tugas

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa sistem tubuh membantu mempertahankan tubuh terhadap berbagai bahaya – seperti sinar ultraviolet matahari, panas berlebihan, zat kimia beracun, kerusakan fisik, dan ancaman mikroorganisme, seperti bakteri dan virus. Namun demikian, sistem imunitas, bersama sistem limfa, adalah cara perlindungan tubuh yang utama dari serangan. Sistem limfa merupakan bagian pelengkap dari sistem imunitas dan berperan penting dalam pertahanan tubuh terhadap penyakit. Bagian aktif sistem ini adalah cairan limfa, yang awalnya berupa cairan intertisial yang terkumpul dari sel-sel di seluruh tubuh. Cairan itu mengalir ke jejaring kapiler kecil di sela-sela jaringan yang kemudian menyatu dan membentuk pembuluh yang lebih besar yang disebut limfatik (pembuluh limpa). Nodus limfa (kelenjar limfa) adalah daerah penyaring dan penyimpan dalam sistem ini, dan tersebar di sepanjang jalur limfa. Tidak seperti darah, limfa tidak dipompa; limfa mengalir secara pasif saat pembuluh limfa

Transcript of tugas

Page 1: tugas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beberapa sistem tubuh membantu mempertahankan tubuh terhadap berbagai bahaya –

seperti sinar ultraviolet matahari, panas berlebihan, zat kimia beracun, kerusakan fisik, dan

ancaman mikroorganisme, seperti bakteri dan virus.  Namun demikian, sistem imunitas,

bersama sistem limfa, adalah cara perlindungan tubuh yang utama dari serangan.

Sistem limfa merupakan bagian pelengkap dari sistem imunitas dan berperan penting

dalam pertahanan tubuh terhadap penyakit.  Bagian aktif sistem ini adalah cairan limfa, yang

awalnya berupa cairan intertisial yang terkumpul dari sel-sel di seluruh tubuh.  Cairan itu

mengalir ke jejaring kapiler kecil di sela-sela jaringan yang kemudian menyatu dan

membentuk pembuluh yang lebih besar yang disebut limfatik (pembuluh limpa).  Nodus

limfa (kelenjar limfa) adalah daerah penyaring dan penyimpan dalam sistem ini, dan tersebar

di sepanjang jalur limfa.  Tidak seperti darah, limfa tidak dipompa; limfa mengalir secara

pasif saat pembuluh limfa ditekan oleh kontraksi otot sekitar sewaktu bergerak.  Cairan limfa

masuk ke peredaran darah melalui vena subklavia kiri dan kanan.  Organ limfoid, meliputi

timus dan limfa, dan jaringan limfoid, seperti tonsil dan palak peyer, melengkapi seluruh

sistem.  Organ limfoid mengandung sejumlah besar sel darah putih khusus, terutama limfosit,

yang melindungi tubuh dari benda asing seperti serang mikroorganisme.

Page 2: tugas

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Limfatik

Sistem limfatik adalah komponen tambahan sistem sirkulasi. Sistem limfatik

(lymphatic system) atau sistem getah bening membawa cairan dan protein yang hilang

kembali ke darah .Cairan memasuki sistem ini dengan cara berdifusi ke dalam kapiler

limfa kecil yang terjalin di antara kapiler -kapiler system kardiovaskuler. Apabila

suda berada dalam sistem limfatik, cair an itu disebut limfa atau getah bening.

Pembuluh limfa, seperti vena , mempunyai katup yang mencegah aliran balik cairan

menuju kapiler. Kontraksi ritmik (berirama) dinding pembuluh tersebut membantu

mengalirkan cairan ke dalam kapiler limfatik. Seperti vena, pembuluh limfa juga

sangat bergantung pada pergerakan otot rangka untuk memeras cairan ke arah jantung.

2.2 Fungsi sistem limfatik

1. Sistem limfatik mengambalikan kelebihan cairan jaringan yang keluar dari kapilar.

Jika cairan tidak dikeluarkan maka akan terjadi edema.

2. Sistem limfatik mengembalikan protein plasma ke dalam sirkulasi. Setiap protein

plasma yang keluar dari kapilar menuju ruang antar jaringan diabsorbsi ke dalam

pembbuluh limfe. Jika protein dibiarkan terakumulasi, maka tekanan osmotic cairan

jaringan akan meningkat dan mengacaukan dinamika kapilar.

3. Pembuluh limfatik khusus menstranspor nutrient yang terabsorbsi, terutama lemak

dari sistem pencernaan ke dalam darah.

Page 3: tugas

4. Sistem limfatik mengeluarkan zat-zat toksin dan debris seluler dari jaringan setelah

infeksi atau kerusakan jaringan.

5. Sistem limfatik mengendalikan kualitas aliran cairan jaringan dengan cara

menyaringnya melalui nodus-nodus limfe sebelum mengembalikannya ke sirkulasi.

2.3 Struktur Sistem Limfatik

2.3.1 Pembuluh Limfe

Pembuluh limfe membawa cairan yang disebut limfe ke seluruh tubuh.

Limfe membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dengan mengumpulkan

kelebihan cairan dari jaringan dan mengembalikannya ke aliran darah. Limfe juga

membawa sel darah putih yang melawan infeksi. Darah yang meninggalkan

jantung melalui arteri dan di kembalikan melalui vena dan sebagian cairan

Page 4: tugas

meninggalkan sirkulasi di kembalikan melalui saluran limfe yang merembes

dalam ruang-ruang jaringan.Susunan pembuluh limfe disebut juga mildleman atau

susunan tengah karena merupakan saluran antara darah dan cairan jaringan yang

terdapat zat-zat koloid,garam elektrolit tidak dapat masuk ke dalam kapiler darah

akan tetapi masuk melalui kapiler-kapiler limfe atau saluran limfe.

Fungsi pembuluh limfe :

a. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah.

b. Mengangkut limfosit dari kalenjar limfe ke sirkulasi darah.

c. Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme.

d. Menghasilkan zat antibody untuk melindungi terhadap kelanjutan infeksi.

Sturktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil tetapi memiliki lebih

banyak katup sehingga tanpak seperti rangkaian merjan.Pembuluh darah limfe

yang terkecil atau kapiler lebih besar dari kapiler darah terdiri atas selapis

endothelium.Pembuluh limfe merupakan jalinan halus kapiler yang sangat kecil

Page 5: tugas

atau sebagai rongga limfe di dalam jaringn berbagai organ. Sejenis pembuluh

lemfe khusus disebut lacteal (kilus) yang di jumpai dalam vili usus kecil.

2.3.2 Kelenjar Limfe

Kelenjar limfe yang terletak di titik pertemuan antar pembuluh limfe,

menyaring organisme penginfeksi dari limfe. Kelenjar ini dipenuhi limfosit,

sejenis sel darah putih. Kelompok simpul limfe terdapat di banyak bagian tubuh,

termasuk di leher, ketiak, dan lipat-paha Kelenjar ini berbentuk bulat lonjong

denga ukuran kira-kira 10-25mm.limfe mempunyai pinggiran yang cekung yang

disebut hilum. Di sebelah luar, jaringan limfe terbungkus oleh fibrus, jaringan

otot, dan jaringan kelenjar. Limfe juga disebut getah bening,merupakan cairan

yang susunan isinya hamper sama dengan plasma darah dan cairan

jaringan.Bedanya ialah dalam cairan limfe banyak mengandung sel darah

limfosit,tidak terdapat karbondioksida,dan mengandung sedikit oksigen.Cairan

limfe yang berasal dari usus banyak mengandung zat lemak.Cairan limfe ini di

bentuk atau berasal dari cairan jaringan melalui difusi atau filtrasi ke dalam

kapiler-kapiler limfe dan seterusnya akan masuk ke dalam peredaran darah

melalui vena.

Kelompok utamanya terdapat di : axilla, leher, thorax, abdomen dan lipat paha.

Page 6: tugas

Fungsi kelenjar limfe :

a. Menyaring cairan limfe dari benda asing.

b. Pembentukan limfosit.

c. Membentuk antibody

d. Pembuangan bakteri

e. Membantu reabsorpsi lemak

2.3.3 Cairan Limfe

Darah selalu mengalir di dalam pembuluhnya. Selain darah ada pula

suatu cairan yang mengalir di seluruh jaringan tubuh, namun tidak selalu mengalir

dalam pembuluh. Cairan ini disebut cairan limfa atau cairan getah bening.

Cairan limfa mengandung sel-sel darah putih yang berfungsi mematikan

kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Cairan ini keluar dari pembuluh

darah dan mengisi ruang antarsel sehingga membasahi seluruh jaringan tubuh.

Factor-faktor yang memungkinkan cairan limfe bergerak :

1. Kontraksi otot-otot akan menekan cairan limfe bergerak

Page 7: tugas

2. Pada inspirasi dan ekspirasi rongga dada, mengakibatkan adanya perubahan

tekanan.

3. Masase (pemijatan tubuh )

2.3.4 Saluran Limfe

Terdapat dua batangan saluran limfe yang utama, Duktus torasikus  dan

Duktus limfe kanan.

Duktus torasikus  mengumpulkam limfe dari semua bagian tubuh, kecuali dari

bagian yang menyalurkan limfenya ke duktus limfe kanan.

Duktus limfe kanan ialah saluran yang dibilang lebih kecil dan mengumpulkan

lime dari sebelah kanan kepala dan leher, lengan kanan dan dada sebelah kanan,

dan menuangkan isinya kedalam vena yang berada di sebelah kanan leher.

2.3.5 Tonsil

Tonsil adalah sejenis jaringan limfoid yang merupakan bagian dari

sistem pertahanan tubuh. Jaringan limfoid ini terdiri dari sejenis sel disebut

Page 8: tugas

limfosit yang penting untuk bertindak melawan penyakit.Kedua tonsil terdiri atas

jaringan limfe. Letaknya diantara dua tiang fauses (lengkung langit-langit dan

mendapat persediaan limfosit melimpah di dalam cairan yang ada di

permukaannya dan yang ada di dalam sela-sela tonsil).

2.3.6 Limpa

Limpa terdiri dari dua bagian:

1. pulp merah

2. pulp putih

Limfosit yang baru dibuat di pulp putih mula-mula dipindahkan ke pulp

merah, lalu mengikuti aliran darah..Limpa merupakan sebuah organ yang terletak

di sebelah kiri abdomen di daerah hipogastrium kiri bawah iga ke-9,10,dan

11.Limpa berdekatan pada fundus dan permukaan luarnya menyentuh

diafragma.Jalinan struktur jaringan ikat diantara jalinan itu membentuk isi

limpa /pulpa yang terdiri dari jaringan limpa dan sejumlah besar sel-sel darah.

Limpa adalah kelenjar tanpa saluran (ductless) yang berhubungan erat

dengan sistem sirkulasi dan berfungsi menghancurkan sel darah merah tua. Limpa

termasuk salah satu organ sistem limfoid, selain timus, tonsil, dan kelenjar limfe. 

Page 9: tugas

Sistem limfoid berfungsi untuk melindungi tubuh dari kerusakan akibat zat asing.

Sel-sel pada sistem ini dikenal dengan sel imunokompeten yaitu sel yang mampu

membedakan sel tubuh dengan zat asing dan menyelenggarakan inaktivasi atau

perusakan benda-benda asing.

Fungsi Limpa

a. Sebagai gudang darah seperti hati,limpa banyak mengandung kapiler-kapiler

darah.Dengan demikian banyak darah yang mengalir dalam limpa.

b. Sebagai pabrik sel darah,limpa dapat memproduksi leukosit dan eritrosit

terutama limfosit.

c. Sebagai tempat penghancuran eritrosit,karena di dalam limpa terdapat juga

jaringan reticulum endotel maka limpa tersebut dapat menghancurkan eritrosit

sehingga hemoglobin dapat dipisahkan dari zat besinya.

d. Menghasilkan zat antibody.

Pembuluh darah limpa masuk dan keluar melaui hilum yang berada di

permukaan dalam. Pembuluh-pembuluh darah itu menuangkan isinya langsung

ke dalam pulpa sehingga darahnya dapat bercampur dengan unsure-unsur limpa

dan tidak seperti pada organ lainnya yang di pisahkan pembuluh darah. Disini

tidak terdapat system kapiler biasa, tetapi darah langsung berhubungan dengan

sel-sel limpa. Darah yang mengalir dalam limpa dikumpulkan lagi oleh sebuah

system sinus yang bekerja seperti vena dan menghantarkan darah ke dalam

cabang-cabang vena. Cabang-cabang ini berstu dan membentuk vena limpa.

Page 10: tugas

Lapisan pembungkus limpa :

1. Lapisan luar diselimuti oleh peritoneum, di bawah peritoneum terdapat

selaput yang langsung membungkus limpa, selaput ini terbuat dari jaringan

otot polos yang sangat elastic.

2. Limpa dibungkus oleh kapsula yang terdiri atas jaringan kolagen elastic

dan berupa serabut halus.

2.3.7 Timus

Timus adalah tempat dimana limfosit berkembang menjadi sel T. timus

mensekresikan hormone timoprotein yang menyebabkan kekebalan pada sel T.

timus berbeda dengan organ limfoid lainnya karena hanya berfungsi untuk tempat

pematangan limfosit.

2.3.8 Sumsum merah

Sumsum merah mencakup jaringan yang menghasilkan limfosit. Saat

dilepaskan dari sumsum merah, sel-sel limfosit masih identik. Perkembangannya

selanjutnya apakah akan menjadi sel B atau T tergantung tempat pematangannya.

Sel B mengalami pematangan di sumsum merah, sedangkan sel T mengalami

pematangan di timus.

2.3.9 Limfosit

Limfosit adalah leukosit (sel darah putih) yang ditemukan dalam darah dan

jaringangetah bening. Tiga jenis utama dari limfosit adalah sel B atau limfosit

B (yang membuat antibodi), sel T atau Limfosit T (yang membantu untuk

membunuh seltumor dan mengendalikan respon imun), dan sel-sel pembunuh

alami (yang menghancurkan sel yang terinfeksi atau diubah).

Page 11: tugas

2.3.10 Limfosit B

Limfosit B (sel B) adalah jenis sel darah putih yang membuat antibody

merupakan bagian penting dari respon kekebalan. Jika dirangsang oleh suatu

antigen, limfosit B menjadi sel memori atau sel plasma yang membentuk antibodi

terhadap antigen itu

2.3.11 Limfosit T

Limfosit T adalah bagian dari sistem pengawas kekebalan tubuh. Limfosit T

berjalan melalui aliran darah dan sistem limfatik, mencari zat-zat asing (antigen)

di dalam tubuh. Limfosit T adalah bagian dari sistem pengawas kekebalan tubuh.

Limfosit T berjalan melalui aliran darah dan sistem limfatik, mencari zat-zat asing

(antigen) di dalam tubuh.

2.4 SESTEM PEREDARAN LIMFA

Darah selalu mengalir di dalam pembuluhnya. Selain darah ada pula suatu cairan

yang mengalir di seluruh jaringan tubuh, namun tidak selalu mengalir dalam pembuluh.

Cairan ini disebut cairan limfa atau cairan getah bening. Cairan limfa mengandung sel

darah putih, fibrinogen, dan keping darah yang ketiganya berfungsi dalam proses

pembekuan darah dan mencegah infeksi. Cairan limfa masuk ke dalam pembuluh limfa.

Berbeda dengan pembuluh darah yang memiliki peredaran tertutup, pembuluh limfa

memiliki peredaran terbuka. Alasannya, pembuluh limfa merupakan pembuluh kecil yang

ujungnya terbuka. Terdapat dua pembuluh limfa besar dalam tubuh manusia, yaitu

pembuluh limfa kanan dan pembuluh limfa kiri. Pembuluh limfa kanan berfungsi

Page 12: tugas

mengumpulkan limfa yang berasal dari jantung, dada, paru-paru, kepala, leher, dan

lengan bagian atas. Pembuluh limfa kiri berfungsi mengumpulkan limfa yang berasal dari

bagian-bagian tubuh yang tidak masuk ke dalam pembuluh limfa kanan. Cairan limfa dari

kedua pembuluh limfa ini masuk ke pembuluh balik untuk dibawa ke jantung. Di bagian

tubuh tertentu, misalnya di ketiak, leher, dan pangkal paha, pembuluh limfa membentuk

simpul yang disebut nodus limfa. Jika ada bagian tubuh yang terluka, limfa dari kelenjar

yang terdekat dengan luka tersebut akan bereaksi dan membengkak.

2.5 Gangguan atau kelainan pada sistem limfatik

1. Lymphadenitis adalah peradangan pada satu atau lebih kelenjar getah bening, yang

biasanya menjadi bengkaka atau lunak

2. Antrax atau radang limpa adalah salah satu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh

Bacillus anthractis.

3. Tonsilitis

Tonsilitis dapat disebabkan oleh infeksi virus atau infeksi bakteri di dalam

tenggorokan. Infeksi bakteri seperti streptococcus bisa menyebabkan amandel

bengkak dan bernanah

4. Filariasis

Filariasis adalah infeksi saluran limfatik oleh cacing atau parasit

Page 13: tugas

BAB III

KESIMPULAN

Tubuh memiliki sistem pertahanan. Pada jaringan tubuh yang berperan penting

dalam sistem pertahanan tubuh adalah jaringan limfa, sedangkan yang berperan dalam

pertahanan tubuh adalah sel darah putih.

Sistem limfa merupakan bagian pelengkap dari sistem imunitas dan berperan

penting dalam pertahanan tubuh terhadap penyakit.

Sistem limfatik erat kaitannya dengan sistem cardiovascular, cairan yang berada

dalam peredaran darah berdifusi ke dalam kapiler limfa. Kemudian cairan limfa melalui

pembuluh limfe aferen memasuki kelenjar limfe, cairan tersebut mengalir di rongga sinus

yang dilapisi makrofag yang berfungsi untuk memebersihkan cairan limfe sari

mikroorganisme sel yan rusak dan zat asing lainnya. Kemudian cairan limfe keluar

melalui pembuluh limfe eferen. dan kemudian masuk lagi ke dalam peredaran darah.

Di bagian tubuh tertentu, misalnya di ketiak, leher, dan pangkal paha, pembuluh

limfa membentuk simpul yang disebut nodus limfa. Jika ada bagian tubuh yang terluka,

limfa dari kelenjar yang terdekat dengan luka tersebut akan bereaksi dan membengkak.

.