Tugas 1 - Pengertian Hidrologi Dan DAS
-
Upload
gilang-nusantara-bening -
Category
Documents
-
view
47 -
download
1
description
Transcript of Tugas 1 - Pengertian Hidrologi Dan DAS
1.1 Pengertian Hidrologi
Secara etimologi, hidrologi dibagi menjadi dua kata yaitu hidro dan logos. Hidro yang
berarti air dan logos berarti ilmu. Secara umum hidrologi dapat diartikan ilmu yang
mempelajari tentang air.
Menurut Marta dan Adidarma (1983), bahwa hidrologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi air di bumi, baik di atas maupun dibawah
permukaan bumi, tentang sifat fisik, kimia air serta reaksinya terhadap lingkungan dan
hubunganya dengan kehidupan.
Jika disimpulkan bahwa pengertian hidrologi merupakan suatu ilmu yang mengkaji
tentang kehadiran dan gerakan air di alam.
Studi hidrologi meliputi berbagai bentuk air serta menyangkut perubahan-perubahannya,
antara lain dalam keadaan cair, padat, gas, dalam atmosfer, di atas dan di bawah permukaan
tanah, distribusinya, penyebarannya, gerakannya dan lain sebagainya. Secara meteorologis,
air merupakan unsur pokok paling penting dalam atmofer bumi. Air terdapat sampai pada
ketinggian 12.000 hingga 14.000 meter, dalam jumlah yang kisarannya mulai dari nol di atas
beberapa gunung serta gurun sampai empat persen di atas samudera dan laut. Bila seluruh
uap air berkondensasi (atau mengembun) menjadi cairan, maka seluruh permukaan bumi
akan tertutup dengan curah hujan kira-kira sebanyak 2,5 cm.
1.2 Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi merupakan siklus penting yang terjadi di alam semesta, berupa model
konseptual yang menggambarkan jumlah tampungan dan pergerakan air yang
berlangsung di dalam biosfer, atmosfer, litosfer, geosfer, dan hidrosfer. Siklus hidrologi
berlangsung secara terus menerus. Siklus hidrologi terdiri dari beberapa komponen
peristiwa, antara lain :
Kondensasi merupakan perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat,
seperti gas (atau uap) menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan
menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu,
tekanan ditingkatkan) menjadi cairan, atau mengalami kombinasi dari
pendinginan dan kompresi. Cairan yang telah terkondensasi dari uap disebut
kondensat.
Uap air di udara yang terkondensasi secara alami pada permukaan yang dingin
dinamakan embun. Uap air hanya akan terkondensasi pada suatu permukaan
ketika permukaan tersebut lebih dingin dari titik embunnya, atau uap air telah
mencapai kesetimbangan di udara, seperti kelembapan jenuh. Titik embun udara
adalah temperatur yang harus dicapai agar mulai terjadi kondensasi di udara.
Molekul air mengambil sebagian panas dari udara. Akibatnya, temperatur
atmosfer akan sedikit turun. Di atmosfer, kondensasi uap airlah yang
menyebabkan terjadinya awan.
Pengendapan atau sublimasi juga merupakan salah satu bentuk kondensasi.
Pengendapan adalah pembentukan langsung es dari uap air, contohnya salju.
Presipitasi merupakan peristiwa jatuhnya cairan (dapat berbentuk cair atau beku)
dari atmosphere ke permukaan bumi. Presipitasi cair dapat berupa hujan dan
embun dan presipitasi beku dapat berupa salju dan hujan es. Dalam uraian
selanjutnya yang dimaksud dengan presipitasi adalah hanya yang berupa hujan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya presipitasi diantara lain berupa :
1. Adanya uap air di atmosphere
2. Faktor-faktor meteorologis
3. Lokasi daerah
4. Adanya rintangan misal adanya gunung.
Evaporasi merupakan pergerakan air dari permukaan air ke atmosfer sekaligus
sebagai fase perubahan air dari bentuk cair menjadi gas. Evaporasi merupakan
penguapan dari segala permukaan yang lembab atau mengandung air. Transpirasi
merupakan penguapan yang terjadi pada permukaan tanaman sedangkan
evapotransipirasi merupakan penguapan pada permukaan tanaman dan
permukaan tanah yang ditumbuhi tanaman. Laju atau besarnya penguapan sangat
tergantung pada porsi atau ketersediaan air yang dapat diuapkan.
Faktor-faktor utama yang berpengaruh adalah :
a. Faktor-faktor meteorologi
Radiasi Matahari
Suhu udara dan permukaan
Kelembaban
Angin
Tekanan Barometer
b. Faktor-faktor Geografi
Kualitas air (warna, salinitas dan lain-lain)
Jeluk tubuh air
Ukuran dan bentuk permukaan air
c. Faktor-faktor lainnya
Kandungan lengas tanah
Karakteristik kapiler tanah
Jeluk muka air tanah
Warna tanah
Tipe, kerapatan dan tingginya vegetasi
Ketersediaan air (hujan, irigasi dan lain-lain)
Infiltrasi merupakan proses meresapnya air dari permukaan tanah ke dalam tanah
akibat sifat kapilaritas air. Perkolasi adalah pergerakan air di dalam tanah setelah
kelembaban tanah mencapai kapasitas lapang maka air bergerak ke bawah tanah
(arah vertical). Interflow (sub surface flow) merupakan aliran air di bawah
permukaan tanah pada arah horizontal, sedangkan aliran air dari tanah yang keluar
sebagai mata air disebut aliran dasar (base flow).
Infiltrasi merupakan bagian dari sikulus hidrologi yang sangat berpengaruh
terhadap proses transformasi hujan menjadi aliran permukaan (surface turn off).
Air hujan yang turun akan berubah menjadi aliran permukaan, surface detention
dan terinfiltrasi.
Beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi laju infiltrasi adalah :
a. Dalamnya genangan di atas permukaan tanah dan tebal lapisan yang jenuh.
b. Kelembaban tanah
c. Pemampatan tanah oleh curah hujan
d. Penyumbatan oleh bahan yang halus (bahan endapan)
e. Pemampatan oleh orang dan hewan
f. Struktur tanah
g. Tumbuh-tumbuhan
h. Udara yang terdapat dalam tanah
i. Topografi
j. Intensitas hujan
k. Kekasaran permukaan
l. Mutu air
m. Suhu udara
n. Adanya kerak di permukaan.
Intersepsi merupakan proses air hujan jatuh pada permukaan selain muka tanah
dan permukaan air bebas, sebagian besar hujan jatuh ke atap rumah, permukaan
dedaunan, dan permukaan lain yang kedap terhadap air.
Limpasan merupakan aliran air yang mengalir di permukaan yang selanjutnya
akan mengisi cekungan dan tampungan permukaan, mengalir ke sungai, saluran
buatan, dan akhirnya masuk ke lautan. Limpasan berkaitan erat dengan
karakteristik saluran (sungai) dan tampungan.
1.3 Pengertian DAS ( Daerah Aliran Sungai )
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu daerah tertentu yang bentuk dan sifat
alamnya sedemikian rupa, sehingga merupakan kesatuan dengan sungai dan anak-anak
sungainya yang melalui daerah tersebut dalam fungsinya untuk menampung air yang
berasal dari curah hujan dan sumber air lainnya dan kemudian mengalirkannya melalui
sungai utamanya (single outlet).
Pengertian DAS sepadan dengan istilah dalam bahasa inggris drainage basin,
drainage area, atau river basin. Sehingga batas DAS merupakan garis bayangan
sepanjang punggung pegunungan atau tebing/bukit yang memisahkan sistim aliran yang
satu dari yang lainnya. Dari pengertian ini suatu DAS terdiri atas dua bagian utama
daerah tadah (catchment area) yang membentuk daerah hulu dan daerah penyaluran air
yang berada di bawah daerah tadah.