Tugas 2 Metlab

4
TUGAS 2 METODA EKSPERIMEN LABORATORIUM KL3204 Dosen: Dr. Eng. Hendra Achiari, ST.MT. Oleh: Larasati Devi Adani (15513016)

description

Metlab

Transcript of Tugas 2 Metlab

Page 1: Tugas 2 Metlab

TUGAS 2

METODA EKSPERIMEN LABORATORIUM

KL3204

Dosen:

Dr. Eng. Hendra Achiari, ST.MT.

Oleh:

Larasati Devi Adani

(15513016)

PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2016

Page 2: Tugas 2 Metlab

Tugas 2 Metoda Eksperimen Laboratorium

1. Pengaruh Pengukuran Berulang terhadap Tingkat Kesalahan dan Kepercayaan

Pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan tidak hanya sekali namun

berulang-ulang. Pengukuran ini bertujuan untuk mendapatkan nilai yang terbaik dari sualu

pengukuran baik di lapangan maupun di laboratorium.

Data yang didapatkan dari pengukuran berulang tentu berbeda dengan data yang

diukur sekali saja. Selain itu, semakin banyak data pengukuran, maka akan diperoleh hasil

yang lebih mendekati nilai sebenarnya. Oleh karenanya, tingkat kepercayaan yang didapatkan

dari pengukuran berulang akan lebih tinggi dibandingkan dengan data dengan pengukuran

sekali.

Kesalahan adalah jumlah penyimpangan dari nilai yang sebenarnya. Jika pengukuran

dilakukan berulang, tingkat kesalahan yang didapatkan akan relatif lebih kecil. Karena data

yang didapatkan semakin mendekati nilai sebenarnya, dan nilai standar deviasinya semakin

kecil. Namun tingkat kesalahan lebih berhubungan dengan ketelitian, atau lebih bergantung

dengan dengan pembacaan alat ukur di lapangan atau di laboratorium. Data mungkin presisi

karena mendekati suatu nilai, namun jika terdapat kesalahan dalam membaca alat ukur maka

nilai yang didapatkan tidak mendekati nilai sebenarnya, dan tingkat kesalahan yang

dihasilkan justru akan semakin besar. Selanjutnya, hal tersebut dapat diatasi dengan

melakukan kalibrasi alat ukur sebelum melakukan pengukuran.

2. Kalibrasi sebelum Melakukan Pengukuran

Data hasil pengukuran yang mengalami ketidakkonsistenan memiliki ketelitian yang

rendah. Karena itu, sebelum melakukan pengukuran, alat ukur harus diuji terlebih dahulu baik

atau tidaknya, serta kebenaran nilai penunjukkannya dan bahan ukurnya melalui proses

kalibrasi dengan membandingkannya terhadap standar ukurnya untuk mencapai ketelusuran

pengukuran agar hasil pengukuran yang didapatkan memiliki ketelitian yang tinggi. Dengan

hal ini, faktor ketidakkonsistenan data yang didapatkan dari alat ukur dapat dikurangi.

3. Satuan Tidak Berdimensi pada Persamaan Darcy-Weisbach dan Diagram Moody

Satuan tidak berdimensi yang terdapat pada persamaan Darcy-Weisbach dinamakan

faktor gesekan Darcy. Faktor ini tidak dapat dipisahkan dari persamaan Darcy-Weisbach,

nilainya ditentukan dari hasil eksperimen. Nilai faktor gesekan Darcy biasanya dipilih dari

diagram Moody, yaitu diagram yang menghubungkan faktor gesekan Darcy, bilangan

Reynolds, dan kekasaran relatif pipa.

Page 3: Tugas 2 Metlab

Persamaan tersebut merupakan persamaan Darcy-Weisbach untuk menentukan

kehilangan tinggi tekan pada aliran di pipa tertutup. Faktor gesekan Darcy disimbolisasi

dengan huruf f.

Gambar: Diagram Moody, menghubungkan faktor gesekan Darcy, bilangan Reynolds, dan kekasaran

relatif pipa.