Tugas agama resume

35
TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Dosen : Drs. Daryono, Msi Oleh : Nama : ARIF ALWAN Nim : B.231.10.0090

Transcript of Tugas agama resume

TUGAS MATA KULIAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Dosen : Drs. Daryono, Msi

Oleh :

Nama : ARIF ALWAN

Nim : B.231.10.0090

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEMARANG

2011

I. URAIKAN SEJARAH POLIGAMI SEBAGAI TRADISI

( TATANAN SOSIAL ) BANGSA ARAB SEJAK SEBELUM MASA

KEHIDUPAN NABI MUHAMAD SAW ?

Kebudayaan berpoligami telah ada lama sebelum kelahiran nabi muhamad.

Pada bangsa Ibrani telah melakukkan poligami sejak zaman dahulu kala,pada

kitab Taurat telah membolehkan untuk berpoligami tanpa menyebut batasan

jumlah wanita yang boleh kita nikahi.baru kemudian batasan tersebut dapat

ditemukan pada kitab Talmud.

Bahkan pada waktu itu jumlah wanita yang dinikahi oleh nabi Sulaiman

ada seratus orang wanita.kemudian pada golongan Rabbaniyyun membatasi

jumlah istri menjadi empat dengan alasan nabi Yaqub hanya beristri empat

saja.adapun orang – orang yahudi masih melakukkan poligami di eropa sampai

abad pertengahan.

Demikian pula bangsa Athena membolehkan laki- laki menikah dengan

banyak wanita. Hingga Daimosin membagakan dirinya karena beristri tiga

tingkatan dari pada wanita; dua tingkatan diantaranya adalah istri – istri yang

resmi sedang yang lain adalah semi resmi.

Bangsa mesir kuno juga melakukan poligami pada masa Diodur Ash-

Shaqly, para pembesar dan tokoh mereka.disamping melakukan poligami juga

melakukan hubungan biologis dengan budak – budaknya.

Dalam ajaran Zoroaster, bangsa Persia dapat anjuran untuk melakukan

poligami. Karena bangsa Persia adalah bangsa yang selalu bertempur oleh karena

itu membutuhkan pemuda – pemuda yang tangguh.

Tatanan untuk berpoligami juga terdapat pada bangsa Romawi, Raja Saila

telah melakukan pernikahan dengan empat orang wanita pada masa yang sama,

sementar kaisar telah mengawini empat orang wanita yang diikuti oleh putranya

Bumbay.Sedangkan orang – orang Nasranhi sebagian mereka telah melakukkan

poligami seperti raja Qastanti serta putra mahkotanya. Bahkan raja Falafius

Valentin telah membuat suatu undang – undang yang memperbolehkan poligami.

1

.Didalam undang –undang tersebut disebutkan kebolehan bagi

masyarakatnya secara keseluruhan untuk melakukan poligami bagi yang

mau.Peristiwa ini terjadi sekitar pertengahan abad ke-4 masehi.

Begitu juga bangsa-bangsa lain memberlakukan sistem poligami,seperti

bangsa india kuno,bangsa Mabdiyan,bangsa Babilonia serta Asyuriah.Maka

tidaklah mengherankan jika bangsa Arab di masa Jahiliyahnya telah melakukan

poligami ini,dimana praktek poligami ini demikian memasyarakat dikalangan

mereka.Kebiasaan ini dilakukan oleh mereka yang memiliki kemampuan atau

mereka yang dituntut oleh situasi dan kondisi untuk melakukannya,maupun

mereka yang menganggap bahwa dibalik perbuatan itu mendatangkan kebaikan.

Di bangsa Arab poligami juga dilakukan oleh masyarakat-masyarakatnya. Sebagai

contoh Qais bin Harits memilki delapan orang isteri,sedangkan Naufal bin

Mu’awiyah memiliki lima orang isteri,kemudian Rasulullah memerintahkan

kepada mereka untuk memilih empat orang diantara isteri-isteri mereka kemudian

menceraikan yang lainnya.Bila kita menengok lebih jauh,kita dapati bahwa Abdul

Muthalib bin Hasyim mempunyai enam isteri, Abu Sofyan enam orang isteri pula

dan Shafwah bin Umayyah memiliki isteri yang sama dengan jumlah

tersebut,sedangkan Mughirah bin syu’bah menikahi sembilan puluh tiga

wanita.Berdasarkan fakta inilah,sehingga Abu Hasan Al Mada’in memperoleh

bahan untuk menuis sebuah kitab yang merangkum nama-nama mereka yang

beristeri lebih dari empat orang.

Dengan penjelasan dan bukti-bukti di berbagai negara inilah dapat

disimpulkan bahwa poligami bukanlah tatanan sosial yang diciptakan oleh Nabi

Muhammad,akan tetapi Poligami sudah ada sejak sebelum Agama Islam masuk

dan sudah terjadi di bangsa Arab juga.Maka tidaklah suatu hal yang baru jika nabi

Muhamad memiliki istri yang banyak.karena hal ini telah terjadi dan membudaya

sebelum kelahiran nabi Muhamad.penikahan – pernikahan yang dilakukan nabi

juga berlandaskan akan kepentingan agam islam.yang bukan karena hawa nafsu

belaka

2

Maka tidaklah suatu hal yang baru jika nabi Muhamad memiliki istri yang

banyak.karena hal ini telah terjadi dan membudaya sebelum kelahiran nabi

Muhamad.penikahan – pernikahan yang dilakukan nabi juga berlandaskan akan

kepentingan agam islam.yang bukan karena hawa nafsu belaka

II. SEBUTKAN EMPAT CONTOH AKHLAK NABI MUHAMAD

PADA MASA KEHIDUPANNYA BUKAN TERMASUK ORANG

YANG SUKA MENURUTI HAWA NAFSUNYA SEMATA ?

Nabi Muhamad adalah oaring yang sangat sederhana, beliau tidak pernah

sombong akan apa yang telah dimilikinya, serta menghambur – hamburkan

kekayaannya. Walaupun sebenarnya Nabi sanggup untuk hidup mewah, tetapi

beliau lebih memilih untuk hidup sederhana.

Berikut akan di jelaskan beberapa contoh fenomena sifat kezuhudan beliau

:

1. Rasulullah sering mendapat harta yang sangat banyak dari sitaan perang,

penyerahan secara sukarela dari musuh,upeti, sedekah meupun hadiah –

hadiah.tapi beliau tidak pernah mengambil harta tersebut melebihi apa

yang telah menjadi ukuran hak beliau yang telah ditetapkan oleh Allah.

Rasullullah pernah bersabda “ Bukanlah hal yang menggembirakan bagiku

jika aku memiliki emas sebesar gunung uhud lalu bermalam padaku satu

dirham dari harta tersebut kecuali satu dinar yang aku persiapkan untuk

agamaku”.Sehingga pada saat Rasulullah wafat, tidak ada harta tang

diwariskannya, selain keledainya, senjata serta tanah yang telah beliau

sedekahkan.

2. Rasulullah tidak pernah memakan dua jenis makanan sekaligus. Apabila

Rasulullah makan daging maka dia cukup dengan daging tersebut dan

mencukupkan dengan daging itu saja. Apabila beliau memakan kurma

beliau juga menyukupkannya dengan kuram saja.

3

Beliau adalah sosok seorang yang tidak pernah meminta dan menolak

pemberian istrinya. Salah satu istri nabi Aisyah pernah berkata “

Rasulullah adalah suami yang tidak penah meminta makanan pada istrinya

dan mengharapkannya apabila beliau di kasih makanan maka akan dia

makan, apabila beliau dikasih minum maka diminumnya”.

3. Rasulullah adalah orang yang begitu sederhana, dari pakaian tempat beliau

tidur serta perabotan rumah tangga terbuat dari bahan – bahan yang tidak

mewah atau biasa.sepeti pakaian yang dikenakan beliau. Hanya terbuat

dari kain wol.katun kadang juga memakai pakaian yang terbuat dari kapas.

Rasulullah tidak pernah memakai pakaian yang terbuat dari sutra.

Rasulullah melarang orang untuk minum dengan wadah yang terbuat dari

emas dan perak, serta memakai pakian yang dari sutra dan duduk

diatasnya.tempat Rasulullah tidur hanya beralaskan tikar atau dipan

kadang juga kasur yang dari kulit dan isinya adalah potongan – potongan

tali.

4. Sikap kesederhanaan yang dilakukkan nabi semata – mata untuk memberi

contoh kepada anak – anak dan istri – istrinya serta bagi seluruh

umatnya.bahwa kesederhanaan mendekatkan kita pada sifat Qanaah

( mersa cukup ). Andaikan Beliau berkeinginan untuk mejadi orang yang

berkecukupan dan berkelibahan harta bukan hal yang sulit bagi beliau.itu

terlihat dari harta rampasan perang yang begitu melimpah, sedekah belum

hadiah – hadiah yang begitu melimpah.

Begitupun pernikahan – pernikahan beliau terhadap istri – istrinya, bukan

karena nafsu belaka. Pernikahan Rasulullah adalah untuk mempraktekkan

hukum islam, sedangkan di sisi lain adalah merupakan pondasi dan batu

akal bagi penyebaran dakwah. Semua wanita yang dinikahi Rasulullah

4

adalah janda-janda yang pada umumnya berada dalam usia lanjut

terkecuali satu isteri beliau yang masih gadis adalah Sayyidah Aisyah. Hal

tersebut dilakukan beliau untuk memuliakan wanita yang sudah janda dan

lanjut usia. Pernikahan beliau dengan wanita-wanita yang sudah menjanda

merupakan bukti yang sangat jelas bahwa nabi adalah manusia yang

sangat jauh dari keinginan untuk bersenang-senang dan memenuhi

kebutuhan biologis semata.

III. SEBUTKAN DAN JELASKAN EMPAT ORANG ISTRI NABI

DENGAN ALASAN DAN LATAR BELAKANG PERNIKAHANNYA

MASING – MASING YANG MEMBERIKAN PENGERTIAN

BAHWA POLIGAMI BELIAU BUKAN KARENA MENURUTI

HAWA NAFSUNYA SEMATA ?

1. Saudah Binti Zam’ah Bin Qais Bin Abdu Syams

Saudah adalah seorang janda yang telah di tinggal mati suaminya, beliau

adalah seorang wanita tua, gembrot dan lamban bergerak.sebelum menikah

dengan Rasulullah dia sudah beragam islam terlebih dahulu. Saudah sadar bahwa

tidak ada laki – laki yang mau menerima dirinya dengan keadaan fisiknya,

sehingga diapun sadar dia tidak mau menerima laki – laki yang tidak setara

dengan dirinya.

Saudah bingung harus bagaimana setelah di tinggal mati suaminya As-

Sukran bin Amr bin Abdu Syams. Dia ingin kembali ke keluarganya pasti

keluarganya menolak karena tindakanya yang telah masuk islam, dan pasti mereka

akan menggangu dan menyakitinya, karena kaum saudah terkenal dengan kaum

yang kasar dan bengis.karena alas an itulah rasulullah memperistri Saudah.serta

untuk meringankan beban saudah akan kerinduanya dengan suaminya, dan itu

juga merupakan siasat halus untuk melunakkan hati kaumnya, agar mereka mau

masuk kedalam agama islam.

5

Jadi dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Rasulullah

menikahi Saudah binti Zam’ah bin Qais bin Abdu Syams bukan karena niat yang

buruk melainkan dengan alasan yang begitu tulus untuk meringankan beban

saudah dan menyebarkan agama islam.

2. Aisyah Binti Abu Bakar

Dia adalah puteri seorang sahabat Rasulullah yang pertama.orang terdekat

rasulullah, teman saat melakukkan hijrah dari mekkah ke madinah, kawan dalam

berjihad serta sahabat yang senantiassa mendermakan jiwa raga dan hartanya

untuk membela agama islam serta melindungi dan memberi dukungan kepada

rasulullah.sehingga sahabat itu menjadi orang terdekatnya Rasulullah dan

mendapat kedudukan layaknya perdana menteri yang pertama bagi rasulullah.

Maka tidak ada jalan lain untuk menyenangkan dan lebih mendekatkan

ikatan kepada Rasulullah selain menikahkan Aisyah. Rasulullah akhirnya

menikahi Aisyah binti Abu Bakar,karena pada saat itu melihat kondisi rasulullah

yang sangat membutuhkan seorang pendamping sepeningggal istri yang

pertamanya Khadijah.sebab istri beliau yang kedua sayyidah saudah lebih mirip

dengan istri yang simbolis,karena pernikahan rasulullah dengan saudah bertujuan

untuk melunakkan hati kaumnya serta membujuk mereka untuk masuk agama

islam.

Meskipun ribuan muslimin bersedia untuk mengabdikan diri jadi

pembantu di rumah rasulullah, namun mereka tidak dapat menciptakan rasa

ketenangan, kenyamanan, ketentraman serta keteduhan hati seperti yang beliau

dapatkan dari seorang istri.

Dengan adanya interaksi antara rasulullah dengan istri – istri beliau,

memberi kesempatan yang sangat baik bagi mereka untuk lebih mengenal hukum

– hukum islam.mengetahui yang halal dan yang haram. Hal itu juga membantu

penyebaran agama islam dengan meriwayatkan hadist-hadist Rasulullah.

Sayyidah Aisyah adalah seorang gadis yang sangat cerdas serta memiliki

daya ingat yang sangat kuat.apabila ada sahabat yang menemukan kesulitan

6

tentang suatu permasalahn agama mereka meminta fatwa dari sayyidah

aisyah.aisyah selain cerdas dalam hal periwayatan hadist dan fikih.dia juga

termasuk orang yang sangat lincah dan fasih berbicara. Hebat menyesuaikan

pembicaraan dengan situasi dan kondisi tentang apa dan siapa yang

dihadapi.beliau juga pandai menghafal sya’ir-sya’ir. Hingga diriwayatkan Hasyim

bin Urwah menyatakan bahwa bapaknya berkat kepadanya “ aku tidak pernah

melihat seorang pun yang lebih pandai dalam masalah fikih, kedokteran, dan

sya’ir daripada Aisyah”.

Aisyah juga memiliki kemampuan untuk memahami hal – hal yang tidak

dapat dipahami oleh kebanyakan wanita lain, berupa syarita dalam keadaan

tertentu. Pernikahan Rasulullah dengan Aisyah merupakan pernikahan respon

abgi suatu persahabatan, pemenuhan kebutuhan bagi rumah tangga yang agung.

3. Ummu Salamah

Ummu Salamah adalah wanita yang sudah berumur tua pada saat di

tinggal mati oelh suaminya dan memiliki anak yang banyak.dan ia juga sosok

wanita yang memiliki sifat kecemburuan yang sangat tinggi. Karena hal diataslah

tidak ada yang mau menikah dengan dirinya bahkan Abu Bakar Ash-Shidiq dan

Umar bin Khaththab tidak mau karena alasan diatas.

Maka Rasulullah mengambil inisiatif untuk memberikan perlindungan dan

pemeliharaan langsung terhadap Ummu salamah. Beliau melakukan hal itu atas

jasa dan pengorbanan suaminya untuk agama islam.seperti yang di lakukkan pad

zaman sekarang bahwa suatu negara untuk menghormati jasa para pahlawan

dengan memberikan pemeliharaan dan perlindungan bagi keluarga yang di

tinggalkan.

Rasulullah juga merasa wajib untuk menyantuni Ummu Salamah serta

menanggung beban pemeliharaan terhadap anak –anak Ummu Salamah, karena

beliau juga merasakan betapa tersiksanya Ummu Salamah sepeninggal suaminya

tersebut.

7

Ummu Salamah pernah berkata kepada Rasulullah,ketika dirinya dipinang

oleh Rasulullah.,” Aku adalah wanita yang telah tua,memiliki banyak tanggungan

yang sangat besar serta aku memiliki rasa cemburu yang sangat tinggi.kemudian

rasulullah bersabda kepadanya “ Aku memiliki usia yang lebih tua darimu,adapun

urusan tanggung jawab itu urusan allah, dan mengenai rasa cemburumu yang

tinggi,aku akan berdoa kepada allah agar menhilangkan rasa cemburu itu.

4. Juwariyah Binti Al Harist Bin Abu Dhirar Al Khuza’iyah

Juwariyah binti Al Harist bin Abu Dhirar Al Khuza’iyah adalah anak dari

Al Harist bin Abu Dhirar Al Khuza’iyah.Al Harist adalah pemimpindari bani

Musthaliq yang menjadi musuh islam dan pernah mengumpulkan begitu banyak

pasukan untuk melawan islam. Namun pada pertempuran itu dimenangkan oleh

tentara pasukan islam dan sebagian dari mereka ditanggakp dan menjadi tawanan.

Juwariyah binti Al Harist bin Abu Dhirar Al Khuza’iyah adalah istri dari Musafin

bin Shafwan yang ikut menjadi tawanan.

Pada saat pembagian tawanan perang selesai, Juwariyah menjadi bagian

Tsabit bin Qais, Tsabit bin Qais bersedia memerdekakan Juwariyah dengan syarat

dia harus melunasi harga dirinya sendiri, kemudian Juwariyah binti Al Harist bin

Abu Dhirar Al Khuza’iyah datang kepada Rasulullah dan menceritakan semuanya

kepada beliau dan minta pertolongan dari Rasulullah.

Rasulullah bersabda “ maukah anda menerima sesuatu yang lebih baik dari

pada apa yang anda harapkan”.Juwariyah bertanya “ apakah itu wahai

Rasulullah ?”.Rasulullah menjawab”aku akan melunasi harga bagi dirimu ,setelah

itu aku akan menikahimu “.maka juwariyah menjawab “ aku setuju “

Akhirnya rasulullah menikahi Juwariyah binti Al Harist bin Abu Dhirar Al

Khuza’iyah, dan kabar itu menyebar begitu luas di kalangan kaum muslimin,

sekarang bani muthaliq telah menjadi kerbat islam jadi mereka adalah saudara

islam, akhirnya kaum muslimin dengan sukarela memberi kemerdekaan kepada

kaum bani muthaliq yang menjadi budak karena mereka adalah bagian dari

saudara islam.

8

Dari pernikahan itulah bani Muthaliq mau menerima ajaran – ajaran

islam.dan bergabung menjadi satu kekuatan untuk mengembangkan agama islam.

IV. SEBUTKAN DAN JELASKAN 12 ISTRI NABI DENGAN ALASAN

DAN LATAR BELAKANG PERNIKAHAN MASING – MASING

ISTRINYA ?

1. Sayyidah Khadijah Binti Khuwailid

Sayyidah khadijah dalah istri nabi yang pertama, Rasulullah menikah pada

usia dua puluh lima tahun sedangkan Khadijah menikah dengan nabi pada usia

empat puluh tahun. Rasulullah mengetahui jelas akan perbedaan umur beliau

dengan umur khadijah, Beliau juga tahu bahwa khadijah adalah seorang yang

pernak dua kali menikah dengan dua orang laki – laki dari bani Makhzum.

Rasulullah menikah dengan khadijah bukan karena khadijah adalah

seorang yang kaya, yang mempunyai harta berlimapah.Pernikahn rasulullah

dengan Khadijah berawal dari ajakan saudara perempuan Khadijah yang

menanyakan kepada rasulullah,yang pada intinya rasulullah muhamad belum

berkeinginan untuk menikah, karena beliau tidak memiliki harta yang cukup

untuk membiayai suatu pernikahan. Kemudian saudara perempuan khadijah

berkata “ Apabila ada seseoarang yang menanggung hal itu, apakah anda mau

menerima tawaran untuk menikah kepadanya?”.muhamad berkata “ akan tetapi

siapakah orang itu?’.saudara perempuan Khdijahpun menjawab “ dia adalah

Khadijah “.dan Rasulullah pun menyanggupi dan menerima tawaran itu.

Kemudian sempurnalah pernikahan Rasulullah dengan Khadijah.

Walaupun selisih umur antara Rasulullah dengan Khadijah sekitar lima belas

tahun,itu tidak menjadi pembeda,karena melebur bersama kebahagiaan, kejujuran

serta kehidupan berumah tangga yang rukun serta bahagia atas kehadiran anak –

anak mereka. Khadijah bersama Rasulullah telah melahirkan : Qasim, Abdullah

( keduanya yang digelari dengan At-Tahir dan At-Thayyib ), Zainab, Ummu

Kaltsum, Fathimah, serta Ruqayyah.

9

Khadijah adalah seorang istri yang begitu setia menemani nabi disaat suka

maupun duka.khadijah menunjukan kesetiaanya itu, tatkala Rasulullah pulang dari

semedi atau menyepi di gua Hiro, badan nabi gemetar seperti orang yang

ketakutan. Khadijah pun langsung memeluk sang nabi agar sang suami tenang,

dan Rasulullah menceritakan semuanya,keesokan harinya khadijah menanyakan

hal yang dialami nabi kepada salah satu sahabatnya yang bernama

Waraqah.Waraqah adalah seorang yang menganut agama nasrani serta telah

mempelajari kitab – kitab taurat dan injil,khadijah pun menceritakan apa yang

terjadi pada muhamad, dan waraqah terdiam sambil menundukkan kepalanya. Dia

kemudian memberitahu khadijah, bahwasanya peristiwa yang dating pada

muhhamad adalah An-Naamus Al Akhbar sama seperti yang dialami oleh nabi

musa alaihisalam,bahwa Muhamad akan menjadi Nabi bagi umat ini.hendaknya

beliau tidak perlu ragu atau gelisah. Kemudian Khadijah pulang dan menceritakan

semuanya kepada Muhamad dari apa yang dikatakan oleh Waraqah.

Kemudian yang perlu di ingat dan di ambil hikmah dari Rasulullah adalah

belia selalu setia sama istrinya.beliau tidak pernah berfikir untuk menikahi wanita

lain. Sebagai madu bagi khadijah,seperti apa yang terjadi pada saat itu bahwa

poligami telah menjadi tatanan sosial pada saat itu. Khadijah adalah istri yang

begitu sangat dicintai Rasulullah, hal ini terbukti padasaat khadijah telah kembali

ke khadirat Ilahi pada usia 64 – 65 tahun.Rasulullah merasakan kesedihan yang

amat dalam, untuk mengenang rasa cinta dan sayangnya kepada khadijah,

rasulullah senantiasa mengharumkan nama khadijah dengan pujian – pujian untuk

mengobati rasa rindunya kepada khadijah. Terkadang pujian – pujian itu

diucapkan di hadapan istri – istri yang dikawinya setelah khadijah tiada.hingga

Sayyidah Aisyah mengungkapkan “aku tidak pernah merasakan

kecemburuann.terhadap seorang wanita seperti kecemburuanku terhadap

khadijah .

Pada suatu kali ketika Rasulullah hamper tidak pernah pergi keluar rumah,

Beliau hanya menyebut nama khadijah,dengan pujian – pujian yang baik. Hingga

pada suatu hari aisyah sudah tidak tahan lalu berkata “ Bukankah dia itu hanyalah

seorang wanita tua sementara allah telah menggantikannya untukmu yang lebih

10

baik darinya”dan Rasulullah marah hingga keningnya berkerut seakan gemetar

karena sangat marahnya.lalu beliau bersabda “ Demi Allah, tidak akan pernah ada

yang bisa menggantikan Khadijah untukku di dunia ini,dia beriman kepadaku saat

orang – orang mengingkariku. Dia membenarkanku disaat orang – orang

mendusatkanku, dia menyumbangku dengan hartanya ketika orang – orang tidak

ada yang mau memberiku bantuan. Dan Allah telah mengaruniaiku denganya

beberapa orang anak ,pada saat allah tidak memberiku anak dari wanita – wanita

yang lain. Sejak saat itu aisyah berjanji tidak akan menyebut khadijah dengan

sebutan yang tidak baik untuk selamanya.

2. Saudah Binti Zam’ah Bin Qais Bin Abdu Syams

Saudah adalah seorang janda yang telah di tinggal mati suaminya, beliau

adalah seorang wanita tua, gembrot dan lamban bergerak.sebelum menikah

dengan Rasulullah dia sudah beragam islam terlebih dahulu. Saudah sadar bahwa

tidak ada laki – laki yang mau menerima dirinya dengan keadaan fisiknya,

sehingga diapun sadar dia tidak mau menerima laki – laki yang tidak setara

dengan dirinya.

Saudah bingung harus bagaimana setelah di tinggal mati suaminya As-

Sukran bin Amr bin Abdu Syams. Dia ingin kembali ke keluarganya pasti

keluarganya menolak karena tindakanya yang telah masuk islam, dan pasti mereka

akan menggangu dan menyakitinya, karena kaum saudah terkenal dengan kaum

yang kasar dan bengis.karena alas an itulah rasulullah memperistri Saudah.serta

untuk meringankan beban saudah akan kerinduanya dengan suaminya, dan itu

juga merupakan siasat halus untuk melunakkan hati kaumnya, agar mereka mau

masuk kedalam agama islam.

Jadi dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Rasulullah

menikahi Saudah binti Zam’ah bin Qais bin Abdu Syams bukan karena niat yang

buruk melainkan dengan alasan yang begitu tulus untuk meringankan beban

saudah dan menyebarkan agama islam.

11

3. Aisyah Binti Abu Bakar

Dia adalah puteri seorang sahabat Rasulullah yang pertama.orang terdekat

rasulullah, teman saat melakukkan hijrah dari mekkah ke madinah, kawan dalam

berjihad serta sahabat yang senantiassa mendermakan jiwa raga dan hartanya

untuk membela agama islam serta melindungi dan memberi dukungan kepada

rasulullah.sehingga sahabat itu menjadi orang terdekatnya Rasulullah dan

mendapat kedudukan layaknya perdana menteri yang pertama bagi rasulullah.

Maka tidak ada jalan lain untuk menyenangkan dan lebih mendekatkan

ikatan kepada Rasulullah selain menikahkan Aisyah. Rasulullah akhirnya

menikahi Aisyah binti Abu Bakar,karena pada saat itu melihat kondisi rasulullah

yang sangat membutuhkan seorang pendamping sepeningggal istri yang

pertamanya Khadijah.sebab istri beliau yang kedua sayyidah saudah lebih mirip

dengan istri yang simbolis,karena pernikahan rasulullah gengan saudah bertujuan

untuk melunakkan hati kaumnya serta membujuk mereka unruk masuk agama

islam.

Rasulullah tidak pernah menyebut dirinya malaikat, dan Al Qur’an tidak

pula memberikan sifat kepadanya kecuali sifat – sifat yang sama seperti nabi dan

rasul yang di utus terdahulu sebelum Muhamad, Yakni bahwasanya para nabi dan

rasul adalah manusia biasa yang telah di pilih allah untuk menyampaikan risalah-

Nya dan pada umumnya mereka juga memiliki istri dan anak, karena tidak pernah

ada ajaran Allah yang mengajarkan bahawa nabi dan Rasul adalah tidak manusia

biasa tetapi malikat,bahkan ajaran syareat islam menjamin kemaslahatan manusia

baik di akhirat maupun di akhirat.

Rasulullah baru menikah lagi setelah tiga tahun sepeninggal istri yang

pertama khadijiah.dan beliau juga dikaruniai anak dari istri yang pertamanya itu.

Rasulullah juga manusia biasa yang butuh pendamping hidup beliau, yang

membantu merawat anak – anaknya, rumah,merapikan apayang ada di dalamnya

dan keperluan lainya. Maka beliaupun menikah lagi, sebagia teman dalam

kehidupan sehari – hari beliau.

12

Meskipun ribuan muslimin bersedia untuk mengabdikan diri jadi

pembantu di rumah rasulullah, namun mereka tidak dapat menciptakan rasa

ketenangan, kenyamanan, ketentraman serta keteduhan hati seperti yang beliau

dapatkan dari seorang istri.

Dengan adanya interaksi antara rasulullah dengan istri – istri beliau,

memberi kesempatan yang sangat baik bagi mereka untuk lebih mengenal hukum

– hukum islam.mengetahui yang halal dan yang haram. Hal itu juga membantu

penyebaran agama islam dengan meriwayatkan hadist-hadist Rasulullah.

Sayyidah Aisyah adalah seorang gadis yang sangat cerdas serta memiliki

daya ingat yang sangat kuat.apabila ada sahabat yang menemukan kesulitan

tentang suatu permasalahn agama mereka meminta fatwa dari sayyidah

aisyah.aisyah selain cerdas dalam hal periwayatan hadist dan fikih.dia juga

termasuk orang yang sangat lincah dan fasih berbicara. Hebat menyesuaikan

pembicaraan dengan situasi dan kondisi tentang apa dan siapa yang

dihadapi.beliau juga pandai menghafal sya’ir-sya’ir. Hingga diriwayatkan Hasyim

bin Urwah menyatakan bahwa bapaknya berkat kepadanya “ aku tidak pernah

melihat seorang pun yang lebih pandai dalam masalah fikih, kedokteran, dan

sya’ir daripada Aisyah”.

Aisyah juga memiliki kemampuan untuk memahami hal – hal yang tidak

dapat dipahami oleh kebanyakan wanita lain, berupa syarita dalam keadaan

tertentu. Pernikahan Rasulullah dengan Aisyah merupakan pernikahan respon

abgi suatu persahabatan, pemenuhan kebutuhan bagi rumah tangga yang agung.

4. Hafshah

Hafshah adalah putri pembantu utama rasulullah yang lain.yaitu Umar bin

Khaththab. Umar adalah perdana menteri kedua bagi Rasulullah. Hasfhah adalah

sorang janda yang ditinggal gugur suaminya Khunais bin Hudzafah As-Sahmi

karena luka yang di deritanmya pada saat perang badar. Lalu Umar bin

Khathathab menawarkan putrinya kepada Abu Bakar As-Shidiq agar abu Bakar

13

bersedia menikahi putrinya Hasfhah, namun Abu Bakar tidak memberi jawaban

apa –apa.

Kemudian Umar menemuai Ustman bin Affan, beliau mencoba

menawarkan lagi putrinya Hasfhah kepada Ustman,yang kebetulan pada saat itu

istri Ustman yakni Ruqayyah binti rasulullah telah meninggal dunia.dan Ustman

menjawab dia pada saat ini belum berfikir untuk menikah lagi.padahal Umar tahu

bahwa Ustman bermaksud manikah dengan Ummu Kalsum Putri Rasulullah.

Penolakan kedua sahabatnya itu membuat Umar sakit hati.kemudian

beliau menemui rasulullah dan menceritakn semuanya kepada Rasulullah. Setelah

mendengarkan cerita dari Umar Rasulullah mengerti betapa kecewanya dirinya.

Kemudian beliau berkata kepada umar “ hafshah akan mendapatkan orang yang

lebih baik daripada ustman, dan ustman akan menikahi pula wanita yang lebih

baik daripada hasfhah.”.

Kemudian rasulullah melamar Hafshah kepada Umar bin Khathathab dan

Ustman bin Affan menikah dengan Ummu Kalsum salah seorang putrid

Rasulullah.dengan demikian, pernikahan ini bernuansa persahabatan, merupakan

tuntutan keadaan,serta upaya yang sungguh – sungguh untuk menjaga kemurnian

hubungan persahabatan antara orang – orang dekat Rasulullah.orang – orang yang

selalu mendukung nabi dan memberi bantuan kepada beliau unrtuk

mengembangkan dakwah islam.serta melindungin Rasulullah dari gangguan

musuh – musuh pada saat berdakwah.

Pernikahan yang dijalani Rasulullah dengan Hafshah sama halnya apa

yang dilakukkan beliau dengan Aisyah anak dari Abu Bakar AS-Shidiq yang

bertujuan memuliakan Abu Bakar dan Umar bin Khaththab.

Pada suatu hari Umar bin Khaththab mendengar kabar yang membuatnya

tidak nyaman dan resah. Dia mendengar bahwa Rasulullahtelah menceraikan

Hafshah. Kabar itu membuat perasaan Umar bin Khaththab gundah dan kacau.

Lalu Umar bin Khoaththab dapat merasa tenang setelah mendapat keyakinan dari

Rasulullah, bahwa Rasulullah tidak menceraikan Hafshah binti Umar. Pernikahan

ini merupakan kemulian bagi Hafshah sendiri,serta menggantikan kedudukan

suaminya yang telah gugur di medan perang.

14

5. Ummu Salamah

Ummu salamah adalah mantan istri dari kerabat nabi yang yang bernama

Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad bin Makhzum.suami beliau Abu Salamah

adalah orang yang gagah perkasa dan pemberani,dia turut serta ambil bagian

dalam perang Badar.kemudian beliau kembali terjun dalam medan uhud,dimana

beliau mengalami luka yang sangat parah sehingga menyebabkan beliau gugur

dalam pertempuran.

Ummu Salamah adalah wanita yang sudah berumur tua pada saat di

tinggal mati oelh suaminya dan memiliki anak yang banyak.dan ia juga sosok

wanita yang memiliki sifat kecemburuan yang sangat tinggi. Karena hal diataslah

tidak ada yang mau menikah dengan dirinya bahkan Abu Bakar Ash-Shidiq dan

Umar bin Khaththab tidak mau karena alasan diatas.

Maka Rasulullah mengambil inisiatif untuk memberikan perlindungan dan

pemeliharaan langsung terhadap Ummu salamah. Beliau melakukan hal itu atas

jasa dan pengorbanan suaminya untuk agama islam.seperti yang di lakukkan pad

zaman sekarang bahwa suatu negara untuk menghormati jasa para pahlawan

dengan memberikan pemeliharaan dan perlindungan bagi keluarga yang di

tinggalkan.

Rasulullah juga mersa wajib untuk menyantuni Ummu Salamah serta

menanggung beban pemeliharaan terhadap anak –anak Ummu Salamah, karena

beliau juga merasakan betapa tersiksanya Ummu Salamah sepeninggal suaminya

tersebut.

Pada saat Rasulullah menikahi Ummu Salamah,Ummu Salamh menyadari

bahwa beliau adalah pengganti suami yang lebih baik dari suaminya yang pertama

yaitu Abu Salamah.setelah menikah dengan Ummu Salamah, Rasulullah

kemudian menikahkan salah seorang putranya Ummu Salamah dengan Umamah

salah seorang putri Hamzah bin Abdul Mutholib.

Ummu Salamah pernah berkata kepada Rasulullah,ketika dirinya dipinang

oleh Rasulullah.,” Aku adalh wanita yang telah tua,memiliki banyak tanggungan

yang sangat besar serta aku memiliki rasa cemburu yang sangat tinggi.kemudian

15

rasulullah bersabda kepadanya “ Aku memiliki usia yang lebih tua darimu,adapun

urusan tanggung jawab itu urusan allah, dan mengenai rasa cemburumu yang

tinggi,aku akan berdoa kepada allah agar menhilangkan rasa cemburu itu.

6. Zainab Binti Khuzaimah

Zainab binti Khuzaimah adalah orang yang berasal dari bani Amir bin

Sha’sha’ah.dia mendapat gelar Ummu Masaakiin ( Ibu orang – orang yang miskin

).Zainab adalah istri dari Thufail bin Harist bin Muthalib dan Abdullah bin

Jashy ,mereka berdua adalah pejuang islam yang gugur di medan perang.

Zainab bukan orang yang berparas cantik serta menarik dan umurnya tidak

muda lagi.Rasulullah menikahi Zainab binti Khuzaimah karena atas jasa suaminya

yang telah rela berkorban untuk perkembangan agama islam, dan karena dorongan

rassa sayangnya terhadap anak –anaknya.

Tapi pernikahn Rasulullah dengan Zainab binti Khuzaimah tidak

berlangsung lama, karena hanya dua atau tiga bulan setelah pernikahan, Zainab

binti Khuzaimah dipenggil terlebih dahulu sebelum Rasulullah kehadirat ilahi.

7. Juwariyah Binti Al Harist Bin Abu Dhirar Al Khuza’iyah

Juwariyah binti Al Harist bin Abu Dhirar Al Khuza’iyah adalah anak dari

Al Harist bin Abu Dhirar Al Khuza’iyah.Al Harist adalah pemimpindari bani

Musthaliq yang menjadi musuh islam dan pernah mengumpulkan begitu banyak

pasukan untuk melawan islam. Namun pada pertempuran itu dimenangkan oleh

tentara pasukan islam dan sebagian dari mereka ditanggakp dan menjadi tawanan.

Juwariyah binti Al Harist bin Abu Dhirar Al Khuza’iyah adalah istri dari Musafin

bin Shafwan yang ikut menjadi tawanan.

Pada saat pembagian tawanan perang selesai, Juwariyah menjadi bagian

Tsabit bin Qais, Tsabit bin Qais bersedia memerdekakan Juwariyah dengan syarat

dia harus melunasi harga dirinya sendiri, kemudian Juwariyah binti Al Harist bin

16

Abu Dhirar Al Khuza’iyah dating kepada Rasulullah dan menceritakan semuanya

kepada beliau dan minta pertolongan dari Rasulullah.

Rasulullah bersabda “ maukah anda menerima sesuatu yang lebih baik dari

pada apa yang anda harapkan”.Juwariyah bertanya “ apakah itu wahai

Rasulullah ?”.Rasulullah menjawab”aku akan melunasi harga bagi dirimu ,setelah

itu aku akan menikahimu “.maka juwariyah menjawab “ aku setuju “

Akhirnya rasulullah menikahi Juwariyah binti Al Harist bin Abu Dhirar Al

Khuza’iyah, dan kabar itu menyebar begitu luas di kalangan kaum muslimin,

sekarang bani muthaliq telah menjadi kerbat islam jadi mereka adalah saudara

islam, akhirnya kaum muslimin dengan sukarela memberi kemerdekaan kepada

kaum bani muthaliq yang menjadi budak karena mereka adalah bagian dari

saudara islam.

Dari pernikahan itulah bani Muthaliq mau menrima ajara – ajaran

islam.dan bergabung nmenjadi satu kekuatan untuk mengembangkan agama

islam.

8. Ummu Habibah Binti Abu Sufyan Bin Harb

Ummu Habibah Binti Abu Sufyan Bin Harb adalah anak dari Abu Sufyan,

beliau adalah wanita yang masuk islam walaupun bapaknya tidak menyenagi hal

itu. Ummu Habibah Binti Abu Sufyan Bin Harb dan suaminya Ubaidillah bin

Jash hijrah ke Habassyah ( Ethiophia ).akan tetapi sesampainya disana suaminya

murtad dan masuk agama nasrani, suaminya menyuruh dirinya untuk masuk

nasrani juga tapi di tolaknya oleh Ummu Habibah Binti Abu Sufyan Bin Harb.dan

akhirnya suaminya meninggalkan dirinya dengan anak –anaknya. Tidak berselang

begitu lama suaminya meninggal dunia.

Ayahnya Abu Sufyan adalah musuh terkuat dari rasulullah, musuh yang

paling kuat diantara musuh – musuh rasulullah yang lainnya.melihat hal itu

Rasulullah berfikir hal apa yang pantas di berikan kepada wanita setegar Ummu

Habibah Binti Abu Sufyan Bin Harb.

17

Akhirnya Rasulullah menikahi Ummu Habibah Binti Abu Sufyan Bin

Harb atas kegigihannya mempertahnakan,memperjuangkan agama yang dii

peluknya serta meringankan dirinya dari kemiskinan, kesendirian dan

keterasingan. Serta terselip niat agar hati ayahnya Abu Sufyan lunak dan mau

menerima ajaran islam.setelah pernikahan tersebut dicapailah perjanjian

perdamaian antara kaum musyrikin makkah dengan kaum muslimin, dan pada

tahun tiu pula merupakan tahun penakhlukan Khaibar.

9. Zainab Binti Jashy Bin Ri’ab

Zainab Binti Jashy Bin Ri’ab adalah puteri dari bibi Rasulullah yang

bernama Aminah binti Abdul Muthalib. Yang kemudian dinikah oelh nabi dengan

anak angkatnya yang bernama Zaid bin Haritsah.

Suatu ketika saat nabi berkunjung ke rumah Zaid,ternyata dia tidak di

rumah yang ada adalah istrinya yaitu Zainab Binti Jashy Bin Ri’ab,karena Zaid

sedang tidak ada dirumah Rasulullah memalingkan diri dan pulang sambil berkata

“Subhanallahillazhim, Subhaana Musharrifulquluup “.( Maha Suci Allah Yang

Maha Agung, Maha Suci Dzat yang membolak balikan Hati )

Ketika Zaid kembali kemudian Zainab Binti Jashy Bin Ri’ab menceritakn

hal itu kepada beliau. Kemudian Zaid pergi menemui Rasulullahuntuk

menanyakan hal tersebut.Zaid berkata Apakah Rasulullah tertarik pada Zainab

Binti Jashy Bin Ri’ab maka aku akan menceraikannya.dan rasulullah bersabda

“Tahanlah terus istrimu dan bertawakalah kepad allah”.

Zainab Binti Jashy Bin Ri’abaid adalah orang yang mempunyai status

sosial yang tinggi , sehingga walaupun telah menjadi istri Zaid,watak asli Zainab

Binti Jashy Bin Ri’ab dari status sosialnya tidak dapat hilang. Dia sering

memperlakukkan Zaid suaminya sangat tidak pantas.serta selalu mendengarkan

perkataan – perkataan yang menyakitkan persaan Zaid.dan akhirnya Zaid

menceraikan Zainab Binti Jashy Bin Ri’ab.

Pernikahan antara Zainab Binti Jashy Bin Ri’ab dengan rasulullah

bukanlah karena dorongan hawa nafsu, melainkan adalah perintah dari allah.

18

Sesungguhnya Rasulullah mengetahui bahwa nanti Zaid dan Zainab Binti Jashy

Bin Ri’ab akan bercerai. Pernikahan ini merupakan strategi Rasulullah untuk

mengahapus budaya bahwa seorang bapak tidak boleh menikah dengan mantan

istri dari anak angkatnya. Karena begitu membudaya dan sudah mengakar budaya

ini tidak bisa di hapuis hanya dengan dakwah saja,melainkan harus dengan bukti

secara langsung melalui tokoh yang berpengaruh dalam hal ini Rasulullah.

Jadi pernikahan yang dilakukkan oleh Rasulullah bukan karena hawa

nafsu belaka.melainkan adalah perintah Allah.Jika memang pernikahan Rasulullah

adalah karena hawa nafsu mengapa beliau tidak melamar Zainab untuk dirinya

sendiri melainkan melamarkan untuk anaknya Zaid bin Haritsah.

10. Shafiyah Binti Huyay Bin Akhtab, Pemimpin Bani Nadhir

Shafiyah Binti Huyay Bin Akhtab adalah putri dari seorang pemimpin bani

Quraizhah dan bani Nadhir yang menjadi tawanan perang. Shafiyah Binti Huyay

Bin Akhtab pernah akan dijadikan budak oleh Dihyah dan kemudian dihentikan

oleh Rasulullah dan Dihyah disuruh untuk memilih wanita lain utnuk di jadikan

budak selain Shafiyah Binti Huyay Bin Akhtab .

Kemudian Shafiyah Binti Huyay Bin Akhtab diberi dua pilihan oleh

rasulullah . memilih untuk kembali ke kaumnya atau di merdekakan kemudian di

nikahi oleh Rasulullah.ternyata Shafiyah Binti Huyay Bin Akhtab memilih untuk

menikah dengan Rasulullah.

Ebelum menjadi istri Rasulullah, Shafiyah Binti Huyay Bin Akhtab pernah

bermimpi melihat bulan jatuh ditepak kakinya,kemudian dia menceritak hal itu

kepada suaminya Kinanah. Dan suaminya berkata tidak ada makan lain selain

engkau mengharap untuk menjadi istrinya Muhamad,kemudian Shafiyah ditampar

hingga matanya kebiru –biruan.apakah salah jika Rasulullah memberi

perlindungan kepada Shafiyah seorang putri pemimpin suatu kaum dengan

menikahinya, apabila Shafiyah Binti Huyay Bin Akhtab jatuh ditangan orang

selain nabi niscaya hidupnya akan selalu menderita.

19

Pada suatu hari ketika Rasulullah masuk kamar Shafiyah Binti Huyay Bin

Akhtab dan melihat dirinya sedang menangis beliau bertanya “ apa yang membuat

dirimu menangis ?” Shafiyah menjawab “telah sampailah berita kepadaku Aisyah

dan Hafshah telah merendahkan ku,mereka berkata sesungguhnya kita ini lebih

baik dari Shafiyah,kita ini anak dari paman Rasulullah Dan sekaligus istri nabi.”

Rasulullah menjawab kenapa engkau tidak mengatakan, bagaimana mungkin

kalian berdua lebih baik daripada aku, sedangkan bapakku adalah Nabi Harun,

pamanku adalah Nabi Musa, dan Sua,iku adalah Muhamad.

11. Maimunah Binti Al Harits Bin Hazn Al Hilaliyah

Maimunah Binti Al Harits Bin Hazn Al Hilaliyah adalah wanita yang

memiliki hubungan kerabat dengan meyoritas pemuka – pemuka bangsa

arab.Nabi Muhamad menikah dengan Maimunah Binti Al Harits Bin Hazn Al

Hilaliyah karena permintaan Abbas Bin Abdul Muthalib ( yaitu paman nabi ) dan

Ja’far bib Abu Thalib ( yaitu saudara sepupu nabi ),mereka menwarkan

Maimunah Binti Al Harits Bin Hazn Al Hilaliyah untuk dijadikan istri oleh nabi,

karena tidak ingin menolak pemintaan yang mulia ini nabi menerima tawaran

itu.tujuan pernikahan ini untuk mempererat tali persaudaraan dan untuk lebih

mendekatkan islam di tingkat pemuka – pemuka arab,karena Maimunah Binti Al

Harits Bin Hazn Al Hilaliyah masih memiliki ikatan dengan para pemuka –

pemuka di arab,walaupun Maimunah Binti Al Harits Bin Hazn Al Hilaliyah

adalah seoarng wanita yang tidak berparas muda lagi dan bukanlah tipe wanita

yang memiliki daya tarik bagi kaum laki- laki nabi tetap menjadikan Maimunah

Binti Al Harits Bin Hazn Al Hilaliyah sebagi istrinya.

12. Mariyah Al Qibithyah

Saat Nabi mengutus Hathib bin Abu Balta’ah dengan sebuah surat yang

ditujukan untuk Al Muqauqis seorang penguasa di negeri Iskandaria dan Mesir.

Sang penguasa menyambut baik utusan Nabi tersebut. Dan beliau lalu

20

mengirimkan sangat banyak hadiah untuk Nabi diantaranya empat orang wanita

dan salah satu wanita itu bernama Mariyah Al Qibithyah.

Alangkah begitu tidak baiknya jika nabi tidak menrima atau menolak

hadiah yang telah diberikan dari seorang penguasa kepada beliau. Akhirnya Nabi

menikahi Mariyah Al Qibithyah untuk menghormati apa yang telah diberikan

kepada beliau serta untuk memperkuat dan memperluas penyebaran agama islam.

Betapa begitu mulianya tujuan di balik pernikahan ini.dan dari pernikahan ini

dapat di ambil suatu hikmah bahwa kita di bolehkan menikah dengan ahli kitab

( wanita yang menganut agama yahudi atau nasrani).

21