TUGAS 1
-
Upload
mithapratiwi -
Category
Documents
-
view
219 -
download
3
description
Transcript of TUGAS 1
A. IKLIM TROPIS
Iklim tropis adalah iklim dimana panas merupakan masalah utama yang membuat
suatu bangunan hampir setiap saat harus dalam kondisi dingin agar tercipta suatu
kenyamanan bagi penghuninya. Iklim tropis memiliki sifat curah hujan yang relatif tinggi,
intensitas cahaya matahari tinggi, karena posisinya pada zona ekuator mendapat pengaruh
radiasi maksimal, memiliki kecepatan angin bervariasi, kelembapan udara yang tinggi,
serta gangguan hewan liar, hewan pengerat, dan serangga tinggi.
Kondisi iklim tropis yang lembab menuntut perlunya syarat-syarat khusus dalam
perancangan bangunan. Sehingga teori-teori arsitektur, seperti komposisi, bentuk, fungsi
bangunan, citra bangunan, dan nilai-nilai estetika bangunan yang terbentuk di daerah
beriklim tropis akan sangat berbeda dengan kondisi bangunan yang ada di wilayah lain
yang iklimnya berbeda. Iklim tropis dibedakan menjadi 2, yaitu iklim tropis kering dan
iklim tropis lembab.
a. Iklim tropis kering
Ciri-ciri :
$̶ Kelembaban rendah
$̶ Curah hujan rendah
$̶ Radiasi panas langsung tinggi
$̶ Suhu udara pada siang hari tinggi dan pada malam hari rendah (45o dan -10oCelcius)
$̶ Jumlah radiasi maksimal, karena tidak ada awan
$̶ Pada malam hari berbalik dingin karena radiasi balik bumi cepat berlangsung (cepat
dingin bila dibandingkan tanah basah/lembab)
$̶ Menjelang pagi udara dan tanah benar-benar dingin karena radiasi balik sudah
habis. Pada siang hari radiasi panas tinggi dan akumulasi radiasi tertinggi pukul
15.00. Sering terjadi badai angin pasir karena dataran yang luas
$̶ Pada waktu sore hari sering terdengar suara ledakan batu-batuan karena perubahan
suhu yang tiba-tiba drastis.
Iklim tropis kering terdapat di daerah gurun. Di daerah benua atau daratan yang
cukup luas, banyak terdapat gurun pasir karena di tempat itu jarang terjadi hujan,
bahkan dapat dikatakan tidak terjadi sama sekali, karena angin yang melaluinya
sangat kering, tidak mengandung uap air. Uap air yang terkandung di udara sudah
habis dalam perjalanan menuju ke pedalaman benua itu, atau juga karena terhalang
oleh daratan tinggi atau gunung, sehingga daerah itu menjadi sangat panas dan tidak
ada filter pada tanah dari sengatan sinar matahari, yang mengakibatkan bebatuan
hancur menjadi pasir. Berikut ini adalah salah satu contoh permukiman yang terdapat
di Mesir.
Gambar permukiman penduduk di Mesir
Sumber : http://lsmoyd20102045951.blogspot.com
Ciri-ciri bangunan yang terdapat pada iklim tropis kering adalah :
$̶ Mempergunakan material bangunan dengan time lag tinggi agar panas yang
diterima siang hari dapat menghangatkan ruangan di malam hari. Konduktivitas
rendah agar panas siang hari tidak langsung masuk ke dalam bangunan. Berat jenis
bahan tinggi, dimensi tebal agar kapasitas menyimpan panas tinggi.
$̶ Bukaan-bukaan berukuran kecil untuk mencegah radiasi sinar langsung dan angin
sehingga mempertahankan kelembaban.
$̶ Memperkecil bidang tangkapan sinar matahari dengan atap-atap datar dan rumah-
rumah kecil berdekatan satu sama lain saling membayangi, jalan-jalan sempit selalu
terbayang. Atap datar juga untuk menghindari angin kencang, karena curah hujan
rendah.
$̶ Pola pemukiman rapat dan jalan yang berbelok untuk memotong arus angin
$̶ Bangunan efisien bila rendah, masif dan padat.
b. Iklim tropis lembab :
Ciri – ciri iklim tropis lembab :
$̶ Temperatur udara yang relatif panas sepanjang tahun
$̶ Perbedaan suhu udara yang kecil antara siang hari dan malam hari
$̶ Kelembaban udara yang tinggi pada waktu tengah malam serta cukup rendah pada
waktu tengah hari
Daerah dengan iklim tropis lembab terdapat pada sebagian besar negara-negara
di Asia, termasuk Indonesia.
Ciri-ciri bangunan yang terdapat pada iklim tropis lembab adalah :
$̶ Bangunan menghadap ke arah datangnya angin agar mendapatkan pergerakan udara
secara optimal
$̶ Mempergunakan material bangunan dengan time lag rendah (cepat menyerap panas
dan juga cepat menyerap dingin)
$̶ Jarak antar rumah dibuat lebar sehingga memungkinkan pergerakan udara dengan
lancar.
$̶ Fungsi dinding adalah cenderung untuk pembatas privat dan melindungi dari
serangga dibandingkan untuk penahan pengaruh suhu dinding.
$̶ Bahan bangunan untuk dinding
dan atap tidak menyerap air dan
tidak mudah ditumbuhi jamur dan
lumut.
$̶ Atap dengan tritisan yang lebar
dapat menghindari dinding dari
pengaruh panas matahari dan
hujan. Dan memiliki kemiringan
atap yang curam untuk mengatasi curah hujan yang tinggi.
$̶ Bukaan bangunan seperti pintu dan jendela memiliki ventilasi, untuk memudahkan
aliran udara.
$̶ Menggunakan sun shading (kerai, kisi-kisi, dsb) untuk memberikan perlindungan
bangunan terhadap sinar matahari secara langsung
B. IKLIM SUBTROPIS
Ciri-cirinya:
$̶ Daerah yang memiliki iklim subtropis tidak memiliki batas yang tidak dapat
ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim
sedang.
$̶ Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi.
$̶ Pada musim-musim tertentu disertai angin dataran yang cukup kencang.
$̶ Pada belahan utara sinar matahari selalu berada di selatan dan pada musim dingin
kadang-kadang matahari tidak muncul.
Contoh daerah yang memiliki iklim sub tropis adalah di Amerika serikat dan
sekitarnya, Australia, Eropa, dan sebagainya.
Ciri - ciri bangunan pada daerah iklim subtropis :
$̶ Letak bangunan tidak terlalu rapat untuk mendapatkan cahaya matahari dalam
musim dingin.
$̶ Ruangan-ruangan dibantu pemanasannya dengan jendela-jendela kaca menghadap
selatan untuk menangkap panas.
$̶ Pada musim dingin dibantu dengan pemanasan listrik dan perapian di dalam
ruangan.
$̶ Bangunan dibuat dengan dinding rangkap yang tebal, dengan penambahan bahan
isolasi panas di antara kedua lapisan dinding sehingga panas di dalam bangunan
tidak mudah dirambatkan ke udara luar.
C. IKLIM DINGIN
Ciri-ciri iklim dingin:
$̶ Radiasi panas matahari tidak pernah tegak lurus
$̶ Jumlah radiasi panas matahari minim walau di musim panas. Di belahan utara
matahari hanya tampak di selatan, terbit di timur, tapi tidak-pernah tinggi dan sudah
turun lagi.
$̶ Pada musim panas matahari tidak pernah tenggelam (kadang-kadang) dan pada
musim dingin matahari kadang-kadang tidak muncul, dan angin dingin kencang
sekali.
$̶ Terang langit sedikit sekali dan matahari tidak seterang di khatulistiwa.
$̶ Kelembaban tinggi karena adanya penguapan es
Ciri – ciri bangunan yang terdapat pada iklim dingin :
$̶ Membatasi pertukaran udara dalam dan luar, karena pertukaran udara membawa
serta energi panasnya.
$̶ Bentuk bangunan rendah, tahan angin
$̶ Bukaan-bukaan untuk menangkap cahaya matahari sudah tidak layak, karena terlalu
kecil pengaruhnya.
$̶ Bahan-bahan yang dipakai mempunyai berat jenis besar, masif dan tebal
$̶ Bangunan cenderung membulat untuk mencegah pengeluaran panas.
$̶ Masa-masa bangunan cenderung disusun kompak menjadi satu dan padat, dengan
bukaan-bukaan tersembunyi dan kecil.
Contoh bangunan yang terdapat di daerah iklim dingin adalah bangunan igloo
Gambar rumah igloo
Sumber : http://lsmoyd20102045951.blogspot.com
D. GUNUNG
Gambar bangunan yang terdapat di Kintamani
Sumber : http://lsmoyd20102045951.blogspot.com
Bangunan yang terdapat di dataran tinggi atau di gunung biasanya
menggunakan material bangunan yang dapat menyerap panas dengan cepat. Material
tersebut akan dapat menyerap panas dengan cepat ke dalam bangunan, sehingga
cocok untuk bangunan yang berada di daerah yang dingin seperti di dataran tinggi /
gunung. Selain itu biasanya bangunan ini memiliki banyak bukaan kaca sehingga
mengoptimalkan view yang indah di sekitar pegunungan tersebut dan tidak terlalu
banyak area outdoor untuk mencegah udara dingin masuk ke dalam bangunan secara
maksimal.
E. PANTAI (PINGGIR LAUT)
Sumber : http://lsmoyd20102045951.blogspot.com
Bangunan pemukiman yang terdapat di pinggir laut biasanya memiliki tiang-
tiang penyangga yang tinggi, sehingga dapat berdiri kokoh di atas air tanpa terkena
arus ombak yang sedang pasang. Di bawah rumah ini terdapat rongga sehingga
memiliki fleksibilitas tinggi bila ada angin pantai yang kencang maupun ombak.
Bangunan yang berdiri di pinggir laut ini biasanya menggunakan material bangunan
yang alami dan ringan, seperti bambu, kayu pohon kelapa, dan sebagainya. Tidak
dianjurkan untuk menggunakan material yang mudah berkarat seperti besi.
F. PANTAI (PESISIR)
Gambar rumah di pesisir pantai
Sumber : http://spectrumpaint-indonesia.blogspot.com
Pemukiman yang terdapat di pesisir pantai memanfaatkan view dan ekosistem
secara optimal. Namun biasanya rumah di tepi pantai tidak terlalu dekat dengan laut
agar tidak terkena pasang surut air laut. Pondasi bangunan di buat jauh dan dalam,
selain itu ketinggian lantai dari permukaan tanah juga menjadi harus menjadi
pertimbangan. Fasad bangunan biasanya tidak terlalu menjadi hal yang utama, yang
lebih utama adalah orientasi bangunan sehingga bangunan dapat memaksimalkan
view laut.
Bangunan biasanya juga memiliki bukaan-bukaan yang banyak dan ventilasi
yang baik untuk mengatasi kelembaban udara di pesisir pantai. Sehingga, arsitektur
tropis sangat dianjurkan untuk rumah di tepi pantai. Bangunan di pesisir pantai
biasanya memiliki dek atau sejenis gazebo sebagai fasilitas untuk menikmati
pemandangan laut.
KARAKTERISTIK ARSITEKTUR
BERDASARKAN IKLIM DAN TEMPAT
Mitha Pratiwi
1219251018
MATA KULIAH TEORI DAN METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR 3
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS UDAYANA
2014