Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

39
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGI Disusun oleh: 1. Ardelia Defani - 150610120040 2. Elfadhanadya K - 150610120043 3. Franky Emmanuel - 150610120069 4. Nadinia Fathilla - 150610120070 5. Tika Rahmadhani - 150610120078

Transcript of Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

Page 1: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN

STRATEGI

Disusun oleh:

1. Ardelia Defani - 150610120040

2. Elfadhanadya K - 150610120043

3. Franky Emmanuel - 150610120069

4. Nadinia Fathilla - 150610120070

5. Tika Rahmadhani - 150610120078

AGRIBISNIS – B

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR – SUMEDANG

2014

Page 2: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

hidayahnya-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada

waktunya.

Makalah ini memberikan informasi tentang “Pengertian dan Ruang Lingkup

Manajemen Strategis”. Didalamnya menjelaskan mengenai manajemen strategi, manfaat,

tujuan, karakteristik, dan tahapan mengenai manajemen strategis.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik

dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi

kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi yang bermanfaat

bagi pembaca dan juga untuk pengembangan wawasan serta peningkatan ilmu pengetahuan.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan

serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa

meridhai segala usaha kita. Amin

Jatinangor, April 2014

Penulis

Page 3: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategis

adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya

yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.

Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk

pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan

terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu

dikunjungi dan kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana

suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring dengan adanya informasi

baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.

Menurut Thomas L.Wheelen – J. David Hunger manajemen strategi adalah

serangkaian dari pada keputusan majerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan

keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan /

perencanaan strategi, pelaksanaan / implementasi, dan evaluasi

Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, control

masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi perkembangan suatu negara

maupun bisnis. Control masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun

perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat

kebijakan yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam menjalankan

kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki perusahaan maupun

pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar organisasi (perusahaan dan pemerintah).

Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-batas negara

diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif orang lain telah menjadi

masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam

pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan

lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi. Menopang

manajemen strategis tergantung pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing, pasar,

harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan diseluruh

dunia. Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di seluruh

dunia, bukan hanya di pasar lokal.

Page 4: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

1.2. TUJUAN

Tujuan dibuatnya makalah ini agar mahasiswa mampu menganalisis ruang

lingkup manajemen strategi secara umum besrta tujuan dan karakteristinya.

1.3. RUMUSAN MASALAH

Apa yang dimaksud dengan manajemen strategi?

Apa tujuan, manfaat, karakteristik, dan dimensi dari manajemen strategi?

Apa saja tahapan dalam manajemen strategi?

Apa saja tingkatan strategi dalam suatu manajemen strategi?

Apa saja strategi dalam pengambilan keputusan?

BAB II

Page 5: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

ISI

2.1. PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGI

Menurut Fred R. David

Manajemen strategi adalah seni dan ilmu untuk memformulasi,

menginplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan

organisasi dapat mencapai tujuan.

Menurut Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,XV)

Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam

mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka

mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak

diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian

global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai

negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari

perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk

kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba

diatas rata-rata

Menurut Hadari Nawawi (2005:148-149),

Manajemen Strategik adalah “proses atau rangkaian kegiatan pengambilan

keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara

melaksanakannya, yang dibuat oleh manajemen puncak dan dimplementasikan oleh

seluruh jajaran di dalam suatu organiasasi, untuk mencapai tujuannya”.

Dari pengertian tersebut terdapat beberapa aspek yang penting, antara lain :

(a) Manajemen Strategik merupakan proses pengambilan keputusan.

(b) Keputusan yang ditetapkan bersifat mendasar dan menyeluruh yang berarti

berkenaan dengan aspek – aspek yang penting dalam kehidupan sebuah organisasi,

terutama tujuannya dan cara melaksanakan atau cara mencapainya.

Page 6: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

(c) Pembuatan keputusan tersebut harus dilakukan atau sekurang – kurangnya

melibatkan pimpinan puncak (kepala sekolah), sebagai penanggung jawab utama

pada keberhasilan atau kegagalan organisasinya.

(d) Pengimplementasian keputusan tersebut sebagai strategi organisasi untuk mencapai

tujuanstrategiknya dilakukan oleh seluruh jajaran organisasi (warga sekolah),

seluruhnya harus mengetahui dan menjalankan peranan sesuai wewenang dan

tanggung jawab masing – masing.

(e) Keputusan yang ditetapkan manajemen puncak (kepala sekolah) harus

diimplementasikan oleh seluruh warga sekolah dalam bentuk kegiatan/pelaksanaan

pekerjaan yang terarah pada tujuan strategik organisasi.

Husein Umar (1996:86) menyatakan bahwa

Manajemen strategik adalah suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan

(formulating) penerapan (implementing), dan evaluasi (evaluating) keputusan-

keputusan strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai

tujuannya di masa datang

Menurut Mulyadi

Manajemen strategi adalah suatu proses yang digunakan oleh manajer dan

karyawan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi dalam penyediaan

costumer value terbaik untuk mewujudkan visi organisasi.

Dari definisi tersebut terdapat empat (4) frasa penting berikut ini:

1. Manajemen strategi merupakan suatu proses

2. Proses digunakan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi.

3. Strategi digunakan untuk menyediakan costumer value terbaik guna mewujudkan

visi organisasi.

4. Manajer dan karyawan adalah pelaku manajemen strategi.

Barney, 1997:27 Manajemen strategis (strategic management) dapat dipahami

sebagai proses pemilihan dan penerapan strategi-strategi. Sedangkan strategi adalah

Page 7: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

pola alokasi sumber daya yang memungkinkan organisasi-organisasi dapat

mempertahankan kinerjanya.

Grant, 1995:10 Strategi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan rencana

mengenai penggunaan sumber daya-sumber daya untuk menciptakan suatu posisi

menguntungkan. Dengan kata lain, manajamen strategis terlibat dengan pengembangan

dan implementasi strategi-strategi dalam kerangka pengembangan keunggulan

bersaing.

David 2002:5 Seni dan pengetahuan untuk merumuskan,

mengimplementasikan and mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat

organisasi mampu mencapai obyektifnya. Hunger dan Wheelen 2003:4 Serangkaian

keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka

panjang.

Dari definisi tersebut terdapat dua hal penting yang dapat disimpulkan, yaitu:

1. Manajemen Strategik terdiri atas tiga proses:

a. Pembuatan Strategi, yang meliputi pengembnagan misi dan tujuan jangka

panjang, mengidentifiksikan peluang dan ancaman dari luar serta kekuatan

dan kelemahan organisasi, pengembangan alternatif-alternatif strategi dan

penentuan strategi yang sesuai untuk diadopsi.

b. Penerapan strategi meliputi penentuan sasaran-sasaran operasional

tahunan, kebijakan organisasi, memotovasi anggota dan mengalokasikan

sumber-sumber daya agar strategi yang telah ditetapkan dapat

diimplementasikan.

c. Evaluasi/Kontrol strategi, mencakup usaha-usaha untuk memonitor

seluruh hasil-hasil dari pembuatan dan penerapan strategi, termasuk

mengukur kinerja individu dan organisasi serta mengambil langkah-

langkah perbaikan jika diperlukan.

2. Manajemen Strategik memfokuskan pada penyatuan/penggabungan aspek-

aspek pemasaran, riset dan pengembangan, keuangan/akuntansi,

operasional/produksi dari sebuah organisasi.

Page 8: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

Strategik selalu “memberikan sebuah keuntungan”, sehingga apabila proses

manajemen yang dilakukan oleh organisasi gagal menciptakan keuntungan bagi

organisasi tersebut maka dapat dikatakan proses manajemen tersebut bukan manajemen

strategik.

Tujuan Sebuah Perusahaan Menerapkan Sistem Manajemen Strategi juga

sebagai berikut : Memberikan Arah Pencapaian Tujuan Organisasi / Perusahaan Dalam

hal ini, manajer strategi harus mampu menunjukan kepada semua pihak kemana arah

tujuan organisasi / perusahaan. Karena, arah yang jelas akan dapat dijadikan landasan

untuk pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan.

Membantu Memikirkan Kepentingan Berbagai Pihak Organisasi / perusahaan

harus mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok, karyawan, pemegang

saham, pihak perbankan, dan masyarakat luas lainnya yang terkait dengan perusahaan

atau disebut dengan istilah Stakeholder Benefits, memegang peranan terhadap sukses

atau gagalnya perusahaan.

Dapat Mengantisipasi Setiap Perubahan Kembali Secara Merata Manajemen

strategi memungkinkan eksekutif puncak untuk mengantisipasi perubahan dan

menyiapkan pedoman dan pengendalian, sehingga dapat memperluas kerangka waktu/

berpikir mereka secara prespektif dan memahami konstribusi yang baik untuk hari ini

dan hari esok.

Berhubungan dengan Efisiensi dan Efektifitas Tanggung jawab seorang manajer

bukan hanya mengkonsentrasikan terhadap kemampuan atas kepentingan efisiensi, akan

tetapi hendaknya juga mempunyai perhatian yang serius agar bekerja keras melakukan

sesuatu secara lebih baik dan efektif.

2.2. TUJUAN, MANFAAT, KARAKTERISTIK DAN DIMENSI MANAJEMEN

STRATEGI

Tujuan Manajemen Strategi, diantaranya:

1. Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan efisien.

2. Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta melakukan

berbagai

penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi.

Page 9: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

3. Senantiasa memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan

lingkungan eksternal.

4. Senantiasa meninjau kembali kekuatan,kelemahan,peluang dan ancaman bisnis yang

ada.

5. Senantiasa melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera

konsumen.

Gambar 1.2 Model ManajemenStrategis

Manfaat Manajemen Strategi

1. Aktivitas formulasi strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan.

2. Proses manajemen strategi akan memberikan hasil keputusan terbaik dikarenakan

interaksi kelompok mengumpulkan berbagai strategi yang lebih besar.

Page 10: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

3. Keterlibatan karyawan di dalam formulasi strategi akan dapat memperbaiki

pengertian

mereka atas penghargaan produktivitas di dalam setiap perencanaan strategi dan

dengan demikian dapat mempertinggi motivasi kerja mereka.

4. Penerapan manajemen strategi membuat manajemen perusahaan menjadi lebih peka

terhadap ancaman yang datang dari luar perusahaan.

5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi yang menggunakan konsep

manajemen

strategi akan lebih profitable (menguntungkan) dan lebih berhasil daripada yang

tidak menerapkannya.

Fungsi manajemen strategis :

1. Membuat keputusan strategis

2. Menyusun planning strategis

3. Meninjauan atau evaluasi strategis.

4. Manajemen strategis merupakan proses dari suatu rangkaian kegiatan keputusan

yang bersifat mendasar dan menyeluruh, yang di tetapkan oleh seorang pemimpin

dan di implementasikan oleh seluruh staff dalam suatu ruang linkup organisasi,

demi tercapainya tujuan yang di kehendaki.

5. Seni untuk mengatur

Karakteristik Manajemen Stratgeis

a. Manajemen Strategik diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala besar dalam

arti mencakup seluruh komponen di lingkungan sebuah organisasi yang dituangkan

dalam bentuk Rencana Strategik (RENSTRA) yang dijabarkan menjadi

PerencanaanOperasional (RENOP), yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk

Program - program kerja.

b. Rencana Strategik berorientasi pada jangkauan masa depan ( 25 – 30 tahun). Sedang

Rencana Operasionalnya ditetapkan untuk setiap tahun atau setiap lima tahun.

Page 11: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

c. VISI, MISI, pemilihan strategik yang menghasilkan Strategi Utama (Induk) dan

Tujuan Strategik Organisasi untuk jangka panjang, merupakan acuan dalam

merumuskan RENSTRA, namun dalam teknik penempatannya sebagai keputusan

Manajemen Puncak secara tertulis semua acuan tersebut terdapat di dalamnya.

d. RENSTRA dijabarkan menjadi RENOP yang antara lain berisi program – program

operasional.

e. Penetapan RENSTRA dan RENOP harus melibatkan Manajemen Puncak

(Pimpinan) karena sifatnya sangat mendasar dalam pelaksanaan seluruh misi

organisasi.

f. Pengimplementasian Strategi dalam program – program untuk mencapai sasarannya

masing – masing dilakukan melalui fungsi – fungsi manajemen yang mencakup

pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan kontrol.

CBerdasarkan pengertian dan karakteristiknya dapat disimpulkan bahwa

Manajemen Strategik memiliki beberapa dimensi atau bersifat multidimensional.

Dimensi – dimensi dimaksud adalah :

a. Dimensi Waktu dan Orientasi Masa Depan

Manajemen Strategik dalam mempertahankan dan mengembangkan eksistensi

suatu organisasi berpandangan jauh ke masa depan, dan berperilaku proaktif dan

antisipatif terhadap kondisi masa depan yang diprediksi akan dihadapi. Antisipasi

masa depan tersebut dirumuskan dan ditetapkan sebagai Visi organisasi yang akan

diwujudkan 25 – 30 tahun lebih di masa depan. Menurut Hadari Nawawi (2005 :

155), Visi dapat diartikan sebagai “kondisi ideal yang ingin dicapai dalam eksistensi

organisasi di masa depan”. Sehubungan dengan itu Lonnie Helgerson yang dikutip

oleh J. Salusu dalam bukunnya Hadari Nawawi mengatakan bahwa : “Visi adalah

gambaran kondisi masa depan dari suatu organisasi yang belum tampak sekarang

tetapi merupakan konsepsi yang dapat dibaca oleh setiaporang (anggota organisasi).

Visi memiliki kekuatan yang mampu mengundang, memanggil, dan menyerukan pada

setiap orang untuk memasuki masa depan. Visi organisasi harus dirumuskan oleh

manajemen puncak organisasi”.

Page 12: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

Masih menurut J. Salusu yang mengutip pendapat Naisibit : “Visi merupakan

gambaran yang jelas tentang apa yang akan dicapai berikut rincian dan instruksi

setiap langkah untuk mencapai tujuan. Suatu visi dikatakan efektif jika sangat

diperlukan dan memberikan kepuasan, menghargai masa lalu sebagai penganta

massa depan”. Masih dalam Hadari Nawawi, menurut Kotler yang juga dikutip oleh

J. Salusu dikatakan bahwa : “Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang

diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat

ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh, serta

aspirasi dan cita – cita masa depan. Sehingga secara sederhana Visi organisasi dapat

diartikan sebagai sudut pandang ke masa depan dalam mewujudkan tujuan strategik

organisasi, yang berpengaruh langsung pada misinya sekarang dan di masa depan.

Sehubungan dengan itu Misi organisasi pada dasarnya berarti keseluruhan tugas

pokok

b. Dimensi Internal dan Eksternal

Dimensi Internal adalah kondisi organisasi non profit (pendidikan) pada saat

sekarang, berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan yang harus diketahui

secara tepat. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan EVALUASI DIRI antara lain

dengan menggunakan Analisis Kuantitatif dengan menggunakan perhitungan –

perhitungan statistik, menggunakan data kuantitatif yang tersedia di dalam Sistem

Informasi Manajemen (SIM). Namun kerap kali data kuantitatif tidak memadai,

karena lemahnya SIM dalam mencatat, mencari, melakukan penelitian dan

mengembangkan data pada masa lalu. Oleh karena itu Evaluasi Diri tidak boleh

tergantung sepenuhnya pada data kuantitatif, karena dapat juga dilakukan dengan

Analisis Kualitatif dengan menggunakan berbagai informasi kualitatif atau sebagian

data kuantitatif dan sebagian lagi data kualitatif. Untuk Analisis Kualitatif dapat

dilakukan dengan menggunakan Analisis SWOT. Dimensi lingkungan eksternal

pada dasarnya merupakan analisis terhadap lingkungan sekitar organisasi (sekolah),

yang terdiri dari Lingkungan Operasional, Lingkungan Nasional dan Lingkungan

Global, yang mencakup berbagai aspek atau kondisi, antara lain kondisi sosial

politik, sosial ekonomi, sosial budaya, kemajuan dan perkembangan ilmu dan

teknologi, adat istiadat, agama, dll.

c. Dimensi Pendayagunaan Sumber – Sumber.

Page 13: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

Manajemen strategik sebagai kegiatan manajemen tidak dapat melepaskan diri dari

kemampuan mendayagunakan berbagai sumber daya yang dimiliki, agar secara

terintegrasi terimplementasikan dalam fungsi – fungsi manajemen ke arah

tercapainya sasaran yang telah ditetapkan di dalam setiap RENOP, dalam rangka

mencapai Tujuan Strategik melalui pelaksanaan Misi untuk mewujudkan Visi

Organisasi (sekolah). Sumber daya yang ada terdiri dari Sumber Daya Material

khususnya berupa sara dan prasarana, Sumber Daya finansial dalam bentuk alokasi

dana untuk setiap program, Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Teknologi dan

Sumber Daya Informasi. Semua sumberdaya ini dikategorikan dalam sumber daya

internal, yang dalam rangka evaluasi diri (Analisis Internal) harus diketahui dengan

tepat kondisinya.

d. Dimensi Keikutsertaan Manajemen Puncak (Pimpinan)

Manajemen strategik yang dimulai dengan menyusun Rencana Strategik merupakan

pengendalian masa depan organisasi, agar eksistensi sesuai dengan visinya dapat

diwujudkan. Rencana Strategik harus mampu mengakomodasi seluruh aspek

kehidupan organisasi yang berpengaruh pada eksistensinya di masa depan

merupakan wewenag dan tanggung jawab manajemen puncak. Rencana Strategik

sebagai keputusan utama yang prinsipil, tidak saja ditetapkan dengan

mengikutsertakan, tetapi harus dilakukan secara proaktif oleh manajemen puncak,

karena seluruh kegiatan untuk merealisasikannya merupakan tanggung jawabnya.

e. Dimensi Multi Bidang

Manajemen Strategik sebagai Sistem, pengimplementasiannya harus didasari

dengan menempatkan organisasi sebagai suatu sistem. Dengan demikian berarti

sebuah organisasi akan dapat menyusun RENSTRA dan RENOP jika tidak

memiliki keterikatan atau ketergantungan sebagai bawahan pada organisasi lain

sebagai atasan. Dalam kondisi sebagai bawahan (sekolah merupakan bawahan

Dinas P & K) berarti tidak memiliki kewenangan penuh dalam memilih dan

menetapkan visi, misi, tujuan dan strategi. Sekolah hanya berperan sebagai

penyusun RENOP dan program tahunan. Dari uraian tersebut jelas bahwa

RENSTRA dan RENOP bersifat multi dimensi, terutama jika perumusan

RENSTRA hanya dilakukan pada banyak organisasi non profit termasuk

Page 14: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

pendidikan yang tertinggi. Dengan dimensi yang banyak tersebut, maka mudah

terjadi tidak seluruh dimensi dapat diakomodasi.

2.3. TAHAPAN DALAM MANAJEMEN STRATEGI

Proses manajemen strategis (strategic-management process) terdiri atas tiga tahap:

formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi starategi. Formulasi strategi

termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman

eksterneal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan

tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi dan memilih strategi tertentu

yang akan dilaksanakan. Isu formulasi strategi mencakup bisnis apa yang akan

dimasuki, bisnis apa yang harus ditinggalkan, bagaimana mengalokasikan sumber daya,

apakah harus mekukan ekspansi atau diversifikasi bisnis, apakah aharus memasukai

pasar internasional, pakah harus merger atau membentuk joint venture dan bagaiman

amenghindari pengambilalihan secara paksa.

Proses Manajemen Strategi:

1. Menetapkan arah dan misi organisasi

Setiap organisasi pasti mempunyai visi,misi dan tujuan. Visi,misi dan tujuan ini

akan menentukan arah yang akan dituju oleh organisasi. Tanpa adanya visi,misi,

dan tujuan maka kinerja organisasi akan berjalan acak dan kurang jelas serta

mudah berubah dan diombang-ambingkan oleh situasi eksternal. Perubahan yang

tidak mempunyai visi, misi dan tujuan seringkali bertindak spontantitas dan kurang

sistematis seperti yang dilakukan oleh pedagang kecil hanya untuk memperoleh

sesuap nasi. Tentunya hal ini tidak boleh terjadi bagi suatu organisasi bisnis

(perusahaan) apalagi jika perusahaan tersebut boleh dikatakan skala menengah dan

atas.

2. Memahami lingkungan internal dan eksternal

Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami

lingkungan oraganisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara

tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai

kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai

pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan.

Lingkungan terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal.

Lingkungan eksternal berada di luar perusahaan sedangkan lingkungan internal

berada di dalam perusahaan.

Page 15: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

Lingkungan eksternal: Memiliki dua variabel yakni peluang (opportunity) dan

acaman (threats) Terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan tugas dan lingkungan

umum

Lingkungan internal: Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan

kelemahan (weakness). Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam

perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber

daya.

3. Memformulasikan strategi

Formulasi strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat guna

mencapai tujuan perusahaan. Formulasi strategi ini meliputi pengembangan misi

bisnis, analisa SWOT: mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta

mengukur dan menetapkan kelemahan dan kekuatan internal dan menetapkan

tujuan jangka panjang.

ANALISA SWOT

Pendekatan ini mencoba menyeimbangkan kekutaan dan kelemahan internal

organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternal organisasi.

Strength ( Kekuatan )

adalah suatu kondisi di mana perusahaan mampu melakukan semua tugasnya

secara sangat baik (diatas rata-rata industri).

Weakness ( Kelemahan )

adalah kondisi di mana perusahaan kurang mampu melaksanakan tugasnya dengan

baik di karenakan sarana dan prasarananya kurang mencukupi.

Opportunity ( Peluang )

adalah suatu potensi bisnis menguntungkan yang dapat diraih oleh perusahaan

yang masih belum di kuasai oleh pihak pesaing dan masih belum tersentuh oleh

pihak manapun.

Threats ( Ancaman )

adalah suatu keadaan di mana perusahaan mengalami kesulitan yang disebabkan

oleh kinerja pihak pesaing, yang jika dibiarkan maka perusahaan akan mengalami

kesulitan dikemudiaan hari.

4. Mengimplementasikan strategi

Didalam implementasi strategi, perusahaan diharapkan menetapkan atau

merumuskan tujuan perusahaan tahunan (annual objective of the business),

Page 16: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

memikirkan dan merumuskan kebijakan, memotivasi karyawan serta

mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah di formulasikan dapat

dilaksanakan. Mengimplementasikan berarti menggerakan para karyawan dan

manajer untuk menempatkan strategi yang telah formulasikan menjadi tindakan

nyata. Implementasi strategi memerlukan kinerja dan disiplin yang tinggi tetapi

juga diimbangi dengan imbalan yang memadai. Tantangan implementasi adalah

menstimulir para manajer dan karyawan melalui organisasi agar mau bekerja

dengan penuh kebanggaan dan antusias ke arah pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan.

5. Mengevaluasi dan mengawasi strategi

Evaluasi dan pengawasan strategi merupakan tahap terakhir di dalam proses

strategi. Pada dasarnya evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu:

1. Mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi

strategi yang sedang berlangsung,

2. Mengukur kinerja yang telah dilakukan, dan

3. Mengambil berbagai tindakan perbaikan. Evaluasi strategi sangat

diperlukan sebab keberhasilan perusahaan dewasa ini tidak menjadi jaminan

keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang.

2.4. TINGKATAN STRATEGI

Hirarki pengambilan keputusan dari suatu perusahaan umumnya terdiri atas tiga

tingkatan. Tingkat korporasi, yang terutama terdiri atas dewan komisaris, eksekutif

puncak, dan direktur administratif, berada di puncak hierarki. Mereka bertanggung

jawab atas kinerja keuangan serta pencapaian tujuan non keuangan perusahaan, seperti

mempertahan citra perusahaan dan memenuhi tanggung jawab sosialnya.Sebagian besar

sikap pada tingkat korporasimencerminkan pandangan pemegang saham dan

masyarakat secara luas.

Bagian tengah dari hirarki keputusan adalah tingkat bisnis, yang terutama terdiri

dari manajer bisnis dan korporasi. Para manajer ini menerjemahkan pernyataan arah dan

maksud yang dirumuskan pada tingkat korporasi menjadi tujuan dan strategiyang nyata

bagi setiap divisi bisnis individual, atau SBU.

Bagian paling bawah dari hierarki pengambilan keputusan adalah tingkat

fungsional yang teruatama terdiri atas manajer produk, manajer geografis atau manajer

Page 17: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

area fugsional.Mereka mengembangkan tujuan tahunan serta strategi jangka pendek

untuk bidang-bidang seperti produksi, operasi, penelitian dan pengembangan.

Gambar 1.1 menggambarkan tiga tingkatan manajemen strategis sebagaimana praktik

terjadi.

Alternatif 1. Perusahaan dengan usaha tunggal

Alternatif 2. Perusahaan multinasional

Gambar 1.1 Struktur Alternatif Manajemen Strategis

Di perusahaan-perusahaan terdiversifkasi, strategistrategi dilakukan pada empat level

organisasi yang berbeda, yaitu sebagai berikut ini.

6. Strategi korporasi (corporate strategy), yaitu suatu strategi untuk tingkat

perusahaan dan untuk semua bisnisnya secara keseluruhan.

7. Strategi bisnis (business strategy), yaitu suatu strategi untuk masing-masing

bisnis yang terpisah yang merupakan bagian dari perusahaan yang

terdiversifikasi.

8. Strategi fungsional (functional strategy), yaitu suatu strategi untuk masing-

masing unit fungsional yang spesifik,di dalam suatu bisnis.

9. Strategi operasi (operating strategy), yaitu suatu strategi untuk unit operasi

dasar seperti misalnya untuk pabrik-pabrik, distrik-distrik dan daerahdaerah

penjualan, dan departemen-departemen didalam area-area fungsional.

Tingkat korporasi/ bisnis

Strategipenelitiandanpengemb

angan

Strategikeuangan/

administratif

Strategipemasaran

Strategihubunganmasyarakat

Tingkat korporasi

Strategipenelitiandanpengemb

angan

Strategikeuangan/

administratif

Strategipemasaran

Strategihubunganmasyarakat

Bisnis 1

Bisnis 2

Bisnis 3

Tingkat korporasi

Tingkat korporasi

Tingkat fungsional

Tingkat fungsional

Tingkat bisnis

Page 18: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

Untuk perusahaan yang merupakan bisnis tunggal bukan terdiversifikasi, hanya terdapat

tiga tingkatan strategi, yaitu strategi bisnis (business strategy), strategi fungsional

(functional strategy) dan strategi operasi (operating strategy).

2.5. STRATEGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. Hal ini berkaian

dengan fungsi manajemen.. Misalnya, saat manajer merencanakan, mengelola,

mengontrol, mereka membuat keputusan. Akan tetapi, ahli teori klasik tidak

menjelaskan peng keputusan tersebut secara umum. Pelopor teori manajemen seperti

Fayol dan Urwick membahas pengambilan keputusan mengenai pengaruhnya pada

delegasi dan otoritas, sementara bapak manajemen-Frederick W. Taylor- hanya

menyinggung metode ilmiah sebagai pendekatan untuk pengambilan keputusan. Seperti

kebanyakan aspek teori organisasi modern, analisis awal pengambilan keputusan dapat

ditelusuri pada Chester Barnard. Dalam The Functions of the Exec Barnard

memberikan analisis komprehensif mengenai pengambilan keputusan clan menyat

"Proses keputusan ... merupakan teknik untuk mempersempit pilihan."

Kebanyakan pembahasan proses pengambilan keputusan terbagi dalam beberapa

langkah. Hal ini dapat ditelusuri dari ide yang dikembangkan Herbert A. Simon, ahli

teori kepufusan dan organisasi yang memenangkan hadiah Nobel, yang

mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses, pengambilan keputusan:

l. Aktivitas inteligensi. Berasal dari pengertian militer "intelligence," Simon

mendeskripsikan tahap awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan yang

memerlukan pengambilan keputusan.

2. Aktivitas desain. Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan,

pengembangan, dan analisis masalah.

3. Aktivitas memilih. Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-

memilih tindakan tertentu dari yang tersedia

Page 19: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

Berhubungan dengan tahap-tahap tersebut, tetapi lebih empiris (yaitu, menelusuri

keputwq sebenarnya dalam organisasi), adalah langkah pengambilan keputusan menurut

Mintzberg a koleganya:

1. Tahap identifikasi, di mana pengenalan masalah atau kesempatan muncul dan

diagnosis dibuat Diketahui bahwa masalah yang berat mendapatkan diagnosis yang

ekstensif dan sistematis, tep masalah yang sederhana tidak.

2. Tahap pengembangan, di mana terdapat pencarian prosedur atau solusi standar

yang ada a s mendesain solusi yang baru. Diketahui bahwa proses desain

merupakan proses pencarian d percobaan di mana pembuat keputusan hanya

mempunyai ide solusi ideal yang tidak jelas.

3. Tahap seleksi, di mana pilihan solusi dibuat. Ada tiga cara pembentukan seleksi:

dengan penilainn pembuat keputusan, berdasarkan pengalaman atau intuisi, bukan

analisis logis; dengan analisis alternatif yang logis dan sistematis; dan dengan

tnwar-menawar saat seleksi melibatkan kelompok pembuat keputusan dan semua

manuver politik yang ada. Sekali keputusan diterima secara formal, otorisasi pun

kemudian dibuat.

Gambar 1. Tahap Pengambilan Keputusan dalam Organisasi Menurut Mintzberg

Gambar 1 merangkum tahap pengambilan keputusan berdasarkan penelitian

Mintzberg. Baik terekspresi dalam tahap Simon maupun Mintzberg, terdapat langkah

awal yang dapat diidentifikasi yang menghasilkan aktivitas pemilihan dalam

pengambilan keputusan. Perlu dicatat bahwa pengambilan keputusan merupakan proses

dinamis, terdapat banyak celah berupa umpan balik dalam setiap tahap. "Celah umpan

balik dapat disebabkan oleh masalah waktu, politik, ketidaksetujuan antarmanajer,

ketidakmampuan untuk mengidentifikasi alternatif yang tepat atau

mengimplementasikan solusi, pergantian manajer, atau munculnya alternatif baru secara

tiba-tiba. Yang penting adalah pengambilan keputusan merupakan proses dinamis.

Proses dinamis ini mempunyai implikasi perilaku dan strategis pada organisasi.

Page 20: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

Penelitian empiris terbaru mengindikasikan bahwa proses keputusan yang mencakup

pembuatan pilihan strategis menghasilkan keputusan yang baik dalam organisasi 6

tetapi masih terdapat banyak masalah, yakni manajer mengambil keputusan yang salah.'

Kembali ke peranan dominan yang dimainkan teknologi informasi dalam analisis dan

praktik pengambilan keputusan yang efektif, relevansi studi dan aplikasi perilaku

organisasi ini adalah apa yang disebut perilaku pengambilan keputusan.

Elemen Strategi

Suatu perusahaan harus memiliki strategi karena tanpa strategi perusahaan tidak dapat

mencapaitujuannya. Suatu strategi harus dilengkapi dengan 5 elemen yaitu:

1. Arena

yaitu di mana kita akan berada? Arena meliputi kategori produk, segmentasi pasar,

area geografis, teknologi inti, desain produk, proses pabrikasi, penjualan dan

distribusi produk dan jasa.

2. Vehicle

yaitu bagaimana untuk sampai ke sana? Bagaimana agar dapat mencapai

kategoriproduk, segmentasi pasar, area geografis serta teknologi inti yang telah kita

tentukan padaArena. Pengembangan kemampuan internal, joint venture dan

akuisisi adalah beberapa carauntuk mencapainya.

3. Differentiator

Bagaimana cara untuk memenangkan pasar? Differentiator adalah bagaimanacara

perusahaan menyediakan produk dan jasa secara berbeda dari kompetitornya,

imageperusahaan yang berbeda dan bagaimana produknya di mata customer,

kustomisasi produk,harga, model produk serta layanan purna jual.

4. Staging

bagaimana kecepatan dan rangkaian gerakan yang akan diambil? Tahap-tahap

dalamstaging ini sangat tergantung dengan objective yang diinginkan, apakah

memperluas jangkauanproduk atau penguatan brand. Terkadang manajemen

dihadapkan pada keputusan yang sulitibaratnya memutuskan mana yang lebih dulu

harus diciptakan: telur atau ayam? Untuk membantu menentukan staging yang

Page 21: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

tepat, pertama analisa dulu resource yang tersedia,bagaimana tingkat urgensinya,

bagaimana kemampuan untuk mencapainya dan mengejarkemenangan dari

competitor.

5. Economic Logic

Bagaimana untuk mendapatkan keuntungan di atas biaya yang telahdikeluarkan?

Elemen-elemen di atas sangat difokuskan pada hasil (output) suatu strategi untuk

melengkapi strategicanalysis yang terdiri dari masukan (input).

Semua elemen di atas harus secara lengkap dijawab untuk menghasilkan strategi

yang baik karena semua elemen di atas sangat penting. Kelima elemen di atasakan

menciptakan strategi yang baik untuk diimplementasikan karena kelima elemen tersebut

akanmenjadikan suatu aktifitas menjadi saling mendukung, saling tergantung dan

terintegrasi

Contoh Kasus Manajemen Strategi PT. SOSRO

PT. Sinar Sosro pada awalnya memperkenalkan minuman siap saji dalam

kemasan botol, Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang

melakukan perjalanan. Sosro memandang bahwa ketika orang sedang melakukan

perjalanan dan ia kehausan pasti membutuhkan sebuah penghilang dahaga yang praktis

dan mudah di dapat, berangkat dari pengalaman ketika melakukan promo, tempat yang

praktis dan aman untuk digunakan sebagai wadah teh adalah botol.

Sosro juga memiliki keunggulan dan keunikan dalam pemasaran. sebelum

sosro hadir, ada sebuah perusahaan asing yang ingin mengeluarkan produk teh dalam

botol seperti yang dilakukan sosro saat ini. Kala itu sang perusahaan menyewa jasa

sebuah biro riset pemasaran untuk menguji kelayakan dan prospek produk tersebut di

Indonesia. Setelah meneliti dan mengamati kebiasaan minum teh di masyarakat sang biro

pun menyimpulkan bahwa produk ini tidak memiliki prospek bagus untuk dipasarkan di

Indonesia. Biro itu beralasan bahwa budaya minum teh pada bangsa Indonesia umumnya

dilakukan pagi hari dalam cangkir dan disajikan hangat sehingga kehadiran teh dalam

kemasan botol justru akan dianggap sebuah keanehan.

Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya. Awalnya ide

kemasan botol berasal dari pengalaman tes cicip (on place test) di pasar-pasar tradisional

Page 22: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

terhadap teh tubruk cap botol. Pada demonstrasi pertama teh langsung diseduh di tempat

dan disajikan pada calon konsumen yang menyaksikan. Namun cara tersebut memakan

waktu lama sehingga calon konsumen cenderung meninggalkan tempat. Kemudian pada

uji berikutnya teh telah diseduh dari pabrik dan kemudian dimasukkan ke dalam tong-

tong dan dibawa dengan mobil. Akan tetapu cara ini ternyata membuat banyak teh

tumpah selama perjalanan karena saat itu struktur jalan belum sebaik sekarang. Akhirnya

sosro mencoba untuk memasukkannya pada kemasan-kemasan botol limun agar mudah

dibawa. Berangkat dari itu merekaberpikir bahwa penggunaan kemasan botol adalah

alternatif yang paling praktis dalam menghadirkan kenikmatan teh lansung ke konsumen.

Dari awal produk ini ditargetkan untuk konsumen yang sering melakukan

perjalanan seperti supir dan pejalan kaki sosro. Sosro menyadari bahwa segmen

konsumen ini memiliki keinginan hadirnya minuman yang dapat menghilangkan dahaga

di tengah kelelahan dan kondisi panas selama perjalanan. Atribut kepuasan ini dicoba

untuk dipenuhi dengan menghadirkan minuman teh dalam kemasan botol yang praktis

dan tersedia di kios-kios sepanjang jalan. Untuk menambah nilai kepuasan teh botol ini

disajikan dingin dengan menyediakan boks-boks es pada titik-titik penjualannya

(penggunaan kulkas pada saat itu belum lazim).

SOSRO selalu menjaga kualitas produknya dan selalu menjaga ketersediaan

produknya dipasaran, Bahan bakunya pun dari teh yang berkualitas pilihan, karena sosro

memiliki perkebunan teh sendiri. Semenjak diluncurkan pada tahun 1970, produk teh

botol sosro baik rasa, kemasan logo maupun penampilan tidak mengalami perubahan

sama sekali. Bahkan ketika perusahaan multinational Pepsi dan Coca cola masuk melalui

produk teh Tekita dan Frestea, Sosro tetap tak bergeming. Alih-alih merubah produknya,

dengan cerdas sosro justru melakukan counter branding dengan mengeluarkan produk S-

tee dengan volume yang lebih besar. Strategi ini ternyata lebih tepat, kedua perusahaan

multinasional itu pun tak berhasil berbuat banyak untuk merebut hati konsumen

Indonesia.

Strategi Internal

Segmentasi Produk

PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang

agro industri yang memproduksi berbagai macam produk dengan menggunakan pucuk

Page 23: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

daun teh sebagai salah satu bahan baku utamanya, dimana salah satu produknya adalah

Teh Botol Sosro. Teh Botol Sosro merupakan produk teh siap minum pertama di

Indonesia yang di kemas dalam botol dan telah dikenal oleh masyarakat luas.

Persaingan yang begitu ketat dari banyaknya teh dalam kemasan botol yang

beredar di pasaran. Berdasarkan data pada PT. Sinar Sosro terdapat tujuh merek teh

dalam kemasan botol yang beredar di Indonesia, yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea, TEBS,

S-tee, Frestea, Tekita.

PT. Sinar Sosro pada saat ini dihadapkan pada berbagai saingan produk

minuman ringan yang tidak hanya dari pesaing lokal, namun juga pesaing asing.

Persaingan berbagai merek teh dalam kemasan botol membuat perusahaan lebih berhati –

hati dalam merancang strategi pemasarannya.

Perusahaan akan berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah yang banyak

apabila dinilai memiliki citra baik dalam benak konsumen. Terciptanya citra baik dalam

benak konsumen akan menumbuhkan kepuasan pelanggan yang dapat memberikan

beberapa manfaat.

Keberhasilan Sosro tidak lepas dari brand “teh botol” yang didapatkannya,

persis seperti aqua menjadi brand pada air putih. Berikutnya Sosro semakin kuat karena

jaringan distribusi Teh Botol yang sangat kuat sampai di titik akhir pelosok. Persis seperti

Aqua dengan air putihnya, pemain lain terlambat masuk di segmen teh dalam botol,

karena menganggap lalu ide air teh masuk dalam botol.

Yang masih kurang dari Teh Botol adalah upaya – upaya mempertahankan

image secara above the line. Upaya iklan di media massa, event, maupun promosi yang

akan terus membuat teh botol tertancap di kepala konsumen masih jarang dilakukan.

Terkesan Teh Botol merasa sudah besar dan yakin dengan penetrasi produk yang telah

dilakukannya sehingga tidak perlu lagi melakukan promosi above the line secara intensif.

Targeting

Identifikasi target pasar adalah merupakan langkah awal yang dibutuhkan

dalam perencanaan dan pengembangan strategi pemasaran. Dalam situasi dimana

Page 24: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

konsumen menghadapi banyak pilihan, maka kesuksesan pemasaran produk akan banyak

ditentukan oleh kesesuaian produk.

Target dari teh botol ini adalah yang menyukai rasa asli teh (non fruity) dan

praktis, para supir atau pejalan kaki. Diberikanlah kemasan botol yang praktis dan

disediakan di kios – kios yang ada di pinggir jalan. Jadi jika ada yang haus, ya tinggal

minum sosro. Plus ditempatkan dalam boks es, sehingga menjadi dingin. Sosro memiliki

target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada

waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak

lebih dari biaya parker pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang sedang

melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki keunggulan

kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan

pertama kali di Indonesia.

Positioning

Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak

merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin.

Karena pada awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk

minum teh yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro

membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan

botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing

dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh

akan membuat tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini

menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.

Page 25: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

BAB III

PENUTUP

Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi

apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang

bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini

dibanding masa-masa sebelumnya.

Manajemen strategis merupakan sekumpulan keputusan dan tindakan yang

menghasilkan perumusan dan implementasi rencana yang di desain untuk mencapai tujuan

suatu perusahaan. Karena manajemen strategis melibatkan pengambilan keputusan jangka

panjang yang berorientasi masa depan serta rumit dan membutuhkan cukup banyak sumber

daya, maka partisipasi manajemen puncak sangatlah penting.

Manajemen strategis merupakan proses tiga tahap yang melibatkan para perencana di

tingkatan korporasi, bisnis, dan fungsional, serta tenaga pendukung. Pada tingkatan yang

semakin rendah, aktivitas strategis akan menjadi lebih spesifik, sempit, bersifat jangka

pendek, dan berorientasi pada tindakan, dengan resiko yang lebih rendah namun lebih sedikit

peluang untuk mendapatkan hasil yang dramatis.

Model manajemen strategis pada makalah ini berfungsi sebagai struktur untuk

memahami dan mengintegrasikan seluruh tahapan inti dari perumusan dan implementasi

strategi. Proses manajemen strategis (strategic-management process) terdiri atas tiga tahap:

formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi starategi. Formulasi strategi termasuk

mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksterneal

perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka

panjang, merumuskan alternatif strategi dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan

Page 26: Tugas 1 - Ruang Lingkup Manajemen Strategi

DAFTAR PUSTAKA

Anymous.2011. Tahapan dalam Manajemen Strategis.http://taqdire.wordpress.com/

2011/03/31/tahapan-dalam-manajemen-strategis/

Anymous.2011. Bagan Tingkatan Manajemen Strategi.

http://wonecay.blogspot.com /2011/05/bagan-tingkatan-manajemen-strategi.html

Anymous.2013. Makalah Manajemen Strategik.

http://marzocchiahmed.wordpress .com/2013/01/24/makalah-manajemen-strategik/

Hartomo, Tommy, Kolonel Ir. Manajemen Stratejik (Berpikir Cerdas, Strategik dan

Proses Manajemen) Litbang Pertahanan Indonesia.

Hunger, J. David, dan Thomas L. Wheelen. 1996. Strategic Management & Business Policy.

Addison-Wesley Publishing Company, Reading, Massachusetts.

Ismaini, Maya. 2011. http://mayaismaini.blogspot.com/2011/12/makalah-manajemen-

strategik.html

Mintzberg, Henry, Bruce Ahlstrand, and Joseph Lampel. 1998. Strategy Safari: a guided

tour through the wilds of strategic management, The Free Press, New York, NY.

Pearce dan Robinson. 2007. Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi, dan

Pengendalian. Jakarta. Salemba Empat.

Wilfridus B. Elu. 2008. Manajemen Strategis Berbasis-Kompetensi