Tugas 5 Pracetak Dan Grouting

10
METODE PELAKSANAAN & ANALISA PERBANDINGAN ANTARA BETON PRACETAK DAN BETON KONVENSIONAL Beton pracetak merupakan bahan beton yang telah dibuat di pabrik dengan bentuk sesuai cetakan, kemudian beton yang dicetak tersebut akan diangkut dan dipasang ke tempat lokasi konstruksi bangunan. Menurut SKSNI T-15-1991-03 beton pracetak adalah komponen beton yang dicor di tempat yang bukan merupakan posisi akhir dalam suatu struktur. Kekuatan beton yang dipakai sekitar 4000 sampai 6000 psi dan dengan kekuatan lebih tinggi. Beton cor di tempat memerlukan lebih banyak bekisting dan minimal dalam pemakaian ulang maksimal 10 kali, sedang untuk beton pracetak bekisting kayu atau fiber glass bisa di pakai sampai 50 kali dengan sedikit perbaikan.

description

Beton Pracetak

Transcript of Tugas 5 Pracetak Dan Grouting

METODE PELAKSANAAN & ANALISA PERBANDINGAN ANTARA BETON PRACETAK DAN BETON KONVENSIONALBeton pracetak merupakan bahan beton yang telah dibuat di pabrik dengan bentuk sesuai cetakan, kemudian beton yang dicetak tersebut akan diangkut dan dipasang ke tempat lokasi konstruksi bangunan. Menurut SKSNI T-15-1991-03 beton pracetak adalah komponen beton yang dicor di tempat yang bukan merupakan posisi akhir dalam suatu struktur. Kekuatan beton yang dipakai sekitar 4000 sampai 6000 psi dan dengan kekuatan lebih tinggi. Beton cor di tempat memerlukan lebih banyak bekisting dan minimal dalam pemakaian ulang maksimal 10 kali, sedang untuk beton pracetak bekisting kayu atau fiber glass bisa di pakai sampai 50 kali dengan sedikit perbaikan.

Gambar 1. Besi Tulangan Balok Pracetak

Gambar 2. Pengecoran Beton Pracetak

Gambar 3. Beton Pracetak Yang Sudah Dicor

Gambar 4. Perakitan Beton PracetakPengangkutan elemen pracetak tersebut akan dipasang minimal harus mempertimbangkan sebagai berikut :1. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai lokasi.2. Jadwal pemasangan elemen pracetak sesuai jadwal rencana.3. Alternatif jalan lain yang dilewati seandainya ada satu jalan terjadi hambatan.4. Daya tampung lokasi proyek dalam menerima pengiriman elemen pracetak.5. Kemampuan crane dalam mengangkat elemen pracetak.

Dalam pemasangan elemen pracetak ke lokasi posisi terakhirnya,beberapa hal yang harus diperhatikan adalah :1. Site Plan 2. Peralatan3. Siklus Pemasangan4. Tenaga Kerja

Site PlanSite Plan yang ada maka akan dapat diperoleh hal-hal sebagai berikut :1. Dapat menempatkan posisi crane di lokasi proyek sehingga dapat difungsikan semaksimal dalam elemen-elemen pracetak ke posisi terakhirnya.2. Dapat direncanakan tempat penumpukan elemen pracetak yang memudahkan pengaturannya.PeralatanDalam penggunaan elemen pracetak,menjadi pertimbangan adalah :1. Beberapa crane yang diperlukan dalam suatu proyek agar dapat digunakan semaksimal mungkin .2. Berapa radius perputaran crane.3. Peralatan pembantu serta jumlah kebutuhan guna mendukung siklus pemasangan elemen pracetak seperti truk,dan lain sebagainya.Siklus PemasanganSecara garis besar siklus pemasangan dari elemen pracetak dapat dijabarkan sebagai berikut :1. Pengecoran elemen poer 2. Pemasangan elemen balok3. Pemasangan elemen pelat4. Pengecoran over topping

Beberapa tipe elemen pracetak adalah1. POER PRECAST2. BALOK PRECAST3. HALF SLAB PRECAST4. PLANK FENDER PRECAST5. DOLPHIN6. KANSTEEN PRECAST

Alur pembuatan Beton Precast:

Analisa perbandingan :1. Biaya Pelaksanaan Biaya Metode cast in situ lebih murah dibandingkan dengan metode pracetak. Hal ini disebabkan karena harga pemesanan beton pracetak lebih mahal daripada beton konvensional sehingga biaya yang dikeluarkan dalam metode pracetak lebih mahal dari metode cast in situ

2. Waktu Pelaksanaan Dari hasil analisa waktu antara metode cast in situ dengan metode pracetak didapatkan selisih waktu pelaksanaan 396 hari 245 hari = 151 hari dimana waktu pelaksanaan metode cast in situ lebih lama dari metode pracetak hal ini disebabkan karena metode pracetak tidak menunggu waktu beton mengeras dan penggunaan alat dan tenaga kerja yang lebih praktis. (SUMBER http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-26854-3110105029-Paper.pdf)

3. Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan untuk metode pracetak lebih sulit daripada metode cast in situ terutama pada saat pemasangan elemen pracetak ke posisi akhir. Metode penyambungan pracetak juga harus lebih teliti dan dengan pengawasan ketat agar hasil sambungan tepat dan mendapatkan hasil yang presisi.

4. Peralatan Pemakaian begisting pada metode pracetak lebih efisien dan lebih hemat daripada metode cast in situ karena begisting hanya digunakan untuk kolom yang tidak dipracetak, sedangkan balok dan plat untuk metode cast in situ pasti membutuhkan begisting dalam mencetak beton dilapangan dan waktu pakai dari begisting tersebut maksimal 3 kali pakai. Dengan jumlah kebutuhan yang lebih sedikit maka alat yang digunakan juga lebih sedikit dari metode cast in situ seperti bar cutter, bar bender, schafolding. Harga sewa peralatan pracetak rata - rata lebih cepat dari metode konvensional.

5. Tenaga KerjaTenaga yang dibutuhkan dalam metode pracetak lebih sedikit daripada metode cast in situ

GROUTING Grouting adalah sebuah pekerjaan untuk mengisi celah atau rongga dalam sebuah struktur. Material yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah material yang tidak memiliki sifat susut dan bahkan cenderung memiliki karakteristik expand / mengembang dalam skala kecil biasanya antara 0,5 % s/d 1,5 %. Grouting pula sering digunakan sebagai istilah dalam pekerjaan perbaikan beton yang mengalami keropos , gompal atau pecah.Jenis material grouting terdapat banyak macam dan jenis, diantaranya:1. Cementious Grout atau material grouting berbahan dasar semen 2. Epoxy Resin Grout atau material grouting berbahan dasar epoxy resin3. Polyurethane Grout atau material grouting berbahan dasar polyurethane4. dan lain lainJenis material dalam lingkup grouting ini pula terdapat jenis "extra ordinary", misal beton mutu tinggi, beton cepat setting dan beton untuk bawah air. Pemilihan bahan sangatlah penting dalam pelaksanaan pekerjaan grouting ini, dan pemilihan bahan tersebut diperhitungkan berdasar pada fungsi dan kondisi bidang kerja serta lokasi.misal : Untuk mengisi celah pada base plate pedestal atau celah beton precast dapat menggunakan material cementious grout dan metode yang dapat digunakan adalah baik itu secara langsung di tuang ataupun dengan bantuan pompa untuk ara yang sulit dijangkau. Untuk mengisi celah retakan pada beton diperlukan material yang memiliki viscositas rendah dengan mutu yang tinggi yaitu epoxy resin dengan metode injeksi slow and low pressure Atau dalam hal perbaikan kebocoran menggunakan material polyurethane dengan menggunakan metode High Pressure Injection Grout. Dari sekian banyak Pabrik yang memproduksi material Grouting, berikut beberapa merk amaterial yang sering gunakan : Fosroc Sika Basf Ultachem Deltacrete