TUGAS 1

4
Ahmad Suryadi 24 Februari 2015 H1C113019 Mekanika Batuan Tugas I : Sifat Batuan 1. Homogen vs Heterogen Batuan disebut homogen jika sifat-sifatnya sama disetiap titik. Namun demikian, penentuan sifat batuan apakah homogen atau heterogen dapat dilihat dari beberapa faktor seperti : keseragaman mineral pembentuk batuan, ukuran dan bentuk partikel atau butir debu di dalam batuan, ukuran, bentuk dan penyebaran rongga yang berada didalam batuan. Contoh batuan beku homogen adalah basalt dengan kondisi berbutir halus yang mengandung mineral yang tidak dapat dilihat mata tanpa bantuan kaca pembesar (loupe). Sedangkan untuk batuan sedimen dapat diwakili oleh batuan lempung. Secara matematik regangan biasanya dianggap gangguan homogen daripada gangguan heterogen. Namun demikian, regangan heterogen apapun dalam sebuah material dapat dibagi menjadi daerah kecil yang mencerminkan karakteristik regangan homogen. Regangan heterogen mempengaruhi material tak padat dan tak kaku dalam bentuk tak beraturan. Bentuk ketidakseragaman ini dikatakan sebagai regangan tak homogen. Saat terjadi regangan heterogen, garis sejajar sebelum regangan menjadi tidak parallel setelah regangan, sedangkan lingkaran dan kubus atau bentuk tiga dimensi lainnya akan terdistorsi kedalam bentuk kompleks. Regangan homogen mempengaruhi batuan tak-kaku dalam bentuk

description

T1

Transcript of TUGAS 1

Page 1: TUGAS 1

Ahmad Suryadi 24 Februari 2015H1C113019 Mekanika Batuan

Tugas I : Sifat Batuan

1. Homogen vs Heterogen

Batuan disebut homogen jika sifat-sifatnya sama disetiap titik. Namun

demikian, penentuan sifat batuan apakah homogen atau heterogen dapat dilihat dari

beberapa faktor seperti : keseragaman mineral pembentuk batuan, ukuran dan

bentuk partikel atau butir debu di dalam batuan, ukuran, bentuk dan penyebaran

rongga yang berada didalam batuan.

Contoh batuan beku homogen adalah basalt dengan kondisi berbutir halus

yang mengandung mineral yang tidak dapat dilihat mata tanpa bantuan kaca

pembesar (loupe). Sedangkan untuk batuan sedimen dapat diwakili oleh batuan

lempung.

Secara matematik regangan biasanya dianggap gangguan homogen daripada

gangguan heterogen. Namun demikian, regangan heterogen apapun dalam sebuah

material dapat dibagi menjadi daerah kecil yang mencerminkan karakteristik

regangan homogen. Regangan heterogen mempengaruhi material tak padat dan tak

kaku dalam bentuk tak beraturan. Bentuk ketidakseragaman ini dikatakan sebagai

regangan tak homogen. Saat terjadi regangan heterogen, garis sejajar sebelum

regangan menjadi tidak parallel setelah regangan, sedangkan lingkaran dan kubus

atau bentuk tiga dimensi lainnya akan terdistorsi kedalam bentuk kompleks.

Regangan homogen mempengaruhi batuan tak-kaku dalam bentuk beraturan

berubah secara seragam. Saat terjadi regangan homogen, garis parallel sebelum

regangan akan tetap parallel setelah terjadinya regangan. Oleh karena itu, kubus

atau persegi panjang akan didistorsi menjadi prisma dan paralelogram sedangkan

lngkaran dan bola akan menjadi elepsoid dan elips.

vs

Page 2: TUGAS 1

Ahmad Suryadi 24 Februari 2015H1C113019 Mekanika Batuan

VS

2. Kontinu vs Diskontinu

Massa batuan di alam tidak kontinu (diskontinyu) karena adanya bidang-

bidang lemah (rekahan, kekar, patahan dan fissure ) dimana kekerapan, perluasan

dan orientasi dari bidang-bidang lemah tersebut tidak kontinu.

VS

3. Isotropik vs Anisotropik

Mineral atau batuan isotrop mempunyai kesamaan fisik ke semua arah dan

massa di alam sesungguhya tidak isotrop. Karena di alam sifat batuan heterogen,

diskontinyu, anisotrop maka untuk dapat menghitung secara matematis kondisi

massa batuan tersebut diilustrasikan sebagai berikut. Misalnya sebuah massa batuan

dengan sebuah lubang bukaan yang disekitarnya terdiri dari batuan B1, B2, B3,

diasumsikan batuan ekivalen B’ sebagai pengganti batuan B1, B2, B3, yang

mempunyai sifat homogen, kontinyu dan isotrop.

Page 3: TUGAS 1

Ahmad Suryadi 24 Februari 2015H1C113019 Mekanika Batuan

VS