan administratif berkaitan dengan pemberian izin usaha, izin lokasi, dan izin

mendirikan bangunan serta pemberian hak atas tanah.

Pemantauan lingkungan bertujuan untuk mengetahui dampak negatif yang terjadi

selama pelaksanaan pembangunan rumah atau perumahan, sedangkan pengelolaan

lingkungan bertujuan untuk dapat mengambil tindakan koreksi bila terjadi dampak negatif

dari pembangunan rumah atau perumahan.

Menurut UU nomor 5 tahun 1990, untuk mewujudkan rumah yang layak huni

khususnya di kawasan permukiman informal diperlukan adanya peremajaan kawasan

misalnya, dengan cara dilakukan pembongkaran rumah secara sebagian atau keseluruhan

yang berada diatas tanah milik negara dan ditempat yang sama di bangun sarana dan

prasarana yang sesuai dengan RTRK. Tujuan dari peremajaan ini pada dasarnya adalah

pertama, untuk meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan, kedua kota tertata lebih

baik sesuai dengan fungsinya didalam RTRK, ketiga mendorong pembangunan yang lebih

efisien dalam pembangunan rumah susun.

Page 31: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 19

Elemen dasar yang digunakan sebagai acuan untuk mencapai tujuan permukiman yang

ideal, antara lain kombinasi antara alam, manusia, bangunan, masyarakat dan sarana

prasarana. Adapun elemen dasar lingkungan perumahan menurut Dirjen Cipta Karya,

seluruhnya secara garis besar dapat dikelompokkan dalam sarana dan prasarana fisik, yaitu

antara lain :

v Jalan Lingkungan v Penyediaan air bersih

v Jalan Setapak v Pengumpulan dan pembuangan sampah

v Sistem drainase v Fasilitas penyehatan lingkungan (MCK)

2. Kebutuhan Dasar Minimal Suatu Rumah

Menurut Turner (1976), ada beberapa Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam upaya

menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Beberapa aspek dasar

yang perlu diperhatikan dalam perencanaan permukiman adalah :

v Lokasi yang tidak terlalu jauh dari tempat yang dapat memberikan pekerjaan

v Memiliki status kepemilikan lahan dan rumah

v Bentuk dan kualitas bangunan rumah yang memenuhi standart

v Harga rumah yang dapat terjangkau oleh pendapatan.

Kebutuhan ruang per orang dihitung berdasarkan aktivitas dasar manusia di dalam

rumah. Aktivitas seseorang tersebut meliputi aktivitas tidur, makan, kerja, duduk, mandi,

kakus, cuci dan masak serta ruang gerak lainnya. Dari hasil kajian, kebutuhan ruang per

orang adalah 9 m2 dengan perhitungan ketinggian rata-rata langit-langit adalah 2.80 m.

Rumah sederhana sehat memungkinkan penghuni untuk dapathidup sehat, dan menjalankan

kegiatan hidup sehari-hari secara layak.

Menurut Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor:

403/Kpts/M/2002 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat,

kebutuhan dasar minimal suatu rumah adalah sebagai berikut :

v Atap yang rapat dan tidak bocor

v Lantai yang kering dan mudah dibersihkan

v Penyediaan air bersih yang cukup

v Pembuangan air kotor yang baik dan memenuhi persyaratan kesehatan

v Pencahayaan alami yang cukup

v Udara bersih yang cukup melalui pengaturan sirkulasi udara sesuai dengan

kebutuhan

Page 32: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 20

Untuk menentukan luas minimum rata rata perpetakan tanah didasarkan pada faktor

faktor kehidupan manusia (faktor alam dan faktor bangunan) serta aktivitas yang dilakukan

setap harinya. Menurut SNI 03-1733-2004 luasan lantai per orang dapat dihitung dengan

rumusan sebagai berikut : L =

Berdasarkan kegiatan yang terjadi di dalam rumah hunian, yaitu tidur, makan

memasak, mandi, duduk - duduk, dan kebutuhan udara segar per orang dewasa per jam 16

m2 – 24 m2 dan per anak anak per jam 8 -12 m2 , dengan pergantian udara dalam ruang

sebanyak banyaknya dua kali perjam dan tinggi plafon rata rata 2,5 m maka luas kebutuhan

lantai per orang adalah L dewasa = = , = 9.8 2 L anak = = , = 4,8 2

Jadi dapat disimpulkan bahwa luas lantai standart untuk orang dewasa dalam

penyediaan hunian sebesar 9,8 m2 sedangkan untuk anak – anak sebesar 4,8 m2.

3. Karakteristik Permukiman informal

Menurut UN-Habitat PBB, (1996) pengertian permukiman informal didefinisikan

sebagai suatu kawasan dimana didalamnya terdapat komunitas yang membangun

sekelompok unit rumah diatas tanah yang tidak memiliki keabsahan secara hukum dengan

tujuan untuk bermukim dan membina keluarga.

Banyak beberapa ahli yang menyatakan bahwa permukiman informal merupakan

nama lain dari permukiman kumuh (slum settlement), permukiman tidak resmi

(unauthorized settlement), dan permukiman yang tidak terencana atau terkontrol

(unplanned or uncontroled settlement). Hal ini dikarenakan masyarakat yang menghuni

kawasan permukiman ini mayoritas masyarakat berpenghasilan rendah yang biasanya

memiliki tingkat kualitas hidup yang rendah sehingga mengakibatkan penurunan kualitas

lingkungan tempat tinggalnya seperti kondisi perumahan yang buruk, terlalu padatnya

penduduk, fasilitas lingkungan yang kurang memadai, tingkah laku masyarakat yang

menyimpang, budaya kumuh dari para penghuninya, terisolasinya kawasan tersebut, begitu

Keterangan : L = luas lantai hunian per orang U = Kebutuhan udara segar (m3) Tp = Tinggi Plafon rumah

Keterangan : L = luas lantai hunian per orang U = Kebutuhan udara segar (m3) Tp = Tinggi Plafon rumah

Page 33: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 21

yang diungkapkan oleh Clinard (dalam Kurniasih 1968 : 9). Latar belakang tumbuhnya

permukiman informal menurut Komarudin (1999 : 105) adalah :

a. Tingginya tingkat urbanisasi

Urbanisasi merupakan suatu hal yang sangat kompleks dan persoalannya harus didekati

dari berbagai sudut, baik ekonomi, sosial, budaya, politik, serta dari sudut dan dari

sudut religi, serta keamanan jiwa dan harta.

b. Para pendatang umumnya berpendidikan rendah

Kurangnya pengetahuan dan pendidikan dari sebagian besar kaum urban, membuat

para kaum urban tidak mendapatkan pekerjaan yang semestinya didambakan bahkan

mungkin sama sekali tidak mendapatkan pekerjaan karena persaingan untuk

mendapatkan pekerjaan di kota sangant ketat. Dengan keadaan seperti itu membuat

kondisi para kaum urban semakin terpuruk sehingga membangun tempat untuk

bermukim di tempat – tempat yang tidak diperuntukan sebagai tempat tinggal.

c. Pengawasan Pemerintah kurang ketat

Pengawasan atas tanah yang kurang ketat dari para stakeholder merupakan salah satu

dampak dari tumbuhnya permukiman informal di kota. Ruang kosong yang semestinya

dibangun sebagai sarana penunjang dari aktivitas suatu kota, misalnya taman atau

hutan kota justru malah digunakan para kaum urban sebagai tempat tinggal.

d. Kurangnya Pengetahuan atas Hukum

Kurangnya pengetahuan dan kesadaran hukum dari para penghuni permukiman

informal membuat rumah dibangun seenaknya tanpa mencari tahu akibat dari apa yang

telah dilakukanya bahwa akan berakibat pada kemerosotan lingkungan.

e. Keterbatasan penghasilan

Penghasilan yang sangat kecil membuat kemampuan penghuni permukiman informal

untuk membeli rumah sebagai tempat tinggal hanyalah sebuah harapan yang sangat

kecil terpenuhi apalagi lahan di kota harganya sangat tinggi sekali.

f. Keterbatasan lahan

Lahan merupakan sumberdaya alam yang sagat berharga terutama di kawasan

perkotaan, dimana lahan merupakan salah satu komponen pokok pembangunan fisik di

kawasan perkotaan yang sedianya kebutuhan lahan semakin terbatas akibat kebutuhan

pembangunan yang semakin meningkat terus menerus.

Page 34: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 22

Keberadaan permukiman informal dapat di asumsikan sangat erat sekali dengan

kekumuhan yang ada didalamnya, sehingga menurut Luthfi (1997 : 16-21)

mengklasifikasikan kekumuhan yang ada di permukiman informal dari segi fisik atau

kondisi bangunan :

a. Kumuh Permanen

Permukiman informal dengan tingkat kekumuhan permanen dapat ditandai dengan

beberapa kondisi lingkungan permukiman sebagai berikut :

1) Kondisi bangunan buruk, status kepemilikan rumah dan tanah adalah milik sendiri.

2) Tingkat penghasilan masyarakat rendah.

3) Rata – rata kondisi bangunan rumah non permanen.

4) Kepadatan bangunan dan penduduk yang tinggal didalamnya cukup tinggi, tata

letak bangunan yang tidak teratur serta tidak layak huni.

5) Keberadaan sarana dan prasarana penunjang permukiman (Jalan, air bersih,

jaringan drainase, MCK, Sistem persampahan,dll) masih kurang, bahkan tidak ada

sama sekali, serta Kondisi lingkungan sekitarnya kotor dan jorok.

b. Kumuh Semi Permanen

Permukiman informal dengan tingkat kekumuhan semi permanen dapat ditandai

dengan beberapa kondisi lingkungan permukiman sebagai berikut :

1) Kondisi bangunan buruk serta status kepemilikan rumah dan tanah adalah berstatus

sewa atau menumpang milik keluarga.

2) Rata – rata kondisi bangunan rumah non permanen dan/atau semi permanen.

3) Kepadatan bangunan dan penduduk yang tinggal didalamnya cukup tinggi, tata

letak bangunan yang kurang teratur.

4) Keberadaan sarana dan prasarana penunjang permukiman (Jalan, air bersih,

jaringan drainase, MCK, Sistem persampahan,dll) masih kurang, meskipun ada tapi

masih belum bisa mencukupi kebutuhan masyarakat yang tinggal (dibawah

standart) serta Kondisi lingkungan sekitarnya kotor dan jorok.

c. Kumuh Liar

Permukiman informal dengan tingkat kekumuhan yang liar (squater) dapat ditandai

dengan beberapa kondisi lingkungan permukiman sebagai berikut :

Page 35: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 23

1) Kondisi Bangunan sangat buruk jika melihat kondisi fisiknya nampak seperti ingin

rubuh serta status kepemilikan rumah dan tanah berstatus tidak sah biasanya berada

di tanah negara atau milik orang lain.

2) Rata – rata kondisi bangunan rumah non permanen terkadang terbuat dari triplek

atau kardus sebagai dinding bangunan.

3) Kepadatan bangunan dan penduduk yang tinggal didalamnya sangat tinggi, tata

letak bangunan yang tidak teratur serta tidak layak huni.

4) Keberadaan sarana dan prasarana penunjang permukiman (Jalan, air bersih,

jaringan drainase, MCK, Sistem persampahan,dll) masih kurang, bahkan tidak ada

sama sekali serta Kondisi lingkungan sekitarnya kotor dan jorok.

Secara umum Karakteristik permukiman informal yaitu tidak memadainya kondisi

sarana dan prasarana dasar seperti suplai air bersih, jalan,drainase, jaringan sanitasi, listrik,

sekolah, pusat pelayanan kesehatan, ruang terbuka,pasar dan sebaginya. Bahkan hampir

sebagian besar rumah tangga di lingkungan permukiman kumuh ini mampunyai akses yang

sangat terbatas terhadap pelayanan sarana dan prasarana dasar tersebut, Mulyawan (2010).

Biasanya permukiman ini dikatakan ilegal karena berada di daerah yang peruntukan

lahanya bukan digunakan sebagai permukiman penduduk.

Permukiman informal sering kali disebut sebagai permukiman kampung kota karena

banyak dihuni oleh orang-orang dengan pekerjaan yang bergerak di bidang informal serta

biasanya terletak di pinggiran kota, walaupun tidak menutup kemungkinan permukiman ini

berada di tengah kota. Lingkungan permukiman informal sebagai suatu lingkungan fisik

arsitektural sering digambarkan sebagai lingkungan yang miskin, tidak teratur, dan terkesan

kumuh yang mengancan kesehatan bagi para penghuninya. Hal itu terjadi, karena

permukiman ini seringkali tidak tersentuh pola kebijakan tata ruang kota, sehingga akses

masyarakat terhadap kepentingannya kurang terakomodasi. Di sisi lain kesadaran

masyarakat dan latar belakang masyarakat setemoat sendiri seringkali kurang memahami

pentingnya lingkungan permukiman yang berkualitas, baik secara fisik maupun sosial

(Daldjoeni, 2003: 198). Ciri-ciri permukiman informal Menurut Wiryomartono (1999) lebih

sering disorot karena dianggap menimbulkan permasalahan bagi kawasan kota antara lain :

a. Tingginya kepadatan penduduk menyebabkan kurangnya ruang untuk fungsi sosial Hal

ini mengakibatkan rendahnya ketersediaan ruang terbuka bagi sarana berinteraksi antar

Page 36: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 24

warga. Akibatnya tidak jarang fasilitas umum beralih fungsi menjadi pendukung fungsi

sosial yang diperlukan masyarakat.

b. Tingkat ketersediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial yang rendah.

Kurangnya fasilitas sosial karena kepadatan penduduk yang tinggi mengakibatkan

diversifikasi fungsi gang/jalan di kampung kota yang sekaligus menjadi tempat untuk

meletakkan properti dan tempat bersosialisasi warga masyarakat. misalnya tidak jarang

masyarakat menjadikan gang sebagai dapur pribadi.

c. Kurangnya infrastruktur

Tingginya kepadatan bangunan di permukiman informal tidak jarang mengakibatkan

minimnya lahan yang tersedia bagi jaringan infrastruktur. Kondisi ini merupakan salah

satu ciri rendahnya kualitas suatu lingkungan permukiman informal.

d. Tataguna lahan yang tidak teratur

Pemanfaatan lahan hendaknya direalisasikan sesuai rencana peruntukannya. Hal ini

merupakan strategi untuk mencapai keteraturan tata guna lahan. Pemanfaatan lahan

secara tidak teratur dapat mengakibatkan tumpang tindihnya fungsi lahan yang pada

akhirnya akan mempengaruhi keberlanjutan fungsi ruang secara luas.

e. Kondisi rumah yang kurang sehat Hunian yang kurang memadai mengakibatkan

kondisi yang tidak sehat bagi penghuninya. Jendela-jendela tidak lagi berfungsi

sebagai bukaan untuk memasukkan sinar matahai dan udara ke dalam hunian tetapi

beralih fungsi sebagai tempat jemuran karena hunian tidak lagi memiliki lahan kosong.

Sebagai suatu komunitas, permukiman informal dapat mempertahankan kelestariannya

karena berinteraksi dengan struktur bagian kota lainnya dengan fungsi-fungsi spesifik yang

terdapat di dalamnya. Kampung kota berfungsi sebagai perantara kehidupankota dengan

keluarga yang hidup di kampung, yang dilakukan antara lain dengan pertukaran sumber

daya antara komunitas dengan masyarakat kota pada umumnya. Menurut Wiryomartono

(1999) Sebagai sub-sistem dari kota, permukiman informal dengan sifat komunitasnya

adalah :

a. Sistem perantara antara makro sistem masyarakat dengan mikro sistem keluarga,

b. Terdiri dari penduduk yang dapat diidentifikasi dengan jelas, karena memiliki rasa

kebersamaan dan kesadaran sebagai warga suatu kesatuan,

c. Mengembangkan dan memiliki suatu keteraturan sosial dan spatial, yang ditumbuhkan

dari komunitas itu sendiri (disamping ketentuan oleh kota),

Page 37: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 25

d. Menunjukkan differensiasi dalam fungsi-fungsi, sehingga bukan merupakan wilayah

hunian saja namun di dalamnya terdapat warung, bengkel, salon, dsb.

e. Menyesuaikan diri dengan lingkungan yang lebih luas melalui pertukaran SDA.

f. Menciptakan dan memelihara berbagai bentuk organisasi dan kelembagaan, yang

akhirnya memenuhi kebutuhan makrosistem masyarakat dan mikrosistem keluarga.

Permukiman informal pada sekarang ini banyak dihuni oleh masyarakat dengan

penghasilan tidak tetap atau lebih tepatnya berpenghasilan menengah kebawah. Karena

memang keberadaan penghuni permukiman informal sepertinya kurang diperhatiakan oleh

para pemangku kepentingan.

4. Review Pola Permukiman

Norberg Schulz dalam Sasongko (2002:117) menyatakan bahwa hubungan antara

masyarakat dengan lingkungan akan membentuk organisasi ruang yang di dalamnya

mengandung makna komposisi elemen-elemen pembentuk ruang dengan batasan tertentu.

Komposisi ruang ini menunjukkan suatu pola tertentu seperti square, rectangle, circle,

atau oval. Setiap pola ini bukan hanya menunjukkan tatanan saja, akan tetapi juga

memiliki rangka struktur pembentuk ruang dan di dalamnya mengandung makna centres

dan axes.

Wiriaatmadja (1981:23-25) didalam bukunya menjelaskan tentang pola spasial

permukiman, antara lain :

a. Pola permukiman dengan cara tersebar berjauhan satu sama lain, terutama terjadi

dalam daerah yang baru dibuka. Hal ini disebabkan karena belum ada jalan besar,

sedangkan orang-orangnya mempunyai sebidang tanah yang selama suatu masa

tertentu harus diusahakan secara terus-menerus.

b. Pola permukiman dengan cara berkumpul dalam sebuah kampung/desa, memanjang

mengikuti jalan lalu lintas (jalan darat/sungai), sedangkan tanah garapan berada di

belakangnya.

c. Pola permukiman dengan cara terkumpul dalam sebuah kampung/desa, sedangkan

tanah garapan berada di luar kampung.

d. Berkumpul dan tersusun melingkar mengikuti jalan. Pola permukiman dengan cara

berkumpul dalam sebuah kampung/desa, mengikuti jalan yang melingkar, sedangkan

tanah garapan berada di belakangnya.

Page 38: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 26

Gambar 2.1 Tipe Tipe Pola Permukiman Sumber : Wiraatmaja (1981)

Sedangkan Sri Narni dalam Mulyati (1995), memiliki sudut pandang sendiri terkait

dengan bentuk pola permukiman, antara lain:

a. Pola permukiman memanjang (linier satu sisi) di sepanjang jalan baik di sisi kiri

maupun di sisi kanan saja.

b. Pola permukiman sejajar (linier dua sisi) merupakan permukiman yang memanjang di

sepanjang jalan.

c. Pola permukiman cul de sac merupakan permukiman yang tumbuh di tengah - tengah

jalan melingkar.

d. Pola permukiman mengantong merupakan permukiman yang tumbuh di daerah seperti

kantong yang dibentuk oleh jalan yang memagarinya.

e. Pola permukiman curvalinier merupakan permukiman yang tumbuh di daerah sebelah

kiri dan kanan jalan yang membentuk kurva.

f. Pola permukiman melingkar merupakan permukiman yang tumbuh mengelilingi ruang

terbuka kota.

Page 39: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 27

Gambar 2.2 Tipe Tipe Pola Permukiman Sumber : Sri Narni dalam Mulyati (1995)

Leibo dalam Tulistyantoro (1990) menyebutkan “…. desa-desa yang terdapat di Pulau

Jawa pada umumnya berpolakan seperti The Scattered Farmstead Community dan The

Cluster Village, sedangkan pola The Line Village berada atau banyak terdapat di daerah

Sulawesi dan Kalimantan”. Hal ini dapat terjadi dikarenakan kondisi geografis yang

menunjang untuk terjadi pola permukiman yang seperti ini. Selain itu pendapat Yudono

Pribadi dalam Tulistyantoro (1990) membagi pola tersebut, antara lain : bentuk linear;

bentuk radial; bentuk desa yang mengelilingi lapangan / alun alun; bentuk desa pantai

(tersebar memanjang atau terkonsentrasi). Pertimbangan ini didasarkan pada

pengelompokan rumah-rumah yang terdapat dalam suatu kompleks permukiman yang

berindikator pada mata pencarian, ekologi dan bangunan pusat.

Pola-pola yang demikian ini pada umumnya terjadi karena sarana yang ada, kemudian

timbul permukiman-permukiman tersebut, seperti misalnya pola yang mengikuti sungai

adalah pola yang terbentuk karena sungai tersebut. Menurut Jayadinata (1999:61-65),

permukiman di perdesaan secara umum terbagi menjadi dua, antara lain :

a. Permukiman memusat, yaitu yang rumahnya mengelompok (agglomerated rural

settlement) dan merupakan dukuh atau dusun (hamlet) yang terdiri atas puluhan

bahkan ratusan rumah. Di sekitar kampung atau dusun terdapat tanah bagi pertanian,

perikanan, peternakan, pertambangan, kehutanan, tempat penduduk bekerja sehari-hari

untuk mencari nafkahnya. Dalam perkembangannya, suatu kampung dapat mencapai

berbagai bentuk, tergantung kepada keadaan fisik dan sosial. Perkampungan pertanian

umumnya mendekati bentuk bujur sangkar. Beberapa pola permukiman memusat

terlihat pada Gambar 2.3

Page 40: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 28

b. Permukiman terpencar, yaitu rumahnya terpencar menyendiri (disseminated rural

settlement) terdapat di Negara Eropa Barat, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan

sebagainya. Perkampungan terpencar di negara itu hanya terdiri atas farmstead, yaitu

sebuah rumah petani yang terpencil tetapi lengkap dengan gudang alat mesin,

penggilingan gandum, lumbung, kandang ternak. Kadang-kadang terdapat homestead,

yaitu rumah terpencil.

Gambar 2.3 Bentuk Pola Permukiman memusat Sumber : jayadinata (1999:61-65)

C. Pengertian Sarana dan Prasarana

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:880) Sarana adalah fasilitas penunjang

yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan

budaya dalam mencapai maksud dan tujuan. Prasarana lingkungan pemukiman merupakan

kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan pemukiman dapat

berfungsi sebagaimana mestinya (Grigg,1988). Jaringan Primer prasarana lingkungan adalah

jaringan utama (jaringan jalan, jaringan pembuangan air limbah dan sampah, jaringan

pematusan air hujan, jaringan air bersih, jaringan listrik, telepon, gas, dan sebagainya) yang

menghubungkan antar kawasan permukiman atau antar kawasan permukiman dengan

kawasanlain yang di gunakan untuk kepentingan umum. Jaringan sekunder prasarana

lingkungan adalah jaringan cabang dari jaringan primer prasarana lingkungan yang melayani

kebutuhan dalam satu kesatuan lingkungan permukiman (Kementrian PU).

Hal senada juga dikemukakan oleh Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah

(CBUM, 2002) yang mendifinisikan prasarana dan sarana sebagai suatu bangunan dasar

yang sangat diperlukan untuk mendukung kehidupan manusia yang hidup bersama-sama

Keterangan : a. Permukiman memusat di permukiman jalan b. Permukiman memusat di sepanjang jalan c. Permukiman memusat bujur sangkar

Keterangan : d. Permukiman memusat belokan jalan e. Pengembangan permukiman memusat

Page 41: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 29

dalam suatu ruang yang terbatas agar manusia dapat bermukim dengan nyaman dan dapat

bergerak dengan mudah dalam segala waktu dan cuaca, sehingga dapat hidup dengan sehat

dan dapat berinteraksi satu dengan lainnya dalam mempertahankan kehidupannya.

Fungsi prasarana sendiri adalah untuk melayani dan mendorong terwujudnya

permukiman dan lingkungannya agar dapat berperan sesuai dengan fungsinya. Untuk

memperbaiki dan mengembangkan lingkungan membutuhkan keseimbangan antara tingkat

pelayanan yang ingin diwujudkan dengan tingkat kebutuhan dari masyarakat pengguna dan

pemanfaat prasarana dalam suatu wilayah/kawasan pada suatu waktu tertentu.

Keseimbangan diantara keduanya akan mengoptimalkan pemakaian sumber daya yang

terbatas (Diwiryo, 1996:1).

Sarana yang terdapat pada permukiman pada umumnya cukup banyak mulai dari

sarana kesehatan, sarana pendidikan, sarana peribadatan, sarana perdagangan dan jasa serta

sarana pemerintahan / pelayanan umum kemudian untuk menunjang sarana permukiman

tersebut, diperlukan prasarana penting seperti sumber air bersih, pengelolaan sampah rumah

tangga, pengelolaan air limbah dan jaringan drainase, serta perawatan jaringan aksesibilitas

guna menjangkau semua sarana dan prasarana permukiman.

1. Penyediaan Sarana dan Prasarana Permukiman

Joko Sujarto, 2005 menyatakan bahwa pembangunan perkotaan perlu ditingkatkan dan

diselenggarakan secara berencana dan terpadu dengan memperhatikan rencana umum tata

ruang, pertumbuhan penduduk, lingkungan permukiman, lingkungan usaha dan lingkungan

kerja, serta kegiatan ekonomi dan kegiatan sosial lainnya agar terwujud pengelolaan

perkotaan yang efisien dan tercipta lingkungan sehat, rapi, aman dan nyaman. Perhatian

khusus perlu diberikan pada peningkatan sarana dan prasarana umum yang layak.

Beragamnya dinamika dan kegiatan masyarakat perkotaan, membutuhkan sarana dan

prasarana penunjang yang memadai agar tercipta suatu lingkungan yang mampu

memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakatnya dalam menjalani kegiatannya

(Rukmana (1993:7). Senada dengan hal tersebut, Komarudin (1997:92) mengungkapkan

bahwa penyediaan sarana dan prasarana permukiman mempunyai tujuan, yaitu :

a. Meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan, harkat, derajat dan martabat

masyarakat penghuni permukiman yang sehat dan teratur.

b. Mewujudkan kawasan kota yang ditata secara lebih baik sesuai dengan fungsinya

sebagaimana ditetapkan dalam rencana tata ruang kota yang bersangkutan.

Page 42: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 30

c. Mendorong penggunaan tanah yang lebih efisien dengan pembangunan rumah susun,

meningkatkan tertib bangunan, memudahkan penyediaan prasarana dan fasilitas

lingkungan permukiman yang diperlukan serta mengurangi kesenjangan kesejahteraan

penghuni dari berbagai kawasan di daerah perkotaan.

Tujuan penyediaan sarana dan prasarana dari pengertian diatas pada dasarnya adalah

untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dalam bermasyarakat dengan

memanfaatkan prasarana yang ada secara optimal sesuai dengan fungsinya.

Penyediaan sarana dan prasarana di permukiman memang memiliki peran yang sangat

penting dalam mendukung aktivitas ekonomi, sosial, budaya, serta kesatuan dan persatuan

bangsa terutama sebagai modal dasar dalam memfasilitasi interaksi dan komunikasi di antara

kelompok masyarakat serta mengikat dan menghubungkan antarwilayah (Suseno,2000).

Menurut Direktorat Jendral Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum dalam petunjuk

teknis perencanaan pembangunan dan pengelolaan bidang prasarana lingkungan

permukiman perkotaan dan pedesaan, 1999 bahwa terdapat 4 (empat) prasarana permukiman

dasar yang sangat penting, yaitu :

a. Sumber Air Bersih c. Jaringan Air Limbah

b. Persampahan d. Jaringan Drainase

Kemudian jika menurut Aroroar Revi dan Munish Dube dalam makalahnya yang

berjudul Indicators for urban enviromental services in luckhow-process and method,

mengatakan bahwa terdapat 6 (enam) prasarana permukiman yang sangat penting dan

menjadi indikator dalam kesejahteraan, yaitu :

a. Water Supply / Pasokan Air Bersih

b. Sewerage / Jaringan Air Limbah

c. Sanitation / Jaringan Sanitasi

d. Drainage / Jaringan Drainase

e. Solid Waste Management / Sistem persampahan

f. Electricity / Jaringan listrik

Oleh karena itu, Pemerintah sebagai pengambil keputusan memang menjadi aktor

dalam penyediaan sarana dan prasarana di kawasan permukiman di perkotaan, hal tersebut

merupakan salah satu kewajiban pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah seperti

yang tertulis dalam undang – undang pasal 47 nomor 1 tahun 2011 tentang perumahan dan

kawasan permukiman yang menyatakan bahwa :

Page 43: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 31

a. Pembangunan sarana, prasarana, dan utilitas umum dilakukan oleh pemerintah pusat,

pemerintah daerah, dan/atau setiap orang.

b. Pembangunan sarana, prasarana dan utilitas umum wajib dilakukan sesuai rencana,

rancangan, dan perizinan.

c. Pembangunan sarana, prasarana, dan jaringan utilitas umum perumahan harus

memenuhi persyaratan :

v Kesesuaian antara kapasitas pelayanan dengan jumlah rumah

v Keterpaduan antara sarana, prasarana utilitas umum dengan lingkungan hunian.

v Standart teknis pembangunan sarana, prasarana dan utilitas umum.

d. Sarana, prasarana, dan utilitas umum yang telah selesai dibangun oleh setiap pihak

harus diserahkan kepada pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan peraturan

perundangan.

Kemudian Menurut Undang-Undang No.26/2007 tentang Penataan Ruang

mengisyaratkan, agar setiap daerah / kota menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

sebagai pedoman dalam pemanfaatan ruang bagi setiap kegiatan pembangunan. Rencana

Tata Ruang (RTR) merupakan rencana pemanfaatan ruang dalam suatu kawasan yang

disusun untuk menjaga keserasian dan keselarasan pembangunan antar masing-masing

sektor dalam rangka penyusunan dan pengendalian program-program pembangunan

perkotaan jangka panjang. Fungsi RTR adalah untuk menjaga konsistensi perkembangan

kawasan baik perkotaan ataupun perdesaan dengan strategi nasional dan arahan RTRW

Provinsi dalam jangka panjang, menciptakan keserasian perkembangan kota dengan wilayah

sekitarnya, serta menciptakan keterpaduan pembangunan sektoral dan daerah. Muatan RTR

meliputi tujuan, rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang Kawasan Perkotaan, dan

upaya-upaya pengelolaan kawasan lindung, kawasan budidaya, kawasan fungsional

perkotaan, dan kawasan tertentu, serta pedoman pengendalian pembangunan Kawasan.

2. Akses Pemulung Terhadap Sarana dan Prasarana

Pemulung termasuk dalam kategori kaum yang dimarjinalkan karena status sosialnya,

dengan status tersebut sudah pasti kehidupan mereka dibawah garis kemiskinan (Moch.

Maulana Hidayat,2012). Susanto dalam Sinaga (2008:45-47) menjelaskan bahwa ‘kehidupan

kaum marjinal di perkotaan terus merosot, baik kualitas kesehatanya maupun kehidupan

sosial mereka yang terus terhimpit jauh dibawah garis kemiskinan’. Secara umum

Page 44: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 32

permasalahan fisik bangunan yang terjadi pada komuninitas pemulung sebagai kaum

marjinal antara lain :

a. Ukuran bangunan rumah yang sempit tidak sesuai dengan standart sebagai bangunan

yang layak huni.

b. Jarak antar rumah yang terlalu rapat anatara satu rumah dengan rumah lainnya

sehingga rawan terjadinya bencana kebakaran.

c. Prasarana jalan yang sempit, tidak sesuai dengan standart yang ada.

d. Tidak tersedianya jaringan drainase dan sanitasi yang layak.

e. Kurangnya suplai air bersih dan jaringan listrik yang tidak beraturan.

Menurut Santosa (2011:3) Gambaran menyedihkan masyarakat miskin kota adalah

tingkat ekonomi yang rendah, akses terhadap fasilitas kesehatan lemah, kesulitan memenuhi

kebutuhan pokok, pekerjaan tidak tetap mengakibatkan hutang yang menumpuk, sering

berpindah pindah lokasi dan terkadang diusir oleh aparat yang berwajib. Santosa (2011:9)

juga beranggapan bahwa masyarakat miskin perkotaan kesulitan dalam mengakses beberapa

hal penting yang sangat mereka butuhkan antara lain : kebutuhan gizi yang ideal, kesehatan

ibu anak dan balita, pendidikan dasar, aksesibilitas terhadap air bersih dan kebutuhan

sanitasi pada lingkungan permukiman yang kumuh.

Sehingga Santosa (2011) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa kehidupan kaum

miskin atau kaum marjinal di perkotaan ternyata mengalami nasib yang kurang baik karena

banyaknya kesulitan dalam mengakses sarana dan prasarana perkotaan. Masalah utamanya

bertitik tolak dari status pekerjaan mereka yang dianggap rendah sehingga memiliki

pendapatan yang sangat minim untuk mencukupi kebutuhan terhadap sarana dan prasarana

perkotaan yang dianggap mahal, seperti biaya berobat untuk kesehatan,biaya pendidikan,

biaya kebutuhan rumah (meliputi listrik dan air bersih), dan lain sebagainya.

3. Review Kebutuhan Sarana dan Prasarana Permukiman

Dasar penyediaan sarana dan prasarana permukiman untuk melayani setiap unit

pemerintahan baik yang informal (RT dan RW) maupun yang formal (kelurahan dan

Kecamatan) dan bukan didasarkan semata – mata pada jumlah penduduk yang akan dilayani

oleh sarana tersebut. Dasar penyediaan sarana dan prasarana ini juga mempertimbangkan

pendekatan desain keruangan unit-unit / kelompok lingkungan yang ada, tentunya hal ini

terkait dengan bentuk bangunan / peruntukan blok yang nantinya terbentuk sesuai dengan

Page 45: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 33

konteks lingkungannya. Sedangkan penempatan penyediaan suatu fasilitas sarana

permukiman mempertimbangkan jangkauan radius area pelayanan terkait dengan kebutuhan

dasar sarana yang harus dipenuhi terhadap pelayanan area tertentu.

Dari hasil kajian yang dilakukan oleh Andrew Cotton dan Richard Franceys pada

masyarakat berpenghasilan rendah di berbagai negara berkembang bahwa terdapat 7 (tujuh)

aspek penting dalam rangka pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana permukiman yaitu :

a. Ground Preparation, yaitu penyediaan pondasi untuk konstruksi bangunan rumah yang

bertujuan sebagai perlindungan bagi lahan yang rawan bencana baik bencana banjir

maupun bencana pergerakan tanah / tanah longsor pada lereng bukit.

b. Drainage, yaitu memberikan keleluasaan bagi air hujan dan air buangan rumah tangga

untuk mengalir cepat sehingga tidak menimbulkan terjadinya genangan di suatu

tempat. Teknik penanganan jaringan drainase dipengaruhi oleh kondisi topografi suatu

kawasan, semakin terjal kondisi topografi semakin mudah untuk membuat jaringan

drainase dengan mengandalkan grafitasi, namun untuk daerah dengan topografi yang

terlalu terjal, drainase juga menjadi masalah karena aliran air terlalu deras, sehingga

perlu dilakukan berbagai upaya untuk menurunkan kecepatan aliran air. Sedangkan

pada kondisi topografi landai cukup sulit untuk menentukan arah buangan sehingga

terkadang membutuhkan pompa untuk mengalirkan air. Faktor penting lainnya dalam

menentukan sistem drainase adalah curah hujan dan luas daerah tangkapan (catchment

area). Tingkat kejenuhan air dalam tanah juga mempengaruhi porositas tanah dalam

perannya mengalirkan tanah dari permukaan.

c. Acces and Road, yaitu penetapan lahan dengan jelas pada batas batasnya yang

digunakan sebagai rule, akses, garis sempadan dan jalur kendaraan darurat guna

mendukung atau memudahkan aktivitas yang terjadi pada suatu kawasan.

d. Water Suply, merupakan prioritas utama dalam penyediaan prasarana permukiman. Hal

penting dalam penyediaan air bersih adalah jumlah yang layak sehingga mampu

mencukupi kebutuhan dasar, kualitas air bersih, aksesibilitasi dan reabilitas air. Dalam

teknis pengelolaan sumber air bersih terdapat dua faktor penting antara lain :

v Sumber air bersih : sumber air yang tidak terlindungi, sumber air dari luar site,

sumber air tanah pada site dan air hujan.

v Distribusi air bersih : Communal Supply, individual house supply dan water

vendors.

Page 46: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 34

e. Sanitation yaitu sebagai wadah untuk memindahkan dan membuang limbah manusia

yang merupakan komponen penting dari kesehatan lingkungan. Masalah sanitasi

berkenaan dengan upaya penyehatan lingkungan didalam rumah ditekankan pada

masalah penyediaan kamar mandi dan WC (jamban) yang memenuhi syarat. Prinsip

utama dalam masalah sanitasi adalah bagaimana agar air buangan dari kamar mandi

dan WC tersebut tidak mencemari secara langsung pada sumber air bersih. Oleh karena

itu dihasilkan berbagai macam sistem sanitasi yang dikembangkan untuk menjaga

kesehatan dari bahaya penyakit menular yang dibawa oleh bibit penyakit pada air

buangan tersebut.

f. Solid Waste Management, upaya pengelolaan sampah yang menjamin dengan pasti

bahwa sampah padat dari permukiman sudah dikumpulkan untuk direduksi terlebih

dahulu kemudian dibuang dan ditangani dengan benar. Upaya pengelolaan sampah

pada umumnya mengacu pada konsep 3R yaitu :

v Recycle, yaitu kegatan mendaur ulang sampah tertentu untuk dibuat menjadi barang

tertentu yang mempunyai nilai ekonomis.

v Reuse, yaitu prinsip menggunakan kembali barang yang masih bisa dipakai untuk

keperluan lain

v Reduce, yaitu kegiatan untuk mengurangi timbunan sampah yang ada sebagai upaya

penanganan awal.

g. Power Suply, pemenuhan utama untuk sumber energi listrik sangat erat hunbunganya

dengan lokasi suatu rumah. Listrik yang dihasilkan biasanya digunakan untuk

memenuhi kebutuhan seperti : Penerangan (baik didalam rumah maupun di luar /

koridor jalan rumah), menjalankan alat elektronik, menghangatkan kondisi rumah

(untuk negara empat musim) serta mendinginkan suhu rumah (untuk negara tropis).

Dalam proses penyaluran energi listrik ada beberapa hal penting yang perlu

diperhatikan, antara lain :

v Daya yang dibutuhkan secara keseluruhan dalam satu rumah

v Spesifikasi alat elektronik yang digunakan harus disesuaikan dengan daya yang ada.

v Posisi tiang listrik terhadap bangunan rumah, harus diukur sesuai dengan standart

keamanan yang ada.

Selain itu ada regulasi lain yang umumnya digunakan sebagai indikator untuk

pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana permukiman, Dalam SNI 03-1733-2004

Page 47: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 35

dinyatakan bahwa pemenuhan sarana dan prasarana permukiman memiliki lingkup area

tertentu mulai dari RW hingga kecamatan bahkan mencapai skala kota / kabupaten.

a. Pemenuhan Sarana Permukiman

Untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pada permukiman pemulung yang

ada di Kota Kediri khususnya di Kelurahan Pojok maka dirumuskan bahwa pemenuhan

sarana prasarana permukiman yang ada paling tidak mengacu pada penyediaan di unit

RW (SNI 03-1733-2004), berikut ini adalah sarana dan prasarana permukiman yang

diharapkan ada di dalam permukiman permulung di Kelurahan Pojok yang sesuai dengan

standart pemenuhan sarana dan prasarana permukiman dalam unit RW.

Tabel 2.2 Kebutuhan Sarana Permukiman (unit RW/2500 jiwa penduduk)

No Jenis

Sarana Sarana

Kebutuhan per satuan sarana

Standart (m2/jiwa)

Kriteria pemenuhan

Luas lantai minimum

( 2)

Luas lahan minimum

( 2)

Radius Pencapaian

Lokasi & pe nyelesaian

1

Pemerintahan &Pelayanan

Umum

Balai Pertemuan warga

150 300 0.12 Ditengah kelompok bangunan warga, ataupun d iakses keluar / masuk dari kelompok bangunan, dapat terintegrasi dengan bangunan sarana yang lain.

2 Pos Kamling 6 12 0.06 500 (m2)

3 Gardu listrik 20 30 0.012 500 (m2)

Lokasi bangunannya harus disesuaikan dengan tingkat keamanan dan kenyamanan sekitar.

4

Telpon umum & kotak bis surat

30 0.012 500 (m2)

Lokasinya disebar pada titik titik strategis atau disekitar pusat lingkungan

5 Parkir umum

100 0.04

Dialokasikan dapat melayani kebutuhan bangunan kebudayaan dan rekreasi lain. Atau balai pertemuan warga.

6

Sarana Pendid ikan

Taman Kanak Kanak

216 (termasuk

rumah penjaga sekolah)

500 0.28 500 (m2) Ditengah kelompok warga, tidak menyebrang jalan raya, bergabung dengan taman sehingga terjadi pengelompokan kegiatan.

7 Sekolah dasar 633 2000 1.28 1000 (m2)

8 Taman bacaan 72 150 0.09 1000 (m2)

Bangunan pelengkap, dapat digabung dengan sarana pendidikan lain .

Page 48: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 36

No Jenis

Sarana Sarana

Kebutuhan per satuan sarana

Standart (m2/jiwa)

Kriteria pemenuhan

Luas lantai minimum

( 2)

Luas lahan minimum

( 2)

Radius Pencapaian

Lokasi & pe nyelesaian

9 Sarana

Kesehatan

Posyandu 36 60 0.048 500 (m2)

Dapat bergabung dengan balai warga atau hunian masyarakat

10 Balai pengobatan warga

150 300 0.12 1000 (m2) Dapat bergabung dengan balai warga

11

Sarana Peribadatan

Mushola 45 100 0.36 100 (m2)

Ditengah kelompok hunian warga, atau dapat digabung dengan bagungnan lainnya.

12 Masjid warga 300 600 0.24 1000 (m2)

Ditengah kelompok hunian warga, tidak menyebrang jalan raya.

13 Tempat peribadatan lain

Tergabung dalam

kekerabatan / hierarki lembaga

Tergabung dalam

kekerabatan / hierarki lembaga

Tergabung dalam

kekerabatan /

hierarki lembaga

14 Sarana

Perdagangan dan Jasa

Toko / Warung makan

50 100 0.4 300 (m2)

Dapat bergabung dengan sarana lain, ditengah kelompok hunian warga.

15

Sarana ruang terbuka &

taman rekreas i

Taman / tempat bermain

- 1250 0.5 1000 (m2) Di pusat kegiatan lingkungan

Sumber : SNI 03-1733-2004 tentang tatacaran penataan lingkungan perumahan di perkotaaan.

b. Pemenuhan Prasarana / Utilitas

Dalam memenuhi kebutuhan permukiman penduduk tidak hanya memeperhatikan

kebutuhan akan sarananya saja tetapi juga prasarana pendukung seperti jalan, drainase,

jaringan air bersih, jaringan air limbah, jaringan persampahan, serta jaringan listrik dan

telepon. Dalam merencanakan kebutuhan prasarana permukiman terutama jalan tidak

lupa memperhatikan fungsi jalan yaitu sebagai akses untuk penyelamatan dalam keadaan

darurat. Untuk kebutuhan jaringan jalan yang berada di dalam lingkup rw berupa jalan

lingkungan dan jalan lokal dengan ukuran jalan lingkungan (1,2 m – 2 m) dan untuk

jalan lokal (3m - 7m).

Kebutuhan Jaringan drainase yang mana memiliki fungsi sebagai penghubung air

kedalam resapan buatan pada permukiman penduduk. Ketersediaan jaringan air bersih

merupakan syarat wajib bagi setiap rumah didalam kawasan permukiman, sumber

penyediaan air bersih pada permukiman penduduk berasal dari sumur artesis ataupun

Page 49: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 37

dari perusahaan air bersih baik yang disediakan untuk individu maupun publik.

Kebutuhan publik terhadap air bersih disediakan dengan cara pembuatan kran komunal,

jaringan pipa, serta hydran air yang berfungsi untuk menanggulangi kebakaran. Suatu

lingkungan permukiman penduduk juga harus dilengkapi dengan sistem pembuangan air

limbah, bentuk sistem pengelolaan air limbah di perkotaan yaitu ; septictank, resapan /

biophori, jaringan pemipaan air limbah. Apabila dalam suatu permukiman penduduk

tidak memungkinkan untuk pembuatan septictank, maka lingkungan tersebut harus

dilengkapi dengan sistem pembuangan air limbah lingkungan / dapat disambung dengan

sistem pembuangan air limbah kota.

Penyediaan sarana persampahan harus terintegrasi dan diperhatikan kebutuhannya

terhadap pemukiman mulai dari penyediaan gerobak sampah, tong sampah, bak sampah

(TPS RW), TPS kelurahan, dan TPA (tempat pembuangan akhir).

Pemasangan seluruh jaringan instalasi listrik dan telepon di dalam lingkungan

permukiman dan perumahan penduduk juga harus terintegrasi berdasarkan peraturan –

peraturan yang berlaku seperti peraturan umum instalasi listrik (PUIL), kebijakan PLN

setempat, peraturan lain yang masih digunakan (AVE). Berikut ini adalah tabel

penyediaan Prasarana permukiman penduduk perkotaan sesuai dengan standart :

Tabel 2.3 Penyediaan prasarana permukiman (unit rw / 2500 jiwa).

No Jenis Penyediaan Jangkauan pelayanan

Standart pemenuhan

(jiwa) Kriteria

1 Pipa – Pipa Penyalur Air bersih Kota - Rumah penduduk

Seluruh penduduk Kota

Bisa digunakan untuk penduduk kota

2 Kran umum 100 m 250 jiwa (30 liter / orang /hari)

Bisa digunakan lingkup RT - RW

3 Hydrant umum 100 m – 200 m - - 4 Tong Sampah (individu) - 5 jiwa Setiap individu

wajib memilikinya

5 Bak Sampah TPS Dimensi 2m2 – 6 m2 2500 jiwa Diakses masyarakat dalam unit RW

6 Daya Listrik Semua rumah di kawasan perkotaan.

450 VA/jiwa -

Sumber : SNI 03-1733-2004

Page 50: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti secara umum menggunakan

pendekatan penelitian Kualitatif yang didukung dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

penelitian ini dipilih dengan maksud untuk menjelaskan temuan data baik data sosial, data

ekonomi yang ada di kalangan masyarakat pemulung terhadap tingat pemenuhan sarana dan

prasarana permukiman komunitas pemulung serta mencari tahu program penyediaan sarana

dan prasarana permukiman yang berasal dari pemerintah secara deskriptif.

Sesuai dengan namanya, deskriptif bertujuan untuk menganalisis sampai dengan taraf

memaparkan sesuatu yang diteliti dan menyajikan fakta secara sistemik sehingga dapat lebih

mudah untuk dipahami dan dimaknai. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran

yang benar mengenai objek atau fenomena yang diteliti secara utuh.

Dalam penelitian kualitatif teknik analisis data yang digunakan belum ada pola yang

jelas sehingga belum ada panduan atau prosedur baku yang pasti. Hal ini memungkinkan

peneliti untuk menganalisis data berdasarkan tingkat intelektual dan kreativitasnya

membebaskan peneliti untuk membentuk pola tersendiri yang dirasakan cocok dengan sifat

penelitian.

B. Jenis Penelitian

Dalam pendekatan kualitatif ada berbagai macam strategi atau jenis penelitian yang

sudah dirumuskan oleh para ahli dengan pendekatan dan prosedur yang jelas. Creswell

didalam bukunya menyebutkan bahwa strategi / jenis penelitian dari pendekatan kualitatif

ada 5 (lima) yaitu : etnografi, grounded theory, studi kasus, fenomenologi, naratif.

Sedangkan Prof. Dr. Mujia Raharjo, M.Si menyebutkan ada 8 (delapan), 5 (lima)

diantaranya sama dengan yang dikemukakan Creswell, sedangkan tiga lainya yaitu : studi

dokumen, observasi alami, wawancara terpusat.

Pada penelitian ini peneliti mengambil strategi / jenis penelitian studi kasus karena

peneliti secara mendalam meneliti tentang pemenuhan sarana dan prasarana bermukim

komunitas pemulung. Selain itu peneliti juga harus mengamati aktivitas para pemulung baik

aktivitas bekerja ataupun aktivitas bermukim, oleh karena itu di harapkan dengan

Page 51: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 39

menggunakan jenis penelitian studi kasus dapat menjawab tujuan dari penelitian yang

diambil peneliti. Pengertian dari jenis penelitian studi kasus itu sendiri adalah jenis

penelitian yang mendalami tentang individu, suatu kelompok / organisasi, suatu program

kegiatan, peristiwa dan sebagainya dalam waktu tertentu. Tujuannya untuk memperoleh

gambaran yang utuh dan mendalam dari sebuah entitas. Studi kasus menghasilkan data yang

selanjutnya dianalisis untuk menghasilkan sebuah teori. Sebagaimana prosedur perolehan

data penelitian kualitatif, data studi kasus diperoleh dari wawancara, observasi, dan arsip /

dokumen. (Creswell,2007).

C. Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan gambaran tentang suatu keadaan yang dikaitkan dengan tempat dan

waktu yang merupakan dasar suatu perencanaan dan merupakan alat bantu dalam

pengambilan keputusan. Masalah, tujuan, dan hipotesis penelitian untuk sampai pada suatu

kesimpulan harus didukung oleh data-data relevan. Relevansi data dengan variabel penelitian

didasari oleh metode pendekatan masalah yang relevan (Sumaatmaja, 1998:104). Teknik

pengumpulan data dilakukan secara langsung (data primer) maupun tidak langsung (data

sekunder).

1. Data Primer

Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan cara mewawancarai semua

responden sebagai objek penelitian terkait dengan karakteristik pemulung. Selain itu,

peneliti juga menggunakan lembar pengamatan untuk mendukung pengamatan terhadap

kondisi lapangan terkait aktivitas kegiatan yang dilakukan, karakter permukiman

pemulung, kualitas sarana dan prasarana eksisting dan upaya apa saja yang telah mereka

lakukan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan terhadap sarana dan prasarana tidak

lupa peneliti juga mengambil gambar supaya penelitian yang diambil lebih komunikatif.

2. Data Sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder ini dilakukan melalui survey ke beberapa instansi

pemerintah diantaranya Dinas Pekerjaan Umum, Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Kota Kediri, Dinas Tata Ruang Kebersihan dan Pertamanan Kota Kediri serta

Kelurahan Pojok, terkait dengan data penyediaaan sarana prasarana permukiman baik

perencanaan, program maupun eksisting. Selain itu dengan mengutip, memilah - milah,

Page 52: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 40

atau mengopi dari dokumen-dokumen yang sudah ada atau literatur yang terkait

meskipun kualitas datanya masih saling mencocokan antara satu dengan yang lainnya.

Berikut ini adalah metode atau teknik yang dilakukan pada saat pengumpulan data yang

digunakan secara umum adalah:

1. Observasi,

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang, pelaku, kegiatan,

objek, perbuatan, kejadian/peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan

observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk

menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi

yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu untuk melakukan umpan balik

terhadap pengukuran tersebut.

Teknik ini digunakan untuk mengetahui kondisi di kawasan permukiman pemulung

Kelurahan Pojok Kota Kediri, baik itu dari aspek fisik maupun aktivitas di kawasan

yang dilakukan dalam jangka waktu yang berbeda. Pemilihan waktu di pagi, siang dan

malam hari berdasarkan asumsi bahwa terjadi perbedaan jenis aktivitas yang ada di

masing-masing waktu mengingat mereka melakukan aktivitas bekerja dan bermukim

pada waktu – waktu tersebut. Sehingga dapat mewakili jenis aktivitas yang dilakukan

pemulung.

2. Teknik wawancara

Wawancara merupakan pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh

sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah

wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil

bertatap muka antara pewawancara dengan informan dengan/atau tanpa menggunakan

pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam

kehidupan sosial yang relatif lama.

Dalam hal ini peneliti mewawancarai semua pihak yang terlibat dalam penyediaan

sarana dan prasarana permukiman pemulung di Kelurahan Pojok Kota Kediri, baik itu

pemerintah maupun komunitas pemulung. Tujuanya agar peneliti dapat lebih

mengetahui bagaimana penyediaan sarana prasarana pada kawasan ini.

3. Simak dokumen, adalah teknik pengumpulan data dengan cara menyalin, memilah -

milah, atau mengopi data dari literatur berupa teori dari para pakar untuk

Page 53: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 41

membandingkan dengan data yang terdapat di lapangan. Literatur yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah Dokumen RTRW Kota Kediri, Monografi Kelurahan Pojok,

dan dokumen lain yang mendukung penelitian ini terutama tentang penyediaan sarana

dan prasarana permukiman.

Untuk memudahkan dalam pengumpulan data maka dibuat suatu instrumen mengenai data

yang dibutuhkan.

Page 54: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Tabe

l 3.1

Keb

utuh

an D

ata

No

Aspe

k Da

ta

Jeni

s Da

ta

Inst

rum

en P

enel

itian

Su

mbe

r Pr

imer

Se

kund

er

Obse

rvas

i Si

mak

Li

tera

tur

Waw

anca

ra

Foto

/ Sk

etsa

Re

cord

er

1 Po

la P

eker

jaan

Pe

mul

ung

· Be

ntuk

pe

kerja

an

yang

di

laku

kan

Id

entif

ikas

i ak

tivita

s ka

was

an

perm

ukim

an

pem

ulun

g.

2 Ti

ngka

t Pe

ndid

ikan

· Ti

ngka

t Pe

ndid

ikan

Ko

mun

itas

Pem

ulun

g ·

Ting

kat

pend

idik

an

anak

ko

mun

itas

pem

ulun

g

W

arga

ya

ng

beke

rja

seba

gai P

emul

ung

3 Ko

ndis

i Ke

seha

tan

· Ko

ndis

i K

eseh

atan

Ko

mun

itas

Pem

ulun

g

War

ga

yang

be

kerja

se

baga

i Pem

ulun

g

4 Pe

ngel

olaa

n Ke

uang

an

· D

ata

Pen

dapa

tan

per

hari

· D

ata

pem

biay

aan

per

hari

W

arga

yan

g be

kerja

se

baga

i Pem

ulun

g

5 Ak

tivita

s Be

kerja

Ko

mun

itas

Pem

ulun

g

· La

tar b

elak

ang

pem

ilihan

pe

kerja

an

· Sa

rana

Tra

nspo

rtasi

ya

ng d

igun

akan

saa

t be

kerja

W

arga

yan

g be

kerja

se

baga

i Pem

ulun

g

6 Ko

ndis

i sos

ial

pem

ulng

· D

ata

kepe

milik

an K

TP,

KK d

an S

urat

sur

at

kete

rang

an la

in

· D

ata

Dae

rah

Asa

l ·

Bent

uk In

tera

ksi d

enga

n se

sam

a

·

War

ga y

ang

beke

rja

seba

gai P

emul

ung

· D

okum

en K

elur

ahan

7

Aktiv

itas

Berm

ukim

Ko

mun

itas

Pem

ulun

g

· D

ata

tang

gung

an

kelu

arga

·

Dat

a ja

rak

dari

rum

ah

men

uju

tem

pat k

erja

·

Rum

ah w

arga

yan

g be

kerja

seb

agai

Pe

mul

ung

· D

okum

en K

elur

ahan

Page 55: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

No

Aspe

k Da

ta

Jeni

s Da

ta

Inst

rum

en P

enel

itian

Su

mbe

r Pr

imer

Se

kund

er

Obse

rvas

i Si

mak

Li

tera

tur

Waw

anca

ra

Foto

/ Sk

etsa

Re

cord

er

8

Peril

aku

Berm

ukim

Ko

mun

itas

Pem

ulun

g

Peta

Pol

a B

erm

ukim

· Su

rvey

lapa

ngan

9 Ko

ndis

i Fisi

k Ba

ngun

an

Dat

a Je

nis

Bang

unan

, Dat

a Ko

ndis

i Fisi

k Ba

ngun

an,

Peta

per

muk

iman

.

· D

okum

en K

elur

ahan

da

n St

akeh

olde

r te

rkai

t ·

Surv

ey L

apan

gan

10

Stat

us

Kepe

milik

an

Tana

h

· D

ata

Kep

emili

kan

Serti

fikat

Tan

ah

· Pe

ta B

PN

·

Dok

umen

Kel

urah

an

dan

BPN

·

Pem

ilik B

angu

nan

11

Prog

ram

Pe

mer

inta

h

· D

ata

Pro

gram

pe

mer

inta

h ·

Dat

a S

ikap

dan

Stra

tegi

Pe

mer

inta

h.

·

Pem

erin

tah

( DPU

dan

DTR

KP )

12

Kara

kter

istik

Pe

nyed

iaan

Sa

rana

dan

Pr

asar

ana

Perm

ukim

an

· D

ata

Seb

aran

Sar

ana

& Pr

asar

ana

· Pe

ta S

ebar

an S

aran

a &

Pras

aran

a

· ( K

ecam

atan

Dal

am

Angk

a, M

onog

rafi

Kelu

raha

n, P

eta

Seba

ran

Sara

na

dan

Pras

aran

a)

· Ba

pped

a ·

Kond

isi L

apan

gan

13

Kebu

tuha

n Ak

tivita

s &

Kom

unita

s Pe

mul

ung

· D

ata

Keb

utuh

an S

aran

a da

n Pr

asar

ana

perm

ukim

an

· W

arga

yan

g be

kerja

se

baga

i Pem

ulun

g ·

SNI,

Pend

apat

Ahl

i, Id

entif

ikas

i Pen

eliti

.

14

Kara

kter

istik

Ke

bija

kan

Pem

erin

tah

· R

TRW

·

RD

TRK

· Pe

rda

Kota

Ked

iri

· D

TRKP

·

Bapp

eda

· D

PU

Sum

ber

: Pen

eliti

Page 56: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 44

Peranan peneliti dalam penggalian data adalah sebagai marginal participation. Hadi

(1997) dalam bukunya mengemukakan marginal participation adalah suatu usaha peneliti

untuk mengamati obyek dengan berusaha tidak sebagai orang asing sehingga tidak ada

batasan jarak antara obyek penelitiannya, walaupun identitasnya diketahui jelas oleh

kelompok responden.

Dalam mengamati, peneliti berusaha menjadi penonton yang apresiatif dan

selanjutnya melangkah masuk ke dalam aktivitas responden tanpa mengambil peran dalam

aktivitas responden tersebut. Ketika berada di tengah-tengah responden, peneliti

menghimpun informasi yang diperlukan sehingga secara akurat dapat mencatat fenomena

yang terjadi dengan pertimbangan kesesuaian penelitian.

D. Konsep Penelitian

Konsep penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk membantu peneliti dalam menemukan informasi tentang hal

yang diteliti tersebut, sehingga nantinya pada akhir penelitian dapat dirumuskan satu atau

beberapa variabel penelitian.

Mengingat penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, maka variabel yang

digunakan dalam penelitian ditemukan kemudian seusuai dengan hakikat dari pendekatan

kualitatif, namun untuk memudahkan jalannya penelitian ini peneliti telah menemukan

konsep – konsep yang dirumuskan dari teori yang ada untuk mendapatkan variabel dari

penelitian ini.

Page 57: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Tabe

l 3.2

Kon

sep

Pene

litia

n

Ò±

Ì«

¶«¿²

Í¿

­¿®¿

²

Õ±²

­»°

Í

«¾

Õ±

²­»

° ײ

¼·µ¿

¬±®

Kar

akte

rist

ik

Pem

ulun

g ya

ng

tingg

al d

i pe

rmuk

iman

pe

mul

ung.

Dik

enal

inya

K

om

unit

as k

lasi

fika

si

pem

ulun

g

· Po

la P

eker

jaan

·

Ben

tuk

peke

rjaa

n ya

ng

dila

kuka

n di

lapa

ngan

D

iket

ahui

nya

perb

edaa

n se

cara

je

las

apa

saja

kar

akte

rist

ik d

ari p

emul

ung.

·

Asa

l ba

rang

·

Tuj

uan

penj

uala

n

· Pe

ngel

olaa

n ke

uang

an

· T

ingk

at p

enda

pata

n ·

Peng

elua

ran

Keu

anga

n ·

Pend

apat

an T

ingg

i ·

Pend

apat

an R

enda

h ·

Pem

biay

aan

Keb

utuh

an

· K

em

amp

uan

men

yisi

hkan

uan

g

Dik

enal

inya

ka

rakt

eris

tik

akti

vita

s pe

mul

ung

· A

ktiv

itas

Bek

erja

·

Stru

ktur

pek

erja

an

· Pe

kerj

aan

teta

p ·

Peke

rjaa

n sa

mpi

ngan

·

Tran

spor

tasi

pen

unja

ng

saat

bek

erja

·

Jala

n K

aki /

Gro

bak

· Se

peda

·

Ken

dara

an B

erm

otor

( S

eped

a M

otor

, M

obil

Pic

k-up

, Tru

k)

· K

ondi

si S

osia

l ·

Kep

emil

ikan

Iden

tita

s ·

Mem

ilik

i KT

P, K

K d

an s

urat

ket

eran

gan

lain

·

Ben

tuk

Inte

raks

i de

ngan

se

sam

a ·

Dil

akuk

an d

i lua

r ru

mah

·

Dil

akuk

an d

i da

lam

rum

ah

· Ti

ngka

t Pen

didi

kan

· Ti

dak

berp

endi

dika

n ·

Ber

pend

idik

an R

enda

h

· K

ond

isi

Kes

ehat

an

· M

asya

raka

t yan

g te

rken

a pe

nyak

it

· Je

nis

pen

yaki

t yan

g m

enja

ngki

t pem

ulun

g ·

Dae

rah

Asa

l ·

Dal

am

Kot

a K

edir

i ·

Luar

Kot

a K

edir

i ·

Akt

ivit

as B

erm

ukim

·

Kei

kuts

erta

an K

elua

rga

· Ti

ngga

l sen

diri

·

Ting

gal b

ersa

ma

kelu

arga

·

Ting

gal b

ersa

ma

reka

n ke

rja

· O

rien

tasi

Jar

ak d

ari

Rum

ah m

enuj

u te

mp

at

kerj

a

· Ja

rak

kura

ng d

ari 5

00 m

·

Jara

k an

tara

501

m –

1 k

m

· Ja

rak

lebi

h d

ari 1

km

·

Pola

Ber

muk

im

· M

enye

bar

· M

enge

lom

pok

Page 58: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Ò±

Ì«

¶«¿²

Í¿

­¿®¿

²

Õ±²

­»°

Í

«¾

Õ±

²­»

° ײ

¼·µ¿

¬±®

Dik

enal

inya

K

arak

teri

stik

Pe

rmu

kim

an d

i da

lam

K

om

unit

as P

emul

ung

Kar

akte

r H

unia

n ·

Fun

gsi B

angu

nan

· Pe

runt

ukan

ban

guna

n ·

Ru

mah

sat

u fu

ngsi

·

Ru

mah

dw

i fu

ngsi

·

Kep

adat

an b

angu

nan

· K

epad

atan

ting

gi

· K

epad

atan

Sed

ang

·

Kep

adat

an R

enda

h ·

Kon

disi

Fis

ik

· L

uas

Ban

guna

n ·

Sesu

ai S

tand

art (

SN

I) /

Per

da

· Ti

dak

sesu

ai S

tand

art

(SN

I) /

Perd

a ·

Jeni

s b

angu

nan

· B

angu

nan

perm

anen

·

Ban

guna

n se

mi

perm

anen

·

Ban

guna

n no

n-pe

rman

en

· St

atus

kep

emil

ikan

tana

h ·

Hak

ata

s ba

ngun

an &

ta

nah

· Se

wa

· M

ilik

pri

badi

·

Mag

ersa

ri

Up

aya

pem

erin

tah

kota

da

lam

m

emen

uhi

sara

na d

an

pras

aran

a di

pe

rmuk

iman

pe

mul

ung

Ter

iden

tifi

kasi

nya

Sika

p pe

mer

inta

h da

lam

pen

yedi

aan

sara

na d

an p

rasa

rana

di

perm

ukim

an p

emul

ung

· Si

kap

pem

erin

tah

· Pr

efer

ensi

/ ke

ingi

nan

pem

erin

tah

· Po

sisi

pem

ulun

g da

lam

si

stem

sos

ial

kota

. ·

Dip

erti

mba

ngka

n da

lam

pro

ses

peng

adaa

n sa

rana

dan

pra

sara

na

Prog

ram

pem

erin

tah

terh

adap

per

muk

iman

pe

mul

ung.

Kar

akte

rist

ik P

enye

diaa

n sa

rana

dan

pra

sara

na

perm

ukim

an.

· Sa

rana

(k

eseh

atan

,pen

didi

kan,

pe

riba

data

n, d

ll)

· Pr

asar

ana

(jal

an,

pers

ampa

han,

lis

trik

, dll

) ·

Air

ber

sih,

Dra

inas

e &

Sa

nita

si

· Je

nis

Sar

ana

dan

Pras

aran

a E

ksis

ting

·

Seba

ran

Sara

na d

an

Pras

aran

a ya

ng a

da

· Pe

ran

Pem

erin

tah

· K

ond

isi

Fisi

k ·

Rag

am s

aran

a da

n pr

asar

ana

pend

ukun

g

· K

apas

itas

Ban

guna

n ·

Jara

k an

tara

sar

ana

dan

pras

aran

a ek

sist

ing

deng

an p

erm

ukim

an p

emul

ung

· Pe

ngel

olaa

n Sa

rana

dan

Pra

sara

na

Men

gide

ntif

ikas

i K

arak

teri

stik

K

ebut

uhan

Sa

rana

dan

Pr

asar

an D

i pe

rmuk

iman

Pe

mul

ung

· D

iken

alin

ya

kara

kter

istik

ke

butu

han

min

imu

m

kom

unit

as p

emul

ung

terh

adap

pem

enuh

an

sara

na d

an p

rasa

rana

pe

rmuk

iman

dal

am

hal

mel

akuk

an

Keb

utuh

an S

aran

a da

n Pr

asar

ana

Akt

ivit

as B

eker

ja

Pem

ulun

g :

· T

empa

t pen

ampu

ngan

ba

rang

rec

ycle

·

Tem

pat p

emil

ahan

bar

ang

· G

udan

g Pe

nyim

pan

an

Dat

a pe

runt

uka

n ba

ngu

nan

sara

na :

· Fa

silit

as K

omun

al

· Fa

silit

as P

riva

t

· Te

rcuk

upin

ya k

ebut

uhan

pem

ulun

g ba

ik

seca

ra k

uali

tas

mau

pun

kuan

tita

s da

ri

sara

na d

an p

rasa

rana

per

muk

iman

.

Page 59: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Ò±

Ì«

¶«¿²

Í¿

­¿®¿

²

Õ±²

­»°

Í

«¾

Õ±

²­»

° ײ

¼·µ¿

¬±®

peke

rjaa

n di

Ked

iri

pera

lata

n ke

rja

· Pe

nera

ngan

Um

um

·

Tem

pat B

erte

duh

·

Tem

pat p

arki

r ke

ndar

aan

· D

iken

alin

ya

kara

kter

istik

ke

butu

han

min

imu

m

kom

unit

as p

emul

ung

terh

adap

pem

enuh

an

sara

na d

an p

rasa

rana

pe

rmuk

iman

dal

am

hal b

erm

ukim

di

Ked

iri

Keb

utuh

an S

aran

a da

n Pr

asar

ana

Ber

muk

im :

· Ja

ring

an J

alan

·

Jari

ngan

dra

inas

e da

n Sa

nita

si

· W

C u

mu

m /

Sum

ur

· T

empa

t Ber

ibad

ah

· B

alai

Pen

goba

tan

· T

empa

t Bel

ajar

Ana

k ·

Tok

o K

elon

tong

Dat

a pe

runt

uka

n pr

asar

ana

pend

ukun

g :

· Fa

silit

as K

omun

al

· Fa

silit

as P

riva

t

Ana

lisis

Tin

gkat

Pe

men

uhan

Sa

rana

dan

Pr

asar

ana

di

perm

ukim

an

pem

ulun

g

· D

iket

ahui

nya

hasi

l an

alis

is p

emen

uhan

sa

rana

dan

pra

sara

na

perm

ukim

an m

enur

ut

stan

dart

· K

arak

teri

stik

Keb

ijak

an

pem

erin

tah

yang

men

gatu

r pe

men

uhan

sar

ana

dan

pras

aran

a ·

Eks

isti

ng p

enye

diaa

n sa

rana

da

n pr

asar

ana

· Pe

ran

Pem

erin

tah

·

Pera

tura

n da

erah

kot

a ke

diri

ter

hada

p pe

men

uhan

sar

ana

dan

pras

aran

a pe

rmuk

iman

· D

iket

ahui

nya

hasi

l an

alis

is p

emen

uhan

sa

rana

dan

pra

sara

na

perm

ukim

an m

enur

ut

pera

n pe

mul

ung

· P

emen

uhan

sar

ana

dan

pras

aran

a ko

mun

itas

pe

mul

ung

· K

eter

sedi

aan

sara

na d

an

pras

aran

a pe

rmu

kim

an

· Te

rcuk

upin

ya k

ebut

uhan

sar

ana

dan

pras

aran

a pe

rmuk

iman

men

urut

ko

mun

itas

pem

ulun

g.

Sum

ber

: Pen

eliti

Page 60: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 48

E. Teknik Analisis

Analisis adalah upaya mengolah data menjadi informasi sehingga karakteristik atau sifat-

sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah -

masalah yang berkaitan dengan kerangka penelitian. Oleh karena itu teknik analisis data

dapat diartiakan sebagai, cara melaksanakan analisis terhadap data dengan tujuan mengolah

data tersebut menjadi informasi sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan

mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan

kegiatan penelitian. Dalam hal ini peneliti menggunakan beberapa teknik analisis, adalah

sebagai berikut :

1. Teknik analisis deskriptif

Adalah kajian analisa dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data – data

dari peristiwa yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pemaparan peristiwa tersebut

dilakukan secara sistematik, akurat dan lebih menekankan pada data faktual.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis analisis deskriptif eksploratif

dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena. Bisanya dilakukan

dengan survey dan menjadi dasar dalam mengambil kebijakan atau penelitian lanjutan.

Analisis data menggunakan statistik deskritif, prosentase atau pemaparan menggunakan

kata-kata atau kalimat. Jenis analisis ini digunakan untuk menjelaskan tentang

klasifikasi pemulung serta karakteristik permukiman pemulung yang mana keduanya

merupakan hal harus digali lebih dalam oleh peneliti sehingga dapat diketahui lebih

jelas apa saja klasifikasi pemulung dan bagaimana karakteristik permukiman komunitas

pemulung.

Analisis lain yang digunakan oleh peneliti adalah analisis deskriptif eksplanasi

yang bertujuan untuk menjelaskan kembali perkataan dari para narasumber terkait

dengan penelitian yang diambil. Dalam hal ini peneliti menggunakanya untuk

mengetahui bagaimana persepsi dari pemerintah terhadap penyediaan sarana dan

prasarana permukiman pemulung serta persepsi dari komunitas pemulung terkait

dengan sarana prasarana apa yang memang dibutuhkan oleh komunitas pemulung.

2. Teknik analisis reduksi data

Adalah kajian analisa suatu bentuk data yang dilakukan dengan cara merangkum,

memilih hal hal – hal yang pokok serta memfokuskan kepada hal hal yang penting yang

Page 61: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 49

sesuai dengan tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas (Sutopo,2004 : 91).

Analisis reduksi data yang digunakan oleh peneliti adalah untuk mengetahui dan

menjelaskan aktivitas apa saja yang dilakukan oleh komunitas pemulung di Kelurahan

Pojok Kota Kediri, baik itu aktivitas bermukim, aktivitas bekerja dan karakter sosial

komunitas pemulung.

3. Teknik analisis kebutuhan sarana dan prasarana

Adalah kajian analisa suatu bentuk data yang dilakukan dengan cara mencari tahu

kebutuhan sarana prasarana pada suatu permukiman dengan menggunakan regulasi

yang sudah ada sebagai acuan kemudian di sesuaikan dengan kondisi di lingkungan

permukiman tersebut.

Peneliti secara mendalam mencari tahu sarana dan prasarana apa saja yang

seharusnya ada di dalam permukiman pemulung, jangkauan pelayanan, letak dari

sarana dan prasarana tersebut baik sarpras bermukim ataupun sarpras saat bekerja serta

kualitas dari keberadaan sarana bermukim karena komunitas pemulung memiliki sarana

dan prasarana tertentu dalam eksistensi mereka.

4. Teknik analisis tingkat pemenuhan pemerintah

Adalah kajian analisa suatu bentuk data yang dilakukan dengan cara mencari tahu

kebijakan – kebijakan dari pemerintah kota terkait dengan penyediaan sarana dan

prasarana permukiman, kemudian di komparasikan dengan kondisi eksisiting dari

sarana dan prasarana permukiman komunitas pemulung sehingga dapat terlihat adanya

kesesuaian atau tidak dari kebijakan yang dirumuskan oleh pemerintah.

Berikut di bawah ini akan ditampilkan kerangka analisis dan tabel analisis dari penelitian

yang dilakukan oleh peneliti :

Page 62: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Gam

bar 3

.1 K

eran

gka

Ana

lisi

s

Sum

ber

: Pen

eliti

Inpu

t In

put

Ana

lisi

s

Sup

ply

Ter

hada

p p

emen

uhan

Sar

ana

dan

pras

aran

a pe

rmuk

iman

Dem

and

Ter

had

ap p

emen

uhan

Sar

ana

dan

pras

aran

a pe

rmu

kim

an

Kar

akte

rist

ik P

emul

ung

Keb

utu

han

Pem

ulun

g te

rhad

ap

sara

na d

an p

rasa

rana

per

muk

iman

untu

k ak

tivi

tas

ber

muk

im d

an

aktiv

itas

beke

rtja

.

Str

ateg

i Pem

erin

tah

dala

m

men

yedi

akan

sar

ana

dan

pras

aran

a

di p

erm

ukim

an p

emu

lung

Pro

gram

Pen

yed

iaan

Sar

ana

dan

Pra

sara

na d

i per

muk

iman

pem

ulun

g

Keb

utu

han

sara

rana

dan

pra

sara

na

Ses

uai S

tand

art d

an r

egul

asi d

ari

pem

erin

tah

Kot

a K

edir

i

Up

aya

pem

ulun

g d

alam

mem

enuh

i

sara

na d

an p

rasa

rana

per

muk

iman

eksi

siti

ng

Out

put P

enel

itia

n

Ana

lisis

tin

gkat

pem

enuh

an S

aran

a

dan

Pra

sara

na P

erm

ukim

an

Pem

ulun

g

Page 63: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Tabe

l 3.3

Ana

lisis

Pen

eliti

an

No

Tuj

uan

Sasa

ran

Inpu

t A

nali

sis

Out

put

1.

Men

gide

ntif

ikas

i ka

rakt

eris

tik

kom

unit

as p

emul

ung

dan

perm

ukim

an

pem

ulun

g ya

ng a

da

di K

ota

Ked

iri

Kla

sifi

kasi

ko

mun

itas

pe

mul

ung

· Po

la

Peke

rjaa

n K

omun

itas

Pem

ulun

g ·

Ting

kat P

endi

dika

n ·

Pola

Keu

anga

n

Ana

lisi

s D

eskr

ipti

f E

kspl

oras

i M

enge

tahu

i se

cara

m

enda

lam

kl

asif

ikas

i pe

mul

ung

: ·

Pem

ulun

g ·

Lap

ak/P

enge

pul

· A

gen

Kar

akte

rist

ik a

ktiv

itas

pem

ulun

g di

Kot

a K

edir

i ·

Akt

ivit

as B

eker

ja

· K

arak

ter

Sos

ial

Pem

ulun

g ·

Akt

ivit

as B

erm

ukim

Ana

lisi

s R

eduk

si

Dat

a M

enge

tahu

i ha

l –

hal

apa

saja

ya

ng

dila

kuka

n K

om

unit

as

Pem

ulun

g di

K

edir

i da

lam

men

jala

nkan

ak

tivita

snya

. K

arak

teri

stik

pe

rmuk

iman

ko

mun

itas

pem

ulun

g di

Kot

a K

edir

i

· Po

la

berm

ukim

ko

mun

itas

pem

ulun

g ·

Kar

akte

r F

ungs

i B

angu

nan

·

Kar

akte

r K

ondi

si F

isik

Ban

guna

n ·

Kar

akte

r S

tatu

s ke

pem

ilik

an t

anah

Ana

lisi

s D

eskr

ipti

f E

kspl

oras

i Pe

ta D

istr

ibus

i Pe

rmu

kim

an p

emul

ung

di

Kel

urah

an P

ojok

2.

Men

gide

ntif

ikas

i up

aya

apa

saja

yan

g te

lah

dila

kuka

n ol

eh

pem

erin

tah

kota

da

lam

mem

enuh

i ke

butu

han

sara

na d

an

pras

aran

a di

dala

m

perm

ukim

an i

nfor

mal

ba

gi k

om

unit

as

pem

ulun

g

Sika

p pe

mer

inta

h da

lam

pe

nyed

iaan

sar

ana

dan

pras

aran

a pe

rmu

kim

an

pem

ulun

g.

· Si

kap

Pem

erin

tah

· Pr

efer

ensi

/ ke

ingi

nan

pem

erin

tah

Ana

lisi

s D

eskr

iptif

E

kspl

anas

i M

enge

tahu

i Pe

rsep

si,

dan

Prev

eren

si

pem

erin

tah

teha

dap

pem

enu

han

sara

na

dan

pras

aran

a di

pe

rmuk

iman

pem

ulun

g

Prog

ram

Pro

gram

Pe

mer

inta

h te

rhad

ap

peny

edia

an s

aran

a da

n pr

asar

ana

di p

erm

ukim

an

pem

ulun

g.

· K

arak

teri

stik

Pe

nyed

iaan

S

aran

a da

n pr

asar

ana

sert

a ut

ilita

s pe

rmuk

iman

ya

ng

dila

kuka

n pe

mer

inta

h pa

da

perm

ukim

an

pem

ulun

g di

kaw

asan

stu

di.

Ana

lisi

s D

eskr

iptif

E

kspl

anas

i K

eter

sedi

aan

Sara

na

dan

Pras

aran

a P

erm

ukim

an d

i Pe

rmu

kim

an p

emul

ung

3.

Men

emuk

enal

i ka

rakt

eris

tik

kebu

tuha

n pe

mul

ung

terh

adap

pem

enuh

an

sara

na d

an p

rasa

rana

di

per

muk

iman

pe

mul

ung

yang

ada

di

Ked

iri

Kar

akte

rist

ik

kebu

tuha

n m

inim

um

kom

unit

as

pem

ulun

g te

rhad

ap

pem

enuh

an

sara

na

dan

pr

asar

ana

perm

ukim

an

dala

m

hal

mel

akuk

an

peke

rjaa

n di

Ked

iri.

Keb

utuh

an S

aran

a da

n Pr

asar

ana

Akt

ivit

as B

eker

ja P

emul

ung

: ·

Tem

pat p

emila

han

bara

ng

· T

empa

t pen

ampu

ngan

bar

ang

recy

cle

· G

udan

g Pe

nyim

pana

n pe

rala

tan

· T

empa

t Ber

ted

uh

· Sa

rana

Tra

nspo

rtas

i da

n te

mpa

t

Ana

lisi

s K

ebut

uhan

Sa

rana

dan

Pr

asar

ana

Men

geta

hui

kebu

tuha

n Sa

rana

da

n P

rasa

rana

di

pe

rmuk

iman

pe

mul

ung

baik

pa

da

saat

be

kerj

a m

aupu

n pa

da

saat

be

rmuk

im.

Page 64: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

No

Tuj

uan

Sasa

ran

Inpu

t A

nali

sis

Out

put

park

ir k

enda

raan

·

Jari

ngan

list

rik

dan

pras

aran

a pe

nera

ngan

·

Jari

ngan

air

ber

sih

Kar

akte

rist

ik

kebu

tuha

n m

inim

um

kom

unit

as

pem

ulun

g te

rhad

ap

pem

enuh

an

sara

na

dan

pr

asar

ana

perm

ukim

an

dala

m

hal

berm

ukim

di

Ked

iri.

Keb

utuh

an S

aran

a da

n Pr

asar

ana

Ber

muk

im :

· Ja

ring

an J

alan

·

Jari

ngan

dra

inas

e da

n S

anit

asi

· W

C u

mum

/ S

umur

·

Tem

pat B

erib

adah

·

Bal

ai P

engo

bata

n/P

uske

smas

pe

mba

ntu

· R

uang

Ser

bagu

na

4.

Men

gana

lisi

s tin

gkat

pe

men

uhan

sar

ana

dan

pras

aran

a pe

rmuk

iman

yan

g ad

a da

lam

pe

rmuk

iman

pe

mul

ung

di K

ota

Ked

iri

Dik

etau

hiny

a ha

sil

anal

isis

ti

ngka

t pe

men

uhan

sa

rana

da

n pr

asar

ana

men

urut

st

anda

rt.

· K

ebija

kan

Pem

erin

tah

yang

m

enga

tur

peng

adaa

n sa

rana

da

n pr

asar

ana

perm

ukim

an

pada

pe

rmuk

iman

pe

mul

ung

di

kaw

asan

stu

di

· K

ond

isi

eksi

stin

g pe

nyed

iaan

sa

rana

dan

pra

sara

na

Ana

lisi

s ti

ngka

t pe

men

uhan

M

enge

tahu

i R

egul

asi

Dae

rah

/ K

eput

usan

Pe

mer

inta

h te

rkai

t pe

nyed

iaan

sa

rana

da

n pr

asar

ana

perm

uki

man

Dik

etah

uiny

a ha

sil

anal

isis

ti

ngka

t pe

men

uhan

Sa

rana

da

n Pr

asar

ana

Men

urut

per

an

pem

ulun

g.

· K

ebut

uhan

m

inim

um

sara

na

dan

pras

aran

a ko

mun

itas

pem

ulun

g

Ana

lisi

s D

eskr

ipti

f E

kspl

anas

i M

enge

tahu

i P

erse

psi

pe

mul

ung

terh

adap

pe

men

uhan

sa

rana

pe

rmuk

iman

ba

gi

kom

unita

snya

. Su

mbe

r : P

enel

iti

Page 65: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 53

Page 66: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 53

BAB IV

KAJIAN WILAYAH STUDI

A. Lokasi dan Keadaan Kawasan Studi

Kelurahan Pojok merupakan kelurahan yang berada di Kecamatan Mojoroto, Kota

Kediri, Provinsi Jawa Timur. Menurut Dokumen RTRW Kota Kediri 2011-2030 Kelurahan

Pojok adalah salah satu kelurahan terbesar di Kota Kediri yaitu dengan luas adalah 3,2 km2.

Berikut ini adalah batas administratif Kelurahan Pojok :

Sebelah Utara : Kelurahan Sukorame (Kota Kediri)

Sebelah Selatan : Kecamatan Campurejo dan Kecamatan Semen (Kabupaten Kediri)

Sebelah Barat : Kecamatan Banyakan (Kabupaten Kediri)

Sebelah Timur : Kelurahan Lirboyo.

Dilihat dari letaknya, jarak Kelurahan Pojok ke ibukota kecamatan yaitu ± 3,5 km

dengan waktu tempuh ± selama 10 menit, sedangkan jarak dari Kelurahan Pojok menuju

pusat Kota Kediri adalah ± 5 km dengan waktu tempuh 20 menit. Alat transportasi antar

Kelurahan dan Kecamatan Mojoroto yang dapat digunakan oleh masyarakat adalah angkutan

umum berupa kendaraan beroda empat atau yang biasa disebut juga dengan “angkota / len”,

bisa juga dengan menggunakan sarana transportasi pribadi seperti becak, sepeda atau

kendaraan bermotor lainnya. Kelurahan Pojok kebetulan tidak dilewati transportasi umum

seperti Bus AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) dan Bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi).

Menurut Dokumen RTRW Kota Kediri 2011 – 2030 Kondisi topografi Kelurahan

Pojok sebagian berupa dataran serta sebagian lagi berada di daerah kelerengan dengan

kemiringan 0 – 50 % karena kelurahan ini berada di kaki Gunung Wilis atau lebih tepatnya di

Bukit Klotok. Kondisi klimatologi di Kelurahan Pojok secara keseluruhan cenderung sama

dengan Kota Kediri pada umumnya, yaitu memiliki suhu udara berkisar antara 24,9º C

sampai dengan 27,9º C, suhu udara rata-rata 26º C. Dengan curah hujan sebanyak 700

mm/tahun membuat tanah di desa ini memiliki tingkat kesuburan yang cukup tinggi dan

cocok digunakan sebagai kawasan pertanian. Kondisi hidrologi pada Kelurahan Pojok

mencakup air permukaan yang berupa sungai dan air tanah (dangkal dan dalam) serta mata air

yang terletak di Bukit Klotok.

Penggunaan lahan di Kelurahan Pojok secara visual terlihat sebagian berupa lahan

terbangun yang terdiri dari permukiman dan beberapa fasilitas umum dan sosial seperti sarana

Page 67: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 54

pariwisata seperti goa, bukit dan TPA serta kawasan pertahanan seperti kawasan militer.

Selain itu terdapat lahan terbuka yang terdiri dari tanah kosong dan lahan konservasi, areal

pemakaman umum, areal persawahan dan perkebunan serta hutan produksi dan hutan

konversi. Adapun peta penggunaan lahan eksisting di Kelurahan Pojok terlampir pada bagian

lampiran dari laporan penelitian. Berikut adalah tabel penggunaan lahan di kelurahan pojok :

Tabel 4.1 Penggunaan Lahan di Kelurahan Pojok tahun 2011

Jenis Penggunaan Tanah Luas Tanah ( Ha ) Tanah Sawah :

· Sawah irigasi 48 · Sawah setengah teknis 37 · Sawah tadah hujan 8

Permukiman · Permukiman ABRI 4 · Permukiman Umum 55 · Permukiman KPR - BTN 12

Ladang/Tegalan/Perkebunan 150 Hutan 215 Bangunan Pelayanan Publik 47 Rekreasi dan olah raga 7 Perikanan darat / air tawar 1 Lain - lain 37

Total 621 Sumber : Monografi Kelurahan 2011

Kelurahan Pojok memang termasuk kelurahan yang luasnya cukup besar, namun

mayoritas lahanya berupa hutan yang digunakan sebagai kawasan lindung. Total Rukun

Warga (RW), dan Rukun Tetangga (RT) yang berada di Kelurahan Pojok ini adalah 8 RW,

dan 46 RT. Lokus penelitian berada di Kelurahan Pojok yang meliputi RW 03, RW 04 dan

RW 05 Kecamatan Mojoroto Kota Kediri (Peta Administrasi Terlampir). Kawasan tersebut

dipilih berdasarkan jumlah penduduk yang bermukim dan bekerja sebagai pemulung cukup

banyak, selain itu tidak jauh dari permukiman mereka terdapat eksisting TPA yang biasanya

menjadi tempat tujuan bagi para komunitas pemulung untuk mencari nafkah.

B. Sebaran dan Jangkauan Sarana Eksisting

Keberadaan sarana dan prasarana merupakan suatu hal penting dalam menunjang

kehidupan masyarakat yang tinggal di suatu kawasan permukiman. Menurut monografi

kelurahan tahun 2011, secara umum di Kelurahan Pojok terdapat beberapa macam sarana

Page 68: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 55

pelayanan umum bagi permukiman seperti : sarana pendidikan, sarana peribadatan dan sarana

kesehatan serta rumah untuk menampung setiap penghuninya.

Eksisting bangunan rumah yang ada di Kelurahan Pojok berjumlah 2995 unit pada

tahun 2011 (Monografi kelurahan, 2011). Kondisi rumah di Kelurahan Pojok paling banyak

di dominasi oleh jenis bangunan permanen, namun itu semua tidak menutup kemungkinan

adanya permukiman dengan fisik bangunan semi permanen dan non permanen. Berikut ini

adalah data jenis bangunan rumah yang ada di Kelurahan pojok.

Tabel 4.2 Jumlah Rumah di Kelurahan Pojok

Jenis Jumlah (Unit) Rumah Permanen 2850

Rumah Semi Permanen 104 Rumah Non Permanen 45

2995 Sumber : Monografi kelurahan 2011

Fasilitas pendidikan merupakan salah satu fasilitas penunjang yang paling penting bagi

suatu kawasan, karena dengan adanya fasilitas pendidikan dapat digunakan untuk menunjang

kualitas pendidikan bagi anak – anak yang ada di suatu kawasan. Persebaran sarana

pendidikan yang ada di Kelurahan Pojok cenderung memusat di jalan Selomangleng

meskipun ada sarana pendidikan yang berada di jalan Lawu. Berikut ini adalah definisi sarana

pendidikan yang ada di kelurahan pojok :

Tabel 4.3 Sebaran Sarana Pendidikan di Kelurahan Pojok

Jenis Sarana Pendidikan Nama Sarana

Jumlah Ruang Kelas

Daya Tampung (Orang)

Penyedia Sarana

Pendidikan

Jangkauan Pelayanan

TK TK Pembina 4 ± 100 Pemerintah 500 (m2) TK Tunas Harapan 4 ± 100 Swasta

SD SD Negeri Pojok 1 15 ± 630 Pemerintah 1000 (m2) SD Negeri Pojok 2 16 ± 630 SDI Baitul Muhtadin 14 ± 580

Swasta PKBM Hidayatul Mubtadin 4 ± 200 3000 (m2) SMA SMA Negeri 5 Kediri 27 ± 950 Pemerintah

UNIVERSITAS Universitas Kadiri 45 ± 2130 Pemerintah dan Swasta

Sumber : Observasi peneliti dan wawancara pihak terkait

Sebaran sarana pendidikan formal yang ada di Kelurahan Pojok Secara Umum menurut

jenisnya memang sudah lengkap mulai dari pendidikan dini (TK), pendidikan dasar (SD-

SMP) hingga pendidikan atas dan tingkat lanjut (SMA dan Universitas). Pada Kelurahan

Pojok tidak terdapat eksisting SMP akan tetapi perannya bisa tergantikan oleh PKBM (Pusat

Kegiatan Belajar Mengajar) dimana PKBM merupakan lembaga pendidikan formal milik

Page 69: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 56

perseorangan yang bertujuan untuk melayani masyarakat kurang mampu dalam menempuh

pendidikan dasar (SD-SMA). Dimana PKBM mampu mengeluarkan ijazah setara pendidikan

formal seperti : kejar paket B hingga kejar Paket C. Penyedia sarana pendidikan yang ada di

Kelurahan Pojok disediakan oleh pemerintah namun ada juga yang disediakan oleh

perseorangan/swasta atau sharing dari pemerintah-swasta. Berikut ini adalah gambar dari

peta sebaran dan jangkauan pelayanan sarana pendidikan di Kelurahan Pojok (peta terlampir)

Gambar 4.1 Sebaran dan jangkauan pelayanan sarana pendidikan di Kelurahan Pojok

Sumber : Observasi Peneliti

Jika melihat gambar diatas nampak secara harfiah sesuai SNI yang ada sudah semua

kawasan permukiman penduduk di kelurahan pojok sudah mampu dijangkau oleh sarana

pendidikan eksisting begitu juga kawasan permukiman pemulung (akan dibahas hasil

identifikasi kemudian terkait permukiman pemulung). Namun adanya perbedaan pembiayaan

dan pengelolaan dari sarana pendidikan yang ada dilatar belakangi oleh penyedia dari sarana

pendidikan tersebut. Pada sarana pendidikan yang disediakan oleh pemerintah mulai dari TK

hingga SMA menurut dinas pendidikan Kota Kediri masyarakat dibebaskan dari segala

macam biaya pokok seperti SPP, Bpi dan Bp3,buku paket serta iuran OSIS untuk biaya

tambahan lain diserahkan kepada pihak sekolah misalnya biaya komite sekolah, biaya

rekreasi dan diesnatalis sekolah, dll. Sedangkan bagi sarana pendidikan yang disediakan oleh

swasta atau perseorangan bentuk pembiayaannya adalah masyarakat harus membayar sesuai

dengan harga yang disepakati oleh pihak sekolah baik mengenai biaya pokok ataupun biaya

Page 70: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 57

lain-lain, namun apabila tidak mampu membayar bisa di bebaskan dengan cara meminta surat

keterangan tidak mampu di kelurahan atau berdiskusi dengan pihak sekolah terlebih dahulu.

Oleh karena itu diperlukan kajian lebih lanjut terkait dengan pemenuhan sarana pendidikan di

Kelurahan Pojok terutama dalam memenuhi kebutuhan komunitas pemulung yang ada.

Sementara itu untuk keberadaan sarana kesehatan yang berada di Kelurahan Pojok

terletak di jalan Selomangleng yaitu satu unit puskesmas pembantu yang disediakan oleh

pemerintah kota kediri dengan data pengunjung sekitar ± 30 orang / hari, pengunjung yang

datang biasanya merupakan warga kelurahan pojok namun puskesmas pembantu ini juga

melayani kebutuhan masyarakat di kelurahan sekitarnya, dimana jangkauan pelayanan dari

puskesmas pembantu menurut SNI adalah radius 1500 m2. Puskesmas pembantu ini masih

belum melayani fasilitas rawat inap, karena keterbatasan jumlah tenaga pendukung dan biaya

operasional serta minimnya ketersediaan ruang yang ada sehingga hanya melayani penyakit

penyakit ringan seperti panas tinggi, batuk-pilek, pusing-mual, tidak jarang puksesmas

pembantu juga digunakan sebgai tempat pengobatan gratis secara periodik yang notabenya

merupakan program dari pemerintah Kota Kediri bagi masyarakat yang membutuhkan.

Menurut keterangan dari pihak puskesmas masyarakat dibebaskan biaya jika berobat dengan

menggunakan kartu askes dan mendapat fasilitas obat generik, sedangkan jika penyakitnya

agak parah puskesmas pembantu hanya memberikan surat rujukan kepada rumah sakit dan

surat keterangan tidak mampu bagi masyarakat ekonomi bawah. Sarana kesehatan lain yang

tersedia adalah praktek bidan yang berada di RW 07, radius pelayanan dari praktek bidan ini

menurut SNI adalah 1000 m2. Praktek bidan disediakan oleh perseorangan dan tidak melayani

rawat inap bagi orang yang melahirkan karena hanya berupa jasa panggilan saja kemudian

praktek bidan tersebut juga melayani keluhan kesehatan ringan bagi masyarakat yang

memerlukan bantuanya. Bentuk pembiayaan yang terjadi pada praktek bidan yaitu dimana

masyarakat yang datang membayar sesuai dengan kesepakatan bersama, namun jika tidak

memiliki dana masyarakat tidak perlu membayar karena pekerjaan bidan merupakan

pengabdian kepada masyarakat. Selain itu sarana kesehatan lain adalah posyandu di RW 04,

dengan radius pelayanan menurut SNI adalah 500 m2. Posyandu hanya melayani kegiatan

seperti imunisasi bayi dan cek kesehatan bagi para manula atau para bayi kegiatann tersebut

berlangsung 1 x 2 minggu. Tidak ada biaya yang dikeluarkan dari kegiatan ini, masyarakat

yang datang mengikuti kegiatan ini mendapatkan fasilitas makanan sehat dan obat-obatan.

Page 71: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 58

Berikut ini adalah sebaran dan jangkauan pelayanan bagi sarana kesehatan yang ada di

Kelurahan Pojok (peta terlampir) :

Gambar 4.2 Sebaran dan jangkauan pelayanan sarana kesehatan di Kelurahan Pojok

Sumber : Observasi Peneliti

Menurut data diatas terlihat jika menggunakan jangkauan pelayanan sesuai SNI yang

ada hampir semua kawasan permukiman penduduk dikelurahan pojok sudah mampu

dijangkau oleh eksisting sarana kesehatan yang ada, hanya sebagian kecil kawasan

permukiman yang tidak mampu dijangkau. Namun hal ini perlu dikaji lebih lanjut apakah

benar eksisting yang ada tidak mampu menjangkau kawasan permukiman secara keseluruhan

termasuk permukiman pemulung di Kelurahan Pojok.

Sarana peribadatan untuk mendukung masyarakat di Kelurahan Pojok dalam

menjalankan aktivitasnya terdiri dari masjid, pura dan vihara. Berikut ini adalah data terkait

dengan eksisting sarana peribadatan di Kelurahan Pojok :

Tabel 4.4 Sebaran Sarana Peribadatan di Kelurahan Pojok

Jenis Sarana Jumlah (unit) Jangkauan Pelayanan Masjid 8 1000 (m2) Vihara 1 Sesuai dengan peraturan

adat dan agama setempat Pura 1 Sumber : Observasi peneliti

Page 72: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 59

Masjid yang ada di Kelurahan pojok tersebar secara merata pada setiap kawasan

permukiman, sedangkan untuk pura dan vihara letaknya agak berdekatan di RW 08. Berikut

ini adalah sebaran dan jangkauan pelayanan sarana peribadatan (peta terlampir) :

Gambar 4.3 Sebaran dan jangkauan pelayanan sarana peribadatan di Kelurahan Pojok

Sumber : Observasi peneliti

Menurut data diatas terlihat jika menggunakan jangkauan pelayanan sesuai SNI yang

ada, sarana peribadatan mampu menjangkay semua kawasan permukiman penduduk, karena

memang dalam memenuhi kebutuhan religi karakteristik dari setiap individu hampir sama

dimana mereka datang menuju sarana peribadatan melakukan aktivitas didalamnya (sholat)

kemudian mereka kembali menuju rumah masing-masing hal tersebut dilakukan 5 kali dalam

1 hari. Bagi umat hindu dan budha mereka datang menuju tempat peribadatanya hanya

dalam waktu – waktu tertentu saja semisal minggu atau perayaan hari besar yang ada pada

aliran kepercayaan yang dianut.

Sarana penunjang lainnya adalah Kantor kelurahan, sarana pertahanan dan sarana

pariwisata/rekreasi. Kantor kelurahan terletak di jalan Selomangleng, fasilitas yang ada

didalam kelurahan yaitu gedung serbaguna yang biasa digunakan warga di Kelurahan Pojok

untuk berkumpul dan berdiskusi jika ada pertemuan seperti musrenbang atau FGD dalam

kegiatan – kegiatan penyuluhan serta bisa juga digunakan sebagai sarana olahraga

badminton, sedangkan sarana rekreasi di kelurahan pojok berupa museum yang berisi benda

– benda bersejarah bekas peninggalan kerajaran kediri dan ada juga goa yang sejarahnya

Page 73: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 60

digunakan sebagai tempat singgah/bertapa oleh para raja Kediri, kemudian ada juga taman

bermain bagi anak – anak yang didalamnya terdapat kolam renang dan pedestrian untuk

berolah raga serta ada juga rekreasi minat khusus yaitu area motor trail yang digunakan

secara periodik. Di Kelurahan Pojok juga terdapat sarana pertahanan milik Korps TNI 521

KODAM BRAWIJAYA yang didalamnya terdapat fasilitas penunjang lengkap meliputi

sarana olah raga, kompleks permukiman, rekreasi outbond. namun aksesnya terbatas karena

tidak bisa setiap saat digunakan oleh semua masyarakat umum melainkan hanya bisa

digunakan pada waktu tertentu. Berikut ini adalah sebaran dan gambaran sarana pariwisata,

sarana pertahanan dan kantor Kelurahan Pojok ( peta terlampir ) :

Gambar 4.4 Sebaran dan gambaran sarana pariwisata, sarana pertahanan dan kantor Kelurahan Pojok

Sumber : Observasi Peneliti

Untuk sarana kebersihan ada TPA Pojok yang merupakan tempat pembuangan sampah

utama bagi Kota Kediri, didalamnya terdapat fasilitas – fasilitas penunjang seperti instalasi

pengolahan limbah tinja dan pemanfaatan gas metan dari sampah sebagai bahan baku

memasak untuk rumah rumah disekitar tempat pembuangan akhir. Tidak jauh dari TPA

Pojok terdapat bangunan rumah yang mengelompok dimana penghuninya bermata pencarian

sebagai komunitas pemulung. Akan tetapi persebaran permukiman komunitas

pemulungtidak hanya mengelompok di sekitar permukiman dekat TPA pojok, melainkan

juga mereka tinggal di permukiman penduduk yang jaraknya agak jauh dari TPA Pojok.

Sedangkan untuk sarana perdagangan dan jasa yang ada di Kelurahan Pojok terdapat

toko kelontong dan sarana perdagangan modern seperti mini market kemudian ada juga

Page 74: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 61

kawasan khusus PKL. Untuk toko kelontong persebaranya berada di koridor jalan

lingkungan seperti : jalan rinjani, jalan lebak tumpang, jalan boro dan jalan di sekitar

lingkungan permukiman warga. Kemudian untuk mini market persebaranya berada koridor

jalan lokal dan kolektor yaitu di jalan mastrip dan jalan Dr. Saharjo sedangkan untuk

kawasan khusus PKL pemerintah menyediakan di sepanjang koridor jalan kolonel

surachmad. Hal ini bertujuan agar tidak ada kantong – kantong PKL serta memunculkan

citra kawasan PKL terpadu jumlah eksisting kios PKL yang ada sebanyak 48 unit. Berikut

ini adalah sebaran dan gambaran sarana perdaganan dan jasa serta kawasan TPA Pojok :

Gambar 4.5 Sebaran dan gambaran sarana kebersihan dan sarana perdagangan dan jasa di Kelurahan Pojok

Sumber : Observasi Peneliti

C. Prasarana dan Utilitas Eksisting

Sebaran prasarana pendukung seperti jaringan jalan, jaringan drainase, jaringan listrik

dan air bersih serta saluran sanitasi yang ada di kelurahan pojok secara umum sudah tersedia

meskipun terdapat perbedaan kualitas di beberapa koridor jalan dan kawasan permukiman

penduduk. Klasifikasi jalan yang ada di kelurahan pojok meliputi klas jalan kolektor primer,

jalan lokal (lokal primer dan lokal sekunder), klas jalan lingkungan dan jalan setapak.

Berikut ini adalah detail data jalan di Kelurahan Pojok Kota Kediri :

Page 75: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 62

Tabel 4.5 Data Jalan di Kelurahan Pojok Kota Kediri

Nama Jalan Klas Jalan Lebar Jalan

Konstruksi Jalan

Jalan Dokter Sarjito Kolektor Primer ± 10 m Aspal Jalan Mas trip Lokal Primer ± 8 m Aspal Jalan Selomangleng Lokal Sekunder ± 8 m Aspal Jalan Maskumambang Lokal Sekunder ± 7 m Aspal Jalan Kolonel Surachmad Lokal Sekunder ± 6 m Aspal Jalan TPA Lingkungan ± 6 m Aspal Jalan Lawu Lingkungan ± 6 m Aspal Jalan Lebak Tumpang Lingkungan ± 6 m Aspal Jalan Boro Lingkungan ± 5 m Aspal Jalan Rinjani Lingkungan ± 5 m Aspal Gg. 13 Jln Dokter Saharjo Lingkungan ± 5 m Aspal Gg. 12 Jln Dokter Saharjo Lingkungan ± 5 m Aspal Gg. 8 Jln Dokter Saharjo Lingkungan ± 5 m Aspal Gg. 7 Jln Dokter Saharjo Lingkungan ± 5 m Aspal

Sumber : Observasi peneliti

Jalan lingkungan dan jalan setapak di Kelurahan Pojok yang belum mempunyai nama,

konstruksinya terbuat dari paving . Untuk pengadaan jalan di kelurahan pojok seperti data

diatas merupakan tanggung jawab dari pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pekerjaan

Umum, sedangkan untuk jalan – jalan setapak biasanya mendapatkan bantuan dari

Kelurahan atau PNPM serta swadaya masyarakat yang ada di Kelurahan Pojok. Berikut ini

adalah gambaran dari kondisi eksisting jalan di Kelurahan Pojok (terlampir peta sebaran

prasarana di Kelurahan Pojok) :

Gambar 4.6 Gambaran Prasarana Jalan di Kelurahan Pojok

Sumber : Observasi Peneliti

Page 76: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 63

Sumber air bersih yang digunakan oleh warga di sekitar Kelurahan Pojok berasal dari

air tanah, mata air/sumber dan PDAM serta ada juga yang membeli air mineral terutama

untuk keperluan minum. Berikut ini adalah tabel pemenuhan air bersih di Kelurahan Pojok :

Tabel 4.6 Sebaran Sumber air bersih di Kelurahan Pojok

Lokasi Sumber air bersih Keterangan RW 01, RW 02, RW 03, RW 04, RW

06, RW 08 dan Sebagian RW 07 Sumur Bor, Sumur Gali Sumber air cukup bersih

dan layak konsumsi RW 03 dan sebagian RW 07 PDAM, Sumur Gali,

Membeli air mineral Sumber air bersih kurang

layak konsumsi RW 05 Mata air dan Sumur Gali Sumber air cukup bersih

untuk konsumsi Sumber : Observasi peneliti

Untuk mengakses air tanah mayoritas masyarakat menggunakan sumur bor dengan

menggunakan pompa air, terutama di permukiman warga yang kondisi sumber air bersihnya

cukup baik. Untuk sebagian masyarakat yang tinggal RW 03 dan sebagian RW 07 sumber

air bersih yang ada sudah tercemar oleh bakteri yang diakibatkan oleh endapan sampah dari

tempat pembuangan akhir yang ada di kelurahan pojok sehingga masyarakat 7 harus

membeli air bersih dari PDAM dan air mineral untuk keperluan minum sedangkan untuk

mandi masih ada beberapa warga yang menggunakan sumur bor.

Sumber listrik yang ada di kelurahan Pojok berasal dari PLN dengan sistem jaringan

yang di integrasikan menuju rumah - rumah penduduk yang didukung dengan keberadaan

gardu-gardu listrik. Selain dari PLN supply jaringan listrik juga disediakan oleh pemerintah

berupa lampu penerangan dengan panel listrik. namun demikian masih ada beberapa rumah

yang memiliki keterbatasan pasokan karena kondisi kontur yang cukup tinggi memiliki

tingkat kesulitan tersendiri dalam pengadaan jaringan listrik. Demikian pula dengan

jarangnya terdapat prasarana penerangan jalan di koridor Jalan Soerachmad dan Jalan Lebak

Tumpang hal ini cukup menyulitkan aktivitas warga pada malam hari mengingat jalan

tersebut merupakan penghubung jalan utama yang ada di Kelurahan Pojok. Kemudian untuk

eksisting jaringan telepon di Kelurahan Pojok menyebar mengikuti eksisting tiang telepon,

kabel tersebut menjulang menuju rumah – rumah yang menggunakan telepon rumah. Berikut

adalah gambaran jaringan listrik dan telepon (peta sebaran prasarana terlampir).

Page 77: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 64

Gambar 4.7 Gambaran Jaringan Listrik dan Telepon di Kelurahan Pojok

Sumber : Observasi Peneliti

Sedangkan sistem sanitasi di Kelurahan Pojok, tidak semua masyarakat menggunakan

septictank sebagai sistem sanitasi/resapan untuk limbah yang dihasilkan masyarakat, masih

ada diantara mereka yang membuat jamban di sekitar kali barak atau di pekarangan belakang

rumah. Kemudian sistem drainase pada kelurahan pojok sangat minim, masih ada koridor

jalan yang tidak memiliki saluran drainase sehingga hanya mengandalkan badan jalan untuk

mengalirkan air menuju tempat yang lebih rendah, sedangkan untuk buangan air cuci dan

resapan sanitasi pada beberapa rumah di Kelurahan Pojok masih banyak yang membuangnya

ke tanah pekarangan hingga meresap karena tidak ada saluran drainase namun ada juga

masyarakat yang membuang air kotor ke saluran air yang terdekat dengan rumahnya

kemudian bermuar hingga menuju sungai di Kelurahan Pojok yaitu Kali Barak.

D. Karakteristik Pemulung

Karakteristik pemulung merupakan ciri-ciri yang memberikan gambaran yang khas

kepada pemulung. Karakteristik pemulung di dasari oleh beberapa konsep, berikut ini konsep

yang akan dibahas diantaranya adalah pola pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan,

pola pengaturan keuangan, jenis kelamin, usia pemulung, daerah asal, jumlah anggota rumah

tangga (keikutsertaan keluarga), pola bermukim komunitas pemulung, karakteristik hunian

pemulung, dan kepemilikan KTP dari komunitas pemulung.

1. Klasifikasi Komunitas Pemulung

a. Pola Pekerjaan

Dari data terakhir yang dimiliki oleh koordinator pemulung dan hasil sensus peneliti

terhadap komunitas pemulung diketahui ada ± 108 orang, jumlah ini tidak pasti

Page 78: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 65

dikarenakan pertambahan dan pengurangan jumlah komunitas pemulung tidak bisa

dikontrol oleh koordinator. Pada saat melakukan observasi data di kawasan penelitian

diketahui terdapat tiga pola pekerjaan yang dilakukan oleh komunitas pemulung dimana

pada setiap pola pekerjaan dipengaruhi oleh asal barang dan bentuk kegiatan yang

dilakukan pada saat bekerja. Selain itu setiap pola pekerjaan juga menggunakan sarana

tertentu dimana dibutuhkan oleh komunitas pemulung. Berikut ini adalah siklus

kumunitas yang menggeluti bidang pada pola pekerjaan pertama :

Gambar 4.8 Siklus pola pekerjaan pertama di kawasan penelitian

Sumber : Observasi peneliti

Pada pola kedua mempunyai siklus pola pekerjaan yang berbeda dengan pola pertama,

berikut ini adalah siklus pola pekerjaan pada pola kedua :

Gambar 4.9 Siklus pola pekerjaan kedua di kawasan penelitian

Sumber : Observasi peneliti

Mengambil sampah daur ulang yang bisa

dimanfaatkan dari tempat pembuangan akhir

Sampah daur ulang dimasukan didalam

karung atau keranjang

Sampah daur ulang di bawa menuju tempat pemijahan

Sampah daur ulang di kelompokan menurut

jenisnya : (bes i dengan besi, plastik dengan plastik,dsb).

Sampah daur ulang di kemas dan dijual kepada

pihak lain

Barang yang sudah dibeli, ditempatkan

tempat penampungan

Barang bekas dipilah dan dikelompokan

sesuai kualitas barang

Mengemas kembali barang sesuai kualitasnya

kemud ian dijual kepada pihak lainya

Page 79: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 66

Kemudian untuk pola pekerjaan ketiga memiliki siklus yang lebih singkat daripada

pola pekerjaan pertama dan pola pekerjaan kedua, karena pada pola pekerjaan ketiga

pelakunya membeli barang daur ulang yang sudah dikelompokan sesuai dengan jenis dan

kualitasnya dari penyuplai barang bekas, kemudian disimpan di gudang sebelum dijual

kembali dengan harga yang lebih tinggi kepada industri daur ulang. Berikut ini adalah

siklus pola pekerjaan ketiga :

Gambar 4.10 Siklus pola pekerjaan ketiga di kawasan penelitian

Sumber : Observasi peneliti

b. Pola Keuangan

Kemudian untuk data pengelolaan keuangan pada komunitas pemulung terdiri dari

data tingkat pendapatan maupun tingkat pengeluaran per hari. Dari hasil wawancara pada

108 komusnitas pemulung, diketahui bahwa ada perbedaan penghasilan dari setiap

responden, yaitu apabila diklasifikasikan : berpenghasilan rendah ( < Rp 20.000/hari ),

sedang ( Rp 20.000/hari – Rp 50.000/hari ), dan tinggi ( > Rp 50.000/hari ).

“Alhamdulillah dari usaha saya menjual beli barang bekas penghasilan saya

dalam sehari bisa > Rp 50.000/hari, barang bekas harganya jarang naik turun

mas, stabil saja jadi bisa cukup buat makan dan kebutuhan lainnya lah yang

penting anak – anak bisa sekolah” Bayu/43 tahun/komunitas pemulung.

Dengan tingkat pendapatan seperti diatas maka diketahui pula tingkat pengeluaran dari

komunitas pemulung yang berada di kawasan penelitian yaitu < Rp 20.000/hari, Rp

20.000/hari – Rp 50.000/hari, > Rp 50.000/hari. Pembiayaan keuangan dari komunitas

pemulung biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari – hari mulai dari

makan, minum, kebutuhan listrik dan air bersih serta kebutuhan terhadap sandang dan

kebutuhan terhadap papan/rumah, tergantung pada kebutuhan yang diprioritaskan.

“Ya…uang yang dikasih bapak e niku nggeh kulo kelola damel masak mas

utamane, paling nggeh Rp 15.000 niku, sisane ya buat urusan sing liane mas

Barang yang sudah dibeli, disimpan pada

tempat penampungan barang sebelum dijual kepada industri daur ulang

Menjual barang bekas kepada industri daur ulang sesuai barang yang diminta

Page 80: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 67

sangune cah-cah niku lak ndelalah minta jajan. Lak urusan sing liane kulo

pasrah gusti Alloh mawon mas, sing penting kulo diparingi seger waras.” Siti/33

tahun/komunitas pemulung.

Tabel 4.7 Pola keuangan komunitas pemulung di Kelurahan Pojok

Nilai Jumlah (orang)

Pendapatan Pengeluaran < Rp 20.000/hari 70 79 Rp 20.000/hari – Rp 50.000/hari 34 21 > Rp 50.000/hari 4 8

Jumlah 108 108 Sumber : Wawancara

Sementara itu, pengeluaran lain yang dilakukan oleh komunitas pemulung adalah untuk

menabung atau simpanan, dengan menabung kebutuhan hidup dari komunitas pemulung

bisa bermanfaat kedepanya. Dari semua komunitas pemulung di kawasan penelitian

diketahui bahwa pada dasarnya hampir semua komunitas pemulung mampu menyisihkan

sebagian penghasilan mereka meskipun dengan nilai yang berbeda – beda pada setiap

individunya, berikut ini adalah nominal kemampuan menyisihkan uang dari komunitas

pemulung : < Rp 2.500/hari, Rp 2.500/hari – Rp 5.000/hari, > Rp 5.000/hari.

“Asline mas, hampir semua orang yang tinggal disini iku mampu mas lak disuruh

menyisihkan uang lak cuma Rp 500/hari lho yak, tapi kalo sampean tanya apa

bisa anda menyisihkan uang? Pasti dijawab ga iso, soale emang mikire lak ada

survey ngene iki arep dibantu mesti. Lak kulo insya Alloh Rp 1.000/hari sanggup

lah mas.” Siti/33 tahun/komunitas pemulung

Dari hasil survey primer diketahui bahwa 93 orang responden mampu menyisihkan uang

sebesar < Rp 2.500/hari, kemudian 13 orang menyisihkan uang sebesar Rp 2.500/hari –

Rp 5.000/hari, dan hanya dua orang yang mampu menyisihkan sebesar > Rp 5.000/hari.

c. Tingkat Pendidikan

Untuk data tingkat pendidikan pada komunitas pemulung di kawasan penelitian, dari

108 responden terdapat tingkatan pendidikan yang tidak sama antara satu dengan lainya,

ada yang tidak sekolah, hanya lulus sekolah dasar, lulus sekolah menengah pertama dan

lulus sekolah menengah atas.

“Yo Masio kerjaanku ngene iki, ak tau sekolah sd nak, yo ora pinter nemen sing

peniting iso moco karo tulis ben ora diapusi wong. Lak anak-anakku ya arep

sekolah tak biayai klo gak pengene kerjo ya monggo ora tak pekso nak”

Rakimin/28 tahun/komunitas pemulung.

Page 81: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 68

Tabel 4.8 Pendidikan komunitas pemulung di Kelurahan Pojok

Keluhan Penyakit Jumlah (orang) Prosentase Tidak sekolah 49 45,4 Tidak tamat SD 20 18,5 Tamat SD 24 22,2 Tamat SMP 13 12,1 Tamat SMA 2 1,8

Jumlah 108 100 % Sumber : Wawancara

Sebagian dari komunitas pemulung yang ada di kelurahan pojok memang memiliki

tingkat pendidikan formal yang rendah dimana prosentase orang yang tidak bersekolah

lebih besar dari pada yang bersekolah. Akan tetapi masih ada sedikit orang yang mampu

bersekolah sesuai dengan program pemerintah yaitu wajib belajar minimal hingga sekolah

menengah pertama. Kemudian untuk anak – anak dari komunitas pemulung yang ada

pada kawasan penelitian diketahui bahwa terdapat 71 anak pada kawasan permukiman

pemulung dengan tingkat usia yang berbeda – beda dan tingkat pendidikan yang berbeda

mulai dari TK sampai SMA berikut ini adalah kelompok usia anak komunitas pemulung :

Tabel 4.9 Tingkat Pendidikan Anak – Anak Komunitas Pemulung

Kelompok Usia Kriteria Pendidikan

Jumlah (orang ) Sekolah Tidak Sekolah

5 tahun – 6 tahun TK 13 6 7 tahun – 12 tahun SD 7 12 13 tahun – 15 tahun SMP 7 13 16 tahun – 18 tahun SMA 6 7

Jumlah (orang) 33 38 Sumber : Observasi peneliti

Hasil Identifikasi Klasifikasi Pemulung :

Dari data di lapangan terkait dengan pola pekerjaan yang dilakukan oleh 108 orang

komunitas pemulung diketahui klasifikasi pekerjaannya, yaitu pemulung, pengepul/lapak dan

agen. Setiap pekerjaan mempunyai tugas dan peran yang berbeda – beda dalam melakukan

aktivitasnya dan asal barang yang didapatkan. Contohnya pemulung bertugas di lapangan

untuk mengambil besi tua, kertas, sampah plastik, dan barang lain yang masih bisa

dimanfaatkan dari tumpukan sampah di tempat pembuangan akhir kemudian dimasukan

kedalam karung atau keranjang sebagai penampungan agar dapat dibawa ke suatu tempat

untuk dipilah – pilah sesuai jenisnya sehingga dihasilkan barang yang sekiranya dapat dijual

kepada pengepul/lapak agar mendapatkan keuntungan bagi para pemulung. Lapak (pengepul)

bertugas sebagai penampung sementara dari barang – barang yang dihasilkan oleh pemulung,

pengepul (lapak) memang jarang sekali turun langsung kelapangan untuk memumuti barang

Page 82: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 69

barang bekas namun tidak menutup kemungkinan sesekali para lapak turun kelapangan, lapak

juga sebagai koordinator atau penanggung jawab dari para pemulung. Kerja lapak sebagian

besar adalah mencari agen barang bekas agar membeli barang yang mereka beli dari

pemulung. Selain itu ada juga Agen, kerja agen memang tidak seperti kerja pemulung dan

lapak, Agen menjual barang barang yang sudah mereka beli dari para lapak kepada industri

daur ulang untuk diolah kembali menjadi barang siap pakai. Hampir sebagian besar

komunitas pemulung di kawasan penelitian, berprofesi sebagai pemulung

Tabel 4.10 Klasifikasi Komunitas Pemulung di Kelurahan Pojok

Jenis Profesi Jumlah Pemulung 97 Pengepul (lapak) 8 Agen 3

Jumlah 108 Sumber : Analisis Peneliti

Pengelolaan keuangan dari komunitas pemulung didasari oleh klasifikasi pekerjaanya

baik yang berprofesi sebagai pemulung, pengepul/lapak dan agen. Berikut ini adalah tingkat

pendapatan dari komunitas pemulung berdasarkan klasifikasi pekerjaan.

Gambar 4.11 Diagram tingkat pendapatan menurut klasifikasi pekerjaan

Sumber : Analisis Peneliti

Sebagian besar orang yang berprofesi sebagai pemulung memiliki penghasilan yang

rendah, hal ini berbanding lurus juga dengan tingkat pendidikan mereka dimana dari 70 orang

pemulung dengan tingkat penghasilan < Rp 20.000/hari, hanya 1 orang yang mampu lulus SD

sedangkan 20 orang tidak tamat SD dan 49 orang tidak pernah menempuh pendidikan formal,

meskipun ada 27 orang yang memiliki tingkat penghasilan menengah namun tingkat

pendidikannya juga rendah dimana hanya ada 23 orang yang lulus SD sedangkan 4 orang

mampu lulus SMP. Adanya perbedaan terhadap tingkat penghasilan dari orang yang bekerja

0

10

20

30

40

50

60

70

Pemulung Pengepul Agen

70

0 0

27

700 1 3

Tingkat pendapatan menurut pekerjaan

< Rp 20.000

Rp 20.000 - Rp50.000> Rp 50.000

Page 83: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 70

sebagai pemulung dikarenakan mereka memiliki keterampilan lain atau pekerjaan sampingan

bahkan ada juga bekerja lembur diluar waktu bekerjanya sehingga dapat meningkatkan

pendapatannya. Pekerjaan sampingan yang geluti oleh sebagian besar pemulung dikawasan

penelitian meliputi buruh tani, buruh cuci, buruh bangunan, tukang jahit, tukang becak dan

tukang reparasi elektronik. Kemudian untuk yang bekerja sebagai pengepul/lapak memang

pendapatanya terlihat lebih besar dibandingkan berprofesi sebagai pemulung karena

lapak/pengepul memiliki wewenang dalam menentukan harga barang pada saat proses jual

beli dengan pemulung. Adanya perbedaan penghasilan pada pengepul/lapak dikarenakan

mereka sangat lihai dalam mencari celah untuk menjual barang – barang bekas. Tingkat

pendidikan yang dimiliki oleh pengepul/lapak juga cenderung lebih tinggi jika dibandingkan

pemulung,dimana dari 8 orang yang bekerja sebagai lapak/pengepul mampu menempuh

pendidikan hingga SMP. Kemudian bagi orang yang bekerja sebagai agen penghasilan

mereka termasuk kedalam golongan pendapatan tinggi dalam komunitas pemulung, karena

harga barang bekas apabila sudah dibeli agen harga jualnya akan bertambah karena para agen

menjualnya kepada industri – industri daur ulang yang membeli barang bekas dengan harga

tinggi. Selain itu para agen pada kawasan penelitian juga mempunyai usaha lain selain

bekerja sebagai agen dalam komunitas pemulung. Untuk tingkat pendidikan yang dimiliki

agen juga termasuk sadar terhadap pendidikan dimana dua orang diantaranya mampu lulus

dari SMA sedangkan satu orang lainnya hanya mampu lulus SMP.

Kemudian untuk tingkat pengeluaran dari pemulung, lapak/pengepul dan agen,

dipengaruhi pula oleh pola pekerjaan yang mereka geluti, berikut ini adalah diagram analisis

tingkat pengeluaran pemulung berdasarkan pekerjaanya :

Gambar 4.12 Diagram tingkat pengeluaran uang menurut klasifikasi pekerjaan

Sumber : Analisis Peneliti

0

20

40

60

80

Pemulung Pengepul Agen

79

0 0

137

05 1 3

Tingkat pengeluaran menurut pekerjaan

< Rp 20.000

Rp 20.000 - Rp 50.000

> Rp 50.000

Page 84: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 71

Dari tingkat pengeluaran tersebut diketahui bahwa pada dasarnya setiap orang pada

komunitas pemulung baik yang bekerja sebagai pemulung, lapak/pengepul dan agen mampu

menyisihkan uang untuk keperluan mendesak. Rendahnya tingkat pendapatan pada orang

yang bekerja sebagai pemulung dipengaruhi pula oleh tingkat pengeluaran keuanganya, uang

yang dikeluarkan oleh pemulung di tujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti :

makan, minum, air bersih, pengadaan listrik dan keperluan insidental lainnya. Kemudian

untuk kemampuan menyisihkan uang dari 97 orang pemulung, 93 orang hanya mampu

menyisihkan uang sebesar Rp < 2.500/hari, sedangkan 4 orang lainnya mampu menyisihkan

uang sebesar Rp 2.500/hari – Rp 5.000/hari. Uang simpanan tersebut kebanyakan

diprioritaskan untuk keperluan membayar hutang setelah itu untuk memenuhi keperluan

kesehatan jikalau suatu waktu terjadi hal – hal yang tidak diinginkan. Perbedaan nilai dalam

menyisihkan uang menurut orang yang bekerja sebagai pemulung dikarenakan sebagian kecil

dari pemulung gemar menabung untuk keperluan hari tua, sedangkan mayoritas dari

pemulung beranggapan bahwa pendapatan yang didapat berbanding lurus dengan

pengeluaranya sehingga untuk menabung hanya mampu menyisihkan seadanya itupun jika

ada uang sisa setalah memenuhi kebutuhan pokok.

Bagi orang yang bekerja sebagai pengepul/lapak, uang yang mereka keluarkan

sebenarnya sama seperti pemulung yaitu untuk memenuhi kebutuhan dasar, namun

pengeluaran lapak/pengepul lebih besar karena harus mengeluarkan uang untuk keperluan

modal baik untuk membeli barang bekas dari pemulung maupun modal untuk usaha lainnya

mengingat ada lapak/pengepul yang membuka toko kelontong pada kawasan permukimanya.

Kemudian untuk kemampuan menyisihkan, dari 8 orang pengepul/lapak ada 7 orang yang

mampu menyisihkan uang sebesar Rp 2.500/hari – Rp 5.000/hari dan hanya ada satu orang

yang mampu menyisihkan uang sebesar > Rp 5.000/hari. Adanya perbedaan nilai dalam

menyisihkan uang dari pengepul/lapak dikarenakan memang penghasilannya lebih besar

sehingga mempengaruhi kemampuan menyisihkan uang.

Kemudian bagi orang yang bekerja sebagai agen, tingkat pengeluaran uang memang

lebih tinggi dibandingkan pemulung atau agen. Selain digunakan untuk kebutuhan dasar,

uang yang ada juga digunakan sebagai modal usaha jual – beli barang bekas dari para

lapak/pengepul. Dari tiga orang agen, dua orang mampu menyisihkan uang sebesar > Rp

5.000/hari sedangkan hanya satu orang yang menyisihkan uang Rp 2.500/hari – Rp

5.000/hari. Secara keseluruhan perbedaan tingkat pengeluaran pada setiap klasifikasi

Page 85: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 72

pekerjaan dikarenakan oleh prioritisasi kebutuhan dimana setiap orang mempunyai tolak

ukur masing – masing dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, namun yang harus digaris

bawahi adalah adanya kemampuan untuk menyisihkan uang dari komunitas pemulung baik

yang bekerja sebagai pemulung, pengepul/lapak dan agen merupakan suatu potensi apabila

terjadi hal – hal yang sangat mendesak dalam pemenuhan sarana dan prasarana permukiman

sehingga jika uang simpanan dari komunitas pemulung bisa dikelola dengan baik pemenuhan

sarana dan prasarana permukiman bisa dilakukan dengan cara swadaya dari komunitas

pemulung tidak perlu menunggu bantuan dari pemerintah jikalau pemenuhan sarana dan

prasarana tersebut sangat mendesak.

2. Aktivitas Pemulung

a. Data Kondisi Kesehatan

Kemudian data lain yang didapat dari hasil observasi dan wawancara pada 108

responden diketahui bahwa hampir sebagian besar dari responden memiliki keluhan

terkait dengan masalah kesehatan yang dialami selama melakukan pekerjaan.

“Kalau disini mas,penyakit yang paling sering menjangkit masyarakat di sekitar

permukiman ini ya…ganguan penapasan, soale sampah itu baunya nggak karuan

apalagi kalo pas hujan trus panas, nah kalau hal itu terjadi selama lebih dari tiga

hari ae wes mesti ono warga sing berobat keluhane sesek, ada juga yang pusing

tapi lak wes biasa wes ora patio mas, kadang yo lak nang banyu iku gatel - gatel

kalo pas ae dewe mandi” Jumadi/45 tahun/Ketua RW 03.

Beberapa permasalahan kesehatan yang menjangkit responden di kawasan penelitian

paling banyak adalah penyakit saluran pernapasan (ISPA) dan penyakit kulit, karena

mereka selalu berada pada tempat pembuangan akhir yang kotor dan rentan penyakit.

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang muncul akibat pola pekerjaan yang dilakukan

oleh komunitas pemulung :

Tabel 4.11 Keluhan kesehatan komunitas pemulung di Kelurahan Pojok Keluhan Penyakit Jumlah (orang)

Saluran Pernapasan ( ISPA ) 43 Flu 18 Maag 6 Gangguan Kulit 27 Masuk Angin 4 Tidak ada Keluhan 10

Jumlah 108 Sumber : Wawancara

Page 86: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 73

b. Asal Daerah

Komunitas pemulung yang ada di kawasan penelitian tidak hanya berasal dari Kota

Kediri saja melainkan berasal dari kota lain. Latar belakang para pendatang bermigrasi ke

Kota Kediri adalah untuk mencari penghidupan yang lebih baik, karena mereka merasa di

kampungnya tidak bisa memberikan jaminan pekerjaan yang layak, ada juga yang

beranggapan bahwa mengikuti suami yang merantau ke kota lain.

“Asale Kulo ta mas? kulo sangking meduro, lha nggeh niki dados uwong sing

nompo – nompo rosok sangking wong sing kerjo nang tpa, soale nang kampung

kulo nggeh, sedulure taseh katah sing usaha ngene iki mas. kulo tinggal teng

mriki sampun 10 tahunan lah mas. kabeh tak jak mas sak anak lan bojo kulo, soale aku ga tego ninggalno nang meduro kono. Selain sangking maduro nggeh

sing nglakokke ngene iki wonten tiang nggalek kalian tiang kene asli mas, paling

katah niku sing sangking kediri asli mas” Fuad/35tahun/komunitas pemulung

Tabel 4.12 Jumlah Pemulung Menurut Daerah Asal di Kelurahan Pojok

Daerah Asal Jumlah Kediri 68

Madura 21 Trenggalek 19

Jumlah 108 Sumber : Observasi dan wawancara

c. Kepemilikan Kartu Identitas

Bagi semua orang yang tinggal di Kota Kediri kepemilikan kartu identitas seperti KTP

(kartu tanda penduduk) dan KK (kartu keluarga) sangat dibutuhkan. Dari data lapangan

dari komunitas pemulung diketahui ada yang memiliki KTP dan KK kemudian ada juga

hanya memiliki KTP namun tidak memiliki KK bahkan ada yang tidak memiliki

keduanya. Dari data yang didapat diketahui bahwa ada 76 orang yang mempunyai KTP

dan KK, 20 orang hanya mempunyai KTP saja, 12 orang sisanya tidak mempunyai KTP

dan KK. Mayoritas pemulung yang tidak mempunyai KTP dan/atau hanya mempunyai

KTP atau KK saja sebagian besar merupakan pemulung dari luar Kota Kediri.

“KTP to mas? nggih wonten kulo, niku lak ngurus teng pak RT rumiyen minta

surat keterangan pokoke ngeten nikulah trus teng pak rw tanda tangan trus awak

e dewe langsung teng kelurahan, saiki usume wes e-ktp mas masio ono sing podo

durung foto soale nggih jarene kepentok waktu kerjo, tapi lak kulo sampun foto”

Gopur/36 tahun/komunitas pemulung

Page 87: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 74

d. Bentuk Interaksi Sosial

Bentuk interaksi sosial yang dilakukan oleh komunitas pemulung meliputi kegiatan

yang dilakukan di dalam rumah dan kegiatan yang dilakukan di luar rumah. Bentuk

interaksi di dalam rumah seperti dari tidur, menonton televisi bersama keluarga dan lain

sebagainya. kemudian untuk interaksi yang dilakukan di luar rumah seperti bersenda

gurau atau mengobrol dengan tetangga sekitar, bagi anak – anak aktivitas yang dilakukan

adalah bermain di ruang terbuka dekat rumah mereka, tidak jarang anak – anak juga

melakukan kegiatan belajar bersama yang di koordinatori oleh mahasiswa yang sedang

melaksanakan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN), kegiatan belajar mengajar dilakukan

satu atau dua kali dalam seminggu pada pukul 15.00 WIB – 17.00 WIB. Hal lain yang

dilakukan oleh komunitas pemulung adalah aktivitas menyortir barang bekas yang mereka

dapatkan dari tempat pembuangan akhir. keterbatasan ruang pada permukiman pemulung

membuat aktivitas yang seharusnya dilakukan di dalam rumah terkadang dilakukan diluar

rumah contohnya makan dan tidur/istirahat, begitu juga sebaliknya seperti menyimpan

barang bekas yang seharusnya disimpan di luar rumah tetapi di teras rumah.

Gambar 4.13 Aktivitas sosial komunitas pemulung di Kelurahan Pojok

Sumber : Observasi Peneliti

e. Keikutsertaan Keluarga

Dari 108 responden komunitas pemulung diketahui bahwa dalam satu rumah hampir

sebagian besar dari mereka tinggal bersama keluarga, namun ada juga yang tinggal

seorang diri dalam satu rumah. Hal ini dikarenakan berbagai macam alasan mulai dari

rasa khawatir meninggalkan keluarga dikampung atau merupakan warga asli kediri,

meskipun ada diantara mereka yang tinggal sendiri karena belum menikah atau sudah

tidak punya orang tua. Dari data yang ada dilapangan 10 orang tinggal sendiri sedangkan

98 orang tinggal bersama keluarganya.

Page 88: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 75

f. Pola Bermukim Komunitas Pemulung

Dari kondisi yang ada dilapangan, diketahui terdapat perbedaan pola bermukim dari

komunitas pemulung yaitu ada dua jenis kawasan permukiman pemulung yang tercipta

dari aktivitas bermukim yang dilakukan. Pola bermukim yang ada dikawasan penelitian

yaitu pola bermukim memusat yang berada di RW 03 dan Berada di Berada di RW 05

sedangkan untuk pola bermukim menyebar berada di RW 03, RW 04, dan RW 05.

Berikut ini adalah gambaran morfologi pada permukiman pemulung di Kelurahan Pojok

Kota Kediri. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat peta sebaran permukiman

Gambar. 4.14 Morfologi pola bermukim

komunitas pemulung di Kelurahan Pojok (a) Pola Memusat/Membuat Komunitas Baru

(b) Pola Menyebar/Berbaur dengan masyarakat umum

(a)

(b)

Sumber : Observasi Peneliti

Selain data pola permukiman komunitas pemulung, diketauhi pula data jarak antara

permukiman dengan tempat kerja yaitu TPA Pojok di ketahui ada 45 orang yang

rumahnya berjarak < 500m dari TPA, kemudian ada 46 orang yang jarak hunianya sekitar

500 m – 1 km, selain itu ada 17 orang yang rumahnya berjarak > 1 km dari tempat

pembuangan akhir.

Page 89: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 76

Peta Sebaran Permukiman Pemulung

Page 90: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 77

g. Struktur Pekerjaan

Diketahui bahwa ada 33 orang memiliki pekerjaan sampingan selain tergabung ke

dalam komunitas pemulung sedangkan 75 orang menganggap bahwa pekerjaannya saat

ini merupakan pekerjaan satu satunya.

h. Transportasi Pendukung Pekerjaan

Dalam melakukan pekerjaannya orang – orang yang tergabung didalam komunitas

pemulung membutuhkan sarana transportasi pendukung guna memudahkan pekerjaanya.

Sarana transportasi disediakan secara swadaya. Dari preseden yang ada diketahui bahwa

sarana transportasi yang digunakan komunitas pemulung yaitu sepeda gowes, gerobak,

sepeda motor, mobil pick up / truk bahkan ada yang hanya berjalan kaki saja dengan

membawa karung. Dari data dilapangan ada 94 orang bekerja dengan berjalan kaki sambil

membawa karung atau keranjang atau ada juga yang membawa gerobak, serta ada delapan

orang menggunakan sepeda gowes. Kemudian enam orang responden bekerja dengan

menggunakan motor gerobak/mobil pick up/truk..

Gambar 4.15 Sarana transportasi pendukung komunitas pemulung di Kelurahan Pojok

Sumber : Survey Primer

Hasil Identifikasi Aktivitas Komunitas Pemulung :

Perbedaan klasifikasi pekerjaan pada komunitas pemulung (pemulung, pengepul, agen)

mempengaruhi setiap aktivitas yang dilakukan, baik aktivitas bermukim maupun aktivitas

bekerja. Berikut ini adalah penjabaran analisis dari aktivitas bermukim dan bekerja :

v Aktivitas Bekerja

Dalam melakukan pekerjaan antara pemulung, pengepul/lapak dan agen memiliki

perbedaan terhadap sarana transportasi yang digunakan dalam menunjang pekerjaanya.

Berikut ini adalah pengelompokan sarana transportasi penunjang berdasarkan klasifikasi

pekerjaan dari komunitas pemulung.

Page 91: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 78

Tabel 4.13 Penggunaan Sarana transportasi penunjang menurut klasifikasi pekerjaan

Klasifikasi Pekerjaan

Sarana Transportasi Pemulung Pengepul/Lapak Agen

Jalan kaki membawa keranjang atau gerobag 93 0 0

Sepeda gowes atau sepeda motor 4 2

Mobil Pick Up atau Truk 0 6 3 Jumlah (orang) 97 8 3

Sumber : Analisis Peneliti

Perbedaan sarana transportasi yang digunakan oleh komunitas pemulung dikarenakan

setiap pola pekerjaan menghasilakan barang dengan muatan yang berbeda - beda, sebagian

besar pemulung memilih untuk berjalan kaki sambil membawa karung atau gerobag

dikarenakan aktivitas yang dilakukan hanya terpusat di tempat pembuangan akhir, selain itu

jarak tempuh dengan permukimannya juga tidak begitu jauh < 1 km. Barang bekas yang

dibawa oleh pemulung tidak banyak rata – rata per orang membawa 2 - 3 karung per

harinya. Sedangkan bagi pemulung yang membawa sepeda gowes untuk menuju tempat

pembuangan akhir dikarenakan faktor usia yang sudah cukup tua dan jarak rumahnya lebih

dari > 1 km serta mereka merasa cukup kesulitan jika harus membawa barang sambil

berjalan kaki. Secara keseluruhan ditemukenali bahwa 96 % dari orang yang bekerja

sebagai pemulung tidak ingin menggunakan sarana trasportasi lain seperti sepeda motor

dalam mendukung aktivitas bekerjanya karena tidak ada tempat untuk memarkir kendaraan

serta minimnya pengawasan terhadap sarana transportasi yang digunakan mengingat semua

orang yang bekerja di tempat pembuangan akhir fokus untuk bekerja, meskipun semua

pemulung menginginkan untuk memiliki kendaraan bermotor namun tidak diperuntukan

sebagai sarana penunjang dalam bekerja melainkan untuk mobilitas sehari – hari.

Sebagian besar lapak/pengepul dikawasan penelitian memilih bekerja dengan

menggunakan sepeda motor dan mobil pick up karena barang yang diangkut untuk dijual

kembali menuju agen cukup banyak, selain itu aktivitas yang dilakukan oleh para

pengepul/lapak dalam menjual barang tidak semua dilakukan di sekitar kawasan.

Pengepul/lapak yang menggunakan sepeda motor untuk bekerja dikarenakan dalam menjual

hanya menuju agen yang berada di kawasan penelitian, selain itu mereka juga tidak

memiliki mobil pick up untuk menunjang aktivitas penjualan barang. Sedangkan bagi orang

yang bekerja sebagai agen menggunakan truk sebagai sarana transportasi penunjang

aktivitas bekerja dikarenakan muatan yang dibawa agen menuju industri daur ulang sangat

Page 92: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 79

banyak. Selain itu, jarak untuk menuju industri daur ulang tidak hanya berada disekitar

Kota Kediri, melainkan luar kota seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto dan

Madura, sehingga jika ditempuh menggunakan mobil pick up akan melebihi beban muatan

dan rawan terhadap tindakan pelangaran lalulintas.

v Aktivitas Bermukim

Dengan adanya KTP atau KK setiap orang yang kurang mampu atau kesulitan keuangan

akan diberikan kartu jaminan kesehatan agar biaya kesehatan bisa diringankan bahkan bisa

digratiskan. Dari populasi komunitas pemulung yang tinggal pada kawasan penelitian

diketahui masih ada 12 orang pemulung belum memiliki kartu tanda penduduk sebagai

warga Kota Kediri dan Kartu Keluarga. Pemulung yang tidak mempunyai KTP dan KK

merupakan pemulung yang berasal dari luar Kota Kediri dimana 5 orang berasal dari

Trenggalek dan 7 orang berasal dari Madura. Latar belakang pemulung ada yang tidak

mempunyai KTP dan KK dikarenakan pemulung enggan mengurusnya karena pekerjaan

mereka yang hanya memumuti sampah yang ada di tempat pembuangan akhir sehingga

mereka takut disepelekan dan tidak dianggap oleh para petugas kelurahan jika mengurus

KTP dan KK serta tidak ada sosialisasi lebih lanjut dari kelurahan bahwa para pemulung

pendatang harus memiliki KTP jika ingin tinggal di Kota Kediri. Selain itu kesadaran dari

pemulung terhadap pentingnya KTP dan KK juga sangat rendah, para pemulung berfikiran

bahwa dalam mengurus kelengkapan administrasi terlalu rumit dan harus mengantri lama.

Kemudahan akses bagi komunitas pemulung dengan diberikannya jaminan kesehatan

apabila memiliki KTP sangat diperlukan terutama untuk pemulung yang notabenya

berpenghasilan rendah dan sangat rentan terhadap penyakit karena pemulung selalu berada

di lingkungan yang tidak higienis sehingga mempengaruhi pola hidup dari pemulung.

Interaksi sosial antar sesama pemulung pada kawasan penelitian terjalin cukup rutin,

karena sebagian besar pemulung beranggapan memiliki ‘kesetaraan’ baik dalam hal materi

maupun sudut pandang masyarakat terhadap pekerjaanya, sehingga rasa peduli antar sesama

pemulung cukup tinggi. Hal ini ditunjukan dengan adanya kegiatan berkumpul untuk

sekedar berbincang baik di siang hari (pada saat bekerja) maupun pada malam hari.

Kegiatan interaksi yang terjalin pada saat bekerja sering terjadi pada saat beristirahat setelah

melakukan pekerjaan, dalam berinteraksi para pemulung tidak mengenal adanya batas

meskipun berbeda daerah asal. Pemulung sering melakukan kegiatan berkumpul di teras

depan rumahnya, sedangkan anak – anak bermain di sekitar rumah pemulung.

Page 93: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 80

Adanya keterbatasan ruang didalam permukiman pemulung baik pola memusat maupun

pola mengelompok, tidak menjadikan interaksi yang terjalin antara pemulung dengan pihak

luar menjadi terhambat meskipun cukup membebani pemulung karena kegiatan seperti

sosialisasi, kegiatan belajar bersama anak-anak pemulung dan bazar murah dilakukan di

dalam rumah salah seorang pemulung (permukiman pola memusat), namun karena kegiatan

ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dari pemulung sehingga terus dilaksanakan.

Kegiatan seperti ini sebaiknya dilakukan dengan tidak menggunakan rumah dari pemulung

melainkan adanya tempat lain yang lebih layak untuk menampung kegiatan tersebut,

meskipun kegiatan ini hanya bersifat insidental. Berikut ini adalah gambaran mengenai

interaksi sosial dari komunitas pemulung dalam bermukim :

Gambar 4.16 Interaksi Sosial Komunitas Pemulung

Sumber : Observasi Peneliti

3. Karakteristik Hunian Pemulung

Karakter Hunian dari komunitas pemulung memang berbeda seperti karakter hunian

pada umumnya, data – data yang terkait dengan karakteristik hunian dari komunitas

pemulung yaitu : kondisi fisik bangunan, status kepemilikan tanah, fungsi bangunan.

a. Kondisi Fisik Bangunan

Kondisi fisik bangunan merupakan hal yang paling utama dalam menilai jenis dan

luas bangunan. Data kondisi fisik bangunan yang ada dilapangan adalah permanen, semi-

permanen, dan non-permanen. Dari hasil survey di kawasan penelitian diketahui sebanyak

48 orang tinggal di rumah permanen, 23 orang tinggal di rumah semi permanen, 37 orang

lainnya tinggal di bangunan non-permanen. Dari setiap eksisting rumah yang ada di

permukiman pemulung masing - masing mempunyai luasan yang berbeda baik untuk

bangunan permanen, semi permanen dan non permanen sehingga didapatkan ada 44 orang

yang tinggal di dalam rumah yang berukuran < 10 m2, 58 orang tinggal di rumah yang

luasnya 10 m2 – 21 m2, 6 orang sisanya tinggal didalam rumah yang berukuran > 21 m2.

Page 94: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 81

Gambar 4.17 Kondisi dan Jenis Bangunan di Permukiman Pemulung Kelurahan Pojok

Kondisi Bangunan Non Permanen Kondisi Bangunan Permanen

Kondisi Bangunan semi-permanen

Interior Bangunan non-permanen Sumber : Survey Primer

b. Peruntukan Hunian

Peruntukan bangunan pada permukiman pemulung memiliki perbedaan fungsi,

dimana setiap rumah yang disinggahi oleh komunitas pemulung tersebut tidak semua

digunakan sebagai tempat tinggal melainkan ada pula yang menggunakan sebagai tempat

bekerja, terutama digunakan untuk menyimpan barang – barang yang akan dijual kembali

kepada pihak lainnya. Diketahui bahwa ada 29 orang yang rumahnya diperuntukan

sebagai tempat penyimpanan barang. Namun masih ada 79 orang yang rumahnya

digunakan sebagai tempat bermukim saja karena dalam melakukan pemilahan sampah

dan penyimpanan sudah mereka lakukan di lahan kosong dekat TPA.

Gambar. 4.18 Peruntukan Hunian Pemulung di Kelurahan Pojok (a) Rumah Sebagai Gudang penyimpanan (b) Rumah sebagai tempat tinggal

(a) (b) Sumber : observasi dan wawancara

Page 95: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 82

c. Status Kepemilikan Lahan dan Bangunan

Kemudian untuk data status kepemilikan lahan pada setiap unit rumah komunitas

pemulung yang berada pada lokus penelitian diketahui bahwa terdapat komunitas

pemulung yang tinggal diatas tanahnya sendiri dan ada yang tinggal dengan cara

menyewa rumah orang lain, hampir sebagian besar rumah kepemilikan lahanya

merupakan lahan pribadi yaitu sebanyak 70 orang memiliki sertifikat tanah terhadap

rumah yang ditempati sedangkan 38 orang lainya tinggal di rumah yang tanah dan

bangunanya berstatus sewa. Sedangkan untuk data kepadatan pada setiap rumah di

permukiman diketahui bahwa 58 rumah kepadatanya tinggi, sedangkan 42 rumah

memiliki tingkat kepadatan sedang dan 8 rumah lainya memiliki tingkat kepadatan

rendah. Data kepadatan rumah didapat dari perbandingan jumlah penghuni dalam satu

rumah dengan luas rumah yang dimiliki oleh komunitas pemulung.

Hasil Identifikasi Karakteristik Permukiman Pemulung :

Adanya perbedaan pola bermukim dari komunitas pemulung di Kelurahan Pojok

menjadikan kawasan permukiman komunitas pemulung memiliki suatu karakteristik

tersendiri. Dimana permukiman pemulung dengan pola bermukim mengelompok/memusat

letaknya cenderung dekat dengan tempat pembuangan akhir, yaitu berjarak < 500 m padahal

dijelaskan didalam SNI 03-3241-1994 tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA Sampah

bahwa dari tempat pembuangan akhir hingga radius 500 m merupakan daerah penyangga

sehingga tidak boleh ditempati permukiman penduduk.

1. Permukiman Memusat/Mengelompok

Permukiman pemulung dengan pola berkelompok merupakan milik warga pendatang

baik dari Madura maupun dari Trenggalek. Sehingga ada dua kawasan permukiman dengan

pola mengelompok yang penghuninya berkumpul berdasarkan daerah asal, komposisi

jumlah rumah pada setiap permukiman pun berbeda dimana pada Permukiman Madura

terdiri dari 20 unit rumah sedangkan pada Permukiman Trenggalek terdiri dari 19 unit

rumah. Berikut ini adalah penjelasan analisis terkait dengan karakteristik permukiman

pemulung dengan pola memusat :

a. Permukiman Madura

Permukiman Madura memiliki luas 290 m2. Dimana lahan yang ada dibagi bagi

menjadi per petak bagian untuk digunakan sebagai rumah dari pemulung dan lapak, luas

setiap petak tergantung otoritas dari lapak karena lapak merupakan pemilik sah dari

Page 96: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 83

lahan dan bangunan yang disediakan, dimana setiap petak berdiri bangunan rumah

dengan luas ± 9 m2 memang sangat kurang layak apabila setiap rumah rata-rata

ditinggali oleh 3 orang – 4 orang. Hal ini mengakibatkan kepadatan hunian pada setiap

rumah relatif tinggi. Kondisi fisik bangunan rumah pada Permukiman Madura semua

berbentuk non-permanen, baik yang ditinggali oleh pengepul/lapak maupun pemulung.

Bentuk bangunan dibuat non-permanen dikarenakan lapak merasa kesulitan jika harus

menjadikan semua rumah berbentuk semi-permanen ataupun permanen karena

keterbatasan finansial meskipun peran lapak sebagai koordinator bagi komunitas yang

tingggal pada permukiman ini. Pada permukiman pemulung Madura sebenarnya sudah

mengenal pembagian ruang dimana sisa pada lahan permukiman digunakan untuk

peyediaan sarana yang mereka butuhkan pada saat beraktivitas, sudah terdapat satu unit

tempat pemijahan barang dengan luas dan satu unit tempat penampungan barang

sehingga para pemulung dan lapak tidak perlu menggunakan rumahnya sebagai tempat

penampungan barang meskipun masih ada beberapa orang yang melakukan hal tersebut.

Kurangnya kesadaran dalam menjaga lingkungan membuat permukiman madura

terkesan kumuh sehingga berpengaruh pada ketersediaan sarana dan prasarana

penunjang yang ada.

Prasarana penunjang permukiman yang ada meliputi dua unit MCK umum yang

masing masing terdiri dari dua bilik kamar mandi dengan kondisi kelengkapan yang

kurang layak tidak ada bak mandi dan hanya ada 1 unit WC, MCK tersebut digunakan

untuk memenuhi penduduk yang tinggal pada permukiman tersebut dengan suply

sumber air bersih yang dibantu oleh satu unit mesin pompa air. Kemudian pemakaian

listrik pada kawasan permukiman madura dibatasi hanya mencapai 900 watt oleh karena

itu dibutuhkan toleransi tinggi terhadap setiap penghuni di dalam rumah, selain itu

didalam satu kawasan permukiman hanya terdapat 1 unit MCB (Mini Cirkuit Breaker)

sebagai alat untuk mengontrol jaringan listrik pada permukiman madura. Untuk

pengadaan jaringan drainase dan sanitasi lapak membuatnya secara swadaya dengan

mengandalkan kemampuan financialnya sendiri.

Peningkatan kualitas rumah dari non-permanen menjadi semi permanen atau

permanen harus dilakukan agar visualisasi kawasan permukiman yang kumuh dari

kawasan ini menjadi lebih berkurang, peningkatan kualitas dilakukan tidak hanya

mengandalkan kemampuan finansial dari lapak melainkan juga semua penghuni karena

Page 97: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 84

setiap orang memiliki kemampuan untuk menyisihkan uang ataupun sharing dengan

pemerintah Kota Kediri. Jika dihitung rata-rata uang yang berhasil dikumpulkan oleh

komunitas pemulung yang berada di permukiman madura sebesar Rp 365.000/bulan

(dengan asumsi pemulung menyisihkan uang Rp 500/hari sedangkan lapak menyisihkan

uang Rp 3.000/hari).

b. Permukiman Trenggalek

Secara fisik kondisi pada permukiman pemulung Trenggalek hampir sama, baik dari

segi kondisi bangunan, luasan per petak rumah maupun suply jaringan listrik dan air

bersih. Perbedaan yang paling mencolok adalah perbedaan luas secara keseluruhan

sehingga luasan sarana penunjang seperti tempat pemilahan dan tempat penampungan

barang tidak sama antara permukiman pemulung Madura dengan permukiman

pemulung Trenggalek. Kemudian bentuk morfologi kawasan permukiman, dimana pada

permukiman madura letak tempat pemilahan barang berada di tengah – tengah

permukiman, sedangkan pada permukiman pemulung trenggalek letak tempat

pemilahan barang berada di belakang permukiman. Sehingga dalam pemenuhan sarana

dan prasarana penunjang tidak jauh berberda dengan permukiman pemulung Madura.

2. Pemukiman Menyebar

Berbeda dengan pola bermukim mengelompok, pada pola bermukim menyebar

pemulung yang tinggal dengan pola ini tidak dipimpin oleh seorang lapak mesikipun barang

– barang bekas yang pemulung jual pada akhirnya akan dijual kepada lapak akan tetapi

tidak hanya pada satu tapak tertentu melainkan kepada semua lapak yang berada dikawasan

penelitian. Dalam kawasan permukiman pemulung dengan pola menyebar kondisi fisik

bangunan rumah sudah cukup baik sebagian besar berbentuk permanen meskipun masih ada

beberapa rumah dengan kondisi fisik bangunan semi-permanen, sarana pendukung

permukiman yang ada seperti kamar mandi, jaringan listrik, jaringan drainase dan sumber

air bersih kualitasnya lebih baik dari pada permukiman dengan pola bermukim

mengelompok. Kepemilikan tanah pada rumah di permukiman pemulung dengan pola

menyebar sebagian besar merupakan milik sendiri mesikipun masih ada pemulung yang

mengontrak/membayar sewa kepadapemilik rumah yang ditinggali (bukan dengan lapak)

karena komunitas pemulung baik agen, pengepul dan pemulung yang bermukim pada

permukiman dengan pola menyebar sebagian besar merupakan warga asli Kediri. Jumlah

Page 98: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 85

rumah pada kawasan permukiman pemulung dengan pola menyebar tidak bisa ditentukan

karena komunitas pemulung tidak hanya tinggal dengan golongan seprofesinya saja

melainkan dengan masyarakat lain yang bukan termasuk kedalam komunitas pemulung

meskipun jumlahnya minoritas. Luasan pada setiap rumah pada komunitas pemulung juga

tidak ada yang menentukan setiap penghuni bebas memperluas ukuran rumahnya asalkan

memiliki kemampuan finansial, sebagian besar rumah pada permukiman pemulung dengan

pola permukiman menyebar memiliki luas 10 m2 – 21 m2 serta ada juga beberapa rumah

yang luasanya > 21 m2. Biasanya rumah dengan luas > 21 m2 bekerja sebagai lapak atau

agen karena kemampuan keuangan mereka untuk memperluas rumah yang mereka tinggali,

mengingat rumah tersebut juga digunakan sebagai tempat penampungan sementara dari

barang – barang bekas. Jumlah penghuni pada setiap rumah didalam kawasan permukiman

dengan pola menyebar rata – rata berjumlah 3 – 5 orang. Sebagian besar rumah dengan pola

bermukim menyebar hanya digunakan untuk tempat tinggal, namun masih ada beberapa

rumah yang salah satu ruangnya digunakan sebagai tempat penampungan barang-barang

bekas, hal ini dikarenakan dalam melakukan pekerjaanya para pemulung sudah memilah

barang – barang bekas terlebih dahulu pada ruang terbuka yang tidak jauh dari tempat

pembuangan akhir yang kemudian barang – barang bekas yang sudah dikemas dibawa

menuju rumah pemulung masing – masing dan disimpan di teras depan atau halaman

belakang rumah.

E. Upaya Pemerintah Kota dalam Pemenuhan Sarana dan Prasarana

1. Sikap Pemerintah

Menurut pemerintah Kota Kediri peran pemulung dalam komunitas perkotaan sangat

penting karena dengan adanya komunitas pemulung pemerintah menjadi lebih terbantu

terutama dalam hal pemilahan dan pengolahan sampah di tempat pembuangan akhir yang

berada di Kelurahan Pojok mengingat jika hanya mengandalkan petugas dari Dinas Tata

Ruang Kebersihan dan Pertamanan (stakeholder yang terkait dalam persampahan) akan

membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengurangi jumlah sampah yang ada. Peran

komunitas pemulung terhadap pemerintah kota dianggap seperti hubungan simbiosis

mutualisme dimana komunitas pemulung mendapatkan sampah – sampah recycle yang

sekiranya bermanfaat sedangkan manfaat bagi pemerintah adalah sedikit demi sedikit

timbunan sampah plastik di tempat pembuangan akhir menjadi berkurang sehingga yang

Page 99: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 86

tersisa hanya sampah organik yang dapat diolah menjadi kompos oleh petugas di tempat

pembuangan akhir. Oleh karena itu pemerintah Kota Kediri sangat mendukung sekali

keberadaan komunitas pemulung terutama di sekitar tempat pembuangan akhir Pojok.

“Oh..Bagi saya yang mewakili pemerintah peran pemulung itu sangat membantu

sekali mas, mereka bekerja secara terkoordinir sehingga sampah sampah di TPA sedikit demi sedikit agak berkurang lah, terutama sampah plastik yang sudah di

olah tanah banyak yang diambili pemulung untuk dijual kembali.” Endang S/

DTRKP/Kabid Kebersihan.

Peran pemerintah dalam menyediakan sarana dan prasarana bagi komunitas pemulung

baik dalam aktivitas bermukim maupun aktivitas bekerja memang belum terlalu optimal

meskipun sudah ada beberapa sarana dan prasarana yang disediakan pemerintah guna

membantu pemulung dalam melakukan aktivitasnya misalnya pemerintah menyediakan enam

unit sarana penerangan pada koridor jalan menuju tempat pembuangan akhir, walaupun

jumlahnya belum banyak tetapi di harapkan mampu membantu pemulung dalam melakukan

aktivitas pada malam hari. Hal lain yang dilakukan pemerintah Kota Kediri adalah dengan

menyediakan pipa-pipa gas metan dari tempat pembuangan akhir menuju ke rumah – rumah

pemulung meskipun baru ada delapan rumah yang memiliki kompor dengan sumber gas

metan tersebut. Kemudian pemerintah juga melakukan pengaspalan jalan pada koridor jalan

TPA, namun diakui pemerintah memang masih ada ± 500 m ruas jalan yang belum diaspal

melainkan masih berpasir sehingga menyulitkan sarana transportasi yang melewatinya baik

sepeda gowes maupun truk sampah. Bantuan terhadap aksesibilitas jalan bukan hanya terjadi

pada jalan utama saja melainkan jalan – jalan lingkungan dari permukiman menuju TPA

dimana Kelurahan Pojok meningkatkan kualitas jalan tersebut menjadi berpaving. Selain itu

pemerintah juga mengizinkan komunitas pemulung untuk menggunakan garasi/tempat parkir

mobil dinas kebersihan sebagai sarana untuk memudahkan para pemulung dalam bekerja

dengan cara memilah – milah barang meskipun belum ada izin secara tertulis, jumlah garasi

yang digunakan sebagai tempat pemilahan sebanyak 2 unit. Untuk saat ini penyediaan sarana

dan prasarana di Kota Kelurahan pojok umumnya masih bersifat kebutuhan, misal

masyarakat membutuhkan sarana dan prasarana penunjang pemerintah berupaya

menyediakannya memang membutuhkan waktu dan proses agar hal tersebut dapat terealisasi.

Diakui oleh kasubag sarana dan prasarana Dinas Tata Ruang Kebersihan dan Pertamanan

Kota Kediri bahwa memang belum ada kebijakan secara khusus atau mengikat terkait dengan

penyediaan sarana dan prasarana permukiman bagi komunitas pemulung dikota kediri,

Page 100: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 87

misalnya seperti perda atau kebijakan lain. Bentuk kebijakan yang ada berupa perwali itupun

hanya mengatur tentang tata cara pengolahan sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir

Pojok bukan membahas mengenai pemenuhan sarana dan prasarana permukiman pemulung.

Kasubag sarana dan prasarana Dinas Tata Ruang Kebersihan dan Pertamanan mengakui

bahwa pemerintah Kota Kediri kurang adil dalam memperlakukan pemulung sebagai

komunitas informal kota, tidak seperti PKL dan PSK yang mana sudah tercover datanya oleh

pemerintah, karena ada dinas yang menaungi sektor informal tersebut dalam melakukan

aktivitasnya.

“Memang untuk saat ini memang belum ada kebijakan khusus terkait pengelolaan

TPA mas, dokumen yang kita miliki ya..baru DED tempat pembuangan akhir

Pojok. Semoga dengan adanya penelitian dari mas furqon nanti bisa jadi masukan buat DTRKP agar aktifitas yang ada di sekitar TPA Pojok bisa dipantau

secara intensif”. Endang S/ DTRKP/Kabid Kebersihan.

2. Program Pemerintah

Dalam hal penyediaan sarana dan prasara permukiman di Kota Kediri pemerintah telah

berupaya maksimal terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah, seperti baru – baru ini

pemerintah telah membangun satu unit rusunawa di Kelurahan Dandangan dimana di

peruntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah secara umum. Peraturan mengenai

penghuni rusun sudah diatur dalam perwali bahwa yang boleh menempati hanya masyarakat

yang bekerja di bidang sektor informal atau berpenghasilan rendah saja. Progam lain seperti

bantuan perbaikan rumah tidak layak huni masih belum dilakukan oleh Pemerintah Kota

Kediri, namun untuk program pelayanan kesehatan pemerintah Kota Kediri telah berupaya

mengapresiasi semua elemen masyarakat termasuk komunitas pemulung dengan cara

memberikan kartu jamkesmas sebagai wujud apresiasi pemerintah Kota Kediri kepada

komunitas pemulung, meskipun belum semua pemulung mendapatkan kartu tersebut, selain

itu pemerintah juga mengadakan kegiatan pengobatan gratis secara berkala bagi komunitas

pemulung yang ada di Kelurahan Pojok.

“Program mengenai pemberdayaan komunitas pemulung dan penyediaan sarana

dan prasarana baik bermukim dan bekerja secara spesifik memang belum ada,

pemerintah kota kediri berupaya mengapresiasi semua masyarakat

berpenghasilan rendah dengan cara menyediakan rusunawa di Kelurahan

Dandangan, semisal pemulung yang ada di Kelurahan Pojok mau tinggal disini

ya boleh kok, tidak ada larangan yang penting penghasilanya tidak > Rp

2.000.000/bulan” Anwarudin/DTRKP/Kabid Tata Ruang.

Page 101: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 88

Dinas Tata Ruang Kebersihan dan Pertamanan selaku stakeholder berencana untuk

merombak struktur organisasi pada tahun 2013, karena untuk saat ini belum ada UPTD

khusus yang mengelola tempat pembuangan akhir di kelurahan Pojok sehingga sub-bidang di

pemerintahan cukup kesulitan jika menghadapi permasalahan di sekitar tempat pembuangan

akhir. UPTD ini diharapkan selain menangani hal – hal teknis operasional tempat

pembuangan akhir juga menangani aktivitas yang terjadi di sekitar tempat pembuangan akhir

serta diharapkan mampu memonitor aktivitas apa saja yang terjadi di sekitar tempat

pembuangan akhir sehingga dalam mengatasi permasalahan tersebut pemerintah Kota Kediri

tidak mengalami kesulitan. Menurut Keterangan dari kelurahan terkait data penambahan

sarana dan prasarana mulai tahun 2007 – 2012 ada penambahan sarana namun tidak terlalu

signifikan, penambahan yang ada yaitu sarana pertahanan dan sarana rekreasi, yang berada di

utara kelurahan pojok, didalam sarana pertahanan tersebut terdapat fasilitas olahraga,rekreasi

dan permukiman bagi para TNI. Untuk sarana dan prasarana eksisting yang ada hanya

peningkatan kualitas saja, baik itu sarana pendidikan, sarana kesehatan ataupun sarana

peribadatan karena yang bertambah hanya eksisting permukiman warga.

Berikut ini adalah rencana program pemerintah Kota Kediri yang ada di Kelurahan Pojok

guna mengembangkan Kelurahan Pojok menjadi kawasan terpadu bagi Kota Kediri menurut

dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kediri 2011 – 2030 :

Tabel. 4.14 Rencana Program Pemerintah Kota Kediri

No. Rencana Program Lokasi Tujuan 1 Pembangunan Jalan

Lingkar Barat Terminal Tamanan – Jl. Dr. Sahardjo – Pengembangan jalan eksisting ke arah barat – pengembangan jalan baru ke arah utara sebelum TPA atau Makam China – Jl. Ngampel Raya ke arah timur – Jl. Gatot Subroto ke arah selatan – Jl. Sultan Iskandar Muda – Jl. Mayor Bismo ke arah utara menuju Kertosono atau Surabaya.

Memberikan akses tambahan bagi Kota Kediri agar sistem sirkulasi tidak terpusat pada jalan Dr. Saharjo sebagai jalur utama saat ini.

2 Pembangunan Halte Bus Kota dan AKAP 3 (tiga) unit

· Jalan Selomangleng · Jalan Lingkar Barat · Jalan Dr. Saharjo

Memudahkan masyarakat di Kelurahan Pojok dalam melakukan mobilitas dari dan menuju Kota Kediri.

3 Penyediaan Tandon air bersih bagi warga 1 (satu) unit

· RW 03 Mendukung jaringan air bersih dan air baku bagi sawah – sawah di sekitarnya serta untuk memenuhi kebutuhan air bersih

Page 102: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 89

No. Rencana Program Lokasi Tujuan masyarakat yang sudah agak tercemar dengan adanya tempat pembuangan akhir Pojok.

4 Perluasan Lahan Permukiman penduduk

Seluruh kawasan permukiman di Kelurahan Pojok (kecuali RW 05)

Menyediakan lahan cadangan bagi pertumbuhan permukiman di Kelurahan Pojok

5 Perluasan Lahan Tempat Pembuangan Akhir Eksisting

TPA Pojok Menyediakan lahan tambahan bagi TPA karena sampah yang ada selalu bertambah setiap tahunnya

6 Pengembangan IPLT IPLT Pojok Mengoptimalkan peran IPLT dalam mengelola limbah yang ada.

Sumber : Studi dokumen

Dengan adanya rencana program pengembangan di Kelurahan Pojok diharapkan tidak

mempengaruhi aktivitas dan kebutuhan dari komunitas pemulung yang ada, karena ada

kawasan permukiman yang di ubah peruntukanya menjadi jalan lingkar barat. Adapun

terlampir Peta rencana tata guna lahan di kelurahan pojok menurut dokumen RTRW 2011 –

2030 dan Peta Penyediaan sarana dan prasarana sesuai dengan dokumen RTRW 2011 – 2030.

F. Karakteristik Kebutuhan Sarana dan Prasarana Permukiman Pemulung

1. Karakteristik kebutuhan minimum sarana dan prasarana bermukim komunitas pemulung

Pada permukiman pemulung baik yang memiliki pola permukiman mengelompok

dan/atau menyebar pada dasarnya juga membutuhkan sarana untuk bermukim seperti sarana

pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan serta sarana perdangangan dan jasa yang

sudah dijelaskan gambaran dan letaknya pada pembahasan sebelumnya. Sedangkan prasarana

bermukim yang ada di dalam permukiman komunitas pemulung meliputi kebutuhan jaringan

listrik, kemudian jaringan air bersih, jaringan jalan dan jaringan drainase serta jaringan

sanitasi. Prasarana lain yang keberadaanya dioptimalkan oleh komunitas pemulung adalah

prasarana memasak yang bersumber dari gas metan yang disediakan pemerintah Kota Kediri.

Tabel 4.15 Kebutuhan minimum sarana dan prasarana bermukim

Sarana dan Prasarana Bermukim

Kebutuhan Minimum Permukiman Pola Memusat Permukiman Pola Menyebar

Sarana : · Sarana Hunian/Rumah · Kondisi fisik bangunan yang

non-permanen dan luasan bangunan yang relatif kecil membuat pemulung cukup

· Peningkatan kualitas rumah tidak dibutuhkan karena sebagian besar rumah kondisinya berbentuk

Page 103: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 90

Sarana dan Prasarana Bermukim

Kebutuhan Minimum Permukiman Pola Memusat Permukiman Pola Menyebar

kesulitan dalam melakukan aktivitas didalamnya. Sehingga dibutuhkan peningkatan kualitas dari kondisi fisik dan luasan bangunan rumah.

permanen, sehingga sudah cukup memberikan kenyamanan bagi komunitas pemulung yang tinggal didalamnya..

· Sarana Kesehatan · Kondisi lingkungan kerja dan tempat tinggal yang kurang higienis membuat Komunitas pemulung terutama yang bekerja sebagai pemulung sangat rentan terhadap penyakit, seperti gangguan pernapasan (ISPA) dan penyakit kulit sehingga membutuhkan penanganan untuk menyembuhkan penyakit tersebut, karena selama ini hanya ada pelayanan dokter umum di puskesmas pembantu eksisting.

· Jam kerja pemulung yang tak tentu dan Operasional puskesmas pembantu hanya pada pukul 08.00 – 13.00 membuat akses pemulung terhadap puskesmas pembantu tidak terpenuhi optimal, terutama jika terjadi kecelakaan kerja atau penyakit kambuhan pada malam hari, akan menyulitkan akses komunitas pemulung.

· Sarana Pendidikan Pemulung membutuhkan sekolahan yang membebaskan semua biaya tidak hanya SPP melainkan juga biaya insidental seperti studi tour dan disnatalies serta biaya komite sekolah.

· Sarana Peribadatan Cara komunitas pemulung untuk mengakses masjid tidak berbeda dengan masyarakat pada umumnya, mereka pergi menuju masjid terdekat dari rumah untuk beribadah kemudian pulang kembali.

· Sarana Perdagangan dan Jasa

Pemulung membutuhkan toko kelontong dengan sistem transaksi khusus dimana pemulung boleh mengambil terlebih dahulu barang yang dibutuhkan, kemudian membayarnya jika sudah memiliki uang. Hal ini dikarenakan penghasilan pemulung yang terbatas.

· Ruang Serbaguna · Dibutuhkan adanya ruang serba guna untuk mendukung aktivitas pemulung, terutama jika ada kegiatan pengabdian masyarakat sehingga tidak perlu menggunakan rumah pemulung dan lapak lagi.

· Adanya beberapa rumah yang halaman cukup luas bisa dimanfaatkan jika ada kegiatan pengabdian masyarakat, sehingga tidak diperlukan adanya ruang serbaguna.

Prasarana : · Air Bersih · Pemulung membutuhkan sumber

air bersih yang lebih baik, karena sumber air bersih yang ada sudah tercemar oleh bakteri.

· Pemulung membutuhkan unit tambahan untuk mesin pompa air, karena hanya ada satu unit pompa air sebagai penyuplai air bersih untuk memenuhi kebutuhan 19 rumah dan 21 rumah. Dimana Kebutuhan penghuni rata – rata terhadap air bersih di kawasan permukiman pemulung sekitar 30 liter/orang/hari.

· Pemulung membutuhkan sumber air bersih yang lebih baik, karena sumber air bersih yang ada sudah tercemar oleh bakteri.

· Dalam setiap rumah terdapat satu unit mesin pompa air yang hanya memenuhi kebutuhan penghuninya. Rata – rata penghuni pada satu rumah yaitu 3 orang – 5 orang. Dengan kebutuhan rata – rata sekitar 30 liter/orang/hari.

Page 104: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 91

Sarana dan Prasarana Bermukim

Kebutuhan Minimum Permukiman Pola Memusat Permukiman Pola Menyebar

· Jaringan Listik · Pemulung membutuhkan penambahan unit MCB, karena saat ini hanya terdapat satu unit MCB untuk menopang kebutuhan energi listrik pada semua rumah.

· Prasarana penerangan yang ada tidak begitu terang karena daya yang ada cukup rendah, karena kebutuhanya terbagi – bagi pada jumlah rumah yang ada.

· Kebutuhan pemulung terhadap jaringan listrik sudah cukup terpenuhi karena setiap rumah terdapat satu unit MCB untuk menyuplai kebutuhan listrik.

· Prasarana penerangan yang ada sudah cukup mampu memenuhi kebutuhan pemulung.

· Jaringan Drainase Pemulung membutuhkan adanya perluasan jaringan drainase, karena jaringan drainase tersier yang ada ukuranya sangat sempit yaitu lebar 15 cm dan kedalaman 15 cm.

Jaringan yang ada sudah terintegrasi cukup baik meskipun terdapat perbedaan kualitas pada setiap permukiman dengan pula menyebar.

· Jaringan Sanitasi · Pemulung belum memerlukan adanya peningkatan daya tampung septictank karena dirasa sudah mampu memenuhi kebutuhannya.

· Pemulung membutuhkan adanya peningkatan kualitas dan tersedianya kelengkapan pendukung MCK komunal agar permukimanya tidak terkesan kumuh.

· Prasarana Memasak (Gas Metan)

Pemulung membutuhkan akses terhadap prasarana memasak yang disediakan oleh pemerintah, karena baru ada 12 rumah yang sudah terpenuhi oleh prasarana memasak yang berasal dari gas metan tersebut. Kemudian diperlukan juga adanya sosialisasi dalam melakukan perawatan terhadap prasarana memasak.

Sumber : Observasi Peneliti

2. Karakteristik kebutuhan minimum sarana dan prasarana bekerja komunitas pemulung

Kebutuhan sarana dan prasarana bekerja dari komunitas pemulung adalah suatu hal yang

mendasari adanya perbedaan antara pemulung dengan komunitas lainnya, dari hasil observasi

diketahui bahwa mereka membutuhkan tempat penampungan barang dan tempat pemilahan

barang yang dikumpulkan pada saat bekerja, gudang penyimpanan peralatan (seperti : garu,

karung, dan keranjang), kemudian tempat untuk berteduh dimana pada siang hari mereka

selalu beristirahat sebelum nantinya dilanjutkan bekerja lagi hingga sore hari.. Berikut ini

adalah kebutuhan minimum komunitas pemulung dalam permukimannya :

Tabel 4.16 Kebutuhan minimum sarana dan prasarana bekerja

Sarana dan Prasarana Bermukim

Kebutuhan Minimum Permukiman Pola Memusat Permukiman Pola Menyebar

Sarana : · Tempat Pemijahan

Barang Bekas Komunitas pemulung membutuhkan dua jenis tempat pemijahan sampah karena setiap jenis memiliki fungsi yang berbeda sehingga tidak menyulitkan pemulung dalam melakukan kegiatan pemilahan barang.

Page 105: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 92

Sarana dan Prasarana Bermukim

Kebutuhan Minimum Permukiman Pola Memusat Permukiman Pola Menyebar

· Tempat Penyimpanan Barang

Pemulung membutuhkan adanya peningkatan kualitas terhadap tempat penyimpanan barang yang disediakan secara komunal oleh lapak/pengepul.

Keterbatasan lahan yang ada pada beberapa rumah membuat pemulung menjadikan salah satu ruang kosong di rumahnya sebagai tempat penyimpanan barang.

· Gudang penyimpanan Peralatan

Komunitas pemulung membutuhkan gudang penyimpanan bagi peralatan yang mereka gunakan karena sering kali alat – alat yang digunakan untuk bekerja (seperti : garu, karung, dan keranjang) bercampur dengan barang bekas sehingga para pemulung harus mencari bahkan membeli peralatan baru lagi.

· Tempat Berteduh Pemulung membutuhkan tempat berteduh yang lebih layak kualitasnya agar memberikan kenyamanan dalam beristirahat.

· Sarana Transportasi pendukung

Komunitas pemulung tidak membutuhkan adanya peningkatan kualitas sarana transportasi karena baik pemulung,pengepul/lapak dan agen sudah merasa nyaman dalam menggunakan sarana transportasi penunjang yang ada.

· Tempat parkir sarana transportasi

Pemenuhan tempat parkir kendaraan dilakukan pada lahan kosong di sekitar kawasan permukiman pemulung. Karena sudah tidak ada tempat untuk memarkir sarana transportasi penunjang

Sebagian besar pemulung bekerja dengan berjalan kaki, sehingga tidak dibutuhkan adanya tempat parkir dirumahnya. Bagi lapak/pengepul dan agen kebutuhan terhadap tempat parkir sudah terpenuhi karena memiliki tempat sendiri untuk memarkir kendaraan.

Prasarana · Jaringan Listrik dan

penerangan Pemulung membutuhkan lampu penerangan pada tempat pembuangan akhir serta membutuhkan lampu yang lebih terang pada tempat pemilahan barang bekas dari kondisi eksisting.

· Jaringan Telekomunikasi

Telepon seluler merupakan prasarana telekomunikasi utama dengan jangkauan signal pada permukiman pemulung cukup baik.

· Jaringan Jalan Pemulung membutuhkan adanya perawatan pada jaringan jalan yang ada disekitar permukimannya yang digunakan sebagai akses, dari dan menuju tempat pembuangan akhir. Hal ini dikarenakan ada beberapa ruas jalan yang kondisinya sudah mulai buruk meskipun sebagian besar koridor jalan kondisinya cukup baik.

Sumber : Observasi Peneliti

Semua sarana pendukung pemulung dalam melakukan aktivitas bekerja dilakukan

swadaya, namun pemerintah juga mendukungya dengan cara memberikan izin bagi

komunitas pemulung misalnya dalam menggunakan tempat parkir truk dan lahan kososng di

sekitar tempat pembuangan akhir sebagai sarana untuk melakukan kegiatan pemilahan dan

pengemasan sampah daur ulang. Berikut ini adalah letak sarana dan prasarana pada

permukiman pemulung baik dengan pola memusat maupun dengan pola mengelompok.

Page 106: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 93

Gambar 4.19 Kebutuhan Sarana dan Prasarana Bekerja Komunitas Pemulung

Sumber : Survey primer

Page 107: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

Page 108: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

BA

B V

AN

AL

ISIS

TIN

GK

AT

PE

ME

NU

HA

N

SAR

AN

A D

AN

PR

ASA

RA

NA

KO

MU

NIT

AS

PEM

UL

UN

G

Tab

el 5

.1 A

nali

sis

Tin

gkat

Pem

enuh

an S

aran

a da

n P

rasa

rana

Kom

unit

as P

emul

ung

No

Kar

akte

rist

ik S

aran

a da

n P

rasa

rana

Su

pply

D

eman

d A

nali

sis

Sara

na B

erm

ukim

1.

Sa

rana

Pe

rmuk

iman

(R

umah

) ·

Pada

po

la

perm

ukim

an

mem

usat

pe

ngad

aan

rum

ah

dila

kuka

n ol

eh

lapa

k/pe

ngep

ul

kare

na

mer

upak

an

koor

dina

tor

bagi

pe

mul

ung

dan

seba

gai

pem

ilik

tana

h. S

edan

gkan

pad

a po

la

perm

ukim

an

men

yeba

r pe

ngad

aan

bang

unan

dila

kuka

n ol

eh m

asin

g –

mas

ing

pem

ilik

tana

h ba

ik

yang

be

rpro

fesi

se

baga

i ag

en,

lapa

k/pe

ngep

ul

dan

pem

ulun

g.

· Pe

rmuk

iman

pem

ulun

g de

ngan

po

la

mem

usat

te

rdap

at

39

rum

ah,

hany

a te

rdap

at

2 un

it ru

mah

ko

ndis

inya

se

mi

perm

anen

se

dang

kan

ham

pir

seba

gian

be

sar

rum

ah

kond

isin

ya n

on-p

erm

anen

.

· Pe

mul

ung

mem

butu

hkan

ru

ang

yang

lebi

h lu

as, k

aren

a un

tuk

tingg

al

haru

s be

rbag

i de

ngan

ba

rang

be

kas

yang

di

kum

pulk

anny

a se

belu

m

diju

al

kepa

da

lapa

k/pe

ngep

ul.

Apa

lagi

rat

a –

rata

set

iap

rum

ah d

i is

i 3

oran

g –

5 or

ang

peng

huni

. ·

Pem

ulun

g m

embu

tuhk

an

peni

ngka

tan

kond

isi

fisi

k ba

ngun

an

rum

ah

men

jadi

pe

rman

en

atau

(m

inim

al

men

jadi

se

mi-

perm

anen

) ag

ar d

apat

mem

berik

an r

asa

aman

da

n ny

aman

di

man

a m

asih

ad

a 37

ru

mah

yan

g ko

ndis

inya

non

per

man

en.

· Lu

asan

ru

mah

pa

da

perm

ukim

an

pem

ulun

g de

ngan

pol

a m

emus

at s

aat i

ni

mem

ang

belu

m

bisa

di

kata

kan

laya

k,

kare

na r

ata

– ra

ta l

uas

per

rum

ah y

aitu

±

9m2 . M

enur

ut k

ajia

n pa

ra a

hli,

ukur

an

kebu

tuha

n m

inim

um

ruan

g pe

r or

ang

adal

ah 9

m2

untu

k de

was

a da

n 4,

8 m

2 un

tuk

anak

- an

ak. J

ika

mel

ihat

lua

s ra

ta

– ra

ta

rum

ah

pem

ulun

g pa

da

perm

ukim

an

deng

an

pola

m

emus

at

mak

a di

nyat

akan

ti

dak

laya

k ka

rena

la

han

yang

ad

a pa

da

perm

ukim

an

pem

ulun

g sa

ngat

te

bata

s m

engi

ngat

pe

runt

ukan

ya

tidak

ha

nya

seba

gai

rum

ah

mel

aink

an

sara

na

penu

njan

g ak

tivit

as

kom

unita

s pe

mul

ung.

A

gar

bisa

dik

atak

an l

ayak

mak

a di

perlu

kan

adan

ya

pena

mba

han

luas

an

deng

an

mem

pert

imba

ngka

n lu

as

laha

n pe

rmuk

iman

ser

ta s

aran

a da

n pr

asar

ana

penu

njan

g di

dala

mny

a.

Sehi

ngga

jik

a di

asum

sika

n da

lam

sa

tu

kelu

arga

ko

mun

itas

pem

ulun

g te

rdap

at 3

ora

ng -

4

oran

g, m

aka

luas

an r

umah

min

imum

Page 109: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

No

Kar

akte

rist

ik S

aran

a da

n P

rasa

rana

Su

pply

D

eman

d A

nali

sis

yang

dip

erlu

kan

seki

tar

21 m

2 , deng

an

cata

tan

tidak

ada

bar

ang

– ba

rang

bek

as

yang

dil

etak

an d

idal

am r

umah

. ·

Keb

utuh

an

peni

ngka

tan

kond

isi

fisik

ba

ngun

an

rum

ah

non-

perm

anen

pa

da

perm

ukim

an

pem

ulun

g be

lum

se

mua

te

rpen

uhi,

teru

tam

a pa

da p

erm

ukim

an

pem

ulun

g de

ngan

pol

a m

emus

at k

aren

a la

pak/

peng

epul

se

baga

i pe

mili

k ta

nah

mer

asa

tidak

san

ggup

ter

utam

a da

lam

ha

l pe

mbi

ayaa

n jik

a ha

rus

mer

enov

asi

sem

ua r

umah

non

per

man

en y

ang

ada

pada

ka

was

an

perm

ukim

an

men

jadi

pe

rman

en.

kecu

ali

jika

pem

ulun

g m

au

ikut

“u

runa

n”

untu

k m

enin

gkat

kan

kual

itas

perm

ukim

anya

men

ging

at d

ari

data

yan

g ad

a di

keta

hui

bahw

a pa

da

dasa

rnya

kom

unita

s pe

mul

ung

yang

ada

te

rmas

uk p

emul

ung

dan

lapa

k m

ampu

m

enyi

sihk

an u

angn

ya u

ntuk

kep

erlu

an

men

desa

k.

2.

Sara

na K

eseh

atan

·

Pem

erin

tah

men

yedi

akan

pu

skes

mas

pe

mba

ntu

dan

posy

andu

di

K

elur

ahan

Po

jok

yang

ber

oper

asi p

ada

jam

08.

00

– 13

.00

deng

an h

arap

an m

ampu

m

embe

rikan

pe

laya

nan

yang

m

udah

ke

pada

m

asya

raka

t se

kita

r te

mas

uk

kom

unita

s pe

mul

ung.

·

Ada

nya

kegi

atan

pe

ngob

atan

gr

atis

yan

g di

laku

kan

oleh

din

as

kese

hata

n se

cara

be

rkal

a,

bias

anya

di

laku

kan

di

· Pe

mul

ung

mem

butu

hkan

sa

rana

ke

seha

tan

deng

an

pela

yana

n ya

ng t

idak

mah

al,

kare

na

peng

hasi

lan

mer

eka

sang

at

rend

ah

sehi

ngga

sa

ngat

ke

sulit

an

jika

haru

s m

emba

yar f

asili

tas

kese

hata

n da

lam

jum

lah

besa

r. ·

Kon

disi

li

ngku

ngan

ke

rja

dan

tem

pat

tingg

al

yang

ku

rang

hi

gien

is

mem

buat

K

omun

itas

pem

ulun

g te

ruta

ma

yang

be

kerja

· K

ebut

uhan

ko

mun

itas

pem

ulun

g te

rhad

ap

sara

na

kese

hata

n m

urah

se

pert

inya

su

dah

terp

enuh

i se

bab

pem

erin

tah

mel

alui

di

nas

kese

hata

n m

emil

iki p

rogr

am k

eseh

atan

gra

tis b

agi

mas

yara

kat

kura

ng

mam

pu

term

asuk

ko

mun

itas

pem

ulun

g.

· Ja

mke

smas

ya

ng

dibe

rika

n ol

eh

pem

erin

tah

Kot

a K

ediri

kep

ada

sem

ua

mas

yara

kat

kura

ng

mam

pu

teru

tam

a ko

mun

itas

pe

mul

ung

sepe

rtin

ya

tidak

se

mua

ter

penu

hi,

70 o

rang

pe

mul

ung

yang

mem

iliki

KT

P da

n pe

ngha

sila

nnya

Page 110: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

No

Kar

akte

rist

ik S

aran

a da

n P

rasa

rana

Su

pply

D

eman

d A

nali

sis

pusk

esm

as

pem

bant

u at

au

posy

andu

un

tuk

men

jang

kau

mas

yara

kat k

uran

g m

ampu

. ·

Ada

nya

prog

ram

ja

mke

smas

da

ri pe

mer

inta

h K

ota

Ked

iri

bagi

pen

dudu

k ku

rang

mam

pu

(ber

peng

hasi

lan

< R

p 20

.000

) da

n m

emil

iki K

TP

Kot

a K

edir

i. ·

Jang

kaua

n pe

laya

nan

sara

na

kese

hata

n ba

ik

pusk

esm

as

pem

bant

u,

posy

andu

m

aupu

n pr

akte

k bi

dan

jika

diuk

ur

men

ggun

akan

SN

I su

dah

mam

pu

mem

enuh

i ke

butu

han

sem

ua

mas

yara

kat

yang

ad

a,

term

asuk

kom

unita

s pe

mul

ung.

·

Pada

pu

skes

mas

pe

mba

ntu

eksi

stin

g te

rdap

at

satu

or

ang

dokt

er d

an d

ua o

rang

per

awat

un

tuk

mel

ayan

i w

arga

ya

ng

bero

bat

di p

uske

smas

pem

bant

u te

rseb

ut.

· Pu

skes

mas

pem

bant

u ya

ng a

da

belu

m

mem

iliki

pe

laya

nan

raw

at

inap

un

tuk

mel

ayan

i ke

butu

han

mas

yara

kat,

kare

na

kete

rbat

asan

ru

ang

(dim

ana

hany

a ad

a sa

tu

unit

ruan

g tu

nggu

, sa

tu u

nit

ruan

g do

kter

sa

tu u

nit

ruan

g ob

at d

an s

atu

unit

ruan

g ad

min

istr

asi)

serta

ke

terb

atas

an t

enag

a m

edis

yan

g ad

a.

seba

gai

pem

ulun

g sa

ngat

re

ntan

te

rhad

ap

peny

akit,

se

pert

i ga

nggu

an p

erna

pasa

n (I

SPA

) da

n pe

nyak

it ku

lit

sehi

ngga

m

embu

tuhk

an

sara

na

kese

hata

n ya

ng

mam

pu

men

yem

buhk

an

peny

akit

ters

ebut

. ·

Pem

ulun

g m

embu

tuhk

an

sara

na

kese

hata

n ya

ng

mam

pu

mel

ayan

i ke

butu

hann

ya

pada

sa

at

beke

rja,

tid

ak h

anya

di s

iang

ha

ri te

tapi

juga

mal

am h

ari.

· M

asih

ada

12

ora

ng p

emul

ung

deng

an

peng

hasi

lan

< R

p 20

.000

/har

i ya

ng

belu

m

mem

ilik

i ja

mke

smas

kar

ena

tidak

mem

iliki

KT

P.

· K

omun

itas

pem

ulun

g ba

ik

yang

be

rpro

fesi

se

baga

i pe

mul

ung,

la

pak/

peng

epul

da

n ag

en

mem

butu

hkan

ad

anya

sa

rana

ke

seha

tan

yang

m

ampu

m

elay

ani

fasi

litas

ra

wat

in

ap

yang

de

kat d

enga

n ke

diam

anny

a.

rend

ah b

aru

58 o

rang

pem

ulun

g ya

ng

oran

g ya

ng m

emili

ki k

artu

jam

kesm

as.

· Pe

kerj

aan

pem

ulun

g ya

ng

tidak

m

enge

nal

wak

tu b

aku

dala

m

beke

rja

mem

buat

aks

esny

a te

rhad

ap p

uske

smas

pe

mba

ntu

men

jadi

ku

rang

m

aksi

mal

, ka

rena

ja

m

kerj

a pu

skes

mas

da

lam

m

elay

ani

pasi

en t

erba

tas

di p

agi

hari

saja

. O

leh

kare

na

itu

dem

i m

enye

suai

kan

aktiv

itas

dari

kom

unita

s pe

mul

ung

yang

tid

ak

men

gena

l ja

m

kerja

se

cara

bak

u, d

iper

luka

n ad

anya

pe

ning

kata

n pe

laya

nan

jam

ke

rja

pusk

esm

as

pem

bant

u se

pert

i “p

elay

anan

24

jam

”.

· K

ebut

uhan

pe

mul

ung

terh

adap

ke

ters

edia

an

tena

ga

ahli

untu

k m

enan

gani

pen

yaki

t ya

ng s

erin

g te

rjadi

pa

da

kom

unita

s pe

mul

ung

sepe

rti

peny

akit

kulit

dan

pen

yaki

t ses

ak n

apas

(I

SPA

) na

mpa

knya

be

lum

te

rpen

uhi

kare

na

pada

ka

was

an

ini

buka

n m

erup

akan

ka

was

an

yang

te

rken

a w

abah

. Pe

nyak

it IS

PA

dan

peny

akit

kulit

ha

nya

men

yera

ng

oran

g ya

ng

berp

rofe

si

seba

gai

pem

ulun

g ka

rena

se

lalu

be

rakt

ivita

s di

se

kita

r te

mpa

t pe

mbu

anga

n ak

hir

seda

ngka

n un

tuk

war

ga

seca

ra

kese

luru

han

tidak

te

rjang

kit.

Sela

in

itu

pem

erin

tah

bera

ngga

pan

bahw

a st

atus

sa

rana

ke

seha

tan

disa

na

mer

upak

an

sara

na

pena

ngan

an

awal

, se

hing

ga

yang

di

sedi

akan

han

ya p

uske

smas

pem

bant

u.

Page 111: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

No

Kar

akte

rist

ik S

aran

a da

n P

rasa

rana

Su

pply

D

eman

d A

nali

sis

Mak

a jik

a ad

a pe

nyak

it ya

ng

cuku

p se

rius

bisa

di

ruju

k ke

pu

skes

mas

di

K

ecam

atan

M

ojor

oto

atau

ke

rum

ah

saki

t ter

deka

t. ·

Nam

un

untu

k m

endu

kung

ek

sist

ensi

pe

mul

ung

dan

men

ingk

atka

n ku

alita

s hi

dupn

ya

mak

a ad

a ba

ikny

a jik

a di

sedi

akan

ten

aga

ahli

med

is y

aitu

ahl

i pa

ru

paru

da

n ah

li pe

nyak

it ku

lit

di

pusk

esm

as

pem

bant

u ek

sist

ing

dala

m

men

angg

ulan

gi

peny

akit

yang

se

ring

m

uncu

l pa

da

kom

unita

s pe

mul

ung.

de

ngan

ket

entu

an j

umla

h te

naga

med

is

terg

antu

ng

pasi

en

yang

di

laya

ni

(min

imal

1 o

rang

pad

a se

taia

p pr

ofes

i).

· Pe

rtam

baha

n ju

mla

h te

naga

ahl

i pa

da

pusk

esm

as p

emba

ntu

haru

s di

sesu

aika

n de

ngan

ke

ters

edia

an

ruan

g ya

ng

ada

kare

na p

ada

saat

ini

han

ya t

erse

dia

4 ru

ang,

yai

tu

: ru

ang

tung

gu,

prak

tek

dokt

er,

ruan

g ob

at,

ruan

g ad

min

istr

asi.

Sehi

ngga

dip

erlu

kan

pena

mba

han

2 –

3 ru

ang

lagi

un

tuk

men

gako

mod

asi

tena

ga a

hli

med

is y

ang

ada

dan

ruan

g ra

wat

ina

p ba

gi p

asie

n se

hing

ga t

idak

pe

rlu p

ergi

ke

rum

ah s

akit.

3.

Sa

rana

Pen

didi

kan

· Pe

mer

inta

h da

n pi

hak

swas

ta

men

yedi

akan

ek

sist

ing

sara

na

pend

idik

an d

i K

elur

ahan

Poj

ok

guna

m

emfa

silit

asi

kebu

tuha

n se

mua

m

asya

raka

tnya

m

aupu

n ke

lura

han

seki

tarn

ya

begi

tu

juga

de

ngan

ko

mun

itas

pem

ulun

g.

· M

asih

ad

a 38

an

ak

yang

be

lum

be

rsek

olah

di

kare

naka

n or

ang

tuan

ya

yang

ha

nya

beke

rja s

ebag

ai

pem

ulun

g tid

ak

mam

pu

mem

enuh

i bi

aya

pend

idik

an.

Ter

utam

a bi

aya

lain

lain

· Pa

da

dasa

rnya

ke

butu

han

terh

adap

sa

rana

pe

ndid

ikan

ya

ng

ada

di

Kel

urah

an

Pojo

k su

dah

mam

pu

terp

enuh

i ba

gi s

emua

mas

yara

kat

yang

ad

a di

K

elur

ahan

Po

jok

term

asuk

ko

mun

itas

pe

mul

ung,

ka

rena

di

liha

t da

ri

jara

k ra

ta

– ra

ta

perm

ukim

an

Page 112: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

No

Kar

akte

rist

ik S

aran

a da

n P

rasa

rana

Su

pply

D

eman

d A

nali

sis

· Sa

rana

pen

didi

kan

yang

ada

di

kaw

asan

pe

nelit

ian

mel

iput

i T

K,

SD,

SMA

, P

KB

M (

seta

ra

SMP

dan

SMA

) se

rta

univ

ersi

tas.

D

aya

tam

pung

m

urid

pa

da

sem

ua

sara

na

pend

idik

an

yang

ad

a se

cara

ga

ris b

esar

sud

ah s

esua

i den

gan

jum

lah

ruan

g ya

ng a

da y

aitu

±

42 o

rang

/rua

ng.

· Pe

mer

inta

h K

ota

Ked

iri

men

erap

kan

prog

ram

pe

mer

inta

h pu

sat

yaitu

“se

kola

h gr

atis

” da

n w

ajib

be

laja

r 9

tahu

n pa

da

selu

ruh

sara

na

pend

idik

an

yang

ad

a di

K

ota

Ked

iri.

· Ja

ngka

uan

pela

yana

n sa

rana

pe

ndid

ikan

yan

g ad

a ji

ka d

iuku

r m

engg

unak

an

SNI

suda

h m

ampu

m

emen

uhi

kebu

tuha

n se

mua

mas

yara

kat y

ang

ada.

sepe

rti

iura

n ko

mite

, ua

ng

gedu

ng d

an b

iaya

ins

iden

tal

sepe

rti

stud

i to

ur

dan

dies

nata

lis.

· T

idak

ad

anya

ke

butu

han

baku

te

rhad

ap

kom

unita

s pe

mul

ung

yang

be

rsek

olah

pa

da

sear

ana

pend

idik

an

pada

um

umny

a.

Keb

utuh

an

idea

l da

ri s

uatu

rua

ng k

elas

pa

da s

aran

a pe

ndid

ikan

yai

tu

40

oran

g/ru

ang

kela

s.

pend

uduk

de

ngan

sa

rana

pe

ndid

ikan

ek

sist

ing

tidak

leb

ih d

ari

1 km

. Se

lain

itu

, jum

lah

ruan

g ya

ng a

da s

udah

cuk

up

idea

l de

ngan

ke

mam

puan

da

ya

tam

pung

sek

olah

42

oran

g/ru

ang

kela

s se

hing

ga

tidak

di

perl

ukan

ad

anya

pe

nam

baha

n un

it sa

rana

pe

ndid

ikan

la

gi d

i Kel

urah

an P

ojok

. ·

Keb

utuh

an

kom

unita

s pe

mul

ung

terh

adap

se

kola

h gr

atis

bel

um s

emua

da

pat

dipe

nuhi

ko

mun

itas

pem

ulun

g ka

rena

pem

beba

san

biay

a se

kola

h ba

ru

berj

alan

pad

a ek

sist

ing

bang

unan

SD

pa

da

kaw

asan

pe

neli

tian,

un

tuk

bang

unan

SM

A d

an U

nive

rsita

s m

asih

se

ring

dite

muk

an a

dany

a bi

aya

biay

a ta

mba

han

sepe

rti

uang

ge

dung

pa

da

saat

m

asuk

se

kola

h da

n ua

ng

sum

bang

an

terh

adap

pe

ngem

bang

an

seko

lah,

ha

l te

rseb

ut

sang

at

mem

bera

tkan

ko

mun

itas

pe

mul

ung.

U

ntuk

PK

BM

ya

ng

dike

lola

sw

asta

ju

stru

mal

ah t

idak

men

gelu

arka

n bi

aya

pend

idik

an

mel

aink

an

hany

a su

mba

ngan

su

kare

la

bagi

gu

ru

yang

m

enga

jar

di

seko

lah

ters

ebut

, jik

alau

tid

ak m

ampu

mem

baya

r bi

sa b

erbi

cara

ke

pada

pi

hak

yaya

san

agar

tid

ak

dike

naka

n bi

aya

untu

k be

rsek

olah

.

Page 113: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

No

Kar

akte

rist

ik S

aran

a da

n P

rasa

rana

Su

pply

D

eman

d A

nali

sis

4.

Sara

na P

erib

adat

an

· Pe

nyed

iaan

sar

ana

perib

adat

an

yang

ada

bai

k m

asjid

, pu

ra d

an

viha

ra

dila

kuka

n se

cara

sw

aday

a ol

eh m

asya

raka

t ya

ng

men

ggun

akan

ya.

· Pe

rseb

aran

sa

rana

pe

ribad

atan

di

laku

kan

seca

ra

mer

ata

pada

se

tiap

perm

ukim

an p

endu

duk.

·

Men

urut

ja

ngka

uan

pela

yana

n sa

rana

per

ibad

atan

jik

a di

ukur

m

engg

unak

an

SNI

suda

h m

ampu

m

emen

uhi

kebu

tuha

n se

mua

mas

yara

kat y

ang

ada.

· Pe

mul

ung

yang

ad

a di

ka

was

an

pene

litia

n se

mua

nya

bera

gam

a is

lam

. ·

Kom

unita

s pe

mul

ung

tidak

m

emer

luka

n ad

anya

pe

nam

baha

n un

it m

asjid

un

tuk

mer

ke

beri

bada

h ka

rena

ca

ra

kom

unit

as

pem

ulun

g un

tuk

men

gaks

es

mas

jid

sam

a se

perti

m

asya

raka

t pa

da u

mum

nya,

m

erek

a pe

rgi

men

uju

mas

jid

terd

ekat

da

ri

rum

ah

untu

k be

ribad

ah k

emud

ian

pula

ng

kem

bali.

· Sa

rana

per

ibad

atan

yan

g pa

ling

seri

ng

digu

naka

n ol

eh

kom

unita

s pe

mul

ung

adal

ah

mas

jid,

saat

in

i te

rdap

at

lima

unit

mas

jid

yang

pa

ling

se

ring

di

guna

kan

oleh

kom

unit

as p

emul

ung

di

kaw

asan

pe

nelit

ian

kare

na

leta

knya

ya

ang

sang

at d

elat

pad

a pe

rmuk

iman

pe

mul

ung,

de

ngan

da

ya

tam

pung

m

aksi

mal

rat

a –

rata

mas

jid y

aitu

± 3

00

oran

g/m

asjid

. Ji

ka

mel

ihat

ju

mla

h ko

mun

itas

pem

ulun

g ya

ng a

da

hany

a 10

8 or

ang

mak

a di

nyat

akan

ba

hwa

kebu

tuha

n te

rhad

ap s

aran

a pe

ribad

atan

su

dah

terp

enuh

i se

hing

ga

tidak

di

perl

ukan

ada

nya

pena

mba

han

unit.

5.

Sa

rana

Pe

daga

ngan

da

n Ja

sa

· Pe

ngad

aan

sara

na p

erda

gang

an

yang

ad

a pa

da

kaw

asan

pe

rmuk

iman

pe

mul

ung

beru

pa

toko

ke

lont

ong,

di

laku

kan

seca

ra

swad

aya

oleh

la

pak/

peng

epul

dan

mas

yara

kat

seki

tar.

·

Pers

ebar

an s

aran

a pe

rdag

anga

n ya

ng

berj

enis

to

ko

kelo

nton

g m

enye

bar

seca

ra

mer

ata

pada

pe

rmuk

iman

pe

mul

ung

di

kaw

asan

pen

eliti

an.

· H

anya

te

rdap

at

2 un

it sa

rana

pe

rdag

anga

n de

ngan

sis

tem

jual

be

li se

perti

ya

ng

diha

rapk

an

kom

unita

s pe

mul

ung,

ya

kni

pada

pe

rmuk

iman

pe

mul

ung

deng

an p

ola

mem

usat

. Si

sany

a

· Pe

mul

ung

mem

butu

hkan

sa

rana

per

daga

ngan

de

ngan

si

stem

jual

bel

i yan

g be

rbed

a da

ri sa

rana

pe

rdag

anga

n pa

da

umum

nya.

D

iman

a pe

mul

ung

bole

h m

enga

mbi

l du

lu b

aran

g ya

ng d

ibut

uhka

n ke

mud

ian

mem

baya

r ke

tika

mem

ilik

i uan

g.

· K

ebut

uhan

pem

ulun

g da

lam

men

gaks

es

toko

ke

lont

ong

untu

k m

emen

uhi

kehi

dupa

nya

belu

m

terp

enuh

i se

cara

op

timal

, te

ruta

ma

pada

pem

ulun

g ya

ng

tingg

al

dipe

rmuk

iman

de

ngan

po

la

men

yeba

r ka

rena

tok

o ke

lont

ong

yang

ad

a tid

ak m

engg

unak

an s

iste

m j

ual b

eli

yang

di

butu

hkan

ol

eh

kom

unita

s pe

mul

ung

sepe

rti

toko

kel

onto

ng y

ang

ada

pada

pe

rmuk

iman

pe

mul

ung

deng

an

pola

m

emus

at

men

ging

at

peny

edia

to

ko

kelo

nton

g te

rseb

ut

berb

eda

dim

ana

pada

pe

rmuk

iman

pe

mul

ung

pola

m

emus

at

dise

diak

an

oleh

la

pak/

peng

epul

ya

ng

suda

h ta

u la

tar

bela

kang

keb

utuh

an d

an k

euan

gan

pem

ulun

g se

dang

kan

pada

per

muk

iman

po

la

men

yeba

r di

sedi

akan

ole

h or

ang

yang

bu

kan

bera

sal

dari

kom

unita

s

Page 114: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

No

Kar

akte

rist

ik S

aran

a da

n P

rasa

rana

Su

pply

D

eman

d A

nali

sis

men

ggun

akan

si

stem

ju

al b

eli

seca

ra u

mum

. pe

mul

ung

nam

un

tingg

al

di

perm

ukim

an

kom

unita

s pe

mul

ung

sehi

ngga

pen

gerti

an te

rhad

ap k

ebut

uhan

da

n ke

uang

an

kom

unita

s pe

mul

ung

mas

ih k

uran

g.

· D

enga

n de

mik

ian

dipe

rluk

an

adan

ya

peni

ngka

tan

jang

kaua

n pe

laya

nan

dari

sara

na p

erda

gang

an d

enga

n si

stem

jua

l be

li ya

ng

sesu

ai

deng

an

pem

ulun

g ha

rapk

an

agar

da

pat

mem

enuh

i ke

butu

han

pem

ulun

g di

ka

was

an

pene

litia

n.

· Se

rta, d

iper

luka

n ad

anya

sos

ialis

asi d

ari

pem

erin

tah

seba

gai

fasi

litat

or

kepa

da

pem

ilik

toko

kel

onto

ng y

ang

bera

da d

i se

kita

r pe

rmuk

iman

pem

ulun

g te

ruta

ma

deng

an

pola

m

enye

bar

agar

da

lam

pr

oses

jua

l be

li m

engg

unak

an

sist

em

pela

yana

n ya

ng

sesu

ai

deng

an

kebu

tuha

n pe

mul

ung

dim

ana

pem

ulun

g bo

leh

men

gam

bil

bara

ng

yang

di

butu

hkan

te

rlebi

h da

hulu

ke

mud

ian

mem

baya

rnya

jika

sud

ah a

da u

ang.

6.

R

uang

Ser

bagu

na

· A

dany

a ke

giat

an

peng

abdi

an

mas

yara

kat y

ang

dila

kuka

n ol

eh

piha

k lu

ar u

ntuk

men

ingk

atka

n ku

alita

s hi

dup

kom

unita

s pe

mul

ung

sepe

rti :

men

gada

kan

kegi

atan

bel

ajar

ber

sam

a un

tuk

anak

– a

nak

pem

ulun

g, k

egia

tan

sosi

alis

asi b

agi p

emul

ung

dala

m

men

gam

bil

bara

ng

beka

s ag

ar

bisa

diju

al d

enga

n ha

rga

ting

gi,

dan

lain

seb

agai

nya.

· K

omun

itas

pem

ulun

g pa

da

perm

ukim

an

pola

m

emus

at

mem

butu

hkan

ru

ang

serb

agun

a ag

ar

dapa

t m

enam

pung

or

ang

– or

ang

yang

m

engi

kuti

kegi

atan

pe

ngab

dian

m

asya

raka

t di

ka

was

an

perm

ukim

anya

, m

eski

pun

deng

an

ukur

an

yang

tid

ak te

rlal

u lu

as k

aren

a ke

terb

atas

an

laha

n di

· K

ebut

uhan

ko

mun

itas

pem

ulun

g te

rhad

ap s

aran

a ru

ang

serb

agun

a m

asih

be

lum

bi

sa

terp

enuh

i, se

bab

mas

ih

terli

hat

bahw

a ke

giat

an

peng

abdi

an

mas

yara

kat

untu

k m

enin

gkat

kan

tara

f di

up

kom

unita

s pe

mul

ung

mas

ih

dila

kuka

n pa

da

rum

ah

– ru

mah

pe

mul

ung

(teru

tam

a pa

da p

erm

ukim

an

pola

m

emus

at)

sehi

ngga

m

enyu

litka

n pe

mul

ung

dala

m b

erak

tivita

s m

engi

ngat

lu

asan

ru

mah

pe

mul

ung

yang

ke

cil

Page 115: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

No

Kar

akte

rist

ik S

aran

a da

n P

rasa

rana

Su

pply

D

eman

d A

nali

sis

kaw

asan

pe

rmuk

iman

pe

mul

ung.

·

Kom

unita

s pe

mul

ung

pada

po

la p

erm

ukim

an m

enye

bar

tidak

m

emer

luka

n ad

anya

ru

ang

serb

agun

a di

kaw

asan

pe

rmuk

iman

ya k

aren

a m

asih

te

rdap

at

bebe

rapa

ru

mah

ya

ng

mem

iliki

te

ras

yang

cu

kup

luas

unt

uk d

ijadi

kan

seba

gai

tem

pat

men

ampu

ng

war

ga

jika

ad

a ke

giat

an

peng

abdi

an m

asya

raka

t.

terle

bih

lagi

dib

eber

apa

rum

ah t

erda

pat

bara

ng b

ekas

yan

g di

kum

pulk

an,

Ole

h ka

rena

itu

dib

utuh

kan

ruan

gan

kom

unal

ag

ar

pada

sa

at

kegi

atan

pe

ngab

dian

m

asya

raka

t be

rlan

gsun

g bi

sa

men

ggun

akan

ru

anga

n in

i se

hing

ga

tidak

m

enyu

litka

n ak

tivit

as

pem

ulun

g di

dal

am r

umah

. ·

Luas

la

han

yang

di

butu

hkan

se

baga

i ru

ang

serb

agun

a pa

da

perm

ukim

an

mem

usat

yai

tu ±

54

m2 .

Hal

ter

sebu

t m

empe

rtim

bang

kan

luas

la

han

pada

pe

rmuk

iman

pe

mul

ung

dan

aktiv

itas

yang

te

rjadi

di

dala

mny

a se

rta

fung

si

bang

unan

jik

a tid

ak s

edan

g di

guna

kan

ruan

gan

ini

bisa

di

guna

kan

seba

gai

tem

pat

peny

impa

nan

bara

ng

beka

s se

men

tara

at

au

guda

ng

peny

impa

nan

pera

lata

n.

Pra

sara

na B

erm

ukim

1.

Ja

ring

an D

rain

ase

· Pe

nyed

iaan

ja

ring

an

drai

nase

pa

da

perm

ukim

an

pem

ulun

g di

laku

kan

seca

ra s

wad

aya

oleh

m

asya

raka

t se

cara

um

um

term

asuk

kom

unita

s pe

mul

ung

yang

tin

ggal

pad

a pe

rmuk

iman

. ·

Kon

disi

ek

sist

ing

jari

ngan

dr

aina

se

ters

ier

pada

pe

rmuk

iman

pem

ulun

g de

ngan

po

la m

emus

at ±

mem

iliki

leb

ar

15 c

m d

an k

edal

aman

15

cm.

· In

tegr

asi a

ntar

jari

ngan

dra

inas

e te

rsie

r, se

kund

er

dan

prim

er

· K

omun

itas

pem

ulun

g pa

da

perm

ukim

an

mem

usat

m

embu

tuhk

an

jari

ngan

dr

aina

se

pada

pe

rmuk

iman

nya

ukur

anya

cu

kup

sem

pit

terk

adan

g tid

ak m

ampu

men

ampu

ng a

ir

buan

gan

sehi

ngga

se

ring

te

rjad

i lua

pan

air

men

uju

sisi

ki

ri d

an k

anan

dra

inas

e.

· K

ebut

uhan

kom

unita

s pe

mul

ung

pada

pe

rmuk

iman

po

la

mem

usat

te

rhad

ap

terh

adap

jar

inga

n dr

aina

se y

ang

laya

k be

lum

mam

pu t

erpe

nuhi

, ka

rena

pad

a sa

at

mem

bang

un

jari

ngan

te

rsie

r la

pak/

peng

epul

tid

ak

men

geta

hui

krite

ria

idea

l da

ri ja

ring

an

drai

nase

ya

ng

ada

sehi

ngga

pe

mbu

atan

ya

dila

kuka

n as

al

jadi

da

n m

ampu

di

guna

kan

seba

gai

jala

n ai

r bu

anga

n m

enuj

u ja

ringa

n dr

aina

se s

ekun

der.

· D

iper

luka

n ad

anya

pen

ingk

atan

kua

lita

s de

ngan

car

a m

enam

bah

luas

an j

arin

gan

Page 116: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

No

Kar

akte

rist

ik S

aran

a da

n P

rasa

rana

Su

pply

D

eman

d A

nali

sis

pada

pe

rmuk

iman

pe

mul

ung

pola

mem

usat

tid

ak b

egitu

bai

k be

rbed

a de

ngan

ek

sist

ing

jari

ngan

dr

aina

se

pada

pe

rmuk

iman

pol

a m

enye

bar.

drai

nase

se

suai

de

ngan

ke

butu

han

kom

unit

as p

emul

ung

sehi

ngga

dra

inas

e ya

ng a

da p

ada

perm

ukim

an p

emul

ung,

te

ruta

ma

pada

po

la

mem

usat

m

ampu

m

enam

pung

deb

it ai

r bu

anga

n se

hing

ga

tidak

men

yeba

bkan

luap

an a

ir b

uang

an.

· Lu

as d

rain

ase

ters

ier

yang

dib

utuh

kan

agar

mam

pu m

enam

pung

deb

it bu

anga

n ai

r be

rsih

pad

a ka

was

an p

erm

ukim

an

yaitu

leb

ar

30

cm d

an k

edal

aman

30cm

, de

ngan

per

timba

ngan

keb

utuh

an

air

bers

ih

dan

aktiv

itas

yang

ad

a.

Ben

tuk

drai

nase

bi

sa

men

ggun

akan

dr

aina

se

tutu

p ag

ar

laha

n di

atas

dr

aina

se b

isa

dim

anfa

atka

n.

2.

Jari

ngan

Sa

nias

i da

n M

CK

ko

mun

al

dan

priv

at

· Pa

da

perm

ukim

an

pem

ulun

g po

la m

emus

at j

arin

gan

sani

tasi

ya

ng

ada

dibu

at

kom

unal

, se

dang

kan

pada

pe

rmuk

iman

pe

mul

ung

pola

m

enye

bar

jari

ngan

san

itasi

di

buat

sec

ara

priv

at

oleh

m

asin

g –

mas

ing

indi

vidu

·

Jarin

gan

sani

tasi

di p

erm

ukim

an

pem

ulun

g ba

ik

pola

m

emus

at

mau

pun

men

yeba

r m

engu

naka

n ko

lom

resa

pan.

·

Peny

edia

an

MC

K

umum

di

sedi

akan

sec

ara

kom

unal

dan

pr

ivat

te

rgan

tung

pa

da

pola

pe

rmuk

iman

pe

mul

ung.

Pa

da

perm

ukim

an p

emul

ung

deng

an

pola

m

emus

at t

erda

pat

2 un

it M

CK

kom

unal

yan

g m

asin

g –

· K

omun

itas

pem

ulun

g ya

ng

tingg

al

pada

pe

rmuk

iman

pe

mul

ung

deng

an

pola

m

emus

at m

aupu

n m

enye

bar

tidak

m

emer

luka

n pe

ning

kata

n ku

alita

s da

ri sa

nita

si y

ang

ada.

·

Kom

unita

s pe

mul

ung

yang

tin

ggal

pa

da

perm

ukim

an

deng

an

pola

m

emus

at

mem

butu

hkan

pe

ning

kata

n ku

alita

s da

ri M

CK

kom

unal

ya

ng

ada

kare

na

kond

isi

MC

K

sem

uany

a no

n-pe

rman

en

sert

a ku

rang

nya

kele

ngka

pan

pend

ukun

g M

CK

sep

erti

bak

man

di d

an

WC

. ·

Kom

unita

s pe

mul

ung

yang

· K

ebut

uhan

ko

mun

itas

pem

ulun

g te

rhad

ap j

arin

gan

sani

tasi

pad

a ka

was

an

perm

ukim

an

pem

ulun

g ba

ik

deng

an

pola

mem

usat

mau

pun

pola

men

yeba

r su

dah

mam

pu te

rpen

uhi,

kare

na p

erio

de

peng

uras

an d

ari b

ak p

enam

pung

an b

aru

dila

kuka

n da

lam

kur

un w

aktu

3 ta

hun

– 4

tahu

n.

· Ji

ka d

iliha

t da

ri ke

ters

edia

an u

nit

MC

K

kom

unal

pa

da

perm

ukim

an

pola

m

emus

at

sebe

narn

ya

suda

h m

ampu

m

emen

uhi

kebu

tuha

n ko

mun

itas

pe

mul

ung

dida

lam

nya,

na

mun

ko

ndis

inya

kur

ang

baik

dan

min

imny

a ke

leng

kapa

n M

CK

m

embu

at

peng

guna

nya

men

jadi

tid

ak

nyam

an

jika

men

gaks

es,

seba

b pa

da s

aat

awal

pe

mba

ngun

an

MC

K

kom

unal

, pe

ngep

ul/la

pak

tida

k m

empu

nyai

cuk

up

Page 117: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

No

Kar

akte

rist

ik S

aran

a da

n P

rasa

rana

Su

pply

D

eman

d A

nali

sis

mas

ing

terd

iri

dari

2

bilik

. Se

dang

kan

pada

pe

rmuk

iman

pe

mul

ung

pola

men

yeba

r, pa

da

setia

p ru

mah

ter

dapa

t sa

tu u

nit

MC

K

deng

an

kond

isi

kele

ngka

pan

yang

bai

k.

tingg

al

pada

pe

rmuk

iman

de

ngan

pol

a m

enye

bar

tidak

m

emer

luka

n ad

anya

pe

ning

kata

n ku

alita

s M

CK

ka

rena

di

rasa

su

dah

cuku

p la

yak

dan

mem

ilik

i ke

leng

kapa

n M

CK

se

suai

ke

butu

han

pem

ulun

g.

uang

un

tuk

mem

biay

ainy

a se

hing

ga

pem

enuh

an

MC

K

hany

a te

penu

hi

sead

anya

m

enur

ut

pers

epsi

la

pak/

peng

epul

se

lau

pem

ilik

tana

h se

hing

ga

dipe

rluk

an

pena

ngan

an a

gar

tidak

mem

perb

uruk

kua

litas

lin

gkun

gan

perm

ukim

an.

Ole

h ka

rena

itu

pe

men

uhan

te

rhad

ap

kele

ngka

pan

sara

na p

endu

kung

pad

a M

CK

kom

unal

bi

sa

dila

kuka

n de

ngan

ca

ra

shar

ing

pem

biay

aan

kare

na p

emul

ung

mam

pu

men

yisi

hkan

se

bagi

an

uang

nya

atau

m

emin

ta

bant

uan

kepa

da

pem

erin

tah

sete

mpa

t. ·

Keb

utuh

an

kom

unta

s pe

mul

ung

yang

tin

ggal

pad

a pe

rmuk

iman

den

gan

pola

m

enye

bar

terh

adap

MC

K s

udah

mam

pu

terp

enuh

i ka

rena

M

CK

ya

ng

ada

peng

adaa

nya

dibu

at s

ecar

a pr

ivat

yan

g te

rgab

ung

keda

lam

ru

mah

se

hing

ga

untu

k m

enin

gkat

kan

kual

itas

MC

K d

an

pem

enuh

an

kele

ngka

pan

mer

upak

an

tang

gung

a ja

wab

dar

i si p

emil

ik r

umah

. 3.

Ja

ring

an A

ir B

ersi

h ·

Jarin

gan

air b

ersi

h ya

ng te

rsed

ia

pada

se

bagi

an

besa

r ka

was

an

perm

ukim

an

pem

ulun

g ba

ik

deng

an p

ola

mem

usat

ata

u po

la

men

yeba

r be

rasa

l da

ri a

ir t

anah

da

n ai

r su

mur

yan

g ko

ndis

i ai

r ny

a cu

kup

laya

k ko

nsum

si.

· Pe

ngad

aan

pom

pa

air

seba

gai

alat

un

tuk

mem

udah

ka

n pe

nyed

iaan

air

bers

ih d

ilaku

kan

seca

ra s

wad

aya

oleh

pem

ulun

g.

· K

eter

sedi

aan

air

bers

ih y

ang

ada

pada

pe

rmuk

iman

pe

mul

ung

agak

te

rcem

ar

oleh

ba

kter

i ya

ng

bera

sal

dari

enda

pan

sam

pah

pada

te

mpa

t pe

mbu

anga

n ak

hir

khus

usny

a ya

ng

tingg

al

di

RW

03

. Se

hing

ga

mem

butu

hkan

ada

nya

supp

ly

air

bers

ih y

ang

pem

enuh

anya

tid

ak

men

gelu

arka

n ua

ng

· K

ebut

uhan

ko

mun

itas

pem

ulun

g ya

ng

tingg

al d

i ka

was

an p

enel

itian

ter

hada

p ja

ring

an

air

bers

ih

belu

m

sem

uany

a te

rpen

uhi

teru

tam

a ba

gi

kom

unita

s pe

mul

ung

yang

tin

ggal

di

R

W

03

kare

na

suda

h te

rcem

ar

oleh

ba

kter

i ak

ibat

da

ri

enda

pan

sam

pah

pada

te

mpa

t pe

mbu

anga

n ak

hir.

Saat

in

i ke

butu

han

air

bers

ih

kom

unita

s pe

mul

ung

untu

k ko

nsum

si

dipe

nuhi

de

ngan

car

a m

embe

li ai

r dai

pen

jual

air

,

Page 118: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

No

Kar

akte

rist

ik S

aran

a da

n P

rasa

rana

Su

pply

D

eman

d A

nali

sis

· A

dany

a re

ncan

a pe

mer

inta

h da

lam

m

enye

diaa

kan

1 un

it ta

ndon

air

ber

sih

di r

w 0

3 un

tuk

men

duku

ng k

onsu

msi

air

bak

u ba

gi

saw

ah

– sa

wah

di

se

kita

rnya

se

rta

untu

k m

emen

uhi

kebu

tuha

n ai

r be

rsih

m

asya

raka

t ya

ng

suda

h ag

ak

terc

emar

den

gan

adan

ya t

empa

t pe

mbu

anga

n ak

hir

Pojo

k.

· Je

nis

pom

pa

yang

ad

a pa

da

setia

p ru

mah

di

pe

rmuk

iman

pe

mul

ung

baik

de

ngan

po

la

men

yeba

r m

aupu

n de

ngan

pol

a m

emus

at

rata

-

rata

m

emili

ki

kapa

sita

s m

aksi

mum

seb

esar

16

liter

s/d

30

liter

per

men

it un

tuk

mem

enuh

i ke

butu

han

kom

unita

s pe

mul

ung

yang

tin

ggal

yang

mah

al.

· Pa

da p

erm

ukim

an k

omun

itas

pem

ulun

g de

ngan

po

la

mem

usat

ha

nya

terd

apat

1

unit

pom

pa a

ir se

baga

i al

at

dist

ribu

si a

ir be

rsih

men

uju

sem

ua

rum

ah

yang

ad

a.

Sehi

ngga

di

kala

te

rjadi

ke

rusa

kan

pom

pa a

ir t

erja

di

kesu

litan

da

lam

m

enda

patk

an a

ir be

rsih

. Par

a pe

mul

ung

haru

s m

enug

gu

seha

rian

pen

uh h

ingg

a m

esin

po

mpa

air

sel

esai

dip

erba

iki.

· K

ebut

uhan

pen

ghun

i ra

ta –

ra

ta

terh

adap

ai

r be

rsih

di

ka

was

an

perm

ukim

an

pem

ulun

g se

kita

r 30

lit

er/o

rang

/har

i.

seda

ngka

n un

tuk

man

di d

an k

ebut

uhan

cu

ci

mer

eka

teta

p m

engg

unak

an

jari

ngan

air

bers

ih e

ksis

ting.

·

Ren

cana

pem

erin

tah

dala

m p

enga

daan

ta

ndon

di

ai

r be

rsih

di

R

W

03

sepe

rtin

ya c

ukup

tep

at k

aren

a bu

rukn

ya

kual

itas

air

bers

ih y

ang

ada

sehi

ngga

jik

a te

real

isas

i ko

mun

itas

pem

ulun

g tid

ak

perlu

m

enge

luar

kan

biay

a ta

mba

han

lagi

un

tuk

kepe

rluan

ko

nsum

si a

ir b

ersi

h.

· Ju

mla

h or

ang

pada

pe

rmuk

iman

pe

mul

ung

deng

an p

ola

mem

usat

± 4

0 or

ang.

Jik

a m

elih

at s

uppl

y ai

r be

rsih

ya

ng

hany

a di

penu

hi

oleh

sa

tu

unit

pom

pa

air

dan

kebu

tuha

n ai

r be

rsih

ya

ng

ada

mak

a ke

butu

han

air

bers

ih

dira

sa b

elum

mam

pu t

erpe

nuhi

sec

ara

mak

sim

al

sehi

nnga

di

perlu

kan

pena

mba

han

unit

pom

pa

air

guna

m

enyu

plai

pas

okan

air

bers

ih t

erut

ama

pada

pe

rmuk

iman

pe

mul

ung

deng

an

pola

m

emus

at

sang

at

dibu

tuhk

an.

Pena

mba

han

unit

pom

pa a

ir di

sesu

aika

n de

ngan

keb

utuh

an a

ktiv

itas

kom

unita

s pe

mul

ung

(min

imal

sat

u un

it)

sehi

ngga

jik

a sa

lah

satu

po

mpa

ai

r ru

sak

pem

ulun

g tid

ak p

erlu

kes

ulita

n da

lam

m

emen

uhi k

eper

luan

air

bers

ih.

4.

Jari

ngan

Lis

trik

·

Suda

h se

mua

ka

was

an

perm

ukim

an

pem

ulun

g te

rint

egra

si o

leh

jarin

gan

listr

ik

hal

ini

dibu

ktik

an

deng

an

adan

ya

kabe

l -

kabe

l lis

trik

· Pa

da p

erm

ukim

an k

omun

itas

pem

ulun

g de

ngan

po

la

mem

usat

ha

nya

terd

apat

1

unit

MC

B

deng

an

daya

m

aksi

mal

900

put

/kw

h un

tuk

· Pe

men

uhan

ke

butu

han

listri

k pa

da

perm

ukim

an

pem

ulun

g de

ngan

po

la

mem

usat

su

dah

mam

pu

terp

enuh

i na

mun

kur

ang

mak

sim

al.

Kar

ena

hany

a te

rsed

ia

satu

un

it M

CB

untu

k

Page 119: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

No

Kar

akte

rist

ik S

aran

a da

n P

rasa

rana

Su

pply

D

eman

d A

nali

sis

yang

mel

inta

ng d

i pe

rmuk

iman

ko

mun

itas

pem

ulun

g.

· Pe

ngad

aan

jari

ngan

lis

trik

di

sedi

akan

ole

h PL

N.

· Pe

nyed

iaan

da

ya

mak

sim

al

listri

k pa

da s

etia

p ru

mah

rat

a –

rata

90

0 pu

t/kw

h ba

ik

pada

pe

rmuk

iman

de

ngan

po

la

mem

usat

m

aupu

n po

la

men

yeba

r.

mem

enuh

i ke

butu

han

listr

ik

pada

set

iap

rum

ah y

ang

ada.

D

iman

a pa

da

perm

ukim

an

pem

ulun

g M

adur

a te

rdap

at

20

unit

rum

ah

seda

ngka

n pe

rmuk

iman

pe

mul

ung

Tre

ngga

lek

ada

19

unit

rum

ah.

Hal

ini

men

yulit

kan

pem

ulun

g da

lam

mel

akuk

an

aktiv

itas

nya

kare

na

jika

beba

n lis

trik

yan

g di

guna

kan

berle

bih

akan

ser

ing

terja

di

penu

runa

n da

ya

atau

“a

njre

t”.

mem

enuh

i ke

butu

han

sem

ua

rum

ah

yang

ad

a pa

da

kaw

asan

pe

rmuk

iman

po

la

mem

usat

ol

eh

kare

na

itu

dipe

rluk

an

adan

ya

pena

mba

han

unit

dari

MC

B

(min

imal

1

unit)

un

tuk

men

gont

rol

supp

ly j

arin

gan

listr

ik p

ada

perm

ukim

an

pem

ulun

g de

ngan

po

la

mem

usat

seh

ingg

a be

ban

listr

ik y

ang

ada

tidak

terl

alu

bera

t dan

mem

udah

kan

pem

ulun

g ya

ng

tingg

al

dala

m

mel

akuk

an a

ktiv

itasn

ya.

Terl

alu

seri

ng

terja

di

penu

runa

n da

ya

mem

buat

pe

rala

atan

ele

ktro

nik

men

jadi

sem

akin

ce

pat r

usak

. ·

Kur

angn

ya

eksi

stin

g M

CB

pa

da

perm

ukim

an

pem

ulun

g de

ngan

po

la

mem

usat

di

kare

naka

n pa

da

saat

pe

mas

anga

n aw

al

jari

ngan

lis

trik

, la

pak/

peng

epul

sel

aku

koor

dina

tor

dan

pem

ilik

laha

n m

eras

a ke

sulit

an

biay

a jik

a ha

rus

mem

asan

g 2

unit

MC

B u

ntuk

m

emen

uhi

kebu

tuha

n lis

trik

kom

unita

s pe

mul

ung

yang

ad

a di

pe

rmuk

iman

m

ilikn

ya

sehi

ngga

ha

nya

dila

kuka

n pe

mas

anga

n sa

tu

unit

MC

B de

ngan

ha

rapa

n m

ampu

mem

enuh

i keb

utuh

an.

5.

Jari

ngan

gas

met

an

(Pra

sara

na m

emas

ak)

· Pr

asar

ana

gas

met

an d

ised

iaka

n se

cara

cu

ma

– cu

ma

oleh

pe

mer

inta

h de

ngan

ca

ra

mem

bang

un

pipa

pipa

ga

s da

ri te

mpa

t pe

mbu

anga

n ak

hir

men

uju

perm

ukim

an p

emul

ung.

·

Peng

adaa

n ga

s m

etan

sa

ngat

di

perl

ukan

ol

eh

sem

ua

· Pe

mul

ung

mem

butu

hkan

ad

anya

pen

amba

han

jari

ngan

ga

s m

etan

pad

a se

tiap

rum

ah

yang

be

lum

m

emil

iki

jang

kaua

n ak

ses.

·

Pem

ulun

g m

embu

tuhk

an

adan

ya

sosi

alis

asi

dari

tena

ga a

hli

tent

ang

tata

car

a

· K

ebut

uhan

ko

mun

itas

pem

ulun

g te

rhad

ap

sosi

alis

asi

tent

ang

tata

ca

ra

pera

wat

an

jarin

gan

gas

met

an

suda

h te

rpen

uhi,

nam

un m

asih

bel

um o

ptim

al

kare

na p

etug

aste

naga

ahl

i ja

ringa

n ga

s m

etan

tid

ak t

entu

dat

angn

ya k

adan

g 1

kali/

bula

n te

rkad

ang

1kal

i/2bu

lan

sehi

ngga

m

enyu

litk

an

kom

unit

as

Page 120: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

No

Kar

akte

rist

ik S

aran

a da

n P

rasa

rana

Su

pply

D

eman

d A

nali

sis

kom

unita

s pe

mul

ung

teru

tam

a ya

ng

berp

rofe

si

seba

gai

pem

ulun

g ka

rena

da

pat

men

ghem

at

biay

a,

men

ging

at

peng

hasi

lan

pem

ulun

g ya

ng

sang

at re

ndah

. ·

Peny

edia

an

dila

kuka

n se

cara

be

rtaha

p sa

mpa

i de

ngan

tah

un

2012

bar

u ad

a 12

rum

ah y

ang

mem

ilik

i ak

ses

terh

adap

pr

asar

ana

gas

met

an y

ang

man

a ja

rak

rum

ah

ters

ebut

de

ngan

te

mpa

t pe

mbu

anga

n ak

hir

hany

a <

500

m.

mel

akuk

an

pera

wat

an

jari

ngan

gas

met

an.

pem

ulun

g ap

abila

se

wak

tu

– w

aktu

te

rjadi

ke

rusa

kan

sehi

ngga

di

khaw

atir

kan

pras

aran

a ya

ng

suda

h ad

a m

enja

di

terb

engk

alai

ka

rena

pe

mul

ung

tidak

m

engu

asai

pe

nggu

naan

ya.

Ole

h ka

rena

itu

di

perl

ukan

ad

anya

in

terv

ensi

da

ri pe

mer

inta

h te

rkai

t de

ngan

ja

dwal

so

sial

isas

i m

enge

nai

pera

wat

an

gas

met

an p

ada

setia

p ru

mah

aga

r m

enja

di

lebi

h je

las

sehi

ngga

tid

ak

mem

bing

ungk

an k

omun

itas

pem

ulun

g,

inte

nsita

s so

sial

isas

i aw

alny

a m

ungk

in

bisa

di

laku

kan

4 ka

li/1

bula

n ka

rena

te

knol

ogi

gas

met

an

mer

upak

an

hal

yang

ba

ru

bagi

ko

mun

itas

pe

mul

ung

yang

not

aben

ya b

erpe

ndid

ikan

ren

dah.

·

Pem

erin

tah

diha

rapk

an

mam

pu

mem

perl

uas

jang

kaua

n ak

ses

bagi

pr

asar

ana

gas

met

an d

i se

kita

r te

mpa

t pe

mbu

anga

n ak

hir,

kare

na m

asih

ada

±

70

rum

ah

dari

kom

unit

as

pem

ulun

g ya

ng b

elum

mam

pu m

enga

kses

jarin

gan

gas

met

an.

Pem

erin

tah

Kot

a K

edir

i be

lum

m

ampu

m

enye

diak

an

seca

ra

lang

sung

ka

rena

ha

rus

men

yiap

kan

dana

yan

g cu

kup,

sel

ain

itu p

enga

daan

ga

s m

etan

da

ri

timbu

nan

sam

pah

mer

upak

an

hal

baru

se

hing

ga

butu

h pr

oses

dan

ta

hapa

n se

rta

kajia

n ag

ar

mam

pu

dija

dika

n se

baga

i pr

ogra

m

jang

ka

panj

ang

bagi

m

asya

raka

t ya

ng

men

gaks

es ja

ring

an g

as m

etan

.

Page 121: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

No

Kar

akte

rist

ik S

aran

a da

n P

rasa

rana

Su

pply

D

eman

d A

nali

sis

Sara

na B

eker

ja

1.

Tem

pat

pem

ilaha

n ba

rang

bek

as

· Pe

nyed

iaan

te

mpa

t pe

mila

han

bara

ng b

ekas

dila

kuka

n se

cara

sw

aday

a ol

eh

pem

ulun

g di

pe

rmuk

iman

nya.

·

Tem

pat p

emila

han

bara

ng b

ekas

ha

nya

terd

apat

pa

da

perm

ukim

an p

emul

ung

deng

an

pola

mem

usat

. ·

Pem

erin

tah

mem

beri

kan

izin

ke

pada

pe

mul

ung

untu

k m

engg

unak

an

tem

pat

park

ir tru

k sa

mpa

h di

sek

tar

kaw

asan

te

mpa

t pe

mbu

anga

n ak

hir

agar

bi

sa

dija

dika

n se

baga

i te

mpa

t pe

mila

han

bara

ng b

ekas

, beg

itu

juga

de

ngan

la

han

koso

ng

di

seki

tar

tem

pat

pem

buan

gan

akhi

r.

· Pe

mul

ung

mem

butu

hkan

dua

m

acam

te

mpa

t pe

mila

han

sam

pah

sesu

ai

fung

siny

a.

Dim

ana

tem

pat

pem

ilaha

n tip

e A

be

rfun

gsi

seba

hai

tem

pat

mem

ilah

bara

ng

berd

asar

kan

jeni

s ba

rang

se

dang

kan

tipe

B b

erfu

ngsi

se

baga

i te

mpa

t pe

mila

han

bara

ng

beka

s be

rdas

arka

n ku

alita

s ba

rang

. K

aren

a se

lam

a in

i ba

ru

terd

apat

te

mpa

t pe

mila

han

tipe

A

se

dang

kan

untu

k m

emen

uhi

kebu

tuha

n te

mpa

t pe

mila

han

tipe

B pe

mul

ung

men

ggun

akan

si

sa

ruan

g te

rbuk

a di

se

kita

r pe

rmuk

iman

nya.

· K

ebut

uhan

ko

mun

itas

pem

ulun

g te

rhad

ap

tem

pat

pem

ilaha

n ba

rang

be

kas

saat

ini

han

ya m

ampu

ter

penu

hi

satu

je

nis

saja

se

bany

ak

satu

un

it te

ruta

ma

pada

per

muk

iman

den

gan

pola

m

emus

at,

kom

unita

s pe

mul

ung

mem

ilik

i ha

mba

tan

unuk

mem

enuh

inya

ka

rena

ke

terb

atas

an

laha

n pa

da

kaw

asan

pe

rmuk

iman

ya

ng

ditin

ggal

inya

. O

leh

kare

na i

tu s

ebag

ian

besa

r da

ri p

emul

ug

beri

nisi

atif

untu

k m

eman

faat

kan

laha

n ko

song

yan

g ad

a di

seki

tar

tem

pat

pem

buan

gan

akhi

r se

baga

i te

mpa

t pe

mila

han

bara

ng

beka

sber

mod

alka

n iz

in

pem

erin

tah.

N

amun

ket

erse

diaa

n la

han

terb

uka

dan

gara

si

teuk

sa

mpa

h ya

ng

ada

mas

ih

belu

m

mam

pu

mem

enuh

i ke

butu

han

sem

ua p

emul

ung

terh

adap

pem

enuh

an

sara

na

ini

sehi

ngga

pe

mul

ung

yang

tin

ggal

pad

a pe

rmuk

iman

pol

a m

emus

at

terp

aksa

m

emba

wa

pula

ng

bara

ng

beka

s ya

ng d

ikum

pulk

an u

ntuk

dip

ilah

pila

h pa

da t

empa

t pe

mila

han

eksi

stin

g ha

l in

i cu

kup

men

yulit

kan

kom

unita

s pe

mul

ung

kare

na t

idak

ada

pem

bagi

an

laha

n se

cara

je

las

teru

tam

a un

tuk

tem

pat p

emila

han

bara

ng.

· Lu

as

laha

n ek

sist

ing

yang

di

guna

kan

seba

gai

tem

pat

pem

ilah

an

bara

ng

berd

asar

kan

deng

an

jeni

snya

(ti

pe

A)

yaitu

±

36

m2 .

Hal

in

i je

las

tidak

m

embe

rika

n ke

nyam

an b

agi

pem

ulun

g

Page 122: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

No

Kar

akte

rist

ik S

aran

a da

n P

rasa

rana

Su

pply

D

eman

d A

nali

sis

apab

ila

haru

s be

rbag

i la

han

deng

an

sara

na p

emil

ahan

bar

ang

berd

asar

kan

kual

itasn

ya

(Tip

e B

). ol

eh

kare

na

itu

dipe

rluk

an la

han

ters

endi

ri u

ntuk

sar

ana

pem

ilaha

n ba

rang

ber

dasa

rkan

kua

lita

s (T

ipe

B)

selu

as

25

m2

– 30

m

2 , uk

uran

ya

mem

ang

lebi

h ke

cil

kare

na

dise

suai

kan

deng

an

aktiv

itas

yang

te

rjadi

did

alam

nya.

·

Pem

erin

tah

diha

rapk

an

mem

berik

an

kete

tapa

n pa

sti

terh

adap

pe

runt

ukan

la

han

koso

ng y

ang

ada

di s

ekita

r tem

pat

pem

buan

gan

akhi

r un

tuk

dija

dika

n se

baga

i te

mpa

t pe

mila

han

bara

ng,

sehi

ngga

pe

mul

ung

bisa

leb

ih

lelu

asa

dala

m m

elak

ukan

akt

ivit

asny

a.

2.

Tem

pat

peny

impa

nan

bara

ng b

ekas

·

Peng

adaa

n sa

rana

te

mpa

t pe

nam

pung

an b

aran

g di

laku

kan

seca

ra s

wad

aya

oleh

kom

unita

s pe

mul

ung.

·

Kua

litas

te

mpa

t pe

nyim

pana

n ba

rang

be

kas

kom

unal

pa

da

perm

ukim

an

kom

unita

s pe

mul

ung

kond

isin

ya

kura

ng

laya

k ka

rena

ha

nya

dili

ndun

gi

oleh

as

bes

yang

su

dah

agak

ru

sak

· T

empa

t pe

nyim

pana

n ba

rang

be

kas

rata

-rat

a di

laku

kan

oleh

pe

mul

ung

dida

lam

ru

mah

nya

jika

terd

apat

ru

anga

n ko

song

, na

mun

ad

a ju

ga

tem

pat

peny

impa

nan

bara

ng

beka

s se

cara

ko

mun

al

pada

· Pe

ran

tem

pat

peny

impa

nan

bara

ng b

ekas

bag

i ko

mun

itas

pem

ulun

g sa

ngat

pe

ntin

g ka

rena

da

pat

mem

batu

pe

mul

ung

dala

m m

enyi

mpa

n ba

rang

ya

ng

diku

mpu

lkan

se

belu

m

diju

al

seca

ra

rapi

da

n tid

ak t

erce

cer

agar

tid

ak

terk

esan

kum

uh.

· T

empa

t pen

yim

pana

n ba

rang

be

kas

sang

at

mem

bant

u pe

mul

ung

teru

tam

a da

lam

ha

l m

enja

ga k

ualit

as b

aran

g be

kas

terte

ntu

sebe

lum

dij

ual

baik

ke

pada

lap

ak/p

enge

pul

mau

pun

kepa

da

agen

da

n in

dust

ri da

ur u

lang

.

· Pa

da

perm

ukim

an

pem

ulun

g ba

ik

deng

an

pola

m

emus

at

dan

pola

m

enye

bar,

sebe

narn

ya

suda

h te

rdap

at

tem

pat

peny

impa

nan

bara

ng

beka

s na

mun

kar

ena

kete

rbat

asan

lah

an d

an

ketia

daan

bi

aya

kual

itasn

ya

mas

ih

kura

ng b

aik,

ole

h ka

rena

itu

dib

utuh

kan

adan

ya

peni

ngka

tan

kual

itas

terh

adap

te

mpa

t pen

yim

pana

n ba

rang

bek

as b

aik

seca

ra

indi

vidu

m

aupu

n ko

mun

al

dise

suai

kan

deng

an

pola

pe

rmuk

iman

da

n ke

butu

han

kom

unita

s pe

mul

ung

dida

lam

nya.

·

Luas

ek

sist

ing

laha

n se

baga

i te

mpa

t pe

nyim

pana

n ba

rang

be

kas

kom

unal

ya

itu 9

m2 s

aat

ini

baru

ter

dapa

t sa

tu

unit

tem

pat

peny

impa

nan

bara

ng

kom

unal

pa

da

setia

p pe

rmuk

iman

Page 123: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

No

Kar

akte

rist

ik S

aran

a da

n P

rasa

rana

Su

pply

D

eman

d A

nali

sis

perm

ukim

an p

emul

ung

deng

an

pola

mem

usat

. pe

mul

ung,

se

haru

snya

pa

da

setia

p pe

rmuk

iman

mem

usat

terd

apat

dua

uni

t te

mpa

t pe

nyim

pana

n ba

rang

un

tuk

mem

udah

kan

pem

ulun

g da

n la

pak/

peng

epul

mel

akuk

an a

ktiv

itas

jual

be

li ba

rang

. ·

Pada

pe

rmuk

iman

pe

mul

ung

deng

an

pola

m

enye

bar

bent

uk

tem

pat

peny

impa

nan

berb

entu

k pr

ivat

den

gan

luas

an e

ksis

ting

men

yesu

aika

n de

ngan

lu

as r

uang

an k

oson

g pa

da s

uatu

rum

ah.

Seba

ikny

a ba

rang

bek

as t

idak

dis

impa

n di

dala

m r

umah

, mel

aink

an d

ilua

r ru

mah

da

n di

tata

rap

ih s

ehin

gga

mem

berik

an

rasa

nya

man

bag

i pen

ghun

inya

. 3.

G

udan

g pe

nyim

pana

n pe

rala

tan

· T

idak

ada

gud

ang

peny

impa

nan

pera

lata

n se

perti

ga

ru,

kera

njan

g,

timba

ngan

da

n ka

rung

pa

da

perm

ukim

an

pem

ulun

g ba

ik

pola

m

emus

at

mau

pun

men

yeba

r ka

rena

pe

nyim

pana

n ba

rang

m

asih

di

laku

kan

pada

set

iap

ruan

gan

yang

ad

a di

ru

mah

pa

ra

pem

ulun

g.

· G

udan

g pe

nyim

pana

n ba

rang

di

perl

ukan

ka

rena

ba

nyak

ko

mun

itas

pem

ulun

g ya

ng

kesu

litan

m

enca

ri pe

rala

tany

a ka

rena

ba

rang

te

rseb

ut

berc

ampu

r de

ngan

ba

rang

ba

rang

be

kas

yang

ad

a di

rum

ah p

emul

ung.

· K

ebut

uhan

ko

mun

itas

pem

ulun

g te

rhad

ap

guda

ng p

enyi

mpa

nan

belu

m

terp

enuh

i, ka

rena

ke

terb

atas

an

laha

n ya

ng a

da s

erta

per

ilaku

dar

i ko

mun

itas

pem

ulun

g se

ndiri

ya

ng

terk

esan

se

mba

rang

an, h

al in

i ditu

njuk

an d

enga

n m

asih

di

tem

ukan

ya

pera

lata

n ya

ng

berc

ampu

r den

gan

bara

ng d

aur u

lang

. ·

Peng

adaa

n gu

dang

pe

nyim

pana

n di

sesu

aika

n pa

da k

ebut

uhan

rua

ng y

ang

ada,

pa

da

perm

ukim

an

pem

ulun

g de

ngan

po

la

mem

usat

, gu

dang

pe

nyim

pana

n pe

rala

tan

bisa

di

adak

an

seca

ra k

omun

al d

i la

han

koso

ng y

ang

mas

ih b

elum

dio

ptim

alka

n, s

edan

gkan

pa

da

perm

ukim

an

pem

ulun

g de

ngan

po

la m

enye

bar,

peny

impa

nan

pera

lata

n bi

sa d

ilaku

kan

pada

ter

as r

umah

ata

u la

han

koso

ng d

ibel

akan

g ru

mah

den

gan

Page 124: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

No

Kar

akte

rist

ik S

aran

a da

n P

rasa

rana

Su

pply

D

eman

d A

nali

sis

luas

an

sesu

ai

yang

di

butu

hkan

ol

eh

kom

unit

as p

emul

ung

± 4

m2 .

4.

Sara

na

Tran

spor

tasi

be

kerj

a ·

Peny

edia

an s

aran

a tra

nspo

rtas

i ya

ng

dise

diak

an

oleh

pe

mer

inta

h ha

nyal

ah

gero

bak

sam

pah

untu

k ke

perlu

an

men

gang

kut s

ampa

h da

ri ru

mah

rum

ah p

endu

duk

yang

ada

di

kelu

raha

n po

jok

men

uju

tem

pat

pem

buan

gan

akhi

r.

· Sa

rana

tr

ansp

orta

si

yang

di

guna

kan

oleh

ko

mun

itas

pe

mul

ung

dise

suai

kan

oleh

pro

fesi

se

rta

mua

tan

dan

tuju

an

mau

ke

man

a ba

rang

ters

ebut

dib

awa.

·

Peng

adaa

n sa

rana

tra

nspo

rtas

i pe

nunj

ang

dila

kuka

n se

cara

sw

aday

a ba

ik o

leh

pem

ulun

g,

lapa

k/pe

ngep

ul d

an a

gen

· Pe

men

uhan

ko

mun

itas

pem

ulun

g te

rhad

ap

sara

na

trans

porta

si t

erut

ama

dala

m

hal

beke

rja s

eper

tiny

a su

dah

cuku

p te

rpen

uhi.

· T

idak

ad

a ke

tent

uan

baku

ba

gi

kom

unit

as

pem

ulun

g da

lam

m

engg

unak

an

sara

na

trans

porta

si

yang

m

erek

a bu

tuhk

an.

Pene

ntua

n pe

nggu

naan

sa

rana

tra

nspo

rtasi

be

rdas

arka

n pa

da r

asa

keny

aman

an b

agi

peng

guna

nya.

· K

ebut

uhan

ko

mun

itas

pem

ulun

g te

rhad

ap s

aran

a tr

ansp

orta

si p

enun

jang

su

dah

terp

enuh

i, se

bab

tidak

ad

anya

ke

luha

n da

ri ko

mun

itas

pem

ulun

g da

lam

men

ggun

akan

sar

ana

tran

spor

tasi

pe

nduk

ung

peke

rjaan

yany

a se

hing

ga

belu

m d

iper

luka

n ad

anya

pen

ingk

atan

ku

alita

s sa

rana

tr

ansp

orta

si

beke

rja

untu

k m

enun

jang

ak

tivita

s ko

mun

itas

pem

ulun

g m

eski

pun

setia

p pe

mul

ung

men

ging

inka

n ad

anya

sa

rana

tra

nspo

rtas

i un

tuk

mob

ilisa

si

seca

ra

umum

nam

un b

ukan

unt

uk b

eker

ja.

· D

emi

men

jaga

eks

iste

nsi

pem

ulun

g ad

a ba

ikny

a ji

ka

pem

erin

tah

juga

m

enye

diak

an

sara

na

gero

bak

bagi

pe

mul

ung

agar

m

emud

ahka

n ak

tivita

s be

kerja

pe

mul

ung,

m

engi

ngat

ko

ndis

i be

bera

pa

gero

bak

ada

yang

ku

rang

la

yak

untu

k di

guna

kan

dala

m

bera

ktiv

itas.

Se

lain

itu

pe

nyed

iaan

ge

roba

k ha

nya

foku

s pa

da

gero

bak

sam

pah

pada

set

iap

kelu

raha

n sa

ja.

5.

Tem

pat B

eris

itira

hat

· Pe

ngad

aan

tem

pat

beris

tirah

at

dila

kuka

n ol

eh p

emul

ung

yang

be

kerj

a di

seki

tar

tem

pat

pem

buan

gan

akhi

r. Ja

rak

tem

pat

berte

duh

deng

an

tem

pat

pem

buan

gan

akhi

r ha

nya

10 m

de

ngan

kon

disi

ban

guna

n ya

ng

non

perm

anen

se

hing

ga

mem

berik

an

visu

alis

asi

· Pe

mul

ung

mem

butu

hkan

te

mpa

t be

ristir

ahat

ya

ng

laya

k,

kare

na

kond

isi

bang

unan

ya

ng

non

perm

anen

. ·

Pem

ulun

g m

embu

tuhk

an

adan

ya k

ejel

asan

ter

kait

izin

ya

ng

dibe

rikan

pe

mer

inta

h

· K

ebut

uhan

ko

mun

itas

pem

ulun

g te

rhad

ap

tem

pat

beris

tirah

at

suda

h te

rpen

uhi,

nam

un b

elum

bis

a di

kata

kan

laya

k ka

rena

bel

um a

dany

a iz

in t

ertu

lis

dari

pem

erim

tah

mem

buat

pe

mul

ung

men

jadi

rag

u un

tuk

mer

enov

asi

tem

pat

berte

duh

eksi

stin

g,

para

pe

mul

ung

khaw

atir

tiba

- tib

a pe

mer

inta

h m

emin

dahk

ah

tem

pat

bert

eduh

ya

ng

Page 125: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

No

Kar

akte

rist

ik S

aran

a da

n P

rasa

rana

Su

pply

D

eman

d A

nali

sis

keku

muh

an.

· Pe

ran

pem

erin

tah

dala

m

peng

adaa

n te

mpa

t be

rted

uh

hany

a se

baga

i pem

beri

izin

.

kare

na s

ampa

i saa

t ini

bel

um

ada

izin

te

rtulis

, ha

nya

beru

pa in

stru

ksi s

aja.

suda

h m

erek

a re

nova

si p

adah

al s

udah

ke

luar

uan

g un

tuk

mer

enov

asi

tem

pat

ters

ebut

. ·

Dib

utuh

kan

adan

ya p

enin

gkat

an k

uali

tas

sara

na t

empa

t be

rist

irah

at d

an p

enat

aan

ulan

g te

mpa

t be

rist

irah

at a

gar

visu

alis

asi

kaw

asan

tida

k te

rkes

an k

umuh

. ·

Eksi

stin

g lu

as

tem

pat

bert

eduh

pa

da

seita

p bi

lik

yaitu

± 6

m2 , b

iasa

nya

di is

i 2

oran

g –

3 or

ang

bent

k ba

ngun

an

berb

entu

k se

mi t

erbu

ka, h

anya

tertu

tupi

si

sa

– si

sa

kain

sp

andu

k ag

ar

mem

beri

kan

rasa

ted

uh b

agi

pem

ulun

g di

dala

mny

a.

Pras

aran

a B

eker

ja

1.

Pras

aran

a lis

trik

da

n pe

nera

ngan

·

Sela

in

PLN

, Pe

mer

inta

h ju

ga

men

yedi

akan

pr

asar

ana

listr

ik

beru

pa

lam

pu

pene

rang

an

di

seki

tar

kori

dor

jala

n T

PA

seba

nyak

6

unit,

de

ngan

ha

rapa

n un

tuk

mem

udah

kan

akse

s ba

gi

oran

g ya

ng

ingi

n m

elak

ukan

akt

ivita

s di

tem

pat

pem

buan

gan

akhi

r sa

mpa

h te

rmas

uk k

omun

itas

pem

ulun

g.

· Pe

nyed

iaan

la

mpu

pe

nera

ngan

pa

da

sara

na

pend

ukun

g ak

tivit

as

beke

rja

yang

ad

a di

ka

was

an p

erm

ukim

an p

emul

ung

sepe

rti

tem

pat

pem

ilaha

n ba

rang

, te

mpa

t pe

nyim

pana

n ba

rang

di

sedi

akan

se

cara

sw

aday

a ol

eh p

emul

ung.

·

Tid

ak

terd

apat

la

mpu

· B

elum

ad

anya

la

mpu

pe

nera

ngan

di

se

kita

r ka

was

an

TPA

cu

kup

men

yulit

kan

pem

ulun

g da

lam

be

rakt

ivita

s pa

da

mal

am h

ari.

· Pe

mul

ung

mem

butu

hkan

la

mpu

pe

nera

ngan

ya

ng

lebi

h te

rang

dar

i pa

da l

ampu

pe

nera

ngan

ek

sist

ing

pada

te

mpa

t pe

mila

han

bara

ng

agar

m

umud

ahka

n m

elak

ukan

ak

tivita

s pe

mila

han

dan

peng

epak

an

bara

ng p

ada

mal

am h

ari.

· Pe

nyed

iaan

pra

sara

na p

ener

anga

n ya

ng

dila

kuka

n pe

mer

inta

h su

dah

cuku

p ny

ata

mes

kipu

n pe

runt

ukan

ya

tidak

be

gitu

m

embe

rika

n m

anfa

at

yang

si

gnif

ikan

ba

gi

kom

unita

s pe

mul

ung

kare

na

hany

a m

embe

rikan

pe

ngad

aan

lam

pu p

ener

anga

n pa

da s

etia

p ko

rido

r ja

lan,

buk

an p

ada

TPA

. ·

Keb

utuh

an

lam

pu

pene

rang

an

pada

te

mpa

t pe

mila

han

belu

m

terp

enuh

i ka

rena

tid

ak

begi

tu

tera

ng,

sehi

ngga

m

enyu

litka

n pe

mul

ung

jika

mel

akuk

an

aktiv

itas

pe

mila

han

dan

peng

epak

an

bara

ng p

ada

mal

am h

ari,

men

ging

at d

aya

pada

per

muk

iman

tida

k be

gitu

bes

ar.

· Ja

rak

anta

r un

it la

mpu

pe

nera

ngan

ek

sist

ing

pada

kor

idor

jal

an T

PA y

aitu

±

35 m

. ja

rak

ters

ebut

dir

asa

kura

ng

optim

al.

Ole

h ka

rena

itu

di

perlu

kan

Page 126: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

No

Kar

akte

rist

ik S

aran

a da

n P

rasa

rana

Su

pply

D

eman

d A

nali

sis

pene

rang

an

pada

te

mpa

t pe

mbu

anga

n ak

hir

dan

korid

or

jala

n pi

ntas

men

uju

TPA

.

pena

mba

han

unit

lam

pu

baik

pa

da

korid

or j

alan

TPA

mau

pun

jala

n pi

ntas

m

enuj

u T

PA s

erta

pe

nata

an t

erha

dap

jara

k la

mpu

ja

lan

agar

ko

rido

r ja

lan

men

jadi

le

bih

tera

ng

sehi

ngga

m

embe

rika

n ra

sa a

man

dan

nya

man

pad

a pe

nggu

na

jala

n.

Sela

in

itu

dipe

rluk

an

pena

mba

han

lam

pu p

ener

anga

n ju

ga p

ada

tem

pat

pem

buan

gan

akhi

r ag

ar

dapa

t m

eman

tau

aktiv

itas

yang

ad

a se

rta

mem

uda

hkan

ko

mun

itas

pe

mul

ung

jika

be

kerj

a pa

da m

alam

har

i. 2.

Pr

asar

ana

Jala

n ·

Jala

n ut

ama

men

uju

tem

pat

pem

buan

gan

akhi

r sa

mpa

h Se

pert

i ja

lan

TPA

di

sedi

akan

ol

eh p

emer

inta

h m

elal

ui D

inas

Pe

kerj

aan

Um

um

. ·

Seda

ngka

n ja

lan

seta

pak

dise

diak

an

oleh

ke

lura

han

mel

alui

ke

giat

an

PNPM

, ko

ndis

i ja

lan

baik

, te

rbua

t da

ri pa

ving

bl

ok.

Dig

unak

an

oleh

be

bera

pa

pem

ulun

g un

tuk

men

uju

tem

pat

pem

buan

gan

akhi

r.

· Lu

asan

ja

lan

yang

cu

kup

idea

l pa

da s

etia

p ko

rido

r di

pe

rmuk

iman

pe

mul

ung

mem

udah

kan

kom

unita

s pe

mul

ung

dala

m b

erak

tivita

s te

ruta

ma

bagi

la

pak/

peng

epul

da

n ag

en

dala

m

mel

akuk

an

kegi

atan

ju

al

beli

ba

rang

, ka

rena

da

lam

m

elak

ukan

ke

giat

an

men

jual

ba

rang

, m

erek

a m

engg

unak

an

truk

at

au

mob

il pi

ck u

p.

· Se

bagi

an

besa

r ja

lan

yang

se

ring

di

guna

kan

oleh

ak

tivita

s pe

mul

ung

mem

ang

suda

h cu

kup

terp

enuh

i, b

aik

dari

dari

sisi

lua

san

kare

na s

udah

bis

a di

lew

ati

truk

sam

pah

dan

truk

agen

se

rta p

enge

pul

sehi

ngga

m

emud

ahka

n ko

mun

itas

pem

ulun

g da

lam

mel

akuk

an

aktiv

itas

unt

uk m

enju

al b

aran

g, b

egitu

ju

ga d

enga

n ko

ndis

i fi

sik

jala

n ya

ng

cuku

p ba

ik

kare

na

suda

h di

aspa

l, m

eski

pun

ada

bebe

rapa

ker

usak

an k

ecil

yang

be

rpot

ensi

m

engu

rang

i ra

sa

nyam

an

oran

g ya

ng

mel

ewat

inya

se

hing

ga

dipe

rluk

an

bant

uan

dari

pem

erin

tah

dala

m

mel

akuk

an

mon

itori

ng

dan

pera

wat

an p

ada

jala

n ek

sist

ing

agar

kon

disi

nya

teta

p ba

ik.

3.

Pras

aran

a Ja

ring

an

Tele

kom

unik

asi

· Ja

ringa

n te

lepo

n ka

bel

dise

diak

an o

leh

telk

om m

elal

ui

kabe

l –

kabe

l pe

nghu

bung

yan

g di

tuju

kan

men

uju

rum

ah r

umah

pe

ndud

uk.

· T

idak

ad

a pe

mul

ung

yang

ru

mah

nya

men

ggun

akan

te

lepo

n ka

bel.

· Se

bagi

an

besa

r ko

mun

itas

pe

mul

ung

baik

ya

ng

· K

ebut

uhan

kom

unita

s pe

mul

ung

dala

m

men

gaks

es s

aran

a te

leko

mun

ikas

i sud

ah

terp

enuh

i ka

rena

be

bera

pa

sign

al

tele

pon

selu

ler

dari

be

rbag

ai

mac

am

prov

ider

sud

ah m

ampu

dija

ngka

u pa

da

Page 127: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

No

Kar

akte

rist

ik S

aran

a da

n P

rasa

rana

Su

pply

D

eman

d A

nali

sis

· Pe

nyed

iaan

ja

ring

an

tele

pon

nirk

abel

dila

kuka

n de

ngan

car

a m

endi

rikan

to

wer

tow

er

pem

anca

r si

gnal

ole

h pr

ovid

er.

Dik

awas

an

pene

litia

n te

rdap

at

satu

uni

t tow

er p

rovi

der t

elep

on

selu

ler.

berp

rofe

si

seba

gai

pem

ulun

g,

peng

epul

/lapa

k da

n ag

en

men

ggun

akan

te

lepo

n se

lule

r se

baga

i al

at

tele

kom

unik

asi.

setia

p pe

rmuk

iman

ko

mun

itas

pem

ulun

g se

hing

ga

tidak

di

perlu

kan

adan

ya

pena

mba

han

jarin

gan

tele

kom

unik

asi

baik

te

lepo

n ka

bel

mau

pun

tele

kom

unik

asi s

elul

er.

· Pe

nggu

naan

sar

ana

tele

kom

unik

asi o

leh

kom

unit

as p

emul

ung

buka

n m

erup

akan

pr

iorit

as u

tam

a, t

erut

ama

yang

bek

erja

se

baga

i pe

mul

ung.

K

aren

a m

enur

ut

pem

ulun

g pe

ngel

uara

n un

tuk

kebu

tuha

n m

embe

li pu

lsa

bagi

cu

kup

besa

r, se

hing

ga

akan

m

embe

bani

ke

butu

han

dasa

r pe

mul

ung

· B

agi

lapa

k/pe

ngep

ul

dan

agen

pe

nggu

naan

te

leko

mun

ikas

i sa

ngat

pe

ntin

g te

ruta

ma

untu

k m

enge

tahu

i in

form

asi

harg

a ba

rang

bek

as s

ehin

gga

tidak

sal

ah d

alam

mel

akuk

an k

egia

tan

jual

bel

i bar

ang

beka

s.

4.

Pras

aran

a ai

r be

rsih

·

Peny

edia

an

air

bers

ih

di

perm

ukim

an

kom

unita

s pe

mul

ung

disu

pply

ole

h P

DA

M,

sum

ur g

ali,

sum

ur p

ompa

. ·

Jeni

s po

mpa

yan

g ad

a pa

da s

etia

p ru

mah

di

perm

ukim

an p

emul

ung

ba

ik

deng

an

pola

m

enye

bar

mau

pun

deng

an

pola

m

emus

at

rata

-

rata

m

emili

ki

kapa

sita

s m

aksi

mum

seb

esar

16

liter

s/d

30

liter

per

men

it u

ntuk

mem

enuh

i ke

butu

han

kom

unit

as

pem

ulun

g ya

ng ti

ngga

l.

· Se

lain

un

tuk

kebu

tuha

n da

sar

pem

ulun

g m

engg

unak

an

air

bers

ih

untu

k m

encu

ci b

aran

g be

kas

yang

di

kum

pulk

anya

ag

ar

kual

itas

bara

ng s

emak

in b

aik

dan

men

ingk

atka

n ha

rga

jual

ba

rang

. ·

Keb

utuh

an p

emul

ung

dala

m

mel

akuk

an

kegi

atan

pe

ncuc

ian

bara

ng

beka

s m

embu

tuhk

an a

ir r

ata

- ra

ta

seba

nyak

40

liter

/100

kg.

· Pe

nggu

naan

air

bers

ih o

leh

kom

unita

s pe

mul

ung

sang

at

dipe

rluk

an t

erut

ama

untu

k m

encu

ci

bara

ng

beka

s ya

ng

diku

mpu

lkan

ag

ar

kual

itas

bara

ng

sem

akin

bag

us s

ehin

gga

harg

a ju

alny

a m

enin

gkat

. K

ebut

uhan

te

rseb

ut

suda

h m

ampu

te

rpen

uhi

mes

kipu

n be

lum

op

timal

. D

enga

n m

elih

at

kapa

sita

s m

aksi

mum

pom

pa a

ir y

ang

ada

saat

ini

m

aka

pem

enuh

an a

ir ya

ng a

da d

iras

a m

asih

ku

rang

se

hing

ga

dipe

rluka

n ad

anya

pe

nam

baha

n un

it po

mpa

ai

r (m

inim

al s

atu

unit)

unt

uk m

endu

kung

su

pply

air

ber

sih.

Su

mbe

r :

An

alis

is P

enel

iti

Page 128: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 114

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Karakteristik komunitas pemulung pada kawasan penelitian didasari oleh klasifikasi

komunitas pemulung yaitu pemulung,lapak dan agen yang dikenali melalui pola

pekerjaanya dimana setiap profesi memiliki aktivitas yang berbeda – beda baik dalam

aktivitas bermukim maupun aktivitas bekerja. Hal ini mempengaruhi karakteristik

permukiman pemulung baik dari sisi pola permukiman dimana terdapat pola permukiman

memusat yang mana kondisi fisik bangunan berbentuk non-permanen sedangkan pola

permukiman menyebar yang sebagian besar kondisi fisik bangunanya berbentuk permanen

meskipun masih ada yang berbentuk semi permanen.

Sikap pemerintah terhadap komunitas pemulung dalam menyediakan sarana dan

prasarana pada permukiman pemulung memang belum optimal, namun sudah ada upaya

dari pemerintah untuk mencoba memenuhi apa saja kebutuhan yang dikehendaki oleh

komunitas pemulung seperti menyediakan jaringan gas metan untuk memasak serta di

izinkanya pemulung menggunakan lahan parkir truk sampah sebagai sarana untuk memilah

barang – barang bekas.

Karakteristik penyediaan sarana dan prasarana pada permukiman komunitas pemulung

memang belum ada standart ketentuan yang baku, baik dalam penyediaan jumlah sarana

maupun jangkauan pelayanan. Namun dari aktivitas bermukim dan aktivitas bekerja yang

dilakukan oleh komunitas pemulung diketahui bahwa sarana bermukim yang dibutuhkan

oleh komunitas pemulung adalah : rumah, sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana

peribadatan, dan sarana perdagangan dan jasa serta ruang serbaguna. Sedangkan untuk

prasarana bermukim yang ada adalah jaringan listrik,jaringan air bersih, jaringan drainase,

jaringan sanitasi dan MCK serta prasarana memasak. Kemudian untuk sarana bekerja yang

dibutuhkan komunitas pemulun adalah : tempat pemilahan barang bekas, tempat

penampungan barang bekas, tempat penyimpanan peralatan, tempat berteduh, sarana

transportasi, dan tempat parkir. Selain itu untuk prasarana bekerja pada komunitas

pemulung adalah parasarana penerangan, jaringan jalan dan jaringan telekomunikasi serta

air bersih.

Page 129: TUGAS AKHIR ANALISIS PEMENUHAN SARANA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ABSTRAK ANALISIS PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PADA PERMUKIMAN KOMUNITAS PEMULUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 115

Meskipun belum ada kebijakan secara tertulis dari pemerintah terkait penyediaan

sarana dan prasarana pada komunitas pemulung dalam mendukung komunitas pemulung

beraktivitas akan tetapi pemerinta sudah berupaya untuk menyediakan terselenggaranya

sarana dan prasarana permukiman di Kelurahan Pojok meskipun belum semua yang

disediakan bersinggungan langsung terhadap permukiman pemulung.

B. Saran

Dalam melakukan penelitian ini peneliti merasa kesulitan terutama dalam mendapatkan

data terkait kebijakan terhadap penyediaan sarana dan prasarana permukiman pemulung.

Hampir sebagian pemerintah hanya memiliki kebijakan yang terkait dengan penyediaan

sarana dan prasarana permukiman secara umum, kemudian diharapkan kedepanya jika ada

penelitian ini ingi diteliti kembali diharapkan untuk mencari lokus baru agar dapat diketahui

fenomena baru tentang karakteristik komunitas pemulung dan permukimanya sehingga

analisis yang dihasilkan terkait dengan pemenuhan sarana dan prasarana bisa diujikan ke

dalam penelitian tersebut apakah ada kesamaan karakteristik pada permukiman pemulung

lainnya atau tidak.

Selain itu butuh adanya pendekatan dan intervensi dari pemerintah secara

komprehensif terutama dalam penyediaan sarana dan prasarana permukiman agar secara

spesifik dapat dikenali peneyediaan sarana dan prasarana permukiman komunitas

pemulung.