tugas

5
1. Klasifikas Tumor Otak Berdasarkan jenis tumor dapat dibagi menjadi : a. Jinak Acoustic neuroma a. Meningioma b. Pituitary adenomaAstrocytoma ( grade I ) b. MalignantAstrocytoma ( grade 2,3,4 ) a. Oligodendroglioma b. Apendymoma Berdasarkan lokasi tumor dapat dibagi menjadi: a. Tumor intradural Ekstramedular a. Cleurofibroma b. Meningioma intramedural c. Apendimoma d. Astrocytoma e. Oligodendroglioma f. Hemangioblastoma b. Tumor ekstradural Merupakan metastase dari lesi primer. Lokasi Manifestasi Klinis Lobus Frontalis Kelemahan lengan dan tungkai kontralateral, afasia motorik Perubahan kepribadian, emosional, tingkah laku dan fungsi intelektual Lobus Oksipitalis Gangguan lapang pandang

description

tugas

Transcript of tugas

1. Klasifikas Tumor OtakBerdasarkan jenis tumor dapat dibagi menjadi :a. JinakAcoustic neuromaa. Meningiomab. Pituitary adenomaAstrocytoma ( grade I )b. MalignantAstrocytoma ( grade 2,3,4 )a. Oligodendrogliomab. ApendymomaBerdasarkan lokasi tumor dapat dibagi menjadi:a. Tumor intradural Ekstramedulara. Cleurofibromab. Meningioma intrameduralc. Apendimomad. Astrocytomae. Oligodendrogliomaf. Hemangioblastomab. Tumor ekstraduralMerupakan metastase dari lesi primer.

LokasiManifestasi Klinis

Lobus FrontalisKelemahan lengan dan tungkai kontralateral, afasia motorikPerubahan kepribadian, emosional, tingkah laku dan fungsi intelektual

Lobus OksipitalisGangguan lapang pandang

Lobus temporalis Afasia sensorik (jika terkena lobus temporalis dominan), gangguan lapang pandang (kuadrananopsia homonym atas)

Lobus ParietalisGangguan sensorik, gangguan lapang pandang, agnosia jari, akalkualia, agrafia, apraksia

Korpus KalosumSindrom diskoneksi

Hipotalamus Gangguan endokrin

Batang OtakPenurunan kesadaran, cekukan, tremor, Kelainan gerakan bola mata dan abnormalitas pupil

CerebellumAtaksia berjalan, tumor intesional, Distrasia, nistagismus

2. Status EpileptikusDefnisi: kejang yang terjadi > 30 menit atau kejang berulang tanpa disertai pemulihan kesadaran kesadaran diantara dua serangan kejangAlgoritme manajemen status epileptikus:

3. Gejala-gejala peningkatan TIK? Nyeri kepala (Gilroy J, Youman JR)Nyeri kepala pada tumor otak terutama ditemukan pada orang dewasa dan kurang sering pada anak-anak. Nyeri kepala terutama terjadi pada waktu bangun tidur, karena selama tidur PCO2 arteril serebral meningkat sehingga mengakibatkan peningkatan dari serebral blood flow dan dengan demikian mempertinggi lagi tekanan intrakranial. Selain itu, juga terjadi lonjakan tekanan intrakranial saat pasien batuk, mengejan atau bersin akan memperberat nyeri kepala. MuntahMuntah dijumpai pada 1/3 penderita dengan gejala tumor otak dan bisanya disertai dengan nyeri kepala. Muntah tersering adalah akibat tumor di fossa posterior. Muntah tersebut dapat bersifat proyektil atau tidak dan sering tidak disertai dengan perasaan mual serta dapat hilang untuk sementara waktu. KejangKejang umum / fokal dapat terjadi pada 20 50% kasus tumor otak, dan merupakan gejala permulaan pada lesi supratentorial pada anak sebanyak 15%. Frekuensi kejang akan meningkat sesuai dengan pertumbuhan tumor. Pada tumor di fossa posterior kejang hanya terlihat pada stadium yang lebih lanjut. Schmidt dan Wilder (1968) mengemukakan bahwa gejala kejang lebih sering pada tumor yang letaknya dekat korteks serebri dan jarang ditemukan bila tumor terletak dibagian yang lebih dalam dari hemisfer, batang otak dan difossa posterior. Papil edemaKarena tekanan intrakranial yang tinggi akan menyebabkan oklusi vena sentralis retina, sehingga terjadi edema papil. Gejala lainnyaFalse localizing sign yaitu parese N. VI bilateral / unilateral, respons ekstensor yang bilateral, kelainan mental dan gangguan endokrin. Gejala neurologis fokal juga dapat ditemukan sesuai dengan lokasi tumor.